Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI

PERTUMBUHAN
DAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI

Ali Khusaeni
Mochammad Alfin Basyar
Vebia Afni Riszaini
LINGKARAN KEMISKINAN ( The Vicious Circles )

LINGKARAN KEMISKINAN
serangkaian kekuatan yang saling
mempengaruhi antara satu dengan yang
lain, sehingga menimbulkan suatu
kondisi dimana sebuah negara akan
tetap miskin dan akan mengalami
banyak kesulitan dalam mencapai
tingkat pembangunan yang lebih
tinggi.

2
LINGKARAN KEMISKINAN ( The Vicious Circles )

MENURUT NURKSE
Ada 2 jenis tingkatan kemiskinan yang dapat menghalangi NSB untuk
mencapai tingkat pembangunan yang pesat, yaitu :
1. Dari segi penawaran modal
2. Dari segi permintaan modal

Meier dan Baldwin menambahkan bahwa perangkap kemiskinan juga


bisa timbul karena adanya keterbelakangan di masyarakat yang masih
tradisionil dengan kekayaan alam yang mana mereka masih belum bisa
memanfaatkannya dengan baik, rendahnya pendidikan dan pengetahuan di
masyarakat, dan kurangnya tenaga ahli di masyarakat.

3
LINGKARAN KEMISKINAN ( The Vicious Circles )

Kritik Terhadap Konsep Lingkaran Kemiskinan

Menurut Bauer, konsep lingkaran kemiskinan yang menganggap bahwa


NSB terjerat dalam suatu lingkaran kemiskinan dan stagnasi yang tidak
berkesudahan itu tidaklah benar. Menurut Bauer, beberapa variabel yang
dilihat sebagai faktor yang menghambat pembangunan ternyata “kurang
penting” perannya didalam menentukan laju pembangunan, dan interaksi
diantara mereka tidaklah sama.

4
TEORI KAUSASI KUMULATIF
( Cummulative Causation Theory )

Dalam buku Gunnar Myrdal, Menurut Gunnar Myrdal, ada 3


Economic Theory and Under-developed faktor yang menyebabkan
Regions (1957) menjelaskan tentang munculnya backwash
sebab-sebab dari bertambah buruknya effects (penghambat pembangunan),
perbedaan tingkat pembangunan di yaitu :
berbagai negara dalam suatu negara. 1. Pola perpindahan penduduk
Konsep tersebut dapat juga digunakan (migrasi) dari negara miskin ke
untuk menjelaskan tentang sebab-sebab negara yang lebih maju.
bertambah lebarnya “jurang
pembangunan” antara NSB (miskin) dan 2. Pola aliran modal yang terjadi.
negara-negara maju (kaya). 3. Jaringan transportasi yang lebih
baik di negara-negara yang lebih
maju.

5
TEORI KAUSASI KUMULATIF
( Cummulative Causation Theory )

Kritik Terhadap Proses Kausasi Kumulatif


Untuk kasus di beberapa negara, arus migrasi ke negara lain
ternyata malah memberikan beberapa banyak keuntungan yang ekonomis,
yaitu :
1. Dapat mengurangi pengangguran di negara mereka.
2. Adanya tambahan devisa yang didapatkan dari tenaga kerja yang
bekerja diluar negeri.

6
TEORI PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH

Teori ini merupakan hasil pemikiran dari R. Nelson. Teori ini juga
berdasarkan hipotesa dari Malthus, bahwa penduduk pada suatu negara akan cenderung
lebih meningkat apabila pendapatan per-kapita naik di atas tingkat biaya minimum
penghidupan.
Nelson mengatakan bahwa ada 4 kondisi sosial dan teknologis yang mana dapat
menyebabkan munculnya perangkap keseimbangan tingkat rendah di NSB, antara lain :
◍ Adanya korelasi yang tinggi antara tingkat pendapatan per kapita dan laju
pertumbuhan penduduk.
◍ Rendahnya kecenderungan untuk menggunakan tambahan pendapatan per kapita untuk
meningkatkan investasi per kapita.
◍ Terbatasnya lahan yang produktif untuk kegiatan pertanian.
◍ Metode produksi yang tidak efisien, atau dengan kata lain teknologi produksinya
masih rendah.
7
TEORI PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH

Dalam teorinya, Nelson menekankan beberapa faktor yang dibutuhkan untuk


dapat melepaskan diri dari perangkap keseimbangan tingkat rendah, yaitu:
◍ Struktur sosial harus diubah dengan memberikan tekanan lebih besar pada
penghematan dan kewiraswastaan. Perangsang yang lebih besar harus diberikan
untuk memproduksi lebih banyak dan untuk membatasi besarnya keluarga.
◍ Langkah-langkah harus diambil untuk mengubah distribusi pendapatan, pada
waktu yang sama memungkinkan akumulasi kekayaan oleh penanam modal.
◍ Program investasi pemerintah yang menyeluruh.
◍ Pendapatan dan modal harus dinaikkan dengan dana yang didapat dari luar
negeri.
◍ Teknologi produksi yang harus lebih memadai.

