Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

‘‘PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA MALAYSIA’’

(Sebelum outbreak pandemic covid-19 & situasi terkini serta prediksi setelah
pandemic covid-19 berakhir)

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Drs. M. Mamentu, M.Si


Drs. Ismail Rachmam, M.Si
Dra. Trilke Tulung, M.Si

DISUSUN OLEH

Valentin Kading
17081103149

ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, saya
dapat menyusun makalah mata kuliah Kepasifikan mengenai PERTUMBUHAN EKONOMI
NEGARA MALAYSIA (Sebelum outbreak pandemic covid-19 & situasi terkini serta prediksi
setelah pandemic covid-19 berakhir)

Makalah ini dibuat dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran mata kuliah Kepasifikan.
Pemahaman kita sebagai manusia terbatas tetapi dengan makalah ini membuat saya semakin
terpacu untuk terus mencari pengertian yang berkelanjutan atas pembelajaran mata kuliah ini.
Bukan hanya itu saya harap dengan penulisan mata kuliah ini dapat menambah wawasan kami
tentang Pertumbuhan Ekonomi Negara Malaysia (Sebelum outbreak pandemic covid-19 &
situasi terkini serta prediksi setelah pandemic covid-19 berakhir). Saya juga mengucapkan
terimakasih terhadap para pengarang buku yang tidak dapat kami sebutkan sebagai sumber kami
dalam membuat makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap sumber –
sumber lain yang terlibat di pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan.

Makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena kami juga masih dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik, koreksi, saran, dan masukan
dari para pembaca sekalian. Terimakasih atas perhatianya dan jikalau ada kesalahan kata maupun
tulisan kami mohon maaf karena kami manusia yang jauh dari kata benar.

Touluaan, 10 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................6
TEORI DAN KONSEP...............................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SEBELUM DAN SETELAH COVID-19..................8
1.1 SISTEM PEMERINTAHAN SEBELUM COVID-19...................................................................8
1.2 SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SETELAH COVID-19........................................11
B. KONDISI EKONOMI MALAYSIA SEBELUM DAN SETALAH COVID-19..............................12
1.1 KONDISI EONOMI MALAYSIA SEBELUM COVID-19........................................................12
1.2 KONDISI EKONOMI MALAYSIA SETELAH COVID-19......................................................15
C.PENDAPATAN PERKAPITA GNP DAN GDP MALAYSIA.........................................................16
1.1 GNP dan Pertumbuhan sebagai Indikator Pembangunan Ekonomi..............................................16
1.2 GDP Per Kapita...........................................................................................................................19
BAB IV.....................................................................................................................................................21
PENUTUP.................................................................................................................................................21
A. KESIMPULAN................................................................................................................................21
1. SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN...............................................................................21
2. KONDISI EKONOMI...................................................................................................................22
C. PENDAPATAN PERKAPITA GNP DAN GDP..............................................................................23
1. GNP...............................................................................................................................................23
2. GDP...............................................................................................................................................23
B. SARAN.............................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3  wilayah
persekutuan di Asia tenggara dengan luas 329.847 km persegi dan Ibukotanya adalah Kuala
Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk
negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan  Malaysia Barat
dan Malaysia Timur oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan. Malaysia
berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di
dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala Negara Malysia adalah yang di-Pertuan Agong
(raja) dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan
Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya,
sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan daerah barat
Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan
itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu
disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tantangan, kumpulan itu lagi-
lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih
kemerdekaan pada 31 Agustus 1957 dan juga sebagai salah satu negara asia tenggara yang
dianggap sebagai negara persemakmuran inggris.

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani


perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa
1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia
menjadi negara industri baru. Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai
Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya.Pada suatu
ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.
Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Suku Melayu menjadi
bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-
Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan

4
agama resmi negara. Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai
organisasi internasional, seperti PBB.

Sejak merdeka dari Britania, pemerintah Malaysia mulai menerapkan perencanaan


ekonomi 5 tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama di tahun 1955.
Namun sejak negara Malaysia resmi didirikan, istilah 'perencanaan' mulai diganti dan dinomori,
mulai dari Rencana Malaysia Pertama di tahun 1965.

Pada era 1970-an, Malaysia mulai mengadaptasi perekonomian 4 negara 'Macan Asia',
yakni Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura. Kala itu Malaysia berkomitmen untuk
mentransformasi perekonomian mereka, dari (yang awalnya) bergantung pada hasil alam
(pertambangan dan pertanian), menjadi perekonomian berbasis manufaktur.

Didukung oleh investasi Jepang, industri-industri berat pun mulai dibuka, hingga
beberapa tahun selanjutnya ekspor produk industri menjadi mesin pertumbuhan primer negara
ini. Mereka secara konsisten mendapatkan pertumbuhan PDB lebih dari 7%, disertai inflasi yang
rendah di era 1980-an dan 1990-an.

Di periode yang sama, pemerintah berusaha mengurangi angka kemiskinan, yakni dengan
meluncurkan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP). Kebijakan yang kontroversial ini
dilakukan pasca peristiwa 13 Mei, yakni kerusuhan antar etnis pada 1969. Tujuan dari kebijakan
ini terutama untuk menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima
tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sistem politik dan pemerintahan Malaysia sebelum dan Sesudah COVID-19 ?

2. Bagaimana Kondisi Perekonomian Malaysia Sebelum Dan setelah COVID-19 ?

3. Apakah Berpengaruh Pendapatan Perkspita GNP dan GDP Sebelum dan Setelah COVID-19 ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengesploitasi sistem politik dan pemerintahan Malaysia


2. Untuk mengetahui pengaruh perekonomian Malaysia setelah adanya covid-19
3. untuk mengetahui pengaruh covid-19 terhadap pendapat perkapita di Malaysia

5
BAB II

TEORI DAN KONSEP

Malaysia adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara, dengan ibu kota Kuala
Lumpur, terletak di semenanjung Malaka serta sebagian Kalimantan Utara. Luas wilayahnya
sekitar 333.647 km² dengan jumlah penduduk kurang lebih 18.239.000. Mayoritas penduduknya
dalah muslim (53 %), Cina 35 % dan India 10 %. Bahasa resmi adalah bahasa Melayu dan
agama Islam merupakan agama resmi di Malaysia. Malaysia merupakan negara yang menganut
tipe negara federal dengan sistem pemerintahan monarki demokrasi.
The federatin Malaysia sendiri, berdiri sejak tanggal 31 Agustus 1963 yang terdiri dari tiga belas
Negara bagian. Yang meliputi: Sebelas Negara bagian dan dua wilayah federal. Sebelas negara
bagian meliputi: Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Panang, Perak,
Perlis, Selangor dan Terengganu, sedangkan dua wilayah federal, yaitu Kuala Lumpur dan
Putrajaya. yang berada di semenanjung melayu (semenanjung atau barat Malaysia).
Sabah, Sarawak, dan Wilayah Federal Labuan berada di bagian utara-barat pulau
Kalimantan (Timur malaysia). Timur dan barat Malaysia dipisahkan oleh sekitar 650
kilometer dari laut-laut selatan Cina. Sistem Federasi Malaysia terdiri dari pemerintahan
pusat dan negara bagian. Dimana kekuasaan legislatif dan eksekutif federasinya dibagi
antara pemerintah pusat dan negara bagian sesuai dengan Pasal 74 dan 80, Undang-Undang
Dasar Malaysia (federal, negara bagian, Tambahan bersamaan untuk sabah dan sarawak).
Setiap negara bagian Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Panang,
Perak, Perlis, Selangor dan Terengganu, dalam federasi memiliki Kepala Negara sendiri
(baik Penguasa atau Yang di-Dipertuan Negeri Negeri), sebuah unikameral terpilih DPR dan
dewan eksekutif dipimpin oleh seorang Ketua Menteri yang disebut Menteri Besar (di negara-
negara Melayu) atau ketua Menteri (di negara-negara yang dulunya koloni Inggris). Seperti
Yang di Pertuan Agong-, masing-masing Penguasa dan Yang di-Pertuang Negeri adalah
Kepala konstitusional Dewan eksekutif negara. Penguasa Melayu kepala Islam di negara-
negara mereka sendiri sementara Yang Dipertuan Agong di-adalah kepala Islam di wilayah
federal dan di negara-negara tanpa seorang pemimpin.

(K.Ratnam, Sejarah Malaysia, (Logman Malaysia: Selangor Darul Ehsan, 1996), h. 122

Guru Besar Fakultas Bisnis dan Akuntansi Universiti Malaya Mohd Nazari Ismail
mengatakan, pandemi Covid-19 sudah memperburuk kondisi ekonomi Malaysia. Bahkan, lebih
berat dari krisis ekonomi 1998 dan 2009.

Hal itu disampaikan Nazari saat menjadi narasumber diskusi Dampak Covid-19 terhadap
Masyarakat Malaysia. Diskusi digelar Prodi Hubungan Internasional, Universitas Islam
Indonesia.

6
Pertumbuhan ekonomi Malaysia diperkirakan melangalami laju paling lambat sejak krisis
keuangan ketika negara ini tengah berjuang hadapi tiga masalah seperti virus corona (covid-19),
kejatuhan harga minyak serta pergolakan politik. Malaysia menghadapi tiga kali kejutan politik,
harga minyak, dan guncangan virus corona," kata Thomas Rookmaaker, direktur Asia-Pacific
Sovereigns di Fitch Ratings dilansir dari Bloomberg.

Analis dari Fitch Ratings memperkirakan ekonomi Malaysia hanya tumbuh sekitar 2% tahun ini.
Nilai itu dibandingkan dengan dengan perkiraan pemerintah bahwa produk domestik bruto akan
tumbuh 3,6% - 4% dan sudah memperhitungkan dampak virus.

Bank sentral akan merilis laporan tahunan tentang ekonomi pada hari Rabu, di mana mereka
akan merevisi prospeknya. Malaysia bergulat dengan banyak kasus Covid-19 sehingga
pemerintah melarang bepergian ke luar negeri dan menutup toko-toko serta sekolah-sekolah
sejak 18 Maret-31 Maret 2020 dan berpotensi diperpanjang sampai selesai pandemi. Para
pembuat kebijakan telah meluncurkan langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian.
Pada hari Senin, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menambahkan pemberian uang tunai dan
diskon listrik ke paket 20 miliar ringgit atau setara US$ 4,6 miliar.

Sementara Bank Negara Malaysia memotong rasio kewajiban giro pada 19 Maret 2020 sebagai
bagian dari langkah untuk melepaskan likuiditas sebesar 30 miliar ringgit ke dalam sistem
perbankan.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SEBELUM DAN SETELAH COVID-19

1.1 SISTEM PEMERINTAHAN SEBELUM COVID-19

Federasi Malaysia adalah sebuah Monarki Konstitusional. Kepala negara persekutuan


Malaysia adalah Yang di- Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong
di pilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya untuk menjabat selama lima tahun
secara bergiliran, sementara itu empat pemimpin negeri lainnya yang bergelar Gubernur tidak
turut serta di dalam pemilihan.

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster,


warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di
eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari
pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagi antara pemerintah
persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah
oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi). Barisan
Nasional ( National Front) adalah sebuah koalisi politik Malaysia yang dibentuk pada 1973
sebagai pelanjut Partai Perikatan (Alliance).

Berikut daftar partai yang tergabung dalam Barisan Nasional:


- United Malays National Organization (UMNO)
- Malaysian Chinese Association (MCA)
- Malaysian Indian Congress (MIC)
- Gerakan Rakyat Malaysia (Malaysian People's Movement)
- People's Progressive Party
- Parti Pesaka Bumiputera Bersatu
- Sarawak United People's Party
- Sabah Progressive Party
- Parti Bersatu Sabah

8
- Liberal Democratic Party
- Parti Bersatu Rakyat Sabah
- United Pasokmomogun Kadazandusun Murut Organisation
- Sarawak Progressive Democratic Party.

