Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, M.P.

Oleh:
KELOMPOK 3

1. A.A Gede Ngurah Pramana Putra 20/2107521230


2. Ni Made Putri Natya Aurelia 30/2107521243
3. Luh Dea Natalia Anggita 36/2107521250

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan paper yang
berjudul “Produksi dan Pertumbuhan”. Penulisan paper ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pengantar Eekonomi Makro dari Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Drs.
Made Kembar Sri Budhi, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan paper ini.
Adapun beberapa materi yang kami bahas dalam paper ini yaitu
Membandingkan pertumbuhan ekonomi beberapa negara penting di dunia,
Menjelaskan mengapa produktivitas sangat penting, Menjelaskan bagaimana
produktivitas ditentukan, melalui: modal fisik per TK, modal daya manusia per TK,
sumber daya alam per TK, pengetahuan teknologi, Menjelaskan peran tabungan
dan investasi, Menjelaskan gejala terjadinya ‘diminishing returns” dan “catch-up
effect”, Menjelaskan peran investasi dari luar negeri. Penulis menyadari paper ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan paper ini.

Denpasar, 8 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara Penting di Dunia .................... 3
2.2 Pentingnya Produktivitas .......................................................................... 5
2.3 Menentukan Produktivitas ........................................................................ 7
2.4 Peran Tabungan dan Investasi ................................................................ 10
2.5 Gejala terjadinya ‘Diminishing Returns” dan “Catch-up Effect” .......... 12
2.6 Peran Investasi dari Luar Negeri ............................................................ 15
BAB III.................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi makro jangka panjang


di setiap periode. Pada setiap periode, suatu daerah berupaya meningkatkan
perekonomian daerahnya untuk menciptakan kemakmuran dengan
menambahkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi makro. Oleh karena itu perlunya jumlah tenaga kerja, investasi
sebagai pembentukan modal, dan perlunya teori ekonomi makro untuk
menggunakan perdagangan internasional sebagai input atau faktor untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi yang optimal di suatu wilayah.
Selain untuk memperoleh pertumbuhan ekonomi yang terbaik,
pembangunan perlu dilakukan secara terpadu dengan mengembangkan
perekonomian di setiap daerah yang ada, seperti Indonesia. Hal ini diperlukan
karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah wilayah yang
banyak dengan karakteristik yang berbeda-beda. Berbagai perbedaan wilayah
merupakan hasil dari berbagai perbedaan: geofisika dasar, kondisi ekonomi,
distribusi sumber daya alam dan atribut sosial masyarakat (Karmaji, 2007).
Pertumbuhan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor
pembangunan ekonomi, sekaligus sebagai faktor utama. Menurut Nurkse,
lingkaran setan kemiskinan dapat diputus melalui pembentukan modal karena
tingkat pendapatan yang rendah dan produksi dan investasi yang rendah atau
tidak ada sama sekali. Hal ini menyebabkan kekurangan di bidang barang
modal, yang dapat diatasi melalui pembentukan modal, yang meningkatkan
pasokan mesin dan peralatan. Skala produksi meningkatkan biaya ekonomi dan
sosial yang diciptakan. Pembentukan modal mengarah pada pemanfaatan
penuh sumber daya yang ada. Dengan demikian, pembentukan modal
mengarah pada peningkatan output, pendapatan, dan ukuran lapangan kerja,
yang menyelesaikan masalah inflasi dan neraca pembayaran dan membuat
perekonomian menjadi lebih baik.

1
Investasi atau penanaman modal merupakan mesin perekonomian, besarnya
investasi yang direalisasikan pada suatu negara yang bersangkutan, dan paling
tidak investasi akan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang lambat
(Ambar Sariningrum, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan
ekonomi tidak terlepas dari modal, dan modal dapat diwujudkan dalam bentuk
investasi. Investasi ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan
memperluas tenaga kerja dari pemerintah, sektor swasta dan pinjaman luar
negeri. Oleh karena itu, pemerintah harus berupaya menciptakan iklim
investasi yang kondusif dan fasilitas yang memadai.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan pertumbuhan ekonomi beberapa negara penting


di dunia?
2. mengapa produktivitas sangat penting?
3. Bagaimana produktivitas ditentukan, melalui: modal fisik per TK, modal
daya manusia per TK, sumber daya alam per TK, pengetahuan teknologi ?
4. Bagaimana peran tabungan dan investasi?
5. Bagaimana gejala terjadinya ‘diminishing returns” dan “catch-up effect”?
6. Bagaimana peran investasi dari luar negeri?
1.3 Tujuan

