SILA 1
Nilai Filosofis
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sub Pokok Bahasan :
1.
2.
3.
4.
1. Pengertian
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah
Allah, pencipta segala yang ada dan semua
Makhluk. Yang Esa berarti Maha tunggal, esa
dalam zatNya, esa dalam sifatNya dan esa
dalam perbuatanNya.
Ketuhanan berarti kesesuaian dengan hakikat
nilai-nilai yang berasal dari Tuhan.
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
pengertian dan keyakinan adanya Tuhan Yang
Maha Esa, pencipta alam semesta beserta
isinya.
Pengertian
Ketuhanan yang Maha Esa mempunyai
makna
bahwa
segala
aspek
penyelenggaraan negara harus sesuai
dengan nilai-nilai yang berasal dari
Tuhan. Aspek yang dimaksud meliputi
aspek yang bersifat material seperti:
tujuan negara, tertib hukum, sistem
negara, dll. Aspek yang lain bersifat
spiritual seperti moral negara, moral para
penyelengara negara dll.
2. Paham Ketuhanan
Secara Implisit
Tuhan
memiliki
sifat
adikodrati
(sempurna) dan pengetahuan yang
benar dan sempurna tentang Tuhan
berasal dari Tuhan sendiri sebagai
anugrah
Secara Eksplisit
Pengetahuan tentang keberadaan
Tuhan timbul dari pengaruh agamaagama besar yang telah hidup selama
ratusan tahun.
Paham Ketuhanan
Bukti adanya Tuhan secara;
1. Ontologis; segala sesuatu dalam dunia
bersumber dari ide dan ide tertinggi adalah
Tuhan
2. Kosmologi; Segala sesuatu ada hubungan
sebab akibat. Sebab akibat tersebut sampai
pada suatu sebab yang tidak disebabkan oleh
yang lain yang disebut sebab pertama (kausa
prima).
3. Teleologis; Alam diatur menurut tujuan tertentu
dan Sesuatu yang menentukan tujuan itu adalah
Tuhan
4. Psikologis; pengertian dan gagasan dibuktikan
dengan pengalaman
Model-model
Hubungan
Negara -Agama di
Menurut Ir. Sukarno & N. Driyarkara
Indonesia
Negara Indonesia ber-Tuhan &
terbuka bg semua kalangan &
pluralitas.
Negara indonesia bukan negara
agama
Inspirasi agama memungkinkan
warga negara hidup lebih baik.
Model-model
Hubungan
Negara -Agama di
Nasionalisme Religius & Sekular
Indonesia
Sekular:
- Menekankan Kemajuan Ilmu-Pengetahuan
- Persoalan hidup masy-bangsa kompleks,
agama tidak bisa menjawab semua.
- Adanya spesifikasi bidang kehidupan
- Agama dan negara terpisah.
Model-model
Hubungan
Negara -Agama di
Religius:
Indonesia
- Kemajuan Ilmu-Pengetahuan
mengakibatkan rusaknya tradisi &
degradasi moral
- Pelaksanaan norma agama dlm
proses politik
Model-model
Hubungan
Negara -Agama di
Indonesia
Model Hub Negara & Agama degan
Pendekatan Politik Legal
- Penyatuan agama & negara
- Partai politik berbasis agama
- Hukum sipil diganti dgn hukum
agama
Model-model
Hubungan
Negara
di
Hubungan-Agama
Negara & Agama
dgn
Indonesia
Pendekatan Kultural
- Mewarnai kultur bangsa dgn
nilai-nilai agama
- Tidak berupaya menyatukan
agama & negara
- Tetap berlaku hukum sipil untuk
bangsa-negara, hukum agama
bagi penganutnya
Model-model
Hubungan
Negara
-Agama
Pemisahan
Agama & di
Negara
Indonesia
- Pemikiran ini sbg kritik terhadap
hegemoni negara pada kehidupan
beragama.
- Politisasi agama, membungkus
kepentingan politik dgn bahasa
agama
Model-model
Hubungan
Negara
-Agama di
Politik
Legal
Indonesia
Identitas
Partai politik
Azas partai politik
Peraturan/ undang-undang
Busana-seragam pemerintah
ideologi
Model-model
Hubungan
Negara
-Agama di
Politik Kultural
Indonesia
Nilai-nilai
Identitas manjadi sekunder
Tak harus partai politik aliran
Azas partai politik tak harus aliran
Undang-undang tersamar/ tersirat
Tak perlu ganti ideologi
Model-model
Hubungan
Negara
-Agama Agama
di
Model Pemisahan
&
Indonesia
Negara
Agama urusan akhirat
Agama lebih humanis
Negara urusan duniawi
Pemerintah dapat bertindak adil
Syarat-syarat dialog
1. Dialog mesti berdasarkan pengalaman
religius. Setiap peserta dituntut meyakini
kebenaran mendasar tentang hidup
2. Dialog menuntut keyakinan bahwa religi
lain juga memiliki dasar kebenaran pula.
3. Dialog harus didasari keterbukaan pada
kemungkinan perubahan yang tulus.
Yakni perubahan keyakinan fanatis yang
menyatakan hanya agamanya sendiri
ukuran mutlak kebenaran bagi semua
bidang kehidupan.