Anda di halaman 1dari 12

MID TEST

DRAFT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN


NATAL
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DOSEN PEMBIMBING :

( Irsyad Husin Lubis SE., M.Soc.Sc., Ph.D.)

OLEH :

Nama : Joe Van Lodi Purba

NIM : 200501092

Kelas ER C
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014, mengamanatkan kepada
pemerintah daerah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Sesuai Pasal 12 Undang-Undang No 23 Tahun 2014, urusanurusan yang
didelegasikan (urusan pemerintahan Konkruen) ditetapkan sebanyak 28 (dua puluh
delapan) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan. Urusan-urusan yang
didelegasikan tersebut, didasarkan atas prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan
eksternalitas serta kepentingan strategsi nasional. Penyusunan Rencana
Pembangunan Kabupaten Natal berpedoman pada Rencana Pembangunan
Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Mandailing Natal
Penetapan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan daerah, terakhir direvisi menjadi Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014, menandai dimulainya babak baru
penyelenggaraan tata pemerintahan di Indonesia, yaitu implementasi otonomi
daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab. Dengan berlandaskan azas
desentralisasi, pemerintah Kabupaten/Kota diberi kewenangan oleh pemerintah
pusat untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Perencanaan
pembangunan secara umum adalah aspek yang fundamental dalam kontestasi
pembangunan, disamping aspek pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi.
Rasionalisasinya, perencanaan yang berkualitas akan menuntun pada keberhasilan
pembangunan.

1.2 Landasan Hukum


Landasan hukum penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Natal 2022 adalah :
1. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950, tentang penetapan mulai berlakunya Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355)
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663)

1.3 Maksud dan Tujuan


Penyusunan dan penetapan RPJMD Kabupaten Natal tahun 2022-2026
memiliki maksud:
1. Memberikan arah atau petunjuk dalam penyelenggaraan pembangunan jangka
menengah di Kabupaten Natal, khususnya periode tahun 2022-2026;
2. Menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Strategis (renstra) SKPD di
lingkup pemerintahan Kabupaten Natal;
3. Sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD Kabupaten Natal. Selanjutnya,
RKPD tersebut menjadi dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD);
4. Sebagai parameter untuk mengukur kinerja Kepala SKPD dalam melaksanakan
amanat pembangunan berdasarkan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung
jawab yang dimiliki masing-masing dalam rangka mewujudkan visi, misi dan
program Bupati terpilih;
5. Sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder’s)
pembangunan di wilayah Kabupaten Natal;
Tujuan penyusunan dan Penetapan RPJMD Kabupaten Natal tahun 2022-
2026 adalah:
1. Menjabarkan visi dan misi dalam agenda-agenda pembangunan daerah selama
5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dapat terwujud, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, dan
arah kebijakan yang telah ditetapkan dan Mewujudkan penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan
2. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan, pembiayaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan di Lingkup Kabupaten Natal;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan
pembangunan daerah antara Pemerintah Kabupaten Natal dengan
Kabupaten/Kota sekitar, Kabupaten Natal dengan Provinsi dan pemerintah pusat;
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1 Aspek Geografi
2.1.1.1 Karakter Lokasi dan Wilayah
Wilayah Kabupaten Mandailing natal yang merupakan kabupaten induk dari
Kabupaten Natal secara geografis terletak pada 0°10′-1°50′ Lintang Utara dan
98°10′-100°10′ Bujur Timur dengan ketinggian 0-2.145 m di atas
permukaan laut (dpl). Kabupaten Natal memiliki luas wilayah sebesar 3.240 Km2
Secara administratif kewilayahan, Kabupaten Natal terbagi atas 12 Kecamatan,
8 kelurahan, dan 154 desa. Topografis Kabupaten Natal sangat beragam, mulai dari
pesisir, dataran rendah, dan dataran tinggi.

2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah


Klasifikasi pengembangan wilayah Kabupaten Natal adalah pantai dan
permandian air panas. Seiring dinamika sosial ekonomi masyarakat, pengembangan
kawasan di Kabupaten Natal senantiasa menimbulkan masalah berupa kerusakan
alam dan lingkungan, seperti banjir, erosi, longsor, kerusakan hutan, kekeringan, alih
dan yang lainnya
Oleh karena itu, tata kelola pengembangan wilayah perlu dilakukan secara
terfokus agar aspek keberlanjutan dan aspek keberdayaan masyarakat dapat
terwujud secara bersama. Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Natal
diarahkan ke pengembangan kawasan a) Pantai yang tersebar di Pantai Batu Rusa,
Pantai Sikara-Kara, Pantai Galon. b) Tempat pemandian Air Panas yang tersebar di
tiga (3) tempat