1. Memahami perbandingan pertumbuhan ekonomi beberapa negara penting


di dunia.
2. Memahami pentingnya produktivitas.
3. Memahami penentuan produktivitas melalui: modal fisik per TK, modal
daya manusia per TK, sumber daya alam per TK, pengetahuan teknologi.
4. Memahami peran tabungan dan investasi.
5. Memahami gejala terjadinya ‘diminishing returns” dan “catch-up effect”.
6. Memahami peran investasi dari luar negeri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara Penting di Dunia


Secara substansial, tingkat pertumbuhan ekonomi sangat bervariasi
dari negara yang satu ke negara lainnya. Sejak tahun 1990 sampai dengan
tahun 2017, PDB per orang di China tumbuh kurang lebih sebesar 9% per
tahun, dan menghasilkan peningkatan dari pendapatan rata-rata sebesar
sepuluh kali lipat. Pertumbuhan ekonomi china tersebut, telah membuat
China menjadi negara berpenghasilan menengah dalam kira-kira satu
generasi, karena sebelumnya China merupakan salah satu negara termiskin
di dunia. China akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia, jika
pertumbuhan ekonomi negara China yang pesat ini terus berlanjut hingga
ke generasi berikutnya. Sedangkan, dalam periode waktu yang sama,
pendapatan per orang di negara Zimbabwe mengalami penurunan dengan
total 27%, membuat orang biasa di negara tersebut mengalami kemiskinan.

Pertumbuhan Ekonomi di Seluruh Dunia

Tabel 1.
Sebagai langkah awal untuk mempelajari tentang pertumbuhan jangka
panjang, mari kita melihat pengalaman beberapa ekonomi di beberapa
negara. Tabel 1 menunjukkan PDB per orang di 13 negara, dan untuk

3
rentang waktu setiap negara pada data tersebut mencakup lebih dari satu
abad. Pada kolom pertama menyajikan negara, pada kolom 2 menyajikan
periode waktu (periode waktu memiliki rentang waktu yang berbeda dari
negara yang satu ke negara lainnya karena perbedaan pada ketersediaan data
yang dapat diperoleh). Kolom ke-3 menyajikan PDB Riil per orang lebih
dari satu abad yang lalu dan kolom ke-4 menyajikan PDB Riil pada satu
tahun terakhir.
Data PDB Riil per orang pada Tabel 1 menunjukkan bahwa dari satu
negara ke negara lainnya memiliki standar hidup yang berbeda-beda.
Misalnya, pendapatan per orang di negara Amerika Serikat pada saat ini
sekitar delapan kali lipat dari negara India dan hampir empat kali lipat dari
negara China. Selama beberapa dekade, negara-negara termiskin
memperoleh tingkat pendapatan rata-rata yang tidak terlihat dibandingkan
dengan negara-negara maju di dunia. Penduduk negara Inggris pada tahun
1870 memperoleh PDB Riil per orang yang hampir sama dengan negara
Pakistan pada tahun 2017. Penduduk Amerika Serikat pada tahun 1870
memiliki PDB Riil per orang yang lebih banyak dibandingkan negara
Bangladesh pada tahun 2017.
Kolom ke-5 pada Tabel 1 menyajikan tingkat persentase
pertumbuhan untuk masing-masing negara. Misalnya di negara Amerika
Serikat dimana PDB Riil per orang pada tahun 1870 sebesar $4.443 dan
pada tahun 2017 sebesar $59.532, dengan persentase tingkat pertumbuhan
sebesar 1,78% untuk setiap 147 tahun, pendapatan tersebut akan berakhir
pada $59.532. Tentu saja penigkatan PDB Riil per orang di Amerika Serikat
tidak konstan meningkat sebesar 1,78% per tahun. Beberapa tahun mungkin
meningkat lebih sedikit, dan beberapa tahun mungkin meningkat lebih
banyak. Namun tingkat pertumbuhan PDB Riil sebesar 1,78% per tahun
tersebut mengabaikan fluktuasi dalam jangka pendek pada sekitar tren
dalam jangka panjang yang dapat mewakili tingkat pertumbuhan rata-rata
untuk PDB Riil per orang setiap tahun.

4
Pada Tabel 1, negara-negara tersebut diurutkan berdasarkan tingkat
persentase pertumbuhan dari yang paling cepat sampai dengan yang paling
lambat. Pada data Tabel 1 tersebut, yang paling tinggi dalam Tabel 1 adalah
China dan Brazil, yang mengubah posisi negara tersebut dari salah satu
negara termiskin di dunia menjadi salah satu negara dengan tingkat
penghasilan menengah. Pada bagian bawah Tabel 1, kita dapat melihat
negara Pakistan dan Bangladesh yang termasuk dalam salah satu negara
termiskin pada akhir abad ke-19 sampai dengan saat ini. Pada bagian bawah
Tabel 1 adalah Inggris yang merupakan negara terkaya di dunia pada tahun
1870 dengan PDB Riil per orang sekitar 20% lebih tinggi dari Amerika
Serikat, tetapi pada saat ini PDB Riil per orang di Inggris sekitar 27% lebih
rendah dibandingkan Amerika Serikat.
Data yang ada pada Tabel 1 menggambarkan bahwa negara-negara
yang menjadi negara terkaya di dunia tidak menjamin untuk tetap menjadi
negara terkaya di dunia, dan negara-negara termiskin di dunia tidak
menjamin bahwa negara-negara tersebut tetap menjadi negara termiskin di
dunia.

2.2 Pentingnya Produktivitas


Mari kita mulai studi kita tentang produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi dengan mengembangkan model sederhana berdasarkan novel
terkenal Daniel Defoe Robinson Crusoe tentang seorang pelaut yang
terdampar di pulau terpencil. Karena Crusoe tinggal sendirian, dia
memancing, menanam sayuran sendiri, dan membuat pakaian sendiri. Kita
dapat menganggap kegiatan Crusoe—produksi dan konsumsi ikan, sayuran,
dan pakaiannya—sebagai ekonomi sederhana. Dengan mempelajari
ekonomi Crusoe, kita dapat mempelajari beberapa pelajaran yang juga
berlaku untuk ekonomi yang lebih kompleks dan dunia nyata.
Apa yang menentukan standar hidup Crusoe? Sederhananya,
produktivitas adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi per unit input
tenaga kerja. Jika Crusoe pandai memancing, menanam sayuran, dan
membuat pakaian, dia akan hidup dengan baik. Jika dia tidak pandai dalam

5
hal-hal ini, hidupnya akan buruk. Karena Crusoe hanya dapat
mengkonsumsi apa yang dia hasilkan, standar hidupnya terkait dengan
produktivitasnya.
Mengambil contoh ekonomi Crusoe, mudah untuk melihat bahwa
produktivitas adalah penentu utama standar hidup, dan pertumbuhan
produktivitas adalah penentu utama pertumbuhan standar hidup. Semakin
banyak ikan yang bisa ditangkap Crusoe per jam, semakin banyak dia
makan untuk makan malam. Jika Crusoe menemukan tempat memancing
yang lebih baik, produktivitasnya meningkat. Peningkatan produktivitas ini
membuat Crusoe lebih baik: dia bisa makan lebih banyak ikan, atau dia bisa
menghabiskan lebih sedikit waktu untuk memancing dan lebih banyak
waktu membuat barang-barang lain yang dia suka. Peran penting
produktivitas dalam menentukan standar hidup berlaku untuk negara dan
pelaut yang terdampar.. Ingat, PDB suatu perekonomian mengukur dua hal
pada saat yang sama: pendapatan total setiap orang dalam perekonomian
dan pengeluaran total untuk output barang dan jasa perekonomian. PDB
dapat mengukur keduanya, karena untuk perekonomian secara keseluruhan
harus sama. Sederhananya, pendapatan suatu perekonomian adalah output
dari perekonomian tersebut.
Seperti Crusoe, suatu negara hanya dapat menikmati standar hidup
yang tinggi jika dapat memproduksi barang dan jasa dalam jumlah besar.
Orang Amerika hidup lebih baik daripada orang Nigeria karena pekerja
Amerika lebih produktif daripada pekerja Nigeria. Standar hidup orang
Jepang tumbuh lebih cepat daripada orang Argentina karena produktivitas
pekerja Jepang tumbuh lebih cepat. Faktanya, salah satu dari sepuluh prinsip
ekonomi dalam Bab 1 adalah bahwa standar hidup suatu negara bergantung
pada kapasitas produksi barang dan jasa. Oleh karena itu, untuk memahami
perbedaan besar dalam standar hidup antar negara atau dari waktu ke waktu,
kita harus fokus pada produksi barang dan jasa. Tetapi mempelajari
hubungan antara standar hidup dan produktivitas hanyalah langkah pertama.

6
2.3 Menentukan Produktivitas
Meskipun produktivitas secara unik penting dalam menentukan
standar hidup Robinson Crusoe, banyak faktor yang menentukan
produktivitas Crusoe. Masing-masing penentu produktivitas Crusoe ini
yaitu modal fisik, modal manusia, sumber daya alam, dan pengetahuan
yang
teknologi memiliki pandangan dalam ekonomi yang lebih kompleks dan
realistis. Mari kita pertimbangkan setiap faktor secara bergantian:
1. Modal Fisik per Pekerja
Pekerja lebih produktif jika mereka memiliki alat untuk bekerja.
Stok peralatan dan struktur yang digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa disebut modal fisik, atau modal sederhana. Misalnya, ketika
tukang kayu membuat furnitur, mereka menggunakan gergaji, mesin
bubut, dan bor. Lebih banyak alat memungkinkan pekerja kayu untuk
menghasilkan produk mereka lebih cepat dan lebih akurat: pekerja
dengan hanya peralatan tangan dasar dapat membuat lebih sedikit
furnitur per minggu daripada pekerja dengan presisi dan peralatan
pengerjaan kayu khusus.
Input yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa seperti
tenaga kerja, modal, dll dapat disebut faktor produksi. Sebuah fitur
penting dari modal adalah bahwa itu adalah faktor produksi. Artinya,
modal merupakan input dalam proses produksi, dan di masa lalu
merupakan output dari proses produksi. Tukang kayu menggunakan
mesin bubut untuk membuat kaki meja. Sebelumnya, mesin bubut itu
sendiri merupakan produk dari perusahaan yang memproduksi mesin
bubut. Produsen bubut pada gilirannya menggunakan peralatan lain
untuk memproduksi produk mereka. Oleh karena itu, modal adalah
faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan berbagai barang
dan jasa, termasuk modal tambahan.
2. Modal Manusia per Pekerja
Modal manusia adalah istilah ekonom untuk pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh pekerja melalui pendidikan, pelatihan, dan

7
pengalaman. Modal manusia mencakup keterampilan yang
terakumulasi dalam program anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah, perguruan tinggi, dan pelatihan di tempat kerja untuk orang
dewasa dalam angkatan kerja. Seperti modal fisik, modal manusia
meningkatkan kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang
dan jasa.
Seperti modal fisik, modal manusia juga merupakan faktor produksi.
Membangkitkan modal manusia membutuhkan investasi dalam bentuk
guru, perpustakaan, dan waktu siswa. Padahal, mahasiswa dapat
dikatakan sebagai “pekerja” yang tugas pentingnya adalah
menghasilkan sumber daya manusia yang akan digunakan dalam
produksi di masa mendatang.
3. Sumber Daya Alam per Pekerja
Sumber daya alam adalah input produksi yang disediakan oleh alam,
seperti tanah, sungai dan deposit mineral. Sumber daya alam datang
dalam dua bentuk: terbarukan dan tidak terbarukan. Hutan merupakan
salah satu contoh sumber daya yang dapat diperbaharui. Ketika pohon
ditebang, bibit dapat ditanam di tempatnya untuk panen di masa depan.
Minyak bumi merupakan salah satu contoh sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui. Karena minyak diproduksi oleh alam selama jutaan
tahun, pasokannya terbatas. Setelah pasokan minyak habis, tidak
mungkin untuk menghasilkan lebih banyak.
Perbedaan sumber daya alam bertanggung jawab atas beberapa
perbedaan standar hidup di seluruh dunia. Keberhasilan sejarah
Amerika Serikat sebagian didorong oleh pasokan besar tanah yang
cocok untuk pertanian. Saat ini, beberapa negara di Timur Tengah,
seperti Kuwait dan Arab Saudi, kaya hanya karena mereka kebetulan
berada di puncak beberapa sumber minyak terbesar di dunia. Seperti
yang Anda ingat, input yang digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa adalah tenaga kerja, modal, dan sebagainya yang disebut faktor
produksi. Sebuah fitur penting dari modal adalah bahwa itu adalah
faktor produksi yang diproduksi . Artinya, modal merupakan input

8
dalam proses produksi yang pada masa lalu merupakan output dari
proses produksi. Tukang kayu menggunakan mesin bubut untuk
membuat kaki meja. Sebelumnya, mesin bubut itu sendiri merupakan
keluaran dari sebuah perusahaan yang memproduksi mesin bubut.
Produsen bubut pada gilirannya menggunakan peralatan lain untuk
membuat produknya. Jadi, modal adalah faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksi segala macam barang dan jasa, termasuk
lebih banyak modal.
Meskipun sumber daya alam dapat menjadi penting, mereka tidak
perlu bagi perekonomian untuk menjadi sangat produktif dalam
memproduksi barang dan jasa. Jepang, misalnya, adalah salah satu
negara terkaya di dunia, meskipun memiliki sedikit sumber daya alam.
Perdagangan internasional memungkinkan keberhasilan Jepang. Jepang
mengimpor banyak sumber daya alam yang dibutuhkannya, seperti
minyak, dan mengekspor barang-barang manufakturnya ke negara-
negara yang kaya akan sumber daya alam.
4. Pengetahuan Teknologi
pengetahuan teknologi merupakan pemahaman tentang cara terbaik
untuk memproduksi barang dan jasa. Dua ratus tahun yang lalu,
kebanyakan orang Amerika bekerja di pertanian karena pertanian
eknologi yang tersedia pada saat itu membutuhkan input tenaga kerja
yang tinggi untuk memberi makan seluruh penduduk. Saat ini, berkat
kemajuan teknologi pertanian, sebagian kecil penduduk dapat
menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan seluruh negeri.
Perubahan teknologi ini membebaskan tenaga kerja, yang kemudian
dapat digunakan untuk memproduksi barang lain dan jasa.
Pengetahuan teknologi memiliki banyak bentuk. Beberapa teknologi
adalah pengetahuan umum, seperti setelah satu orang menggunakannya,
semua orang menyadarinya. Misalnya, begitu Henry Ford berhasil
memperkenalkan produksi jalur perakitan, pembuat mobil lain dengan
cepat mengikutinya. Teknologi lain adalah hak milik (hanya diketahui
oleh perusahaan yang menemukannya). Misalnya, Hanya Coca-Cola

9
Company yang mengetahui resep rahasia membuat minuman ringan
yang terkenal itu. Masih teknologi lain yaitu milik untuk waktu yang
singkat. Ketika sebuah perusahaan farmasi menemukan obat baru,
sistem paten memberi perusahaan itu hak sementara untuk menjadi
produsen eksklusifnya. Ketika paten berakhir, bagaimanapun,
perusahaan lain diizinkan untuk membuat obat. Semua bentuk
pengetahuan teknologi ini penting untuk produksi barang dan jasa
perekonomian.
Penting untuk membedakan antara pengetahuan teknologi dan
modal manusia. Mereka terkait erat, tetapi ada perbedaan penting.
Pengetahuan teknologi mengacu pada pemahaman masyarakat tentang
bagaimana dunia bekerja. Modal manusia mengacu pada sumber daya
yang dikeluarkan untuk mentransmisikan pemahaman ini kepada
angkatan kerja. Untuk menggunakan metafora yang relevan,
pengetahuan teknologi adalah kualitas buku teks masyarakat, sedangkan
modal manusia adalah jumlah waktu yang dihabiskan penduduk untuk
membacanya. Produktivitas pekerja tergantung pada keduanya.

2.4 Peran Tabungan dan Investasi


Modal merupakan faktor produksi. Modal diproduksi, suatu
masyarakat agar dapat mengubah jumlah modal yang dimilikinya. Jika hari
ini perekonomian menghasilkan sejumlah barang modal baru, maka besok
perekonomian akan memiliki persediaan modal yang lebih besar dan
mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa. Jadi, salah satu cara
untuk meningkatkan produktivitas masa depan adalah dengan mencurahkan
lebih banyak sumber daya saat ini untuk produksi modal.
Salah satu dari Sepuluh Prinsip Ekonomi adalah bahwa orang
menghadapi trade off. Prinsip ini sangat penting ketika mempertimbangkan
akumulasi modal. Karena sumber daya yang langka, mencurahkan lebih
banyak sumber daya untuk memproduksi modal, mencurahkan lebih sedikit
sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa untuk konsumsi saat ini.
Artinya, bagi masyarakat untuk berinvestasi lebih banyak dalam modal,

10
mereka harus mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak dari
pendapatannya saat ini. Hal ini mengharuskan masyarakat mengorbankan
konsumsi barang dan jasa di masa sekarang untuk menikmati konsumsi
yang lebih tinggi di masa depan.
Pasar keuangan suatu perekonomian mengoordinasikan tabungan
dan investasi. Hal ini juga mengkaji bagaimana kebijakan pemerintah
mempengaruhi jumlah tabungan dan investasi yang terjadi. Pada titik ini,
penting untuk dicatat bahwa mendorong tabungan dan investasi adalah
salah satu cara pemerintah dapat mendorong pertumbuhan dan, dalam
jangka panjang, meningkatkan standar hidup ekonomi.
Antara tabungan dan investasi memiliki pengertian serta peran yang
berbeda, sebagai berikut:
1. Tabungan
1) Menurut Keynes (Jhingan, 2010: 137) tabungan merupakan fungsi
dari pendapatan. Tingkat pendapatan masyarakat akan sangat
mempengaruhi tingkat tabungan yang dilakukan oleh masyarakat.
Jika tingkat pendapatan masyarakat tinggi maka ketersediaan dana
yang tidak digunakan untuk konsumsi akan semakin tinggi sehingga
jumlah tabungan akan meningkat. Makin besar jumlah pendapatan
yang diterima oleh masyarakat, maka akan semakin besar pula
jumlah tabungan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.
2) Model Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan adalah
determinan penting dari persediaan modal pada kondisi steady-state.
Dengan kata lain, jika tingkat tabungan tinggi, maka perekonomian
akan mempunyai persediaan modal yang besar dan tingkat ouput
yang tinggi, serta sebaliknya.
2. Investasi
1) Menurut Mankiw Investasi didefinisikan sebagai tambahan bersih
terhadap stok kapital yang ada. Istilah lain dari investasi adalah
akumulasi modal atau pembentukan modal. Inestasi juga dapat
dalam bentuk penanaman modal yang memiliki definisi penanaman
modal yaitu segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh

11
penanam modal dalam negeri maupun asing untuk melakukan usaha
di wilayah Negara Republik Indonesia.
2) Harrod-Domar (Jhingan, 2010: 229) menyatakan bahwa investasi
merupakan peranan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi,
khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi menciptakan pendapatan dan kedua memperbesar
kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok
modal.

2.5 Gejala terjadinya ‘Diminishing Returns” dan “Catch-up Effect”


Misalkan pemerintah menjalankan kebijakan yang menaikkan
tingkat tabungan negara, dalam artian bahwa persentase PDB yang lebih
banyak ditujukan untuk tabungan daripada konsumsi. Apa yang terjadi?
Dengan negara yang menabung lebih banyak, maka lebih sedikit sumber
daya yang dibutuhkan untuk membuat barang konsumsi dan lebih
banyak sumber daya tersedia untuk membuat barang modal. Akibatnya,
persediaan modal meningkat, yang mengarah pada peningkatan
produktivitas dan pertumbuhan PDB yang lebih cepat. Tetapi berapa
lama tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi ini bertahan?. Dengan
asumsi bahwa tingkat tabungan tetap pada tingkat baru yang lebih
tinggi, apakah tingkat pertumbuhan PDB tetap tinggi tanpa batas waktu
atau hanya untuk jangka waktu tertentu?
Menurut pandangan tradisional tentang proses produksi adalah
bahwa kapital tunduk pada hasil yang semakin berkurang (diminishing
returns), yaitu ketika stok kapital meningkat, output ekstra yang
dihasilkan dari satu unit kapital tambahan turun. Dengan kata lain,
ketika pekerja sudah memiliki sejumlah besar modal untuk digunakan
dalam memproduksi barang dan jasa, memberi mereka satu unit modal
tambahan hanya meningkatkan produktivitas mereka sedikit. Fenomena
ini diilustrasikan pada yang menunjukkan bagaimana jumlah modal per
pekerja menentukan jumlah output per pekerja, dengan tetap
mempertahankan semua penentu output lainnya (seperti sumber daya
alam dan pengetahuan teknologi). Kurva menjadi lebih datar karena

12
jumlah modal meningkat karena pengembalian modal yang semakin
berkurang.Hasil modal yang semakin berkurang kadang-kadang disebut
produk marjinal modal yang semakin berkurang.

Karena hasil yang semakin berkurang (diminishing returns),


peningkatan tingkat tabungan menyebabkan pertumbuhan yang lebih
tinggi hanya untuk sementara waktu. Karena tingkat tabungan yang
lebih tinggi memungkinkan lebih banyak modal untuk diakumulasikan,
manfaat dari modal tambahan menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu,
dan dengan demikian pertumbuhan melambat. Dalam jangka panjang,
tingkat tabungan yang lebih tinggi mengarah ke tingkat produktivitas
dan pendapatan yang lebih tinggi tetapi tidak untuk pertumbuhan yang
lebih tinggi dalam variabel variabel ini. Namun, mencapai jangka
panjang ini bisa memakan waktu cukup lama. Menurut studi data
internasional tentang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan tingkat
tabungan dapat menyebabkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi untuk
jangka waktu beberapa dekade.
Perolehan keuntungan dari modal yang semakin berkurang
memiliki implikasi penting lainnya. Dengan anggapan hal lain adalah
sama, lebih mudah bagi suatu negara untuk tumbuh cepat jika awalnya
relatif miskin. Efek dari kondisi awal pada pertumbuhan selanjutnya
ini kadang-kadang disebut efek mengejar (catch-up effect). Di negara-
negara miskin, para pekerja bahkan tidak memiliki alat yang paling
dasar dan, sebagai akibatnya, memiliki produktivitas yang rendah.

