melihat dari penjelasan singkat di atas maka jelas sekali terlihat bahwa
mantan Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter,
dominan, dan sentralistis.
Gaya kepemimpinan presiden soeharto adalah otokratis, Inspektif dan
Represif. Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik
otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan
dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan
dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara.
Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan
mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara
pembatasan jumlah partai politik.
3. Gaya kepemimpinan BJ Habibie
Sekarang saya akan membahas gaya kepemimpinan dari presiden ke
tiga kita yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa kita kenal sebagai
BJ. Habibie merupakan presiden Indonesia dan merupakan salah satu tokoh
pemimpin yang dihormati, Beliau lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di
Parepare Sulawesi Selatan dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A.
Tuti Marini Puspowardojo.
BJ. Habibie merupakan presiden Republik Indonesia yang ketiga
dengan masa jabatan dari 21 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999. Selain
sebagai seorang presiden, BJ. Habibie juga pernah menangani berbagai
jabatan seperti, Wakil Presiden Indonesia ke-7, Menteri Negara Riset dan
Teknologi Republik Indonesia ke-1 dan juga menjabat sebagai ketua umum
ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) pada masa jabatannya
sebagai menteri.
Presiden Habibie merupakan lulusan tehnik mesin dari Institut
Teknologi Bandung dan lulusan tehnik penerbangan spesialisasi konstruksi
pesawat terbang dari RWTH Aachen, Jerman Barat. Meskipun Presiden
Habibie tidak memiliki latar belakang politik, namun Habibie dapat
menjelma menjadi sosok pemimpin yang cukup dikagumi. Awal
pemerintahan Presiden Habibie tidaklah mudah. Beliau harus menerima
kondisi Indonesia yang kacau balau pasca mundurnya Presiden Soeharto.
Dengan banyaknya terjadi kerusuhan di berbagai wilayah di Republik
Indonesia pada saat itu, Presiden Habibie yang merupakan seorang jenius