Anda di halaman 1dari 2

CERITA INSFIRATIF

Cerita ini dikutip berdasarkan pengalaman yang di alami baik itu kesedihan
maupun kebahagiaan. Semoga cerita ini bisa menjadi suatu insfirasi bagi yang
membacanya. Mungkin di sini saya akan bercerita pengalaman apa saja yang saya
dapat selama 3 tahun terakhir ini.
Pada tahun 2014 di mana awal saya menjajak dunia kampus Perguruan
Tinggi yang sekarang ini bernama Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin. Saya senang bisa berkuliah seperti anak-anak lainnya untuk
menambah pengetahuan, sukses dalam study, berorganisasi hingga dapat
bermanfaat kelak setelah lulus kuliah nanti.
Pada awalnya untuk kuliah pun penuh pertimbangan bagi kedua orang tua
saya karena alasan ekonomi yang tidak banyak, sebelum masuk kuliah sangat sulit
meminta izin orang tua karena beberapa pertimbangan mereka takut kalau kuliah
saya terhenti ditengah jalan, akan tetapi saya meyakinkan orang tua saya bahwa
saya bersungguh-sungguh ingin kuliah dan disitu saya yakin bahwa ada jalan yang
akan mempermudah selama saya kuliah.
Berhubung waktu itu ada pengumuman pendaftaran Beasiswa Bidikmisi,
saya langsung mendaftar dan melengkapi persyaratannya. Begitu hasil
pengumuman keluar, Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena lulus dan
mendapatkan Beasiswa Bidikmisi tersebut. Saat itu saya merasa senang karena
akan mengurangi beban orang tua dalam membiayai kuliah saya. Orang tua saya
pun merasa senang karena merasa terbantu dengan adanya Beasiswa Bidikmisi
anaknya bisa kuliah.
Kemudian saya bertekad bahwa saya akan menggunakan Beasiswa
Bidikmisi tersebut dengan sebaik mungkin serta mengikuti persyaratan dan aturan
yang ada. Semester pertama kuliah berjalan dengan lancar, berburu organisasi
kampus serta mengikuti seminar-seminar, dan mendapatkan IP yang baik. Akan
tetapi, saya merasa sedih pada semester dua, karena nilai IP yang saya dapat lebih
rendah dari IP sebelumnya. Memasuki semester tiga, saya lebih rajin lagi,
berfokus dalam study, dan Alhamdulillah nilai IP saya membaik sampai pada
semester enam selalu meningkat dan itu akan saya pertahankan, karena saya tidak
ingin menyia-nyiakan bantuan yang ada.
Sebelumnya saya juga berjalan kaki atau ikut teman dari kost ke kampus
karena tidak mempunyai kendaraan, dan baru semester tujuh ini diberi pinjaman
dari keluarga karena pada semester tujuh ini saya membutuhkan kendaraan untuk
berurusan ke kampus menyelesaikan tugas akhir kuliah baik itu berurusan
konsultasi dengan Dosen, Penelitian, dan urusan di Organisasi serta lainnya. Saya
juga membuka usaha percetakan di kost dan selama ini teman-teman di kost atau
teman selokal lainnya sebagian mencetak di tempat saya, dan hasilnya itu
lumayan untuk menambah pemasukkan buat biaya kuliah saya.
Dalam hal berorganisasi pengalaman yang saya dapat yaitu mampu
mengkoordinasi anggota dalam bertugas, melakukan hal yang sebelumnya tidak
bisa menjadi bisa, seperti kegiatan-kegiatan yang ada di organisasi dan itu pun
juga proses belajar, sehingga di waktu KKN pun ilmu yang saya dapat itu
berguna.
Kegiatan di tempat KKN juga sebelumnya tidak pernah saya lakukan, salah
satunya Mengajar, karena saya tidak ada basic untuk menjadi guru dan itu pun
tidak sesuai dengan jurusan apa yang saya ambil di kampus, tapi karena kita juga
belajar dan sebuah pengabdian kepada masyarakat mau tidak mau saya harus bisa
apa saja yang diperlukan di desa itu. Nahh untuk itu, saya termotivasi sampai
sekarang bahwa kita memang tidak bisa sebelum kita mencoba, jika kita terus
berusaha dan belajar maka kita akan bisa.
Pengalaman saya ini mungkin hanya sekedar pengalaman yang tidak terlalu
mengesankan, tetapi bagi saya itu sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dan
cukup bermanfaat untuk sekitar.

Anda mungkin juga menyukai