Anda di halaman 1dari 38

KWU II

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN II


USAHA KECIL MENENGAH
PERMATA AGRO MANDIRI
Jalan Masjid Banaran Bumiaji Batu

Oleh:
Kelompok 4

1. Yoga Indin Septianing Yungga 201610210311012


2. Wahid Muhammad Shodiq 201610210311014
3. Chindy Fatika Rachmawati 201610210311015
4. Amin Mohammad Sofyan 201610210311017
5. Ervina Agraini Firunika 201610210311018

LABORATURIUM AGRIBISNIS
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum lapang Kewirausahaan II disusun berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2017, oleh:
Nama / NIM: 1. Yoga Indin Septianing Yungga 201610210311012
2. Wahid Muhammad Shodiq 201610210311014
3. Chindy Fatika Rachmawati 201610210311015
4. Amin Mohammad Sofyan 201610210311017
5. Ervina Agraini Firunika 201610210311018

Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian – Peternakan
Universitas : Muhammadiyah Malang

Telah disahkan dan disetujui,


Malang, Desember 2017
Instruktur, Asisten,

Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, M.P Mamlu Atul Hasanah

Mengetahui,
Ketua Laboratorium Agribisnis

Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, M.P

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Alla SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktikum Kewirausahaan II.
Penyusunan Laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan. penulis berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam bidang jual-beli. Serta pembaca dapat mengetahui tentang
bagaimana dan apa jual-beli itu.
Adapun penyusunan laporan ini tidak lepas dari semua pihak yang mendukung,
baik secara moril maupun materil. Akhir kata pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, MP selaku Kepala Laboratorium Agribisnis dan
instruktur mata kuliah praktikum Kewirausahaan II.
2. Mamlu Atul Hasanah selaku Asisten Laboratorium yang telah memberikan saran
dan kritik yang membangun.
3. Ibu Nurul selaku pemilik usaha Permata Agro Mandiri.
4. Teman-teman kelompok 4 A1.
5. Pihak-pihak lain yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari Laporan ini. penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan laporan
akhir ini.
Demikian semoga laporan akhir ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi punyusunnya sendiri.

Malang, 11 Desember 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1. Analisis SWOT..........................................................................................3
2.2. Resiko Usaha.............................................................................................4
2.3. Analisis Ekonomi......................................................................................6
2.3.1 Biaya..........................................................................................................6
2.3.2 Penerimaan................................................................................................7
2.3.3 Pendapatan.................................................................................................8
2.3.4 R/C ratio....................................................................................................8
2.3.5 BEP............................................................................................................9
BAB III. PEMBAHASAN...................................................................................10
3.1. Analisi SWOT.........................................................................................10
3.2. Resiko Usaha...........................................................................................16
3.3. Analisis Biaya..........................................................................................24
BAB IV. PENUTUP..............................................................................................28
4.1. Saran........................................................................................................28
4.2. Kesimpulan..............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
LAMPIRAN 30

iv
DARTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

Tabel 1 Analisis Swot............................................................................. 14

Tabel 2 Jumlah biaya Variabel................................................................24

Tabel 3 Jumlah biaya tetap..................................................................... 25

Tabel 4 Jumlah Penerimaan ....................................................................25

vi
DAFTAR LAMPIRAN

vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki hasil bumi yang melimpah. Indonesia
merupakan negara agraris, tanah yang subur dan memiliki hamparan hijau yang
cukup luas. Hal ini sangat mendukung pertanian di Indonesia untuk meningktakan
hasil produksinya. Produksi bisa berkualitas rendah karena adnya pengaruh dari krisis
ekonomi yang semakin menurun. Cara untuk menjaga kualitas dan komoditas hasil
pertanian tetap tinggi dan tetap memiliki nilai ekonomis, pengolahan dan
pemanfaatan hasil peratnian dengan inovasi dan kreativitas. Buah apel yang hanya
menjadi jus, kripik, sari apel maka di inovasi menjadi pia apel dengan kualitas bagus..
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dari
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. UKM ini memiliki tekat untuk
mengubah buah apel yang biasanya hanya di konsumsi langsung ini, dapat berinovasi
dengan melihat peluang membuat pia apel di daerahnya yang memiliki pesaing yang
sedikit. Pia apel ini terbuat berbagai rasa namun sebagai identitas Kota Malang maka
penyusun mengangkat tentang pia apel. Buah yang dipilih untuk dijadikan bahan
baku adalah buah apel yang berumur minimal 3 bulan. Kue pie di Indonesia
sebenarnya sudah ada jenis makanan ini, yaitu Pie Susu yang berasal dari Bali dan
sejauh yang penulis tahu pada saat kemunculan pertamanya kue pie ini sempat heboh
dipemberitaan media, namun seiring berjalannya waktu pie ini sudah redup,
meskipun begitu kita masih bisa menemukan di toko biasa serta pie pun
dikembangkan menjadi beberapa varian agar bisa menyesuaikan perkembangan

UKM yang telah diwawancarai yaitu Permata Agro Mandiri yang berada di
Jalan Masjid Banaran RT. 04 RW.05 ini telah berdiri dari bulan Agustus tahun 2009.
UKM ini berdiri melihat peluang dan potensi yang ada yaitu apel, dimana buah ini
menjadi ciri khas dari Kota Malang. UKM pada umumnya menjual produk buah apel
ini yang biasanya dijual buah apel, sari apel, dodol apel dan kripik apel pada

1
umumnya. Ibu Rini ini ingin mengmbuat yang baru dari yang telah ada, maka
terciptanya pie apel ini. Ibu Rini dari tahun 2009 – 20017 tidak sedikit mengalami
lika – liku dalam berbisnis pie apel ini, semangat Ibu Rini ini dalam berinovasi untuk
mencari formula yang pas dengan takaran yang pas terus di pelajarinyamelihat jumlah
apel yang melimpah di kota Batu membuat ibu Rini terus berinovasi menciptakan
olahan kue apel sesuai dengan favorit anak muda dan memiliki nilai jual yang tinggi
yang membuat olahan kue ini laku.

Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini yaitu:
1. Mengetahui analisis SWOT dari usaha Permata Agro Mandiri
2. Mengetahui resiko usaha Permata Agro Mandiri
3. Mengetahui biaya dari usaha Permata Agro Mendiri

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah teknik strategi dalam mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini dapat diterapkan untuk kegitan
meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau bahkan pada diri sendiri. Manfaat
dari analisis SWOT adalah untuk memadukan 4 faktor (Strengths, Weakness,
Opportunities, Threats) atau komposisi secara tepat tentang bagaimana
mempersiapkan kekuatan (strengths), mengatasi kelemahan (weaknesess),
menemukan peluang (opportunities) dan strategi menghadapi beragam ancaman.
Ketika teknik ini dapat dijalankan secara tepat dengan menggabungan ke empat
elemen tersebut maka kesempurnaan dalam meraih visi dan misi program yang
direncanakan tentunya akan berjalan lebih baik dengan hasil yang optimal (Arikunto,
2006).
Strengths (Kekuatan) pengertian strenght atau kekuatan adalah segala sumber
daya yang dimiliki perusahaan baik sumber daya manusia, keterampilan, soft skill,
maupun keunggulan lain yang dimiliki perusahaan yang mana dihubungkan dengan
para pesaing perusahaan serta kebutuhan pasar. Kekuatan adalah sebuah persaingan
khusus yang mampu memberikan keunggulan daripada perusahaan lain dalam hal
kompetisi. Weakness (Kelemahan), weakness atau kelemahan merupakan suatu
keterbatasan serta kekurangan dalam sebuah perusahaan (dalam hal sumber dayanya,
kapabilitas karyawannya, serta penguasaan keterampilan dimana nantinya akan
menghambat kinerja perusahaan ke depannya. Keterbatasan lain yang dapat
menghambat jalannya perusahaan antara lain : fasilitas, tunjangan, sumber daya
keuangan perusahaan, kapabilitas manajemen, serta kelihaian bagian pemasaran.
Opportunities (Peluang), peluang merupakan suatu kesempatan yang sangat penting
yang sangat ditunggu oleh masing-masing perusahaan. Peluang-peluang yang datang
ini pada umumnya bersifat akan menguntungkan perusahaan. Terkadang peluang
yang datang ini belum tentu langsung bisa disambut oleh perusahaan tersebut
dikarenakan kendala-kendala tertentu. Contoh peluang yang kedepannya bisa

3
mendatangkan keuntungan kepada perusahaan antara lain perubahan teknologi,
peningkatan hubungan dengan pembeli maupun supplier dan lain-lain. Threats
(Ancaman), Kebalikannya dengan peluang, Ancaman adalah situasi penting yang
tidak menguntungkan perusahaan. Pengganggu jalannya roda bisnis perusahaan dan
mengancam posisi perusahaan di dalam pasar, maupun mengganggu tujuan
perusahaan. Contoh ancaman yang sering dihadapi perusahaan yaitu aturan-aturan
baru dari pemerintah yang sangat merugikan pengusaha. Analisa SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
4 faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT (Rungkuti,
2001). Analisis SWOT memiliki faktor – faktor internal dan eksternal.:
Gambar 1. Faktor – Faktor Internal dan Eksternal

2.2 Risiko Usaha


Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi
sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari, resiko dapat
berupa pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan anda hadapi
adalah yang akan anda hadapi adalah seberapa sempurna anda mendapatkan
informasi, semakin sempurna anda mendapatkan informasi, maka semakin akurat
pula anda mengetahui seberapa besar resikonya (Tjiptono,1997). Jenis risiko yang
sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai berikut :

4
1. Risiko Perusahaan, yaitu risiko yang terjadi pada usaha yang akan berdampak pada
kelangsungan hidup atau saham perusahaan.
2. Risiko Keuangan, yaitu risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan
perusahaan.
3. Risiko Permodalan, yaitu risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, likuiditas
dan keuangan yang membuat modal usaha mengalami penurunan secara
signifikansi.
4. Risiko Pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola
persaingan, daya hidup pelanggan, maupun munculnya pesaing baru yang
potensial dipasar produk.
5. Risiko Operasional, yaitu risiko dari penyimpangan hasil yang diprediksikan
karena tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM,
teknologi.
Menurut Kotler (2002), menjalan suatu usaha dalam berwirausaha tidak
selamanya akan berjalan lurus tanpa hambatan pasti akan ada masa naik – turun dan
pasti ada batu loncatan. Risiko usaha ini memiliki macam-macam resiko menurut
sifatnya :
a. Risiko murni : risiko yang pasti menimbulkan kerugian.
Contoh : musibah
b. Risiko spekulatif : risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
mendapatkan keuntungan.
Contoh : perkreditan.
c. Resiko fundamental : risiko yang tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang/orang
lain.
d. Risiko khusus : risiko yang bersumber karena peristiwa tunggal/peristiwa mandiri
sehingga penyebabnya itu mudah diketahui.
Contoh : pesawat jatuh dan kapal tenggelam
e. Risiko Dinamis : risiko yang disebabkan oleh kemajuan tekhnologi.
Faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut :
1. Perubahan, meliputi :
a. Lingkungan
b. Sosial dan ekonomi
c. Persaingan
2. Kesalahan strategi dan pemasaran.
3. Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan diluar rencana.
4. Persiapan yang kurang matang.
5. Kelengkapan pribadi atau penanggung jawab.

5
Menurut Kotler (2001), orang akan menghadapi risiko usaha dengan berbagai
cara pandang untuk menyelesaikan masalah dari suatu risiko yang dihadapi, setiap
orang atau wirausaha dapat diklasifikasikan menjadi 4 dalam menghadapi risiko
usaha, yaitu :
1. Risk Avoider : yaitu orang yang tidak senang menghadapi Risiko bahkan
cenderung menghindari Risiko.
2. Risk Calculator : yaitu orang yang berani mengambil keputusan bila Risiko atau
dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya)
3. Risk Taker : yaitu orang yang berani menanggung Risiko namun spekulatif dalam
mengambil keputusan dengan mengukur risiko secara intuitif saja.
4. Risk Manager : yaitu orang yang berani dan mampu mengambil keputusan
berdasarkan perhitungan tingkat Risiko dan ketidakpastian dengan mengandalkan
intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis.
2.3 Analisis Ekonomi
Menurut Ningsih (2017), manyatakan bahwa dalam menganalisis ekonomi
dibutuhkan beberapa penghitungan, seperti:
2.3.1 Biaya
Biaya adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan dalam sekali produksi.
Biaya terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost) merupakan biaya yang nilai besar kecilnya tidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi yang dihasilkan, misalnya adalah
biaya peralatan produksi, biaya sewa lahan, biaya sewa gedung, dan
sebagainya.
b. Biaya Variabel (Variable Cost) merupakan biaya yang nilai besar kecilnya
dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Apabila ingin memproduksi
dalam jumlah yang besar maka biaya variabelnya nanti akan besar juga, namun
jika ingin memproduksi dalam jumlah kecil, maka biaya variabelnya nanti akan
kecil pula, misalnya: biaya pembelian bahan baku produksi, biaya pembelian
bahan tambahan untuk produksi, biaya bahan bakar, biaya pembelian bahan-
bahan pembungkus produk, dan lain sebagainya.
Kedua istilah biaya tersebut memunculkan istilah biaya total yang merupakan
total keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk sekali produksi. Rumus yang
digunakan untuk menghitung total biaya, yaitu:
TC = FC + VC

6
Keterangan:
TC : Total Biaya (Total Cost)
FC : Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC : Variabel Cost (Variable Cost)
2.3.2 Penerimaan
Penerimaan merupakan nilai yang dihasilkan dari penjualan produksi. Rumus
yang digunakan untuk menghitung besarnya penerimaan adalah sebagai berikut :
TR = P X C
Keterangan:
TR : Penerimaan (Total Revenue)
P : Harga Produk per Unit (Price)
Q : Jumlah Produksi (Quantity)
Jumlah produksi dapat berupa kilogram, bungkus, ikat, buah, tangkai, dan lain
sebagainya.

2.3.3 Pendapatan
Pendapatan merupakan penerimaan yang diterima dari suatu usaha, setelah
dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan, yang biasanya disebut engan
penerimaan bersih. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung pedapatan yaitu:
π = TR – TC
Keterangan:
π : Pendapatan (Income)
TR : Penerimaan (Total Revenue)
TC : Biaya Total (Total Cost)
2.3.4 R/C Ratio
R/C Ratio merupakan perbandingan antara nilai penerimaan dengan total. biaya
R/C Ratio digunakan untuk menghitung nilai efisiensi ekonomis suatu usaha. Secara
matematis nilai R/C Ratio dapat ditulis:

R/C Ratio =

Keterangan :
TR : Penerimaan (Total Revenue)
TC : Biaya Total (Total Cost)
Syarat:
R/C Ratio > 0, maka usaha tersebut dikatakan efisien dan menguntungkan
R/C Ratio = 0, maka usaha tersebutu dikatakan impas
R/C Ratio < 0, maka usaha tersebut dikatakan tidak efisien dan rugi
2.3.5 Break Even Point (BEP)

7
BEP merupakan titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama
atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataipun kerugian dalam suatu
perusahaan. Break Even Point sendiri terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Menghitung BEP (Harga Produk Minimal) dapat dilakukan dengan membagi biaya
tetap dengan harga dikurangi dengan biaya variabel poduk yang dihasilkan dalam
sekali produksi. Hasilnya akan diperoleh perhitungan sebagai berikut.

BEPp =

Keterangan :
BEPp : Break Even Point Price
FC : Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC : Biaya Variabel (Variable Cost)
P : Harga (Price)
Syarat:
Harga jual produksi > harga produksi minimal, maka usaha untung
Harga jual produksi = harga produksi minimal, maka usaha impas
Harga jual produksi < harga produksi minimal, maka usaha rugi
b. Menghitung BEP (Jumlah Produk Minimal) dapat dilakukan dengan membagi
biaya tetap dengan harga poduk yang dihasilkan dalam sekali produksi. Hasilnya
akan diperoleh perhitungan sebagai berikut.

BEPq =

Keterangan :
BEPq : Break Even Point Quantity
FC : Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC : Biaya Variabel (Variable Cost)
P : Harga (Price)
Syarat:
Jumlah produksi > Jumlah produksi minimal, maka usaha untung
Jumlah produksi = Jumlah produksi minimal, maka usaha impas
Jumlah produksi < Jumlah produksi minimal, maka usaha rugi

BAB III

8
PEMBAHASAN
3.1 Analisis SWOT
Sebuah usaha yang besar pasti menggunakan perkiraan menggunakan analisis
SWOT ini dilakukan untuk mentaksir berapa besar dan peluang dari resiko usahanya
dan berikut ini analisis SWOT dari UKM yang kami datangi. Data dari UKM yang
kita datangi untuk diwawancarai adalah :
Nama Usaha : Permata Agro Mandiri
Pemilik Usaha : Rini Nurul Indrawati
Mulai Usaha : Bulan Agustus Tahun 2009
1. Perusahaan Agro Mandiri memiliki kekuatan yaitu :
 SDM yang terampil (terkait produksi) memiliki tenaga kerja yang terampil
dalam bidang produksi adalah potensi yang sangat bagus untuk sebuah
perusaahaan karena tenaga kerja yan terampil diharapkan mampu menciptakan
produkk yang baik dan dapat bersaing di pasar modern
 Bahan baku yang Sustainable dekat dan berelanjutan bahan baku yang tetap
dan jarang terjadinya kelangkaan merupakan aset bagi sebuah perusaahaan
karena inin termasuk peluang agar perusahaan yang berproduksi dalam biang
makanan ringan dapat mempertahankan eksistensinya ditengah banyak
persaingan
 Potensi pasar yang baik adalah pintu utama sebuah perusaahaan agar memiliki
pelanggn tetap yang mampu menjadi pendapatan utama dari perusaahaan
potensi ini harus tetap dijaga agar tetap bersaing dengan pesaing baru dan tetap
menjaga kualitas dari pie apel.
 Diterima Produk di pasaran berarti konsumen menerima produk kpie dengan
dengan baik jadi harus dimanfaat sebaik mungkin jangan mengecewakan
konsumen agar konsumen tetap percaya dengan produk yang kita hailkan dan
meminimalisir terjadinya komplain produk
 Rasa yang khas rasa yang khas membuat produk ini berbeda dari produk lain
yang membuat oranng lain mengetahui identitas dari produk ini serta pelanggan

