Anda di halaman 1dari 5

Peserta dibagi dalam 4 kelompok

Kasus untuk Role play I (dipelajari serta sebagai bahan role play)

Pak Fhaisal sudah hampir 4 tahun memangku Jabatan Fungsional Perawat di


RSUD Provinsi XY dengan jabatan perawat pertama pada April 2016 dengan 120
AK dan pangkat IIIa / SK tahun 2016

Pada bulan awal Juli tahun 2020 beliau mengumpulkan Dupak untuk kenaikan
pangkat berikutnya, angka kreditnya kurang 9 point dengan alasan karena
kesibukan pekerjaannya dan tidak mungkin bisa dicapai dalam waktu 1 atau 2 bulan.
Kalau tidak mencukupi angka kreditnya, beliau tidak bisa naik pangkat dan terancam
diberhentikan dari jabatan fungsional. Ybs merasa cemas dan gelisah mencari cara
bagaimana kekurangan angka kreditnya bisa dipenuhi.

Beliau teringat temannya di Dinas Kesehatan Provinsi sebagai anggota Tim Penilai
Jabatan Fungsional Perawat. Beliau berusaha datang meminta bantuan temannya
tersebut agar bisa dibantu untuk menyelesaikan masalahnya. Sedangkan Tim
Penilai di Dinas Kesehatan Provinsi XY sedang sibuk melakukan penilaian Dupak
yang diusulkan oleh para Jabfung dari Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota lainnya. Beliau bertemu dengan temannya untuk
membahas masalahnya. Setelah bertemu dengan temannya beliau merasa lega dan
senang karena temannya menjanjikan untuk membantunya. Percakapan antara
beliau dan temannya di lihat dan didengar oleh anggota tim lainnya.

Bagaimana menyikapi kejadian tersebut.jika saudara sebagai anggota Tim Penilai


lainnya.
Kasus untuk Role Play II

Ibu Mamik sebagai pemangku Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat


di Puskesmas Y sudah bekerja selama 5 tahun. Saat ini jabatan ibu Mamik adalah
PKM trampil lanjutan dengan angka kredit 104 dan pangkat IIIa/ Oktober 2014. Pada
Bulan Desember 2016. Ibu Yanti mengusulkan Dupak lengkap dengan jumlah
minimal angka kreditnya sebesar 50 ke Tim Penilai Tingkat Provinsi XY,sehingga
total 154 AK. Ybs berharap pada bulan April tahun 2017 dapat naik
pangkat/Golongan satu tingkat lebih tinggi.

Berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatabn


Masyarakat Kesehatan Provinsi XY, Ibu Yanti hanya mendapat angka kredit 10,
dengan alasan bukti fisik yang diajukan tidak sesuai dengan butir kegiatan, seperti
yang tercantum dalam lampiran Keputusan Menpan No.58/Kep/Men.Pan/8/2000.
Sehingga totak jumnlah kumulatif adalah 114. Jumlah nilai AK ini masiih jauh apabila
mau naik ke pangkat satu tingkat iatasnya.

Ibu Yanti merasa kecewa dan kesal dengan keputusan tersebut, sudah susah
mengumpulkan angka kredit hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kemudian Ibu Yanti mendatangi Tim Penilai Jabfungkes Tingkat Provinsi XY
menumpahkan kekecewaannya dengan sikap marah.

Bagaimana sikap dan tindakan Tim Penilai dalam menghadapi kondisi demikian.

Tuangkan dalam bentuk skenario bermain peran, lalu lakukan pembagian peran
serta praktikan peran-peran yang sudah disepakati di depan kelas
Kasus Role play 3

Sdr Fajar pemangku jabfung sanitarian yang bekerja di Puskesmas A lingkungan


provinsi xy, Saat ini yang bersangkutan memangku jabatan sanitarian muda
dengan angka kredit 362 dan pangkat III d dengan SK 20 Oktober 2014. Untuk
kenaikan jabatan menjadi sanitarian madya dan kenaikan pangkat menjadi IVa, Alto
sudah mengajukan DUPAK pada tanggal 10 desember 2016 ke sekertariat Tim
penilai (verifikasi) dengan AK 423. Namun sampai saat ini DUPAK yang diajukan
belum ada beritanya. Masalah ini dibicarakan sdr Fajar pada temannya Indah yang
bekerja pada bagian kepegawaian. Indah menyarankan saudara Fajar untuk
menanyakan langsung kepada tim penilai dan memberikan nama dan nomor telpon
salah satu anggota tim penilai yaitu Zaenal. Zaenal yang ditelpon ternyata tidak
menerima berkas DUPAK Fajar, dia menyarankan untuk menanyakan langsung ke
sekertariat tim penilai. Dari sekertariat tim penilai Fajar mendapat informasi bahwa
berkasnya sudah diberikan kepada tim penilai yang namanya Bu Meta, dan
dianjurkan bertanya langsung ke yang bersangkutan.

Keesokan harinya Saudara Fajar mendatangi ruang anggota tim penilai yang
dimaksud dan menemuinya. Bu Meta sedikit kaget, dan heran kenapa pemangku
jabung tersebut bisa tahu bahwa dia yang menilai berkas DUPAk saudara Fajar.
Meskipun DUPAK saudara Fajar dia yang nilai dan baru saja dikembalikan ke
sekertariat, tetapi BU Meta menyatakan bahwa berkas DUPAK pak Fajar tidak
berada ditangannya. Saudara Fajar tidak percaya begitu saja informasi yang
diberikan tim penilai, dia menjelaskan bahwa informasi didapat dari salah seorang
sekertariat tim penilai DUPAK. Fajar juga menjelaskan bahwa berkas sudah dikirim
sejak bulan desember, tapi sampai saat ini belum ada beritanya. “kalau memang
ada kekurangan atau kesalahan seharusnya saya diberithu agar bisa saya lengkapi
atau perbaiki “” dengan nada suara kesal sambil menelpon ke bagian sekertariat tim
penilai.

Terdengar suara dari telpon, pak Fajar tampak mengangguk –angguk kepala dan
menjawab “ya…, ya… saya akan kesana! Selesai menelpon, pak Fajar meminta
maaf kepada bu Meta, minta izin pamit untuk pergi ke bagian sekertariat tim penilai.

Bagaimana sikap dan tindakan Tim Penilai dalam menghadapi kondisi demikian.

Tuangkan dalam bentuk skenario bermain peran, lalu lakukan pembagian peran
serta praktikan peran-peran yang sudah disepakati di depan kelas
Kasus Role play IV

Bu Siti Nurmala masuk keruang kantor sambil menjawab pembicaraan di telponm


tanpa memperhatikan sekelilingnya, sehingga ybs tidak melihat ada 2 orang yang
sedang mengobrol diluar ruangan (ruang tunggu tamu). Baru saja ibu Siti mau
duduk, satu dari Kedua orang tersebut menghampirinya dan menyampaikan bahwa
ada tamu dari RS. YY. Rupanya yang datang menghampiri bu Siti adalah teman
kantor sesama anggota tim penilai dan bernama Dedi.

Pak Dedi memanggil temannya dari makasar tersebut untuk bertemu dengan bu Siti
dan menjelaskan bahwa saudara Jono pemangku jabfung perawat adalah teman
dekatnya ketika di Rumah Sakit. Setelah sdr Jono datang, Pak Dedi
memperkenalkan sdr Jono dengan bu Siti dan menanyakan “ bu Siti yang menilai
berkas DUPAK pak Jonokan, ya?!

Bu Siti kaget, ekspresi mukanya sedikit tegang dan berupaya mengelak dengan
mengatakan “ooh Pak jono datang kesini mau menanyakan DUPAK, maaf saya
tidak menerima berkas DUPAK yang dimaksud, bapak silahkan menanyakan
langsung ke bagian sekertariat “

Mendengar jawaban bu Siti, pak Jono menengok kearah pak Dedi dan pak Dedi
langsung mengklarifikasi dengan mengatakan :

“ooh jadi bukan ibu Sri yang menilai DUPAK pak Jono ?!” dan dilanjutkan “ Soalnya
saya kemarin bertanya ke bagian sekertariat, dan kata mereka DUPAK pak Jono
diserahkan ke Ibu Sri oleh karena itu saya mengajak pak Jono untuk bertemu ibu ?”
sambil menengok kearah pak Jono.

Pak Jono diam sejenak lalu meminta maaf pada ibu Sri karena sudah
mengganggunya dan meminta bantuan pada bu Sri seandainya berkas DUPAK
diterima bu Sri untuk dinilai. Pak Jono juga menyampaikan bahwa sudah hampir 5
tahun yang bersangkutan belum naik pangkat dan khawatir diberhentikan
sementara. Pak Dedi dan pak Jono pamit untuk pergi, namun sebelum pergi pak
Dedi meminta waktu untuk membahas masalah ini setelah ybs mengantar pak Jono
pulang.

Setelah Pak Dedi dan Pak Jono pergi, bu Sri langsung menelpon ke sekertariat tim
penilai dan menanyakan siapa yang sudah memberitahu bahwa DUPAK pak Jono
dinilai oleh ibu Sri, sementara ibu Sri sendiri tidak/belum menerimanya. Kebetulan
sekali orang yang menerima telpon mengakui dialah orang yang memberitahu, tetapi
pemberitahuan tersebut disampaikan kepada pak Dedi ketika dia menanyakan via
telpon.
Bagaimana sikap dan tindakan Tim Penilai dalam menghadapi kondisi demikian.

Tuangkan dalam bentuk skenario bermain peran, lalu lakukan pembagian peran
serta praktikan peran-peran yang sudah disepakati di depan kelas

Anda mungkin juga menyukai