2.1.2 Aspek Demografi


Kependudukan
Persebaran penduduk Kabupaten Natal pada tahun 2022 yaitu sejumlah
202.876 juta jiwa dan disertai pada tingkat kepadatan penduduk yang dihitung yaitu
sebesar 56 jiwa/Km2.
Tabel 1. Persebaran Kependudukan Kabupaten Natal

Uraian Satuan 2022


Luas Wilayah Km 3.240
Jumlah Penduduk Jiwa 202.876
Kepadatan Penduduk Jiwa/Km 56
Keagamaan
Aspek keagamaan menjadi indikator kunci untuk melihat dinamika penduduk
Kabupaten Natal. Secara umum, diperoleh informasi bahwa mayoritas penduduk
Kabupaten Natal beragama Islam. Di antaranya :
 Agama Islam : 75%
 Agama Non Muslim : 25%

2.2 Aspek Kesejahteraan


2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Untuk melihat kinerja perekonomian Kabupaten Natal, dapat diketahui melalui
penggunaan pendapatan per kapita atau Income per capita. Income Percapita
Kabupaten Natal berdasarkan data Income Percapita Kabupaten induk yaitu Rp
5.464.236. Salah satu ukuran keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah
tingkat pertumbuhan ekonominya. Dengan asumsi bahwa dengan pertumbuhan yang
tinggi akan menyerap tenaga kerja yang tinggi pula. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Natal yaitu 5,2% per Tahun

2.2.2 Kesejahteraan Sosial

Kemiskinan, Pengangguran, dan IPM

Tabel 2. Tingkat Kesejahteraan Sosial

Uraian Satuan 2022


Tingkat Kemiskinan Persen 11
Tingkat Pengangguran Jiwa 7.204
IPM Satuan 65,42
Angka Harapan Hidup Tahun 62,2

Berdasarkan data yang tersedia dapat diketahui bahwa garis kemiskinan


pada Kabupaten Natal yaitu Rp 332.000 / kapita/ bulan. Kompleksitas masalah
kemiskinan tentu tidak bisa dijawab melalui program pembangunan yang bersifat
parsial apalagi kontradiktif, tetapi diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang bersifat
holistik, ada keterkaitan satu sama lain meskipun tidak bisa menghindari pendekatan
sektoral. Program yang khusus ditujukan untuk mengatasi masalah kemiskinan
diorientasikan pada upaya peningkatan pendapatan dan pengurangan beban
masyarakat miskin melalui pendekatan pemberdayaan usaha, pemberdayaan
manusia dan pemberdayaan lingkungan.
2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.3.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan kunci utama dalam mempersiapkan terbentuknya


generasi bangsa yang demokratis, terampil, cerdas, kreatif, berakhlaq serta
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, guna menghadapi tantangan global.
Semakin meningkatnya jumlah penduduk usia sekolah dari waktu ke waktu harus
diikuti dengan pertumbuhan gedung sekolah yang sesuai dengan pertumbuhan
penduduk usia sekolah

Pada kabupaten Natal, untuk menunjang pendidikan diketahui bahwa tersedia :

 1 (Satu) SMAN, 1 (Satu) SMA Swasta, 1 (Satu) MAN Sawsta, 1 (Satu) MIN, 4
SMP, 93 SD

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah

Struktur ekonomi Kabupaten Natal pada tahun 2022 yang menggambarkan


pilar-pilar kemampuan dan potensi perekonomian daerah dapat dilihat dari peran
sektoral dalam perekonomian sebagai berikut:

Tabel 3. Peran Sektoral Dalam Perekonomian Kabupaten Natal

Uraian 2022
Pertanian 45%
Perdagangan, hotel dan restoran 18%
Bangunan 10%
Industri penglahan 4%
Pertambangan 2%
Pengangkutan 5%
Jasa-jasa 14%
Keuangan 2%
Listrik, gas air 1%

Dilihat dari ketersediaan potensi di Kabupaten Natal yang memiliki sektor


andalan yang bersamaan dengan Kabupaten Induk sesungguhnya diperlukan
kerjasama kawasan yang dapat mempercepat kemajuan daerah sekaligus menjadi
kekuatan daya saing bersama. Potensi terbesar untuk sektor Pertanian dan
Perdagangan, hotel, dan restoran sehingga Kabupaten Natal memiliki daya saing
yang cukup terhadap kondisi perekonomian antara kabupaten – kabupaten yang ada
di Provinsi Sumatera Utara untuk saat ini.

