PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Konsep eco-tourism dapat dikaitkan dengan konsep pengembangan
pariwisata Sulawesi Utara yang berdasarkan pada meeting, conference
dan exhibition. Konsep eco-tourism mencakup strategi pariwisata yang
ramah lingkungan. Suatu strategi pariwisata yang tidak hanya melihat
aspek keuntungan (ekonomi) namun melibatkan unsur keberlanjutan
lingkungan tempat objek wisata, aspek sosial, ekonomi dan aspek
lainnya yang terkait.
Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu ikon kota Manado
yang telah mendunia. Banyak sumber daya alam seperti ekosistem dan
keanekaragaman hayati yang terkandung didalamnya. Fenomena alam
laut yang ada di Taman Nasional Bunaken berbeda dengan taman laut
lainnya, sehingga Taman Nasional Bunaken menjadi aset penting bagi
kota Manado. Potensi ekonomi yang dimiliki Taman Nasional Bunaken
cukup besar, sehingga memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar
untuk melakukan kegiatan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat itu
sendiri.
Untuk mengembangkan potensi Taman Nasional Bunaken
diperlukan adanya langkah-langkah yang tepat seperti menciptakan
konektivitas antar objek wisata dengan Taman Nasional Bunaken sebagai
sentralnya. Jika hal ini dilakukan maka dalam jangka waktu yang panjang
pariwisata di Sulawesi Utara dan Manado akan berkembang kearah
pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Melalui
pendekatan konekivitas tersebut maka pemerintah daerah dapat
membentuk suatu strategi pemasaran objek wisata yang memiliki nilai
yang tinggi. Sehingga biaya infrastruktur serta promosi akan
menghasilkan output yang lebih efektif dan efisien.
B. Permalasahan
2
laut. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kelestarian wisata alam
bunaken maka perlu dilakukan upaya-upaya pengelolaan untuk
meningkatkan jumlah pengunjung/ wisataawan.
3
II. METODOLOGI
Taman
Nasional
Bunaken
merupakan
perwakilan
ekosistem
perairan tropis
Indonesia
yang terdiri
dari ekosistem
hutan bakau,
padang lamun,
terumbu
karang, dan
ekosistem
daratan/pesisir.
Pada bagian Utara terdiri dari pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau
Montehage, pulau Siladen, pulau Nain, pulau Nain Kecil, dan sebagian
wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan pada bagian Selatan meliputi
sebagian pesisir Tanjung Kelapa. Taman nasional ini didirikan pada tahun
1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². Sebesar 97% dari taman
nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan
daratan.
Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak
di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu
Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga
berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional
4
Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi
padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai.
B. Metodologi
5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Aksessibilitas
6
petani kelapa, ubi jalar, pisang dan rumput laut untuk diekspor,
sementara sebagian lainnya bekerja sebagai pemandu, pekerja di
cottage dan nahkoda kapal.
7
Merupakan salah satu Obyek Wisata Kota Manado berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Propinsi Sulawesi Utara Nomor : 224 tahun
1980.
Perluasan Obyek Wisata Bunaken berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Propinsi Sulawesi Utara Nomor : 201 tahun 1984.
Cagar Alam Laut Bunaken Dan Manado Tua berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 328/Kpts-II/1986.
Tahun 2000 hingga saat ini di Kelola Secara Kolaboratif oleh Dewan
Pengelolaan Taman Nasional Bunaken (DPTNB) berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Propinsi Sulawesi Utara Nomor : 233 tahun
2000.
Adapun tugas dan fungsi DPTNB berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Propinsi Sulawesi Utara Nomor : 233 tahun 2000 Tentang
Pembentukan Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken (DPTNB)
Propinsi Sulawesi Utara, adalah sebagai berikut :
1. Tugas :
8
Memediasi (menengahi tanpa keberpihakan) dan mengelola
(reolusi) konflik antar pihak.
Merencanakan program tahunan dan lima tahunan.
Memberikan masukan berdasarkan aspirasi anggota dewan
kepada instansi terkait tentang pengelolaan Taman Nasional
Bunaken.
Membantu pengamanan dan pengawasan Taman Nasional
Bunaken.
9
Bunaken berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Pelestarian Alam Departemen Kehutanan Nomor :
147/Kpts/DJ-VI/1997, sebagai berikut :
Zona Inti, berfungsi sebagai pelestarian sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya serta untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,
dan penelitian.
Zona Pemanfaatan, berfungsi untuk kegiatan yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penelitian juga
diperuntukkan bagi pusat pembangunan sarana/prasarana dalam
rangka pengembangan kepariwisataan alam dan rekreasi.
Zona Rehabilitasi dan Zona Pemulihan, untuk penelitian dan
pengembangan serta pemulihan jenis tumbuhan (pohon kehidupan)
dan satwa jenis asli.
10
dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, dan wisata alam.
Selain itu, berdasarkan UU RI Nomor : 9 tahun 1990 tentang
Kepariwisataan, dijelaskan bahwa usaha pariwisata, adalah kegiatan
yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan
atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana
pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan
kawasan pariwisata, adalah kawasan dengan luas tertentu yang
dibangun untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
Rencana pengembangan pariwisata daerah Kota Manado
sebagaimana yang tertuang dalam Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Manado dan dalam
rangka mewujudkan Visi Manado Kota Pariwisata Dunia (MKPD), antara
lain pengembangan Destinasi Pariwisata Pulau Bunaken, Manado Tua,
Dan Siladen. Dalam 2 (dua) dekade terakhir ketiga pulau ini menjadi
kawasan unggulan pariwisata Kota Manado. Consultant Jack
Jakson memasukkan ketiga pulau ini sebagai salah satu dari ‘ 75 Top Dive
Site of the World’ dan satu – satunya world class diving dari Indonesia
yang dimasukkan dalam buku ini. Ketiga pulau ini berada di pusat biosfir
Indo Pacific, dengan visibility mencapai 25 sampai 30 m dan
kwalitas marine life yang menurut Jack Jakson ‘spectacular’ dibanding
sesama diving site di kawasan Indo Pacific lainnya seperti Malaysia,
Philipin dan Thailand. Oleh karena itu, Taman Nasional Bunaken menjadi
salah satu destinasi para wisatawan baik wisatawan dalam negeri
maupun mancanegara.
11
Nasional Bunaken tersebut. Jumlah responden yang diwawancarai
sebanyak 5 responden yang dilaksanakan pada tanggal 7 November
2015. Adapun hasil wawancara terhadap pengunjung dapat dilihat pada
tabel 1 berikut.
Tabel 1. Karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin
12
Begitu juga dengan karakteristik pengunjung menurut daerah
asalnya, bahwa sebanyak 60 % pengunjung berasal dari luar daerah
seperti Jakarta dan bahkan luar negeri. Sedangkan 40 % pengunjung
berasal dari Provinsi Sulawesi Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gafik berikut ini.
IV. PENUTUP
13
Grafik 3. Karakteristik pengunjung menurut umur
Karakteristik pengunjung menurut strata pendidikan, sesuai hasil
pengambilan data di lapangan diperoleh tiga strata pendidikan
pengunjung yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA), Sarjana 1 (S1) dan
Magister (S2). Adapun karakteristik pengunjung menurut strata
pendidikan dapat dilihat pada grafik berikut.
14
No Jenis pekerjaan Persentase pengunjung (%)
1. Ibu Rumah Tangga 20
2. Petani 20
3. Swasta 40
4. Pensiun 20
Jumlah 100
15
Menurut sebagian besar pengunjung menyatakan bahwa untuk
menikmati keindahan Bunaken termasuk dalam kategori sedang. Artinya,
wisata alam di Taman Nasional Bunaken tidak termasuk wisata alam
yang mahal. Begitu juga dengan fasilitas transportasinya, sebesar 50 %
pengunjung menyatakan bahwa fasilitas transportasi yang tersedia sudah
cukup memadai.
Begitu juga dengan fasilitas-fasilitas yang lain seperti penginapan,
restoran, kamar mandi/ WC, tempat ibadah dan tampat penjualan
souvenir termasuk kedalam kategori sedang. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pengelolan untuk dapat lebih
meningkatkan fasilitas yang da sehingga memberika kesan dan kepuasan
yang lebih baik bagi para pengunjung.
Selain itu, yang harus diperhatikan adalah masalah kebersihan.
Menurut pengunjung yaitu sebesar 50 %, menyatakan bahwa kebersihan
di lingkungan Taman Nasional Bunaken masih kurang. Hal tersebut
nampak dengan kurangnya fasilitas tempat sampah yang ada di sekitar
restoran, penginapan dan jalan-jalan di sekitar lokasi penjualan souvenir.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus karena kebersihan dapat
memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Disamping itu, sampah
dapat memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan, sehingga perlu
dikelola dengan baik.
A. Kesimpulan
16
Sesuai hasil data wawancara yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa Taman Nasional Bunaken memiliki potensi keindahan bawah laut
yang banyak diminati oleh para pengunjung. Keindahan alam bawah laut
dengan terumbu karang dan beragam jenis ikan yang masih terjaga
memberikan keindahan dan daya tarik bagi para pengunjung.
Pengunjung Taman Nasional Bunaken cukup puas dengan keindahan
alam yang ada, sehingga memberikan nilai positif terhadap wisata alam
tersebut. Disamping itu, kesadaran masyarakat untuk mempromosikan
dan melestarikan keindahan alam itu pun cukup baik.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
17
Agusbushro, Raden. etall. 2009. Analisis Kebutuhan Prasarana dan Sarana
Pariwisata di Kawasan Taman Nasional bunaken Kecamatan Bunaken
Kepulauan Kota Manado. Manado.
18