8
STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS
( Strategi of Critical Minimum Effort )

Dengan menaikkan pendapatan per kapita pada tingkat


pembangunan yang berkesinambungan, maka akan terjadi laju pertumbuhan
penduduk. Namun, kenaikan pendapatan per kapita yang melampaui titik
tertentu akan menurunkan tingkat kesuburan. Ketika pembangunan
mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk akan turun.
Pertumbuhan penduduk merupakan fungsi dari pendapatan per kapita.
Menurut tesis Dumont, naiknya pendapatan per kapita akan mengurangi
keinginan untuk memperoleh keturunan. Di samping itu, spesialisasi
meningkat serta mobilitas ekonomi dan sosial. Dengan demikian, laju
pertumbuhan penduduk menjadi konstan dan menurun.

9
STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS
( Strategi of Critical Minimum Effort )

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rangsangan Pertumbuhan


Pendapatan Per kapita dari Leibenstein membedakan
Pelaksanaan Upaya Minimum Kritis rangsangan pertumbuhan kedalam
dua jenis, yaitu :
◍ Skala disekonomis internal ◍ Rangsangan zero-sum : yang
akibat dari faktor produksi tidak meningkatkan pendapatan
yang tidak dapat dibagi. nasional tetapi hanya
bersifat upaya distributif.
◍ Skala disekonomis eksternal
◍ Rangsangan positive-sum : yang
akibat dari ketergantungan bearti terdapat upaya
eksternal, hambatan budaya dan pengembangan pendapatan
kelembagaan di negara berkembang. nasional.

10
STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS
( Strategi of Critical Minimum Effort )

Kritik Terhadap Strategi Leibenstein


Strategi yang diajukan oleh Leibenstein ini juga memiliki
kelemahan, yakni :
◍ Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian
◍ Penurunan tingkat kelahiran bukan disebabkan oleh kenaikan pendapatan
per kapita
◍ Mengabaikan peranan pemerintah dalam menekan tingkat kelahiran
◍ Tingkat pertumbuhan yang lebih besar dari 3% tidak akan mendorong negara
tersebut mencapai tahap lepas landas
◍ Mengabaikan unsur waktu
◍ Adanya hubungan yang kompleks antara pendapatan per kapita dan laju
pertumbuhan
◍ Hanya dapat diterapkan pada perekonomian tertutup
11
STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG

Menurut Lewis
Menurut Rosentein-Rodan
Ada 3 macam implikasi
Ada 3 jenis syarat
Menurut Scitovsky yang akan timbul, yaitu :
mutlak minimal dan Ada dua konsep ◍ Terdapat surplus disektor
eksternalitas ekonomi, yaitu eksternalitas ekonomi pertanian yang dapat dijual
dalam fungsi produksi, pada dan manfaat yang di sektor non pertanian
pemerintah, dan pada diperoleh suatu
persediaan tabungan ◍ Produksi tidak bertambah
industri dari adanya bearti tenaga-tenaga kerja
dua macam eksternalitas yang digunakan bertambah
Menurut Nurkse ekonomi yaitu sedikit dan jumlah
ekternalitas yng pengangguran bertambah
Faktor yang
terdapat pada teori tinggi
dapat dijadikan acuan keseimbangan dan teori
dalam menentukan luas ◍ Kombinasi dari kedua
pembangunan kondisi tersebut
pasar adalah tingkat
produktifitas.
12
STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG

Kritik Terhadap Strategi Pertumbuhan Seimbang :

◍ Peningkatan biaya
◍ Tidak menaruh perhatian pada penurunan biaya
◍ Adanya kecenderungan hubungan yang bersifat substitusif antar industri
◍ Gagal sebagai teori pembangunan
◍ Diluar kemampuan NSB
◍ Kelangkaan sumber daya di NSB
◍ Adanya disproporsi pada faktor produksi di NSB
◍ Investasi secara besar-besaran bukanlah sebuah solusi
◍ Tidak mempertimbangkan faktor perencanaan

13
STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG


Pembangunan tak seimbang adalah pola
pembangunan yang lebih bertujuan untuk
mempercepat proses pembangunan di NSB.

14
STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG

Kritik Terhadap Strategi Pembangunan Tidak Seimbang

1. Kurangnya perhatian pada komposisi, arah dan waktu pertumbuhan tidak


seimbang
2. Mengabaikan kemungkinan timbulnya konflik internal
3. Kurangnya sumber daya yang dimiliki oleh NSB
4. Rendahnya mobilitas sumber daya di NSB
5. Adanya ancaman inflasi
6. Terlalu banyak penekanan pada investasi

15
👍
Thanks!
Ada Pertanyaan ?
Kamu bisa mencari jawabannya sendiri di GOOGLE :’)
Jangan Merepotkan Orang Lain.

16

Anda mungkin juga menyukai