13
Dengan demikian, sejumlah kecil investasi modal dapat secara
substansial meningkatkan produktivitas para pekerja ini. Sebaliknya,
pekerja di negara kaya memiliki produktivitas tinggi sebagian karena
mereka memiliki modal dalam jumlah besar untuk bekerja. Ketika
jumlah modal per pekerja sudah begitu tinggi, tambahan investasi
modal memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap produktivitas.
Studi data internasional tentang pertumbuhan ekonomi mengkonfirmasi
efek mengejar (catch-up effect) ini. Mengendalikan variabel lain, seperti
persentase PDB yang ditujukan untuk investasi, negara-negara miskin
cenderung tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada negara-
negara kaya.
Efek mengejar ketinggalan ini dapat membantu menjelaskan
beberapa fakta yang membingungkan. Misalkan, dari tahun 1960 hingga
1990, Amerika Serikat dan Korea Selatan mencurahkan bagian yang
sama dari PDB untuk investasi. Namun selama ini, Amerika Serikat
hanya mengalami pertumbuhan moderat sekitar 2 persen, sedangkan
Korea Selatan mengalami pertumbuhan spektakuler lebih dari 6 persen.
Penjelasannya adalah efek catch-up. Pada tahun 1960, Korea Selatan
memiliki PDB per orang kurang dari sepersepuluh tingkat AS, sebagian
karena investasi sebelumnya sangat rendah. Dengan persediaan modal
awal yang kecil, Korea Selatan menyadari manfaat yang lebih besar
untuk akumulasi modal dan dengan demikian memiliki tingkat
pertumbuhan berikutnya yang lebih tinggi.
Efek mengejar ini muncul dalam aspek kehidupan lainnya.
Ketika sebuah sekolah memberikan penghargaan akhir tahun kepada
siswa “Paling Berkembang”, siswa tersebut biasanya adalah siswa yang
memulai tahun dengan kinerja yang relatif buruk. Siswa yang memulai
tahun tidak belajar menemukan peningkatan lebih mudah daripada
siswa yang selalu bekerja keras. Perhatikan bahwa, baik untuk menjadi
“Paling Lebih Baik,” mengingat titik awal, tetapi itu seimbang lebih
baik menjadi "Siswa Terbaik." Demikian pula, pertumbuhan ekonomi
antara tahun 1960 dan 1990 jauh lebih cepat di Korea Selatan daripada

14
di Amerika Serikat, tetapi PDB per orang masih lebih tinggi di
Amerika Serikat. Sehingga dapat diartikan bahwa hasil yang semakin
berkurang (dimishing returns) merupakan properti di mana manfaat dari
satu unit tambahan input menurun seiring dengan meningkatnya jumlah
input. Sedangkan, efek mengejar (catch-up effect) merupakan properti di
mana negara negara yang awalnya miskin cenderung tumbuh lebih cepat
daripada negaranegara yang mulai kaya.

2.6 Peran Investasi dari Luar Negeri


Peranan investasi asing bagi suatu negara sangat menentukan laju
pertumbuhan perekonomian. Investasi asing membawa banyak sekali
dampak positif bagi pembangunan suatu negara. Investasi dari luar negeri
memiliki berbagai macam bentuk, seperti investasi asing langsung dan
investasi portofolio asing. Dalam arti sempit, investasi asing langsung
merujuk pada pembangunan fasilitas baru dan memungkinkan adanya
kontrol terhadap operasi perusahaan. Menurut Salvatore, investasi asing
langsung meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata, misalnya
seperti pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang
modal, pembelian tanah untuk keperluan produksi, pembelanjaan berbagai
peralatan inventaris dan sebagainya. Keberadaan aset-aset ini, biasanya
diikuti dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan pihak
investor sendiri (pemilik aset) tetap mempertahankan kontrol terhadap
dana-dana yang telah ditanamkannya. Menurut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang penanaman modal, yang dimaksud dengan istilah FDI
atau PMA (Penanaman Modal Asing) adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam
negeri. Adapun empat bentuk investasi asing langsung, yaitu:
1. Investasi horizontal, Menurut Kurniati et al (2007: 17), investasi asing
langsung yang dilakukan secara horizontal akan memproduksi barang
yang sama di beberapa negara. Investasi asing langsung jenis ini

15
memiliki motivasi untuk mencari pasar yang baru. Keuntungan dari
investasi asing langsung jenis ini adalah efisiensi di dalam biaya
transportasi, karena tempat produksi yang ada menjadi lebih dekat
dengan konsumen.
2. Investasi vertikal, Menurut Kurniati et al (2007: 16), investasi asing
langsung yang dilakukan secara vertikal menyangkut desentralisasi
secara geografis dari aliran produksi perusahaan. Perusahaan akan
melakukan kegiatan produksi di negara-negara yang memiliki biaya
produksi yang rendah, kemudian hasil produksi di negara tersebut akan
disalurkan kembali ke negara induk perusahaan untuk diproses lebih
lanjut.
Bentuk investasi asing yang kedua adalah investasi portofolio asing.
Merupakan investasi yang dibiayai dengan uang asing namun dioperasikan
oleh penduduk dalam negeri. Contoh investasi portofolio asing adalah
investor Amerika Serikat membeli saham perusahaan di Bursas Efek
Indonesia. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan masuknya
investasi asing ke suatu negara. Salah satunya adalah adanya modal baru
untuk membantu membiayai berbagai macam sektor yang kekurangan biaya,
dan membuka lapangan pekerjaan sehingga menurunkan angka
pengangguran. Selain itu, manfaat yang lain adalah adanya transfer
teknologi. Dengan adanya teknologi yang baru, biasanya UMKM akan
mengembangkan hal tersebut sehingga akan mendorong pertumbuhan
perekonomian masyarakat.
Investasi dari luar negeri merupakan salah satu cara bagi suatu
negara untuk berkembang. Memang beberapa manfaat dari investasi ini
mengalir kembali ke pemiliki asing, investasi ini meningkatkan persediaan
modal ekonomi yang mengarah pada produktivitas yang lebih itnggi dan
upah yang lebih tinggi juga. Investasi dari luar negeri memberikan
kesempatan untuk negara-negara miskin dalam mempelajari teknologi yang
digunakan di negara-negara yang kaya. Investasi asing juga dapat
meningkatkan kesejahteraan bagai daerah lokal ataupun sekitarnya karena
adanya perubahan yang begitu cepat. Indonesia mencapai perekonomiannya

16
karena dibantu oleh investasi luar negeri, maka dari itu pemerintah
mengupayakan investasi asing untuk dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi yang diantaranya adalah:
1. Prasarana
Pemerataan pembangunan prasaranan sangat penting bagi masyarakat
di Indonesia. Dukungan investasi akan membawa dampak positif dan
tercapainya ekonomi di mata masyarakat karena akan mengembangkan
kemajuan suatu daerah.
2. Tenaga kerja
Tenaga kerja bertindak sebagai prioritas utama dalam kemajuan
ekonomi. Tanpa melakukan suatu pekerjaan, maka masyarakat tidak
akan memperoleh pendapatan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
3. Perizinan
Dalam melakukan investasi asing, tentunya dibutuhkan perizinan.
Kemudahan dalam memproses perizinan akan memperlancar investasi
asing untuk masuk ke wilayah manapun, khususnya di Indonesia.
Peran investasi asing dalam perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia benar-benar memberikan kontribusi yang nyata bagi
perekonomian, baik itu perkembangan teknologi, perbaikan infrastruktur,
dan juga membuka lapangan pekerjaan. Investasi asing juga mendorong
pengembangan modal manusia dengan pelatihan yang lebih baik untuk
pekerja lokal.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara substansial, tingkat pertumbuhan ekonomi sangat bervariasi dari
negara yang satu ke negara lainnya. Negara-negara yang menjadi negara terkaya di
dunia tidak menjamin untuk tetap menjadi negara terkaya di dunia, dan negara-
negara termiskin di dunia tidak menjamin bahwa negara-negara tersebut tetap
menjadi negara termiskin di dunia. Produktivitas adalah jumlah barang dan jasa
yang diproduksi per unit input tenaga kerja. Produktivitas adalah penentu utama
standar hidup, dan pertumbuhan produktivitas adalah penentu utama pertumbuhan
standar hidup
Walaupun produktivitas penting dalam menentukan standar hidup, banyak
faktor yang menentukan produktivitas. Masing-masing penentu produktivitas ini
yaitu modal fisik, modal manusia, sumber daya alam, dan pengetahuan teknologi
memiliki pandangan dalam ekonomi yang lebih kompleks dan realistis. Sumber
daya yang langka, mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk memproduksi
modal, mencurahkan lebih sedikit sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa
untuk konsumsi saat ini. Artinya, bagi masyarakat untuk berinvestasi lebih banyak
dalam modal, mereka harus mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih
banyak dari pendapatannya saat ini.
Hasil yang semakin berkurang (dimishing returns) merupakan properti di
mana manfaat dari satu unit tambahan input menurun seiring dengan
meningkatnya jumlah input. Sedangkan, efek mengejar (catch-up effect)
merupakan properti di mana negara negara yang awalnya miskin cenderung
tumbuh lebih cepat daripada negaranegara yang mulai kaya. Peranan investasi
asing bagi suatu negara sangat menentukan laju pertumbuhan perekonomian.
Investasi dari luar negeri memiliki berbagai macam bentuk, seperti investasi asing
langsung dan investasi portofolio asing. Investasi asing langsung merujuk pada
pembangunan fasilitas baru dan memungkinkan adanya kontrol terhadap operasi
perusahaan. Investasi portofolio asing merupakan investasi yang dibiayai dengan
uang asing namun dioperasikan oleh penduduk dalam negeri.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N. (2019). Principles of Economics. United States of America: Cengage.


Isnainul, O., Pakpahan, E. F., Hadlen, M., Michael, Daniel, & Violita, C. W. (2020).
PERANAN INVESTASI ASING DALAM PERCEPATAN PERTUMBUHAN
EKONOMI DI INDONESIA. Jatiswara, 241-254.

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/4346-10118-1-SM.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai