Anda di halaman 1dari 2

Why VDMI have to choose me?

Tujuan esai ini saya tulis adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan beasiswa yang diselenggarakan
oleh VDMI 2020. Saya awali esai ini dengan perkenalan diri saya. Nama saya Renika Br Sipahutar. Saya
lahir di Pangkalan Berandan pada tanggal 31 Desember 1999. Saya anak terakhir dari 5 bersaudara. Saya
mempunyai dua kakak dan dua abang, dan sudah ada yang menikah.. Saya berdomisili di Pangkalan
Berandan, Kabupaten. Langkat, Sumatera Utara. Tetapi sekarang saya tinggal di Kota Padang, Sumatera
Barat untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Padang. Ayah saya Adalah seorang petani. Ia bekerja
dari pagi hingga petang di sawah. Terkadang ayah bekerja di Sawah orang dan mendapat upah dari
pemilik sawah. Ayah saya memiliki becak tetapi tidak sering dipakai untuk mencari nafka, karena becak
tersebut sudah tua, lebih sering dipakai sebagai kendaraan ke sawah. Terkadang, becak itu juga
digunakan bapak pada malam hari untuk mencari uang dengan menghantar penumpang. Karena
mengerjakan banyak hal, ayah saya di sebut sebagai wiraswasta di kartu identitasnya. Ibu saya adalah
seorang ibu rumah tangga. Tetapi Ia juga membantu Ayah di sawah, dan sama sama bekerja keras
dengan ayah untuk menghidupi anak anak nya. Saya tidak bisa mendeskripsikan penghasilan mereka
karena bapak sering mengatakan " Petani seperti kita Ini tidak punya penghasilan Tetapi, jika ingin
makan, haruslah mencangkul". Perkataan inilah yang selalu terbenak di dalam hati saya supaya selalu
bekerja dan belajar keras, tidak sombong, meraih masa depan, dan selalu ingat latar belakang.

Kemudian, saya akan memaparkan riwayat pendidikan saya. Pendidikan saya dimulai di SDN 056640
Pelawi Dalam, pada tahun 2006 sampai 2012. Kemudian saya melanjutkan studi saya di SMP NEGERI 1
BABALAN, kabupaten Langkat (2012-2015), dilanjutkan ke SMA NEGERI 1 GEBANG, Kabupaten Langkat
(2015-2018). Saya mengambil jurusan IPA pada saat itu. Dan sekarang saya sedang menempuh bangku
perkuliahan di Universitas Negeri Padang dengan mengambil jurusan S1 Teknik Elektro. Saat ini saya
masih menjalani semester keempat. Alasan saya mengambil jurusan Teknik Elektro adalah karena saya
ingin mencari ilmu mengenai listrik serta penerapannya, dan yang jelas karena rezeki saya jatuh di
jurusan ini sehingga saya bisa lulus di jurusan tersebut.

Bicara mengenai pengalaman organisasi, saya mengikuti dua organisasi, yaitu di dalam dan di luar
kampus. Di dalam kampus, saya mengikuti Paduan suara yang bernama PSM GENTASWARA UNP. Di
organisasi ini saya belajar banyak hal, Seperti tentunya mengenai musik dan juga bagaimana cara belajar
materi bersama meskipun berbeda jurusannya masing masing, tidak mengedepankan kesenioritasan
tetapi kekeluargaan. Saya juga mengikuti organisasi luar kampus yang bernama IMMANUEL PADANG. Ini
adalah salah satu persekutuan muda mudi Kristen yang lahir di Kota Padang. Disana saya menemukan
keluarga dan diajarkan tinggi persaudaraan. Di persekutuan ini saya juga beribadah bersama dengan
teman teman seiman setiap minggunya. Melalui organisasi ini, saya diajarkan oleh senior senior tentang
silsilah sehingga saya lebih tau silsilah mengenai adat, terkhusus adat Batak, karena saya suku Batak.

Alasan utama saya mengikuti beasiswa ini adalah untuk memberikan sedikit kebahagiaan untuk orang
tua saya. Selama 4 semester ini, saya belum memberikan sesuatu yang membuat orang tua bangga. Jika
saya lulus beasiswa ini, saya yakin beban mereka akan sedikit berkurang.
Selama 4 semester Orang tua saya membayar uang kuliah Saya, dan itu selalu dimulai dengan hutang
terlebih dahulu. Dan mereka tidak pernah mengeluh untuk hal itu. Hal tersebutlah yang membuat saya
mengejar beasiswa yaitu untuk membantu orang tua. Saya pernah mencoba beasiswa lain, tetapi belum
rejeki, dan saya juga pernah mencoba jualan produk online tetapi belum rejeki juga. Semua saya lakukan
agar menambah uang tambahan. Tetapi meskipun belum pernah lulus beasiswa, saya akan terus
mencoba Beasiswa yang disediakan di kampus maupun diluar kampus, karena saya yakin dimana ada
kemauan disitu ada jalan. Meskipun saya bukan mahasiswa yang berprestasi di kampus, akan tetapi saya
memiki jiwa tanggungjawab, tahu menghormati, Bersosial, Dan berusaha semampu mungkin untuk
mencapai prestasi salah satu nya dengan mengejar beasiswa. Uang yang saya terima dari beasiswa akan
saya pergunakan sebaik mungkin sehingga orang tua saya juga tidak terlalu berat dalam membiayai
kehipupan saya selama berkuliah. Ketika saya menjadi salah satu orang yang dipercayakan untuk
menjadi anggota baru di YVDMI, saya sangat bersyukur. Saya Berusaha dengan baik bagaimana menjadi
penerima beasiswa VDMS yang layak, dan mengikuti Proses yang ada, patuh akan aturan yang telah
ditetapkan, dan selalu belajar. Hal hal yang sudah saya ceritakan Ini adalah bahan pertimbangan bagi
VDMI mengapa harus memilih saya dalam memberikan beasiswa.

Apabila saya terpilih sebagai penerima beasiswa VDMS, saya sangat berharap dan yakin
beasiswa ini akan memberikan banyak pembelajaran kepada saya. Yayasan ini akan menambah
wawasan bagi setiap penerima beasiswa. Dan yang saya harapkan adalah saya bisa mengikuti
setiap proses yang ada. Dan melalui beasiswa ini, saya bisa menjadi mahasiswa yang
berprestasi.

Setelah saya selesai menerima beasiswa, saya akan mengajarkan pelajaran pelajaran yang saya
dapatkan di VDMI pada waktu sebelumnya. Seperti beberapa informasi yang saya lihat di media
sosial bahwa VDMI membantu masyarakat dan lingkungan yang salah satunya memberikan
donasi untuk taman baca. Kegiatan sosial seperti ini akan menjadi bekal saya ke depan nya,
sehingga ketika saya lulus kuliah, saya bekerja, mengabdi kepada masyarakat, membantu
teman teman yang membutuhkan pertolongan, baik dalam perkataan maupun perbuatan,
sebagaimana halnya yang diajarkan VDMI kepada saya pada masanya. Setelah saya lulus kuliah,
ataupun pada masa kuliah, saya akan mengajak mahasiswa untuk mendaftar dan bergabung di
VDMI, membagikan informasi seputar beasiswa ini, dan berbagi pengalaman betapa
beruntungnya menjadi keluarga Van Deventer Mas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai