Anda di halaman 1dari 8

Essay Pengembangan Masyarakat Pedesaan Dalam

Pembangunan

Pipiet Sumanti (J3W216004)


Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan
Masyrakat Pertanian
Sekolah Vokasi
Institut Pertanian Bogor
Email : pipiet2198@gmail.com

Abstrack

Essay ini membahas peranan masyarakat dalam pembangunan baik dari


bawah khususnya desa hingga bagian paling atas. Dalam pembasahan, penulis
menambahkan beberapa literatur berdasarkan jurnal dan buku mengenai peranan
masyarakat dalam pembangunan. Data yang tersaji merupakan data sekunder yang
diambil dari beberapa jurnal dan buku yang tersedia tanpa adanya data primer
dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki. Pembangunan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan
kebutuahan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pembangunan potensi
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan. Hasil dari essay menunjukan bahwa dalam pelaksanaan
pembangunan perlu adanya dukungan yang maksimal dari pihak masyarakat dan
pemerintah sekitar agar terwujudnya tujuan pembangunan yang sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945. Kurangnya partisipasi masyarakat dalm pembangunan
dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat dal bidang pembangunan yang
sebenarnya untuk kesejahteraan masyarakat sendiri.
Kata kunci : Masyarakat, Pembangunan, Peranan Mayarakat.
A. Introduction
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang berada diwilayah tertentu
yang memiliki tujuan yang sama. Masyarakat akan berkumpul dan
membentuk suatu keorganisasian yang mengurus semua hal berkaitan dengan
kepentingannya. Adanya masyarakat merupakan syarat penting bagi
terbentuknya suatu negara. Masyarakat akan berkumpul lebih luas dalam
jumlah yang banyak yang akan membentuk suatu perkumpulan yang disebut
warga negara.
Pembangunan merupakan wujud dari tujuan utama sebuah negara untuk
menjadi lebih baik. Indonesia telah menetapkan tujuannya seperti yang
tercantum dalam pancasila dan UUD 1945 yang salah satu tujuannya ialah
mewujudkaan masyarakat yang adil dan makmur. Tujuan ini menjadi pemicu
bagi negara agar tetap berusaha menjadikan masyarakat yang sesuai dengan
tujuan. Tujuan pembangunan ialah untuk menciptakan kesejahteraan pada
masyarakatnya. Hal ini harus didukung dengan perencanaan dan realisasi
yang nyata dari masyarakat. Walaupun ditujukan untuk kesejahteraan
masyarakat sendiri, perlu adanya dukungan serta keikutsertaan masyarakat
dalam mewujudkannya.
Perencanaan yang dibuat harus menyeluruh, mulai dari bawah hingga atas.
Bagian bawah seperti perencanaan pembangunan desa hingga perencanaan
tinggi ialah negara. Jika tidak menyeluruh maka tidak akan tercipta
kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan.
Pemberdayaan masyarakan merupakan suatu langkah dalam pembangunan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Maka perencanaan masyarakat
yang akan berperan dalam pembangunan haruslah memperdayakan
kemampuan masyarakat.

