LAPORAN MAGANG
Oleh :
MURNIA INDASARI
NPM. 19.12.0201
Oleh :
MURNIA INDASARI
NPM. 19120201
Mengetahui,
Ketua Program Studi Administrasi Publik
ii
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan puji syukur atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan magang
yang dilaksanakan di Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan serta
laporan magang yang saya buat.
Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas dari pengarahan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu di
antaranya sebagai berikut :
1. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik itu moril ataupun materil
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Junaidy, S.Sos, M.I.Kom, M.AB selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari sekaligus pembimbing akademik magang.
3. Seluruh Civitas Akademik yang sudah banyak membantu dan memberikan
informasi.
4. Bapak M. Fitri Hernadi, A.P, M.Si selaku pimpinan di Dinas Perhubungan
Provinsi Kalimantan Selatan.
5. Bapak Deddy Hariyanto, ST selaku pembimbing lapangan magang di Dinas
Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan.
6. Seluruh pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan yang
dengan tulus memberi pengarahan dan membantu selama magang.
7. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungannya selama
mengerjakan laporan ini.
iii
Karena bantuan dari semua pihak yang telah disebutkan tadi maka saya
bisa menyelesaikan laporan magang ini dengan sebaik-baiknya. Laporan magang
ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi saya sudah berusaha sebaik
mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua.
Banjarmasin, 2023
Murnia Indasari
NPM. 19120201
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................................................
1.3 Ruang Lingkup..........................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................
2.1 Pengertian Pelayanan Publik.....................................................................................
2.2 Dinas Perhubungan Prov. KALSEL..........................................................................
2.3 Bus Rapid Transit (BRT)..........................................................................................
BAB 3 HASIL KEGIATAN..............................................................................................
3.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Prov. KALSEL............................................
3.2 Stuktur Organisasi Institusi.....................................................................................
3.3 Kegiatan Magang....................................................................................................
3.4 Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus magang....................................................
3.4.1 Perencanaan......................................................................................................
3.4.2 Pengorganisasian..............................................................................................
3.4.3 Pelaksanaan......................................................................................................
3.4.4 Monitoring dan Evaluasi..................................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN.................................................................................................
4.1 Perencanaan.............................................................................................................
4.2 Pengorganisasian.....................................................................................................
4.3 Pelaksanaan.............................................................................................................
v
4.4 Monitoring dan Evaluasi.........................................................................................
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. KANTOR DINAS PERHUBUNGAN PROV. KALSEL.........................
GAMBAR 2. STRUKTUR INSTITUSI DISHUB..........................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. DAFTAR HADIR PESERTA MAGANG............................................
LAMPIRAN 2. DAFTAR LAPORAN KEGIATAN MAGANG...................................
LAMPIRAN 3. FORM PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN............................
LAMPIRAN 4. FORM PENILAIAN PEMBIMBING AKADEMIK............................
LAMPIRAN 5. FORM PENILAIAN AKHIR LAPORAN MAGANG.........................
LAMPIRAN 6. SK PEMBIMBING AKADEMIK PROGRAM MAGANG.................
LAMPIRAN 7. SURAT BALASAN PERSETUJUAN MAGANG...............................
LAMPIRAN 8. FOTO KEGIATAN MAGANG............................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bentuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sarana angkutan umum yang
layak, aman dan nyaman.
2
bersifat kritis dan selektif dalam pemilihan dan menentukan moda
transportasi yang tepat. Dalam usaha menarik konsumen, perusahaan
transportasi mempunyai ciri khas dan keistimewaan sendiri-sendiri sehingga
perusahaan transportasi harus dapat menciptakan suasana yang sesuai dengan
target pasar dan dapat mengundang selera pembeli. Pada suatu waktu harga
tidak penting dalam pemilihan suatu moda transportasi, tetapi menjadi
penting ketika perusahaan transportasi mengembangkan berbagai cara
penjualan dalam upaya merebut kembali pangsa pasar dari para pesaing.
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian :
a. Untuk menganalisis pengaruh faktor pelayanan terhadap minat konsumen
menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula.
b. Untuk menganalisis pengaruh faktor fasilitas terhadap minat konsumen
menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula.
c. Untuk menganalisis pengaruh faktor kepercayaan pelanggan terhadap
minat konsumen menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula.
d. Untuk menganalisis secara simultan pengaruh faktor pelayanan, fasilitas
dan kepercayaan pelanggan terhadap minat konsumen menggunakan Bus
Rapid Transit (BRT) Banjarbakula.
3
Ruang lingkup wilayah meliputi batasan wilayah yang di jadikan studi,
sedangkan ruang lingkup materi berisi hal-hal yang menjadi pokok kajian
studi.
Pada penelitian ini membahas tentang Kualitas pelayanan pada BRT
Banjarbakula yang terdiri dari jadwal pengoprasian, transaksi, fasilitas, jumlah
penumpang dan pelayanan driver serta kepuasaan masyarakat yang nantinya
akan dijadikan standar pelayanan BRT Banjarbakula kedepannya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
sama dengan pihak swasta atau diserahkan kepada swasta apabila memang
dipandang lebih efektif dan sepanjang mampu memberikan kepuasan maksimal
kepada masyarakat. Setiap pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan
dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.
Standar pelayanan merupakan ukuran yang harus dimiliki dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan.
6
Bus Rapid Transit (BTR) atau busway merupakan bus dengan kualitas
tinggi yang berbasis sistem transit yang cepat, nyaman, dan biaya murah untuk
mobilitas perkotaan dengan menyediakan jalan untuk pejalan kaki,
infrastrukturnya, operasi pelayanan yang cepat dan sering, perbedaan dan
keunggulan pemasaran dan layanan kepada pelanggan. Bus Rapid Transit (BRT),
pada dasarnya mengemulasi karakteristik kinerja sistem transportasi kereta api
modern. Satu sistem BRT biasanya akan dikenakan biaya 4-20 kali lebih kecil
dari Light Rail Transit (LRT) dan 10-100 kali lebih kecil dari sistem kereta api
bawah tanah.
Istilah BRT telah muncul dari penerapannya di Amerika Utara dan Eropa. Namun,
konsep ini juga ditularkan melalui dunia dengan nama yang berbeda-beda, seperti:
- High – Capacity Bus Systems
- High – Quality Bus Systems
- Metro – Bus
- Surface Metro
- Express Bus Systems
- Busway Systems
Meskipun memiliki istilah yang bervariasi antara satu negara dengan negara lain,
tetapi memiliki prinsip dasar yang sama, seperti : kualitas, pelayanan kendaraan
yang bersaing dengan transportasi umum lainnya dengan ongkos yang dapat
terjangkau. Untuk memudahkan, istilah BRT atau busway akan sering digunakan
dalam menggambarkan sistem ini. Namun, diakui bahwa konsep dan istilah ini
tidak diragukan lagi akan terus berkembang. Beberapa tulisan yang dapat
membantu menjelaskan pengertian BRT, seperti berikut:
“Bus Rapid Transit (BRT) adalalah suatu flesibel, moda dengan roda karet yang
mempunyai transit yang cepat dan yang dikombinasikan station (halte),
kendaraan, pelayanan, jalan dan elemen Intelligent Transportation System (ITS)
dalam satu sistem yang terintegrasi dengan identitas yang kuat.” (narendra, 2020)
“Bus Rapid Transit (BRT) adalah berkualitas tinggi, transit orientasi klien yang
menawarkan kecepatan, nyaman, dan harga yang terjangkau.” (narendra, 2020).
“Bus Rapid Transit (BRT) adalah suatu moda transportasi yang cepat yang
mengkombinasikan kualitas transportasi kereta dan flesibiltas bus.” (Tangkudung
& Fitriati, n.d.).
Semua definisi ini menetapkan Bus Rapid Transit (BRT) terpisah dengan
7
pelayanan bus konvensional. Bahkan, definisi cenderung menunjukkan bahwa
BRT banyak kesamaan dengan sistem berbasis rel, terutama dalam hal kinerja
operasi dan pelayanan terhadap penumpang. BRT telah berusaha mengambil
aspek sistem LRT dan metro dan paling disayangi oleh pelanggan angkutan
umum dan membuat atribut-atribut lebih untuk mudah diakses berbagai kutipan
lebih luas. Perbedaan utama antara BRT dengan sistem rel pada perkotaan adalah
bahwa BRT biasanya dapat memberikan layanan transportasi umum dengan
kualitas yang tinggi dan dengan biaya yang mudah terjangkau oleh masyarakat.
8
BAB III
HASIL KEGIATAN
9
8. Surat Persetujuan Izin Trayek (SPIT)
9. Izin Operasi (SPIO) Angkutan Taksi Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
dan lainnya.
10
3.2 Struktur Organisasi Institusi
11
mengukur standar pelayanan dengan melakukan observasi langsung bertempa di
Pangkalan Bus BRT Banjarbakula dan juga ikut serta menumpangi Bus BRT
Banjarbakula. Kemudian pada minggu selanjutnya hingga minggu terakhir
ditugaskan untuk membantu menginput data pegawai, mengurus perpajakan, arsip
berkas dan juga merekap data.
3.4.1 Perencanaan
Perencanaan yang baik dicapai dengan mempertimbangkan kondisi
di waktu yang akan datang sedalammana perencanaan dan kegiatan yang
12
diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana
dibuat. Perencanaan merupakan pekerjaan yang menyangkut penyusunan
konsep serta kegiatan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih
baik. Selain itu, perencanaan menganut beberapa upaya yang menjabarkan
cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan ke dalam unsur-unsur
rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu hingga dapat dipakai
sebagai pedoman dalam melaksanakan dan cara menyelesaikan masalah.
3.4.2 Pengorganisasian
Pengorganisasi merupakan suatu proses penyusunan struktur
organisasi dan tersedianya sumberdaya (tenaga, keuangan, prasarana dan
sarana) dalam organisasi. Terdapat dua aspek penting dalam kegiatan
pengorganisasian menurut Azwar (1996) yaitu pembagian kerja dan
departemensasi. Pembagian tugas yang dimaksud adalah penyesuaian
tugas pekerjaan agar setiap petugas dalam organisasi bertanggung jawab
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Hasil dari pekerjaan
13
pengorganisasian adalah terbentuknya wadah (entity) atau satuan
organisasi yang didalamnya ada perangkat organisasi agar tugas-tugas
yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana
3.4.3 Pelaksanaan
14
perkembangan suatu program/kegiatan, serta mengidentifikasi
permasalahan yang timbul dan merumuskan tindak lanjut yang
dibutuhkan. Sedangkan evaluasi adalah rangkaian kegiatan yang secara
sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk
menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja organisasi, proyek,
program, dan kebijakan yang berkaitan dengan relevansi, efektivitas,
efisiensi, keberlanjutan, dampak, dan koherensi dari tiap-tiap
intervensinya. Kegiatan pemantauan dan evaluasi yang baik membutuhkan
kredibilitas dan imparsialitas dari yang melakukannya dengan
mempertimbangkan ontology, epistemology, dan metodologi yang dianut.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan
a. Fungsi manajerial;
b. Berorientasi pada tujuan;
c. Pervasif;
d. Proses berkelanjutan:
e. Futuristik; dan
f. Pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian dari pengertian secara umum serta menurut beberapa
ahli perencanaan merupakan suatu hal yang penting karena merupakan awal dari
sebuah kebijakan yang akan diambil nantinya terlebih lagi pada Dinas
Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan memiliki fungsi sebagai perumusan
kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah.
16
4.2 Pengorganisasian
17
4.3 Pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi memiliki tugas yang sama yaitu memantau atau
menilai jalannya suatu program. Monitoring lebih digunakan pada saat program
sementara berjalan, sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan yang
dijumpai agar dapat diperbaiki secara dini. Dengan demikian, tujuan program bisa
dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi lebih berfokus
pada akhir dari perjalanan program. Dimana, evaluasi ditujukan untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan dari program tersebut, dan juga dapat mengetahui
mengapa keberhasilan atau kegagalan dapat terjadi. Dari hasil evaluasi tersebut,
dapat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan kegiatan-kegiatan dan
perencanaan yang lebih baik untuk kegiatan masa mendatang.
18
Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan menjalankan fungsinya
dalam hal evaluasi dan monitoring yaitu dengan melihat indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan di Bus Rapid Transit (BRT) dan memeriksa data
tersebut apakah sudah sesuai dengan standar pelayanan dari kementrian atau
belum dan apabila belum sesuai akan ditingkatkan lagi agar masyarakat yang akan
bepergian menggunakan BRT ini merasa nyaman dan puas.
BAB V
5.1 Kesimpulan
19
Setelah melaksanakan kegiatan magang pada Dinas Perhubungan Provinsi
Kalimantan Selatan, akhirnya mengetahui bagaimana sistem kerja langsung
kelapangan maupun dikantornya. Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan
Selatan sendiri merupakan salah satu badan yang memegang peranan penting
dalam urusan Transportasi kota Banjarmasin, maka dari itu kerja sama serta
lingkungan kerja yang baik dapat menciptakan sinergi kerja sama yang baik
sehingga setiap beban kerja yang diberikan dapat dikerjakan dan terselesaikan
tepat waktu oleh pegawainya. Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan di bidang perhubungan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Perhubungan Provinsi menyelenggarakan
fungsi :
1. Perumusan kebijakan di bidang perhubungan
2. Pelaksanaan kebijakan lalulintas jalan
3. Pelaksanaan kebijakan pengembangan angkutan jalan, pemandu moda
transportasi, dan pengelolaan terminal
4. Pelaksanaan kebijakan pengendalian operasional dan keselamatan
angkutan pelayaran
5. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana teknis
Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
Untuk pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut Dinas Perhubungan Provinsi
Kalimantan Selatan membentuk susunan organisasi sebagai berikut :
Sekretariat :
- Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
- Subbag Kepegawaian dan Umum
Bidang Lalu Lintas Jalan :
- Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
- Seksi Keselamatan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan
- Seksi Operasional dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan
Bidang Angkutan Jalan :
- Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek dan Terminal
- Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Barang
- Seksi Pemandu Moda dan Pengembangan
Bidang Pelayaran :
- Seksi Prasarana Pelayaran
- Seksi Angkutan Pelayaran & Bina Usaha Jasa
- Seksi Pengendalian dan Operasional Angkutan Pelayaran
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pastinya yang pertama tidak lain adalah agar
mahasiswa yang nantinya melaksanakan magang dapat mempersiapkan diri
20
dengan baik terlebih dahulu seperti mempelajari dan menambah wawasan dengan
materi pembelajaran yang telah diberikan serta mencari tahu terlebih dahulu
mengenai tempat yang ingin dijadikan lokasi pelaksanaan magang agar nantinya
tidak kaget dengan sistem kerja yang ada dan dapat beradaptasi dengan baik
secepatnya. Juga agar sistem yang diterapkan untuk pelaksanaan magang
kedepannya lebih baik sesuai dengan ketentuan yang ada, seperti contohnya untuk
dosen pembimbing magang setidaknya dapat putuskan dan ditetapkan sebelum
mahasiswa melaksanakan magang agar dosen pembimbing magang dapat
mengetahui perkembangan pelaksanaan magang mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
21
Dharmesta & Handoko, B. S. & T. H. (1997). Manajemen pemasaran: Analisa
Handoko. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (2nd ed.).
BPFE.
GrawHill.
56–65.
22
Lampiran 1 : DAFTAR HADIR
23
Lampiran 2: LAPORAN KEGIATAN MAGANG
24
25
26
27
28
Lampiran 3: FORM PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN
29
Lampiran 4: FORM PENILAIAN PEMBIMBING AKADEMIK
30
Lampiran 5 : FORM PENILAIAN AKHIR LAPORAN MAGANG
31
Lampiran 6 : SK PEMBIMBING AKADEMIK
32
Lampiran 7 : SURAT BALASAN PERSETUJUAN MAGANG
33
Lampiran 8 : FOTO KEGIATAN
34
35