Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA

MANISAN PEPAYA

DI SUSUN OLEH
JULAEHA
BAB I
BUSINESS DESCRIPTION

A. Latar Belakang

Pepaya (Carica papaya L) berasal dari keluarga Caricaceae. Pepaya banyak


dibudiyakan oleh masyarakat baik sebagai hobi ataupun usaha komersil. Hal ini karena
pepaya memiliki kelebihan diantaranya dapat dibudidayakan dipekarangan atau kebun, cepat
berbuah dan mampu berbuah lebat, rasanya manis, tumbuh tanpa perawatan yang rumit dan
kandungan gizi yang cukup banyak. Buah pepaya tergolong buah yang populer dan digemari
oleh hampir seluruh penduduk penghuni bumi. Daging buahnya lunak dengan warna merah
dan kuning, rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah
pepaya cukup tinggi karena mengandung banyak provitamin A, vitamin C, dan kalsium.
Buah-buahan mempunyai arti penting sebagai sumber vitamin, mineral dan zat-zat lain dalam
menunjang kecukupan gizi, tetapi buah-buahan segar termasuk komoditi yang tidak tahan
lama. Daya tahan buah-buahan tergantung pada jenis buah dan perlakuan lepas panen yang
diberikan. Pengolahan buah-buahan penting dilakukan karena sifatnya yang mudah rusak dan
musiman sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk memperpanjang masa simpan. Dewasa
ini pemanfaatan buah pepaya dalam usaha pengawetan dengan cara mengubahnya menjadi
produk yang lebih awet seperti manisan, buah dalam sirup, selai, dan sebagainya.

Manisan merupakan salah satu jenis pengolahan yang dapat digunakan untuk
memperpanjang daya simpan buah pepaya. Selain itu, manisan merupakan salah satu bentuk
diversifikasi pengolahan pangan tradisional di Indonesia. Manisan buah dapat dibedakan
menjadi dua, yakni manisan basah dan manisan kering. Melihat potensi buah pepaya yang
cukup besar di Indonesia, maka terdapat peluang yang cukup besar untuk memproduksi
produk ini. Di pasaran produksi manisan pepaya masih dilakukan dalam skala rumah tangga
dan belum ada teknologi khusus yang digunakan. Melihat keadaan pasar tersebut, maka kami
melakukan inovasi terhadap teknologi yang digunakan dan bentuk dari produk. Teknologi
yang digunakan dalam produksi manisan pepaya kering ini adalah blanching yang bertujuan
untuk mempertahankan warna dan keawetan manisan. Dengan beberapa keunggulan dan
inovasi tersebut, maka produk manisan pepaya kering ini dirasa mempunyai peluang yang
cukup baik di pasaran.
B. Tujuan

Tujuan dari produksi manisan pepaya kering ini adalah untuk menambah diversifikasi
pengolahan produk pangan dengan inovasi teknologi dan bentuk produk yang baru atau
belum umum ada dimasyarakat. Selain itu pembuatan manisan pepaya kering ini dilakukan
untuk mengetahui mutu organoleptik produk tersebut.

C. Manfaat

Hasil penelitian tentang pembuatan manisan pepaya kering ini diharapkan dapat
diperoleh cara yang terbaik sehingga didapatkan manisan pepaya kering yang bernilai
ekonomis, mempunyai gizi tinggi, layak dikonsumsi, aman, disukai konsumen dan tahan
lama.

Kandungan Gizi Pepaya

Buah pepaya baik yang masih dalam kondisi mentah/muda (biasa difungsikan sebagai
bahan sayuran) maupun yang secara fisiologis sudah matang, masing-masing memiliki
kandungan unsur gizi dan kalori yang cukup dapat diandalkan.
BAB II
TEMA / JUDUL BISNIS PLAN

A. Manisan Buah Kering

Manisan buah pada umumnya dibedakan menjadi manisan buah basah dan manisan buah
kering. Perbedaan kedua macam manisan tersebut terletak pada cara pembuatannya, daya
awetnya, dan penampakannya. Manisan kering adalah manisan yang setelah direndam air
gula pekat yang dikeringkan di bawah sinar matahari

B. Ide Pembuatan Produk

Ide pembuatan produk ini didukung dengan potensi bahan baku yang melimpah dengan
harga murah dan kebutuhan konsumen akan produk makanan yang kaya akan kandungan
gizi.

C. Strategi Pengembangan Produk

Strategi yang dipilih dalam ide pembuatan manisan pepaya kering ini adalah
pengembangan produk yang ada, yakni melalui modifikasi. Modifikasi dalam strategi
pengembangan produk ini adalah pada tampilan bentuk dan teknologi yang digunakan.
Strategi pengembangan produk merupakan hal yang sangat penting karena nantinya akan
berpengaruh terhadap product life cycle. Untuk mengetahui strategi yang sesuai harus
diperhatikan peluang pertumbuhannya, perlindungan untuk inovasi, ukuran pasar, kompetisi,
sistem distribusi dan rekomendasi.
BAB III

KONSEP PRODUK

a. Deskripsi Umum Produk

Produk berupa manisan pepaya kering (dried papayas’s sweets) ini merupakan salah satu
bentuk diversifikasi pangan tradisional yang berbahan baku buah pepaya. Buah pepaya
merupakan buah yang memiliki potensi jumlah produksi cukup besar di Indonesia. Harga
buah pepaya yang cukup murah apabila dijual dalam bentuk buah mentah mempunyai nilai
ekonomi yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan menjual hasil olahan buah pepaya
tersebut. Manisan pepaya kering merupakan produk makanan yang dapat dikategorikan ke
dalam bentuk camilan. Produk makanan ini awalnya telah diproduksi dalam skala rumah
tangga dengan cara pengolahan yang tradisional. Melihat keadaan tersebut maka muncullah
ide pengembangan produk untuk memodifikasi pembuatan manisan pepaya kering tersebut.
Manisan pepaya kering merupakan produk makanan yang mempunyai nilai kandungan gizi
yang baik. Salah satu manfaat dari produk tersebut adalah mempunyai kandungan vitamin A
yang tinggi untuk kesehatan mata. Selain itu, produk manisan kering juga dapat melancarkan
pencernaan. Produk manisan pepaya kering ini mempunyai bentuk yang unik yakni berupa
bulan, bintang dan bebek. Bentuk yang unik tersebut mempunyai ukuran rata-rata (3,5 x 4)
cm. Pada bagian luarnya terdapat taburan gula yang menyelimuti manisan tersebut, sehingga
inilah salah satu hal yang membedakannya dengan produk manisan pepaya yang sudah ada.
Produk pepaya kering ini dapat dikonsumsi oleh masyarakat usia 5 - 55 tahun. Jenis kemasan
yang digunakan adalah kertas karton dengan inner berupa kemasan plastik.

b. Posisi Produk di Pasaran

Produk merupakan konsep yang penting dalam pengembangan produk dan pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk hasil
pengembangan. Siklus hidup produk manisan pepaya kering ini terdiri dari lima tahapan,
yakni tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap penurunan. Hal ini
didasarkan pada teori-teori terdahulu yang sudah ada. Siklus hidup produk erat kaitannya
dengan strategi pengembangan produk yang digunakan, karena nantinya akan berpengaruh
pada aspek pemasaraannya.
c. Konsumen Sasaran

Konsumen sasaran untuk manisan pepaya kering ini adalah masyarakat usia 5 - 55 tahun.
Sasaran pasar ini diambil berdasarkan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan yang
mungkin akan muncul ketika produk ini dikonsumsi oleh balita ataupun lansia. Balita yang
mengkonsumsi produk ini ditakutkan akan mengalami diare, sedangkan apabila dikonsumsi
oleh lansia maka dapat menyebabkan peningkatan gula darah dalam tubuh. Produk manisan
pepaya kering ini juga membidik konsumen sasaran yang merupakan orang-orang yang
sedang menjalani program diet. Produk ini selain mempunyai kandungan nilai gizi yang
cukup tinggi juga dapat memperlancar pencernaan. Kandungan gula yang terdapat pada
manisan pepaya kering ini tidak perlu dikhawatirkan, karena telah diimbangi dengan serat
dan kandungan gizi yang tinggi di dalamnya.

d. Dukungan Teknologi Pengolahan

Teknologi pengolahan merupakan salah satu hal yang penting dalam pengembangan suatu
produk. Teknologi pengolahan yang efektif dan efisien dapat mengurangi biaya produksi
sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Teknologi pengolahan juga merupakan aspek
penting yang mempengaruhi kualitas atau mutu suatu produk. Sejauh ini pembuatan manisan
kering yang ada di masyarakat masih melalui cara pengeringan tradisional, yakni
menggunakan bantuan sinar matahari.

e. Alat dan Bahan

1. Pisau

2. Baskom

3. Panci

4. Kompor gas
f. Keunggulan Produk

Keunggulan produk merupakan salah satu hal yang harus dimiliki sebuah produk agar
produk tersebut dapat diterima dan laku di pasaran. Keunggulan produk manisan pepaya
kering ini diantaranya adalah:

 Hingga saat ini belum ada produk manisan buah pepaya kering di pasaran.

 Potensi sumber bahan baku besar dengan harga yang relatif murah.

 Manisan kering buah pepaya jauh lebih tahan lama dalam penyimpanan dibanding manisan
basah.

 Bentuk manisan yang unik dan belum ada di pasaran.

 Cara mengkonsumsinya yang praktis dan mudah untuk dibawa.

 Kandungan nilai gizi yang tinggi dan dapat memperlancar proses pencernaan.

 Tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna makanan.

g. Cara Menggunakan Produk

Produk manisan kering pepaya merupakan sebuah produk yang praktis, enak, bernilai
gizi tinggi dan dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Produk makanan ini dapat
dikonsumsi secara langsung tanpa harus melakukan pengolahan lebih lanjut lagi. Produk ini
dapat dikonsumsi setiap hari sebagai salah satu sumber nutrisi bagi tubuh dan dapat
memperlancar proses pencernaan. Manisan kering pepaya bukan merupakan produk sekali
habis, jadi setelah kemasan dibuka masih dapat dikonsumsi untuk hari berikutnya.

h. Pembuatan Manisan Kering

1. Pepaya mengkal 2 kg

2. Air perendaman kapur sirih 2 liter


3. Air perendaman larutan gula 2 liter

4. Gula pasir 1,5 kg

5. Kapur sirih 6 gram

Bahan baku yang digunakan adalah berupa pepaya mengkal sejumlah 2 kg. Berat
pepaya 2 kg tersebut adalah setelah dikupas dan dicetak. Air yang digunakan dalam proses
perendaman dengan kapur sirih, larutan gula dan proses blanching adalah sama, yakni
sebanyak 2 liter. Gula pasir digunakan sebagai larutan gula dan taburan pada bagian luar
manisan, sehingga 1 kg digunakan untuk membuat larutan gula dan 0,5 kg untuk taburan
pada bagian luar. Perendaman dengan larutan gula selama 24 jam bertujuan untuk
mengawetkan manisan pepaya tersebut. Kapur sirih yang digunakan adalah sebesar 6 gram.
Larutan kapur sirih digunakan untuk merendam pepaya selama kurang lebih satu jam untuk
memperkuat jaringan buah. Jeruk nipis digunakan sebagai penambahan asam sitrat alami saat
pemasakan selesai. Hal ini berfungsi untuk menurunkan pH menjadi 3,8 – 4,4. Proses
pembuatan manisan dilakukan melalui dua kali proses berdasarkan ukuran tiap kali proses,
yakni dengan bahan baku sebesar 1 kg.

Produk Pesaing yang ada di Pasaran

Produk manisan kering pepaya belum ada yang dijual di masyarakat, namun telah ada
yang memproduksi dalam lingkungan rumah tangga yang dilakukan secara tradisional.
Berikut adalah salah satu contoh manisan kering pepaya yang dibuat dalam lingkup rumah
tangga. Bentuknya masih biasa dan tekstur luarnya kasar.

i. Analisis Produk

 Pemasaran

Pemasaran terhadap produk manisan kering pepaya ini akan meliputi usaha untuk
menjembatani interaksi antara perusahaan dan pelanggan, memfasilitasi proses identifikasi
peluang produk, pendefinisian segmen pasar, identifikasi kebutuhan pelanggan, merancang
peluncuran produk dan promosi produk. Salah satu usaha dalam pemasaran produk manisan
kering pepaya ini adalah menggunakan media online untuk promosi dan melakukan
pemesanan.
 Perancangan

Perancangan dalam pembuatan produk manisan kering pepaya ini akan meliputi beberapa hal.
Ruang lingkup perancangan tersebut diantaranya adalah pendefinisian bentuk fisik produk
agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

 Manufaktur

Pada pembuatan produk manisan kering pepaya ini manufaktur bertanggung jawab untuk
merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi tersebut. Fungsi
manufaktur secara luas adalah mencakup pembelian, distribusi dan instalasi (supply chain).
Dengan manufaktur yang baik maka proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan biaya
dapat diminimasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan.
BAB VI
PENUTUP

KESIMPULAN

Produk manisan kering pepaya merupakan sebuah ide pengembangan produk yang
merujuk pada sebuah jurnal penelitian tentang pembuatan manisan kering pepaya pada
sebuah desa binaan. Produk ini belum ada di pasaran namun sudah pernah dibuat dalam
lingkup rumah tangga dengan cara tradisional. Modifikasi yang dilakukan pada pembuatan
manisan kering pepaya tersebut adalah pada bentuk yang unik dan teknologi yang digunakan.
Pembuatan manisan kering pepaya tersebut menggunakan teknologi pengeringan modern,
yakni menggunakan oven sehingga waktu pengeringan akan lebih cepat jika dibandingkan
dengan pengeringan secara tradisional menggunakan sinar matahari. Hal ini menjadi dasar
untuk pembuatan produk selanjutnya dalam penambahan jumlah waktu pengeringan sehingga
didapatkan nilai sesuai standar mutu manisan buah kering. Tiga hal penting yang terdapat
dalam fungsi utama perusahaan yang harus diperhatikan adalah pemasaran, perancangan dan
manufaktur. Produk manisan yang telah jadi tersebut selanjutnya dilakukan untuk penilaian
warna, aroma, rasa, bentuk dan tekstur.

Anda mungkin juga menyukai