B. Discussion
Pembangunan merupakan salah satu wujud dari kemauan dan kemampuan
suatu Negara untuk dapat lebih berkembang ke arah yang lebih baik.
Pembangunan nasional pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat, memusatkan masyarakat
atau rakyat sebagai pusat perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama dalam
pemba-ngunan. Tujuan pembangunan yang paling hakiki adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam upaya melaksanakan
pembangunan diperlukan adanya perencanaan pembangunan untuk mencapai
tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, keberhasilan di dalam
melaksanakan pembangunan tidak lepas dari adanya suatu perencanaan
pembangunan (Rafsanzani et al. 2005)
Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat, menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu
strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya
untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1, ayat (8). Inti pengertian
pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan Pembangunan Desa, Pasal 5
ayat (2) pemberdayaan yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945, pembangunan nasional
adalah kegiatan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat bangsa, dan
negara, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Pada sejarahnya berbagai macam program
pembangunan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, mulai dari masa
Orde Lama, Orde Baru hingga Masa Reformasi untuk terus mendorong
kesejahteraan dan kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik. Pembangunan
nasional dilaksanakan di berbagai aspek kehidupan bangsa yang meliputi
politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan (Muljana
2001).
Menurut Slamet (2003) menegaskan bahwa usaha pembangunan peDesaan
melalui proses perencanaan partisipatif perlu didekatkan dengan berbagai
cara yaitu: (1) pengendalian potensi-potensi yang dapat dibangun oleh
masyarakat setempat, (2) penggunaan teknologi tepat guna yang meliputi
penciptaan, pengembangan, penyebaran sampai digunakannya teknologi itu
oleh masyarakat peDesaan. (3) pembinaan organisasi usaha atau unit
pelaksana yang melaksanakan penerapan berbagai teknologi tepat gunan
untuk mencapai tujuan pembangunan. (4) pembinaan organisasi
Pembina/pendukung, yang menyambungkan usaha pembangunan yang
dilakukan oleh individu-individu masyarakat peDesaan dengan lembaga lain
atau tingkat yang lebih tinggi (kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional) (5)
pembinaan kebijakan pendukung, yaitu yang mencakup input, biaya, kredit,
pasaran, dan lain-lain yang memberi iklim yang serasi untuk pembangunan.
Menurut Priyono (1996) memberikan makna pemberdayaan masyarakat
sebagai upaya menjadikan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab
menjadi semakin efektif secara struktural, baikdalam kehidupan keluarga,
masyarakat, negara, regional, internasional maupun dalam bidang politik,
ekonomi, psikologi dan lain-lain. Memberdayakan masyarakat mengandung
makna mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan memperkuat
posisi tawar-menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan penekan
di segala bidang dan sektor kehidupan.
Pembangunan nasional membutuhkan kesinergian antara masyarakat dan
pemerintah, dan pada pengalaman-pengalaman yang ada menunjukkan,
masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan dan pemerintah
mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang.
Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah harus menyatu, saling mengisi,
saling melengkapi dalam memajukan masyarakat dan nasional pada
umumnya (Lubis 1998).
Menurut Latare (2012) Sebagian besar masyarakat Indonesia hidup pada
daerah pedesaan yang manasecara structural dana administrasi memiliki
perananya ang sangat penting bagi perkembangan suatu negara, sebagian
besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani/agraris, namun
sebenarnya mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh factor alam
yang ada, berdasarkan mata pencahariannya desa dapat dibedakan menjadi:
desa nelayan, desa agraris, desa perkebunan, desa peternakan,desa industry
dan lain sebagainya, namun cirikhas dari desa adalah sifat kehomogenan yang
ada pada sistem mata pencaharian penduduknya, walaupun ada beberapa
yang bermata pencaharian berbeda (ex,pedagang, biro jasadll) namun secara
nyata hanya satu jenis mata pencaharian yang menonjol dan menjadi cirikhas
dari desa tersebut. Corak kehidupan didesa didasarkan pada ikatan
kekeluargaan yang erat. masyarakat merupakan gemeinschafet yang memiliki
unsur gotong royong yang kuat factor lingkungan geografis memberi
pengaruh juga terhadap gotong royong iantaranya:
a. Faktor topografi setempat yang memberikan suatu ajang hidup dan
suatu bentuk adaptasi kepada penduduk.
b. Faktor iklim yang dapat memberikan pengaruh positif maupun
negatif terhadap penduduk terutama para petani.
c. Faktor bencana alam seperti letusan gunung, gempa bumi dan
banjir.

Pemberdayaan masyarakat harus dipandang sebagai upaya untuk


mempercepat dan memperluas upaya penang-gulangan kemiskinan melalui
koordinasi berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik di
tingkat pusat ma-upun daerah sehingga efektivitasnya memiliki signifikansi
yang besar terhadap penanggulangan kemiskinan (Arsiyah 2009).
Menurut Arsiyah (2009) proses pemberdayaan masyarakat bersifat
independen, artinya proses menuju kondisi pemberdayaan sangat tergantung
kepada individu itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui tiga
arah, yakni:
1. Melalui penciptaan suasana atau iklim yang me-mungkinkan
masyarakat berkembang (ena-bling)
2. Memperkuat potensi atau sumber daya yang dimiliki oleh masya-
rakat (empowerment)
3. Perlindungan terhadap pihak yang lemah agar tidak menjadi
semakin lemah dalam menghadapi pihak yang lebih kuat

Menurut Vidyandika dan Pranarka (1996) untuk mencapai sasaran


tersebut, proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui 3 tahap,
yaitu:
a. Inisial, dari pemerintah oleh pemerintah, untuk rakyat
b. Partisipatoris, dari pemerintah, bersama pemerintah, oleh
pemerintah ber-sama masyarakat untuk rakyat
c. Emansipatif, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, serta
didukung oleh pemerintah bersama rakyat.

Menurut Arsiyah (2009) Kendala-kendala yang dihadapi dalam


pelaksanaan pemberdayaan masyarakat adalah:
1. Kendala internal, yakni:
a. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia
b. Tidak tersedianya bahan baku pembuatan krupuk ikan
c. Keterbatasan kemampuan manajerial
d. Tidak adanya kemampuan mengelola peluang pasar yang ada dan
terbatasnya modal usaha yang dimiliki
2. Kendala eksternal, yakni:
a. Akses KUB sebagai mitra pemerintah dan sekaligus sebagai
jembatan antara peme-rintah dengan pengusaha krupuk ikan kurang
otpimal
b. Belum adanya pihak swasta yang benar-benar memberikan ban-
tuan modal usaha sebagai partisipasi dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat.

Pentingnya keterlibatan masyarakat, sehingga banyak yang


berpendapat bahwa keberhasilan pembangunan hanya dapat dicapai dengan
program yang inklusif, merata, berkeadilan, membutuhkan partisipasi
masyarakat, dan kebersamaan serta sinergi positif di antara semua
komponen bangsa. Kesuksesan pembangunan tidak mungkin diraih jika
elemen pemerintah sendiri yang bekerja keras tanpa dukungan positif dari
masyarakat. Kontribusi dan dukungan masyarakat luas adalah modal sosial
(social capital) yang tidak boleh absen dalam pembangunan di segala
bidang (Komariah 2010).
Pembangunan dapat dikontrol langsung oleh rakyat, dan kebijakan
pembangunan didasari oleh demokratisasi yang berbunyi dari, oleh dan
untuk rakyat, yang artinya termasuk dalam kehidupan perekonomian,
pembangunan di Indonesia melibatkan partisipasi rakyat (Yustika 2002).
Perencanaan merupakan kegiatan dari pembangunan yang paling
utama, karena perencanaan menentukan arah, prioritas, dan strategi
pembangunan sedangkan perenca-naan pembangunan desa merupakan
sebuah langkah awal yang diambil oleh kepala desa beserta pihak-pihak
yang berwenang dalam proses pembangunan desa untuk mengelola sumber
daya sehingga masyarakat desa bisa menikmati hasilnya (Rafsanzani et al.
2005).
Menurut Waskita (2005) bahwa Pembangunan tidak hanya
berurusan dengan produk dan distribusi barang material namun juga harus
menciptakan kondisi-kondisi yang membuat manusia bisa mengembangkan
kreativitasnya sebagai subyek pembangunan dan tidak sekedar sebagai
obyek pembangunan. Menggalang partisipasi masyarakat yang sekaligus
memberdayakan mereka dalam proses pembangunan, sangat penting
dilakukan serta mengkondisikan terjadinya dialog atau hubungan
komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah, antara berbagai
pihak dalam masyarakat dan pemerintah dalam berbagai tingkatan. Hal
tersebut perlu dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama
proses pembangunan berlangsung. Sehingga nantinya akan terjadi
penyadaran atau saling pengertian dan persepsi yang sama antara berbagai
pihak yang terlibat dalam pembangunan. Penyadaran tersebut berkenaan
dengan apa, mengapa dan bagaimana pembangunan seharusnya dilakukan
untuk kesejahteraan bersama menuju masyarakat madani yang dicita-
citakan.
Pembangunan desa perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan dengan
melibatkan prakarsa dan swadaya gotong-royong masyarakat. Wilayah
pedesaan dengan segenap potensi yang terkandung di dalamnya,
sesungguhnya merupakan hasil kehidupan dan penghidupan bangsa
Indonesia. Tanpa pedesaan, eksistensi negara dan bangsa Indonesia tidak
akan mungkin dapat dipertahankan dari ancaman keruntuhan, yang
sekaligus pula berarti kepunahan. Hal tersebut disebabkan oleh dua
kenyataan utama yang sifatnya amat vital dan sangat mempengaruhi
dinamika kehidupan bangsa Indonesia. Pertama, alokasi penduduk
Indonesia mayoritas berada atau bertempat tinggal di daerah pedesaan, dan
kedua, potensi sumber daya alam Indonesialainnya sebagian besar juga
berada di pedesaan. Dewasa ini, pola pembangunan masyarakat desa yang
dilaksanakan tidak lagi hanya berdasarkan pada sistem perencanaan yang
datangnya dari atas saja, akan tetapi bersamaan dengan itu pula digunakan
pola pembangunan pedesaan yang didasarkan pada sistem perencanaan dari
bawah.
Menurut Latare (2012) Selain dari itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ialah unsur-unsur desa, unsur-unsur tersebut yaitu:
1. Daerah, dalam artian tanah-tanah yang produktif dan yang tidak,
beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang
merupakan lingkungan geografis tempat.
2. Penduduk, adalah hal yang memiliki jumlah pertambahan,
kepadatan, persebaran, dan matapencaharian penduduk desa setempat.
3. Tata kehidupan, dalam hal ini tata pergaulan dan ikatan-ikatan
warga desa. Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa atau
tutal society.
Unsur lain yang termasuk unsur desa yaitu, unsur letak. Letak suatu desa
umumnya selalu jauh dari kota atau pusat kota. Peninjauan kedesa-desa atau
perjalanan kedesa sama artinya dengan menjauhi kehidupan dikota dan lebih
mendekati daerah-daerah yang otonom dan sunyi. Desa-desa yang letaknya
pada perbatasan kota mempunyai kemungkinan yang lebih banyak dari pada
desa yang ada dipedalaman.
Metode pembangunan masyarakat adalah alat-alat petugas dalam
mendekati pekerja dengan mempengaruhi orang-orang desa agar menjadi
tertarik dan kemudian mempunyai pengalaman-pengalaman yang berhasil
dalam memecahkan masalah-masalah mereka melalui usaha-usaha mereka
sendiri. Dengan menggunakan pctunjuk-petunjuk dan sumber-sumber teknis
pemerintah. Metode-metode tersebut diantaranya :
·Metode kontak langsung.
·Demonstrasi hasil.
·Demonstrasi metode.
·Bekerja sama dengan pemimpin-pemimpin desa.
·Aksi kelompok.
·Alat peraga.
·Karyawisata.
·Nyanyian, reog dan lain-lain.
·Pusat penerangan.
·Paksaan sosial.
Perencanaan merupakan kegiatan dari pembangunan yang paling
utama, karena perencanaan menentukan arah, prioritas, dan strategi
pembangunan. Perencanaan digunakan untuk membuat segala kegiatan
dalam suatu program atau kegiatan dapat tersusun secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga pencapaian tujuan dapat terealisasikan.
Menurut Tjokroamidjojo (1987) perencanaan pembangunan, yaitu:
1. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu
proses mem-persiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Perencanaan adalah suatu cara bagai-mana mencapai tujuan sebaik-
baiknya (maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih
efisien dan efektif.
3. Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang
dilakukan, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa.
Menurut Rafsanzani et al. (2005) Ada tiga pokok manfaat hasil
penilaian kegiatan atau program pembangunan bagi pemerintah desa, antara
lain:
ü Mengetahui tingkat keberhasilan tujuan dan sasaran kegiatan atau program
pembangunan yang dilaksanakan
ü Mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dari
kegiatan/program pembangunan yang dilaksanakan
ü Mengetahui dampak kegiatan/program pembangunan yang meliputi
dampak terhadap sasaran, yaitu masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sedangkan manfaat perencanaan pembangunan bagi masyarakat
desa yaitu yaitu dapat menggerakkan partisipasi warga masyarakat untuk
lebih aktif dalam berbagai bidang pembangunan di mana partisipasi
masyarakat sangat penting bagi proses perencanaan dan mengetahui
kekurangan atau kendala apa yang ada di masyarakat. Selain itu
Musrenbang juga sebagai jembatan penghubung antara apa yang diinginkan
masyarakat dengan bagaimana pelaksanaan pembangunan yang akan
dilaksanakan (Rafsanzani et al. 2005).
Konsep perencanaaan yaitu bagaimana melibatkan masyarakat
dalam merumuskan perencanaan pembanguan yang disingkat dengan
perencanaan partisipatif, prinsip dari melibatkan masyarakat yaitu
bagaimana melibatkan kepentingan masyarakat. Untuk melibatkan hal yang
ideal tersebut hendaknya masyarakat memahami tentang konsep
perencanaan pembangunan yang berbasis kepada kepentingan rakyat dapat
dilakukan secara optimal dan semaksimal mungkin. Namun, berdasarkan
hasil penelitian yang didapatkan, dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa
belum paham akan konsep perencanaan pembangunan yang berbasis pada
kepentingan masyarakat tersebut, masyarakat Desa ini masih pada tahap
menyadari bahwa demi terciptanya pembangunan Desa dan tercapainya
kesejateraaan rakyat diperlukan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
pembangunan tersebut, mulai dari tahap penyusunan perencanaan sampai
pada pelaksanaannya, tetapi masyarakat hanya menyadari hal tersebut tidak
mau mengambil sikap untuk bisa ikut didalamnya, masyarakat kurang kritis
terhadap pemerintah di Desanya, masyarakat lebih tertarik menerima apa
yang di rumuskan oleh pemerintah dalam hal ini Kepala Desa (Akbar et al.
2018).

C. Conclusion
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya maka
pembangunan merupakan salah satu wujud dari kemauan dan kemampuan
suatu negara untuk dapat lebih berkembang ke arah yang lebih baik.
Pembangunan nasional pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Upaya melaksanakan pembangunan diperlukan adanya perencanaan
pembangunan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dan keberhasilan
di dalam melaksanakan pembangunan tidak lepas dari adanya suatu
perencanaan pembangunan.

D. References
Akbar FM, Suprapto S, Surati. 2018. Partisipasi Masyarakat Dalam
Perencanaan Pembangunan di Desa Jatimulya Kabupaten Boalemo.
Jurnal Ilmu Administrasi. Vol 6(2):135-142. ISSN :2301-573X E-ISSN
: 2581-2084
Arsiyah. 2009. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Ekonomi
Desa. Wacana. Vol. 12 No. 2. Issn. 1411-0199.
Komariah S. 2010. Partisipasi Publik (Public Participation) Dalam Konsep
Pembangunan Untuk Semua (Development For All). Jurnal Sekretariat
Negara RI. 16: 130-148.
Latare S. 2012. Dinamika Perubahan Pembangunan Masyarakat Pedesaan.
Perubahan Pembangunan Pedesaan. Vol 5 no.3.
Lubis I. 1998. Materi Pokok Pengawasan Pembangunan. Jakarta (ID):
Karunika Universitas Terbuka.
Muljana BS. 2001. Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta (ID): UI
Press.
Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007.
Pranarka dan Vidyandika Moeljanto. 1996. Pemberdayaan (Empowerment)
dalam Pemberdayaan, Konsep Ke-bijakan dan Implementasi, Jakarta,
CSIS.
Rafsanzani H, Supriyono B, Suwondo. 2005. Kemitraan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa Dengan Kepala Desa Dalam
Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Kasus Di Desa Sumber Ngepoh
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik
(Jap). Vol. 1(4):67-72.
Slamet M. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor:
IPB. Press.
Tjokroamidjojo, Bintoro.1987. Perencanaan Pembangunan. Jakarta, Haji
Masagung
Yustika AE. 2002. Pembangunan dan Krisis, Memetakan Perekonomian
Indonesia. Jakarta (ID): Grasindo.
Waskita D. 2005. Komunikasi Pembangunan Untuk Pemberdayaan. Jurnal
Organisasi dan Manajemen.1 (1): 32-40.

Anda mungkin juga menyukai