Anda di halaman 1dari 5

ILMU, PENGALAMAN DAN RELASI : PRAKTIK KERJA LAPANGAN

By Vira Oktavia

Hello guys, kenalin aku Vira Oktavia biasa dipanggil Vii, Vir, Ra, Vira bahkan ada

yang memanggilku ‘ya’. Aku seorang mahasiswi semester 6 di IAIN Bengkulu, tepatnya

pada program studi Manajemen Dakwah. Entah kenapa, tahun ini di usiaku yang menginjak

kepala dua, semua hal mulai terasa ‘nyata’, nyata bebannya, nyata lika-liku yang dijalani,

nyata perjuangannya, bagaimana tidak setelah kurang lebih satu tahun menjalani dunia

perkuliahan dengan sekedar haha hihi saja, di tahun ini semua perlahan berubah, hidup

dihantui proposal, resume, makalah, powerpoint yang semakin menumpuk, test toefl dan

toalf, Praktik kerja lapangan, Kuliah kerja nyata, Skripsi, dll. Pusing ya bund, hehe..

Sebenarnya aku mau cerita semua pengalamanku saat berjuang di semester 6, tapi setelah

kupikir lagi kali ini aku mau cerita salah satu pengalamanku saat praktik kerja lapangan saja

deh. Eh, gimana masih mau kan dengerin ceritaku hehe.. lanjut yaaak..

Bulan April hingga Mei 2021 kami mulai melaksanakan praktik kerja lapangan alias

magang, dan alhamdulillah aku terpilih menjadi salah satu mahasiswi magang di Baznas

Provinsi Bengkulu, bersama 7 temenku ada Revaldo, Toyib Siraul Fikri, Nelson Ongki

Saputra, Aprinju Ando Yana, Sari Fadila Rahma, Isma Chania dan Woni Puspa Pratiwi.

Kalian tau gak, dari dulu aku berharap nanti ketika magang, tempat magangnya di Baznas

provinsi. Ada yang mau tau alasanku gak ? hmmm.. langsung jawab aja kali ya, hehe..

Jadi, sedari dulu aku paling gak suka mata pelajaran yang membahas tentang zakat. Tau ya

kan alesanku kenapa, yaa karena ada hitungan. Teruntuk aku yang anti dengan angka-angka,

menghitung zakat itu sangat rumit, belum lagi jenis zakat maal ada banyak tu, rumus

perhitungannya pun berbeda-beda. Tapi, setelah kupikir lagi, semakin aku tidak menyukai
sesuatu, semakin sering pula berjumpa dengan sesuatu yang tidak kusuka. Dan pada

akhirnya, aku terjun ke lapangan dengan melihat secara spesifik hal yang tidak kusuka tadi,

yap benar, perhitungan zakat. Setelah diamati dengan serius, ternyata perhitungan tidak

serumit yang kubayangkan. Karena diriku gak suka perhitungan, aku memutuskan untuk

keluar dari zona nyaman, mencoba memahami hal yang tidak disukai. Jadi, ketika

pengumuman pembagian kelompok sudah dikirim sama kaprodi, aku langsung saja

membukanya, dan ternyata namaku ada di kelompok Baznas Provinsi Bengkulu.

Alhamdulillah ucapku.

Rabu, 7 April 2021. Hari penyerahan mahasiswa praktik kerja lapangan di lembaga

Baznas Provinsi Bengkulu. awalnya kami diperkenalkan dengan pimpinan baznas, karyawan

lalu bidang-bidang kepengurusan dari lembaga tersebut. Lalu, kami dibagi menjadi 2

kelompok yaitu ada yang dibagian atas dan bagian bawah. Aku dan beberapa temanku lebih

aktif di bagian bawah bersama 6 karyawan lainnya, kenalin dulu yaa ada bagian

penghimpunan yaitu Abi jihad selaku pamong kami, pak bambang dan ayuk Fika. Lalu,

bidang pendistribusian dan pendayagunaan ada Kak Ari dan bagian keuangan dan pelaporan

ada Pak Doni dan Ayuk Novi. Di bawah aku lebih betah nih, para pegawainya asyik-asyik, di

ruangan ber-Ac pula hehe dan tentunya kegiatan yang dilakukan lebih menantang, misalnya

penginputan data zakat yang harus bener-bener teliti, kalo gak teliti duh dosanya besar loh

hehe.. dari pertama masuk hingga sekarang sudah banyak ilmu yang didapat, pengalaman,

dan relasi tentunya.

Dari sekian pengalaman yang kualami selama magang yang menurutku bener-bener

berkesan yaitu, ketika Aku dan Sari menyaksikan langsung gimana proses seleksi calon

pimpinan baru, jadi tanggal Senin 19 April 2021 sekitar pukul 13.00 tiba-tiba telponku

berdering dan ternyata panggilan masuk dari Abi Jihad.


Abi : “Assalamu’alaikum, Viradimana?”

Vira : ‘Waalaikumussalam bi, Vira lagi istirahat bi di kosan”

Abi : “Oalah, Vira bisa bantuin abi gak ?’

Vira : “Bantuin apa bi?’

Abi : “Gini, Vira bisa gak bantuin Abi di kanwil sekarang ? ajak temenmu 1 yaVir”

Vira : “Bisa bi, bentar bi Vira siap-siap kesana”

Abi : “Oke Vir, ditunggu yaa..nanti kalo satpamnya tanya bilang aja kami

perwakilan dari baznas provinsi”

Vira : ”Iya bi”

Setelah siap-siap, Aku dan Sari langsung berangkat menuju Kanwil provinsi (setelah

kurang lebih 15 Menit) kami pun sampai ditujuan. Benar apa yang abi bilang, kami

langsung dihampiri 2 satpam.

Satpam : “Mau kemana mbak ?”

Vira : “Mau nemuin Pak jihad, kami dari Baznas Provinsi pak”

Satpam : “Oh iya mbak, silahkan masuk”

Vira : “iya pak, makasih”

Kami melanjutkan perjalanan menuju lantai atas tempat yang Abi arahkan, sampai di

lokasi kami disambut sama abi dan beberapa bapak-bapak lainnya.

Abi : “Ini Vir, kenalin calon pimpinan Baznas Provinsi (Abi menunjuk ke arah 3

orang bapak-bapak), nanti tugas Vira memanggil peserta (3 orang tadi) untuk
melakukan wawancara melalui zoom kurang lebih 45 Menit. Kalo waktu seleksi

wawancara udah selesai baru panggil peserta selanjutnya ya vir, Abi mau ke Kemenag

Kota sebentar”.

Vira : “ Baik bi”

Aku dan Sari pun langsung masuk ke ruangan tes wawancara, disana terdapat 1

peserta yang sedang di wawancara oleh Pihak Baznas RI melalui aplikasi Zoom Meet,

terlihatdariwibawanya, perkiraanku bapak ini adalah pimpinan perusahan sih

kelihatan dari caranya berbicara, tutur kata yang rapi, senyum khas pimpinan

perusahan hehe.. tak lama kemudian sekitar 10 menit berjalan waktu seleksi

wawancara sudah selesai dan lanjut ke peserta selanjutnya, aku pun bergegas

memanggil peserta selanjutnya.

Vira : “Peserta Nomor Urut 7 Silahkan Masuk” ujarku

Terlihat seorang bapak berperawakan tinggi, hidung yang mancung, kulit sawo

matang, bak turis dari negeri taj mahal, datang menghampiriku dengan menggandeng

laptop kesayangannya..

Peserta no urut7 : “Langsung masuk ya mbak ?” tanyanya

Vira : “iya pak, silahkan duduk di kursi yang ini (sambil menujuk tempat

duduk zoom meeting)

Seleksi Wawancara pun dimulai, ada banyak pertanyaan yang ditanyakan oleh tim

penyeleksi, si peserta pun menjawab dengan tenang, sampai ketika ditanya perihal

dalil tentang zakat, maka para peserta mulai terlihat kebingungan. Lalu kubilang

sama si sari “Sar, liat peserta mulai terlihat bingung mau jawab apa wkwk, sekelas
pimpinan perusahaan pun masih bisa gugup ya waktu test wawancara heheh…”

ucapku.

Sari pun menjawab : “Iya vii, apalagi kita hahahaah”

Tak berapa lama kemudian Abi pun datang.

Vira : “Sudah bi ?” tanyaku

Abi : “iya Vir, udah peserta ke berapa ni ?”

Vira : “8 bi, Masih 2 lagi ”

Selama duduk menunggu seleksi wawancara selesai, aku mendapat banyak ilmu.

Mulai dari pengetahuan seputar zakat, cara menjawab pertanyaan wawancara, cara

perkenalan diri, tutur kata yang sopan, pengalaman para peserta yang luas, cara

mereka menemukan solusi, dan masih banyak lainnya.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya 3 peserta terakhir sudah selesai

melaksanakan seleksi wawancara. Dan diakhiri dengan ucapan terima kasih dari pihak

Baznas RI.

Tepat pukul 16.00 kami pun bersiap siap merapikan kembali perlengkapan yang kami

gunakan. Lalu, kami pun bergegas pulang.

Anda mungkin juga menyukai