2.4.2 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Jalan

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan ditujukan untuk:


- Meningkatkan daya dukung, kapasitas, dan kualitas jalan Kabupaten
Natal.
- Meningkatkan aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang
di wilayah Kabupaten Natal.

Panjang jalan yang ada di Kabupaten Natal mencapai :1.054 Km yang terdiri
dari : Jalan negara 145 km, Jalan Provinsi 56 Km, dan Jalan kabupaten 705
km

Telekomunikasi

Teknologi komunikasi kini semakin dirasakan penting peranannya


dalam penyampaian informasi jarak jauh. Aktifitas pemerintahan, swasta
maupun masyarakat sangat erat kaitannya dengan pos dan telekomunikasi
sebagai sarana untuk pengiriman informasi. Pengadaan jaringan untuk
Telekomunikasi tersedia berupa 2442 SST dan tersedia Telkomsel, Indosat,
Xl, AXIS dan Flexi

Bank

Ketersediaan bank sangat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di


segala bidang, khususnya dalam penyediaan modal dan lalu lintas uang antar
daerah, kepentingan lalu lintas uang di Kabupaten Natal sangat mudah
karena telah tersedia bank-bank pemerintah maupun bank swasta. Bank
pemerintah yang terdapat di Kabupaten Natal yaitu sebanyak 1 unit dan bank
swasta yang terdapat di Kabupaten Natal yaitu sebanyak 2 unit

Kelistrikan

Selanjutnya perkembangan ketersediaan energi listrik sebagai


pendukung penting pembangunan dan perekonomian sebagai berikut :
Tesedia / terpasang Listrik 30 MVA dengan daya 24.504.408 MWH

Sarana dan Prasarana


Sarana yang menjamin kelancaran arus orang dan barang dari sentra
produksi ke pasar maupun ke obyek-obyek wisata yaitu tersedia 1 (satu)
Pelabuhan laut.

BAB III

VISI DAN MISI


RENCANA STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

3.1 Visi dan Misi

Visi
Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut maka ditetapkan visi
Kabupaten Natal adalah sebagai berikut :
“ Terwujudnya Kabupaten Natal yang Sejahtera, Cerdas, Sehat, dan Berdaya
Saing Tinggi.”

Misi
Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah
dan batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 5 (Lima) misi
Pembangunan Kabupaten Natal Tahun 2022 - 2026, sebagai berikut :

1. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi


Kemiskinan dan Pengangguran
2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Sarana Pendidikan Masyarakat
untuk Meningkatkan Taraf Intelegensi Masyarakat
3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Ketersediaan Fasilitas
Kesehatan
4. Mendorong Tingkat Produktivitas dan Modernisasi Kegiatan Ekonomi
5. Memperluas dan Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Sebagai
Penopang Perekonomian

3.2 Strategi, Arah Kebijakan, dan Program Pembangunan


Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Natal Tahun 2022-2026
yang dilaksanakan melalui 5 (lima) misi dan agar lebih terarah dalam mencapai
tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi, arah kebijakan, dan program
pembangunan kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang menurut misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi


Kemiskinan dan Pengangguran
a. Strategi
Pengurangan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat
miskin, Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja dan Perluasan
dan pengembangan kesempatan kerja
b. Arah Kebijakan
Mengurangi penduduk miskin diprioritaskan pada wilayah kabupaten/kota
dengan persentase di atas rata-rata Kabupaten Natal dan Meningkatkan
ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis
sumber daya lokal dan penyediaan cadangan pangan pemerintah dan
masyarakat.
c. Program Pembangunan
Peningkatan Kesejahteraan Pekerja, dengan meningkatkan sumber daya
pekerja; meningkatkan upah minimum buruh; memfasilitasi hunian yang layak
untuk buruh; penyediaan modal usaha rakyat; serta perluasan lapangan
pekerjaan dengan mendorong penanaman modal

2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Sarana Pendidikan Masyarakat untuk


Meningkatkan Taraf Intelegensi Masyarakat
a. Strategi
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian
dalam penyelenggaraan pendidikan, Peningkatan budaya baca masyarakat, dan
meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan khususnya sekolah.
b. Arah Kebijakan
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan,
Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang Pendidikan
Atas Khususnya serta Meningkatkan tata kelola dan kuantitas perpustakaan.
c. Program Pembangunan
Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Natal, dengan
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan; serta meningkatkan
penyelenggaraan dan kualitas mata pelajaran muatan lokal;