Selanjutnya, kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur


negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip Dewan Perwakilan
Rakyat di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip Dewan Perwakilan
Daerah di Indonesia). 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-
tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa jabatan terlama 5 tahun. 70
Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun yaitu 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara
bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala
Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40
diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan,
masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri)
yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum
parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada
Maret 2008. Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon
anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa
negara bagian. Voting tidak diwajibkan.

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana


menteri, konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah
(Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan mayoritas di
dalam parlemen. Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan
bertanggung jawab kepada badan itu. Sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang
dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya


atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang
anggota majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-
tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku
Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa.

9
Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh
karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

 Adapun bentuk pembagian tugas Trias Politika yang terkandung dalam system kepemerintahan
Negara Malaysia ialah sebagai berikut:

a.       Badan Perundang-Undangan ( Legislatif )

a)      Mengubah Undang-Undang

b)      Parlemen terdiri dari Yang di-Pertuan Agong, dewan Negara dan dewan rakyat

c)      3 jenis Undang-Undang

-          Akta ialah Undang-undang yang dibuat Parlemen

-          Enakmen ialah Undang-undang yang dibuat oleh Dewan Undangan Negeri

-          Ordinan ialah Undang-undang yang dibuat oleh Kerajaan Serawak

b.      Badan Pelaksana ( Eksekutif )

a)      Para menteri atau kabinet

b)      Bertugas melaksanakan dasar-dasar kerajaan

c)      Perdana menteri mengetuai kabinet

d)     Menteri mengetuai kementerian

e)      Suruhanjaya mengendalikan urusan pelantikan, kenaikan pangkat dan tindakan disiplin.

c.       Badan Kehakiman ( Yudikatif)

a)      Melaksanakan tugas kehakiman

b)      Mengimplikasikan perlembagaan Malaysia

c)      Mengimplikasikan Undang-undang

d)     Memberi perluasan arti Undang-undang

e)      Member perluasan arti tindakan kerajaan

10
f)       Hakim dilantik oleh Yang di Pertuan Agong dengan nasihat Perdana Menteri

g)      Hakim tidak dibenarkan telibat dalam politik.

1.2 SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SETELAH COVID-19


Dalam beberapa hari terakhir, situasi politik di Malaysia memanas. Politisi senior
Malaysia Anwar Ibrahim akhirnya buka suara di tengah beredarnya kabar bahwa koalisi baru
pemerintahan Malaysia akan segera diumumkan. 

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan lembaga keagamaan, sekolah, bisnis,


dan kantor pemerintah akan ditutup mulai Rabu hingga 31 Maret. Hanya layanan penting
termasuk supermarket, bank, pompa bensin, dan apotek yang akan tetap buka. Dia mengatakan
sebagian besar perjalanan masuk dan keluar dari negara itu akan dilarang. Semua orang Malaysia
yang kembali dari luar negeri harus melakukan karantina sendiri selama 14 hari, mengikuti pola
yang telah diterapkan beberapa negara lain untuk memperlambat penularan virus dari luar
negara. Malaysia mencatat 315 kasus baru virus corona COVID-19 dalam dua hari terakhir,
menyebabkan total kasus meningkat menjadi 553, jumlah tertinggi di Asia Tenggara.

Banyak kasus baru terkait dengan pertemuan agama 16.000 anggota baru-baru ini di
sebuah masjid di pinggiran Kuala Lumpur yang juga menginfeksi puluhan orang dari Brunei dan
Singapura. Pengumuman lockdown juga berlaku bagi lembaga keagamaan dan pertemuan besar.
Muhyiddin mengatakan dalam pesan yang disiarkan Senin malam bahwa langkah-langkah drastis
diperlukan untuk mencegah wabah memburuk. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan
lembaga keagamaan, sekolah, bisnis, dan kantor pemerintah akan ditutup mulai Rabu hingga 31
Maret. Hanya layanan penting termasuk supermarket, bank, pompa bensin, dan apotek yang akan
tetap buka. Dia mengatakan sebagian besar perjalanan masuk dan keluar dari negara itu akan
dilarang. Semua orang Malaysia yang kembali dari luar negeri harus melakukan karantina sendiri
selama 14 hari, mengikuti pola yang telah diterapkan beberapa negara lain untuk memperlambat
penularan virus dari luar negara.

Malaysia mencatat 315 kasus baru virus corona COVID-19 dalam dua hari terakhir,
menyebabkan total kasus meningkat menjadi 553, jumlah tertinggi di Asia Tenggara. Banyak
kasus baru terkait dengan pertemuan agama 16.000 anggota baru-baru ini di sebuah masjid di
pinggiran Kuala Lumpur yang juga menginfeksi puluhan orang dari Brunei dan Singapura.

11
Pengumuman lockdown juga berlaku bagi lembaga keagamaan dan pertemuan besar. Muhyiddin
mengatakan dalam pesan yang disiarkan Senin malam bahwa langkah-langkah drastis diperlukan
untuk mencegah wabah memburuk. Dia mengatakan akan ada pasokan makanan yang cukup dan
perawatan kesehatan yang memadai, termasuk masker untuk semua orang dalam upaya untuk
memadamkan potensi kepanikan publik.

Untuk menegakkan aturan ini, semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus ditutup
kecuali untuk supermarket, pasar, toko serba ada dan toko serba ada yang menjual kebutuhan
sehari-hari. Semua kegiatan keagamaan di masjid akan ditangguhkan, kata Muhyiddin, termasuk
salat Jumat. Duta besar dan diplomat dapat kembali ke negara mereka, sementara keputusan
apakah pemegang visa jangka panjang dapat memasuki negara akan dibuat pada hari Selasa.
Selain itu, semua taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah serta sekolah swasta, serta
semua lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta dan lembaga pelatihan keterampilan
nasional, akan ditutup. Perdana menteri juga mengumumkan penutupan semua tempat
pemerintah dan swasta kecuali yang terlibat dalam layanan penting, termasuk air, listrik, energi,
telekomunikasi, transportasi, penyiaran, keuangan, keamanan dan kesehatan.

B. KONDISI EKONOMI MALAYSIA SEBELUM DAN SETALAH COVID-19.

1.1 KONDISI EONOMI MALAYSIA SEBELUM COVID-19


Sejak merdeka dari Britania, pemerintah Malaysia mulai menerapkan perencanaan
ekonomi 5 tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama di tahun 1955.
Namun sejak negara Malaysia resmi didirikan, istilah 'perencanaan' mulai diganti dan dinomori,
mulai dari Rencana Malaysia Pertama di tahun 1965.

Pada era 1970-an, Malaysia mulai mengadaptasi perekonomian 4 negara 'Macan Asia',
yakni Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura. Kala itu Malaysia berkomitmen untuk
mentransformasi perekonomian mereka, dari (yang awalnya) bergantung pada hasil alam
(pertambangan dan pertanian), menjadi perekonomian berbasis manufaktur.

Didukung oleh investasi Jepang, industri-industri berat pun mulai dibuka, hingga
beberapa tahun selanjutnya ekspor produk industri menjadi mesin pertumbuhan primer negara

12
ini. Mereka secara konsisten mendapatkan pertumbuhan PDB lebih dari 7%, disertai inflasi yang
rendah di era 1980-an dan 1990-an.

Karena pertumbuhan ekonomi yang bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip
komputer dan lain sebagainya, alhasil perekonomian Malaysia mengalami tekanan semasa krisis
di tahun 1998, ditambah lagi dengan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi di tahun
2001.

Di periode yang sama, pemerintah berusaha mengurangi angka kemiskinan, yakni dengan
meluncurkan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP). Kebijakan yang kontroversial ini
dilakukan pasca peristiwa 13 Mei, yakni kerusuhan antar etnis pada 1969. Tujuan dari kebijakan
ini terutama untuk menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima
tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua.

Pada akhirnya, kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, dan secara
resmi diakhiri pada tahun 1990, kemudian diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional
(NDP). Kemudian perdebatan muncul sekali lagi mengenai hasil dan relevansi dari NEP.
Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya dan menciptakan pengusaha dan tenaga
profesional Melayu kelas menengah-atas.

Meskipun menerapkan berbagai perubahan, namun pemerintah Malaysia tetap


memelihara kebijakan diskriminatif yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain --
termasuk dalam hal penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan
rumah murah dan tabungan yang dibantu.

Akibat 'perlakuan khusus' tersebut, akhirnya menimbulkan kecemburuan dan kebencian


antara non-Melayu dengan Melayu. Penguasaan kaum Tionghoa dalam sektor ekonomi yang
dimiliki pihak lokal, telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di
banyak industri strategis seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-
lain. Dan kebanyakan profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.

Ketika ekonomi mengalami 'ledakan', maka masalah pun kembali muncul, terutama
dalam hal pasokan. Dengan minimnya tenaga kerja lokal, membuat 'kebutuhan mendesak' akan
tenaga kerja dipenuhi dengan berdatangannya jutaan pekerja imigran. Sayangnya, banyak
diantara mereka yang masuk dengan cara yang ilegal.

13
PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan
pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan proyek-proyek infrastruktur besar.
Namun hal ini berakhir dikala krisis finansial Asia 1997, yang memberikan efek besar bagi
perekonomian Malaysia.

Akibat krisis tersebut, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia. Efek
lainnya, penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang membahayakan karena modal banyak
yang mengalir ke luar negeri. Nilai Ringgit jatuh dari MYR 2,50 per 1 USD ke MYR 4,80 per 1
USD. Indeks komposit Bursa Malaysia jatuh dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam
hitungan pekan.

Pasca penangkapan menteri keuangan Malaysia, Anwar Ibrahim, dibentuklah sebuah


Dewan Aksi Ekonomi Nasional guna menghadapi krisis moneter. Kemudian Bank Negara
Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80
terhadap dolar Amerika Serikat. Malaysia tetap menolak paket bantuan ekonomi dari Dana
Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang tentunya cukup mengejutkan.

Di bulan Maret 2005, United Nations Conference on Trade and Development


(UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan
ekonomi Malaysia. Makalah tersebut ditulis oleh Jomo K.S. dari Departemen Ekonomi Terapan,
Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Isi dari makalah tersebut menyimpulkan bahwa kontrol yang
ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan.
Istilahnya adalah tetap mengalami stagnasi.

Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum mengalami kepulihan pada tingkatan
pra-krisis. Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil.
Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi alasan utama pemulihan, tidak ada
keraguan bahwa sektor perbankan menjadi lebih 'kenyal' terhadap 'serangan' dari luar negeri.

Saat ini perekonomian Malaysia berada di surplus struktural, memberikan bantuan bagi
pengembangan modal. Malaysia pun kini mempunyai sejumlah elemen makro ekonomi yang
cukup stabil, yang mana tingkat inflasi dan angka pengangguran berada di bawah 3%. Selain itu,
fakta mengenai simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah
memungkinkan Malaysia untuk tidak mengulang krisis yang sama seperti di tahun 1997.

14
Meskipun cenderung stabil, prospek jangka panjang perekonomian Malaysia terlihat
kurang baik. Hal itu dikarenakan kurangnya perubahan dalam sektor-sektor penting, salah
satunya sektor badan hukum  yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar Ringgit yang awalnya dipatok Bank Negara Malaysia, kemudian dibuka
kembali pada Juli 2005 untuk nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam kebijakan
yang sama yang dilakukan oleh Tiongkok. Di pekan yang sama, mata uang Malaysia menguat
1% dibandingkan mata uang utama lainnya, dan diharapkan akan mengalami apresiasi yang lebih
jauh. Namun kenyataannya di bulan Desember 2005, harapan itu menjadi bisu lantaran aliran
modal yang melampaui USD 10 miliar.

Pada bulan September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di


dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika
mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat.

1.2 KONDISI EKONOMI MALAYSIA SETELAH COVID-19


Bank Negara Malaysia memprediksi ekonomi Malaysia akan menyusut 2 persen atau
menjadi sekitar 0,5 persen pada tahun ini. Hal itu dikarenakan adanya pandemi corona yang bisa
membawa ekonominya ke level terburuk selama lebih dari 1 dekade terakhir. Perlu diketahui,
Malaysia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah korban virus corona tertinggi. Sebanyak
3.100 jiwa telah terinfeksi corona di Malaysia, dengan 50 kasus meninggal.

Bank Negara Malaysia mengatakan secara keseluruhan risiko terhadap prospek


pertumbuhan domestik pun ikut menurun. Hal itu karena adanya penyebaran covid-19 secara
luas sehingga berdampak terhadap ekonomi global dan juga ekonomi dalam negeri Malaysia.
Tak hanya itu, Bank Negara Malaysia turut menegaskan inflasi diperkirakan akan berada di
rentang -1,5 persen dan 0,5 persen. Hal ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun
lalu, yakni sebesar 0,7 persen. Akibat triple effects ini, Para analis mulai dari Fitch Ratings
hingga United Overseas Bank Ltd. kini memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh sekitar 2
persen pada 2020.

Estimasi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan pemerintah bahwa
produk domestik bruto (PDB) Malaysia akan berekspansi 3,6 persen – 4 persen setelah
memperhitungkan dampak corona.

15
Selain itu, UOB memperkirakan nilai tukar ringgit akan mencapai 4,27 per dolar AS pada
kuartal IV/2020, dari ekspektasi awal 4,05. Dia juga prihatin tentang dampak mendalamnya
risiko global terkait Covid-19 dan pengetatan likuiditas dolar AS.

C.PENDAPATAN PERKAPITA GNP DAN GDP MALAYSIA

1.1 GNP dan Pertumbuhan sebagai Indikator Pembangunan Ekonomi


Ketika ilmu ekonomi pembangunan masih sangat muda, yaitu pada saat kemunculannya
kembali pada tahun-tahun pertama setelah Perang Dunia II, melihat keberhasilan pembangunan
ekonomi didasarkan atas Gross National Product (GNP) atau pertumbuhan GNP, sebagai
indikator untuk mengevaluasi jalannya pembangunan ekonomi.

Pembangunan akan dikatakan berhasil jika GNP bisa tumbuh dari tahun ke tahun.
Tingkat pertumbuhan ekonomi mengukur pertambahan pendapatan nasional riil, yaitu
pendapatan nasional yang dihitung pada harga yang konstan. Kenaikan pendapatan nasional riil
ini berarti barang-barang dan jasa yang dihasilkan sesuatu negara telah meningkat kalau
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kenaikan yang berlaku, jika dibandingkan
dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya, menggambarkan tingkat (prestasi)
pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu negara. Dengan demikian tingkat pertumbuhan
ekonomi dalam sesuatu tahun tertentu (tahun t) dapat ditentukan dengan menggunakan formula
berikut :

𝑔𝑡 = 𝑌𝑡 𝑟 − 𝑌𝑡−1 𝑟 𝑌𝑡−1 𝑟 × 100

dimana gt adalah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun t yang dinyatakan dalam persen, Yt t
adalah pendapatan nasional riil pada tahun t dan Yr t-1 adalah pendapatan nasional riil pada
tahun sebelumnya. Pendapatan nasional yang dimaksudkan dalam formula itu dapat diartikan
sebagai Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto.

Tetapi terkadang perbandingan seperti itu tidak sangat tepat mengingat dasar perhitungan
GNP untuk masing-masing negara bisa berbeda-beda. Perhatikan bahwa GNP yang digunakan
untuk perbandingan dari waktu ke waktu adalah GNP riil, artinya GNP yang sudah
menghilangkan pengaruh inflasi.

𝑌𝑟𝑡 = 𝑌𝑏𝑡 𝐼𝐻𝐾𝑡 × 100

16
di mana :

Yrt = GNP riil pada tahun t

Ybt = GNP nominal pada tahun t

IHKt = Indeks harga konsumen pada tahun t

Untuk memperoleh Yrt kita menggunakan IHKt , sedangkan IHKt itu sendiri akan
bervariasi besarnya, tergantung pada metode perhitungan yang dipakai, yaitu akan tergantung
pada bobot yang digunakan untuk menghitung indeks harganya.

Dalam statistika kita mengenai tiga jenis indeks harga terbobot, yaitu indeks harga
Laspeyres (dibobot dengan kuantitas pada tahun dasar), indeks harga Paasche (dibobot dengan
kuantitas pada tahun berjalan), dan indeks harga Fisher (dibobot dengan kuantitas pada tahun
dasar dan kuantitas pada tahun berjalan). Contoh sederhana berikut ini membantu memahami
bahwa jika dua buah negara menggunakan indeks harga terbobot yang berbeda untuk
menghitung indeks harganya (misalnya Indonesia menggunakan indeks harga Laspeyres
sementara Amerika menggunakan indeks harga Paasche), maka perbandingan YRt dua negara
tersebut tidak akan sangat tepat membandingkan pendapatan nasional yang sebenarnya dari
kedua negara tersebut.

Dengan demikian perbandingan pertumbuhan antara dua negara tersebut juga tidak akan
mewakili dengan tepat perbandingan pertumbuhan pendapatan yang sebenarnya.

Akan kita gunakan negara Indonesia sebagai contoh untuk menggambarkan masalah
indeks harga. Dalam menunjukkan bagaimana Indonesia menghitung deflator harga atas GNP-
nya, asumsikan bahwa Indonesia hanya memproduksi dua barang, yaitu barang A dan barang B.
Jumlah produksi barang B tumbuh 1,5 kali lipat disertai naiknya tingkat harga. Sementara itu
jumlah barang A meningkat 3,3 kali lipat sedangkan harganya turun secara drastis. Hal ini
dimungkinkan karena kemajuan teknologi produksi di industri barang A yang mengalami
perkembangan besar melalui kegiatan research and development. Dengan berkembangnya
industri barang A, produsen mendapatkan economies of scale atau efisiensi sehingga bisa
menekan harganya. naiknya tingkat harga. Sementara itu jumlah barang A meningkat 3,3 kali
lipat sedangkan harganya turun secara drastis. Hal ini dimungkinkan karena kemajuan teknologi

17
produksi di industri barang A yang mengalami perkembangan besar melalui kegiatan research
and development. Dengan berkembangnya industri barang A, produsen mendapatkan economies
of scale atau efisiensi sehingga bisa menekan harganya.

Sumber penyebab lain atas kesalahan dan ketidaktepatan dalam membandingkan GNP
antara negara maju dan negara sedang berkembang adalah berikut ini:

1. GNP dinyatakan terlalu rendah di LDCs, karena barang dan jasa di LDCs diproduksi di rumah
tangga terutama untuk keperluan anggota keluarga itu sendiri dan bukan untuk dijual di pasar,
yaitu sistem produksi subsistem. Banyak aktivitas produktif dari sektor pertanian dianggap
sebagai bagian integral dari kehidupan keluarga dan desa, bukan sebagai sebuah transaksi
ekonomi. Kegiatan seorang istri yang menggiling gandum, memanggang roti, dan mencuci
pakaian untuk keluarganya mungkin tidak bisa diukur dalam GNP di negara miskin, akan tetapi
jasa yang sama ketika diperdagangkan akan merupakan komponen dari GNP di negara kaya.
Hal-hal tersebut membuat GNP di LDCs akan dihitung terlalu rendah dan pada yang seharusnya.
Distorsi dalam perbedaan pendapatan antara negara miskin dan negara kaya diatas adalah mirip
dengan perbandingan antara Amerika Serikat pada abad 18 dan Amerika Serikat abad 20. Di
Amerika, perkiraan resmi mengindikasikan pendapatan per kapita riil untuk tahu 1860 adalah
sepersebelas dari pendapatan perkapita riil tahun 1993. Jika diadakan penyesuaian ulang, dengan
memperhitungkan barang-barang yang belum diperdagangkan, akan didapatkan bahwa
perbandingannya hanyalah seperlima. Nenek moyang orang Amerika menanam buah-buahan dan
sayuran, menggembala sapi untuk mendapatkan susu, dll, tidak ditambahkan pada produk
nasional. Hari ini penduduk Amerika memperdagangkan susu, buah-buahan, dan sayuran di
supermarket, membeli daging di restoran, dan membayar biaya pemanas ruangan dll, adalah
item-item yang dimasukkan dalam pendapatan nasional. Dengan kata lain pendapatan masa
lampau dinilai terlalu rendah karena beberapa kegiatan yang tidak diperdagangkan di pasar
adalah tidak dimasukkan dalam GNP

2. GNP dinyatakan terlalu tinggi di negara maju karena sejumlah item yang dimasukkan dalam
pendapatan nasionalnya adalah barang antara, yang dianggap sebagai biaya dari produksi,
misalnya pengeluaran-pengeluaran untuk kenyamanan bisnis para eksekutif seperti pengeluaran
atas hotel yang mahal ketika berbisnis. Karena dihitung sebagai biaya produksi, pada akhirnya
kegiatan-kegiatan tersebut akan meningkatkan harga produk, dan meningkatkan GNP. Untuk

18
negara-negara berkembang, biasanya hal-hal semacam itu tidak dimasukkan sebagai biaya
produksi, tetapi sudah dianggap konsumsi barang akhir, sehingga tidak akan meningkatkan harga
produk.

3. Tingkat kurs yang digunakan untuk mengkonversi GNP dalam satuan mata uang lokal ke GNP
dalam satuan US$ didasarkan pada harga relatif dari barangbarang yang diperdagangkan secara
internasional (dan tidak pada daya beli). Dengan mekanisme ini, GNP negara-negara
berkembang akan tampak kecil. Juga barang-barang di negara berkembang berharga murah,
padat tenaga kerja, tidak terstandarisasi, dan tidak mempunyai pengaruh atas tingkat kurs,
Barang-barang tsb tidak diperdagangkan. Banyak barang-barang kebutuhan hidup bernilai sangat
kecil dalam dolar. Jasa-jasa di India juga berharga murah, misalnya gaji tahunan tahun 1993
untuk guru sekolah dasar adalah sekitar sepersepuluh dari gaji guru di Amerika. Dengan
demikian, secara keseluruhan GNP di negara berkembang akan tampak lebih kecil dari pada
GNP di negara-negara maju, meskipun belum tentu kesejahteraannya lebih kecil dari yang
ditunjukkan oleh perbandingan GNP-GNP tersebut.

4. GNP dinyatakan terlalu rendah di negara-negara berkembang karena harga mata uang asing
dinilai terlalu tinggi, antara lain akibat kebijakan perdagangan luar negeri pemerintah,
pembatasan dalam akses ke mata uang asing, atau subsidi ekspor.

1.2 GDP Per Kapita


Waktu berjalan dan pemerintah di banyak negara memusatkan perhatian dan upayanya
untuk meningkatkan pertumbuhan GDP sehingga beberapa negara berhasil menumbuhkan GDP-
nya dalam tingkat yang tinggi, terutama negara-negara di kawasan Asia. Dengan meningkatnya
pertumbuhan GDP, orang berharap bahwa kesejahteraan juga akan meningkat.

Akan tetapi kemudian negara-negara tersebut mencatat bahwa meskipun pertumbuhan


GNP sudah berlangsung dengan tingkat yang tinggi dan dalam kurun waktu yang cukup lama,
masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan juga banyak penduduk yang
tidak mendapatkan lapangan pekerjaan yang memadai untuk menopang kebutuhan ekonominya.
Kemudian disadari bahwa ternyata pertumbuhan yang tinggi tersebut diikuti pula oleh
pertumbuhan penduduk yang juga tinggi, sehingga pertumbuhan GDP tersebut tidak bisa
menjamin peningkatan kesejahteraan penduduk. Karena itu kemudian orang lebih suka

19
menggunakan GDP per kapita, yaitu GDP dibagi dengan jumlah penduduk untuk mengevaluasi
pembangunan ekonomi.

GDP per kapita adalah ukuran pendapatan nasional yang sudah memperhitungkan jumlah
penduduk. Diharapkan ukuran ini lebih mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. GDP
per kapita, paling tidak, mempunyai dua keunggulan. Pertama, GDP per kapita relatif mudah
dihitung. Semua negara memiliki catatan tentang GDP dan jumlah penduduk sehingga catatan
GNP per kapita bisa dihitung untuk semua negara. Kedua, ukuran ini cukup mewakili hakikat
utama pembangunan, yaitu peningkatan kesejahteraan dan penghilangan kemiskinan (jika asumsi
distribusi pendapatan terpenuhi). Beberapa kritik terhadap GDP per kapita sebagai indikator
pembangunan telah menyempurnakan pendekatan GDP perkapita menjadi pendekatan PPP, dan
sebagian lagi memberikan ukuran alternatif yang belum dicakup dalam GNP per kapita,
misalnya PQLI dan HDI.

Lembaga-lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, atau PBB, yang mengeluarkan
data GNP per kapita antar Negara, pada umumnya tidak mencari sendiri data-data yang mereka
gunakan dalam studinya. Lembaga-lembaga tersebut biasanya hanya mendasarkan pada data
statistik yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga statistik di negara setempat.

Terdapat beberapa hal menyangkut penghitungan GDP yang tidak bisa dibandingkan
begitu saja, khususnya antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin, GDP per kapita
bervariasi secara besar antar negara. Sebagai contoh, bandingkan GDP per kapita antara
Tanzania (GDP perkapita paling rendah) dan Swiss (GDP perkapita paling tinggi). GDP per
kapita Swiss tahun 1992 yang sebesar US$36.080 adalah 328 kali dari pada Tanzania sebesar
US$110. Mungkin orang Swiss akan berpikir, “bisakah seorang Tanzania bertahan hidup selama
satu tahun dengan rata-rata pendapatan hampir sama dengan rata-rata pendapatan harian dari
seorang Swiss?”.

20
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3  wilayah
persekutuan di Asia tenggara dengan luas 329.847 km persegi dan Ibukotanya adalah Kuala
Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk
negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan  Malaysia Barat
dan Malaysia Timur oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan. Malaysia
berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di
dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala Negara Malysia adalah yang di-Pertuan Agong
(raja) dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan
Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.

Banyak kasus baru terkait dengan pertemuan agama 16.000 anggota baru-baru ini di
sebuah masjid di pinggiran Kuala Lumpur yang juga menginfeksi puluhan orang dari Brunei dan
Singapura. Pengumuman lockdown juga berlaku bagi lembaga keagamaan dan pertemuan besar.
Muhyiddin mengatakan dalam pesan yang disiarkan Senin malam bahwa langkah-langkah drastis
diperlukan untuk mencegah wabah memburuk. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan
lembaga keagamaan, sekolah, bisnis, dan kantor pemerintah akan ditutup mulai Rabu hingga 31
Maret. Hanya layanan penting termasuk supermarket, bank, pompa bensin, dan apotek yang akan
tetap buka. Dia mengatakan sebagian besar perjalanan masuk dan keluar dari negara itu akan
dilarang. Semua orang Malaysia yang kembali dari luar negeri harus melakukan karantina sendiri
selama 14 hari, mengikuti pola yang telah diterapkan beberapa negara lain untuk memperlambat
penularan virus dari luar negara.

Malaysia mencatat 315 kasus baru virus corona COVID-19 dalam dua hari terakhir,
menyebabkan total kasus meningkat menjadi 553, jumlah tertinggi di Asia Tenggara. Banyak
kasus baru terkait dengan pertemuan agama 16.000 anggota baru-baru ini di sebuah masjid di
pinggiran Kuala Lumpur yang juga menginfeksi puluhan orang dari Brunei dan Singapura.

21
Pengumuman lockdown juga berlaku bagi lembaga keagamaan dan pertemuan besar. Muhyiddin
mengatakan dalam pesan yang disiarkan Senin malam bahwa langkah-langkah drastis diperlukan
untuk mencegah wabah memburuk. Dia mengatakan akan ada pasokan makanan yang cukup dan
perawatan kesehatan yang memadai, termasuk masker untuk semua orang dalam upaya untuk
memadamkan potensi kepanikan publik.

2. KONDISI EKONOMI
Sejak merdeka dari Britania, pemerintah Malaysia mulai menerapkan perencanaan
ekonomi 5 tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama di tahun 1955.
Namun sejak negara Malaysia resmi didirikan, istilah 'perencanaan' mulai diganti dan dinomori,
mulai dari Rencana Malaysia Pertama di tahun 1965.

Pada era 1970-an, Malaysia mulai mengadaptasi perekonomian 4 negara 'Macan Asia',
yakni Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura. Kala itu Malaysia berkomitmen untuk
mentransformasi perekonomian mereka, dari (yang awalnya) bergantung pada hasil alam
(pertambangan dan pertanian), menjadi perekonomian berbasis manufaktur.

Didukung oleh investasi Jepang, industri-industri berat pun mulai dibuka, hingga
beberapa tahun selanjutnya ekspor produk industri menjadi mesin pertumbuhan primer negara
ini. Mereka secara konsisten mendapatkan pertumbuhan PDB lebih dari 7%, disertai inflasi yang
rendah di era 1980-an dan 1990-an.

Akibat krisis tersebut, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia. Efek
lainnya, penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang membahayakan karena modal banyak
yang mengalir ke luar negeri. Nilai Ringgit jatuh dari MYR 2,50 per 1 USD ke MYR 4,80 per 1
USD. Indeks komposit Bursa Malaysia jatuh dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam
hitungan pekan.

Bank Negara Malaysia mengatakan secara keseluruhan risiko terhadap prospek


pertumbuhan domestik pun ikut menurun. Hal itu karena adanya penyebaran covid-19 secara
luas sehingga berdampak terhadap ekonomi global dan juga ekonomi dalam negeri Malaysia.
Tak hanya itu, Bank Negara Malaysia turut menegaskan inflasi diperkirakan akan berada di
rentang -1,5 persen dan 0,5 persen. Hal ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun
lalu, yakni sebesar 0,7 persen. Akibat triple effects ini, Para analis mulai dari Fitch Ratings

22
hingga United Overseas Bank Ltd. kini memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh sekitar 2
persen pada 2020.

C. PENDAPATAN PERKAPITA GNP DAN GDP

1. GNP
Pembangunan akan dikatakan berhasil jika GNP bisa tumbuh dari tahun ke tahun.
Tingkat pertumbuhan ekonomi mengukur pertambahan pendapatan nasional riil, yaitu
pendapatan nasional yang dihitung pada harga yang konstan. Kenaikan pendapatan nasional riil
ini berarti barang-barang dan jasa yang dihasilkan sesuatu negara telah meningkat kalau
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kenaikan yang berlaku, jika dibandingkan
dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya, menggambarkan tingkat (prestasi)
pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu negara. Dengan demikian tingkat pertumbuhan
ekonomi dalam sesuatu tahun tertentu (tahun t) dapat ditentukan dengan menggunakan formula
berikut :

𝑔𝑡 = 𝑌𝑡 𝑟 − 𝑌𝑡−1 𝑟 𝑌𝑡−1 𝑟 × 100

dimana gt adalah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun t yang dinyatakan dalam persen, Yt t
adalah pendapatan nasional riil pada tahun t dan Yr t-1 adalah pendapatan nasional riil pada
tahun sebelumnya. Pendapatan nasional yang dimaksudkan dalam formula itu dapat diartikan
sebagai Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto.

2. GDP
GDP per kapita adalah ukuran pendapatan nasional yang sudah memperhitungkan jumlah
penduduk. Diharapkan ukuran ini lebih mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. GDP
per kapita, paling tidak, mempunyai dua keunggulan. Pertama, GDP per kapita relatif mudah
dihitung. Semua negara memiliki catatan tentang GDP dan jumlah penduduk sehingga catatan
GNP per kapita bisa dihitung untuk semua negara. Kedua, ukuran ini cukup mewakili hakikat
utama pembangunan, yaitu peningkatan kesejahteraan dan penghilangan kemiskinan (jika asumsi
distribusi pendapatan terpenuhi). Beberapa kritik terhadap GDP per kapita sebagai indikator
pembangunan telah menyempurnakan pendekatan GDP perkapita menjadi pendekatan PPP, dan
sebagian lagi memberikan ukuran alternatif yang belum dicakup dalam GNP per kapita,
misalnya PQLI dan HDI.

23
Lembaga-lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, atau PBB, yang mengeluarkan
data GNP per kapita antar Negara, pada umumnya tidak mencari sendiri data-data yang mereka
gunakan dalam studinya. Lembaga-lembaga tersebut biasanya hanya mendasarkan pada data
statistik yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga statistik di negara setempat.

Terdapat beberapa hal menyangkut penghitungan GDP yang tidak bisa dibandingkan
begitu saja, khususnya antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin, GDP per kapita
bervariasi secara besar antar negara. Sebagai contoh, bandingkan GDP per kapita antara
Tanzania (GDP perkapita paling rendah) dan Swiss (GDP perkapita paling tinggi). GDP per
kapita Swiss tahun 1992 yang sebesar US$36.080 adalah 328 kali dari pada Tanzania sebesar
US$110. Mungkin orang Swiss akan berpikir, “bisakah seorang Tanzania bertahan hidup selama
satu tahun dengan rata-rata pendapatan hampir sama dengan rata-rata pendapatan harian dari
seorang Swiss?”.

B. SARAN
Menurut pendapat saya, di era Globalisasi ini bangsa Indonesia perlu melakukan berbagai
perbaikan di segala bidang. Adapun bidang dasar yang cukup penting seperti sosial dan budaya,
politik, hukum serta bidang ekonomi. Hal ini perlu dilakukan agar perubahan yang terjadi
nantinya menjadi lebih baik lagi.

Kita juga perlu menanamkan penerapan nilai-nilai UUD 1945 dan Pancasila agar bangsa
Indonesia tetap maju dan ciri khas dari bangsa tersebut tetap terjaga meskipun pengaruh era
Globalisasi tidak dapat dihindarkan. Saya yakin bahwa bangsa ini akan memiliki kehidupan yang
lebih baik jika berpegang teguh pada pedoman yang ada, walaupun jaman dan teknologi semakin
canggih.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Https://Internasional.Kontan.Co.Id/News/Imbas-Corona-Ekonomi-Malaysia-Diproyeksi-
Hanya-Tumbuh-2-Di-2020
2. Jurnal Studi Perbandingan Hukum Tata Negara Malaysia dengan Indonesia_nasarudin
Umar

25

Anda mungkin juga menyukai