9
sudah mengetahui bahwa profuk pie ini khas dari permata Agro mandiri yang
merupakan pencetus dari pie apel
2. Perusahaan Agro Mandiri selain memiliki kekuatan juga memiliki
kelemahan yaitu:
 SDM terkait manajmen produksi ini merupakan permasalahan pokok dari
setiap perusahaan karena kurang memiliki orang yang pandai terkait hal
manajemen karena tidak mudah untuk mencari orang yang benar-benar pandai
dalam mengatur manajemen.
 Sumber daya modal (Non sense)sumber daya modal sebenarnya bisa di atasi
apabila perbendaharaan bisa di atur dengan sebaik mungkin, namun kembali
lagi kenaikan harga bahan baku yang tidak stabil bisa menyebabkan sumber
daya modal juga tidak stabil jadi harus bisa dikendalikan dengan baik.
 Belum terkomputerisasi adalah belum teraturnya seluruh jumlah pemasukan
dan pengeluaran serta jumlah tenaga kerja jadi masih banyak kekurangan
didalamnya oleh karena itu harus ada pengaturan dan manjemen yang baik
agar teratur.
 SDM Tekhnologi kurang karena banyaknya tenaga kerja yang belum
mengikuti pelatihan tentang tekhnoloi yang terbarukan sehingga
mengharuskan perusaahaaan untuk megadakan pelatihan agar mereka mahir
menggunakan mesin dan alat tekhnologi yang terbarukan.
 Belum terkendalikan dengan baik di bagian mesin baru belum terkendalikan
karena masih sedikitnya jumlah penggunaan mesin yang baru sehingga
banyak mesin yang perlu operator namun tenaga kerja masih minim yang
memahami cara kerja mesin
3. Peluang Usaha dari Perusahaan Agro Mandiri yang dimiliki yaitu:
 Potensi pasar yang bagus potensi pasar yang bagus yaitu kota Batu sebaai kota
wisata yang pasti banyak mendapatkan pengunjung dari kota lain yang ingin
membeli produk oleh oleh khas dari kota Batu dan hal ini pie apel bisa jadi
rekomendasi.

10
 Waktu dimulainya usaha serta inovasinya waktu dimulainya usaha yang cukup
awal membuata produk pie apel ini lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi
pencetus pertama pie apel dari kota malang yng membuatnya cukup dikenal
 Kota Batu yang notabene kota wisata menjanjikan peluang yang bagus kota
batu sebagai kota wisata dan kota apel mebuat para pengunjung mengenalnya
sebagai kota apel dan membuat para pengunjung penasaran untuk mengetahui
jenis olahan apa saja yang berasal dari buah apel yang merupakan ciri khas kota
Batu.
 Kurang pesaing,karena masih minim olahan pie Apel kurang pesaing karena
beberapa dari pelaku usaha oleh oleh masih mebuat olahan berbentuk kripik
sehingga membuat masih terbukanya peluang untuk membuat olahan pie berisi
apel
 Rasa yang beraneka macam sehingga konsumen tidak bosan rasa dari pie apel
yang berbagi macam membuat oran orang orang tidak bosen mengkonsumsi pie
apel ini dan merupakan citarasa yang unik yang membuat orang penasaran dan
ingin mencoba oleh-oleh ini
4. Ancaman dari Perusahaan Agro Mandiri yaitu:
 Persaingan yang tinggi persaingan yang tinggi antara sesama produk oleh-
oleh makanan ringan yang membuat perusahaan ini harus tetap berinovasi
agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan selalu melihat potensi pasar
yang ada
 Regulasi Pemerintah atau perijinan yang susah dikarenakan pemerintah ingin
melihat usah yang benar benar ramah lingkungan dan rajin membayar pajak
maka pemerintah menyulitkan agar pelaku usaha benar-benar berusaha sebaik
mungkin dalammebuat sebuah usaha.
 Tarif dasar listrik yang selalu naik setiap pergantian pemerintah selalu ada
pergantian peraturan dan kebijakan yang membuat pelaku usaha harus siap
denan menyisihkan hasil penjualan yang ada untuk menjagga kestabilan harga
agar tidak ada komplain.

11
 Kenaikan BBM sama halnya dengan kenaikan tarif dasar listik hal ini pun
tergantung kenaikan harga minyak dunia per Barrel sehingga pelaku usaha
harus menyiapkan dana berapa % untuk menstabilkan harga dan kenaikannya
agar harga jual stabil.
 Ancaman dari MEA ini lebih harus ada peningkatan di bidang kemampuan
pada tenaga kerja yang menyebabbkan pelaku usaha harus meningkatkan
kemampuan pekerja serta menggalakan cinta produk Indonesia agar pembeli
lebih menghargai produk dalam negeri

12
Tabel 1. Analisis SWOT pada UKM Permata Agro Mandiri
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1. 1.SDM Terampil 1. SDM Terkait
2. Bahan Baku Manajemen
dekat 2. Sumber daya
3. Potensi Pasar Modal
baik 3. Belum
4. Produk diterima Terkomputerisai
dipasaran 4. SDM
5. Rasa Yang khas Tekhnologi
Kurang
5. Beberapa
FAKTOR Pekerja ada yang
EKSTERNAL belum paham
tekhnologi
Peluang (O) STRATEGI (S-O) STRATEGI (W-O)
1. Potensi Pasar  1. SDM Terampil dapat  1. Produk tertindih
Bagus menghasilkan barang harga lebih murah
2. Waktu Mulai bagus dan potensi pasar  2.penambhan modal
Usaha serta yang baik. dari KUR
inovasinya  2. Bahan baku dekat  3. Rasa lebih terasa
3. Kota Batu pusat banyak melakukan  4. Pelatihan untuk
oleh oleh inovasi pegawai
4. Kurang Pesaing  3. Gencar melakukan  5. Pembelian pie 4 pcs
5. Rasa dan bentuk promosi gratis 1 pcs
menarik  4. Melakukan perubhan
untuk menarik
konsumen
 5. Penambahan rasa
baru
Ancaman (T) STRATEGI (S-T) STRATEGI (W-T)
1. Persaingan yang  1. Pelatihan untuk 1. Edukasi pada tenaga
tinggi pekerja kerja
2. Perijinan yang  2. Eksistensi dijaga agar 2. Tambahan modal
susah mudah perijinan untuk memajukan usaha
3. Tarif dasar listrik 3. Meningkatkan harga  3.Penghematan
yang selalu naik 2% untuk kenaikan penggunaan listrik
4. Kenaikan BBM listrik  4. Berinovasi bentuk
5. Ancaman MEA  4. Dari 2% kenaikan dan rasa
harga diambil 1% untuk  5. Memberi pelayanan
BBM terbaik.
 5. Inovasi lebih
dibidang kemasan

