PESERTA
RAPAT TEKNIS P2 PTM & KESWA
DINKES GRESIK
10. Upaya kesehatan jiwa pada orang dengan Sesuai standar pelayanan kesehatan jiwa. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat.
gangguan jiwa berat
11 . Pelayanan kesehatan orang dengan TB Sesuai standar pelayanan kesehatan TB. Orang dengan TB.
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko Sesuai standar mendapatkan pemeriksaan Orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
terinfeksi HIV HIV. waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan
lembaga pemasyarakatan).
Setiap warga negara A. Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun sesuai standar Persentase 100 % 1. Skrining faktor risiko 1. Laporan fasilitas
Indonesia usia 15–59 pengunjung usia 15– PTM dan gangguan pelayanan kesehatan.
tahun mendapatkan 1. Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun diberikan sesuai 59 tahun yang mental emosional dan 2. Rapor Kesehatanku
skrining kesehatan kewenanganya oleh: (1) Dokter; (2) Bidan; (3) Perawat; (4) mendapat pelayanan perilaku untuk peserta didik
sesuai standar. Nutrisionis/Tenaga Gizi. (5) Petugas Pelaksana Posbindu PTM skrining kesehatan 2. Konseling tentang faktor SD/MI dan Rapor
terlatih sesuai standar di risiko PTM dan Kesehatanku untuk
2. Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun dilakukan di wilayah kerjanya gangguan mental peserta didik
Pemerintah Daerah Puskesmas dan jaringannya (Posbindu PTM) serta fasilitas dalam kurun waktu emosional dan perilaku SMP/MTs,
Kabupaten/Kota wajib pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan satu tahun. 3. Pelatihan teknis petugas SMA/MA/SMK.
memberikan skrining pemerintah daerah. skrining kesehatan bagi 3. Laporan monitoring
kesehatan sesuai 3. Pelayanan skrining kesehatan usia15–59 tahun minimal dilakukan tenaga kesehatan dan faktor risiko PTM
standar pada warga satu tahun sekali. petugas pelaksana berbasis Posbindu.
negara usia 15–59 tahun 4. Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi : (kader) Posbindu PTM 4. Laporan monitoring
di wilayah kerjanya a. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa 4. Penyediaan sarana dan faktor risiko PTM
dalam kurun waktu satu tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut. prasarana skrining (Kit berbasis FKTP
tahun. b. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai Posbindu PTM) (PANDU).
pencegahan primer. 5. Pelatihan surveilans 5. Portal web PTM.
c. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes faktor risiko PTM
cepat gula darah. berbasis web
d. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku. 6. Pelayanan rujukan kasus
e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan ke Faskes Tingkat
f. Pemeriksaan ketajaman pendengaran Pertama
g. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara 7. Pencatatan dan
klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30–59 pelaporan faktor risiko
tahun PTM
B. Pengunjung yang ditemukan menderita kelainan wajib ditangani atau 8. Monitoring dan evaluasi
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menanganinya.
Sumber Daya Manusia : Dokter, Bidan, Perawat, Nutrisionis/Tenaga Gizi dan Petugas Pelaksana Posbindu PTM terlatih
Setiap warga negara 1) Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 60 tahun ke atas sesuai Capaian kinerja 100 % 1) Pendataan lansia 1) Sistem Informasi
Indonesia usia 60 tahun standar adalah : Pemerintah Daerah 2) Skrining kesehatan Puskesmas
ke atas mendapatkan a) Dilakukan sesuai kewenangan oleh : Kabupaten/Kota lansia 2) Sistem Informasi
skrining kesehatan (1) Dokter; dalam memberikan 3) Pemberian Buku Rumah Sakit
sesuai standar. (2) Bidan; skrining kesehatan Kesehatan Lansia 3) Sistem Informasi
(3) Perawat; pada warga negara 4) Pelayanan rujukan Kesehatan Daerah
Pemerintah Daerah (4) Nutrisionis/Tenaga Gizi; usia 60 tahun keatas 5) Pencatatan dan
Kabupaten/Kota wajib (5) Kader Posyandu lansia/Posbindu dinilai dari persentase pelaporan
memberikan skrining b) Pelayanan skrining kesehatan diberikan di Puskesmas dan pengunjung berusia
kesehatan sesuai jaringannya, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada 60 tahun keatas yang
standar pada warga kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah. mendapatkan skrining
negara usia 60 tahun ke c) Pelayanan skrining kesehatan minimal dilakukan sekali setahun. kesehatan sesuai
atas di wilayah kerjanya d) Lingkup skrining adalah sebagai berikut : standar minimal 1 kali
minimal 1 kali dalam (1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah. di wilayah kerjanya
kurun waktu satu tahun. (2) Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula dalam kurun waktu
darah. satu tahun.
(3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah
(4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk
kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status
Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental
Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS).
2) Pengunjung yang ditemukan memiliki faktor risiko wajib dilakukan
intervensi secara dini
3) Pengunjung yang ditemukan menderita penyakit wajib ditangani atau
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menanganinya.
Pernyataan Capaian
Pengertian Target Langkah Kegiatan Monev
Standar Kinerja
Setiap penderita 1) Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas Capaian kinerja 100 % 1) Pendataan penderita hipertensi 1) Laporan
hipertensi mendapatkan 2) Penderita hipertensi esensial atau hipertensi tanpa komplikasi Pemerintah menurut wilayah kerja FKTP Surveilans
pelayanan kesehatan memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar; dan upaya promosi Kabupaten/Kota 2) Melakukan skrining faktor risiko Web PTM
sesuai standar. kesehatan melalui modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan Tingkat dalam memberikan hipertensi untuk seluruh pasien berbasis FKTP
Pertama (FKTP). pelayanan di FKTP 2) Laporan
Pemerintah 3) Penderita hipertensi dengan komplikasi (jantung, stroke dan penyakit kesehatan sesuai 3) Melakukan pelayanan kesehatan Sistem
Kabupaten/Kota ginjal kronis, diabetes melitus) perlu dirujuk ke Fasilitas Kesehatan standar bagi sesuai standar, berupa edukasi Pencatatan
mempunyai kewajiban Tingkat Lanjut (FKTL) yang mempunyai kompetensi untuk penanganan penderita tentang diet makanan dan dan
untuk memberikan komplikasi. hipertensi, dinilai aktivitas fisik, serta terapi Pelaporan
pelayanan kesehatan 4) Standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi adalah: dari persentase farmakologi Terpadu
sesuai standar kepada a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di FKTP. jumlah penderita 4) Melakukan rujukan ke FKRTL Puskesmas
seluruh penderita b) Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada penderita hipertensi yang untuk pencegahan komplikasi (SP2TP)
hipertensi sebagai Hipertensi di FKTP. mendapatkan 5) Pelatihan teknis pelayanan melalui
upaya pencegahan c) Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi: pelayanan kesehatan tentang hipertensi Sistem
sekunder di wilayah pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan kesehatan sesuai bagi tenaga kesehatan, termasuk Informasi
kerjanya. diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis. standar di wilayah pelatihan surveilans faktor risiko Puskesmas
d) Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk kerjanya dalam hipertensi berbasis web (SIP)
mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia kurun waktu satu 6) Penyediaan peralatan kesehatan 3) Laporan
di bawah 60 th dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke tahun. hipertensi Dinas
atas dan untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, 7) Penyediaan obat hipertensi Kesehatan
diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis. 8) Pencatatan dan pelaporan Kabupaten/K
5) Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar, jika tekanan 9) Monitoring dan evaluasi ota tentang
darah penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan sebagaimana SPM
dimaksud pada poin sebelumnya atau mengalami komplikasi, maka 4) Laporan
penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten. Dinas
Kesehatan
Provinsi
5) Sistem
Informasi P-
Care JKN
Sumber Daya Manusia : Dokter/DLP, Perawat, Bidan, Apoteker dan Pengelola Program PTM
Setiap penderita 1) Sasaran indikator ini adalah penyandang DM Capaian kinerja Pemerintah 100% 1) Melakukan pendataan penderita 1) Laporan SP2TP
diabetes melitus di wilayah kerja kabupaten/kota. Kabupaten/Kota dalam memberikan DM menurut wilayah kerja FKTP melalui Sistem
mendapatkan pelayanan 2) Penduduk yang ditemukan menderita DM pelayanan kesehatan sesuai standar 2) Melakukan skrining faktor risiko DM Informasi Puskesmas
kesehatan sesuai atau penyandang DM memperoleh bagi penyandang DM dinilai dari untuk seluruh pasien di FKTP (SIP)
standar. pelayanan kesehatan sesuai standar dan persentase penyandang DM yang 3) Melakukan pelayanan kesehatan 2) Laporan surveilans
upaya promotif dan preventif di FKTP. mendapatkan pelayanan sesuai sesuai standar, berupa edukasi PTM berbasis FKTP
Pemerintah 3) Penduduk yang ditemukan menderita DM standar di wilayah kerjanya dalam tentang diet makanan dan aktivitas (PANDU) melalui
Kabupaten/Kota atau penyandang DM dengan komplikasi kurun waktu satu tahun. fisik, serta terapi farmakologi portal web PTM
mempunyai kewajiban perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan 4) Melakukan rujukan ke FKRTL untuk 3) Laporan fasilitas
untuk memberikan untuk penanganan selanjutnya. Pemerintah kabupaten/kota secara pencegahan komplikasi kesehatan yang
pelayanan kesehatan 4) Pelayanan kesehatan penyandang DM bertahap harus membuat rencana 5) Pelatihan teknis pelayanan memberikan
sesuai standar kepada diberikan sesuai kewenangannya oleh : a) aksi untuk bisa menjangkau seluruh kesehatan tentang DM bagi tenaga pelayanan DM
seluruh penyandang Dokter/DLP, b) Perawat , c) penyandang DM kesehatan, termasuk pelatihan 4) kepada penderita DM
diabetes melitus sebagai Nutrisionis/Tenaga Gizi surveilans DM berbasis web sesuai standar
upaya pencegahan 5) Pelayanan kesehatan diberikan kepada Secara nasional saat ini baru 30 6) Penyediaan peralatan kesehatan 5) Sistim Informasi P-
sekunder di wilayah penyandang DM di FKTP sesuai standar persen penyandang DM yang DM, termasuk HbA1C Care JKN
kerjanya. meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan terdiagnosis dan mendapatkan 7) Penyediaan obat DM
sebagai berikut: Edukasi , Aktifitas fisik, pelayanan kesehatan 8) Pencatatan dan pelaporan
Terapi nutrisi medis dan Intervensi 9) Monitoring dan evaluasi
farmakologis
6) Setiap penderita Dmendapat layanan sesuai
standar termasuk pemeriksaan HbA1C.
7) Bagi penyandang DM yang belum menjadi
peserta JKN diwajibkan menjadi peserta
JKN.
Setiap ODGJ berat 1) Pelayanan promotif preventif yang bertujuan Capaian kinerja 100% 1) Penyediaan materi KIE Keswa, 1) Laporan Monitoring
mendapatkan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat (psikotik) Pemerintah Pedoman dan Buku Kerja dan Evaluasi dari
pelayanan kesehatan dan mencegah terjadinya kekambuhan dan Kabupaten/Kota Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan
sesuai standar. pemasungan. dalam memberikan 2) Peningkatan pengetahuan Provinsi/Kabupaten
2) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat pelayanan kesehatan SDM /Kota
diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas di ODGJ berat dinilai 3) Penyediaan form pencatatan 2) Sistem Informasi
wilayah kerjanya. dengan jumlah ODGJ dan pelaporan Puskesmas
3) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat berat (psikotik) di 4) Pelayanan Kesehatan ODGJ
meliputi: a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda wilayah kerja nya Berat di Puskesmas
dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat yang mendapat 5) Pelaksanaan kunjungan rumah
dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pelayanan kesehatan (KIE keswa dan dukungan
pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan jiwa promotif psikososial)
rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, preventif sesuai 6) Monitoring dan evaluasi
dan/atau b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat standar dalam kurun
4) Dalam melakukan pelayanan promotif preventif waktu satu tahun.
diperlukan penyediaan materi KIE dan Buku Kerja
sederhana.
Sumber Daya Manusia : Perawat, Dokter dan Kader yang dilatih oleh nakes
1 Rapat teknis Program Programer PTM April Dinkes
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
2 Rapat koordinasi pencegahan jiwa Programer Keswa Mei Dinkes
pada masyarakat & Napza
3 Pelatihan Program Paliatif Guru & Siswa Juli Dinkes
Pernyataan Standar :
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai
kewajiban untuk memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh
penyandang diabetes melitus sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya.