3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Ketersediaan Fasilitas


Kesehatan
a. Strategi
Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, serta peningkatan cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan, Optimalisasi pelayanan KB, dan perluasan fasilitas
kesehatan
b. Arah Kebijakan
Meningkatkan pemenuhan prasarana sarana pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan serta pemerataan tenaga medis
c. Program Pembangunan
Rakyat Sehat, dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
bagi seluruh masyarakat;

4. Mendorong Tingkat Produktivitas dan Modernisasi Kegiatan Ekonomi


a. Strategi
Pengembangan kelembagaan ekonomi perdesaan, Peningkatan penguasaan
akses dan informasi pasar, kemitraan/ kerjasama usaha serta
mengembangkan keunggulan lokal, serta Peningkatan kualitas dan kuantitas
produk lokal yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif;
b. Arah Kebijakan
Meningkatkan fasilitas akses modal kerja, pembimbingan teknis dan
pendampingan manajerial Koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal,
Optimalisasi kelembagaan ekonomi perdesaan, Optimalisasi pengembangan
akses dan informasi pasar melalui perkuatan jejaring sentra
c. Program Pembangunan
Mewujudkan Kabupaten Mandiri, dengan menginisiasi dan mendorong
terbentuknya Kabupaten Berdikari serta melakukan koordinasi dan
pendampingan kepada kabupaten/kota yang memiliki kewenangan dan
bertanggung jawab terhadap wilayah otonomi.

5. Memperluas dan Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Sebagai


Penopang Perekonomian
a. Strategi
Peningkatan kualitas dan kapasitas penanganan jalan dan jembatan,
Peningkatan kinerja kondisi baik jalan dan jembatan, Peningkatan ketersediaan
prasarana dan sarana kebinamargaan serta kapasitas SDM, Fasilitasi
pemenuhan cakupan sarana komunikasi dan informasi
b. Arah Kebijakan
Meningkatkan struktur, pelebaran, rehabilitasi dan pemeliharaan berkala serta
menjaga kondisi baik jalan dan jembatan, dengan mengupayakan peningkatan
peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan dan Meningkatkan peran
swasta dalam pemenuhan jaringan komunikasi
c. Program Pembangunan
Pembangunan Infrastruktur, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas
infrastruktur yang sesuai dan berdayaguna serta melakukan modernisasi
sistem dan sarana transportasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas;
perbaikan dan pemeliharaan jalan/jembatan.

BAB IV

PENUTUP

Perencanaan Pembangunan Kabupaten Natal yang diterapkan berdasarkan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Natal yang merupakan
pemekaran dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Mandailing Natal untuk Tahun 2022 –
2026 merupakan penjabaran perencanaan untuk “ Terwujudnya Kabupaten Natal yang
Sejahtera, Cerdas, Sehat, dan Berdaya Saing Tinggi ”, serta menjadi pedoman bagi
pelaksana maupun pemerintah dalam mengimplementasikan serangkaian program/kegiatan
meliputi jangka menengah melalui penyusunan rencana pembangunan Kabupaten Natal.
Demikian pula bagi kabupaten/kota dalam menyusun rencana pembangunan meliputi jangka
menengah masing-masing daerah/wilayah otonomi. Selain itu, Perencanaan Pembangunan
Kabupaten Natal ini dapat dijadikan alat pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Penyusunan Rencana Pembangunan Kabupaten Natal ini telah dilakukan melalui


proses panjang antara lain berupa penjaringan aspirasi dan identifikasi permasalahan, curah
pendapat dengan pakar, praktisi dan akademisi, konsultasi publik, pembahasan dan
kesepakatan dengan DPRD Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Mandailing Natal dan DPRD
Provinsi Sumatera Utara serta penyelenggaraan Musrenbang untuk membahas dan
menyepakati rancangan rencana pembangunan Kabupaten Natal meliputi pengesahan
RPJMD. Keberhasilan pembangunan Kabupaten Natal di samping ditentukan oleh
konsistensi dalam mengimplementasikan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan,
juga ditentukan oleh sejauh mana semangat, dedikasi, dan integritas seluruh aparatur
Pemerintah Daerah dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan serta
dukungan dari pemangku kepentingan lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan
dukungan, kesungguhan dan rasa tanggung jawab, serta semangat gotong-royong seluruh
pemangku kepentingan di Kabupaten Natal, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
kewenangan dan perannya, sehingga visi “ Terwujudnya Kabupaten Natal yang
Sejahtera, Cerdas, Sehat, dan Berdaya Saing Tinggi. “dapat diwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai