Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR

MUHAMMADIYAH (MADM)

Di Susun Oleh:

Kelompok 1 :

Fandy Rivanza (20190130071)

Dodi Setya Aji (20190130078)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN FAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARATA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan


Islam”. Maksud gerakannya ialah, “Da’wah Islam & Amar Ma'ruf Nahi Munkar”
yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan
Amar Ma'ruf Nahi Munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua
golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu
mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua
kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama
Islam. Adapun da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada
masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu
dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap
keridhaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan


caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat
menuju tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang merupakan pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan Cara-
cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi,
Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha
Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuannya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah penyusunan anggaran dasar ?


2. Bagaimana sejarah terbentuknya Mukaddimah Anggara Dasar
Muhammadiyah ?
3. Apa Identitas dan asas Muhammadiyah ?
4. Apa saja keanggotaan Muhammadiyah ?
5. Apa saja keorganisasian Muhammadiyah ?
6. Apa saja kontekstualisasi nilai-nilai mukaddimah dasar ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui sejarah penyusunan anggaran dasar


2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
3. Untuk mengetahui identitas dan asas Muhammadiyah
4. Untuk mengetahui tentang keanggotaan Muhammadiyah
5. Untuk mengetahui tentang keorganisasian Muhammadiyah
6. Untuk mengetahui kontekstualisasi nilai-nilai mukaddimah dasar
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Sejarah Penyusunan Anggaran Dasar

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan


oleh Ki Bagus Hadikusuino sebagai hasil penyorotan dan pengungkapan kembali
terhadap pokok-pikiran pokok-pikiran yang dijadikan dasar amal usaha dan
perjuangan Kyai Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah persyarikatan
Muhamnadiyah. Rumu¬san “Muqaddimah” diterima dan disahkan oleh Muktamar
Muhammadiyah ke 31 yang dilangsungkan di kota Yogya¬karta pada tahun 1950,
setelah melewati penyempur¬naan segi redaksional yang dilaksanakan oleh
sebuah team yang dibentuk oleh sidang Tanwir. Team ponyem¬purnaan tersebut
anggota- anggotanya terdiri dari – Buya HAMKA, K.H. Farid Ma’ruf, Mr.
Kasman Singodime¬djo serta Zain Jambek.

2.2 Sejarah Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhamnadiyah disusun dan dirumuakan


baru pada periode Ki Bagus Hadikusu¬mo, sebab-sebabnya antara lain :

1. Belum adanya kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar


perjuangan Muhammadiyah.
Kyai Ahmad Dahlan membangun Muhammadiyah bukannya
didasarkan pada teori yang terlebih dahulu dirumuskan secara ilmiyah dan
sistematis. Akan tetapi apa yang telah diresapinya dari pemahaman agama
yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits beliau segera diwujudkan
dalam amalan yang nyata. Oleh karena itu Kyai Ahmad Dahlan lebih tepat
dikatakan sebagai seorang ulama yang praktis, bukan¬nya ulama teoritis.
Pada awal perjuangan Muhammadiyah, keadaan serupa itu tidak
mengaburkan penghayatan seseorang terhadap Muhammadiyah, baik ia
seorang Muhammadiyah sendiri ataupun seorang luar yang berusaha
memahaminya. Akan tetapi serentak Muharrmadiyah semakin luas serta
bertambah banyak anggota dan simpatisannya mengakibatkan semakin
jauh mereka dari sumber gagas¬an. Karena itu wajar apabila terjadi
kekaburan penghayatan terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi daya
pendorong Kyai Ahmad Dahlan dalam menggerakkan per¬syarikatan
Muharrmadiyah.
2. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala
menurun, akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.
Perkembangan masyarakat terus maju, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak henti-hentinya menyajikan hal-hal yang membuat manusia
kager dan mence-ngangkan, membuat dunia semakin ciut dan sempit;
pengaruh budaya secara timbal-balik terjadi dengan lancarnya antara satu
negara dengan negara lainnya baik yang bersifat positif ataupun yang
bersifat negatif. Keadaan yang serpua itu tidak terkecuali mengenai
masyarakat Indonesia.
Tersebab adanya perkembangan zaman serupa itu yang seluruhnya
hampir dapat dinyatakan mengarah kepada kehidupan duniawi dan sedikit
sekali yang mengarah kepada peningkatan kebahagiaan rohani,
menyebabkan masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya keluarga
Muhavmadiyah terhimbau oleh gemerlapan kemewahan duniawi.
3. Makin kuatuya berbagai pengaruh dari luar yang langsung atau tidak
berhadapan dengan faham dan keyakinan Muhammadiyah
Bersama dengan perkembangan zaman yang membawa berbagai
perubahan dalam masyarakat, maka tidak ketinggalan pengaruh cara-cara
berfikir, sikap hidup atau pandangan hidup masuk ke tengah-tengah
masyarakat Indonesia. Selain banyak yang bermanfaat, tak sedikit yang
dapat merusak keyakinan dan faham Muhammadiyah.
4. Dorongan disusunnya preambul UUD 1945
Sesaat menjelang proklamasi Kemerdekaan Negara Republik
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, tokoh-¬tokoh pergerakan bangsa
Indonesia dihimpun oleh pemerintah Jepang dalam wadah “Badan
Penyelidik” usaha
persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang tugasnya antara lain
mempelajari Negara Indonesia Merdeka. Dan di antara hal yang penting
adalah terumus¬kannya “Piagam Jakarta” yang kelak dijadikan
“Pembu¬kaan UUD 1945” setelah diadakan beberapa perubahan dan
penyempurnaan di dalamnya.
Pada saat merumuskan materi tersebut, para pimpinan pergerakan
bangsa Indonesia benar-benar memusyawarahkan secara matang dengan
disertai debat yang seru antara satu dengan yang lain, yang ditem¬puh
demi mencari kebenaran. Pengalaman ini dialami sendiri oleh Ki Bagus
Hadikusumo yang kebetulan terlibat di dalamnya karena termasuk sebagai
anggota BPUPKI. Beliau merasakan betapa pentingnya rumusan Piagam
Jakarta, sebab piagam ini akan memberikan gambaran kepada dunia luar
atau kepada siapapun tentang cita-cita dasar, pandangan hidup serta tujuan
luhur bangsa Indonesia bernegara.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat periode Ki
Bagus Hadikusumo, adanya “Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah” benar-benar sudah sa¬ngat diperlukan karena adanya
beberapa alasan dan kenyataan tersebut.

2.3 Identitas Dan Asas Muhammadiyah

Menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah bab 2 tentang identitas, asas


dan lambang menjelaskan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakwah
amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah. Asas
Nabi Muhammad adalah islam sedangkan maksud dan tujuannya adalah
menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam dalam mencapau maksud dan
tujuan serta mewujudkan misi yang ideal tersebut muhammadiyah melakukan
usaha-usaha yang bersifat pokok, yang kemudian diwujudkan dalam amal usaha,
program dan kegiatan.
2.4 Keanggotaan Muhammadiyah

Tentang keanggotaan Muhammadiyah diatur dalam Anggaran Dasar


Muhammadiyah Bab IV Pasal 8 tentang Anggota serta Hak dan Kewajiban.
Disana tertulis bahwa anggota Muhammadiyah terdiri dari 3 macam yaitu:

1. Anggota Biasa ialah warga negara Indonesia beragama Islam

2. Anggota Luar Biasa ialah orang Islam bukan warga negara Indonesia

3. Anggota Kehormatan ialah perorangan beragama Islam yang berjasa


terhadap Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya
bersedia membantu Muhammadiyah

Dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 4 disebutkan lebih jelas tentang


keanggotaan yaitu:

1. Anggota Biasa harus memenuhi persyaratan yaitu warga Negara Indonesia


beragama Islam, laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah
menikah, menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah, bersedia
mendukung dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah,
mendaftarkan diri dan membayar uang pangkal.

2. Anggota Luar Biasa ialah seseorang bukan warga negara Indonesia,


beragama Islam, setuju dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta
bersedia mendukung amal usahanya.

3. Anggota Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa terhadap


Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya diperlukan
atau bersedia membantu Muhammadiyah.
2.5 Keorganisasian Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang berlandaskan Al Qur’an dan


Sunnah, melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar guna menegakkan
serta menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Secara bahasa kata Muhammadiyah berarti pengikut
Muhammad (Nabi Muhammad SAW).

Hal-hal mendasar dari Muhammadiyah sebagai organisasi tercantum


dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Muhammadiyah. Dalam AD/ART tersebut tercantum mulai dari nama,
kedudukan hingga pembubaran organisasi Muhammadiyah. Selengkapnya bisa
dibaca dalam artikel Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah.

2.6 Kontekstualisasi Nilai-Nilai Mukaddimah Dasar

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beribadah serta


tunduk dan taat kepada Allah SWT.

2. Hidup manusia itu bermasyarakat

3. Hanya hukum Allah SWT yang dapat dijadikan sendi untuk


membentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
dalam menuju hidup bahagia yang hakiki di dunia dan akhirat.

4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk


mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib
sebagai ibadat kepada Allah SWT dan berbuat ihsan kepada sesama
manusia.

5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga


terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil
dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para nabi, terutama Nabi
Muhammad SAW.
6. . Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat
dilaksanakan dengan berorganisasi.

7. Pokok-pokok pikiran yang diterangkan dimuka bertujuan untuk


terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT
yaitu masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai


berikut:

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan


oleh Ki Bagus Hadikusuino sebagai hasil penyorotan dan pengungkapan
kembali terhadap pokok-pikiran pokok-pikiran yang dijadikan dasar amal
usaha dan perjuangan Kyai Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah
persyarikatan Muhamnadiyah.
2. Sejarah terbentuknya mukaddimah anggaran dasar terdapat 4 tahapan
yaitu, pertama belum adanya kepastian rumusan cita-cita dan dasar
perjuangan Muhammadiyah, kedua .Kehidupan rohani keluarga
Muhammadiyah menampak¬kan gejala menurun, akibat terlalu berat
mengejar kehidupan duniawi, ketiga Makin kuatuya berbagai pengaruh
dari luar yang langsung atau tidak berhadapan dengan paham dan
keyakinan Muhammadiyah, dan yang terakhir adanya dorongan dengan
disusunnya preambul UUD 1945.
3. Identitas/asas Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah.
4. Tentang keanggotaan Muhammadiyah diatur dalam Anggaran Dasar
Muhammadiyah Bab IV Pasal 8 tentang Anggota serta Hak dan
Kewajiban.
5. Hal-hal mendasar dari Muhammadiyah sebagai organisasi tercantum
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Muhammadiyah. Dalam AD/ART tersebut tercantum mulai dari nama,
kedudukan hingga pembubaran organisasi Muhammadiyah. Selengkapnya
bisa dibaca dalam artikel Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah.
3.2 Saran

Demikian makalah ini kami buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta
teman-teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian
kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://pimpinancabangmuarapadang.wordpress.com/about/sekilas-pcm-
muara-padang-1/mukadimah-anggaran-dasar-muhammadiyah/
2. http://lampung.muhammadiyah.or.id/content-4-sdet-anggaran-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai