Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

PEMBIBITAN TANAMAN PADI DAN PENGOLAHAN


TANAH SAWAH

Oleh:
Golongan H / Kelompok 6

1. Karina Tiara Putri (221510601003)

2. Muhammad Mizan Ilham Akbar (221510601018)

3. Rizka Sri Hartini (221510601046)

4. Moh. Rafli Rizal Andriansyah (221510601068)

5. Elena Monika Amelia (221510601106)

6. Arina Milah (221510601110)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis, sehingga
negara Indonesia memiliki iklim yang sesuai untuk pengembangan potensi
pertanian. Padi adalah tanaman pangan yang dikonsumsi masyarakat di setiap
harinya, sehingga kebutuhan akan komoditas padi dipastikan sangat tinggi
(Listiani dkk, 2019). tingginya penggunaan padi oleh masyarakat Indonesia
disebabkan karena masih adanya ketergantungan masyarakat atau keterikatan
masyarakat terhadap makanan pokok yang belum bisa ditinggalkan dalam
waktu yang cepat. Kesuksesan memproduksi padi dipengaruhi oleh
ketersediaan dan kemampuan para petani dalam pemanfaatan sumber daya di
lingkungan yang ada di sekitarnya, salah satu contoh penggunaan sumberdaya
yang tepat yaitu dengan cara pemilihan bibit yang tepat (Zaid kk, 2019).

Proses budidaya padi diawali dengan persemaian. Persemaian merupakan


tahapan yang paling menentukan kualitas padi yang dihasilkan pada saat
panen. Bibit padi yang dihasilkan dari persemaian tidak hanya digunakan pada
lahan persawahannya sendiri melainkan juga dapat dijual ke petani padi yang
lain (Asfiarti & Sugiarti, 2021). Persemaian padi dilakukan sebelum biji padi
ditanam ke lahan sawah. Persemaian diawali dengan penaburan biji padi ke
media tanam atau bedengan dengan rata dan memperhatikan jarak sebaran lalu
tutup dengan Jerami, biarkan kurang lebih 14 hari sebelum di pindah ke media
tanam.

Lahan sawah yang akan ditanami bibit padi harus melakukan pengolahan
terlebih dahulu. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara konvensional yaitu
dengan tenaga kerja manusia dan ternak atau menggunakan pengolahan lahan
sawah secara mekanik yaitu dengan bantuan alat mesin pertanian berupa
traktor (Hartoyo dkk, 2019). Tujuan pengolahan tanah pada umumnya yaitu
untuk membunuh gulma dan tanaman tanaman yang dapat mengurangi
kualitas padi yang dihasilkan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tahapan pembibitan yang baik pada tanaman padi?


2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam kegiatan pengolahan tanah?
3. Bagaimana tahapan pengolahan tanah sawah?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui tahapan pembibitan yang baik pada tanaman padi


2. Dapat mengetahui indikator keberhasilan dalam pengolahan tanah
3. Dapat mengetahui tahapan pengolahan sawah
BAB 2. METODE PRAKTIKUM

2.1 Tempat dan Waktu


Praktikum pada kali ini dilaksanakan dua kali, yaitu praktikum pembibitan
tanaman padi dan pengolahan tanah sawah. Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Sabtu, 01 April 2023, pada pukul 07.30 WIB dan Sabtu, 08 April 2023, pada
pukul 06.00 WIB. Bertempat di ATP Jubung.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
1. Timba
2. Timbangan
3. Alat tulis
4. Kamera untuk dokumentasi
5. Ajir
6. Kertas nama golongan praktikum
7. Cangkul
8. Traktor
2.2.2 Bahan
1. Benih padi
2. Jerami
3. Air

2.3 Langkah Kerja


2.3.1. Pembibitan Padi Secara Basah
1. Siapkan tempat pembibitan di lahan sawah yang subur sesuai dengan
baku teknis yang telah ditetapkan.
2. Taburkan benih padi secara merata pada media semai yang basah
tetapi tidak menggenang.
3. Tutup permukaan media semai menggunakan jerami secara tipis.
4. Jaga kondisi air selama berlangsungnya kegiatan pembibitan dan
lakukan pemeliharaan sesuai dengan baku teknis yang ditetapkan.
5. Cabutlah bibit setelah berumur 21 hari dan ikat setiap kumpulan bibit
sampai bibit siap diangkut dan ditanam di areal tanam.
2.3.2. Pengolahan Tanah Sawah
1. Bersihkan areal persawahan dari sisa jerami atau rumput.
2. Perbaiki dan periksa saluran aliran air serta galengan.
3. Lakukan pembajakan sawah menggunakan hand tractor.
4. Cangkul bagian lahan yang tidak terjangkau oleh hand tractor.
5. Jalankan traktor sesuai pola alur yang ditentukan.
6. Setelah dibajak dan dicangkul, tanah sawah dibiarkan dalam keadaan
jenuh air selama beberapa hari, selanjutnya dilakukan penggaruan.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Terlampir

3.2 Pembahasan
Penyemaian benih adalah proses penanaman benih padi pada lahan yang telah
disediakan. Penyemaian benih padi merupakan salah satu cara untuk mengusahakan
benih padi menjadi bibit padi. Tujuan penyemaian ini adalah untuk mempersiapkan
bibit padi untuk ditanam pada media tanam selanjutnya. Penyemaian benih padi
umumnya dilakukan selama sekitar 21 hari atau 3 minggu. Keberhasilan penyemaian
merupakan penentu dari keberhasilan kegiatan usaha pertanian karena bibit padi
merupakan salah satu sub sistem agroinput yang berpengaruh besar pada sub sistem
berikutnya. Cara penyemaian benih padi ada dua yaitu penyemaian secara kering dan
penyemaian secara basah, perbedan secara mendasar kedua cara tersebut yakni ada
pada kuantitas dari airnya. Proses pembibitan tanaman padi dilakukan pada tanggal 1
April 2023 yang dilaksanakan di Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
Didalam kegiatan pembibitan tanaman padi melalui beberapa tahap diantaranya:

1. Penyiapan Benih
Dalam tahap ini hal yang dilakukan pertama kali yaitu menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan, lalu menimbang benih padi dengan berat yang
telah ditentukan yaitu sebanyak 2kg. Benih padi bervarietas unggul tersedia
berbagai macam, sesuai dengan kondisi wilayah, kebutuhan pasar dan
preferensi dari petani (Purba dkk., 2022).
2. Pembuatan Bedengan Pembibitan
Setelah melakukan tahap pertama di lanjut dengan pembuatan bedengan.
Berikut adalah cara pembuatan bedengan untuk pembibitan :
1. Membersihkan rumput dan jerami yang masih tertinggal pada lahan yang
akan digunakan
2. Menggenangi lahan dengan air
3. Mengolah tanah dengan cara dibajak dan di garu
4. Diamkan tanah yang telah diolah selama sehari semalam
5. Membentuk bedengan persegi panjang, dengan di cangkul dan diratakan
6. Bedengan siap digunakan untuk pembibitan
3. Penyebaran Benih
Pada tahap ini penyebaran benih dilakukan pada bedengan yang telah
disiapkan dengan kerapatan yang sesuai, yakni tidak terlalu rapat dan tidak
terlalu renggang. Setelah itu tutupi bedengan yang telah ditaburkan benih padi
menggunakan jerami dengan ketebalan yang sesuai, yakni tidak terlalu tebal
dan tidak terlalu tipis tumpukannya.

Menurut Beding, (2023) pengolahan tanah sawah termasuk dalam faktor yang
harus diperhatikan terutama pada tanah sawah bukaan baru. Tanah sawah bukaan
baru memiliki sifat marjinal yang dapat menyebabkan beberapa masalah. Hal yang
perlu diperhatikan dalam kegiatan pengelolahan sawah yaitu, Kateristik tanah
terutama sifat fisik tanah seperti tekstur dan struktur, topografi atau kelerangan tanah,
vegetasi atau tanaman yang tumbuh dilahan, sebaran bebatuan pada permukaan tanah,
tanaman yang akan dibudidayakan dan kadar air tanah.

Pengolahan tanah sawah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar
lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Pengolahan tanah sawah
sebaiknya dilakukan satu atau dua bulan sebelum kegiatan penanaman. Pengolahan
tanah sawah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tradisional dan modern.
Pengolahan tanah sawah tradisional dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti
cangkul, sambit, bajak dan garu yang mengandalkan tenaga manusia serta bantuan
hewan seperti kerbau. Sedangkan pengolahan tanah sawah secara modern dilakukan
dengan teknologi seperti contohnya traktor. Ada beberapa tahap dalam proses
pengolahan tanah diantaranya:
1. Pembersihan Petak Sawah
Pembersihan lahan dilakukan dengan menggunakan cangkul untuk
mengambil atau memisahkan sisa jerami yang sulit diambil di dalam tanah,
Selain itu sisa jerami yang di atas permukaan tanah di ambil menggunakan
tangan. Sisa jerami yang terkumpul bisa diolah untuk dijadikan sebagai pupuk
kompos yang nantinya bisa disebarkan ke sawah. Pembersihan petak sawah
ini dilakukan agar tidak menghambat pertumbuhan bibit.
2. Perbaikan Saluran dan Galengan
Perbaikan saluran dan galengan dilakukan dengan menggunakan cangkul,
Galengan di buat lebih tinggi dan rapi agar tidak bocor saat di aliri air dan
juga perlu dibersihkan dari rerumputan. Saluran ini juga berfungsi untuk jalan
pengairan.
3. Pencangkulan
Setelah dilakukan pembersihan serta perbaikan galengan dan saluran, tahap
berikutnya adalah pencangkulan. Tahap pencangkulan dilakukan pada tanah
yang tidak terjangkau oleh tanah traktor. Pencangkulan dilakukan agar tanah
juga bisa di bolak balik sehingga bisa menjadi lebih gembur.
4. Pembajakan
Pembajakan dilakukan saat petak sawah sudah teraliri air. Pembajakan
dilakukan mulai dari tepi dengan memanjang dan melintang. Biasanya
dilakukan pengulangan agar tanah benar-benar diolah dengan baik. Tujuan
kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam
padi.
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
pembibitan tanaman padi terdiri dari 3 tahapan yakni penyiapan benih, pembuatan
bedengan pembibitan, dan penyebaran benih, sedangkan untuk kegiatan pengolahan
tanah sawah terdiri dari 4 tahapan yaitu pembersihan petak sawah, perbaikan saluran
dan galengan, pencangkulan, serta pembajakan.

4.2 Saran
Sebaiknya kegiatan praktikum dilakukan sesuai dengan yang ada pada modul
sehingga praktikan dapat benar-benar mengetahui semua proses pembibitan tanaman
padi dan pengolahan tanah sawah mulai dari awal hingga akhir, seperti proses
pembuatan bedengan yang tidak dilakukan oleh praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

Asfiati, R. F., & Sugiarti, T. (2021). Motivasi Petani dalam Usahatani Pembibitan
Padi (Studi Kasus di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten
Bojonegoro). Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 5(3), 735-747.

Beding, P. A., & Tiro, B. M. (2023). Kelayakan Usahatani Padi di Lahan Bukaan
Baru Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu Kabupaten Merauke, Papua
Selatan. Jurnal Pertanian Agros, 25(1), 1009-1016.

Hartoyo, T., Mamoen, M. I., & Nuryaman, H. (2019). Komparasi Efisiensi


Penggunaan Traktor, Ternak Kerbau Dan Tenaga Manusia Dalam Pengolahan
Lahan Usahatani Padi. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah
Berwawasan Agribisnis, 5(1), 72-89.

Listiani, R., Setiadi, A., & Santoso, S. I. (2019). Analisis pendapatan usahatani pada
petani padi di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Agrisocionomics: Jurnal
Sosial Ekonomi Pertanian, 3(1), 50-58.

Purba, T., Tarigan, K., & Supriana, T. (2022). Analisis Sikap Dan Preferensi Petani
Terhadap Penggunaan Benih Padi Varietas Unggul di Kabupaten Langkat
Sumatera Utara. Jurnal Agrica, 15(1), 35-47.

Zai, D. S., Nasyuha, A. H., & Andika, B. (2019). Sistem Pendukung Keputusan
Menentukan Bibit Padi Yang Terbaik Di Desa Gempola Tebing Tinggi Dengan
Metode ARAS. Jurnal Cyber Tech, 2(8).
LAMPIRAN

Lampiran I. Hasil Pembibitan Tanaman Padi

Uraian Hasil Pengamatan Keterangan

Varietas

1 April 2023
Tanggal Sebar

Tanggal
Tanam
PEKERJAAN PEMBIBITAN TANAMAN
PADI
1 Penyiapan Benih
1 1 Tahap pekerjaan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menimbang benih padi dengan berat 2kg
3. Masukkan benih padi yang telah ditimbang ke dalam timba.

2 Pengamatan hasil

3 Keterangan
2 Pembuatan Bedengan Pembibitan
1 Tahap pekerjaan
1. Menyiapkan tanah yang akan digunakan untuk bedengan.
2. Mengaliri tanah yang sudah disiapkan dengan air.
3. Tanah yang sudah dialiri air kemudian dibajak dan diratakan.
4. Kemudian tanah di diamkan hingga lumpur mengendap baru dapat mulai
dibuat bedengan dengan cara mencangkul dan meratakannya.
5. Bedengan siap digunakan untuk pembibitan benih padi.

2 Pengamatan hasil
Dari praktikum yang telah kami lakukan, bedengan yang kami gunakan telah
selesai dan siap untuk digunakan pembibitan. Pada beberapa bedengan telah
dilakukan penaburan benih dari kelas lain.

3 Keterangan
3 Penyebaran Benih
1 Tahap pekerjaan
1. Penyiapan bedengan dan benih padi yang telah dirimbang
2. Melakukan penebaran benih padi pada bedengan dengan kerapatan benih
yang sesuai, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang.
3. Setelah penaburan benih, menutupi bedengan dengan jerami hingga seluruh
permukaan tertutup, namun dengan ketebalan yang sesuai pula, tidak terlalu
tebal tumpukannya.
4. Penyebaran benih padi telah selesai dilakukan.

2 Pengamatan hasil
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kerapatan benih padi saat proses
penyebaran benih padi masih belum seragam dan belum merata.

3 Keterangan
4 Pemeliharaan Pembibitan
1 Tahap pekerjaan

2 Pengamatan hasil

3 Keterangan

5 Pencabutan dan Pemindahan Bibit


1 Tahap pekerjaan

2 Pengamatan hasil

3 Keterangan
Lampiran II. Hasil Pengolahan Tanah Sawah
PEKERJAAN PENGOLAHAN
TANAH
1 Pembersihan Petak Sawah
1 1 Tahap pekerjaan
Pembersihan lahan dilakukan dengan menggunakan cangkul untuk mengambil
atau memisahkan sisa jerami yang sulit diambil di dalam tanah, selain itu sisa
jerami yang di atas permukaan tanah di ambil menggunakan tangan.

2 Pengamatan hasil
Sisa jerami yang sudah dikumpulkan diletakkan di pinggir petak sawah. Tanah
siap untuk dilakukan tahap selanjutnya.

3 Keterangan
2 Perbaikan Saluran dan Galengan
1 Tahap pekerjaan
Perbaikan saluran dan galengan dilakukan dengan menggunakan cangkul,
galengan di buat lebih tinggi dan rapi agar tidak bocor saat di aliri air. Saluran
ini juga berfungsi untuk jalan pengairan.

2 Pengamatan hasil
Galengan yang rusak terlihat tidak rapi tingginya tidak merata, selanjutnya di
adakan atau dilakukan perbaikan sehingga galengan menjadi lebih rapi.
Perbaikan saluran dan galengan dilakukan dengan baik dengan tujuan agar
saluran irigasi dan drainase menjadi lebih lancar.

3 Keterangan
3 Pencangkulan
1 Tahap pekerjaan
Pencangkulan dilakukan pada tanah yang tidak terjangkau oleh tanah traktor.
Pencangkulan dilakukan agar tanah juga bisa di bolak balik sehingga bisa
menjadi lebih gembur.

2 Pengamatan hasil
Pencangkulan dilakukan dengan baik. Pencangkulan dilakukan biasanya pada
bagian tepi petak sawah dekat dengan galengan, hal ini agar tidak merusak
galengan jika menggunakan hand traktor rawan terjadi kerusakan galengan.

3 Keterangan
4 Pembajakan
1 Tahap pekerjaan
Pembajakan dilakukan saat petak sawah sudah teraliri air. Pembajakan
dilakukan mulai dari tepi dengan memanjang dan melintang. Biasanya
dilakukan pengulangan agar tanah benar-benar diolah dengan baik.

2 Pengamatan hasil
Tanah menjadi lebih gembur. Tanah yang di balikkan ini akan bermanfaat
untuk memusnahkan gulma, OPT, dan lain sebagainya. Selain itu, sisa jerami
yang ada pada tanah di tanam/tertanam akan menjadi pupuk kompos alami
yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.

3 Keterangan
5 Penggaruan
1 Tahap pekerjaan

2 Pengamatan hasil

3 Keterangan
Lampiran III. Jurnal

(Asfiati & Sugiarti, 2021)

(Bending & Tiro, 2023)


(Hartoyo dkk., 2019)

(Listiani dkk., 2019)


(Purba dkk., 2022)

(Zai dkk., 2019)

Anda mungkin juga menyukai