Pembangunan Pertanian
dan Multidimensinya
PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Pembangunan
2. Pertanian
3. Isu dan Tantangan-tantangan Pertanian
4. Pembangunan dan Pergeseran paradigma
pertanian
5. Penutup
1. Pembangunan
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020
GDP per capita Negara-negara ASEAN
12000
(minus Singapura & Brunei), dalam harga konstan 2010 (US $)
10000
8000
6000
4000
2000
0
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020
Pembangunan sebagai
Proses Pertumbuhan
Ekonomi
Tahap-Tahap Pembangunan Menurut Rostow
Rostow (1960): model tahapan pertumbuhan ekonomi
(the stage of economic gowth).
5 tahap pertumbuhan tersebut adalah:
•Masyarakat tradisional (the traditional society)
•Prasyarat lepas landas (the precondition for take-off)
•Lepas landas (the take-off)
•Gerakan ke arah kedewasaan (the drive to maturity)
•Era tingkat konsumsi tinggi (the age of high mass consumption)
Pembangunan sebagai
pergeseran struktur
Ekonomi
• Pembangunan tercermin dari pergeseran
struktur ekonomi
• Pada tingkat ekonomi tradisional (tertinggal),
ekonomi didominasi aktivitas sektor primer
(pertanian, pertambangan, pemanfaatan
langsung SDA)
• Ekonomi yang maju didominasi sektor industri
dan jasa (semakin banyaknya bahan
mentah/baku diolah, diperdagangkan dimensi
jasa)
Economic Transformation
(OECD Report 2012)
1980 2007
Agricultural sector's share of GDP
45
Vietnam
40
India
35
China
30
Philippines
25 Indonesia
Malaysia Thailand
20
Korea
15
10
5
Japan
0
0 10 20 30 40 50 60 70
80
Agricultural sector's share of employment
Tiga dimensi yang diukur dari kondisi rata-rata penduduk dalam hal:
•Daya beli/tingkat pendapatan (PDRB per kapita)
•Kesehatan (Usia harapan hidup)
•Pendidikan (Lama menempuh pendidikan formal)
Human Security
Concept
Adalah hak semua orang untuk hidup dalam kebebasan dan bermartabat, terbebas dari kemiskinan
dan keputusasaan, dimana semua individu, khususnya masyarakat yang rentan, berhak atas
kebebasan dari ketakutan dan kebebasan dari kekurangan, dengan kesempatan yang sama untuk
menikmati semua hak mereka dan mengembangkan potensinya sebagai manusia sepenuhnya
Type of Examples of Main Threats
Security
Economic Persistent poverty, unemployment
security
Food security Hunger, famine
Health security Deadly infectious diseases, unsafe food, malnutrition, lack of access to
interlinked basic health care
in a
Environmental Environmental degradation, resource depletion, natural disasters,
domino
security pollution
effect
Personal Physical violence, crime, terrorism, domestic violence, child labor
security
Community Inter-ethnic, religious and other identity based tensions
security
Political Political repression, human rights abuses
security
Pertanian on-farm
Sejarah Pertanian hingga
Revolusi Hijau (Green
Revolution)
• Pemburu – Peramu (Hunter-Gatherers)
• Revolusi Neolitik (Neolithic Revolution)
– Domestication of Plants and Animals
– Diffusion of Agriculture
• Pertanian pasca Revolusi Industri & Era
Merchantilisme
• The “Green Revolution”
Pertanian sebagai bagian
Era Merchantilism
Rempah-rempah sebagai produk global
Merchantilisme menjadi sebab hadirnya
pemburu rempah-rempah (bangsa
portugis) datang Maluku dan sekitarnya
Pasca Merchantilisme & Revoulsi
Industri imperialisme melahirkan
Sistem pertanian tanaman industri
• Tanaman tanaman industri di Indonesia berawal
dari zaman penjajahan Belanda
• Contoh: Tebu, Karet, Teh, Kina, Kopi, Tembakau
dan Kelapa Sawit
• Lembaga-lembaga penelitian & pendidikan
pertanian era Hindia Belanda di Indonesia
dibangun untuk mendukung sistem pertanian ini
Revolusi Hijau (1950-1980))
• Dirintis Norman Borlaug (PhD fitopatologi & genetika
1942, Univ Minnesota), merakit kultivar gandum
pendek, produktivitas tinggi & tahan penyakit.
• Borlaug meraih hadiah Nobel (1970): "Bapak Revolusi
Hijau“, "jurubicara pertanian terbesar" & "Orang yang
Menyelamatkan Miliaran Nyawa”
• Revolusi Hijau melahirkan negara-negara
berswasembada pangan (termasuk Indonesia 1984)
• Mendorong beralihnya pertanian gurem ke pertanian
usaha, melahirkan sistem pertanian intensif dan
monokultur
• Di berbagai negara: kenaikan hasil pertanian/satuan
luas tidak diiringi kenaikan produktivitas kerja per
satuan kerja
10/09/2018
Kuliah IV, Pengantar Ilmu
Inovasi Teknologi
•Pengelolaan Tanaman Terpadu (ICM/PTT)
•Sistem Integrasi Tanaman Ternak (CLS/SIPT)
Kelembagaan
•Padi Hibrida & Padi Tipe Baru
3. Isu dan Tantangan-
tantangan
1. Pertanian
Isu-isu Pembangunan Pertanian
2. Tantangan Pembangunan
Pertanian
Isu-Isu Pertanian
• Isu-isu pertanian pada umumnya bersifat multidimensi
• Setiap isu pertanian selalu dapat dilihat dari berbagai
sisi pandang (dimensi) dan asumsi paradigma
• Green revolution di berbagai negara:
- Kenaikan hasil pertanian/satuan luas tidak diiringi
kenaikan produktivitas kerja per satuan kerja
- Menimbulkan berbagai persoalan lingkungan
- Melahirkan korporasi pertanian lintas negara,
globalisasi pertanian yang bersaing dengan
pertanian tradisional
Isu-Isu Pembangunan Pertanian
Dimensi Contoh Isu
Paradigma Utama
Ketahanan Pangan
1 2 Revousi Hijau (Green
(Food
security, Food
Revolution)
safety) pangan (Food
Kemandirian NewRight (Free Trade/
4 NeoLiberal policy) in
3 self-
suficiency) dan
Kedaulatan
Pangan (Food Agriculture
Agriculture for development
5 (World Bank)
Sofereignty)
Agroekologi Pertanian Bioindustri
6 7
& Bioekonomi
Sustainable agriculture
8
(ramah lingkungan, pertanian organik, LISA,LEISA,
zerrowaste)
9 Multidimensi Pertanian
Ketahanan, Kemandirian
dan Kedaulatan Pangan (UU
• Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara
18/2012)
mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya
lokal.
• Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam
memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang
dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai
di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara
bermartabat.
• Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,
aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Food Index: FSI, GFSI, GHI and RBI
FSI GFSI GHI RBI
Pillars 1. Food loss and waste 1. Affordability, 1. Inadequate food 1. Policy & trade
2. Sustainable 2. Availability, supply 2. Farm-level
agriculture 3. Quality and 2. Child 3. Environmental
3. Nutrition safety undernutrition 4. Demand and
3. Child mortality Price
Indicators 58 55 4 33
Values/Scores Index 0-100 (worst- Index 0-100 Index 0-100 Index 0-100
best) (worst-best) (best-worst) (worst-best)
Number of 25 (G20 + 5 113 118 15 in Asia
Coutries Countries); 2/3
population, 87% GDP
Indonesia 50,77 50,6 21,9 46
Score, 2016
Indonesia 21 71 72 10
Ranking, 2016
Keterangan: FSI: Food Sustainable Index; GFSI: Global Food Security Index; GHI: Global Hunger Index;
RBI : Rice Bowl Index
Sustainable Agriculture
Sistem Pertanian dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan yang dilandasi dengan
pemahaman tentang layanan ekosistem serta hubungan
antara organisme dan lingkungannya.
stems+leaves waste
waste
RTH = GOS
RTB =
BOS