Anda di halaman 1dari 245

Text Book’s:

1. Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia ke ketiga, Edisi


Kedelapan, Penerbit Erlangga,Tahun 2004, Jakarta,
2. Suryana, Ekonomi Pembangunan, Problematika dan Pendekatan.
Penerbit Salemba Empat,Tahun 2000 , Jakarta.
3. Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah & Dasar
Kebijaksanaan, FE-UI, 1998, Jakarta
4. Suparmo dan Irawan, Ekonomika Pembangunan, BPFE, 1999,
Yogyakarta
5. Arsyad Lincoln, Ekonomi Pembangunan, STIE YKPN, 1992, Jakarta
6. Rustian Kamaludin, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Lembaga
FE-UI
7. Arsyad Lincolin, Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Daerah,FE UGM, 2009,Yogyakarta
Sekilas Tinjau Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan

Mata kuliah Ekonomi Pembangunan merupakan salah


satu mata kuliah ekonomi yang bersifat TERAPAN,
sehingga materinya, tidak hanya bersumber pada teori-
teori yang telah ada, tetapi juga bersumber pada
kehidupan suatu negara dan masyarakat, diantaranya
aspek :
-Penduduk
-Sumber sumber Alam
-Teknologi
-Karakteristik Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Tujuan mempelajari Ekonomi Pembangunan adalah diharapkan dapat
untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam menjelaskan:
 Pengertian Eko. Pembangunan, Pemb. Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
( mengapa Ekonomi Pembangunan perlu dipalajari)
 Ruang lingkup Ekonomi Pembangunan
 Perbedaan antara Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
 Persoalan dasar Pembangunan Ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlambatan Pembangunan di Negara sedang berkembang
 Unsur-unsur Pembangunan ekonomi
 Karakteristik Umum dan Struktur kegiatan Ekonomi di Negara sedang berkembang
 Masalah dan Kebijakan Ekonomi, yang meliputi:
- Kemiskinan, ketimbangan
- Pertumbuhan Penduduk dan kualitas Hidup
- Urbanisasi dan Migrasi
- Sumber Daya Manusia (Pendidikan dan Kesehatan dalam Pemb. Ekonomi)
-Lingkungan dan Pembangunan (Konsep-konsep Pemb. Berkelanjutan)
A. Pengertian Ekonomi Pembangunan, Pembangunan
Ekonomi, dan Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunan

Sebelum membahas Ekonomi Pembangunan, maka


terlebih dahulu apa itu Ilmu Ekonomi?

Ilmu Ekonomi : mempelajari yang berkaitan dengan


efisien alokasi sumber-sumber yang produktif untuk
menghasilkan berbagai barang-jasa, kemudian
mendistribusikannya ke berbagai konsumen yang
membutuhkan.
Ilmu Ekonomi: Suatu studi perilaku manusia dalam
upaya untuk mencapai/menaikan kemakmuran
Ekonomi Pembangunan Ruang Lingkup Lebih Luas
 Cabang dari pada Ilmu Ekonomi yang khusus membahas dan
menganalisis persoalan-persoalan yang dihadapi Negara
sedang berkembang serta cara untuk mengatasi persoalan,
agar Negara tersebut dapat membangun Ekonominya yang
lebih baik.

Persoalan/permasalahan yang dihadapi antara lain apa?


 Tekanan penduduk (kemiskinan dan pengangguran)
 Pendidikan dan kesehatan
 Output dan Pendapatan per capita
 Inflasi/harga tidak stabil
 Neraca Perdagangan Internasional
Pembangunan Ekonomi
 Sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang.
Sementara menurut Meir dan Balwin dalam bukunya
Economic Development Theory, History and Policy.
Economic development is a process where by an
economy’s real national income increase on a long period
of time. And if the rate of development is greater than
rate of population growth then per capital real income
will increase.

Berdasarkan depenisi di atas, maka pemb.ekonomi


memiliki tiga sifat penting:
Tiga sifat penting itu adalah:

1. Pembangunan ekonomi diartikan


sebagai proses
2.Pembangunan ekonomi diartikan
sebagai usaha untuk meningkatkan
pendatan perkapita
3.Kenaikan pendapatan perkapita
terus menerus pada jangka panjang
Pembangunan Ekonomi memiliki tiga sifat penting tersebut
dapat dijelaskan sbb:
1. Pembangunan Ekonomi diartikan sebagai proses, berarti
perubahan yang terus menerus yang di dalamnya mengandung
unsur-unsur kekuatan sendiri yang di tunjuk taraf
kesejahteraan/kegiatan ekonomi dari suatu tahap pembangunan
ketahap berikutnya.
2. Pembangunan Ekonomi diartikan sebagai usaha untuk
meningkatankan Y/c. Kondisi/hal ini sangat diperlukan sebagai
menaikan Y/c, karena meningkat Y/c merupakan cerminan dari
timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat,
misalnya GNP/PDB atau Y/c.
Salah satu alat untuk mengukur keberhasilan Pembangunan di
suatu Negara/Daerah adalah indikatornya: Tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicerminkan GNP/PDB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2005-
2011(dalam persentase)

6,5
6,3 6,1 6,1 6,1
2011 5,9
2007 2008 2010 2012
5,6
5,5 2013
4,5
2005
2006
2009
Pertanyaan : Apakah meningkat pendapatan per kapita dapat
mencerminkan tingkat kejahteraan masyarakat?

Misalnya : Indonesia (Soeharto) orientasi strategi pembangunan


berfokus pada tingkat Y/c. Namun ternyata sampai sekarang
menimbulkan ketimpangan, kemiskinan, pengangguran dan ketidak
merataan dalam distribusi pendapatan.

Jadi, ukuran (indicator) Y/c sebagai kinerja pembangunan hal ini


mempunyai kelemahan, diantaranya:
1) Tingkat kesejahteraan seseorang sulit untuk diukur dan
subjektif sifat nya (data yang tidak akurat)
2) Dalam menghitungnya, kurang memperhatikan aspek
distribusi pendapatan.
3) Pendapatan perkapita tidak memberikan gambar mengenai
masalah pengangguran.
Jadi, fokus Pembangunan tidak bisa pada bidang ekonomi,
namun perlu pertimbangan faktor yang bersifat nonekonomi
(Sosial & Budaya).

Oleh karena lahirlah pengertian Pembangunan Ekonomi yang


baru (M.Todaro,1977:82) dalam bukunya Economic’s for
Development World : An Introduction to Principles Problem
and Policies for Development.

Menurut Todaro, Pembangunan diartikan sebagai suatu proses


MULTIDIMENSIONAL yang melibatkan perubahan-
perubahan tata dalam stuktur sosial sikap mental yang sudah
terbiasa dalam lembaga-lembaga nasional termasuk:

 Akselerasi
Pertumbuhan Ekonomi
 Pengurangan dan Pemberantasan kemiskinan
Jadi pengertian pembangunan ekonomi oleh Torado perubahan lebih
luas berbagai aspek kehidupan. Pembangunan harus di lihat secara
dinamis bukan konsep statis.
Oleh karena itu Pembangunan ekonomi : usaha-usaha untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik.

3. Kenaikan pendapatan perkapita terus menerus pada jangka panjang


Menurut Gunder Frank, untuk mengukur keberhasilan
pembangunan suatu negara adalah meningkatnya pendapat
perkapita (rate of income percapita atau rate of economic
growth)
Jadi, yang yang terpenting kegiatan ekonomi dalam hal ini (Y/c)
secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga
bukanlah semata-mata dilihat dari perubahan dalam struktur
ekonomi suatu Negara yang menyebabkan peranan sektor
pertanian menurun, peran sektor industry meningkat.
Kesimpulan, dari penyebab tersebut, maka perbedaan Ekonomi
Pembangunan dengan Pembangunan ekonomi sebagai berikut:
1. Ekonomi Pembangunan Adalah: cabang ilmu Ekonomi yang
mempelajari Pembangunan Ekonomi khusus di NSB,
sedangkan
2. Pembangunan Ekonomi (Perkembangan Ekonomi) Adalah:
suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk meningkat dalam jangka panjang, ditandai dengan
perubahan ciri-ciri penting dalam masyarakat. ( Rostow)
Menurut Rostow pemb,suatu proses yang menyebabkan antara
lain (ciri-ciri penting):
a. Perubahan pandangan masyarakat
b. Perubahan pada kegiatan investasi
c. Perubahan menempatkan kedudukan seseorang
d. Perubahan kehidupan manusia ditentukan oleh SDA menjadi
SDM untuk menciptakan kemajuan
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI
menurut Gant ada 2 tahap tujuan pembangunan:

1). Untuk Menghapuskan Kemiskinan.


Jika tujuan sudah dirasakan hasilnya, seperti terpenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar (Necessary Condition) atau hal-hal yang harus
ada (pemerataan pendapatan, perluasan lapangan kerja), maka
tahap kedua ada
2). Untuk menciptakan kesempatan-kesempatan bagi warganya untuk
dapat hidup bahagia dan dapat terpenuhi segala kebutuhannya.

Di Negara sedang berkembang, hasil pembangunan tidak dapat


merata pada seluruh penduduknya. Misalnya dari 2000 juta penduduk
pada 100 negara berkembang, dimana 800 juta jiwa penduduknya
terjerat dalam tingkat kemiskinan dan keterbelakangan., sehingga
pertumbuhan dan pemerataan kebawah tidak tercapai atau disebut
dengan Trickel down effect
Adapun ciri-ciri kemiskinan peduduk (UDC) antara lain :
1. Sebagian besar kelompok penduduk masih tinggal di daerah
pedesaan. Mereka pada umumnya bekerja sebagai buruh tani,
karena tidak memiliki tanah sendiri. Kalau pun memiliki tanah,
namun tidak luas sehingga tidak cukup untuk membiayai hidup
keluarga dengan layak.
2. Banyak diantara mereka menganggur atau setengah menganggur
3. Jika mereka mempunyai usaha sendiri, biasanya alat yang
digunakan itu sewaan dari orang lain, sifat usahanya kecil-kecilan
dan terbatas karena kekurangan modal.
4. Kebanyakan mereka tidak berpendidikan dan jika berpendidikan,
tingkat pendidikannya rendah.
Kehidupan yang lebih baik menurut Goulet pada dasarnya meliputi :
1. Kebutuhan hidup
2. Kebutuhan harga diri
3. Kebutuhan kebebasan
Sementara, menurut Todaro ada 3 sasaran dan tujuan pembangunan,
adalah :
1. Pengingkatan Persedian dan Perluasan Distribusi berbagai
barang kebutuhan hidup yang pokok. Arti kemampuan memenuhi
kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, keamanan
dan perumahan, kesehatan dan lingkungan.
2. Peningkatan Standar Hidup, (peningkatan taraf hidup). Tujuan
peningkatan tsb tidak hanya berupa peningkatan pendapatan tetapi
juga meliputi : Penambahan penyediaan lapangan kerja, Perbaikan
kualitas pendidikan dan peningkatan perhatian nilai-nilai cultural dan
kemanusian serta lebih jauh lagi menjadi manusia yang seutuh (harga
diri) seperti penghargaan penghormatan
3. Kemampuan untuk memiliki (memperluas jangkauan pilihan
ekonomi dan sosial) membebaskan dari perbudakan atau
ketergantungan terhadap orang atau negara lain, bangsa misalnya,
(memilih lebih banyak barang dan jasa), untuk memiliki kebebasan
politik termasuk juga kepastian hukum dan pemerataan kesempatan.
Untuk mencapai sasaran atau tujuan pembangunan sebagaimana
dikemukakan di atas tadi, maka Strategi Pembangunan ekomoni
harus diarahkan kepada :
1) Meningkatkan output nyata / produktifitas yang tinggi yang terus
menerus meningkat, karena output yang tinggi ini akhirnya akan
meningkatkan persediaan dan perluasan pembagian bahan
kebutuhan dasar/ pokok untuk hidup, termasuk penyediaan
perumahan, pendidikan, kesehatan
2) Tingkat pengguna tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang
rendah, yang ditandai dengan : menyediaan tenaga kerja yang
cukup
3) Pengangguran dan pemerataan ketimpangan
4) Perubahan sosial, sikap mental dan tingkah laku masyarakat di
lembaga pemerintah. Misalnya :
 Etos Kerja / Tidak Malas
 Pelayanan pemerintah yang baik, tidak KKN dan tidak korupsi
skema multidimensional keterbelakangan negara berkembang.

Supply Pengangguran yang Kbth


Ketergantungan
tk tinggi & penyebaran tk.rdh
Angka Kematian Investasi per terhadap luar
tinggi yang tidak merata kapita yang negeri untuk
Karena pengaruh luar Tk.pertumbuhan
rendah menghemat
penduduk tinggi
energi
Kemampuan manajerial
Produktifitas tenaga kerja yang
Sikap kerja kurang memadai
rendah
Kurang baik Kesempatan
pendidikan
terbatas
Tk.kelahir Tingkat gizi dan
kesehatan yang Pendapatan rendah
an tinggi rendah Tabungan
rendah

1. Tingkat hidup yang rendah


Sikap malas &
a. Kemiskinan mutlak, hidup tidak berkecukupan Keadaan yg menghambat
rendah motivasi b. Kesehatan yang tidak memadai
perkembangan
c. Pendidikan yang rendah

Transper internasional
nilai pokok
Rentan terhadap perubahan

3. Kebebasan yang terbatas: -bebas memperoleh


a. Ketrgantungan perdagangan, barang & jasa.
2. Penghargaan diri rendah seperti
b. bantuan masya, -bebas menikmat
(identitas, martabat, rasa hormat,
c. teknologi. keindah
penghargaan)
d. Pendidikan, -gaya hidup
e. Tingkat gaya hidup rendah
Manfaat pembangunan ekonomi :
Dengan adanya pembangunan ekonomi maka
output atau kekayaan suatu masyarakat atau
perekonomian akan bertambah
Dengan pembangunan ekonomi akan
tersedianya lebih banyak barang dan jasa
dalam rangka pemuasan kebutuhan dan lebih
banyak kesempatan untuk hidup bersenang –
senang
Pertemuan ke III
Indikator pembangunan

Tujuan, agar mahasiswa dapat memiliki


kemampuan untuk menjelaskan pengertian
atau konsep-konsep indikator
pembangunan di negara berkembang yang
meliputi:
a. Indikator makro ekonomi
b. Indikator sosial atau kesejahteraan
Indicator Pembangunan
Untuk melihat keberhasilan suatu Negara dapat diukur dari berbagai
indicator, diantaranya:
1. Indicator Ekonomi Makro, yang terdiri dari ;
 PDB (Nasional)
PDRB (daerah ) dan Yk
ICOR
Inflasi
Tahap –tahap industrialisasi
2. Indicator Sosial yang meliputi:
 indicator pemerataan (indeks gini ) G = 1
indicator kesempatan kerja
indicator kemiskinan
indicator harapan hidup
indicator pendidikan, yang meliputi :
- Tidak tamat SD
- Tamat SD
- Tamat SLTP dan SLTA
- Tamat Akademik S1 danS2
P DB
Adalah Produk Nasional yg diwujudkan oleh faktor2 produksi di dalam
negeri (Milik WN + Milik Orang Asing)
PDB= C+I+G+ (X-M).
Untuk melihat LPE suatu negara dapat di hitung:
1. Cara Tahunan

Dimana:
PDBx = Laju Pertumbuhan Ekonomi (Rate of Growth)
X = Tahun tertentu (Tahun n)
X-1 = Tahun sebelumnya
PDB = Produk Domestic Bruto

Misalnya: disuatu Negara, PDB tahun 2002 sebesar 120 T rupiah dan
meningkat menjadi 126 T tahun 2003.
Ditanya, berapa LPE Indonesia tahun 2003
2. Cara Rata-rata Setiap Tahun atau Compounding Factor
Pn = Po (1+r)n-1

Dimana:
r = LPE rata-rata setiap tahun
N = jumlah tahun
Pn = tahun terakhir
Po = tahun awal
Misalnya:
Dikatahui PDB rill tahun 1993 =Rp 9.566,5 M dan PDB rill tahun
1978= Rp 6.753,4 M dan n = 6 thn (n-1 = 5)
Ditanya? Berapa rata-rata PE setiap Tahun
Jawaban
Rumus:
Pendapatan perkapita
Untuk melihat kinerja pembangunan suatu Negara salah satunya adalah
Pendapatan perkapita yang dicermin pada Pendapatan Nasional, karena
besar Pendapatan Nasional akan menentukan Pendapatan perkapita.
Pendapatan perkapita merupakan gambaran dari tingkat
kesejahtraan penduduk pada suatu negara.
Misalnya,
PE(GNP) > PP  yk  dan sebaliknya
PP > GNP  yk 
Rumus:
Y/C = GNP/capita
Σ Pddk
Untuk menaikan Yk, maka diperlukan produktifitas perkapita ditingkatkan, dengan
cara melalui:
 struktur produksi
 teknik produksi
 masyarakat statis berkembang menjadi masyarakat dinamis yang berfikir
rasioanal dalam tindakan.
Produktivitas (Sumitro)
adalah sebagai perbandingan antara input-output
produktivitas perkapita adalah besarnya produksi
yang dihasilkan perjiwa, persatu jam kerja
(produktivitas per man hour).
Dengan rumus :
Y/N x h
Diamana:
Y = Pendapatan nasional
N = jumlah tenaga kerja
H = jumlah jam kerja rata- rata
Contoh: menghitung pendapatan perkapita
Pada Tahun 2002 PDB= Rp 120 T dan Jumlah Penduduknya 12 Juta dan Pada Tahun
2003 PDB = Rp 126 T dan Jumlah Penduduk =12,2 juta
Ditanya:
- Berapa YK Tahun 2002 dan Tahun 2003?
- Berapa Laju Pertumbuhan Kemakmurannya?
a)

b)

c) Laju kemakmuran/ pertambahan Pendapatan perkapita


Tahun 2003
ANALISIS ICOR (Roy-Harrod dan Domar)
Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Adalah perbandingan
antara Capital yg di Investasikan dengan satuan Output. Jika
ICOR tinggi, maka Produktifitasnya rendah

Inti teorinya menunjukan hubungan antara peningkatan Stock capital


dan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output.
Artinya , semakin tinggi stock modal (h) semakin tinggi pula output
yang dapat dihasilkan (Qp) atau berapa besar pertambahan modal
dengan bertambahan output yang dihasilkan.
Hubungan tersebut dapat dirumuskan sbb:
Qp = h.k atau 1/h= K/Qp
Keterangan :
K = Capital (Investasi)
Qp = Output (PDB / PDRB)
h= koefisien output - capital ratio
1/h = Koefisien COR
COR ini dimodifikasi menjadi ICOR Rumus
I/PDB X 100%
ICOR = LPE akibat adanya investor
PDB (%)
I / PDB x 100% = persentase investari terhadap PDB
 PDB = Laju Pertumbuhan Ekonomi
Contoh :
Dik: Investasi Bruto (pembentuk modal bruto) terhadap PDB
= 23,9%
LPE (PDB) Tahun 2004= 5,6%, maka ICOR dapat dihitung.
ICOR =  memiliki produktifitas Investasi
yang baik
Angka ini adalah produktivitas investasi yang baik 3 – 4 semakin
tinggi ICOR merupakan indikasi kemungkinan terjadi Ineffisien dalam
penggunaan Investasi.
PR, Anda diminta mencari data LPE yg dicerminkan pada
Penggunaan PDB (riil) Tahun 2009 dan Investasi Bruto. Hitunglah
ICOR untuk Indonesia Tahun 2009?
Rendahnya Produktivitas dalam menghasilkan output di
UDC, disebabkan beberapa Faktor:

1.) Jumlah faktor produksi yg terbatas,


semakin banyak SDM (Skill), maka produktifitas akan semakin
besar
2). Alokasi sumber-sumber daya, artinya cara pemakaian faktor2
produksi dan kombinasi faktor2 produksi dlm sektor ekonomi.
3). Distribusi pendapatan yang adil.
Artinya distribusi pendapatan yg merata sehingga akan mendorong
semangat kerja, jika semangat kerja,maka produktivitas 
4). Aspek-aspek masyarakat dalam pembangunan
Misalnya, kebiasaan masyarakat dalam tindakan yang kurang
produktif dan dorong rasa pretise hendaknya dikurangi. Hal ini
diperlukan cara berfikir yang sehat (Rasio dan Dinamis)
Tahap-tahap Industrilisasi
Salah satu indikator pembangunan untuk melihat
perkembangan pembangunan dapat dilihat sejauhmana
tahap industrilisasi suatu negara, tertama negara2
berkembang. Menurut Bank Dunia tahap2 industrilisasi
dapat diukur melalui sumbangan seltror industri terhadap
PDB. Hal ini dapat digambarkan melalui tabel berikut:
Tahap-tahap industrialisasi
Tahap-tahap Sumbangan VA (%) terhadap
PDB Sektor komoditi
1. Non industrialisasi < 10 < 20
2. Menuju proses 10-20 20-40
industrialisasi
3. Semi-industrialisasi 20-30 40-60
4. Industrialisasi penuh > 30 >60
INDIKATOR SOSIAL
A. Indikator Pemerataan (Indek Gini atau Gini Rasio))
adalah salah satu cara untuk mengukur tingkat pemerataan
(menghitung Distribusi Pendapatan).
Ketimpangan pendapatan Klasifikasi:
1. Ketimpangan Rendah, bila angka Gini kurang dari 0 - 0,3
2. Ketimpangan sedang , bila Gini antara 0,3 – 0,4
3. Ketimpangan tinggi, bila Gini di atas 0,4 ke atas

Rumus indeks Gini (Gini Coefisien)

Dimana :
CG = Angka Gini Koefisien Klas i = Jika di bagi 3 klas menjadi:
40% Miskin
Xi = Proporsi RT komulatif dalam klas i
40% Menengah
fi = Proporsi RT dalam kelas i 20% Kaya
Yi = Proporsi jumlah pend. RT kumulatif dalam klas i
Indicator Kesempatan Kerja
Salah satu indicator ketenaga kerja adalah indicator Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK adalah sebagian atau sekelompok tenaga kerja yang tidak
menghasilkan barang dan jasa, dimana mereka belum ingin usaha
menghasilkan (karena mereka belum mendapat pekerja)

TPAK =

Ak = bekerja + penganggur terbuka


PUK = Penduduk Usia Kerja
Pada umumnya TPAK dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Jumlah penduduk yang bersekolah + ibu-ibu mengurus RT
-Semakin besar penduduk yang sekolah dan mengurus rumah tangga akan
seamakin kecil jumlah angkatan kerja. Artinya semakin kecil pula tingkat TPAK
2. Usia Penduduk
-Semakin tinggi usia, TPAK semakin tinggi pula, namun pada usia tua (pensiun)
TPAK semakin rendah
3. Pendapatan rumah tangga/keluarga
Semakin rendah pendapatan yang diterima, rumah tangga
cenderung membesar TPAK, karena semua anggota
keluarga dikerahkan untuk bekerja agar pendapatan
keluarga meningkat
4. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tuntut terhadap pendidikan maka
cenderung mengurangi TPAK.

Contoh :Anda melanjutkan di PT


Untuk menghitung TPAK.
Misalnya : Diketahui jumlah Ak= 52,4 Juta dan jumlah PUK=196,8 Juta
Berapa TPAK Peduduk DKI Tahun 2007

TPAK =
INDIKATOR EKONOMI INDONESIA TAHUN 1999-2009

INDIKATOR TAHUN
1999 2000 2001 2002 2004 2005 2006 2009

-Per.eko -13,10 0,80 4,90 4,40 5,10 5,60 5,30 4,50


-Laju Investasi - - 6,50 4,70 14,60 9,90 0,90 3,30
-tk.Pengang. (%) 6,40 6,10 8,00 9,10 9,90 11,20 10,30 7,90
-Inflasi 20,10 14,40 11,91 9,62 6,23 16,01 6,203 2,78
-Kurs riil - - - - - - - -
-PDB/capita (U$) 580,0 807,2 791,2 944,0 1.186,2 1.320,6 1.663,0 2.590,1
-Penduduk (juta) 206,50 205,80 208,60 211,40 219,90 219,90 221,40 227,30
-Pendduk miskin (jt) 48,40 37,30 37,10 38,40 36,10 35,10 39,30 32,50
-Peddk.miskin (%) 23,50 19,00 18,40 18,20 16,70 16,00 17,80 14,10
-Dist.pendapatan:
*40% gol terendah 21,30 22,20 22,00 22,80 20,00 21,80 21,40 21,22
*40% gol menengah 37,00 37,90 37,5 38,20 36,90 37,70 37,70 37,54
*20% gol tertinggi 41,60 39,90 40,6 39,00 43,10 40,40 41,30 41,24
-Rasio Gini 0,31 0,33 0,32 0,33 0,33 0,34 0,36 0,37
-IPK (persepsi korup) 1,70 1,70 1,90 1,90 2,20 2,20 2,40 2,80
-Peringkat Korupsi 96/99 85/90 88/91 96/102 133/145 137/158 130/163 111/180
-Penddk miskin Jawa 53,67
-Pddk miskin L. jawa 44,98
Sumber:World Bank 2007;BPS
(2010)
BAB IV
Klasifikasi dan karekteristek negara
berkembang
Klasifikasi negara berkembang dengan tujuan, agar
mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi negara
berkembang dilihat dari tingkat pendapatan;
1. Negara berpendapatan rendah (Lower Income
Countries)
2. Negara berpendapatan menengah bawah dan
menengah atas (Lower Middle Countries dan
Upper Middle Countries)
3. Negara berpendapatan tinggi (High Income
Countries)
Klasifikasi Negara Berkembang
Ada 3 pendapat Klasifikasi Negara Berkembang, yaitu berdasarkan klasifikasi PBB,
(OECD) dan Bank Dunia
A.Klasifikasi PBB (United Nation) adalah sebagai berikut :
a. Negara paling terbelakang (Least Development Countries)
b. Negara berkembang (Developing Countries)
c. Negara kaya pengekspor minyak (OPEC)
d. Negara maju (Developed Countries)
B.Klasifikasi Organization For Economic Cooperation Development (OEDC) sbb :
a. Negara paling terbelakang (laest developed Countries)
b. Negara berpenghasilan rendah (low income countries)
c. Negara berpenghasilan menengah (Middle Income Countries)
d. Negara kaya pengekspor minyak (OPEC) seperti Negara Timur Tengah
C.Klasifikasi bank dunia international Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
atau lebih dikenal Bank Dunia (World Bank) yang terdiri dari ;
1. Negara berpenghasilan rendah (low income countries)
2. Negara berpendapat menengah bawah (lower – middle income / LMC)
3. Negara berpendapat menengah atas (upper middle income atau UMC)
4. Negara berpenghasilan tinggi pengekspor minyak
5. Negara industri ekonomi pasar
6. Negara eropa timur bukan ekonomi pasar
Keterangan
Gol 1 – 4 disebut Negara Dunia ke tiga
Gol 5 disebut Negara dunia pertama
Gol 6 disebut Negara dunia ke dua atau disebut Negara-
negara dalam transisi (economic in transition)
Walaupun terdapat perbedaan kelompok / gol antar negara atau berlainan
klasifikasinya, namun negara tersebut (NSB), mempunyai tujuan dan sasaran
pembangunan yang sama, yaitu:
1. Memberantas kemiskinan
2. Mengurangi ketimpangan pendapatan
3. Menghapus pengangguran atau perluas kesempatan kerja
4. Penyediaan standar minimum:
 Pendidikan
 Kesehatan
 Penyediaan perumahan yang layak
Selain tersebut tadi terdapat pula kesamaan
masalah, tetapi kadarnya yang berbeda
1. Kemiskinan yang kronis dan meluas
2. tingkat pengangguran
3. Rendahnya tingkat produktivitas disektor
pertanian
4. Kesempatan ekonomi antar desa dan kota
5 kurangnya pelayaan kesehatan dan
pendidikan
6. Memburuknya NPI dan hutang luar negeri
Adapun sifat-sifat yang digunakan untuk menggolongkan
(klasifikasi) Negara tersebut di dasar pada 7 sifat penting:
1) Tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahun
2) GNP/PDB setiap tahun, berurutan kontribusi sector
industri
3) Tingkat GNP perkapita
4) Angka buta huruf
5) Harapan hidup waktu lahir
6) Jumlah penduduk
7) Tenaga kerja yang bekerja pada suatu pertanian
Keragaman struktural Negara-negara
Dunia Ketiga (NSB)
Terdapat 8 komponen pokok keragaman struktur NSB:
1. Ukuran negara (Geografis, Pddk dan Pendapatan)
2. LB (evolusi sejarah)
3. SD Fisik dan Manusia
4. Komposisi etnik dan agama
5. Arti penting sektor pemerintah dan swasta
6. Sifat struktur industri (primer, sekunder dan tersier)
7. Ketergantungan eksternal (ekonomi, politik dan
kultural)
8. Struktur politik, kekuasaaan dan kelompok
kepentingamn
Data, Sepuluh Negara berdasarkan Pendapatan percapita dan Negara Penduduk Paling Banyak dan
Negara Penduduk Paling Sedikit Tahun 2000
Negara Pddk Paling
No Pddk (jutaa orang) GNP /Capita Ket
Banyak/Sedikit

I. 1. Cina 1.261 860 LMC


2. India 1.016 460 LIC
3. Amerika Serikat 282 34.260 HIC
4. Indnesia 210 570 LIC
5. Brasil 170 3.570 UMC
6. Rusia 146 1.660 LMC
7. Pakistan 138 470 LIC
8. Bangladesh 130 380 LIC
9. Negeria 127 260 LIC
10 Jepang 128 34.210 HIC

Negara Paling Sendikit


II. 1. Saint Kitts – Nevis 41 6.660 UMC
2. Antigus (Barbuda) 68 9.190 UMC
3. Dominika 73 3.260 UMC
4. Seychelles 81 7310 UMC
5. Kiributi 91 950 LMC
6. Grenada 98 3.520 UMC
7. Tonga 100 1.660 LMC
8. Saint Vincente 115 2.690 LMC
9. Mikronesia 118 2.110 LMC
10. Sao Tome 149 290 LIC
PDB Per Kapita Indonesia VS ASEAN, Tahun
2006-2008 (US$)
N Negara 2006 2007 2008
O.
1. Singapura 29.499,6 35.206,1 38.046
2. Berunai Darussalam 30.213,6 31.076,1 35.623 UMC
3. Malaysia 5.880,4 6.880,2 7.992
4. Thailand 3.167,8 3.740,1 4.116
5. Indonesia $3.400 (2010)
$3.509 (2012)
1.640,4 1.919,0 2.237 LMC
6. Filipina 1,351,5 1.652,8 1.844
7. Vietnam 723,9 836,7 1.053
8. Laos 574,0 736,1 918
9. Kamboja 512,3 598,4 756 LIC
10 Myanmar 208,6 215,6 465
Sumber: Sekretariat ASEAN
(2009
No Penggolongan/klasifikasi negara Criteria/standar
(memilih)
1. Kalsifikasi Negara berpendapatan rendah 755
(low Income/ LIC)
2. Negara Berpendapatan Menengah- Bawah 756 – 2.995
(lower – middle income / LMC)
3. Negara Berpendapatan Menengah- Atas 2.996 – 9.265
(Upper Middle Income / UMC)
4. Negara Berpendapatan Tinggi (high income 9.266 atau lebih
countries)

Sumber:Bank Dunia (2000)


Untuk memberikan gambaran klasifikasi Negara berdasarkan GNP /kapita dengan
ini dapat dilihat data 10 negara Tahun 2000 sbb : (Sumber data Bank Dunia, 2000)
Sifat2/ciri2 Negara Sedang Berkembang
dan Perubahan struktur
Tujuan mempelajar sifat umum Negara Sedang
Berkembang, agar mahasiswa mampu
menjelaskan/memahami sifat/karakteristik negara
berkembang (Developing Countries), Karena
tersebut sedang berusaha keras untuk
meningkatkan kesejahteraan
Menurut M. Meier dan RE Balwin, bahwa ciri-ciri umum Negara berkembang
(Developing Coutries) ada 6 macam, yakni:
1) Sebagai produsen barang-barang primer
2) Sumber-sumber alam belum dikembangkan
3) Menghadapi tekan penduduk
4) Penduduk masih terbelakang
5) Kekurangan capital atau modal
6) Orientasi perdagangan keluar negeri
Pengertian:
1) Sebagai produsen barang-barang primer
Produksi ada 2 tingkat:
 Produksi primer yaitu kegiatan ekonomi pada bidang Pertanian arti luas dan
Bidang Pertambangan. Semua komoditi tersebut merupakan bahan dasar dan
bahan mentah. Cara produksinya masih sederhana yaitu; menangkap ikan dan
bercocok tanaman.
 Produksi sekunder, kegiatan ekonomi ini adalah produksi industri-industri
pengolahan. Dalam produksi sekunder, berupa pengolahan bahan mentah
menghasilkan barang jadi atau setengah jadi.
2)Sumber-sumber Alam Belum dikembang
Pada umumnya sumber daya alam yang dimiliki di DC masih belum
dikembangkan / belum banyak diusahakan/dimanfaatkan seperti
bahan tambang, flora dan fauna termasuk air dan udara (potensi
cukup banyak). Kenapa tidak dikembangkan / dimanfaatkan, karena
kekurangan modal serta tenaga ahli (skill) dan teknologi.
3)Tekan penduduk yang tinggi.
Pada umumnya Negara DC menghadapi tekan penduduk yang tinggi
dan beban ketergantungan yang besar, membengkapnya
pengangguran. Berdasarkan data M. Todaro tiga perempat (4,8)M
berada di Negara DC (Dunia Ketiga) dan ¼ penduduk berada di
Negara maju. Tinggi pertumbuhan penduduk di Negara DC 2% dan
Negara Maju 0,6%.
4).Penduduk masih terbelakang
Maksudnya adalah kondisi penduduk masih tertinggal dibandingkan
dengan penduduk di Negara maju.
Pertumbuhan Penduduk NSB dan Negara Maju 1983
Kel.Negara Jumlah Pertum. Melek Peker.Bi GNP/
Penddk Pddk/ Huruf d kapita
(jiwa) jiwa Pertania ($)
n
Cina.. 2.210 1,9 52 70 270
India..(rendah)
Brazil, 1.130 2,4 60 45 1500
Korea
Rusia, 381 0,8 72 18 5900
Polandia..
(Menengah)
AS, Jerman, 720 0,7 75 6 11.100
Jepang(Tinggi)
Sebagai indikatornya dapat dilihat:
 Aspek pendidik dan kesehatan
 Standar hidup masih rendah, ditandai dengan YK 
 Tingkat kemiskinan
Kebutuhan fisik dasar yaitu makan, sandang, perumahan.
Misalnya, pada dasarnya penduduk yang miskin ditandai rumah yang sederhana dan
kurang layak huni, kondisi rumahnya; sempit, gelap dan kurang sinar matahari, lantai
tanah, MCK masih kurang.
Kondisi seperti disebabkan rendah tingkat pendapatan, sebagian besar pendapatan
habis dikonsumsi untuk keperluan kebutuhan makan dan sandang tidak ada terpikir
untuk pengadaan pembiayaan. Upaya ini untuk mengatasi hal tersebut perlu
program pememerintah (APBN/APBD)

5. Orientasi Perdagangan ke Luar Negeri


Aktivitas perdagangan luar negeri sebagian besar berupa produksi primer ( hasil
pertanian, kehutanan, perikanan, dan pertambangan) komoditi ini dijadikan ekspor
dengan hanya dapat di tekan oleh Negara Luar Negeri, sehingga harga ekspor
rendah. Lebih luas dampaknya penerimaan devisa berkurang. Berkurangnya devisa
akan mempengaruhi terhadap pembiayaan proyek-proyek pembangunan.
Artinya pelaksanaan pembangunan mengalami keterlambatan.
Sementara menurut M.Todaro karakteristik umum Negara-negara berkembang,
hal ini dilihat cirri-ciri umum dari setiap Negara berkembang dapat di
klasifikasikan menjadi enam kategori utama sbb:
1) Standar hidup yang relative rendah, hal ini ditunjuk
a) Tingkat pendapatan yang rendah misalnya, Indonesia dengan Jepang.
Indonesia Jepang
Tahun 2002 GDP/Capita $570 $29.474
Tahun 2006 GDP/Capita $1.663 $34.210
Tahun 2010 GDP/capita $ 3.400 (Rp.30,4 jt/thn) dr 240 jt pdkk
Tahun 2013 GDP/capita $ 3.509 $45.920
b.) Ketimpangan distribusi pendapatan
c.) Perumahan yang kurang layak
d.) Kesehatan yang buruk
e.) Pendidikan yang rendah
f.) Angka kematian yang tinggi
g.) Usia harapan hidup 
h.) Peluang mendapatkan pekerjaan sempit dan banyak pengangguran
tingkat pertumbuhan ekonomi (GNP) relative rendah misalnya,Karibia(1995)=0.3%
Peringkat pembangunan manusia di ASEAN, 2007

N0 Negara Peri HDI I.HH I.Pedi Kategori


. ngk dikan
at
1. Singapura 25 0,922 0,907 0,908 High Human Development
2. Brunai Darussalam 30 0,894 0,862 0,877 sda
3. Malaysia 63 0,811 0,811 0,839 sda
4. Thailand 78 0,781 0,743 0,855 Medium Human Development
5. Filipina 90 0,771 0.767 0,888 Sda
Sda
6. Vietnam 105 0,733 0,812 0,815
Sda
7. Indonesia 107 0,728 0,745 0,830 Sda urut ke 124 dr 187 dan Asia
8. Laos 130 0,601 0,637 0,663 Sda Pasik urut ke 12 dr 21
9. Kamboja 131` 0,598 0,550 0,691 negar
10. Myanmar 132 0,583 0,596 0,764 Sda
Sda

*HDI dibagi tiga kelompok;


1.Terendah 0,0-0,499
2.Menengah 0,50-0,799
3.Tertinggi 0,80-1,0
Peringkat IPM Indonesia
Tahun 2005-2011
2007/
2008 2009 2010 2011
Negara Negara Negara Negara

0,613 0,617
0,598 0,607
0,572 0.579 0,591
107 111 108
124
2005 2006 2007 2008 2009 2010
177 182 169 189 2011
Angka kematian Bayi dibeberapa Negara (per 1000 kelahiran)

Negara AKB

Sierra Leone 195


Afganistan 150
Ethiopia 128
Kamboja 116
Zambia 109
Pakistan 91
India 72
Kenya 62
Brazil 43
Meksiko 28
Venezuela 21
As 7
Jepang 4
2) Produktivitas yang rendah

Disamping Rendah standar hidup di Negara DC juga menghadapi masalah


rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja. Hal ini ditandai dengan hasil
produksi semakin berkurang (The Diminising Return).
Faktor penyebabnya:
 kurangnya faktor-faktor input, yaitu:
o Tanah
o Modal
o Kecakapan / keterampilan manajemen
o Teknologi
lemahnya kekuatan dan kesehatan fisik para pekerja, disebabkan rendah
tingkat pendapatan, sehingga sulit untuk membeli makanan-makanan yang
sehat padat gizi.
Seperti kita ketahui, kekurangan gizi semasa anak-anak dapat membatasi
pertumbuhan mental dan fisik. Begitu juga standar higien yang rendah,
dapat menyebabkan kemunduran kesehatan tenaga kerja, sehingga
mempengaruhi sikap orang-orang yang bersangkutan terhadap
pekerjaannya.
3) Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang
tinggi.
 Pada tahun 2000 total penduduk dunia 6 milyar dan lebih 5/6 hidup di
Negara dunia ketiga dan Negara maju hanya 1/6.
 Kedua kelompok Negara tersebut, terdapat pada perbedaan tingkat kelahiran
dan kematian yang sangat mencolok. Angka kelahiran di Negara DC, pada
umumnya tinggi yaitu sekitar 30-50 (jumlah bayi lahir) untuk setiap 1000
penduduk, sedangkan di Negara maju setengahnya, yaitu 10-20 untuk setiap
1000 penduduk (Swiss, Australia, Jerman, Jepang, USA).
 Tinggi angka kelahiran di Negara DC adalah hamper 90% penduduknya terdiri
dari anak-anak yang berumur 15 tahun. Di Negara maju tidak sampai 20%.
 Jadi angka produktif kerja di Negara DC harus memelihara beban dan
tanggungan secara proposional, begitu juga usia 64 tahun.

Kesimpulan: masalah tekan penduduk di Negara DC tidak hanya


pada tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi juga pada
beban ketergantungan yang lebih berat dari pada Negara kaya /
maju.
Angka kelahiran di seluruh Dunia, 1996

Angka
Kelahiran Negara
Untuk setiap
1000 Penduduk
50 Nigeria, Mali, Uganda, Somalia, Gaza, Afghanistan, Angola, Malawi,
Sierra Leone
45 Kongo, Kamboja, Ethiopia, Tanzania, Gambia, Benin, Burkina Faso,
Mozambik, Zambia, Berundi,Yaman,Togo.
40 Kamerun, Chad, Laos, Sudan, Zimbabwe, Gunea, Liberia, Senegal, Libya,
Nigeria, Bhutan, Rep.Afrika Tengah, Swaziland.
35 Honduras, Paraguay, Bolivia, Yordania, Gabon, Neval, Namibia, Pakistan,
Kenya, Irak, Iran, Botswana.
30 Peru, myanmar, Filipina, Aljazair, Mesir, India, Haiti. Bangladesh, Syiria, El
Savador, Paraguay.
25 Bolivia, Kolombia, Panama, Indonesia, Kosta Rika, Meksiko, Kuwait,
Libanon, Malaysia,Venezuela,Afrika Selatan.
20 Vietnam,Turki, Sri Langka, Cili,Argentina, Jamaika, Brasil.
15 Amerika Sarikat, Kanada, Australia, Irlandia, Kuba, Korea Selatan, Taiwan,
Singapura, Cina,Thailand.
10 Swiss,Austria, Jerman, Jepang, Rusia.
4) Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan
ekspor barang primer.

 Hampir 65% penduduk bekerja disektor pertani dan tinggal di pedesaan.


Sedang di Negara maju hanya 27% tinggal di pedesaan dan sebagai pekerja
sektor pertanian 15%.
 Aktivitas pertanian skala kecil, hampir sebagian besar petani miliki lahan
yang sempit dan bahkan tidak memiliki lahan, hanya sebagai buruh tani,
sehingga produktivitas petani , hal ini disebabkan:
o Besar jumlah penduduk dibanding dengan luas tanah yang disedia,
disamping itu
o Penggunaan teknologi masih tradisional, serta organisasi dan
pengelolaannya yang buruk.
 Andalan ekspor di Negara DC adalah komoditi primer produk pertanian arti
luas yang berorientasi bahan mentah hampir 70% dari total ekspor. Begitu juga
ekspor hasil pertambangan berupa bijian dan minera (minyak dan gas).
Komposisi Ekspor komoditi primer dan produk manufaktur Dunia dalam
%

Negara2 Komoditi Primer 71


berkembang
di Luar asia
Manufaktur 29

Komoditi Primer 18
Negara Maju

Manufaktur 72

0 10 20 30 70 80
BAB VII
Bagi mahasiswa mampu menjelaskan faktor2
mejadi penghambat proses pembangunan,
sehingga UDC sulit untuk keluar dari
lingkaran kemiskinan atau terjebak tetap
menjadi negara miskin
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI / KESULITAN-
KESULITAN UMUM DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI

Tujuan dari PEMBANGUNAN salah satu adalah untuk meningkatkan


taraf hidup melalui peningkattan YK atau paling tidak mempertahan
tingkat pendapat yang telah dicapai.

Untuk tercapainya tujuan tersebut, maka tidak mudah bagi Negara


yang bersangkutan untuk melaksanakannya pada hal program/
kegiatan berbagai sector telah dicobah.

Pertanyaan, mengapa Negara tersebut tetap miskin?


Hal ini dapat dilihat dari karakteristik baik bersifat sosial dan
ekonomi.
A. Karakteristik Dualisme Ekonomi
Konsep dualisme ekonomi menunjuk adanya perbedaan antara
perekonomian modern dengan perekonomian subsisten pada
suatu Negara atau daerah.
1. Perekonomian Modern yang dikenal dengan perekonomian pasar
(the market economic)

Ciri-ciri perekonomian modern:


 mempunyai kontak langsung dengan dunia luar negeri
 System perekonomian bersifat ekonomi pasar dan banyak
menggunakan uang.
 Aktivitas ekonomi terdapat pada pusat-pusat kota
 Tingkat upah / gaji lebih tinggi, karena di ukur skill/kepandaian
(pendidik yang tertentu)
2. Perekonomian Subsistem
Perekonomian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (self
sufficient) seperti makanan, barang2 rumah tangga.
Ciri-cirinya (perekonomian subsistem)
 Aktivitas ekonominya belum pernah mengadakan kontak dengan
daerah luar atau dengan kata lain belum mengadakan pertukaran
dengan daerah luar.
 Dalam kegiatan perdagangan biasanya tidak melakukan dengan
uang, tetapi tukar menukar dengan cara Barter. Misalnya, untuk
melunasi utang orang-orang desa menerima beras yang dijual di
kota-kota.
 Biasanya anak-anak muda desa mencoba mencari pekerjaan di
kota-kota, sedangkan yang tinggal di desa mereka adalah kurang
produktif / umur relatif tua
 Fasilitas transport kurang sekali, sehingga berita-berita disiarkan
lewat mulut.
3. Daerah kantong Asing

 Padadaerah yang masih belum maju terdapat kegiatan ekonomi


yang dilakukan oleh perusahaan besar (asing) yang sudah
menggunakan teknologi tinggi. Misalnya, perusahaan CALTEX
(pertambangan minyak) di Rumbai Pekanbaru, Timur tengah,
Venezuela

 Hasil
pertambangan untuk ekspor dan hubungan dengan daerah
tersebut hanya sebagai pembayar upah-upah buruh.
B.Iklim Tropis
Sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya daerah-daerah terbelakang
berada pada di daerah tropis, mengapa demikian?
1. Kurangnya usaha manusia,karena iklim panas dan lembab, sehingga yang
bersangkutan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari enggan/malas.
Takut panas hitam kulitnya (demam)
Namun demikian disuatu sisi iklim tersebut membawa dampak positif yaitu:
tumbuhan-tumbuhan (pohon-pohon) buah-buahan dapat hidup dengan
subur (agraris).
Disamping itu juga energi tidak membutuhkan bahan baku untuk
pemanasan/menghangat ruang tidak perlu berusaha untukmemenghasilkan apa
yg dibutuhkan seperti bahan bakar.
2. Banyak penyakit, seperti penyakit malaria
3. Kedaan pertanian yang tidak menguntungkan.
Misalnya, jika terjadi hujan lebat, terjadi banjir yang banyak menimbulkan erosi,
serta zat-zat kesuburan tanah hilang (hanyut) di bawa air, sehingga kesuburan
tanah menjadi miskin.
C.Kebudayaan yang tidak ekonomis
Artinya sikap adat istiadat yang menghalang-halangi pengguna penuh dari tenaga
manusia untuk menaikan taraf hidup.
Bentuk-bentuk tradisional sebagai penghambat/penghalang, yaitu:

1. Kesulitan-kesulitan filosofis dan agama


Misalnya: adanya tahayul, setiap untuk melakukan sesuatunya menbangun gedung
atau jembatan turun kelaut, turun ke sawah. Hal perlu do’a keselamatan serta
menggunakan saji-sajian (banyak di jawa). Begitu juga perkawinan (pesta besar)
sehingga utang semakin menumpuk.
2. Status sosial penduduk
Bagi Negara sedang berkembang untuk mendapat kedudukan yang
terhormat dalam masyarakat sangatlah berbeda dengan di Negara maju.
Misalnya, di Negara maju untuk dapat kaya, maka yang bersangkutan harus
produktif (skill). Di Negara sedang berkembang lebih cenderung pada orang
mempunyai ijazah/bertitel serta bangsawan(keturunan) atau dijadikan
priyayi. Tidak adanya mobilitas dalam kesempatan kerja.
3. Tidak adanya mobilitas dalam kesempatan kerja.
Hal ini disebabkan, di antaranya:
 Adanya kasta-kasta, agama, suku bangsa/etnis, jenis kelamin,
dsb
Misalnya, kita lihat di Afrika dalam mengisi pekerja pada suatu
pertambangan, kesempatan kerja diisi oleh suatu kasta (monopoli).
Contoh, di Amerika Latin dalam pembuatan pakaian hanya
diperbolehkan oleh kaum wanita, sehingga menyebabkan kondisi
kurang fleksibel dan pemborosan tenaga kerja. Kondisi seperti ini
masih terdapat di Indonesia dalam aktivitas pertanian.
 Faktor penyebab lainnya, karena sempitnya lapangan kerja,
sehingga mobilitas kerja terbatas.
4. Peranan keluarga
Peranan keluarga masih dominan untuk nyata kelangsungan kehidupan
seseorang, misalnya, seseorang laki-laki kawin, istrinya dibawa kerumah
orangtua dan beranak, sehingga pendapatannya di bagi2 dalam suatu keluarga.
Sebaiknya seseorang yang maju harus keluar dari rumah (lingkungan).
5. Cengkeraman kebiasaan
Semua kebiasaan dijalankan atas kebiasaan yang turun menurun dan
masyarakat tidak berani merubah kebiasaan tersebut.
Misalnya, dalam upaya untuk meningkatkan produksi padi/pertanian,
perlu moderenisasi penggunaan teknologi seperti pupuk, traktor, suatu cara
cara baru, namun demikian masyarakat tersebut tetap menggunakan cara
pola lama (tradisional) yaitu dengan bajak dengan sapi. Ini terjadi larang/
pantangan akan menimbulkan wabah/petaka.
6. Pengguna uang terbatas
Misalnya, jika terjadi kelebihan panen biasanya tidak semua dijual
melainkan disimpan sendiri. Jadi dorongan untuk mendapat uang lebih banyak
adalah kurang. Beda dengan Negara maju, produksinya berdasarkan orientasi
perdagangan(convencional oriented). Motifnya wiraswasta yaitu mendapat profit.
D. Produktivitas yg rendah
Rendahnya produktivitas ditentukan oleh 2 hal,
yaitu keahlian SDM dan SDA.
Syarat2 yg menentukan SDM yg berkualitas, di
antaranya:
1. Penduduk yg tidak buta huruf
2. Sehat/kuat dan cukup gizi makananya
3. Terlatih/skill
4. Tingkatan pendapatan
E. Jumlah Kapital/modal sedikit
Di NSB modal merupakan faktor produksi yg
langka/sulit.
Kelangka modal disebabkan oleh: (Lingkar
setan/the vicious cirdes)
1. Produktivitas tenaga kerja rendah
2. Pendapatan/capita rendah
3. Saving rendah
4. Investasi rendah (invesment capital dan human)
Rendah investasi disebabkan yaitu;
 Rendahnya permintaan (daya beli)
 Rendahnya tingkat pendapatan
Dari penyebab tersebut, oleh Nurkse (1953) di
sebut Lingkaran yg tidak berujung pangkal (Vicious
cycle of poverty)

Vicious cycle of poverty adalah suatu


rangkaian kekuatan yg saling mempengaruhi
suatu sama lain, sehingga menimbulkan suatu
keadaan dimana negara akan tetap miskin dan
akan tetap mengalami kesukaran untuk
mencapai tingkat perkembangan yg lebih baik
Sebagai bahan ilustrasi, maka dapat digambarkan (Lingkaran
kemiskinan tak berujung pangkal)

Produktivitas
rendah

Pembentukkan Pendapatan
modal rendah rendah
Supply

Investasi Tabungan
rendah rendah
Tk.Y rendah disebabkan Tk.Produktivitas rendah,sehingga kemampuan
masyarakat utk menabung rendah. Kemampuan menabung rendah,
menyebabkan tk.pembentuk an modal rendah, Tk.Investasi rendah
menyebabkan kekurangan modal. Dengan demikian tk.produktivitas juga
rendah dan seterusnya

Produktivitas
rendah
Pembentuk Pendapatan
modal rendah
rendah
Demand
Permintaan
Investasi barang
Rendah rendah
Disisi Demand, di Negara yg miskin untuk menanamkan modal
adalah sangat rendah. Hal ini disebabkan Y masyarakat rendah.
Y rendah, karena Produktivitas rendah sebagai wujud dari
tk.pembentukan modal yg terbatas. Pembentuk modal yg
terbatas disebabkan kekurangan daya beli, sehingga untuk
penanaman modal rendah.
Selain pembentuk modal rendah, Nurkse menyatakan
bahwa kebiasaan meniru pola konsumsi masyarakat
negara maju (International demontration effec). Dampak
negatif dari meniru pola konsumsi masyarakat maju adalah
pengeluaran impor bertambah, sehingga akan mengurangi
tingkat tabung, selanjutnya mengurangi pembentuk modal.
Pada akhirnya mengurangi kemampuan untuk
memproduksi (PDB/GNP).
Jika dampak ini dibiarkan terus akan memperburuk lagi
keadaan lingkaran perangkap kemiskinan di negara
berkembang.
Namun demikian oleh ML.Jhigan, meniru pola gaya hidup masyarakat
negara maju ada baiknya juga (tidak boleh diperbesar2kan) karena
peniru standar kehidupan yg lebih tinggi mempunyai perangsang
untuk meningkatkan usaha dan produktivitas orang di NSB

Hal ini sejalan pandangan Bauer sebagai teori ekonomi klasik yg


berbeda dengan teori International demontration effect. Kata
Bauer, hubungan ekonomi internasional sangat menguntungkan
bagi negara miskin, karena dengan pertimbangan dapat
memperoleh berbagai jenis barang baru dan barang2 bermutu
tinggi yg merangsang bagi penduduk NSB untuk bekerja lebih
giat.
Dengan cara demikian tingkat pendapatan akan meningkat dan
memungkinkan konsumsi bertambah. Disamping Pendapatan
meningkat dan tabungan meningkat, sehingga pembentukan
modal (k) akan bertambah dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi (PDB/GNP) meningkat.
Olehkarena teori perangkap kemiskinan yg dikemukakan
oleh Nurkse mendapatkan kritik dari Bauer, karena
pandang seperti ini (NSB tetap miskin) adalah tidak benar,
karena:
1. Variabel2 yg dipandang sebagai penghambat
pembagunan kurang penting perananya
dalam menentukan laju pembangunan
2. Andai teori Nurkse benar, maka berbagai
individu di pelosok dunia tidak akan pernah
mencapai tingkat kekayaan dan
kesejahteraan seperti sekarang ini.
3. Kenyataan bahwa terdapat negara2 yg dulu
miskin sekarang sangat maju
perekonomianya tanpa bantuan luar neger
seperti RRC dan Korea
F. Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan LN struktur ekspor NSB ditandai
dengan;
1. Sebagian besar kondisi ekspor berupa bahan
mentah. Hasil industri primer
(Pertanian,Pertambangan dan Kehutanan). Harga
komoditynya inelastis, sedangkan permintaan dan
penawaran elastis.
2. Kondisi ekspor sangat terbatas
misalnya, adanya kebijakan pemerintah utk
kebutuhan DN, hal ini dilakukan pajak ekspor.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka sektor
ekspor di NSB belum dapat diandalkan sebagai
Engine of growth.
Hambatan lainnya di dalam negeri dalam proses
pemangunan:

1. Ledakan penduduk
2. Perekonomian yg bersifat dualistis
3. Tingkat pendidikan
4. Sikap2 soisal/politik
Teori ketidak keseimbangan dalam hubungan ekonomi
antar dua negara/daerah oleh Myrdal adalah adanya
proses Back Wash-Effect
Back wash-effect adalah efek kemunduran di
daerah miskin akibat kemajuan di daerah lain yg
lebih maju.
Proses seperti ini terjadi pada perpindahan
penduduk dan perpindahan modal di negara
relatif terbelakang ke negara yg lebih maju
Spread effect adalah perkembangan di daerah
miskin akibat pembangunan di negara maju
BAB VI PERSOALAN-PERSOALAN DASAR DALAM
PROSES PEMBANGUNAN DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
Agar mahasiswa mampu dan memahami menjelaskan
permasalahan pokok dan faktor yang mempengaruhi serta
Persyaratan pokok dan umum dalam proses pembangunan di
negara dunia ketiga/UDC yang meliputi:
A. Permasalahan pokok, diantaranya kemiskinan, ketimpangan
dan penganguguran
B. Faktor yang mempengaruhi pembangunan, yaitu Ekonomi
(SDM, SDA, Capital formation dan Teknologi) dan non
ekonomi
C. Persyaratan pokok dan umum sebagai proses
pembangunan ekonomi
A.Permasalahan Pokok Pembangunan Ekonomi
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh Negara sedang
berkembang meliputi:

 Kemiskinan
 Ketimpangan
 Pengangguran

Ketiga persoalan ini sering terjadi oleh Negara sedang berkembang


seperti Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut dengan strategi
Pembangunan Ekonomi, melalui peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi ternyata hasilnya belum tercapai untuk mengatasi hal
tersebut misalnya Indonesia pernah mencapai pertumbuhan
ekonomi 7% (ORDEBARU).
Dari ketiga persoalan tersebut sampai sekarang belum tuntas, jurang
sikaya dan si miskin melebar, mengapa demikian?

Oleh karena itu ahli ekonomi mengamati bahwa untuk


mengatasi/menperkecil jurang antara si kaya dan si miskin (sisi YK),
maka diperlukan strategi pembangunan masyarakat pada kebutuhan
dasar (basic necessity).

Dengan strategi ini kebutuhan dasar merupakan syarat minimum


yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap orang.

Sebagai sasaran yang hendak dicapai pada strategi pada kebutuhan


dasar (basic necessity), yaitu:
1. Dipenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan perumahan serta
peralatan sederhana dari berbagai kebutuhan yang secara luas.
2. Dibutuhkan kesempatan yang luas untuk memperoleh berbagai jasa
public seperti; akses pendidikan, kesehatan, pemukiman yang
dilengkapi infrastruktur yang layak serta komunikasi. Infrastruktur;
tersedia air minum (PDAM), listrik, telepon.
3. Dijaminnya hak memperoleh kesempatan kerja yang produktif
dengan penghasilan (balas jasa) yang cukup/setimpal untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Disamping memperoleh
kesempatan kerja dan tak kalah pentingnya menciptakan lapangan
kerja/ wira usaha.
4. Terbinanya prasarana untuk memproduksi barang / jasa untuk
memperoleh keuntungan, dengan kemampuan untuk menyisihkan
tabungan dalam rangka pembiayaan usaha-usaha selanjutnya.
5. Menjamin partisipasi masyarakat dalam mengambil keputusan dalam
pelaksanaan proyek-proyek.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan atau
Keberhasilan pembangunan suatu negara dipengaruhi oleh 2 unsur
pokok, yaitu: 1. Faktor ekonomi, 2. Non ekonomi.

1. Faktor ekonomi, yang meliputi:


1) Sumber Daya Manusia ( labour supply, education, discipline,
motivation)
SDM yang mempengaruhi pembangunan , meliputi: pendidikan,
pengetahuan, keterampilan serta sikap mental terhadap pekerja,
begitu juga wirausaha.
Berbagai studi menunjukan bahwa tenaga kerja dengan kualifikasi
pendidikan yang memadai akan memberikan kontribusi pada
peningkatan produktivitas nasional (PDB)
Artinya, jika pendidikan meningkat 1,0%, maka dapat meningkatkan
PDB atau YK sebesar 0,19%, dengan asumsi yang lain tetap (cateris
paribus) sementara itu, dengan asumsi yg sama kenaikan 1,0% rata-
rata jam kerja tenaga kerja akan menaikan PDB sebesar 0,18%.
Jadi kesimpulan,
 Bahwa Pertumbuhan ekonomi berpengaruh nyata terhadap
tingkat pendidikan penduduk secara keseluruhan
 Perlu SDM berkualitas .

Oleh karena itu sector pendidikan menjadi peranan


penting dan perlu mendapat perhatian. Misalnya, Indonesia
melakukan upaya peningkatan wajib belajar sembilan tahun,
dengan APBD/APBN 20%
2) Sumber Daya (National Recources)

Yang termasuk SDA yang dapat mempengaruhi pembangunan yaitu;


mineral / bahan galian, kayu / hasil hutan, perikanan, dll.
Persoalan, Indonesia kaya SDA, namun pertumbuhan
ekonomi tidak berkualitas, dimana titik persoalannya?
Pada pemanfaatannya.

Jadi, menurut (Todaro, 1988) menyebutkan bahwa tersedianya


SDA secara melimpah belum cukup bagi pertumbuhan ekonomi.
Kembali pada kasus Indonesia, bahwa SDA dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi apabila SDA dapat dimanfaatkan dan diolah
sedemikian rupa melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi. Hal ini perlu perbaikan SDM sebagai subjek dan objek
pembangunan.
Benar apa yang dikemukakan oleh Lewis, bahwa
nilai suatu sumber alam tergantung pada
penggunanya dan kegunaannya. Senantiasa
berubah sepanjang waktu karena perubahan
dalam selera, perubahan dalam teknik
atau penemuan baru (WA. Lewis, The
Economic of Growth).
Misalnya, air sungaiair aqua (penyulingan)
3) Pembentuk Modal (Akumulasi Modal / Capital Formation
Yang termasuk pembentuk modal adalah semua investasi baru yang
berwujud seperti tanah, peralatan fisik (mesin-mesin pabrik), jalan
raya (infrastruktur sosial) dan SDM (Human Resources) serta
Infrastruktur lainya.
Pembentukan modal akan terjadi dari penduduk (Y) yang ditabung
(saving) dan kemudian diinvestasikan untuk memperoleh output pada
masa akan datang.

Ada 3 macam sumber pembentukan modal, yaitu:


1.Tabungan sukarela (Masyarakat/swasta)
Bagian pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela
bersedia untuk tidak dikonsumsi yg dibutuhkan utk investasi
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan sukarela, yaitu:
a. Tk. Y/c
b. Distribusi pendapatan
c. Besarnya keuntungan sector perusahaan
2.Anggaran Belanja Negara Defisit

Terjadi bila pengeluaran melebihi penerimaan.


Untuk mengatasi deficit Anggaran Negara / Daerah dengan cara:

a. Penarikan Neraca Kas yg g lalu oleh pemerintah (SILPA) atau


Sisa Anggaran Tahun Lalu)sisa ini disebut tabungan pemerintah
Kebijakan seperti ini dapat dilakukan apabila di dalam
perekonomian menghadapi masalah pengangguran yang serius,
akibat kurangnya permintaan efektif efektif di masyarakat. Untuk
itu diperlu diciptakan permintaan efektif.
Bila pengeluaran  Y I Employment 

b) Pinjaman dari Bank Sentral (BI) atau lebih baiknya pinjaman dari
masyarakat
c) Bantuan dari pinjaman luar negeri.
Arus Modal dari
Negara Maju ke
NSB

Tidak harus Harus dibayar


dibayar kembali kembali

Bantuan
Bantuan-bantuan
Pembangunan dlm Pemerintah Swasta
Pembagunan
bentuk Jasa

Pembiayaan dari
Pinjaman Investasi Investasi Kredit
Proyek
Kredit Langsung Portofolio Ekspor
Pembangunan
Bantuan luar negeri terdiri dari:
a. Berupa Grant, Pemberian yang dilakukan oleh Negara maju
kepada Negara sedang berkembang dengan tujuan bukan mencari
keuntungan, tapi dalam rangka untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran.
b. Berupa Pinjaman (Loan), Pinjaman yang diberikan oleh Negara
maju dan Badan Internasional (IMF, Bank Dunia, Bank Pemb.Asia)

Syarat bantuan yang diberikan kepada Negara (NSB) tergantung


pada faktor ekonomi dan politik seperti:
a) Tingkat YK
b) Tingkat PE yang diharapkan
c) Tingkat perkembangan ekonomi di Negara yang memberikan
bantuan
d) Hubungan politik
e) Jenis bantuan yang diberikan
Utang luar negeri NSB (Indonesia dlm U$ Miliar)

Pemerintah bersumber dari pemerintah dan bank sentral


Swasta bersumber dari utang bank dan bukan bank
136,66
126,12 126,25123,21
118,62 118,64
106,73
99,27
83,79
73,61

2009 2010 2011 2012 2013


Sumber: BI 2013
3. Investasi Asing (PMA)
PMA adalah investasi yang dilaksanakan oleh pemilik
modal asing di dalam negeri (Indonesia)
Dampaknya:
a. SDA dapat diolah
b. Menciptakan lapangan kerja dan terjadinya
nilai tambah (Added Value)
c. Meningkatnya penerimaan Negara dari
sumber pajak
d. Adanya alih teknologi
4. Teknologi dan Kewirausahaan (Technology and
Entrepreneurship)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang
berkaitan dengan teknologi dan kewirausahaan yang meliputi:
 Science
 Enginery
 Management
 Entrepreneurship / kewirausahaan
Kita tahu bahwa perubahan teknologi dapat meningkatkan
produktifitas pekerja (Labour Capital) dan faktor produksi lainnya.
Menurut Prof. Kuznet ada 5 hal penting pertumbuhan
teknologi di dalam ekonomi modern:
1. Penemuan ilmiah atau penyempurnaan pengetahuan teknis.
2. Invensi = hasil penemuan
3. Inovasi
4. Penyempurnaan
5. Penyebar luas penemuan
Apa dampak inovasi, Kata Kuznet ada 2
dampak:

1.Dapat menurunnya biaya / hemat modal,


Kualitas produk di hemat TK. Misalnya
penggunaan computer dan traktor.
2.Menciptakan produk baru dan menciptakan
permintaan baru.
Persyaratan Pokok dan Umum dalam Proses Pembangunan
ekonomi
Setiap Negara untuk pembangunan ekonomi diperlukan
persyaratan umum sbb:
1. Akumulasi Modal
Untuk membangun diperlukan Capital Formation seperti pabrik-pabrik baru,
mesin-mesin / peralatan dan barang-barang yang menambah modal (fisik).
Disamping itu investasi penunjang ekonomi seperti bidang infrastruktur, sosial
(jalan/jembatan), pelabuhan, listrik dan irigasi.
Selain itu, tak kalah pentingnya investasi SDM. Misalnya, dalam bentuk
pelayanan pendidikan sekolah kejuruan, latihan/kursus, sehingga menjadi tenaga
ahli yang terampil yang dapat menciptakan lpangan kerja/ . begitu juga bidang
kesehatan melalui perbaikan gizi, penghapusan penyakit. Agar yang
bersangkutan dapat bekerja lebih produktif.
2. Perkembangan penduduk yang dibarengi pertumbuhan TK & keahlian.
Kondisi ini dibilang positif dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
Misalnya, jumlah penduduk yang potensial dapat memperluas pasar di dalam
negeri (disisi demand) disisi supply sebagai produsen.
Persoalannya di NSB pertumbuhan penduduk apakah benar memberikan
dampak yang positif bagi pembangunan ekonomi?
Lihat pandangan Keynes (pembangunan ekonomi),
menurut Keynes pada model pertumbuhan ekonomi
yang dikembangkan oleh Harrod (1948) Domar
(1946) bahwa pertumbuhan ekonomi akan di
tentukan oleh 2 unsur, yaitu:
Tingkat tabungan
Produktivitas capital (COR) /ICOR
ICOR  hubungan antara peningkatan stock
capital dengan kemampuan masyarakat untuk
menghasilkan output.
Dimana:
ICOR = menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi relative akibat
adanya investasi
I/PDB.100% = persentase investasi terhadap PDB
PDB = laju pertumbuhan (PDB)

Contoh menghitung ICOR


Diketahui:
a. Investasi Bruto (pembentuk modal bruto) terhadap PDB sebesar
23,92%
b. Laju pertumbuhan ekonomi 5,6%

Maka ICOR
Jadi, produktifitas investasi sebesar 4,27. Artinya
ICOR terjadinya inefisiensi dari penggunaan
investasi karena angka ICOR yang dianggap
memiliki produktifitas investasi yang baik antara
3-4.Yaitu, semakin rendah ICOR memberikan
indikasi terjadinya efisiensi dari penggunaan
investasi.
II. Sementara menurut Jhigan (1998) proses
pembentuk modal mencakup tiga tahap yg saling
berkaitan yaitu;
a. Keberadaan tabungan nyata dan
kenaikanya
b. Keberadaan lembaga keuangan dan kredit
untuk mengalakan kearahan yg
dikehendaki
c. Menggunakan tabungan untuk investasi
barang modal
Kemajuan teknologi
Para ahli ekonomi teknologi dianggap sumber paling penting bagi
kemajuan ekonomi
Ada 3 pokok dalam kemajuan teknologi yaitu:Kemajuan
ekonomi
Teknologi yang menggunakan kombinasi input yang sama untuk
menghasilkan output
Kemajuan teknologi penghemat modal (Capital Intensive)
Jika meningkatnya produksi dicapai dengan masuknya tenaga
kerja atau modal yang sama. Misalnya, pengguna computer,
traktor.
Teknologi hemat tenaga kerja (labour intensive)
Tenologi padat karya seperti proyek padat karya
Di NSB terhadap syarat diperlukan mengurangi penggunaan akibat
tenaga kerja.
Selain ke 4 faktor / unsur ekonomi yang mempengaruhi pembangunan,
maka diperlukan faktor non ekonomi secara sinergis dan simultan
dalam suatu proses pembangunan.

Faktor non ekonomi, meliputi:


a. Lembaga-lembaga sosial
b. Keadaan politik ketidak stabilan politik seperti terjadi
1965 (G30SPKI) dan 1998 lenser Soeharto
c. Sikap mental
d. Adat Istiadat
e. Motivasi
f. Nilai-nilai yang ada dalam masyarakat (kebiasaan-
kebiasaan dalam masyarakat)
BAB V Struktur perekonomian
di Dunia ke Tiga
Agar mahasiswa paham dan mampu menjelaskan struktur
kegiatan ekonomi di negara sedang berkembang yang
meliputi:
-Perubahan struktur ekonomi, yaitu: sumbangan sektor
terhadap PDB dan pertsentase penduduk yang bekerja di
berbagai sektor
-Corak struktur ekonomi, diantaranya: Sektor pertanian
dan sektor industri
-Faktor2 yg menpengaruh perubahan struktur ekonomi
-Upaya yg dilakukan utk perubahan struktur ekonomi
STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI DI NSB
Suatu Negara dikatakan berkembangan ekonomi apabila negara2
tersebut telah mengalami perubahan struktur ekonominya.
Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari sumbangan sektor ekonomi
dan persentase penduduk yg bekerja diberbagai sektor ekonomi
Pertanyanya bagaimana keadaan struktur ekonomi di NSB, jika
dibandingkan dengan Negara Maju (Developed country):
A. Corak struktur ekonomi
Ada beberapa corak / struktur kegiatan perekonomian di Negara
sedang berkembang, diantaranya:
a. Sektor pertanian
Dilihat dari kegiatan perkonomian di NSB pada umumnya adalah
bidang agraris dan sektor tersebut lebih banyak menampung tenaga
kerja. Hal ini ditunjuk bahwa hampir 50 s/d 80% bergerak di bidang
pertanian sebagai lapangan usaha.
Sedang di negara maju sektor pertanian hanya memberikan pekerja
±16% di seluruh penduduk kecuali AS, Inggeris dan jepang.
Dilihat kontribusi terhadap GNP/PDB, dimana sektor pertanian menyumbang ±50%
dan bahkan 2/3 dari seluruh PDB berasal dari sector pertanian . Sedangkan di negara
maju sektor pertanian terhadap PDB terus mengalami penurunan atau semakin
menurun.
Perbandingan Sruktur Pertanian NSB dengan Negara Maju

Negara berkembang Negara maju


 Corak perekonomian terpusat pada pertanian ±  Tidak terpusatnya pada
70% bergerak pada bidang pertanian arti luas pertanian aktivitas ekonomi
 Ketenagakerjaan ±50-80% bekerja di bidang ±30%
pertanian dari keseluruhan tenaga kerja yang  ±16% keseluruhan tenaga kerja
ada yang ada, kecuali Inggeris dan
 Kontribusi sector pertanian terhadap GNP AS yaitu 5-7%
14% dan mampu menyediakan bahan baku  3% dari seluruh produk
hampir ±50% atau 2/3 dari seluruh produk nasional (GNP), dimana
nasionalnya, berasal dari sector pertanian, perkembangan sector pertanian
namun produktivitas rendah setiap tahun terus penurunan.
Sedangkan AS dan Iggeris 2%
Faktor penyebab rendahnya produktivitas
pertanian dapat disebabkan sbb:

1) Kurangnya sarana pertanian


2) Corak bercocok tanam yang tradisional
3) Input modern yang sangat terbatas
4) Tingkat pendidikan dan pengetahuan para
petani berkurang
5) Sosial budaya  tidak menerima inovasi/
teknologi baru dalam penerapannya
Dari persoalan tersebut dalam rangka tercapai pembangunan
pertanian yang menghasilkan produktivitas / produksi yang tinggi,
maka diperlukan usaha-usaha yang dilakukan, diantaranya:
1. Adanya perubahan teknik produksi
2. Adanya kebijakan ekonomi pemerintah yang sesuai
3. Adanya lembaga sosial ekonomi yang menunjang
4. Moderenisasi struktur pertanian memenuhi kebutuhan pangan
5. Menciptakan adanya sarana dan prasarana penunjang termasuk
system pertanian yang efektif.
Selanjutnya, untuk membangun dan mentransformasikan pertanian
subsistem menjadi moderen.Ada 5 syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Pemasaran usaha tani (peran pemerintah)
2. Teknologi yang selalu berubah penggunaan bibit unggul, pestisida
3. Tersedia sarana produksi lokal (irigasi, traktor)
4. Perangsang produksi bagi petani ( Harga stabil, Subsidi)
5. Transportasi
b.Sector industri dan jasa
 Sektor industri merupakan sektor sekunder, yang termasuk
sektor sekunder yaitu Industri Manufaktur, Konstruksi & Bangunan
dengan adanya pembangunan ekonomi, peran sektor industri juga
mengalami perubahan, hal ini ditandai bahwa:
 Sebelum dilakukan pembangunan ekonomi, peran sektor industri
(awalnya) di NSB hanya berkisar 20-30%. Sedangkan negara maju (29-
37%). Begitu juga hasil study empiris (Simon Kuznet) menunjukkan
bahwa peranan sektor industri terhadap GNP pada awalnya sebasar
20-30%.
 Namun setelah di lakukan pembangunan ekonomi, akhir-akhir
ternyata mengalami penggeseran yaitu meningkat 40-50% dari PDB
berasal dari sektor industri (lihat Tabel).
 Dilihat dari penyerapan tenaga kerja tidak lebih ±20% dari seluruh
tenaga kerja yang ada dan sisanya ±80% pada sektor pertanian
 Dilihat permodalan, dimana jumlah capital adalah kecil, sehingga tidak
bisa melalui industrialisasi terutama dengan masalah pilihan teknologi.
Struktur Ekonomi Terhadap PDB dan Tenaga kerja di LDC, NSB dan Negara Maju
(AS dan Inggris Tahun 1993

% PDB % Tenaga kerja


No Negara
Pertanian Industri pertanian industri
I Afrika:
Kenya 29 19 81 7
Nigeria 36 38 54 5
Tanzania 61 12 90 5
Uganda 56 11 86 4
Zaire 30 32 75 12
II Asia:
Bangladesh 33 17 64 14
India 31 27 65 13
Indonesia 19 40 55 10
Filipina 22 33 46 16
Korea Selatan 7 45 21 27
Srilangka 25 25 46 13
III Amerika Selatan
Brazil 11 37 31 27
Kolombia 16 35 30 24
Guatemala 25 26 60 12
Meksiko 8 28 28 19
Peru 8 30 37 19
Venezuela 5 41 16 28
IV
Semua LDC/ terbelakang 17 36 70 12
V
Developed Countries 2 29 2 25
Kesimpulan:
Dengan adanya pembangunan ekonomi, maka
sumbangan sektor industri dalam menciptakan PN
semakin meningkat di NSB. Begitu juga keadaan di
Indonesia, dimana peran sektor industri terhadap
PDB = 15,8% pada tahun 1985 dan pada tehun
1994 mengalami kenaikan menjadi 23,1%.
Demikian juga sektor sekunder pada tahun 1985
sebesar 23,1% dan pada tahun 1994 menjadi
30,2%.
Pertanyaan kapan suatu negara dapat dikatakan
negara industri
Untuk tercapainya suatu Negara industri, apabila sumbangan sektor
industri terhadap PDB/GNB melakukan beberapa tahap-tahap. Untuk
jelas kita lihat table dibawah ini.
TAHAP-TAHAP INDUSTRIALISASI
Tahap Sumbangan ket
PDB (%)
1. Non Industrialisasi <10 Kondisi Indonesia
2. Menuju proses 10-20 sumbangan sektor
Industri industri terhadap
3. Semi Industrialisasi 20-30 PDB/GNP 12,34%
4. Industrialisasi penuh >30 Tahun 1994. Artinya
Indonesia menuju proses
industrinisasi.

PR.
Bagaimana perubahan struktur ekonomi Indonesia yang terjadi selama
pemerintahan SBY.
Anda diminta:
1. Cari data mengenai struktur ekonomi berdasarkan lapangan
usaha (9 lapangan usaha) Tahun 2012 dan berapa % kotribusinya
2. Hitunglah pertumbuhan rata-rata pertahun sektor pertanian dan
sektor industri selama 5 tahun (2007-2012). Untuk menghitung
menggunakan rumus
Pn =Po (I + r)n

3. Jika terjadi penggeseran struktur ekonomi, kebijakan apa


sebaiknya diambil dalam mengatasi pertumbuhan ekonomi di
Negara RI?

Ket. Rumus :
Pn =Po (I + r)n
atau
Dimana:
r = laju pertumbuhan rkonomi rata-rata setiap tahun (bisa per
sektor dan bisa keseluruhan sektor/lapangan usaha)
Pn = tahun terakhir periode
Po = tahun awal periode
n = jumlah tahun (dihitung mulai dengan sampai dengan)
(I+r)n-1 = mencerminkan compounding factor

B. Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses


pembangunan
Perubahan sumbangan sektor dalam menciptakan produksi
nasional (output).
Untuk mengetahui contoh perubahan struktur ekonomi pada suatu
Negara dapat dilihat disumbangan berbagai sektor ekonomi. (lihat
data hal 64 Tulus Tambunan)
Oleh Simon Kuznet telah melakukan studynya pada 17 negara. Dari
17 negara tersebut yang sekarang telah menjadi 5 negara maju sbb:
Persentase sumbangan sektor pertanian dan industri, jasa
terhadap Pendapatan Nasional

No Negara Tahun SEKTOR KET


Pertanian Industri Jasa
1 Inggris 1801 32 23 45
1841 22 34 44
1907 6 46 48
1985 5 56 39
1993 2 37 61
2 Prancis 1825/35 50 25 25
1872/82 42 30 28
1908/10 35 37 28
1962 9 52 39
3 Jerman 1860/69 32 29 44
1905/14 18 39 43
1954 7 52 41
4 Belanda 1933 16 33 51
1938 7 40 53
1962 9 51 40
5 AS 1869/79 20 40 48
1929 9 42 49
1961/63 4 43 53
1993 2 29 69
Sementara perubahan struktur ekonomi (output) terhadap PDB di
Negara Asia (ASEAN) pada 1980-1995 dapat dilihat table berikut:
No Negara (Nilai tambah (% dari PDB)

pertanian industri jasa

1980 1995 1980 1995 1980 1995

1 Indonesia 24 16 13 29 34 41
2 Laos .. 52 .. 14 .. 30
3 Malaysia 22 13 21 30 40 44
4 Filipina 25 22 26 23 36 46
5 Myanmar 47 63 10 7 41 28
6 Singapura 1 0 29 27 61 64
7 Thailand 23 11 22 29 48 49
8 Vietnam .. 28 .. 22 .. 42
9 AS 2 2 29 29 69 75
Tabel. Struktur Industri di 17 NB dan Negara Maju (AS dan Iggris) 1996
% Angkatan Kerja % Sumbangan PDB
Negara
Pertanian Manufaktur Pertanian Manufaktur
Afrika
Rep.Dem.Kongo 75 12 64 13
Kenya 81 7 29 16
Nigeria 54 5 43 25
Tanzania 90 5 48 21
Uganda 86 4 46 16
Asia
Banglades 64 14 30 18
India 65 13 28 29
Indonesia 55 10 16 43
Filipina 46 16 21 32
Korea Selatan 21 27 6 43
Sri Lanka 46 13 22 25
Amerika Latin
Brazil 31 27 14 36
Kolombia 30 24 16 20
Guatemala 60 12 24 20
Meksiko 28 19 5 26
Peru 37 19 7 37
Venezuala 16 28 4 47
Semua NB 60 17 20 38
AS 2 25 2 29
Iggris 1 24 2 37
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa paranan sektor
pertanian sangat dominan terhadap PDB di berbagai
Negara sedang berkembang (developing countries)
seperti Tanzania, Bangladesh, Guatemala, Indonesia.
Begitu dalam penyerapan tenaga kerja (supply tenaga
kerja) lebih jauh tingginya jika dibandingkan di Negara
maju (developed countries) seperti Negara Amerika
Serikat, Inggris masing-masing 2% dan 1%. Bahkan di
Negara miskin (Afrika) rasionya mencapai 70% keatas.
Sementara ada beberapa negara berkembang
peranan sektor pertanaian semakin kecil dalam
menyumbang PDB maupun penyerap tenaga kerja. Arti
terjadi perubahan pada struktur perekonomian dari
pertanian ke industry.
Pertanyaan faktor2 apa saja mendorong terjadinya
perubahan dalam struktur ekonomi bagi sebuah negara?
Perubahan struktur ekonomi terhadap pembentukan PN,
menurut tiga Negara ASEAN Tahun 1996-2002

Negara S.Pertanian S.Industri S.Jasa


1996 2002 1996 2002 1996 2002
1.Indonesia 16,67 16,92 35,56 40,12 47,77 42,96

2. Filipina 21,13 19,79 35,58 33,80 43,29 48,34

3. Thailand 10,56 10,39 46,56 49,06 42,88 40,55


Ada beberapa faktor terjadi
perubahan dalam struktur, yaitu:
1.Perubahan pendapatan terhadap pola
konsumsi masyarakat (lihat hukum Engel)
tentang analisis kesejahteraan masyarakat.
Inti teorinya hubungan pendapatan dengan
besarnya perubahan barang diminta
menurut jenis barang. Untuk barang
pokok porsi pendapatan digunakan adalah
kecil. (inelastis). Sedangkan untuk barang
lux atau hasil industri cenderung
meningkat (Elastis)
2. Perubahan teknologi dan inovasi
Perubahan tersebut dilakukan secara terus menerus,
sebab kemajuan teknologi dapat meningkatkan
produktivitas kegiatan ekonomi. Pada akhirnya
terjadi perluasan pasar (perdagangan), sehingga
terciptanya produk baru tidak hanya dibutuhkan
oleh masyarakat baik NSB maupun Negara maju.
Dengan demikian dampak selanjutnya akan terjadi
secara drastis perubahan struktur perekonomian
dari pertanaian pada sektor industri, Artinya
peranan sektor pertanian semakin kecil dan
industri semakin besar dan penting dalam
menyumbang PDB.
Upaya dilakukan utk perubahan struktur
ekonomi dalam proses pembanguan

1. Meningkatkan Tabungan
2. Meningkatkan penerimaan negara
3. Meningkatkan SDM
4. Urbanisasi dan tingkat kelahira dan
kematian
5. Struktur permintaan domestik
6. Struktur prdagangan
7. Distribusi pendapatan
Rendahnya peranan sektor pertanian di Negara
maju (AS, Inggris) disebabkan:
1. Volume produksi pertanian kecil hanya ±2% terhadap PDB
(lihat Tabel berikut). Sedangkan kontribusi sektor industri
terhadap PDB yang lebih dominan pada sektor industri
bahkan beberapa tahun terakhir ini peran sektor industri
berkurang ketika produktivitas dan pendidikan meningkat
bergeser pada sektor tersier (keuangan, perdagangan dan
transport)
2. Negara maju lebih focus (spesialisasi) pada produk
manufaktur (industri pengolahan)
3. Tingkat moderenisasi / mekanisasi sektor pertanian di
Negara maju (AS, Inggris) jauh lebih tinggi di bandingkan
LCD di NSB, karena semakin modern sektor pertanian,
maka semakin padat modal atau semakin sedikit penggunaan
tenaga kerja di sektor pertanian,
Faktor mendorng terjadinya
industrilisasi suatu negara (Chenery)
1. Adanya subsitusi impor (produk pengganti
impor
2. Adanya permintaan untuk barang jadi (final
goods)
3. Adanya kenaian permintaan akan barang2 ½ jadi
(intermedik goods)
Selanjutnya, Chenery juga berpendapat beberapa
faktor penyebab mengapa peranan berbagai
industri di suatu negara berbeda, yaitu:
1. Luas pasar
2. Bentuk distribusi pendapatan
3. Kekayaan alam
BAB VIII TEORI PERTUMBUHAN
DAN PEMBAGUNAN EKONOMI
Agar mahasiswa dapat memahami
atau mampu menjelaskan teori2
pertumbuhan ekonomi dan faktor2
yang mempengaruhinya dalam
percepat pembangunan di negara
sedang berkembang
Klasifikasi teori pertumbuhan, yang mencakup:
1. Teori Klasik (Abad ke 18) A. Smith, D. Ricard, R. Maltus,
Jhon S. Mill
2. Neo Klasik
3. Keynesian
Berapa teori perkembangan Ekonomi paham aliran klasik,
diantaranya:
1) Adam Smit
perkembangan ekonomi diperoleh adanya spesialisasi atas
pembagian kerja, dengan pembagian kerja akan terjadi
produktivitas tenaga bertambah, sehingga mendorong
ditemukannya alat-alat mesin baru dan akhirnya dapat
mempercepat / peningkatan produksi.
disamping pembagian kerja, Smith juga menitik beratkan pada luas
pasar melalui perdagangan luar negeri. Karena dengan luas pasar
akan tumbuh inovasi baru dan pada gilirannya akan menaikkan
produktivitas tenaga kerja, kenaikan produk TK akan memiliki
penghasilan nasional (GNP/PDB) dan seterusnya.
2) David Ricardo
Di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan, yaitu:
 Golongan Kapitalis
 Golongan Buruh
 Golongan Tuan Tanah

Golongan Kapitalis
golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan
penting, karena mereka selalu mencari keuntungan (motive
profit) dan investasi kembali pendapatannya dalam bentuk
akumulasi modal, GNP/PDB 
Golongan Buruh
golongan ini merupakan golongan yang terbesar dalam
masyarakat.
Golongan Tuan Tanah
mereka hanya menerima sewa saja dari golongan kapitalis atau
areal tanah untuk tanah yang disewakan.
D.Ricardo, berpendapat jika penduduk terus bertambah dan
akumulasi modal , maka tanah yang subur menjadi kurang/
langkah. akibatnya, berlaku hubungan tambah hasil yang semakin
berkurang.

3) Thomas Robert Maltus


Berpendapat bahwa pada jangka panjang perekonomian akan
menjadi stationary state (tidak berkembang) karena
perkembangan penduduk akan melebihi kecepatan pembangunan
ekonomi. Hal ini akan menurun tkt perekonomian.

Oleh karena itu menurut Maltus, menyatakan bahwa kenaikan


jumlah penduduk yang terus menerus, tidak diimbangi dengan
kemajuan faktor-faktor perkembangan yang lain (ekonomi), maka
sudah tentu tidak akan menaikkan pendapatan / permintaan dan
tidak ada investasi, akhirnya perkembangan ekonomi
Jadi Maltus , sangat pesimis terhadap perkembangan ekonomi akibat
pertambahan penduduk, apalagi penduduk tak berkualitas. Jika
diadakan perlombaan perkembangan ekonomi dengan perkembangan
penduduk, maka akhirnya di menangkan oleh pertumbuhan penduduk.
Aliran Neo klasik (1870)
Pengikutnya (Robert Solow, A.Marshal dan Nurkse)
Dalam perjalan terjadi penggeseran aliran ekonomi yang baru
sebagai pengganti aliran klasik.
Dalam teori Neo klasik, pemb. ekonomi dapat dilakukan sbb:
1. Adanya akumulasi capital (modal)
Ini faktor penting perkembangan ekonomi.
Akumulasi modal dapat dilakukan melalui tingginya tabungan, harta
S = f (y,r)
Jika r  I 
I dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan I  r 
I = f (r) r I AD Y sehingga tidak ada orang yang saving
SI tidak ada perkembangan ekonomi
Model Solow mengambarkan
perekonomian negara maju lebih baik dari
NSB
Model Solow menyatakan secara
kondisional,perekonomian berbagai negara akan
bertemu (converge) pada tingkat pendapatan yg
sama, dengan syarat bahwa negara tersebut
memiliki tingkat Saving yg sama,
depresiasi,pertumbuhan AK dan Pertumbuhan
Produktivitas yg sama
Kesimpulan:
kemajuan teknologi adalah faktor penting dari salah satu pendorong
PDB/GNP , sehingga AD . Karena teknologi merupakan hasil
penemuan-penemuan baru (inovasi) yang dapat menggunakan
tenaga barang (traktor, robot, dll) atau disebut labour saving.
2. Perkembangan sebagai proses yang gradual
Gradual (terus-menerus), hal ini tokoh Neo klasik Alfred Marsal.
Menurutnya, perkembangan ekonomi suatu kehidupan organisasi
yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan, misalnya investasi
dan teknologi (baru).
3. Perkembangan sebagi proses yang harmoni dan
komulatif
Proses yang meliputi barbagai faktor, dimana faktor-faktor itu
tumbuh bersama-sama.
Misalnya, untuk menambah produksi dibutuhkan tenaga kerja
yang banyak dan lebih skill, sehingga menaikan AD.
Oleh Marshal, harmoni perkembangan itu di pengaruhi oleh
internal ekonomi dan eksternal ekonomi.
4. Aspek Internasional perkembangan ekonomi
dengan adanya pasar yg luas (sampai ke LN) produksi dapat
dilaksanakan secara besar2an, spesialisasi bisa lebih mendalam,
produktivitas naik, sehingga penghasilan juga naik

Analisa Port Keynes


Aliran yg mengembangkan teori pertumbuhan Keynes, dimana teori
membantah ajaran A.Smith (mekanisme pasar). Oleh Keynes bahwa
kegiatan ekonomi perlu campur tangan pemerintah (jangka pendek).
Lihat pada saat dunia mengalami deperesi dan pengangguran tahun
1936 di AS.
Ahli-ahli Port Keynes:
1. Harrod dan Domar
Pertumbuhan ekonomi yang mantap (stady growth) diperoleh
akumulasi modal dan akumulasi modal mempunyai peranan ganda:
- Menaikan kapasitas produksi dapat menghasil output
- Pentingnya Investasi yg dapat menimbulkan pendapatan
2. Evsey D.Domar
bahwa investasi menaikan kapasitas produksi dan juga
dapat menaikan pendapatan, dengan asumsi:
-Perekonomian dalam keadaan Full Employment
-Tidak ada pemerintah/perdagangan LN
-MPS dan APS adalah sama
-Perbadingan antara modal dan ouput adalah tetap

Kelemahan teori H-D


Bahwa faktor2 penting seperti tabung dan ratio
kapital output dianggap tetap. Padahal faktor2
tersebut selalu berubah2 dalam jangka panjang,
sehingga merupakan syarat dibutuhkan untuk
pertumbuhan yg mantap
system pemerintahan di tuntut memiliki tabungan sebagai
sunber investasi.
 semakin besar tabungan dan investasi, maka semakin
besar /
tinggi pertumbuhan ekonomi
 semakin rendah produksi nilai capital, semakin rendah
pertumbuhan ekonomi.
Keyness, depresi dan pengangguran pada waktu itu disebabkan oleh
kurangnya penanaman modal dan para pengusaha. Untuk mengatasi
perlu campur tangan pemerintah sehingga lahir teory ‘ General theory’

Inti teory Keyness dalam teory pertumbuhan ekonomi


adalah menekankan pada:

1. akumulasi modal
2. peningkatan kualitas SDM
Teori Pertumbuhan (Schumpeter)
Buku yang dikenal Business Cycle menurut Schumpeter, faktor penting
untuk perkembangan ekonomi adalah wirausaha (entrepreneur),
karena mereka orang2 yg inisiatif terhadap produksi nasional (GNP).
Mereka adalah inovator yg melaksanakan kombinasi2 baru pada faktor
produksi.
Inovasi dapat dibentuk 5 hal:
1. Mengenalkan barang2 baru yang belum dikenal oleh konsumen
2. Mengenalkan suatu metode produksi yg baru
3. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
4. Penemuaan sumber2 ekonomi baru
5. Menjalankan organisasi baru dalam industri
Jadi, Schumpeter, berkeyakinan bahwa system kapitalis merupakan
system yg paling baik untuk menciptakan perkembangan ekonomi yg
pesat. Dalam kapitalis dimana uang memegang peranan penting dan
semua tindakan pada untung rugi saja, sehingga manusianya bersifat
sangat individualistis baik dalam pekerjaan maupunkehidupan sosial
TEORI PEMBANGUNAN DALAM KAITAN
INVESTASI

Ada 3 teori pembangunan dalam kaitan dengan investasi,


yaitu:
1) Teori dorongan kuat (big push)
2) Teori pembangunan seimbang ( balanced development)
3) Teori pembangunan tidak seimbang (un-balanced
development)

Teori Dorongan Kuat


Teori dorongan kuat ini dikemukakan oleh Rosenstein Rodan dengan
maksud adalah untuk mendorong ekonomi NSB kearah kemajuan atau
menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi di NSB, diperlukan
suatu dorongan kuat.
Sebagai faktor penentu keberhasilan dalam pembangunan
berkaitan dengan teori Big Push adalah:
 Adanya investasi secara basar-basaran yang merupakan
syarat
mutlak dalam pembangunan, sehingga akan menimbulkan
ekonomi eksternal seperti pembangunan industri.
Menurut Rosenstein Rodan pembangunan industri secara
serentak dan besar-besaran akan meliputi 3 macam ekonomi
eksternal, yaitu:
1. Dapat terciptanya perluasan pasar
2. Karena industri sama letaknya
3. Karena adanya indutri lain dalam pembangunan
Dari ke3 macam eksternal ekonomi oleh R. Rodan yang paling
penting dalam pendukung pembangunan adalah pada akibat adanya
perluasan pasar.

Proses terciptanya, eksternalitas ekonomi sebagai akibat dari adanya


perluasan pasar, dapat dijelaskan dengan contoh:
Misalnya, terdapat 10000 pengangguran dari sektor pertanian
diperkerjakan pada sektor industri batik, sehingga menerima
pendapatan yang jauh lebih besar dari semula, dan akhirnya akan
menaikkan pengeluaran pekerja tersebut.

Namun demikian,kenaikan pengeluaran akibat kenaikan


pendapatan tersebut (para pekerja), dimana sebagian kecil saja
yang akan digunakan untuk membeli batik yang dihasilkan itu,
sedangkan sebagian besar pendapatan yang diterima oleh pekerja
batik akan dikonsumsikan untuk membeli makanan dan barang-
barang lainnya.

Dampak akibat pendapatan dikonsumsikan untuk membeli


makanan barang-barang lainnya akan terjadinya kekurangan
permintaan terhadap industri batik, sehingga industri batik yang
baru didirikan akan mengalami penurunan produksi
Kesimpulan:

 Sebaiknya dari 10000 pekerja dari sektor pertanian


diarahkan bekerja pada sektor industri yang
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh para
pekerja tersebut.

 Sehingga pendapatan yang diterima oleh pekerja di


sektor industri itu akan menciptakan perluasan pasar.
Beberapa kelemahan Teori Big Push oleh R. Rodan:
1. Teori Big Push mengabaikan investasi di bidang ekspor dan impor pengganti.
Artinya, ekonomi eksternal dari overhead capital tidak seberapa jauhnya pada
bidang ekspor dan impor dalam memdukung proses pembangunan.
2. Mengabaikan ekonomi yang terjadi dari investasi yang menggunakan biaya produksi.
Dalam hubungan ini investasi pada bidang2 yang cukup inelastic lebih bersifat
mengurangi biaya ketimbang yang memperluas output, pada hal cukup penting.
3. Mengabaikan atau mengurangi perhatian atas investasi di sektor pertanian. Karena
dalam hal ini hanya berfokus pada investasi secara besar-besaran (bidang industri,
bidang modal, dan bidang prasarana / infrastruktr)
4. Menyebabkan / menimbulkan inflasi
Dalam hal ini, fokusnya pada investasi besar seperti infrastruktur (overhead
capital) berbagai industri bidang modal, dimana tidak tertampung dengan
peningkatan produksi secara proporsional, maka akan menimbulkan inflasi.
5. Menyebabkan timbulnya kesulitan administrasi dan konstitusional
Misalnya, kelengkapan adm dalam menunjang investasi besar-besaran adalah lemah.
Begitu juga disisi perencanaan proyek-proyek diperlukan adalah lemah, kurang data
yg akurat, koodinasinya juga lemah.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
Teori pembangunan ekonomi yang sangat popular dan paling banyak
mendapat komentar adalah Rostow, dengan artikel dalam Economic
Journal (1959), kemudian di kembang lagi The Stages Of Economic
Growth (1960).
Menurut WW. Rostow, proses pembangunan ekonomi bisa
dibedakan ke dalam 5 tahap yaitu:

1. Masyarakat tradisional (the traditional society)


2. Prasyarat untuk tinggal landas (the precondition for take off)
3. Tinggal landas (the take off)
4. Menuju kedewasaan (the drive to maturity)
5. Masa konsumsi tinggi (the age of high mass consumption)

Rostow, Pembangunan Ekonomi (proses transportasi) suatu


masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern
merupakan suatu proses yang multi dimensional.
Jadi pembangunan ekonomi bukan berarti
perubahan struktur ekonomi suatu Negara yang
ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor
pertanian dan peningkatan peranan sektor
Industri dan jasa
Penggeseran sektor pertanian sektor industri
dan jasa yang disumbang kedalam GNP/PDB
Menurut Rostow, disamping perubahan seperti
(pertanian industri & jasa), maka pembangunan
ekonomi berarti sebagai suatu proses yang
menyebabkan antara lain:
1) Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang
pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi orientasi
keluar. Maksudnya, porsi pemilihan presiden dengan ditunjuk oleh
DPR menjadi pilihan rakyat.
2) Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam
keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga
kecil.
3) Perubahan dalam kegiatan investasi yang tidak produktif menjadi
investasi yang produktif. Misalnya, menumpuk emas, membeli
rumah, dsb.
4) Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang
merangsang pembangunan ekonomi

Misalnya, penghargaan terhadap waktu, penghargaan


terhadap prestasi seseorang dalam segala hal.
Kembali kepada toeri Rastow, proses pembangunan
ekonomi ada 5 tahap yang dilalui, yaitu:
1. Masyarakat tradisional
masyarakat fungsi terbatas yang ditandai oleh cara produksi
yang relative masih primitive dan cara hidup masyarakat yang
masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional,
tetapi kebiasaan tersebut telah turun-temurun.
Dalam masyarakat tradisional:
 Tingkat produktivitas pada pembangunan masih rendah, oleh
karena itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan
untuk kegiatan sektor pertanian
 Struktural sosial bersifat hirarki, kedudukan seseorang dalam
masyarakat tidak akan berbeda dengan nenek moyangnya.
2. Tahap prasyarat untuk tinggal landas
sebagian suatu masa transisi dimana masyarakat
mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas
kekuatan sendiri (self sustained growth)
Pada tahap prasyarat tinggal landas ini ,mempunyai 2 corak:
1) Tahap prasyaratan lepas landas diawali oleh masyarakat negeri
Eropah, Asia, Timur Tengah, dan Amerika dengan cara
merombak masyarakat yang sudah ada.
2) Tahap yang dicapai oleh Negara-negara yang dinamakan oleh
Rostow sebagai Born Free seperti USA, Australia, Canada, dan
Selandia Baru
Dalam tahap pra lepas landas masyarakat di Negara tersebut
tidak perlu merombak sstem masyarakatnya, karena masyarakat
Negara tersebut terdiri dari imigran yang berasal dari Negara
yang sudah mencapai tahap masyarakat untuk lepas landas.
Dalam masyarakat dalam tahap pra lepas landas, dibutuhkan adanya
perubahan yang radikal dari sektor industri yaitu:

a) Membangun fasilitas prasarana umum (social over head capital)


Misalnya, dibidang transportasi, dengan tujuan untuk
memperluas pasar (distribusi) mempercepat/singkat jarak
transportasi.
b) Revolusi teknik dibidang pertanian
Misal, di pedesaan perlu menggunakna teknik-teknik baru
dalam proses peningkatan produksi (hasil produksi pertanian)
dengan tujuan untuk mengurangi Urbanisasi.
c) Perluasan Impor asing ke suatu Negara
Misanya, adanya perdagangan (impor) untuk menambah alat
alat dan bahan-bahan mentah yang tidak terdapat di dalam
negeri (barang-barang subsidi impor)
3. Take Off (Tinggal Landas)
suatu masa, dimana berlakunya perubahan yang sangat
drastik dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya
kemajuan yang pesat dalam inovasi atau berupa tebentuknya
pasar baru. Disamping itu, Rostow berpendapat Tinggal Landas
sebagai Revolusi Industri, seperti yang dialami oleh Negara-
negara yang sekarang sudah maju, sbb:
Negara Take off (tahun)
Inggris 1783-1802
Prancis 1830-1860
Belgia 1833-1860
Amerika Serikat 1843-1860
Jerman 1856-1874
Swedia 1868-1890
Jepang 1878-1900
Rusia 1890-1914
Kanada 1896-1914
Argentina 1935
Turki 1937
India 1952
indonesia …?
NB. Dari data menyatakan bahwa Negara-negara Barat kebanyakan
mencapai tahap lepas landas pada abad yang lalu (ke 18) kecuali
Inggris (abad ke 17). Masa lepas landas sekitar 20-30 tahun.

Apa ciri-ciri suatu Negara mencapai tahap lepas landas atau belum?
Rastow mengemukakan ada 3 ciri yaitu:

1) Berlakunya penanaman modal yang produktif dari 5% menjadi 10%


dari produksi nasional bruto
2) Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor Industri
dengan tingkat laju yang tinggi.
3) Adanya atau terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial dan
institusional yang menciptakan pertumbuhan yang terus-menerus
atau self sustained growth.
Kenapa Rastow penanaman modal sebagai persyaratan utama dalam
mencapai tahap lepas landas?
Karena dengan penanaman modal yang tinggi/naik, maka
perekonomian dapat berkembang melebihi tingkat perkembangan
penduduk.
Misalnya: perkembangan/pertumbuhan penduduk sebesar 1 s/d 1,5%
dari Capital Output Rasio (COR) sebesar 3,5% dari PN. Ini artinya jika
pertumbuhan penanaman modal senbesar 1,5% dari pertumbuhan
penduduk dapat dipertahankan karena dengan asumsi apabila YK naik
2%. (tahun selanjutnya kebutuhan investasi sebesar 10,5% s/d 12,5% dari
pendapatan nasional)
Dilihat dari perkembangan beberapa sektor industri pada
tahap lepas landas (take off). Hal ini dapat dianalisis menjadi 3
sektor, yaitu:
a) Sektor pertumbuhan primer, yaitu
pertumbuhan terjadi akibat inovasi atau menggarap sumber baru atau yang
belum digarap dan menghasilkan laju pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dari
pada sektor ekonomi lainnya.
a) Sektor pertumbuhan suplementer yaitu pertumbuhan pesat terjadi sebagai
konsekuensi perkembangan sektor pertumbuhan primer tersebut.
b) Sektor pertumbuhan terencana, yaitu pertumbuhan terjadi pd pertumbuhan :
penduduk, PN, produksi dan variabel lainnya.
c) Budaya masyarakat pada sektor modern
Seperti kemajuan masyarakat untuk menabung (MPS), sehingga tercipta akumulasi
modal untuk memproduksi barang-barang serta perdagangan luar negri.
4. Tahap masyarakat menuju kedewasaan (the Drive to
community)
suatu masa dimana suatu masyarakat secara efektif menggunakan
teknologi modern dari pengolahan faktor-faktor produksi dari
kekayaan alam.
Ciri-ciri pada tahap ini:
a. Teknologi menyebar pada sektor-sektor perekonomian
b. Adanya perluasan produksi
Disamping ciri tersebut diatas juga bersifat non ekonomi,
yaitu:
a) Struktur dan keahlian tenaga mengalami perubahan, sektor industri
tambah penting dan peranannya, sedang sektor pertanian
5. Tahap masyarakat konsumsi tinggi (the Age of High Mess
Consumption)
suatu masyarakat, dimana perhatian masyarakat lebih menekan
pada masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan
lagi pada masa produksi.
Dalam tahap ini, masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumber
daya yang tersedia dari expansi politik, yaitu dengan cara:
a) Memperbesar kekuasaan (ekspansi) untuk mempengaruhi Negara-
negara luar dan kecenderungan menaklukan Negara lain seperti
ASIrak, pelestina
b) Menciptakan suatu welfave state, yaitu kemakmuran yang lebih
merata kepada penduduknya dengan cara upaya distribusi
pendapatan melalui system perpajakan yang lebih progresif. Pajak
progresif pajak dipungut berdasarkan besar presentase jika Y
maka presentase
c) Kebutuhan pokok sudah tidak menjadi masalah lagi, tetapi
konsumsi lebih tinggi terhadap barang-barang tahan lama dan
barang mewah seperti, mobil, perhiasan,barang antic, dll.
Sementara, menurut Kuznet (1871) pertumbuhan ekonomi
sebagai kemampuan jangka panjang untuk menyediakan
berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat
kepada masyarakat.

Kemampuan ekonomi ini tumbuh atas dasar kemajuan


teknologi institusional dan ideologis.

Kenapa Kuznet menitik berat/memperkatikan pada


teknologi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi ?

Karena dengan teknologi maju dapat meningkatkan output,


terutama dalam menyediakan aneka ragam macam barang
kepada penduduk yang membutuhkan.
Namun demikian Kuznet menganalisis yang lebih lengkap selain
kemajuan teknologi dalam meningkatkan perekonomian, yaitu ada
variabel sebagai ciri-ciri:
1) Tingginya tingkat produk/capital dari laju pertumbuhan
penduduk
2) Tingginya produktivitas kerja
3) Tingginya tingkat prasarana struktur ekonomi
4) Tingginya tingkat struktur

B..Teori Pertumbuhan Modern Menurut Kuznet


Menurut Kuznet definisi pertumbuhan ekonomi sebagai
kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis
barang ekonomi yang terus meningkat kepada masyarakat.
Kemampuan tersebut dapat tumbuh atas
dasar:
 Kemajuan teknologi
 Institusional/lembaga
 Idiologis yang di perlukan
Dalam analisisnya yang lebih lengkap, ada 6 ciri pertumbuhan
ekonomi modern dalam proses pertumbuhan ekonomi bagi suatu
bangsa / Negara yg sekarang negara tersebut sudahm maju

1) Tingginya tingkat produktivitas per kapita dan laju pertumbuhan


penduduk
2) Tingginya peningkatan produktivitas (produktivitas tenaga kerja)
3) Tingginya tingkat transportasi struktur ekonomi
4) Tingginya tingkat struktur sosial dan teknologi
5) Kecenderungan Negara-negara yang ekonominya sudah maju untuk
pergi keseluruh pelosok dunia untuk mendapatkan pasaran dan
bahan baku
6) Akses barang modal dan orang antar bangsa yang meningkat.
Dari ke 6 ciri tersebut adalah sangat berhubungan dan saling
memperkuat. Misalnya,Yproduk TK dengan demiikian
permintaan barang2 produk industri  sedang barang produk
pertanian 

C.Teori Pertumbuhan menurut Harrod-Domar


Harrod-Domar adalah pengikut Keynes. Menurut Harrod-Domar
bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh 2 unsur pokok:
1) Tingkat tabungan (investasi)
2) Produktivitas capital (capital output ratio)
Menurut teori ini, masyarakat dari suatu system perekonomian
dituntut untuk memiliki tabungan (saving) sebagai sumber
investasi, karena investasi dapat menaikan kapasitas produksi dan
juga menaikkan pendapatan.
Secara matematika bahwa S = f (Y) atau I = f(Y). artinya semakin
besar saving, investasi maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
(output) begitu juga, semakin rendah produktivitas modal maka
semakin rendah pertumbuhan ekonomi.
Lalu timbul pertanyaan;
1) Berapa besar investasi yang harus dilakukan untuk
dapat meningkatkan?
2) Dari mana sumber permulaan atau modal untuk
pengangaguran?
Jawab;
1) Tergantung pada tingkat ICOR dan tingkat pertumbuhan
penduduk Negara bersangkutan
2) Dari mana sumber modal, hal ini dapat dilihat dari:
1) Supply of capital
2) Demand of capital
Kedua pendekatan ini pada dasarnya ditentukan oleh
besar pendapatan (Y) dan tingkat suku bunga (i)

Perlu kita pahami bersama bahwa penanaman modal di


NSB dihadapkan pada Lingkar Setan (vicious cycle).
Misalnya:
1) Pendapatan rendah tabungan yang diciptakan
rendahpertumbuhan modal / investasi 
2) Pendapatan pemerintah barasal pajak   penyediaan
modal untuk pembangunan terbatas
Upaya untuk mengatasi kekurangan modal dalam
APBN/APBD, maka diperlukan kebijakan:

a) Pengerah modal DN
 Tabungan masyarakat
 Tabungan swasta
 Tabungan Pemerintah
b) Pengerah modal LN
 Bantuan negara donor (tanpa bunga)
 PMA
 Pinjaman bersyarat
Sedangkan upaya untuk meningkatkan
pendapatan pada sektor pajak, maka
kebijakan yang dilalui:

1.Investasi yang bersifat spekulasi dikurangi


2.Tingkat konsumsi masyarakat dikendalikan
agar tidak berlebih
3.Meningkatkan gairah masyarakat untuk
menabung
4.Menciptakan iklim yang kondusif terhadap
bentuk investasi
5.Subsidi yang positif kepada yang menerima
(distribusi pendapatan merata)
BAB IX

MASALAH KEMISKINAN,
KETIMPANGAN DAN
PEMBANGUNAN
Tidak ada masyarakat yg makmur dan bahagia,
jika sebagian besar penduduknya berada dalam
kemiskinan dan kesengsaraan (Adam Smith,
1776).
Kemiskinan yg mencolok masih banyak
ditemukan di NSB, meskipun telah dilakukan
perbaikan2 siqnifikan selama lebih dari separuh
abad terakhir, hal ini ditunjuk lebih 1,2 Milyar
orang hidup dengan (PPP) atau paritas daya beli
kurang $ 1/hari dan dari 2,8 M hampir separuh
populasi dunia hanya berpenghasilan kurang
dari $2/hari.
Tanda orang2 miskinan; sering menderita,
kekurangan gizi dan tkt kesehatan yg buruk,
kurang terwakili secara politis dan sedikit
melek huruf.
Distribusi dari 1,2 M penduduk miskin di dunia yg
hidup dgn Income $1/hari
Middle Eaast and
Europe and
North America
Latin Amirican and Central Asia 2,0%
0,5%
the Caribbean 6,5%

East Asia and South Asia


Pasific 23,2% 43,5%

Subsahara Afrika 24,3%


Dalam tajuk ini kita akan membahas masalah Kemiskinan
dan tingginya ketimpangan
Setiap Negara yang melaksanakan pembangunan akan menuju pada
peningkatan kemakmuran atau pemerataan kesejahteraan masyarakat
untuk menuju hal tersebut perlu GNP yang tinggi dan
pertumbuhan yang cepat.
Namun dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Negara NSB
hanya segelintir orang kaya di dalamnya, sedangkan sebagian besar yang
golongan berpenghasilan rendah tidak dapat menumbuhkan GNP, maka
manfaat pertumbuhan GNP hanya dinikmati oleh mereka saja,
sehingga kemiskinan dan ketimpangan pendapatan akan melebar / parah.
Jadi strategi pertumbuhan ekonomi yang selain sebagai prioritas
pembangunan kurang memberikan manfaat kepada kaum miskin.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini akan dibahas pentingnya
hubungan pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, kemiskinan.
Olehkarena itu penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi
pendapatan merupakan inti dari semua masalah pembangunan dan
merupakan tujuan utama kebijakan pembangunan di banyak negara
termasuk daerah.
Pertanyaan penting hubungan antar pertumbuhan
ekonomi, distribusi pendapatan dan kemiskinan sbb:
1. Seberapa besar ketimpangan distribusi pendapatan
di NSB dan bagaimana kaitan dengan kemiskinan
Absolut
2. Siapa saja yg termasuk gol.miskin dan apakah ciri-
ciri ekonominya
3. Apa ruginya jika distribusi pendapatannya sangat
timpang
4. Kebijakkan seperti apa yg diperlukan untuk
mengurangi besaran dan kemiskinan absolut
Perkembangan Angka Kemiskinan di Indonesia

(%)
30

25 23,43

20

15 17,47 16,66 16,70 16,60 13,30


15,97
10

1996 1999 2004 2005 2006 2009 2010

Sumber: BPS 2010


Sebelumnya kita paham dulu UKURAN ketimbangan dan
KEMISKINAN. Ada 2 macam ukuran kemiskinan yang
digunakan yaitu:
1. Kemiskinan absolute
suatu keadaan, dimana sejumlah penduduk yang tidak mungkin
mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar. Keadaan ini diukur dengan, tingkat pendapatan rill minimum,
ukurannya:
Jika penduduk hidup dibawah $ 1/hari pada PPP (Purchasing power
Paritas). Kemiskinan absolute, dapat dijumpai di NSB juga Negara
maju seperti di New York.
2. Kemiskinan relative
suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi
pendapatan.
Sejumlah penduduk yang sudah mempunyai pendapatan yang dapat
memenuhi kebutuhan dasar minimum, akan tetapi kemiskinan ini
terjadi lebih banyak ditentukan oleh keadaan sekitarnya dan pada
masyarakat yang bersangkutan.
Misalnya kita lihat mereka (penduduk) yang tinggal jauh di Wiratno
TPI, dengan kondisi rumah yang mewah dan pendapatan  tetapi
sebagian penduduk dilingkungan rumahnya, dimana kondisi rumah
tidak layak (kecil, pengap, dsb) sehingga terjadi kesenjangan antara
golongan kaya dan golongan yang miskin.

Dengan demikian, semakin besar kesenjangan pendapatan antar


kelompok masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang
digolongkan sebagai kelompok masyarakat miskin.

Untuk mengukur kesenjangan dalam distribusi pendapatan dapat


dilakukan melalui pendekatan, banyak alat ukur yang digunakan yaitu:
1) Index Gini atau Gini Ratio
2) Index Entiopi
3) Index Atkinsu
4) Index Oshima’s
5) Index theil decomposition
A. Distribusi Pendapatan
Untuk menunjukkan / menghitung tingkat pemerataan
pendapatan antara lain:
1. Gini Rasio (Gini Coefficient)
2. Index Oshima’s I
3. Index Theil Decomposition

Dari sekian banyak tokoh ekonomi yang paling sering dipakai


adalah Gini Ratio.

Gini Coefficient
perbandingan antara luar areal antara gini diagonal dan kurva
lorenz dengan luas seluruh areal dibawah gini diagonal.
Koefisien Gini
Merupakan alat ukur yang umum digunakan dalam study yang
bersifat empiris.
Untuk menghitung kesenjangan pendapatan antara kelompok
masyarakat, dapat digunakan rumus sbb:

Atau

Dimana: KG = angka koefisien gini


X = proporsi jumlah rumah tangga komulatif dalam kelas i
F = proporsi jumlah rumah tangga dalam klas i
Y = proporsi jumlah pendapatan rumah tangga komulatif
dalam klas i
£ = ukuran rata-rata pendapatan
Atau dapat juga menggunakan rumus

Atau Gini Koefisien untuk mengukur kesenjangan


pendapatan antara kelompok masyarakat.
ukur ketimpangan agregat yang akan berkisar antar 0-1
dengan .

Rumus
Atau
Memperkira koefisien Gini terlihat
gambar berikut:
.
Ket:
%Y D
KG= Bid.A yg diarsir Grs diagonal BAD benar2
Bid. BCD rata
Grs BCD distribusi tidak
merata, karena semakin jauh
dari diagonal BD

Kriteria kemerataan:
A 1. Nilai GC kemerataan
sempurna yaitu 0-1
2. Nilai GC kemerataan
tidak sempurna yaitu
C 0,50-0,70
3. Nilai GC kemerataan
B sedang yaitu 0,36-0,49
% populasi
4. Nilai GC kemerataan
rendah yaitu 0,20-0,35
Selain koefisien Gini (Index Gini) untuk menganalisis distribusi
pendapatan per orang juga menggunakan kurve Lorenz.
Kurve Lorenz
Dinamakan Kurve Lorenz adalah menunjukkan hubungan
kuantitatif antara persentase penduduk dan persentase
pendapatan yang mereka terima, misalnya 1 tahun. Lihat gambar
kurva Lorenz.
%Y
Grs kemerataan
sempurna

Kurva lorenz

100
% Penduduk
. a) Distribusi yg relatif merata b) Distribusi yg tidak
merata

%Y %Y

% Penduduk 100 % Penduduk 100


Ket:
Gambar diatas merupakan gambar kurva Lorenz yang
menggunakan data desil yang terdapat kedua sumbu yang vertical
dan horizontal dibagi kedalam 10 bagian yang sama.

Untuk melihat ketidak merataan tersebut, maka dapat dilihat pada


gambar a dan b di atas, dimana gambar a adalah

semakin mendekat sumbu vertical hal ini menunjukan distribusi


yang relative merata. Sedangkan pada gambar b adalah semakin
menjauh dari garis diagonal atau mendekat sumbu horizontal. Ini
menandakan distribusi yang tidak merata. Seperti dapat dilihat
perbanding distribusi pendapatan negara maju (Swiss) dengan
indonesia menggunakan kurva lorenz sebagai berikut:
Perbedaan Indonesia dan Swiss dalam distribusi
pendapatan

1. Indonesia 2. Swiss
Ketimpangan distribusi pendapatan oleh Bank
Dunia/Institut Development Studies (IDS)
membagi pendapatan dalam tiga katagori:
1. Jumlah pendapatan yg diterima oleh 40%
penduduk yg berpendapaan rendah
2. Jumlah pendapatan yg diterima oleh 40%
penduduk yg berpendapatan menengah
3. Jumlah pendapatan yg diterima oleh 20%
penduduk yg berpendapatan tinggi
Dari konsep ini Bank Dunia/IDS
mengemukakan 3 macam kriteria
ketimpangan distribusi pendapatan,yaitu:
a). Tingkat ketimpangan distribusi pendapatan tinggi
Bila jumlah pendapatan yg diterima oleh 40%
penduduk yg berpendapatan rendah kurang
dari 12% dari seluruh pendapatan
b). Tingat ketimpangan distribusi menengah
Bila jumlah pendapatan diterima oleh 40%
penduduk yg berpendapatan rendah menerima
antara 12% sampai 17% dari seluruh pendapatan
c). Tingkat ketimpangan distribusi pendapatan
rendah Bila jumlah pendapatan yg diterima oleh
40% penduduk yg berpendapatan rendah lebih
dari 17% dari seluruh pendapatan.
Berdasarkan kriteria Bank Dunia/IDS tersebut, maka pola pembagian
pendapatan di Indonesia? Kalau Kota TPI (2006)
Dilihat dari pembagian pendapatan di Kota TPI berdasar 3 kelompok
penduduk sbb:
1. Kelompok penduduk menurut tingkat pendapatan 40% rendah,
menerima (menikmati) pendapatan daerah (PDRB) yg diterima sebesar
22,30%
2. Kelompok penduduk menurut tingkat pendapatan 40% menengah,
menerima pendapatan yg diterima sebesar 38,15%
3. Kelompok penduduk menurut tingkat pendapatan 20% tinggi,
meneriman pendapatan yg diterima sebesar 39,15%

Dari perhitung data tsb menunjukkan bahwa ketimpangan pembagian


pendapatan di Kota TPI pada Tahun 2006 termasuk relatif masih rendah.
Jika dilihat besar Indek Gini Kota Tanjungpinag, dimana distribusi
pendapatan sebesar 0,27656. artinya kemerataan (ketimpangan )distribusi
pendapatan relatif rendah
Selain itu, kemiskinan dapat dilihat dari beberapa Indikator
kemiskinan yang umum dan selama ini telah digunakan,
diantaranya:

a) Menurut BPS (2000)


menggunakan pola konsumsi masyarakat desa dan kota
pola pengukur pangan dan non pangan

b) Bank Dunia (1980 s/d 2006)


menggunakan standar mata uang $ untuk dekade 1980 
standar pengeluaran untuk makan adalah $50/capita untuk
pedesaan dan $75/capita untuk daerah perkotaan
Untuk decade 2006 standar pengeluaran $2/hari
PENGUKURAN KEMISKINAN DI INDONESIA
A.Menurut BPS
BPS menyusun ukurankemiskinan dengan patokan 2 kebutuhan
utama, yaitu Kebutuhan Pangan dan Kebutuhan Non Pangan, kedua
ukuran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Untuk pangan di wakili dengan kebutuhan kalori minimal yang
dipenuhi setiap hari, yaitu rata-rata perkapita 21000 kalori minimal
atau Garis Kemiskinan sekitar Rp. 160000,- perkapita perbulan,
sehingga angka Kemiskinan pada bulan Maret Tahun 2006 sebesar
39,1 juta atau (17,75%)
 Sedangkan Non Pangan mencakup 14 jenis Non Pangan di
kota dan 12 jenis non pangan di desa.
B. Menurut Bank Dunia
Garis kemiskinan dengan patokan, yaitu hidup dengan biaya kurang
dari $ 2/perhari atau Rp. 17000,- perkapita perhari. Berdasarkan
ukuran Bank Dunia, maka angka kemiskinan Indonesia Tahun 2006
sebesar 104 juta penduduk, atau 49% yang miskin dari 230 juta
penduduk Indonesia.
Selain dari indicator kemiskinan untuk melihat keberhasilan
pembangunan disuatu daerah juga adalah Indikator Kesejahteraan
Rakyat. Adapun yang termasuk dari Indikator Kesejahteraan Rakyat
yaitu:

1. Keadaan Kesehatan
Keadaan kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan
seseorang, karena kesehatan masyarakat baik akan dapat
memberikan kehidupan yang lebih baik atau produktif.
Faktor yang mempengaurhi kesehatan masyarakat antara lain;

 Rendahnya konsumsi makanan bergizi


 Kurangnya sarana kesehatan
 Sanitasi di lingkungan yang tidak memadai
Ada beberapa Indikator yang digunakan adalah sbb:
 Persentase penduduk yang sakit
 Persentase penduduk yang sakit menurut tempat
pengobatan dan golongan pengeluaran RT/ kelompok
penghasilan
 Angka kematian bayi dan anak serta ibu hamil
 Angka harapan hidup
 Rasio dokter dengan pasien
 Rasio Puskesmas/RSU dengan jumlah penduduk
2. Keadaan Perumahan
Sebagai Indikator yang dilihat adalah sbb:
a. Dinding / atap rumah / lantai
b. Fasilitas yang dimiliki / dugunakan dilengkapi:
 Penerangan listrik
 MCK
 Tersadianya air bersih (PDAM)
 Dan kualitas tempat tinggal (lingkungan)
3. Keadaan Pendidikan
 Angka melek huruf
 Angka putus sekolah?
 Rata-rata lama pendidikan
 Pemerataan dalam mengecam pendidikan
Artinya orang miskin tidak dapat menikmati pendidikan
dengan baik (tinggi).

Penyebab Kemiskinan
Dilihat dari penyebab kemiskinan dapat dibagi menjadi dua hal:
1. Kemiskinan Kultural
merupakan suatu kondisi kemiskinan yang terjadi karena Kultur
(Budaya) atau Istiadat yang dianut oleh sekelompok masyarakat.
Contoh:
 cara berfikir masyarakat yang kurang rasional seperti Ini dapat
menyebabkan terjadinya kemiskinan
 kebiasaan yang merasa cepat puas akan sesuatu yang telah dicapai
 sifat bermalas-malasan
2. Kemiskinan Struktural
kemiskinan yang disebutkan oleh kondisi alam yang kurang
menguntungkan, sehingga masyarakat tidak dapat memanfaatkan
SDA yang ada untuk mencapai kesejahteraan.
Contoh:
 kondisi alam yang kurang menguntungkan yaitu tanah
yang tandus misalnya di Gunung Kidul
 letak daerah terpencil tidak SDA satu miskinnya
fasilitas- fasilitas public seperti kita jumpai/ pulau-pulau
terluar Kepri.
Selain itu faktor penyebab terjadi kemiskinan, dimana masyarakat
faktor yang saling berkaitan (memiliki hubungan sebab akibat/klausal)
yang meliputi:
1) Rendahnya Pendidikan/SDM, menjadi beban sosial pd masa
depan serta kualitas manusia
2) rendahnya produktivitas
3) rendahnya pendapatan
4) rendahnya tabungan
PROFIL KELUARAN PENDIDIKAN DI NSB
(INDONESIA)

8,6%
1,5%

24,0%
1,8% 51,7%
4,27%
31,805 Jt

12,69 Jt 9,11 Jt

4,66 Jt
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK PT

Tamatan/lulusan: Lulusan tak Drop out


SD/MI, SMP/MTs, melanjutkan ke
SMA/MA/SMK dan PT jenjang lebih tinggi
Persentase Pencapaian Pendidikan di NSB (Indonesia) Tahun 2010

98,3%
95,3%
70,3%

APK
APM APK 23,9
APK
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK PERGURUAN
TINGGI
dari bebera faktor tersebut diatas menyebabkan terjadinya kemiskinan di
suatu daerah/Negara, sehingga kondisi seperti ini sulit intuk mengatasi
kondisi ini di sebut Lingkaran penyebab Kemiskinan (Lingkaran Setan
Kemiskinan) Vicious Circle of proverty
UNTUK JELAS LIHAT GAMBAR DI BAWAH INI hal.......
Sementara ciri2 kemiskinan penduduk (Emal Salim, 1982) antara lain:
1) mereka tidak memiliki faktor produksi, seperti, tanah,
modal, keterampilan, sehingga memperoleh pendapatan
terbatas.
2) mereka tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh
asset produksi sendiri (tidak punya modal)
3) tingkat pendidikan yang rendah, waktu mereka tersita untuk
mencari nafkah
4) kebanyakan mereka tinggal di perdesaan, mereka bekerja
sebagai buruh tani, karena tidak memiliki tanah sendiri.
5) Mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak di
dukung oleh keterampilan yang memadai
Kemiskinan di Pedesaan sebagai persentase dari kemiskinan total

Kawasan dan Negara Jumlah Penduduk % Jumlah Penddk Miskin


Pedesaan sebagai % Pedesaan dari Total
Total Penduduk Penddk Miskin
Afrika:
Ghana 65 80
Pantai Gading 57 86 Afrika dan
Kenya 80 96 Asia 80%
Asia: pddk miskin
India 77 79 berada di
Indonesia 73 91 Perdesaan.
Malaysia 62 80 Sedang
Filipina 60 67 Amirika
Thailand 70 80 Latin
Amirika Latin: 50%.dan
Guatemala 59 66 mayritas
Meksiko 31 37 pddk miskin
Penama 50 59 di dunia
Peru 44 52 adalah kaum
Venezuela 15 20 Wanita
Kenapa sektor pertanian merupakan pusat kemiskinan?

Jawab, kemungkinan ada 3 faktor penyebab:

1) Produktivitas yang rendah, yang disebabkan jumlah pekerja


sektor tersebut cukup banyak (kelebihanTK). Sedangkan
tanah capital dan teknologi terbatas. Begitu terhadap
pendidikan rendah
2) Daya saing petani atau daya tukar (term of trade) misalnya
perbedaan hasil pertanian dengan output (industri)
semakin lemah yang disebabkan hasil nilai tambah antar
pertanian dengan industri
3) Tata niaga pertanian  lebih menguntungkan produsen
4) Tingkat diversifikasi usaha sektor pertanian ke jenis-jenis
komoditi (ekspor) harga sangat rendah.
Kemiskinan yg diderita Penduduk Pribumi (Amirika Latin)

% Penddk di Bawah Grs Kemiskinan


Faktor
Negara penyebabnya;
Pribumi Nonpribumi
Angka kelahir
tinggi, buta
huruf,
Bolivia 64,3 48,1 Kesehatan yg
buruk
Guatemala 86,6 53,9

Meksiko 80,6 17,9

Peru 79,0 49,7


Strategi Kebijakan Untuk Mengatasi kemiskinan dan
Ketimpangan Pendapatan
Tujuan pembangunan menurut Gant ada 2 tahap:
1) Untuk menghapus kemiskinan, jika sudah mulai dirasakan hasilnya,
2) Untuk menciptakan kesempatan-kesempatan bagi warganya
dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan strategi (Bank Dunia
dan UNDP) mengatasi kemiskinan, diantaranya:
a. Meningkatkan investasi produktif
b. Mengubah distribusi pendapatan fungsional
melalui tingkat hasil yang diterima dari faktor-faktor produksi yang
dimiliki seperti perbaikan tingkat upah, optimalkan modal dan lahan, dan
yang terpenting lagi seperti melalui kebijakan public:
 Kemudahan prosedur investasi
 Pengenaan pajak langsung dan progresif terhadap pendapatan/kekayaan
 Subsidi tingkat bunga
 Penetapan kurs valuta asing yang terlalu tinggi
 Dan penurunan bea masuk bagi impor barang modal seperti traktor dan
mesin-mesin otomatis.
3. Perbaikan Distribusi Ukuran
melalui redistribusi progresif kepemilikan asset-aset yang
dimiliki pada segelintir orang. Seperti Reformasi hak pertanahan
(land reform)
Tujuannya: untuk mengubah petani pengarap (buruh tani) atau
penyewa tanah menjadi petani pemilih. Agar reformasi sukses,
pemerintah perlu berikan Pembinaan kepada petani, berupa:

 Kredit modal kerja, dengan bunga rendah


 Subsidi pupuk
 Fasilitas pemasaran
 Pelatihan metode pertanian

Selain itu, pembinaan SDM ditujang kebijakan lainnya, guna


memperoleh kesempatan memperoleh pendidikan (wanita/pria),
sehingga tingkat penghasilan penduduk membaik, dimana strategi
sangat populer yang di dukung Bank Dunia
4. Menentukan distribusi ukuran golongan penduduk
berpenghasilan rendah.
melalui pengeluaran public (pembangunan umum) sumber
dana dari pajak yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan
kaum miskin secara langsung.
Misalnya: Pembayaran Transper (money Transper), diantaranya:

 Subsidi pendidikan dasar (BOS)


 BLT untuk mebantu kesempatan kerja
 Layanan/ kesehatan (perbaikan gizi)

Strategi / kebijakan dalam mengurangi kemiskinan


selain di atas, juga dapat dilakukan sbb:

Tujuan pembangunan adalah salah satunya untuk mengurangi


angka kemiskinan.
Ada tiga Pilar utama strategi pengurangi kemiskinan:
1.Pertumbuhan ekonomi yg mantap dan pro kemiskinan
2. Pemerintah yg baik (good governance)
3. Pembangunan Sosial
Untuk mendukung Strategi tsb diperlukan intervensi sesuai sasaran
dan tujuan pemb. baik jangka pendek dan menengah, panjang.
Jangka pendeK; Pembangunan sektor perekonomian pedesaan,
karena sebagian besar penduduk NSB berada dan bekerja
dipedesaan bergerak bid.pertanian. Selain itu pembinaan manegemen
lingkunagn dan SDA; Pembangunan transportasi, komunikasi, energi
dan keuangan, partisipasi msyarakat sepenuhnya (stakeholder’r)
Dalam proses pembangunan
Sementara interpensi jangka
menengah dan panjang:
1. Pembangunan sektor swasta (motor utama
pengerak ekonomi/sumber pertumbuhan)
2. Kerjasama regional ( antar propinsi yg kaya
dgn yg miskin), sehingga membawa speread
Effect bukan back wash effect
3. Managemen APBN
4. Desentralisasi
5. Pendidik dan kesehatan
6. Penyediaan air bersih dan pemb.perkotaan
Anggaran Pendidikam Indonesia
2009-2011 281,456

-
248,973
- 225,279 178,742
- 208,092
-
- 127,799 158,234
-
117,783 102,714
-
97,430
- 90,744
- 90,309
-
-
-
-
-
2009 2010 2011 2012

Pusat Daerah Total


Untuk itu diperlukan strategi, diantaranya:

1) Pembangunan Pertanian
Ciri-ciri kemiskinan di NSB, dimana penduduk sebagian besar bermata
pencarian sektor pertanian dan tinggal di pedesaan, maka diperlukan
pembangunan pertanian di pedesaan. Contoh:
 Peningkatan pembangunan irigasi
 Land reform
2) Pembangunan SDM
Dapat dilakukan melalui:
 Perbaikan pendidikan
 Perbaikan kesehatan:
 Penyediaan air bersih dan sanitasi
 Perbaikan gizi
3) Lembaga-lembaga Sosial lainnya
 Melalui Program PT, semua mahsiswa harus mengikuti kegiatan KKN di
perdesaan
 Melalui organisasi PKK, partisipasi di bidang perencanaan dalam
mengusulkan kegiatan/program (bottum up planning)
 Melalui LSM, seperti keterlibatan pada program P2KP atau PNPM,
BAB X PENDUDUK DAN
TENAGA KERJA

Agar mahasiswa mampu


dan dapat menjelaskan
konsep2 kependudukan dan
pentingnya dalam
pembagunan di NSB
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Ada teori-teori yang membahas mengenai berapa jumlah


penduduk yang seharusnya atau yang cocok bagi suatu Negara.
Untuk itu teorinya dikenal adalah “Teori Pendududk
Optimum” atau Optimum Population Theory

jumlah penduduk yang dapat memberikan/menghasilkan


tingkat upah rill atau tingkat penghasilan rill perkapita yang
maksimum.

Pernyataan teori tersebut, secara grafik dapat dijelaskan adalah


sbb:
Y/capita

Y/c
Increassing
retunrs Maksimun Y/c (Decreasing retur

Jumlah pddk optimun

P Jumlah Penduduk
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa pada titik P adalah jumlah
penduduk yang sudah mencapai Optimal, dan apabila
jumlah penduduk melebihi batas jumlah penduduk optimal yaitu titik
P, maka akan terjadinya penghasilan rill perkapita YK yang maksimum
menjadi turun, sehingga berlaku hukum The Laws Of Diminishing
Return. Selanjutnya, apabila jumlah penduduk bertambah, tapi belum
mencapai jumlah optimunnya, maka disini masih berlaku increassing
returns , dimana penghasilan rill percapita meningkat .

Kelemahan konsep Penduduk optimal”


1. Tidak ada orang yg dapat menentukan besarnya jumlah pddk,
karena masyarakat sifatnya dinamis.
2. Banyak perubahan baik selera, sumber2 alam baru dan teknologi,
sehingga jumlah penduduk optimun ini juga berubah
A. Peranan penduduk dalam
pemb.ekonomi di NSB
Untuk meningkat Output di NSB harus diimbangi
dengan penurunan tingkat perkembangan penduduk,
sehingga Y/capita akan dapat meningkat. Jika tidak
akan terjadi penundahan pembangunan ekonomi.
Ada 4 aspek penduduk yg perlu diperhatikan di
NSB:
1. Adanya tkt perkembangan pddk yg relatif tinggi
2. Adanya struktur umur yg tidak favorabel
3. Tidak adanya distribusi penduduk yg seimbang
4. Tidak adanya tenaga kerja yg terlatih dan terdidik
Dari ke 4 aspek ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tingkat Perkembangan Penduduk yang Tinggi

Faktor penyebab tinggi pertumbuhan penduduk:


-Tingginya angka kelahiran
-Tingkat kematian
-Migrasi
Sebagaimana kita pahami bersama perbedaan laju pertumbuhan
penddk di NSB dengan negara maju terletak pada tingkat
kelahiran. NSB tingkat kelahiran berkisar antara 20 s.d 40
kelahiran per 1000 pddk. Sedangkan negra maju tingkat kelahiran
lebih kecil hanya 15 kelahiran per 1000 pddk. Tinggi angka
kelahiran NSB hampir semuanya disebabkan adanya Tradisi
Perkawinan Dini (usia muda)
Laju Pertumbuhan penduduk dunia ( NSB dan Maju) Tahun
1750-2200
11
10
9
8
Total penduduk dunia
7
6
5 6,09 Milyar
4
3
80% Negara2 berkembang
2
1
20% Negara2 maju
0
1750 1800 1850 1900 1950 2000 2050 2200
Lima belas Negara dgn jumlah pddk paling besar dan
kenaikannya per tahun

.
Peringka
t
Negara 2001 Population
(millions)
Rate of Increase
(%)
1 Cina 1.273 0,9
2 India 1.033 1,7
3 AS 285 0,6
4 Indonesia 206 1,7
5 Brazil 172 1,5
6 Pakistan 145 2,8
7 Rusia 144 -0,7
8 Bangladesh 134 2,0
9 Jepang 127 0,2
10 Nigeria 128 2,8
11 Meksiko 100 1,9
12 Jerman 82 -0,1
13 Vietnam 79 1,4
14 Filipina 77 2,2
15 Turki 70 2,1
Laju pertumbuhan penddk negara maju dan
berkembang 1950-200

Pertumbuhan penduduk (%)

2,5 -
2,35
2,10
2,0 - 2,00
1,70
1,5 - 1,28 Negara2 Berkembang

1,0 -
0,60
0,5 - Negara2 Maju
0,10
0,0 -
1950 1960 1970 1980 1990 2000
Tahun
-Tingkat kematian (Death Rate)
Salah satu yang mempengaruh proses dinamika pddk selain
tingkat kelahiran adalah tingkat kematian.
Untuk mengukur tingkat kematian secara sederhana:
a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate)
Merupakan sebagai banyaknya kematian bayi (1<1 tahun)
untuk 1000 kelahir
a. Tingkat kematian bayi (Infan mortality rate)
Merupakan sebagai banyaknya kematian pada tahun
tertentu tiap 1000 pddk
CDR (1991) yang tinggi di benua Afrika, sehingga angka
harapan hidup hanya 47 tahundengan CDR 20%.
Sedangkan di Asia CDR tertinggi Afganistan 22% dan
terendah di Qatar 2%. Untuk kondisi sekarang CDR di
NSB terus mengalami penurunan, sehingga angka
harapan hidup NSB meningkat menjadi 56-70 tahun.
Tingkat kematian bayi (per 1000 kelahiran hidup)
Negara Tahun
1970 2001
Banglades 140 66
Bolivia 163 63
Cina 69 31
Ghana 111 56
India 137 70
Kenya 102 74
Nigeria 139 75
Sri langka 53 17
Zambia 106 95
Malaysia 10
Sumber: World Bank, 2001
Ada 4 faktor mempengaruhi
turunnya angka kematian:
a. Adanya kenaikan standar hidup
b. Adanya perbaikan pemeliharaan kesehatan
umum dan individu
c. Adanya kemajuan dibidang kedokteran dan
peningkatan fasilitas kesehatan. Misalnya
penyediaan air bersih, perbaiki gizi
d. Meningkatnya penghasilan riil/kapita,
sehingga orang mampu membayar hidupnya.
Misalnya terpenuhi kebutuhan primer,
sekunder dan tersier
e. Pendidikan masyarakat semakin baik
Penduduk memiliki 2 peranan dalam
pembangunan ekonomi
 :
- Sisi Permintaan (Konsumen)
- Sisi Penawaran (Produsen)
Dari kedua sisi ini menunjukkan bahwa perkembangan
penduduk yang cepat tidaklah selalu penghambat terhadap
pembangunan ekonomi dengan asumsi:
#.Tingkat penghasilan yang tinggi
#. Kesempatan kerja terpenuhi
#. Produktivitas penduduk yang tinggi
Kesemua ini dapat menciptakan perluasan pasar sebagai
sumber permintaan baru (Kondisi Negara Maju). Sejalan
dikatakan oleh Prof.A.Hasen (stagnation secular)
menyebutkan bahwa bertambahnya jumlah penduduk justru
akan memperbesar/ menciptakan permintaan agregat
Sementara T.R. Malthus berpendapat, dalam jangka panjang
perekonomian akan tidak berkembang (Stationary state), karena
perkembangan pddk akan melebihi kecepatan pembangunan ekonomi. hal
ini akan menurun pendapatan.
Oleh karena itu kenaikan jumlah pddk secara terus menerus tidak
dibarengi kemajuan faktor2 perkembangan ekonomi, maka sudah tentu
tidak akan menaikan pendapatan/permintaan dan tidak ada investasi,
akhirnya perkembangan ekonomi menurun.
Jadi Malthus, pesimis terhadap perkembangan ekonomi akibat
pertumbuhan penduduk tidak berkualitas. Apabila diadakan perlombahan,
maka perlombaan tersebut, tentu dimenangkan oleh perkembangan
penduduk. Hal ini akan mempersulit dalam penyediaan pangan/ barang
yang dibutuhkan serta kesulitan dalam menyediakan lapangan kerja,
karena penduduk juga berfungsi sebagai tenaga kerja, Jika pddk
memperoleh pekerjaan, hal ini dapat meningkatkan Y
2.Struktur umur penduduk terhadap
favorable
 dengan tingkat kelahiran yang tinggi dan
tingkat perkembangan penduduk yang cepat,
maka terjadi struktur umum penduduk yang
usia muda, sehingga mengakibatkan beban
tanggungan besar (dependency ratio)
 DRkonsep menyatakan perbandingan
antara banyak orang tidak produktif
dengan orang produktif. NSB beban
ketergantungan 50% dari jumlah penduduk.
Negara maju 19% ketergantungannya
Beban Ketergantungan (dependency
ratio) Indonesia 1971-2020
Tahun Setiap Menjadi Keterangan
Anak Tanggung
jawab oleh
pddk
bekerja
Setiap 86 anak
1971 86 100 ditanggung 100
pekerja
2010 51 100
SDA
2020 44 100
Sumber: FE UI, Program studi kajian kependudukan dan
ketenagaan kerja
Struktur Penduduk berdasarkan jenis dan usia
di Negara Sedang Berkembang Tahun 1998
Negara – negara berkembang Negara-negara maju
80
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59 Pria Wanita
50-54 Pria
45-49 Wanita
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
300 200 100 0 100 200 300 300 200 100 0 100 200 300
Jumlah penduduk (jutaan) Jumlah penduduk (jutaan)
Apa benar penduduk usia muda tidak produktif dalam
proses pembangunan atau sebagai penghambat?

Jelas secara teori benar kalau kembali teori T. Malthus.

Penduduk usia muda di NSB selalu sebagai faktor


penghambat dalam proses pembangunan, karena:

1. Penduduk golongan muda usia, cenderung memperkecil


angka penghasil/capita dan mereka semuanya merupakan
sebagai konsumen dan bukan sebagai produsen.
2. Adanya golongan penduduk usia muda di NSB cukup besar,
akan mengakibatkan alokasi faktor-faktor produksi ke arah
investasi-motivasi sosial, bukan ke arah investasi-investasi
financial /capital.
Di Negara Maju Proporsi usia muda (15 Tahun) 25-30 % dan
NSB 40- 45%. Sedangkan usia produktif 60% (N.Maju) di NSB
50%
3. Distribusi Penduduk yg tidak merata
Salah satu masalah mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan/tujuan pembangunan adalah pola penyebaran
penduduk dan mobilitas tenaga kerja yg tidak seimbang.
Ketidak merataan tersebut dapat dilihat dari sisi wilayah
geografis, tingkat kelahiran/kematian maupun struktur usia.
Misalnya Indonesia hampir 70% penduduk Indonesia berada
di P.Jawa, sedangkan Sumatra, Kalimatan, Sulawesi dan Irian
mempunyai tingkat kepadatan penduduk jauh lebih rendah
jika dibandingkan Jawa. Kondisi seperti ini sangat
menghambat proses pembangunan ekonomi. Karena SDM
(TK) berlebihan sedangkan SDA nya tak mampu utk
mendukung kebutuhan manusia. (Teori T.Malthus)
Dampaknya; penggangguran dan kemiskinan/kelaparan. Begitu
juga sebaliknya, SDM kekurangan sehingga SDA tak dapat
diolah secara layak.
Distribusi Penduduk Dunia Menurut Wilayah 1998 dan 2050

Gambar 1. Gambar 2
AS 4,2 %
Amerika Utara Eks.U.Soviet 3,1%
5,1%
Bekas Unisoviet 5,3% Eropa 4,1%
Eropa 7,2% Amerika Latin 8,9%
Amirika Latin
8,4%
Asia& Asia &
Afrika 12,7% Oseania Afrika 22,4%
Oseania
61.3% 57,3%

1998:Total Penddk 5,926 Miliar 2050: Total penddk 9,370 Miliar


4. Kualitas penduduk yg rendah
Kualitas penduduk dapat dilihat 2 sisi yaitu Fisik dan Nonfisik.
Masalah kualitas penduduk sangat penting, sebab peningkatan
kualitas penduduk tanpa dibarengi oleh peningkatan kuantitas
justru akan menimbulkan permasalahan yaitu beban
pembangunan.
Di NSB secara ekonomi penduduknya relatif terbelakang.
Artinya kualitas penduduk sebagai faktor produksi (labor)
adalah rendah atau kurang efesien. Kondisi ini disebabkan
rendahnya tkt pendidikan/pengetahuan
Transisi Demografi (Demographic transition)

Konsep ini mencoba menjelaskan mengapa hampir semua


negara yg kini tergolong sebagai negara maju sama2 melewati
sejarah populasi modern yg terdiri tiga tahapan;
Tahap, pertama sebelum moderenisasi ekonomi mempunyai laju
pertumbuhan penddk yg stabil atau sangat lambat
Tahap, kedua berlansung setelah adanya modernisasi yg ditandai
perubahan pelayanan kesehatan yg baik, makanan yg
bergizi, pendapatan yg lebih tinggi, sehingga harapan hidup
meningkat dari 40 thn menjadi 60 tahun. Pada tahap ini
merupakan awal suatu proses transisi demografi. Dimana angka
kematian (mortalitas) menurun dan tidak seimbang dengan
kelahiran (fertilitas) menyebabkan lonjak pertumbuhan penddk
drastis (Selisi angka kelahir yg tinggi dengan angka kematihan yg
rendah)
Tahap ketiga, berlangsung dengan
muncul berbagai dorongan dan
pengaruh moderenisasi dan
pembagunan, menyebabkan turunnya
fertilitas. Turun fertilitasi sama turunnya
mortalitasi cukup tajam, sehingga
pertumbuhan penduduk sangat rendah
atau bahkan nol. Secara garis besar dapat
dilihat pada grafis berikut
Grafis Transisi Demografi di Negara Maju

Tingkat pertumbuhan tahunan per 1000 pddk

40 - Tingkat kelahiran

30 -
Tingkat kematian

20 -

10 -

Tahap I Tahap II Tahap III Masa datang


0
1880 1840-1850 1890-1910 2000
Tahun
Grafis di atas menujukan transisi demografi yg dialami
oleh negra maju (eropa barat). Pada tahap I Sebelum
abad ke 19 angka kelahir ditekan 35 per 1000 jiwa,
sementara angka kematian berfluktuasi 30 per
1000 jiwa. Dengan pertumbuhan pddk hanya 5 org per
1000 jiwa atau lebih kecil 0,5% per tahun. Tahap II
sebagai awal dari tranmisi demografi di eropa
barat yang ditandai mulai turunnya kematian
sebagai hasil kebaikan kondisi ekonomi serta
semakin baiknya metode pengendalian penyakit,
perkembngan teknologi medis dan teknologi
pelayan kesehatan begitu juga tahap ke III untuk
kelahiran mengalami penurunan sampai ke
abad ke 20. Namun dmikian pertumbuhan penduduk
di negara maju berkisar hanya 1%.

Anda mungkin juga menyukai