Anda di halaman 1dari 3

PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

Tipe Pembiayaan Agribisnis

Pembiayaan agribisnis mencakup semua keperluan dan pengaturan serta pengawasan keuangan untuk
membiayai suatu perusahaan di sektor pertanian. Perolehan dana operasi agribisnis berasal dari tiga
sumber, yaitu investasi atau penanaman modal oleh pemilik, pinjaman, dan laba atau penyusutan.
Keputusan penting berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi dalam pembiayaan agribisnis meliputi
keputusan mengenai investasi, jumlah dan jenis faktor produksi dalam setiap kegiatan, jumlah modal
yang diperlukan, sumber modal terbaik dan jumlah modal untuk setiap sumber modal. Ada empat jenis
modal yang berasal dari pinjaman :

 pinjaman jangka pendek,


 jangka menengah,
 jangka panjang dan
 modal ekuitas.

Berbagai pinjaman ini berbeda dalam jangka waktu pengembalian, persyaratan dan tujuan
penggunaannya. Pinjaman akan membebani bisnis dengan biaya-biaya khusus yang harus dibayar
kepada pemberi pinjaman yang disebut biaya modal. Dalam menentukan kebijakan pembiayaan
agribisnis dapat digunakan tiga macam pendekatan yaitu :

 hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksi,


 hubungan antar faktor produksi
 hubungan antar hasil produksi.

Salah satu aspek pendukung bergeraknya usaha agribisnis tersebut adalah adanya dukungan
permodalan, antara lain melalui skim-skim kredit perbankan dan non perbankan. Adanya UU No. 23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan LoI antara Pemerintah Indonesia dengan IMF, maka: (1)
pemerintah tidak lagi menyediakan KLBI, (2) pola penyaluran kredit tidak lagi channeling tetapi
executing, dan (3) resiko kredit 100% ditanggung oleh perbankan. Pada masa transisi masih diperlukan
skim kredit yang fleksibel, luwes dan sederhana tetapi ada rambu rambu yang dapat mencegah
terjadinya penyimpangan dan atau penyelewengan, sehingga kredit tersebut dapat mencapai sasaran
baik dari segi jumlah, waktu maupun penerima kredit.

Skim kredit untuk sektor pertanian selama ini terfokus pada usaha budidaya (on-farm) dengan
komoditas terbatas, misalnya seperti KUT dan KKP. Padahal usaha agribisnis hulu dan hilir juga
memerlukan dukungan pembiayaan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup baik. Untuk itu,
Departemen Pertanian memandang perlu adanya skim kredit yang dapat digunakan untuk membiayai
usaha pada aspek hulu, on-farm dan hilir serta pendukungnya dan untuk berbagai komoditas, yaitu Skim
Kredit Agribisnis (SKA).

Skim Kredit Agribisnis (SKA)

Skim Kredit Agribisnis (SKA) mencakup tidak saja usaha on-farm, tetapi juga untuk usaha agribisnis hulu
dan hilirnya. Komoditas yang akan dibiayai meliputi komoditas tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan yang merupakan komoditas unggulan (high value commodities). SKA
disusun untuk mendukung pengembangan agribisnis sektor hulu, on-farm dan hilir. Prinsip SKA adalah
(a) dapat merubah image petani untuk tidak mengandalkan sumber pembiayaan dengan bunga murah,
(b) pengelolaan penggunaan kredit yang transparan, (c) sistem pengembalian kredit dengan pola reward
dan punishment, (d) fleksibel baik dalam besarnya kredit, pola kredit, jangka pengembalian dan
pelayanan, serta (e) prosedur dan mekanisme pengajuan, penyaluran dan pengembalian kredit yang
sederhana.

Saat ini SKA berlaku bunga komersial sebesar 18%. Departemen Pertanian mengusulkan agar suku
bunga SKA diharapkan dapat disubsidi oleh pemerintah sebesar 5%. Secara rinci disampaikan dukungan
SKA untuk masing-masing sub sektor dari hulu, on-farm dan hilir.

Subsektor peternakan

 Subsistem hulu : peralatan inseminasi buatan (IB), alat pencacah pakan ternak, alat press jerami,
alat mesin tetas telur
 Subsistem budidaya : sapi potong, kambing/domba, ayam ras pedaging, ayam petelur dan itik
 Subsistem hilir : mesin pellet, mesin penggilling jagung, tangki susu, cooling unit, milk can,
pencabut bulu ayam dan alat pengangkut ayam

Subsektor perkebunan

 Subsistem hulu : pembangunan sumber benih, alat penyemprot hama bertekanan, tiang rambat
lada, alat angkut perkebunan
 Subsistem budidaya : karet, kelapa sawit, kakao, kapas, tebu, tembakau, lada, jambu mete, rami,
nilam, abaca, kelapa dan panili.
 Subsistem hilir : alat sangrai, penggiling kopi dan kakao

Subsektor tanaman pangan

 Subsistem hulu : benih tanaman, pengadaan benih, peralatan (traktor roda dua, pompa air), kios
saprodi
 Subsistem budidaya : kacang tanah, kacang hijau, padi, jagung
 Subsistem hilir : penggilingan padi, alat perontok, pengering serba guna, pengadaan pangan

Subsektor hortikultura

 Subsistem hulu : peralatan pompa air irigasi, irigasi tetes, kios saprodi
 Subsistem budidaya : cabai merah, bawang merah, bawang putih, kentang, tomat, kubis, nenas,
mangga, jeruk, salak
 Subsistem hilir : alat pengolah (bawang merah, kripik kentang, kripik pisang, selai nenas)

Guna mendorong realisasi bussiness plan perbankan ke sektor produktif (termasuk agribisnis), maka
Bank Indonesia bersama Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) akan memberdayakan adanya
konsultan keuangan mitra bank (KKMB). Peran KKMB dalam merealisasikan business plan perbankan
tersebut digunakan untuk pendampingan penyusunan proposal, pemantauan, identifikasi UMKM dan
pendampingan UMKM dalam menjalankan usahanya. Di masyarakat cukup banyak jenis dan aneka
ragam konsultan/pendamping, baik yang dibina oleh Instansi/ Departemen Teknis (PPS/PPL untuk
Deptan, PSL-Depsos, BDSKantor Meneg Koperasi dll), Swasta Konsultan (Inkindo, Iwapi, Kadin dan
konsultan lainnya), LPSM (Bina Swadaya, LP3ES, dll) maupun lembaga penelitian (perguruan tinggi dan
swasta). KKMB ini direncanakan berasal dari konsultan/pendamping tersebut di atas dengan persyaratan
tertentu yang selanjutnya akan diberdayakan kompetensinya dalam aspek keuangan/perbankan untuk
dapat berfungsi sebagai intermediasi antara UMKM dan perbankan.

LEMBAGA PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

Lembaga pembiayaan agribisnis memegang peranan sangat penting dalam mengembangkan


usaha agribisnis, terutama dalam penyediaan modal investasi dan modal kerja, mulai dari sektor hulu
sampai hilir. Pembiayaan bukan hanya dilakukan untuk produsen primer (usaha tani, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan perhutanan), melainkan juga usaha yang ada di hulu dan hilir.

Usaha di hulu dan hilir tersebut perlu dibiayai untuk memperlancar arus distribusi dan
penyediaan input-input pertanian, seperti usaha pembibitan dan penyediaan pupuk, industri peralatan
pertanian, dan lembaga jasa distribusi inputinput dan peralatan pertanian. Pembiayaan di hilir, lembaga-
lembaga pemasaran (pedagang perantara) harus dibiayai untuk memperlancar arus distribusi dari
produsen menuju konsumen.

Lembaga pembiayaan diperlukan untuk memperlancar perkembangan usaha-usaha jasa


distribusi, terutama bisnis informal yang memiliki permasalahan pada terbatasnya modal operasi
sementara skema kredit usaha kecil (KUK) yang diintroduksi pemerintah masih sulit disentuh oleh para
informal bisnis tersebut.

Syarat-syarat yang diajukan masih dirasa berat sehingga hanya pelaku bisnis yang memiliki aset
yang mampu menggapai lembaga pembiayaan tersebut sehingga semakin memperlebar kesenjangan
antara pelaku agribisnis yang sudah memiliki aset dan yang tidak. Dengan demikian, penataan lembaga-
lembaga pembiayaan agribisnis perlu segera dilakukan, terutama dalam membuka akses yang seluas-
luasnya bagi pelaku bisnis kecil dan menengah yang tidak memiliki aset yang cukup guna diagunkan
guna memperoleh pembiayaan usaha. Berikut ini adalah beberapa contoh lembaga pembiayaan
agribisnis :

1. Bank Komersial
Merupakan sumber utama dari dana pinjaman hampir semua agribisnis. Bank-bank ini
menyediakan 80% dari dana pinjaman, kecuali kredit perdagangan.
2. Perusahaan Asuransi
Hampir semua perusahaan asuransi tertarik pada pinjaman jangka menengah dan
jangka panjang untuk pembelian aktiva tetap, seperti barang tidak bergerak.
3. Lembaga Keuangan Komersial

Merupakan badan keuangan yang mengkhususkan aktivitasnya pada bidang pinjaman


bisnis dan komersial. Lembaga ini lebih berani mengambil resiko ketimbang bank.

4. Peminjaman oleh Koperasi


Koperasi agribisnis dapat meminjam dari bank koperasi yang merupakan bagian dari
sistem kredit usaha tani.

Anda mungkin juga menyukai