13
Penjelasan Mengapa Analisis SWOT diambil
1. S-O
Ketatnya Persaingan SDM terampil mampu bersaing dengan baik karena selain
pesaing yang ketat potensi pasar kini cukup baik untuk di kembangkan dengan lebih
baik lagi agar mampu berinovasi dan mengembangkan produk, jadi harus memiliki
SDM yang baik dan selain SDM Tenaga kerja yang baik peningkatan kualitas
produksi harus maksimal seperti bahan baku serta kemasan harus di tingkatkan agar
lebih baik lagi.
2. W-O
SDM Manajemen yang masih kurang dengan potensi pasar yang bagus harus
bisa meningkatkan manajerialisasi yang baik untuk mengtasi jumlah peningkatan
permintaan akan pie apel, jadi harus ada seorang manajemen yang membantu.
Manjemen yang baik akan membantu mengelola dengan baik antara pemasukan dan
pengeluaran yang ada pada perusahaan tersebut sehingga dapat mengendalikan
jumlah produksi yang ada pada perusahaan tersebut.
3. S-T
SDM Terampil dengan sejumlah persaingan cukup tinggi hingga sekali lagi
sang pemilik usaha harus membekali karyawan dengan pengetahuan yang baik agar
mampu besaing sebaik mungkin terlebih dengan adanya masyarakat ekonomi asean
tenaga kerja diharapkan mampu berkompeten dan tidak ragu bersaing. Peningkatan
kemampuan tenaga kerja yang baik diharapkan mampumenjadikan usaha ini lebih
baik dari sebelumnya.
4. W-T
Sumber daya modal yang terkadang masih kurang serta masuknya Masyarakat
Ekonomi Asean harus bisa membatasi atau menambahkan inovasi terbaru untuk bisa
bersaing dengan produk MEA mengeembangkan inovasi terbaru agar pie apel ini
tetap berkembang dan selalu memuaskan pelanggan dengan inovasi terbaru tanpa
mengurangi cita rasa dari produk ini serta menyesuaikan perkembangan zaman agar
mampu menguasai MEA.

14
3.2 Analisis Risiko Usaha
Sebuah usaha pasti memiliki risiko tersendiri mulai dari resiko bahan
produksi sampai fasilitas usahanya. Risiko tersebut mempunyai cara untuk
mengatasinya berikut resiko usaha dari UKM Permata Agro Mandiri dengan produk
Pie Apel.
1. Risiko usaha bahan-bahan produksi.
 Kelangkaan apel karena faktor cuaca dan hama pada tanaman apel
diakibatkan faktor cuaca yangg mengharukan pelaku usaha untuk
mencari jalan alternatif lain seperti mencari apel dari luar atau dari
pasar dengan harga yang relatif mahal
 Ketidakpercayaan penyuplai atau petani dengan sistem pembayaran
yang diberikan karena banyaknya pengsaha yang terlambat dalam hal
pembayaran buah apel,sehinga sebagai mitra kerja perusaahaan
permata agro harus konsisten dan tepat waktu pembayarannya.
 Naiknya harga barang pendukung yang terjadi secara signifikan dan
harus diatasi dengan cepat agar tidak mempengaruhi produksi karena
apabila tidak ditangani dengan baik dikhawatikan akan menganggu
proses produksi yang ada.
 Komposisi yang kurang tepat saat awal produksi ketidaktelitian
pekerja terkadang membuat ada saja kekurangan atau kelebihan saat
proses produksi berlangsung dan dikhawatirkan memepengaruhi rasa
dan mengubah rasa.
 Kehabisan stock karena keterlambatan supplier keterlambatan bisa
saja terjadi karena proses panen yang terlambat karena adanya kndala
cuaca ataupun medan diperjalanan yang tidak meungkinkan sehingga
ada keterlambatan sampai lokasi.

2. Risiko usaha-usaha hasil produksi.


 Tanggal Expired terkadang tidak sesuai dengan aslinya karena Human
Eror yang menyebabkan pekerja terkadang mengalami kesalahan dan

15
harus ada pengawasan yang lebih ketat sehingga tidak ada lagi
kesalahan
 Barang buruk sebelum Expired datenya habis biasanya ini diakibatkan
karena kesalahan pencatan yang ada pada buku jurnal harian sehingga
terdapat kesalahan pada tanggal expired dan harus diadakan
pengecekan ulang sebelum pemasaran.
 Terkadang rasa kurang sesuai karena kesalahan jumlah takaran yang
berlebih ataupun berkurang hingga harus adanya pengawsan agar
tidakk mempengaruhi ras karena jika rasa suda brubah dikhawatirkan
akan menimbulkan kekcewaan konsumen
 Terdapat benda asing (rambut didalamnya) kurang kesadaran akan
penggunaan alat keselamatan kerja hingga mengakibatkan kesalahan
yang dapat membuat produk keasukan benda asing seperti rambut jadi
harus ada peringatan agar tidak ada komplain.
 Barang remuk yang diakibakan barang tertindih saat proses distribusi
hingga menyebabkan emuk jadi harus ada pengawasan agar barang
tersebut minim yang rusak sebelum sampai ketangan konsumen agar
konsumen tidak kecewa.
3. Resiko Tentang Peralatan Produksi.
 Mesin Produksi terkadang rusak dan harus diperbaiki mesin sama
dengan manusia pasti akan mengalami sakit dan apabila sudah eror
karna terlallu sring digunakan maka haru sgera diperbaiki agar tidak
menganggu kegiatan produksi.
 Tenaga Kerja mengerti/ tidak mengerti penggunannya ini tugas pelaku
usaha untuk mengadakan pelatihan agar tenaga kerja dapat
menggunakan bahan produksi dengan baik dan tidak merusak mesin
yang ada agar tidak menggangu prosduksi
 Mesin berkarat karena terkena campuran garam ketika garam terkena
mesin maka akan mengakibatkan kerusakan mesin bahkan membuat
mesin berkarat maka dari itu harus diadakan perawatan agar tidak
sampai merusak mesin.
 Mesin pernah korsleting dan harus di seimbangkan penggunaanya
korsleting berarti penggunaan mesin yang berlebih yang harus

16
dikondisikan agar tidak mengakibatkan kerusakan mesin dan harus ada
perbaikan dan pengontrolan mesin .
 Jumlah unit mesin tidak sesuai dengan jumlah produksi atau masih
kurang kekurangan mesin bisa dikarenakan jumlah produksi yang
bertambah yang mengakibatkan kekurangan dan harus menambah unit
mesin.
4. Resiko usaha dibidang Pegawai.
 Karyawan terkadang tidak tepat waktu maka harus ada tindakan tegas
dari pelaku usaha agar para tenaga kerja bisa lebih tepat waktu dalam
mengatasi keterlamabatan tenaga kerja agar tidak terulang kembali.
 Kurangnya pengetahuan terhadap tekhnologi dikarenakan belum
adanya pelatihan terhadap mereka sehingga perlu diadakan pelatihan
berbais tekhnologi agar mereka bisa lebih paham akan pentingnya
mengetahui pendidkan terhadap tekhnologi.
 Kurangnya tenaga untuk mengatur seluruh karyawan dikarenakan
minim tenaga kerja yang menguasai manajemen sumber daya tenaga
kerja sehingga erlu ditambah untuk hal ini.
 Karyawan terkadang acuh dengan alat pengaman karena terkadang
mereka lupa sehingga harus ada yang mengingtkan terkait ini karena
sangat penting harus menggunakan alat keselamatan kerja agar
terhindar dari bahaya.
 Perlunya pengetahuan lebih tentang tekhnologi agar mereka lebih
paham dan menguasai tekhnologi dengan baik sehingga tidak
terjadinya kesalahan saat proses penggunaan alat alat terseebut.
5. Resiko Fasilitas Usaha
 Alat pengaman kurang alat yang kurang harus ditambah agar
mendukung keamanan dari para pekerja agar tidak terjadi hal yang
diinginkan saat proses produksi dan para pekerja tetap aman saat
proses produksi.
 Jumlah lahan untuk menanam apel kurang karena keterbatasan lahan
untuk menyuplai apel secara pribadi masih kurang maka harus
mensuplai apel dari petani lain dan kalau langka harus mencari bahan
baku apel dari pasar.

17
 Jumlah dapur yang kurang luas karena keterbatasan lahan untuk
proses produksi karena berbagai faktor jadi perlunya perluasan lahan
untuk dapur agar menampung jumlah produksi yang semakin hari
semakin bertambah.
 Terdapat beberapa tempat produksi yang terpisah ada beberapa olahan
dari prmata agro sendiri yang tempat produksinya masih terpisah
karenajumlah lahan dapur yang masih tepisah maka harus diadakan
penambahan agar tempat produksi satu tempat
 Belum terstandarisasi produk jumlah produk yang banyak membuat
beberapa produk belum terstandarisasi dengan baik yang
mengakibatkan beberap produk belum terdapat label ISO jadi masih
perlu dikembangkan jemisproduk tersebut.
B. Cara menanggulangi resiko usaha-usaha
1. Cara menanggulangi resiko usaha bahan produksi
 Mensuplai apel sebanyak-banyaknya atau membuat strategi saat apel
langka karena kondisi cuaca yan tak menemtu membuat apel terkadang
banyak yang langka sehingga perlu adanya suplai sebanyak banyaknya
agar tidak menggagu proses produksi.
 Kenaikan harga barang bisa diatasi dengan menyetok atau
mengimbangi dengan mengurangi jumlah produksimengurangi disini
seperti mengecilan skala dari produk agar mampu menutupi kenaikan
hargadari bahan baku produk itu sendiri.
 Bersikap konisten saat saat pembayaran bahan baku agar supplier
percaya dan menjadikan mitra kerja yang baik karena banyak dari
mereka banyak yang bergerak dibidang olahan apel kurang bijak
dalammenjaga kepercayaan penyuplai apel
 Saat proses produksii karyawan harus benar-benar diamati/diawasi
dikhawatirkan apabila tidak teliti mereka akan sembrono dalam
menakar produk danmenyebabkan rasa produk yang berubah jadi hrus
ada pengawasan ketat.

18
 Proses penyimpanan stock harus benar benar diperhatikan agar stock
bahan baku terpenuhi karena apabila bahan baku tidak terpenuhi akan
sangat menggangu proses produksi dan pendistribusian pie sampai
ditanggan konsumen sehingga harus dipantau betul juumlah
prsediaannya
B. Cara menanggulangi resiko usaha Hasil Produksi
 Peningkatan keelitian saat proses pengemasan agar bahan tetap higeinis
sampai ditangan konsumen supaya tidak ada barang asing yang masuk
pada pie tersebut yang mengakibatkan pelanggan tidak percaya akan pie
apel ini
 Menuliskan tangal produksi di catatan lalu evaluasi agar tahu letak
kekurangan dimana hal ini dilakukan agar mengeahui kekurangan apa
yang terjadi pada hari itu agar bisa diperbiki hari itu juga dan bisa
meningkatkan kualitas pie apel.
 Teliti saat akan meracik bahan baku ini dilakukan agar tidak
mempengaruhi rasa dan kualitas apabila salah saat akan meracik takaran
pie maka dikhawatirkan akan menganggu cita rasa dari pie tersebut dan
merusak rasa dari pie
 Menggunkan penutup kepala saat produksi karena dikhawtirkan masuk
benda asing kedalam racikan dari pie apel sendiri mislnya rambut
kedalam adonan apel ini dikhaatirkan menimbulkan isu sehingga pekerja
harus menggenakannya
 Saat pengemasan dan menghantarkan barang harus sangat berhati-hati
untuk mengurangi kerusakan barang ini dilakukan agar bentuk pie tidak
remuk dan hancur sehingga harga pie akan turun jika bentuknya hancur
dan meurunkan harga jualnya.
C. Cara Menanggulangi Resiko Peralatan Produksi
 Mesin rusak harus dirawat dan terjadwal penggunaanya agar mesin tetap
terjaga dan tidak megalami kerusakan sebab jika sudah rusak akan
menganggu proses produksidnakan menghambat proses distribusi menuju
konsumen.

19
 Tenaga kerja di ajarkan dan diawasi benar benar agar bisa menjalankan
mesin produksi dengan baik sebab apabila tidak diawasi dengan baik maka
akan membantu menjaga ketahanan esin supaya tidak rusak dan awet.
 Mesin yang berkarat diberi oli 1 kali sebulan agar tetap terawat Mesin
berkarat karena terkena campuran garam ketika garam terkena mesin
maka akan mengakibatkan kerusakan mesin bahkan membuat mesin
berkarat maka dari itu harus diadakan perawatan agar tidak sampai
merusak mesin.
 Mesin Korsleting penggunaanya harus terjadwal dengan baik agar mesin
beroperasi dengan baik Mesin pernah korsleting dan harus di
seimbangkan penggunaanya korsleting berarti penggunaan mesin yang
berlebih yang harus dikondisikan agar tidak mengakibatkan kerusakan
mesin dan harus ada perbaikan dan pengontrolan mesin
 Kekurangan unit mesin pengadaan perlu dilakukan sesuai jumlah mesin
yang kurang Jumlah unit mesin tidak sesuai dengan jumlah produksi atau
masih kurang kekurangan mesin bisa dikarenakan jumlah produksi yang
bertambah yang mengakibatkan kekurangan dan harus menambah unit
mesin.

D . Cara menanggulangi resiko yang ada pada tenaga kerja


 Adanya peraturan yang lebih ketat disertai sanksi agar mereka lebih taat
peraturanKaryawan terkadang tidak tepat waktu maka harus ada tindakan
tegas dari pelaku usaha agar para tenaga kerja bisa lebih tepat waktu dalam
mengatasi keterlamabatan tenaga kerja agar tidak terulang kembali.
 Peningkatan Pengetahuan tentang peralatan produksi yang menggunakan
mesin yang berhubungan dengan alat produksi Kurangnya pengetahuan
terhadap tekhnologi dikarenakan belum adanya pelatihan terhadap mereka
sehingga perlu diadakan pelatihan berbais tekhnologi agar mereka bisa
lebih paham akan pentingnya mengetahui pendidkan terhadap tekhnologi.
 Peraturan yang dibuat bersifat memaksa agar mereka patuh seperti
diadaknnya sanksi ini dilakukan agar mereka benar-benar patuh terhadap

20
ketentuan yang ada danbersifat profesional dalam melakukan pekerjaan
agar semua terlaksana tepat waktu dan tidak ada pihak yang dirugikan.
 Menggunakan Manajer agar lebih memudahkan pekerjaan manajer yang
mahir dalam bidang penataan sumberdaya manusia agar mampu
mengawasi pekerja saat pemilik usaha sedang ada kepentingan lain diluar
usaha dan membantu untuk mengatur pekerja.
 Diberi pengetahuan semisal diaadakan Trainning training dilakukan untuk
menambah wawasan dari para pekerja agar mereka memiliki ketermpilan
dibidangnya masing-masing serta dapatmenjaga alat produksi dengan baik
agar tidak mengalami kerusakan
E . Cara menanggulangi resiko terkait fasilitas perusahaan
 Pengadaan alat keamanan untuk menunjang karyawan alat pengaman
kurang alat yang kurang harus ditambah agar mendukung keamanan dari
para pekerja agar tidak terjadi hal yang diinginkan saat proses produksi
dan para pekerja tetap aman saat proses produksi.
 Penambahan sewa lahan untuk penanaman apel ini dilakukan agar apel
tidak kekurangan jumlah produksi jadi saat terjadinya kelangkaan apel
bisa diaatasi dengan baik dan tidak binggung mencari suplayer apel lagi.
 Merevitalisasi bangunan dapur untuk diperluas Jumlah dapur yang kurang
luas karena keterbatasan lahan untuk proses produksi karena berbagai
faktor jadi perlunya perluasan lahan untuk dapur agar menampung jumlah
produksi yang semakin hari semakin bertambah.
 Menyewa lokasi terdekat sebagai tempat produksi atau penambahan
lokasi produksi Terdapat beberapa tempat produksi yang terpisah ada
beberapa olahan dari prmata agro sendiri yang tempat produksinya masih
terpisah karenajumlah lahan dapur yang masih tepisah maka harus
diadakan penambahan agar tempat produksi satu tempat.
 Melakukan pendataan produk agar lebih baik dan memiliki daya saing
yang baik di pasaran agar pie apel jelas daan memilikikelas yang baik
dimata konsumen agar konsumen percaya terhadap kualitas yang dimiliki
permata Agromandiri.

21
3.3 Analisis Biaya

A. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah besarnya biaya yang tergantung pada banyaknya produk
dan jasa yang dihasilkan. Semakin besar produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak
tetap akan semakin tinggi dan sebaliknya. Contoh dari biaya ini adalah biaya material
produksi, biaya bahan bakar, lembur tenaga kerja dan lain sebagainya.
B. Biaya Tetap
Biaya yang tetap sama pada level output yang berbeda yang dihasilkan oleh
suatu usaha disebut Biaya Tetap. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh fluktuasi sesaat
pada level kegiatan organisasi
Total biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dengan biaya variabel. Berikut
adalah rincian dari biaya variable pada
Table 2. Biaya Variabel pada UKM PERMATA AGRO MANDIRI
Harga/Unit
No Uraian Jumlah Unit (a) Nilai (axb)
(b)

1 Tepung Trigu 10 Kg Rp. 8,000 Rp. 80,000

2 Telur 4 Kg Rp. 20,000 Rp. 80,000

3 Gula 8 Kg Rp. 16,000 Rp. 128,000

4 Apel 12 Kg Rp. 12,000 Rp. 144,000

5 Vanilla 3 botol Rp. 5,000 Rp.15,000

22
6 Mentega 2 Kg Rp. 12,000 Rp. 24,000

7 Kayu Manis 0.5 Kg Rp. 5,000 Rp. 2,500

Jumlah Rp. 473,500

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa biaya variabel yang


dikeluarkan dalam sekali produksi adalah sebesari Rp. 473,500,-

Tabel 3. Biaya Tetap

Jumlah
Jumlah Nilai Nilai
Harga/Unit Nilai Proses
No Uraian Unit Ekonomis Penyusu
(p) (pxq) Produksi
(q) (d) tan
(s)
Rp72,000 Rp42,85
1 Oven 6 Rp12,000,000 3 280
,000 4,143
Rak Rp2,1
2 7 Rp300,000 2 280 Rp3,750
Simpan Juta
Rp1,500, Rp1,071
3 Meja 3 Rp500,000 5 280
000 ,429
Rp10,000 Rp10,71
4 Generator 2 Rp5,000,000 3 280
,000 4,286
Rp6,000, Rp11,90
5 Mixer 2 Rp3,000,000 2 280
000 4,762
Rp6,000, Rp5,357
6 Loyang 200 Rp30,000 4 280
000 ,143
Rp17,500 Rp4,464
7 250 Rp70,000 2 280
,000 ,286
Rp900,00 Rp3,214
8 Kuas 150 Rp6,000 1 280
0 ,286
Rp79,58
Jumlah
4,085
Berdasarkan data diatas maka diketahui bahwa dalam sekali produksi biaya
tetap yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 79,584,085,-

3.3.2 Menghitung Penerimaan

23
Tabel 4. Data penerimaan UKM Permata Agro Mandiri

Jumlah Unit
No Uraian Harga/Unit (b) Nilai (axb)
(a)

1 Pie Appel 300 Rp. 10,000 Rp. 3,000,000


Jumlah Rp. 3,000,000
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa penerimaan yang diterima dalam sekali
produksi adalah sebesari Rp. 3,000,000 .

3.3.3 Menghitung Keuntungan

Keuntungan = Total Penerimaan (TR) - Total Cosat (TC)

= Rp. 3,000,000 - (VC + FC)

= Rp. 3,000,000 – Rp. 556,830.335

= Rp. 2,443,169.665

Berdasarkan perhitungan diatas, keuntungan yang diproleh oleh UKM


Permata Agro Mandiri dalam sekali produksi adalah sebesar Rp. 2,443,169.665

3.3.4 Menghitung R/C Ratio

Ratio =

= 5.388

Ratio yang diporleh berdasarkan hitungan adalah sebesar 5.388, hal ini

menunjukkan bahwa UKM Permata Agro Mandiri sangat layak sebagai usaha
Kewirausahaan untuk dilanjutkan dan dikembangkan.

3.3.5 Menghitung Harga Produksi Minimal

24
Berikut adalah penghitungan untuk mengetahui harga produksi minimal yang
dilakukan oleh Permata Agro Mandiri.

TC = TC

P =

= 1,856.1

Harga produksi minimal yang dikeluarkan oleh Permata Agro Mandiri adalah sebesar
1,856.1

3.3.6 Menghitung Jumlah Produksi Minimal

Berikut adalah penghitungan untuk mengetahui jumlah produksi minimal


yang dilakukan oleh Permata Agro Mandiri.

TC = TC

Q =

= 55.863

Jumlah produksi minimal yang dikeluarkan oleh Permata Agro Mandiri adalah
sebesar 55.863

25
BAB IV

PENUTUP
o Kesimpulan
Salah satu analisis SWOT dari permata Agro Mandiri adalah Ketatnya
Persaingan SDM terampil mampu bersaing dengan baik karena selain
pesaing yang ketat potensi pasar kini cukup baik untuk di kembangkan
dengan lebih baik lagi agar mampu berinovasi dan mengembangkan produk,
jadi harus memiliki SDM yang baik dan selain SDM Tenaga kerja yang baik
peningkatan kualitas produksi harus maksimal seperti bahan baku serta
kemasan harus di tingkatkan agar lebih baik lagi. Resiko usaha Pie apel ini
adalah Naiknya harga barang pendukung yang terjadi secara signifikan dan
harus diatasi dengan cepat agar tidak mempengaruhi produksi karena
apabila tidak ditangani dengan baik dikhawatikan akan menganggu proses
produksi yang ada. Biaya yang dikeluarkan untuk sekali produksi adalah Rp.
556,830.335
o Saran
Menyadari bahwa laporan akhir ini masih terdapat banyak keselahan
serta kekurangan, penulis akan berusaha lebih baik dalam pengerjaan
laporan-laporan di masa mendatang, sehingga kesalahan serta kekurangan
akan berkurang dalam pembuata laporan-laporan yang lebih baik
Diharapkan bagi pihak Laboratorium Agribisnis untuk memberikan list-list
berisikan tujuan-tujuan UKM yang akan diobservasi, sehingga dapat
mempermudah bagi para praktikan dalam menjalankan tugas observasinya,
dan juga penentuan deadline pengumpulan tugas kedepannya diharapkan
untuk konsisten, tidak berubah, dan tidak mendadak, mengingat kesibukan
para praktikan dan penulis sendiri.

26
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Andi


Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pema- saran. Jakarta : PT.Prenhalindo
Kotler, Philip.2002. Manajemen Pema- saran, Edisi Millenium. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Mudjiarto, Aliaras. Wahid. 2008. Membangun Karakter dan Kepribadian
Kewirausahaan. Yogyakarta : Graha Il
Ningsih, Gumoyo M. 2017. Petunjuk Praktikum Kewirausahaan 2. Laboratorium
Agribisnis. Universitas Muhammadiyah Malang
Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
Tarsis, Tarmudji. 1997. Prinsip-Prinsip wirausaha. Yogyakarta : Liberty
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran Edisi II. Yogyakarta: Andi

27
LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan Kelompok

Lampiran 2. Laporan Fieldtrip

28
Lam piran 3. Dokumentasi

Gambar 1. Observasi menuju ukm Permata Agro Gambar 2. Proses pengolahan


apel

Gambar 3.Pengadukan adonan pie Gambar 4. Pengolesan kuning


telur

29
Gambar 5. Pengisian apel kedalam adonan Gambar 6. Pemangganan pei
apel.

30

Anda mungkin juga menyukai