Anda di halaman 1dari 18

UJIAN AKHIR SEMESTER BUDAYA ORGANISASI

“Budaya Organisasi yang Diterapkan J.Co Donuts & Coffee untuk


Mengembangkan Usahanya”

Disusun untuk memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Budaya Organisasi

Dosen Pengampu: Nana Dyki Dirbawanto S.E, M.BA.

Disusun Oleh : Kelompok 1

Kelas : 2019 A
Nama NIM

1. Eliza Amalia Saragih 190907029


2. Salmah 190907047

ILMU ADMINISTRASI BISNIS


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budaya Organisasi yang Diterapkan J.Co
Donuts & Coffee untuk Mengembangkan Usahanya” ini dengan baik. Terima kasih kami
ucapkan kepada dosen pengajar abang Nana Dyki Dirbawanto S.E, M.BA yang telah
membimbing dan memberikan arahan serta masukan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat untuk
menambah pengetahuan kita dengan harapan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
penerapan budaya organisasai yang ada di J.Co Donuts & Coffee ini dimana nantinya budaya
organisasi ini dapat membantu J.Co untuk mengembangkan usahanya.

Dengan segala keterbatasan yang ada, kami telah berusaha dengan segala daya dan upaya
untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari abang dan para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan
serta pengetahuan bagi penulis dan juga para pembaca. Atas kritik dan sarannya, kami ucapkan
terima kasih.

Medan, 02 Januari 2022


Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan .........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Budaya Organisasi .......................................................................................3
2.2 Tujuan Penerapan Budaya Organisasi ...........................................................................3
2.3 Manfaat Penerapan Budaya Organisasi .........................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................7
3.1 Sejarah Berdirinya J.Co Donuts & Coffee .....................................................................7
3.2 Konsep J.Co Donuts & Coffee ......................................................................................8
3.3 Budaya Organisasi di J.Co Donuts & Coffee untuk Mengembangkan Usahanya ...........8
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 12
4.1 Simpulan..................................................................................................................... 12
4.2 Saran........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah organisasi karena
sumber daya manusia merupakan penggerak utama dalam pengelolaan seluruh sumber daya yang
dimiliki demi tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Untuk mencapai visi, misi, serta tujuan
organisasi diperlukan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki dedikasi tinggi
terhadap organisasi, yang kemudian akan memberikan kontribusi positif bagi organisasi. Budaya
organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektifitas
kinerja organisasi, sebagai instrumen untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, cara mengalokasikan sumber daya
organisasional, dan sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal
dan eksternal. Hal yang paling mendasar dari budaya organisasi adalah sebagai sistem kontrol
sosial bagi anggota organisasi untuk mengendalikan perilaku yang diharapkan agar sesuai
dengan tujuan organisasi (Schein, 2004).
Dalam suatu bisnis salah satu pengaruh yang paling dominan dalam kinerja perusahaan itu
sendiri ada di sektor budaya organisasi. Budaya organisasi adalah sistem makna, nilai-nilai dan
kepercayaan yang dianut bersama dalam suatu organisasi yang menjadi rujukan untuk bertindak
dan membedakan organisasi satu dengan organisasi lain. Budaya organisasi selanjutnya menjadi
identitas atau karakter utama organisasi yang dipelihara dan dipertahankan. Suatu budaya yang
kuat merupakan perangkat yang sangat bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena
membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Penerapan budaya organisasi
yang cocok akan berdampak positif pada motivasi kerja sehingga meningkatkan kinerja
karyawan di perusahaan. Pegawai atau karyawan yang memiliki kinerja yang baik, maka akan
berdampak pada kinerja organisasi yang meningkat pula karena pegawai atau karyawan menjadi
penggerak kegiatan operasional organisasi/perusahaan. Banyak variabel yang mempengaruhi
kinerja pegawai salah satunya budaya organisasi. Budaya organisasi sebagai persepsi umum
yang dimiliki oleh seluruh anggota organisasi/perusahaan, sehingga setiap pegawai yang menjadi
anggota organisasi akan mempunyai nilai, keyakinan dan perilaku sesuai dengan yang
diharapkan organisasi/perusahaan.

1
Budaya organisasi menjadi berpengaruh dan memiliki efektifitas yang sangat kuat dengan
kinerja perusahaan. Ini disebabkan karena dengan adanya budaya organisasi kita bisa mengetahui
bagaimana kinerja suatu perusahaan menjadi semakin efektif dan baik. Budaya organisasi
haruslah diterapkan oleh semua perusahaan termasuk UMKM sekalipun, tidak terkecuali oleh
usaha J.Co Donuts & Coffee ini. J.Co Donuts & Coffee merupakan bisnis restoran dan waralaba
asal Indonesia yang mengkhususkan dalam penjualan donat, kopi dan yogurt beku. Usaha ini
didirikan dan dimiliki oleh Johnny Andrean Group pada tahun 2005. Oleh karena itu, pentinglah
kiranya jika J.Co Donuts & Coffee ini menerapkan budaya organisasi di usahanya agar usaha
tersebut dapat berkembang dan tumbuh dengan pesat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari budaya organisasi?
2. Apakah tujuan dari adanya penerapan budaya organisasi ?
3. Apakah manfaat yang didapat dari penerapan budaya organisasi tersebut?
4. Bagaimanakah budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co Donuts & Coffee untuk
mengembangkan usahanya?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Memaparkan pengertian dari budaya organisasi.
2. Memaparkan tujuan dari adanya penerapan budaya organisasi.
3. Memaparkan manfaat yang didapat dari penerapan budaya organisasi tersebut.
4. Memaparkan budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co Donuts & Coffee untuk
mengembangkan usahanya.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan budaya organisasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari adanya penerapan budaya organisasi.
3. Untuk mengetahui manfaat yang didapat dari penerapan budaya organisasi tersebut.
4. Untuk mengetahui budaya organisasi apa yang diterapkan oleh J.Co Donuts & Coffee
untuk mengembangkan usahanya.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Robbins (2015), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh
anggotaanggota organisasi itu, budaya organisasi menyangkut bagaimana para anggota melihat
organisasi tersebut, bukan menyangkut apakah para anggota organisasi menyukainya atau tidak,
karena para anggota menyerap budaya organisasi berdasarkan dari apa yang mereka lihat atau
dengar di dalam organisasi. Anggota organisasi cenderung mempersepsikan sama tentang
budaya dalam organisasi tersebut meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda
ataupun bekerja pada tingkat-tingkat keahlian yang berlainan dalam organisasi tersebut.
Robbins dan Judge, (2008) menjelaskan bahwa budaya organisasi itu merupakan suatu
sistem nilai yang dipegang dan dilakukan oleh anggota organisasi, sehingga hal yang sedemikian
tersebut bisa membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Menurut Simpson dan
Cacioppe (2001) budaya organisasi berfungsi untuk membedakan suatu organisasi dengan
organisasi lainnya, memberikan identitas bagi para anggota organisasi, membangkitkan
komitmen terhadap organisasi dan kelompok, dan sebagai perekat sosial yang berisi tentang apa
yang harus dilakukan oleh para anggota organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah aturan, nilai-nilai, norma yang dapat membentuk sikap dan perilaku karyawan
di dalam sebuah organisasi.

2.2 Tujuan Penerapan Budaya Organisasi


Adanya budaya organisasi di dalam perusahaan pastilah sangat bermanfaat untuk
mengarahkan perilaku, karena membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.
Penerapan budaya organisasi yang cocok akan berdampak positif pada motivasi kerja sehingga
meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Adapun tujuan dari penerapan budaya organisasi
itu sendiri yaitu :
a. Menjadi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang
lain. Setiap organisasi memepunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar
budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi.
b. Untuk mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu.

3
c. Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen-komponen organisasi yang direkatkan
oleh pemahaman budaya yang sama, akan membuat kondisi organisasi relatif stabil.
d. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi para anggota organisasi. Dengan adanya
budaya organisasi yang kuat, maka karyawan akan merasa memiliki identitas yang
merupakan ciri khas organisasi.
e. Budaya organisasi yang unggul akan menciptakan rasa kebanggaan diantara pekerja atas
partisipasi mereka dalam perusahaan. Dengan begitu para pegawai dapat bekerja dengan
nyaman dan puas.
f. Meningkatkan integritas dan loyalitas didalam diri pekerja sehingga secara alami lebih
bersemangat dalam mengejar kepentingan perusahaan.
g. Meningkatkan kesadaran untuk membina hubungan sosial yang baik antara sesamanya
sehingga dapat mempertahankan rantai kerja yang ideal di antara para pekerja pada setiap
posisi dan jabatan.
h. Menjaga sikap dan perilaku baik yang mengedepankan hubungan profesional yang tetap
bersahabat.
i. Memudahkan komunikasi antar individu atau anggota, karena adanya sikap dan
kebersamaan dalam menganut nilai-nilai yang ada. Sehingga tercipta keharmonisan
hubungan dan kerjasama yang baik antar karyawan, sehingga motivasi kerja meningkat.
j. Pengambilan setiap keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga dapat
melancarkan aktivitas organisasi dan dapat meningkatkan prestasi/efektivitas organisasi.
2.3 Manfaat Penerapan Budaya Organisasi
Budaya organisasi suatu perusahaan mencerminkan nilai dan norma yang menjadi visi dan
misi perusahaan dalam mencapai tujuan. Penerapan budaya organisasi yang cocok akan
berdampak positif pada motivasi kerja sehingga meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan.
Berikut beberapa manfaat dari adanya penerapan budaya organisasi yang kuat yaitu :
1. Recruitment
Budaya positif memberikan keunggulan kompetitif untuk organisasi. Perusahaan dengan
budaya positif akan menarik calon karyawan yang berbakat dan bersedia menjadikan tempat
kerja mereka berikutnya sebagai rumah, bukan sekadar batu loncatan saja.

4
2. Loyalitas karyawan
Budaya positif tidak hanya akan membantu upaya rekrutmen, namun juga akan
membantu mempertahankan talenta terbaik. Budaya positif menumbuhkan rasa loyalitas
karyawan. Karyawan jauh lebih mungkin untuk tinggal dengan atasan mereka saat ini ketika
mereka merasa diperlakukan dengan benar dan menikmati pekerjaannya setiap hari.
3. Kepuasan kerja
Tidak mengherankan bahwa kepuasan kerja lebih tinggi di perusahaan dengan budaya
organisasi yang positif. Pengusaha yang berinvestasi dalam kesejahteraan karyawan mereka
akan dihargai dengan umpan balik berupa karyawan yang bahagia dan berdedikasi.
4. Kolaborasi
Karyawan jauh lebih mungkin untuk berkumpul bersama sebagai sebuah tim di
perusahaan dengan budaya yang kuat. Budaya positif memfasilitasi interaksi sosial, kerja tim,
dan komunikasi terbuka. Kolaborasi ini dapat menghasilkan beberapa hasil yang luar biasa.
5. Performa kerja
Budaya perusahaan yang kuat telah dikaitkan dengan tingkat produktivitas yang lebih
tinggi. Ini karena karyawan cenderung lebih termotivasi dan berdedikasi untuk atasan yang
berinvestasi dalam kesejahteraan dan kebahagiaan karyawannya.

Budaya perusahaan tumbuh dari akar yang terbentuk dari praktek sehari-hari, tradisi,
kepercayaan, dan program yang ada di lingkungan kerja. Oleh karena itu, membangun perilaku
yang positif sangat penting sebagai fondasi terbentuknya budaya yang kuat sehingga membuat
perusahaan menjadi lebih maju dan berkembang. Adapun manfaat lain dari penerapan budaya
organisasi yang kuat dan positif dalam suatu perusahaan yaitu :
1. Meningkatkan Pelayanan Konsumen
Budaya organisasi yang baik tentu akan menciptakan suasana kerja yang nyaman.
Melalui hal demikian, karyawan pun akan terpicu untuk memberikan pelayanan terbaik untuk
konsumen. Dengan pelayanan baik tersebut, akan muncul kepuasan konsumen. Dengan
begitu, pelanggan pun akan tertarik untuk menggunakan produk kita kembali di waktu
mendatang.
2. Meningkatkan Laba
Setelah konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, tentu akan
meningkatkan kepercayaan produk di masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, penjualan

5
produk pun bakal meningkat. Alhasil, laba perusahaan akan naik dan organisasi semakin
sejahtera.
3. Meningkatkan Motivasi Kerja
Salah satu pendukung kepuasan kerja karyawan, yaitu melalui motivasi dari rekan
organisasi. Oleh karena itu, bila budaya organisasi yang ada di perusahaan telah berjalan
dengan sehat, para pegawai yang bekerja pun akan merasa nyaman. Selain itu, tingkat turn
over karyawan pun menurun.
4. Pengambilan Keputusan Lebih Baik
Di kehidupan sehari-hari, mengambil keputusan bukanlah hal yang mudah. Begitupun
dalam berbisnis. Akan tetapi, jika perusahaan memiliki lingkungan kerja yang kolaboratif
dan minim adanya persaingan tidak sehat, tentu akan lebih mudah ketika mengambil
keputusan bisnis. Hal tersebut lantaran seluruh karyawan benar-benar fokus untuk
meningkatkan bisnis perusahaan. Sikap ego dan ingin memperoleh keuntungan sendiri juga
dapat diminimalisir di kalangan karyawan.
5. Meningkatkan Kesehatan dan Kebahagiaan Karyawan
Budaya organisasi yang baik tentu akan menimbulkan rasa tenang di setiap diri pekerja.
Selain itu, kehidupan kerja dan pribadi karyawan pun akan lebih berimbang. Melalui hal
tersebut, kebahagian hidup para pegawai pun akan meningkat. Alhasil, kesehatan karyawan
pun akan semakin baik sehingga hal ini nantinya juga berdampak pada membaiknya kinerja
karyawan tersebut.

Dari semua manfaat adanya penerapan budaya organisasi di suatu perusahaan, hal ini akan
memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawannya yang semakin hari akan
semakin meningkat. Meningkatnya kinerja karyawan tentu akan berpengaruh juga terhadap
meningkatnya kinerja organisasi/perusahaan tersebut sehingga hal ini akan berdampak pada
pengembangan usaha yang akan semakin baik lagi kedepannya.

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Berdirinya J.Co Donuts & Coffee
J.Co Donuts & Coffee didirikan oleh salah seorang pengusaha salon asli Indonesia bernama
Johnny Andrean. J.Co Donuts & Coffee merupakan bisnis yang bergerak dibidang food &
beverage yang berbentuk restoran dan waralaba asal Indonesia yang mengkhususkan dalam
penjualan donat, kopi dan yogurt beku. Usaha ini didirikan pada tanggal 26 Juni 2005, berpusat
di Jalan Meruya Selatan 68, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Ide untuk mendirikan J.Co Donuts &
Coffee berawal dari kebiasaan Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke Amerika
Serikat. Saat itu Johnny gemar mencicipi berbagai donat khas Amerika. Dari kegemarannya
tersebut, Johnny mulai terinspirasi untuk memulai bisnis donat khas Amerika. Dari ide bisnis
donat tersebut, awalnya Johnny berniat untuk menjalin kerjasama dengan waralaba donat asli
Amerika. Namun ternyata harapan tersebut tidak jadi diwujudkan karena adanya keterbatasan
seputar varian produk dan proses pemantauan kualitas. Akhirnya Johnny Andrean memutuskan
untuk memulai bisnis donatnya secara independen.

Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus
pada kualitas bahan dasar dan proses produksi serta mengembangkan sebuah toko donat dengan
konsep, bentuk dan rasa yang serupa dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat
sejauh ini tidak ada toko donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di
J.Co. Jadi, selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka
sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari mencampur
bahan sampai dengan donat tersebut siap untuk dijual. Citra J.Co sengaja dibangun seperti toko
donat dan kopi di luar negri. Jika melihat J.Co Donuts & Coffee akan terasa seolah-olah
donatnya berasal dari luar negeri, padahal murni buatan lokal. J.Co Donuts & Coffee ini sudah
memiliki gerai-gerai yang cukup banyak yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan di
beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Pekanbaru dan
Medan termasuk salah satunya yang ada di Ramayana Kota Tebing Tinggi ini sebagai objek
observasi dari kelompok kami.