21
Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus (DM)
b. Aktifitas fisik
c. Terapi nutrisi medis
d. Intervensi farmakologis
Setiap penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar termasuk pemeriksaan HbA1C.
22
Data Capaian Penderita
Diabetes Melitus (DM)
23
Definisi Operasional Capaian Kinerja :
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar bagi penyandang DM dinilai dari persentase penyandang
DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
24
HIPERTENSI
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pernyataan Standar :
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita
hipertensi sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya.
Secondary Prevention
TARGET
NO INDIKATOR 2014
Baseline 2015 2016 2017 2018 2019
Prevalensi tekanan darah
1 25,8% 25,28% 24,77% 24,28% 23,79% 23,38%
tinggi
Mempertahankan
2 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%
prevalensi obesitas
8,8 %
Prevalensi merokok pada
3 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4%
penduduk usia ≤ 18 thn
INDIKATOR DAN TARGET PP-PTM
RENSTRA 20015-2019
PUSKESMAS BULAN
KABUPATEN : TAHUN :
Kelompok Umur
JUMLAH
No. Jenis Penyakit < 1 th 1-4 th 15-44 th 45 >
L P L P L P L P L P
1 2 3 4
1 Diabetes Mellitus
a. DM Bergantung insulin
b. DM tidak bergantung insulin
c. DM lain
3 Penyakit Kanker
a. Kanker Servik Uterus
b. Kanker Payudara
c. Kanker Hati, Saluran empedu intrahepatik
d. Kanker Bronchus & paru
4 Penyakit Ginjal
Gresik ,
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas.......... Pelapor
Format laporan
SURVEILANS KASUS PTM DARI KAB/KOTA
Provinsi Jawa Timur Bulan :
Kab/Kota : Tahun :
JUMLAH PENDERITA MENURUT GOLONGAN UMUR TOTAL
NO NAMA PENYAKIT ICD-X 0-7 hari 8-28 hari >29-1 thn 1-4 thn 5-9 thn 10-14 thn 15-19 thn 20 - 44 45 - 54 55 - 59 60 - 69 70+ BARU LAMA KKL JKK
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Hipertensi I10
2 Penyakit jantung koroner I24.0
3 Gagal jantung I50
4 PPOK J44
5 Stroke I64
6 Diabetes Melitus Tipe I E10
7 Diabetes Melitus Tipe II E11
8 Diabetes Mellitus Gestasional O24
9 DM-TB
10 Obesitas E66
11 Penyakit tiroid E00
12 Hipotiroid E03
13 Hipertiroid E05
14 Hipertropi Prostat
15 Asma Bronkiale J45
16 SLE / Lupus M32.0
17 Thalasemia D56
18 Osteoporosis M81
19 Ginjal Kronik N00-N19
20 Rematoid Artritis M05.9
21 Leukemia C91-C95
22 Kanker cerviks C53
23 Kanker Payudara C50
24 Tumor payudara C50
25 Kanker Kolorektal D12
26 Cidera Akibat Terbakar X00-X19
27 Cidera Akibat Tenggelam W65-W74
28 Cidera Akibat Keracunan X40-X49
29 Cidera Akibat Digigit Ular X20-X29
30 Cidera Akibat KLL V01-V99
31 Cidera Akibat Kekerasan X60-Y09
32 Cidera Akibat Jatuh W00-X59
33 Psoriasis Vulgaris L40.0
34 Retinoblastoma C69
35 Glaukoma H40-H42
36 OMSK H.66
37 Gangguan Refraksi H.52
38 Serumen Prop H.61.2
39 Katarak H25.2
40 NIHL H25.2
41 Presbicusis H.93
42 Tuli Kongenital H.93
Golongan Umur
Rujukan Puskesmas
No Tipe Pengukuran Faktor Risiko <18 18-44 45-54 55+ TOTAL
L P L P L P L P L P L P
2 Lingkar perut
Normal ***
benjolan payudara *
7 Pemeriksaan payudara (CBE)
Utama
Normal ***
Positif *
9 IVA
Negatif ***
Positif *
10 Kadar alkohol pernafasan
Negatif ***
Positif *
11 Kadar amfetamin urin
Negatif ***
Keterangan
* Warna merah pada KMS
** Penjumlahan warna hijau dan kuning pada KMS
*** Warna hijau pada KMS
INDRA DAN FUNGSIONAL
GANGGUAN INDERA
Gangguan Indera diprioritaskan
pada Gangguan Indera
Penglihatan dan Indera Pendengaran.
1. Tuli Kongenitual
1. Katarak 2. OMSK (Otitis Media
Supuratif Kronis)
2. Kelainan Refraksi 3. Serumen Prop
3. Glaukoma 4. NIHL (Noise Induce
Hearing Loss)
5. Presbikusis
GANGGUAN FUNGSIONAL
Puskesmas :
Kecamatan :
Kota/Kab :
Bulan / Tahun :
NO KEGIATAN Jumlah Kasus Baru Menurut Golongan Umur Jumlah Jumlah Total Jumlah
8- 1- 1- 15- 20- 45-
10- kasus
0-7 28 11 4 5-9 19 44 59 >59 th kasus KET
14 th baru
hr hr bn th th th th th lama Kunjungan Kasus
1 2 L P L P L P LP L P L P L P L P L P L P L P Total L P Total L P Total Dirujuk
II Jenis Gangguan Pendengaran dan Ketulian (H60-H95)
a. Otitis Media Supuratif Kronik
(OMSK/Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
…………………………………, , …………20……
Pengelola program
GIGI DAN MULUT
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
UKGS
• Setiap sekolah wajib
mengupayakan UKGS
UKGM
• Prioritas pada bumil, masyarakat
rentan dan kelompok beresiko
KENDALA & PERMASALAHAN
PUSAT
PROVINSI
TRIBULAN I TRIBULAN II
JUMLAH JUMLAH
NO VARIABEL TARGET TOTAL TOTAL
JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI
L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Jumlah TK yg mendapat
penyuluhan Kes Gigi
Jumlah SD / MI yang
2 melakukan kegiatan sikat gigi
masal (kelas I & III)
3 Jumlah murid klas III SD/MI yg
diperiksa
4 Jumlah murid klas III SD/MI yg
perlu perawatan
Jumlah murid klas III SD/MI yg
5 mendapat perawatan
paripurna
6
Jumlah Desa UKGMD
7 Jumlah posyandu dengan
UKGMD
8 Jumlah kunjungan petugas ke
posyandu dengan UKGMD
9 Jumlah total kasus baru
( K00 )
( K01 )
DAN SETERUSNYA
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DAN LEHER RAHIM
PENCATATAN DAN PELAPORAN
IVA-SADANIS
1. Sebelum 2015
Manual menggunakan formulir
2. Sesudah 2015
Elektronik menggunakan sistem informasi surveilans PTM
Tahun 2017
Manual dan elektronik
Indikator pengendalian PTM
(Rencana Strategis Kemkes 2015 – 2019)
3. Persentase Perempuan usia 30- 50 tahun yang dideteksi dini kanker
leher rahim dan payudara
Jumlah perempuan usia 30-50 tahun yang dilakukan deteksi dini melalui
metoda Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau papsmear untuk
kanker leher rahim dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) untuk
kanker payudara.
Proporsi Kematian Akibat PTM
di Beberapa Negara SEARO
Kardio- Pernafasan
Diabetes Kanker Cedera PTM lain
vaskular Kronik
Indonesia 37 6 13 7 5 10
India 26 2 7 12 13 12
Thailand 29 4 17 11 9 12
Myanmar 25 3 11 11 9 11
Nepal 22 3 8 10 13 14
Sri Lanka 40 7 10 14 8 10
Bangladesh 17 3 10 9 11 18
Intervensi
Penatalaksanaan
• Promosi kesehatan Kasus Kanker • Pencegahan
Penatalaksanaan Komplikasi,
• Lingkungan sehat Faktor Risiko • Rawat jalan,
• Gaya Hidup Sehat • Merokok, Obesitas rawat inap, Rehabilitasi, dan
• Deteksi dini faktor • Deteksi Dini IVA- tindakan medik, Paliatif
SADANIS, krioterapi • Gizi seimbang,
risiko Paliatif
• Aktivitas fisik
Tempat/sarana pelayanan
-POSBINDU PTM - FKTP
-MASYARAKAT FKTP FKRTL -POSBINDU PTM
-MASYARAKAT
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
TOTAL
………………,
Kepala Puskesmas …………………… /
…………………………………
NIP. …………………………..
Form E
FORMULIR REGISTER IVA POSITIF
DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM
DI PUSKESMAS/RS
Puskesmas/RS : ……………………
Kabupaten : ……………… Bulan : …………..
Provinsi :……………. Tahun : …………
Pelaksanaan
Alasan Kunjungan Ulang
Krio
IVA IVA ulang
No No. Reg Nama Alamat Umur pertama Pra Krio Hari Hari yg IVA Pasca IVA Pasca Keterangan
Ada krio 6 bln krio 1 thn
(tgl) yang berbeda
Keluhan
sama (tgl)
Pos Neg Pos Neg Pos Neg
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]
TOTAL
………………,
…………………………………
NIP. …………………………..
Form F
REKAPITULASI DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM
PUSKESMAS
Provinsi : ………………………
Keterangan : ………………,………………………….
Cakupan IVA & CBE bulan / tahun ini (30-50 tahun) : …….. Orang
KELOMPOK Krioterapi
NO S Diperiksa Displasia/lesi Keterangan
UMUR Kolposk Kel. Gin
IVA Papsmear prakanker/IVA Kanker LEEP Operasi
opi Lain Hari yg Hari yg
positif
sama berbeda
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [13] [14] [15]
Total
Total
Catatan :
Data Non Rujukan : klien yang datang sendiri ke RS, ………………, ………………………..
berasal dari wilayah puskesmas yang melaksanakan program deteksi dini Kepala Bagian ………………………..
…………………………………
NIP. …………………………..
Form I
REKAPITULASI DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM
KABUPATEN/KOTA
Puskesmas RS Puskesmas RS
No Kelompok Umur Diperiksa Keterangan
Kelainan Kelainan Kanker Hari yg Hari yg
Tumor / Curiga Kanker Curiga sama berbeda
Payudara IVA Positif Ginekologi Leher
benjolan Kanker Payudara Kanker
Lainnya Lainnya Rahim
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]
Keterangan : ………………,………………………….
Target 5 tahun (30-50 tahun) : ……. Orang Kepala Dinas Kesehatan
Cakupan IVA & CBE bulan / tahun ini (30-50 tahun) : …….. Orang
NIP. …………………………..
Form K
REKAPITULASI DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM
PROVINSI
Puskesmas RS Puskesmas RS
No Kelompok Umur Diperiksa Keterangan
Kelainan Kelainan Kanker Hari yg Hari yg
Tumor / Curiga Kanker Curiga sama berbeda
Payudara IVA Positif Ginekologi Leher
benjolan Kanker Payudara Kanker
Lainnya Lainnya Rahim
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]
1 Usia <30 thn
2 Usia 30- 39 thn
3 Usia 40- 50 thn
4 Usia > 50 thn
Total
Keterangan : ………………,………………………….
Target 5 tahun (30-50 tahun) : ……. Orang Kepala Dinas Kesehatan
Target 1 tahun (30-50 tahun) : ……. Orang Provinsi …………………….
Cakupan IVA & CBE bulan / tahun ini (30-50 tahun) : …….. Orang
(…....% dari target 1 tahun) …………………………………
NIP. …………………………..
Form M
REKAPITULASI DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM
NASIONAL
Bulan
..........................
: Tahun : .........................
Puskesmas RS Puskesmas RS
No Kelompok Umur Diperiksa Keterangan
Kelainan Kelainan Kanker Hari yg Hari yg
Tumor / Curiga Kanker IVA Curiga sama berbeda
Payudara Ginekologi Leher
benjolan Kanker Payudara Positif Kanker
Lainnya Lainnya Rahim
[1] [2] [3] [12] [13] [14] [5] [6] [7] [8] [10] [15]
Keterangan : ………………,………………………….
Target 5 tahun (30-50 tahun) : ……. Orang Kepala Subdit Penyakit Kanker
Target 1 tahun (30-50 tahun) : ……. Orang Kemenkes
Cakupan IVA & CBE bulan / tahun ini (30-50 tahun) : …….. Orang
(…....% dari target 1 tahun) …………………………………
NIP. …………………………..
FORM - PKK
KESEHATAN JIWA
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat
- Pengertian Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat adalah:
1) Pelayanan promotif preventif yang bertujuan meningkatkan
kesehatan jiwa ODGJ berat (psikotik) dan mencegah terjadinya
kekambuhan dan pemasungan
2) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh
perawat dan dokter Puskesmas di wilayah kerjanya
- Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi:
a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa,
kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat,
mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi,
kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana,
dan/atau
b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
1 Alun Alun √ √ √ √
2 Nelayan √ √
3 Industri √ √ √ √
4 Kebomas √ √ √
5 Gending √ √ √ √
6 Manyar √ √ √ √
7 Sukomulyo √ √ √ √
8 Sembayat √ √
9 Cerme √ √ √
10 Dadap Kuning √ √
LAPORAN TRIBULAN I P2P PTM & KESWA
11 Benjeng √ √ √ √
12 Metatu √ √ √ √ √
13 Duduk Sampeyan √ √ √ √ √
14 Balong Panggang √ √
15 Dapet √ √ √ √ √
16 Kedamean √ √ √
17 Slempit √ √ √
18 Menganti √ √ √
19 Kepatihan √ √ √
20 Driyorejo √ √ √ √
LAPORAN TRIBULAN I P2P PTM & KESWA
21 Karangandong √ √
22 Wringinanom
23 Kesamben Kulon √ √
24 Sidayu √ √
25 Bungah √ √ √
26 Dukun √ √
27 Mentaras √ √ √
28 Panceng √ √ √ √ √
29 Ujung Pangkah √ √ √ √
30 Sekapuk √ √ √ √
31 Sangkapura √ √
32 Tambak √ √
PROSENTASE TINGKAT KEPATUHAN LAPORAN
1 Alun Alun 11 11 12 1
2 Nelayan 4 1 2 1
3 Industri 6 6 6 0
4 Kebomas 11 3 4 2
5 Gending 10 3 3 0
6 Manyar 7 7 7 0
7 Sukomulyo 5 4 3 1
8 Sembayat 11 2 2 0
9 Cerme 16 16 16 0
10 Dadap Kuning 9 9 9 0
JUMLAH POSBINDU PTM
POSBINDU
NO PUSKESMAS DESA DESA DENGAN
POSBINDU UMUM KHUSUS
11 Benjeng 15 15 15 0
12 Metatu 8 7 7 0
13 Duduk Sampeyan 23 2 2 0
14 Balong Panggang 15 5 11 0
15 Dapet 10 10 18 0
16 Kedamean 8 2 2 0
17 Slempit 7 1 0 1
18 Menganti 13 12 23 0
19 Kepatihan 9 9 9 0
20 Driyorejo 10 10 11 0
JUMLAH POSBINDU PTM
POSBINDU
NO PUSKESMAS DESA DESA DENGAN
POSBINDU UMUM KHUSUS
21 Karangandong 6 2 3 0
22 Wringinanom 10 9 13 0
23 Kesamben Kulon 6 6 6 0
24 Sidayu 11 21 31 0
25 Bungah 22 7 7 1
26 Dukun 15 1 1 0
27 Mentaras 11 11 11 0
28 Panceng 14 3 3 0
29 Ujung Pangkah 7 7 15 0
30 Sekapuk 6 6 6 0
31 Sangkapura 17 3 3 0
32 Tambak 13 13 13 0
TINGKAT PENCAPAIAN
• Semua Puskesmas telah melaksanakan
Posbindu PTM dan sudah memenuhi standar
pencapaian yaitu lebih dari 30 % jumlah desa
yang ada, namun hanya ada 6 Puskesmas yang
melaksanakan posbindu khusus (Alun Alun,
Nelayan, Kebomas, Bungah, Sukomulyo dan
Slempit) .
• Diharapkan tahun 2017 semua Puskesmas telah
melaksanakan Posbindu Khusus dengan
capaian 6 % dari Posbindu PTM yang ada.
a l am
S
TERIMA KASIH