7
3.2 Konsep J.Co Donuts & Coffee
Proses pengembangan ide dan inovasi dari J.Co Donuts & Coffee berlangsung dalam
waktu yang lama, kurang lebih sekitar 3 tahun sebelum gerai pertamanya dibuka. Dalam kurun
waktu 3 tahun tersebut, Johnny berusaha melakukan riset, survey pasar dan sampling mengenai
produk donat seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. J.Co Donuts & Coffee juga
menggunakan logo berbentuk burung merak dengan warna coklat dan orange yang dominan.
Burung Merak pada logo J.Co Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi
perusahaan. Burung Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut dan keabadian dan
segala maksud-maksud baik demi pencapaian tujuan bisnis yang bisa berkembang di masa
depan. Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian
dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang bersedia berdiri dengan antrian panjang di toko-toko
untuk mendapatkan donat favorit mereka. Ketika mengumpulkan riset mengenai gerai donat
modern, Johnny juga menemukan fakta bahwa belum ada 1 pun gerai donat di Indonesia yang
memiliki konsep open kitchen. Hal ini membuat Johnny ingin mengusung konsep open kitchen
agar para pelanggan dapat menyaksikan langsung proses pembuatan donat yang higienis,
menggunakan bahan-bahan berkualitas dan mengagumkan.

3.3 Budaya Organisasi di J.Co Donuts & Coffee untuk Mengembangkan Usahanya
Berbicara mengenai budaya kerja atau budaya organisasi yang ada di J.Co Donuts &
Coffee dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung seperti perusahaan memiliki integritas
yaitu adanya kepercayaan serta aspek-aspek bersifat moral atau etika yang dihargai oleh
karyawan di J.Co Donuts & Coffee, selain itu terdapat profesionalisme karyawan dalam bekerja
sehingga dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang baik bagi usaha tersebut. J.Co Donuts &
Coffee juga mengedepankan kepuasan konsumen dengan memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu J.Co memiliki suatu filosofi bisnis yaitu “Focuss to Customer”, di mana mereka selalu
mengeksplorasi kebutuhan pelanggan dan respons dari pelanggannya. Adapun budaya organisasi
yang ada di J.Co Donuts & Coffee yaitu :
1. Budaya organisasi yang Tercermin dalam Bentuk Line Organization
J.Co Donuts & Coffee memiliki bentuk organisasi garis (line organization), yaitu
pelaksanaan instruksi perintah berjalan secara vertical mengikuti garis instruksi dari atas ke
bawah. Secara umum, organisasi garis dapat diartikan sebagai suatu bentuk organisasi

8
dimana wewenang dan perintah dari atasan langsung ke bawahan, dan sebaliknya tanggung
jawab bawahan langsung kepada atasan hingga ke puncak pimpinan J.Co.

2. Adanya Pembagian Jam Kerja (Shifting)


Dalam pembagian jam kerja ini, J.Co menggunakan sistem 3 shift yaitu shift opening
yang dimulai pukul 06.00-14.00, shift closing dimulai dari pukul 14.00-22.00 dan shift night
dimulai dari pukul 22.00-06.00. Untuk shift night ini hanya berlaku pada weekend saja.
Budaya dari pembagian shift ini bertujuan agar karyawan tidak kelelahan bekerja karena jam
kerja yang panjang dan juga untuk mengoptimalkan proses produksi di perusahaan.

3. Mengusung Konsep Open Kitchen


Budaya kerja atau budaya organisasi dengan mengusung konsep dapur terbuka (open
kitchen). Di Indonesia sendiri tidak ada satu gerai donat pun yang mengusung konsep open
kitchen ini. Oleh karena itu, Johnny memulai konsep ini langsung di gerai J.Co nya. Budaya
kerja dengan konsep open kitchen ini membuat konsumen-konsumen J.Co dapat melihat
langsung proses pembuatan donat yang higienis, menggunakan bahan-bahan berkualitas dan
mengagumkan dengan berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-
bahan sampai menjadi donat yang siap untuk dijual. Konsep open kitchen ini menunjukkan
secara langsung kepada konsumen bahwa produk yang dijual benar-benar fresh from the
oven.

4. Sistem Kaizen
Budaya kerja selanjutnya yang ada di J.Co Donuts & Coffee yaitu tercermin dalam sistem
manajemen mutu yang mereka terapkan. Sistem tersebut yaitu sistem Kaizen di mana J.Co
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen mutu dengan peningkatan yang
dilakukan secara terus-menerus dalam hal kualitas produk serta teknik pelayanannya dan
diimplementasikan dengan meluncurkan produk baru minimal tiga bulan sekali. Penerapan
budaya kerja Kaizen ini dimaksudkan agar persaingan dalam bisnis ini dapat bertahan dan
J.Co mampu menunjukkan kemampuannya secara konsisten dalam menghasilkan produk
donat yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga tercapainya “ccustomer
satisfaction”.

9
5. J.Co Memposisikan Diri Sebagai Produk Lifestyle
J.Co Donuts menjadi berbeda dari produk donat lainnya di tanah air karena diposisikan
sebagai produk lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari segmen menengah keatas
dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. J.Co membuat donat yang tidak
mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, sehingga bisa dimakan kapan saja
dan dimana saja. Donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya cenderung lebih besar dan
mengenyangkan. Sementara J.Co dari ukuran dan bentuknya, lebih cocok disebut camilan
atau makanan selingan pengantar makan besar.

6. J.Co memiliki Tipe Budaya Organisasi Adhokrasi


Pada tipe budaya ini, budaya organisasi digambarkan dalam bentuk kewirausahaan,
fleksibilitas, dinamis, beresiko dan kreatifitas. Untuk tipe budaya ini yang ada di J.Co sendiri
dapat kita lihat dari segi fleksibilitasnya di mana Jhonny Andrean tidak terlalu mengikat
karyawannya sehingga karyawan tersebut merasa nyaman bekerja di J.Co Donuts & Coffee.
Selain itu, J.Co juga memiliki budaya tim yang kuat, saling percaya, terus belajar, berbagi,
kepedulian dan perhatian termasuk menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan
kondusif untuk karyawannya.

7. J.Co Donuts & Coffee Mempunyai Konsep Premium


Selain mengusung konsep open kitchen, J.Co juga mempunyai konsep premium, oleh
karena itu kualitas produk sangat diperhatikan karena lidah konsumen tidak dapat dibohongi.
Selain itu ada value tersendiri untuk pelanggan dimana dalam hal ini J.Co menawarkan donat
yang tidak hanya enak tetapi juga sehat karena J.Co tidak menggunakan gula, tetapi
menggunakan madu dan coklat murni yang baik untuk kesehatan sehingga rasanya tidak
terlalu manis dan sehat untuk di konsumsi.

8. Tradisi Membawa Donat Identik dengan Resign dari Tempat Kerja


Resign atau mengundurkan diri dari tempat kerja biasanya diisi dengan perpisahan
dengan atasan sampai rekan-rekan kerja yang masih berada di kantor tersebut. Kebanyakan
orang selalu membawa buah tangan seperti makanan atau camilan untuk menjadi penutup
mereka di kantor tersebut. Tapi ada satu jenis makanan yang dibawa oleh hampir sebagian
besar pegawai kantoran di Indonesia saat akan resign, yaitu donat. Donat yang dibeli juga

10
seragam, biasanya orang-orang selalu membawa donat dari J.Co. Membawa donat sudah
semacam hal wajib yang tidak tertulis bagi orang-orang yang mau resign dari kantor mereka.
Tradisi membawa donat saat akan resign dari tempat kerja inilah yang dimanfaatkan oleh
J.Co Donuts untuk terus mengembangkan bisnisnya. Dengan adanya tradisi membawa donat
saat akan resign ini apalagi donat yang sering dibawa itu adalah donat dari J.Co,
membuktikan bahwa budaya kerja/budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co dalam proses
produksi dan juga penjualannya membuahkan hasil yang baik karena produk donat yang
dihasilkan telah memiliki kualitas yang bagus dan nama J.Co sendiri sudah memiliki
positioning yang melekat di benak konsumen. Hal ini didapat karena budaya organisasi yang
mereka terapkan sudah berhasil di mana budaya organisasi tersebut menjadi ciri khas yang
membedakan J.Co dengan usaha donat yang lain.

Dari semua budaya kerja atau budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co Donuts & Coffee
yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi yang diterapkan
tersebut memiliki manfaat yang sangat besar bagi keberhasilan dan perkembangan bisnis J.Co
tersebut. Lewat budaya-budaya tersebut, keberhasilan dan perkembangan bisnis yang dirasakan
oleh J.Co Donut & Coffee ditandai dengan pembukaan gerai-gerai J.Co Donuts & Coffee di
berbagai daerah di Indonesia dan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makasar, Pekanbaru dan Medan termasuk salah satunya yang ada di Ramayana Kota
Tebing Tinggi ini. Bahkan kini J.Co sudah go Internasional dengan membuka gerainya di luar
negeri. Kini kesuksesan J.Co Donuts & Coffee sebagai salah satu perusahaan kuliner asli
Indonesia sudah banyak menginspirasi munculnya beragam gerai donat modern lainnya.

11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Budaya organisasi telah menjadi konsep penting dalam menjalankan bisnis pada saat ini
karena budaya organisasi sudah menjadi peran yang membedakan antara organisasi yang satu
dengan organisasi yang lain. Adanya budaya organisasi di dalam perusahaan pastilah sangat
bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena membantu karyawan untuk melakukan
pekerjaan yang lebih baik yang akan berdampak positif pada motivasi kerja sehingga
meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Budaya organisasi telah terbukti efektif dan
mempunyai pengaruh yang erat dan kuat terhadap kinerja perusahaan.

Banyak perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dan sukses karena memiliki
budaya organisasi. Banyak peneliti dan pengamat organisasi yang mengakui bahwa budaya
organisasi memiliki pengaruh sangat kuat terhadap kinerja dan efektifitas jangka panjang
organisasi. Salah satu usaha/perusahaan yang merasakan pengaruh dari budaya organisasi
tersebut adalah J.Co Donuts & Coffee. Budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co Donuts &
Coffee seperti budaya organisasi yang tercermin dalam bentuk line organization yaitu budaya
pelaksanaan instruksi perintah yang berjalan secara vertikal mengikuti garis instruksi dari atas ke
bawah. Adanya pembagian jam kerja (shifting) yang menggunakan sistem 3 shift yaitu shift
opening, closing dan night (hanya berlaku pada weekend saja). Budaya dari pembagian shift ini
bertujuan agar karyawan tidak kelelahan bekerja dan juga untuk mengoptimalkan proses
produksi di perusahaan.

Budaya organisasi lainnya yaitu J.Co mengusung konsep dapur terbuka (open kitchen). Di
Indonesia sendiri tidak ada satu gerai donat pun yang mengusung konsep open kitchen ini kecuali
J.Co. Budaya kerja dengan konsep open kitchen ini membuat konsumen-konsumen dapat melihat
langsung proses pembuatan donat yang higienis dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas.
Konsep open kitchen ini menunjukkan bahwa produk yang dijual benar-benar fresh from the
oven. Budaya kerja selanjutnya yang ada di J.Co Donuts & Coffee yaitu tercermin dalam sistem
manajemen mutu yang mereka terapkan. Sistem tersebut yaitu sistem kaizen di mana J.Co
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen mutu dengan peningkatan yang

12
dilakukan secara terus-menerus dalam hal kualitas produk serta teknik pelayanannya dan
diimplementasikan dengan meluncurkan produk baru minimal tiga bulan sekali.

J.Co Donuts diposisikan sebagai produk lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari
segmen menengah keatas dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. J.Co membuat donat
yang tidak mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, sehingga bisa dimakan
kapan saja dan dimana saja. Selain itu J.Co memiliki tipe budaya adhokrasi yang dapat kita lihat
dari segi fleksibilitasnya di mana J.Co tidak terlalu mengikat karyawannya sehingga karyawan
tersebut merasa nyaman bekerja di J.Co Donuts & Coffee. Selain itu, J.Co juga memiliki budaya
tim yang kuat, saling percaya, terus belajar termasuk menyediakan lingkungan kerja yang
nyaman dan kondusif untuk karyawannya. Selain mengusung konsep open kitchen, J.Co juga
mempunyai konsep premium, dimana dalam hal ini J.Co menawarkan donat yang tidak hanya
enak tetapi juga sehat karena J.Co tidak menggunakan gula, tetapi menggunakan madu dan
coklat murni yang baik untuk kesehatan sehingga rasanya tidak terlalu manis dan sehat untuk di
konsumsi.

Resign dari tempat kerja identik dengan tradisi membawa donat. Tradisi membawa donat
saat akan resign dari tempat kerja inilah yang dimanfaatkan oleh J.Co untuk terus
mengembangkan bisnisnya. Dengan adanya tradisi membawa donat saat akan resign ini apalagi
donat yang sering dibawa itu adalah donat dari J.Co, membuktikan bahwa budaya kerja/budaya
organisasi yang diterapkan oleh J.Co dalam proses produksi dan juga penjualannya membuahkan
hasil yang baik karena produk donat yang dihasilkan telah memiliki kualitas yang bagus dan
nama J.Co sendiri sudah memiliki positioning yang melekat di benak konsumen. Hal ini didapat
karena budaya organisasi yang mereka terapkan sudah berhasil di mana budaya organisasi
tersebut menjadi ciri khas yang membedakan J.Co dengan usaha donat yang lain.

Dari semua budaya kerja atau budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co Donuts & Coffee
yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi yang diterapkan
tersebut memiliki manfaat yang sangat besar bagi keberhasilan dan perkembangan bisnis J.Co
tersebut. Lewat budaya-budaya tersebut, keberhasilan dan perkembangan bisnis yang dirasakan
oleh J.Co Donut & Coffee ditandai dengan pembukaan gerai-gerai J.Co Donuts & Coffee di
berbagai daerah di Indonesia dan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Surabaya, Makasar, Pekanbaru dan Medan termasuk salah satunya yang ada di Ramayana Kota

13
Tebing Tinggi ini. Bahkan kini J.Co sudah go Internasional dengan membuka gerainya di luar
negeri. Kini kesuksesan J.Co Donuts & Coffee sebagai salah satu perusahaan kuliner asli
Indonesia sudah banyak menginspirasi munculnya beragam gerai donat modern lainnya.

4.2 Saran
Budaya organisasi yang diterapkan oleh J.Co Donuts & Coffee ini sudah dapat dikatakan
baik, tapi sebaiknya perusahaan tetap harus lebih memperkuat lagi budaya yang ada di
perusahaannya dengan memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi, melakukan pembinaan
terhadap anggota organisasi, memberikan contoh atau teladan serta melakukan koordinasi dan
kontrol agar budaya tersebut dapat menjadi ciri khas perusahaan yang membedakannya dengan
perusahaan yang lain serta membawa keuntungan untuk perusahaan karena dengan adanya
budaya organisasi yang kuat, maka hal itu dapat membantu perusahaan untuk berkembang dan
mencapai tujuan-tujuannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Hazmi, M. A. T., Kuswarno, E., & Mirawati, I. Budaya Organisasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Di Era Digital. Komunikasi Organisasi Dalam Era Post-Modern, 38.
Ridwan Widagdo, R. W., & Sri Rokhlinasari, S. R. (2019). Strategi UMKM Berbasis Budaya
Pengembangan.
Jatmiko, Rohmat Dwi. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Usaha Kecil.
Journal of Management and Business Review, 11(1), 1-19.
Natalia, Gabriela Ningrum. Andri, Seno. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi dan
Pengembangan Organisasi (Studi Kasus Karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru). JOM
FISIP, 4(2), 1-12.
https://www.google.com/amp/s/www.linovhr.com/pengertian-organizational-culture-manfaat-
dan-cara-membangunnya/amp/ Diakses pada 02 Januari 2022 pukul 12.15
https://samahitawirotama.com/manfaat-budaya-perusahaan-yang-kuat/ Diakses pada 02 Januari
2022 pukul 13.20
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ugjournal/article/view/887/786 Diakses pada 02
Januari 2022 pukul 13.45
https://www.google.com/amp/s/amp.timesindonesia.co.id/read/news/303649/efesiensi-menjadi-
budaya-organisasi-pelaku-umkm Diakses pada 02 Januari 2022 pukul 14.02
https://www.maxmanroe.com/melihat-sejarah-bisnis-j-co-donut-coffee.html Diakses pada 02
Januari 2022 pukul 14.17
https://www.google.com/amp/s/food.detik.com/info-kuliner/d-5822565/bagi-donat-saat-resign-
jadi-tradisi-orang-kantoran/amp Diakses pada 02 Januari 2022 pukul 17.10
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.binus.ac.id Diakses
pada 02 Januari 2022 pukul 19.36

15

Anda mungkin juga menyukai