Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI LOKASI

Definisi Strategi Lokasi


Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif
sehingga dapat tercapainya suatu proses dengan biaya yang paling ekonomis.

Tata letak bertujuan untuk :


1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
2. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
3. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
4. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
5. Meminimumkan usaha membawa bahan

Pentingnya Lokasi Yang Strategis


Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan, karena
tujuan strategis lokasi ialah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Aspek internasional keputusan ini ialah sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi
bersifat global. Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.
keputusan lokasi sering sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan
lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya ialah strategi untuk meminimalakan
biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional lebih ke strategi untuk
memaksimalkan pendapatan.
Pilihan-pilihan yang ada dalam menentukan lokasi meliputi :
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada.
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di
tempat lain.
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.

Pada umumnya keputusan lokasi merupakan keputusan jangka panjang, susah


sekali direvisi, mempunyai efek pada biaya tetap maupun variable seperti biaya
transportasi, pajak, upah, sewa dan lain-lain.

Faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi


Memilih lokasi menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja, yang
terjadi adanya pembangunan :
 Ekonomi pasar
 Komunikasi internasional yg lebih baik
 Perjalanan & pengiriman yg lebih cepat & dapat diandalkan
 Kemudahan perpindahan arus modal antar Negara
 Difrensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan lokasi, Diantaranya :


 Produktivitas tenaga kerja  Penetapan zona
 Valuta asing dan perubahan  Populasi
sikap terhadap industri  Pajak, dan sebagainya
 Serikat kerja

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi :


 Kepadatan penduduk  Pusat keramaian
 Penghasilan  Akses karyawan
 Jumlah usaha  Zona
 Tempat  Kompetisi
 Jumlah traffic atau lalu lintas  Appearance
Urutan keputusan lokasi sering dimulai dengan pemilihan di negara mana
perusahaan akan beroprasi. Suatu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah
dengan mengidentifikasi apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor
penunjang keberhasilan (critical succes factor atau CSFs ) yang diperlukan untuk
keunggulan bersaing.
Enam kemungkinan CSFs suatu negara diantaranya :
a. Resiko politik, peraturan, sikap, dan insentif pemerintah
b. Permasalahan budaya dan ekonomi
c. Lokasi pasar
d. Ketersediaan, sikap, produktivitas, dan upah tenaga kerja
e. Ketersediaan pasokan, komunikasi, dan energi
f. Resiko nilai tukar mata uang

Selanjutnya perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah daerah dan


komunitas dari negara yang dipilih
Beberapa pertimbangannya yaitu :
1. Keinginan perusahaan
2. Segi yang menarik dari daerah tersebut (budaya, pajak, iklim, dan lainnya
)
3. Ketersediaan dan upah tenaga kerja, serta sikap terhadap serikat buruh
4. Biaya dan ketersediaan biaya umum
5. Peraturan lingkungan hidup
6. Insentif dari pemerintah
7. Kedekatan terhadap bahan mentah dan pelanggan
8. Biaya tanah atau pembangunan

Langkah akhir dari proses keputusan lokasi adalah memilih lokasi khusus dalam
satu komunitas. Perusahaan harrus memilih satu lokasi yang paling sesuai untuk
pengiriman dan penerimaan, batas zona, layanan umum, ukuran, dan biaya.
Faktor yang mempengaruhi
1. Ukuran dan biaya lokasi
2. Sistem transportasi udara, darat, & air, termasuk jalan bebas hambatan,
dan jalur kereta api
3. Pembatasan daerah
4. Kedekatan kepada jasa atau pasokan yang dibutuhkan
5. Permasalahan dampak lingkungan hidup

Metode Evaluasi Alternatif Lokasi


A. Metode pemeringkatan faktor
Metode ini terdiri dari enam tahap :
1. Mengembangkan faktor-faktor terkait yang disebut factor penunjang
keberhasilan-CSFs
2. Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh
faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan
3. Mengembangkan suatu skla untuk setiap faktor misal 91-10 atau 1-100
poin)
4. Meminta manajrer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor dan
menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
5. Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan
jumlah total untuk setiap lokasi.
6. Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.

B. Analisis titik impas lokasi


Tiga tahap dalam analisis titik impas lokasi:
1. Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap
lokasi
2. Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis
vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horizontal di
grafik itu.
3. Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume
produksi yang diinginkan
C. Metode pusat gravitasi
Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi
yang akan meminimasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang
terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi
pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
D. Model transportasi
Merupakan sebuah teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian
dari pemograman linear. Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola
pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (supplier) ke beberapa titik
permintaan pabrik (tujuan) sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya
produksi dan transportasi total.

Strategi lokasi industri jasa


Ada delapan komponen besar volume dan pendapatan untuk perusahaan jasa :
a. Daya beli pada area lokasi
b. Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah konsumen
c. Persaingan di wilayah tersebut
d. Mutu persaingan
e. Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing
f. Mutu fisik fasilitas perusahaan dan muutu fisik fasilitas perusahaan yang
berdekatan letaknya
g. Kebijakan operasi perusahaan
h. Mutu dari manajemen

Jenis Tata Letak


 Tata letak posisi tetap
 Tata letak beroreientasi proses
 Tata letak kantor
 Tata letak toko retail
 Tata letak yang berorientasi produk

STRATEGI TATA RUANG

Definisi Tata Ruang


Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang
ada didalam bangunan maupun yang ada diluar. Layout yang tepat menunjukkan ciri
ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan
proses konversi.
Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan produktifitas
perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan
selanjutnya masuk kedalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan
dengan lancar.
Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat didalam pemrosesan dapat bergerak
leluasa tanpa takut akan kemungkinan akan terjadi kecelakaan, sehingga mereka
bekerja dengan tenang dan aman.

Pentingnya Perencanaan Tata Ruang


Secara umum, perencanaan tata letak/tata ruang serta pengembangannya akan
selalu di butuhkan oleh suatu perusahaan. Kebutuhan akan pengembanagn tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Desain suatu produk akan mengalami perubahan secara terus menerus
2. Adanya perubahan jumlah permintaan
3. Kemungkinan penggantian fasilitas agar selalu baru (up
to date)Mengantisipasi perubahan interaksi dari
pelanggan.
4. Adanya penambahan produk baru
5. Adanya kondisi lingkungan kerja yang tidak memuaskan
6. Resiko kecelakaan kerja dalam proses produksi
7. Kebutuhan akan penghematan biaya
8. Mendukung pergeseran/perluasan lokasi pasar produk perusahaan

Tujuan Perencanaan Tata Ruang


1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
2. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
3. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
4. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
5. Meminimumkan usaha membawa bahan

Manfaat Perencanaan Tata Ruang


1. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar,
yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta
mesin minimum.
2. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu
antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat
mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
3. Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara
proses yang satu dengan yang berikutnya.
4. Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, &
jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas
bangunan yg tidak dibutuhkan.
5. Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi
yang satu dengan yang lain.
6. Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga
kerja, mesin, dan peralatan.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan
suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga
dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian
fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada
akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

Jenis Tata Letak Ruang


1. Tata Letak Kantor (office Layout)
Layout kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan
peralatan agar selalu fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya
secara efisien untuk dapat bekerja secara produktif atau efektif, baik dalam
melakukan tugas maupun didalam pengelolaan informasi dan perubahan yang
berhubungan dengan penyelesaian tuasnya.

2.Tata Letak Gudang (warehouse Layout)


Layout gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk
penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga
tidak ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. Layout gudang
disesuaikan dengan system persediaan yang dipergunakan, seperti system
persediaan barang dengan FIFO (first in first out), artinya barang yang pertama
diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali, sehingga layout harus
diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan.
3. Tata Letak Ritel
Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan
agar dapat memberi kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap
waktu (mingguan atau bulanan) dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan
tempat semula suatu barang dipindahkan ketempat lain, dengan tujuan
mempengaruhi pandangan pelanggan sehingga dapat menciptakan persepsi bagi
pelanggan, minimal ada anggapan suatu barang tertentu sudah
habis terjual (hanya berpindah tempat saja).

4. Tata Letak Tetap (Fixed position layout)


Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material
location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan
satsiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap pada
posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia,
serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut.
Kelebihan :
a. Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan
material bisa dikurangi.
b. Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi,
maka kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan
sebaik-baiknya.
c. Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan
mudah bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan
dan kualitas kerja karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan
secara penuh (“do the whole job”).
d. Fleksibilitas kerja tinggi.

Kekurangan :
a. Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan
komponen pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.
b. Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas
supervisi yang lebih umum dan intensif.
c. Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya
lokasi untuk work-in process.
d. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya
dalam penjadwalan produksi.

5. Tata Letak Berorientasi Produk (product oriented layout)


Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product
layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan
stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini
dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan
volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang
dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.
Kelebihan :
a. Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat.
b. Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses produksi.
c. Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang belum
ahli untuk mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat.

Kekurangan :
a. Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari
segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.
b. Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan
pengulangan tanpa henti dari pekerjaan yang sama.
c. Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada
suatu mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun
kerja bias menghentikan keseluruhan hasil produksi pada
satu line produk.

6. Tata Letak yang berorientasi proses (Process Oriented Layout)


Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki
kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang
tertentu. layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-
perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat
banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
Kelebihan :
a. Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi.
b. Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna
sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis
produksi.
c. Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan
mesin.
d. Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan.

Kelemahan :
a. Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang
beragam serta tidak dapat digunakannya ban berjalan.
b. Pegawasan produksi yang lebih sulit.
c. Meningkatnya persediaan barang dalam proses.
d. Total waktu produksi per unit yang lebih lama.
e. Memerlukan skill yang lebih tinggi.

Prinsip Dasar Tata Ruang


1. Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout adalah:
2. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak
fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang
mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
3. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu
proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara
mengurangi jarak perpindahan.

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Pentingnya Manajemen Rantai Pasokan


Manajemen rantai pasokan (Supply chain management) menggambarkan koordinasi
dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri degan
pelanggan yang puas. Denga demikian, sebauh rantai pasokan mencakup pemasok,
perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa dan perusahaan distributor, grosir,
dan/ atau pengeacer yang mengantarkan produk dan/atau jasa ke konsumen akhir.

Tujuan Manajemen Rantai Pasokan


Untuk mengkoordinasi kegiatan dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan
keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir.

Strategi Enam Sumber


Banyak Pemasok Strategi ini adalah satu pemasok melawan lainnya dan
menempatkan penekanan pada pencapain permintaan pembeli atau pemasok. Pemasok
secara agaresif bersaing satu sama lain. Pendekatan ini menyebabkan pemasok
bertanggung jawab untuk mempertahankan teknologi yang dibutuhkan, keahlian, dan
kemampuan, proyeksi serta biaya, kualitas, dan kompetensi yang berikan. Hubungan
“partner” jangka panjang bukanlah tujuannya.
Strategi sedikit pemasok berarti bahwa dari pada mencari atribut jangka pendek,
seperti biaya randah, seorang pemebeli lebih baik membentuk hubungan jangka
panjang dengn sedikit pemasok yang berdedikasi. Integrasi Vertikal_Integrasi vertical
terlihat sangat tepat ketika suatu organisasi memiliki pangsa pasar yang besar dan
keahlian manajemen untuk mengoperasikan vendor yang diakuisisi dengan sukses.
Ventura Bersama_Seperti di kolaborasi lainya, triknya adalah bekerjasama tanpa
membaurkan merek atau mengakui keunggulan kompetitif. Jaringan Kairetsu_Pemasok
menjadi bagian dari koalisi perusahaan. Perusahaan Virtual_Perusahaan virtual
bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan baik untuk menyediakan jasa
yang diminta.
Risiko Rantai Pasokan
Risiko dan taktik mitigasi Perusahaan perlu memfokuskan tidak
hanya pada pengurangan potensi gangguan, tetapi juga pada bagaiman
mempersiapkan tanggapan atas kejadian negative yang tak terelakkan.
Keamanan dan tepat waktu (JIT) Inovasi teknolgi dalam rantai pasokan dapt
meningaktkan kemanan serta manajmen persediaan, membuat logsitik dapat semakin
diandalkan.

Pengolahan Rantai Pasokan Terintegrasin


Isu-isu dalam mengelola rantai pasokan terintegrasi Optimalisasi local anggota
rantai cenderung focus pada maksimalisasi laba local atau minimalisasi biaya langsung
berdasarkan pada pengetahuan mereka yang terbatas. Sedikit peningkatan permintaan
ditanggapi berlebihan karena tidak ada yang ingin mengalami kekurangan kapasitas.
Insentif mendorong barang ke dalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi. Hal
ini membuat fluktuasi yang akhirnya mahal bagi semua anggota rantai.

Kesempatan dalam mengelola rantai pasokan terintegrasi


 Penarikan data_Data penjualan yang akurat yang memulai transaksi untuk
menarik produk melalui rantai pasokan.
 Control penambahan satu tahap_Menetapkan tanggung jawab penawasan dan
penglolaan persediaan untuk perusahaan ritel.
 Persediaan yang dikelola vendor_Sebuah system di mana pemasok menjaga
bahan baku untuk pembeli, sering kali mengantarkan langsung ke departemen
yang membeli.
 Perencanaan, peramalan, dan penambahan kolaboratif_Sebuah system di mana
anggota rantai pasokan berbagi finformasi dalam upaya bersama untuk
mengurangi biaya rantai pasokan.
 Pesanan kosong_Komitmen pembelian jangka panjang bagi pemasok untuk item
yang kan dikirimkan terhdap pelepasan pengiriman jangka pendek.
 Penundaan_Penundaan modifikasi atau kustomisasi produk selama mungkin
dalam proses produksi.
 Drop shopping_Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen akhir alih-alih
ke penjual, menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.

Membangun baris persediaan


Evaluasi pemasok : Evaluasi pemasok mencakup pencarian pemasok potensial
dan menentukan kecenderungan meraka untuk menjadi pemasok yang baik.
Pengembangan pemasok : pembeli memastikan bahwa pemsok memiliki
apresiasi persyaratan kualitas, spesifikasi produk, jadwal dan pengiriman serta
kebijakan pembelian.
Negosiasi : dalam negoisasi terdapat strategi negoisasi klasik (Model harga
berbasis biaya, Model harga berbasi pasar, Penawaran komopetitif, Membuat
kontrak).
Pemusatan pembelian : Perusahan-perusahaan dengan beberapa fasilitas harus
menentukan item apa yang akan dibeli secara terpusat.

Manajemen logistic
Manajemen logistic adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi
dari seluruh kegiatan akuisisi bahan baku, pemindahan, dan penyimpangannya.

Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi mendesain jaringan distribusi untuk memenuhi harapan
pelanggan menawarkan tiga kriteria: respons cepat, pilihan produk dan layanan.
Perusahaan membutuhkan program manajemen pemasok yang efektif. Program
manajemen distribusi yan efektif akan membuat perbedaan antara rantai pasokan yang
sukses dan yang gagal.

Manajemen etika dan rantai pasokan yang berkelanjutan


Etika manajemen rantai pasokan :
1. Etika personal : Meningkatkan dan memperkuat tanggung
jawab bagi karyawan , hubungan pemasok dan pelanggan
yang positif, kesinambungan dan tanggung jawab sosial.
2. Etika di dalam rantai pasokan : Dalam era spealisasi yang tinggi saat
ini, banyak sumber daya perusahaan di beli, menempatkan tekanan yang
sangat tinggi atas etika dalam rantai pasokan.
3. Prilaku etis terhadap lingkungan : Etika yang baik meluas hingga
pengoperasian bisnis dengan cara yang mendukung konservasi dan
peremajaan sumber daya.
4. Membangun kesinambungan rantai pasokan : Rantai pasokan masuk menarik
banyak perhatian, namun ini hanya bagian dari tantangan kesinambungan.

Mengukur Kinerja Rantai Pasokan


1. Asset dipercayakan untuk persediaan : Manajer rantai pasokan
membuat keputusan penjadwalan dan kuantitas yang menentukan
set yang dipercayakan untuk persediaan.
2. Tolak ukur rantai pasokan : Tolak ukur berkelas dunia adalah hasil
dari rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang memperkecil
biaya, waktu tunggu, pengiriman terlambat, dan kekurangan
persediaan serta meningkatkan tingkat layanan.
3. Model SCOR (supply chain operations Reference-SCOR model) :
Perusahaan menggunakan SCOR untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengorganisasi ulang, dan meningkatkan proses rantai pasokan.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pengertian Persediaan
Persediaan (inventori) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala
sesuatu atau sumber daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Sitem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan yang memonitor tingkat
persediaan dan mementukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan
harus di isi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.

Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam 4 jenis, sebagai berikut:


Fluctuation stock, merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi
permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya atau untuk mengatasi jika
terjadi kesalahan dalam proses produksi.
Anticipation stock, merupakan persediaan yang disiapkan bilamana terjadi
permintaan yang tinggi akan tetapi kapasitas produksi yang terjadi saat itu
tidak mampu memenuhi permintaan. Atau juga bahan baku yang diperoleh
sangat sukar didapat.
Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang
lebih besar dari kebutuhan yang tersedia. Ini dikarenakan adanya perbedaan
harga pembelian yang cukup signifikan dan juga penghematan biaya angkut
barang.
Pipeline inventory, merupakan persediaan yang sedang dalam pengiriman
barang dari pabrik ke tempat yang akan digunakan dan ini disebabkan lamanya
waktu pengiriman.

Jenis-jenis Persediaan
• Persediaan bahan mentah (Raw materials)
Yaitu: persediaan barang – barang berwujud seperti baja, kayu da komponen –
komponen lainnya yang di gunakan dalam proses produksi.
• Persediaan komponen – komponen rakitan (pruchased parts/ components)
Yaitu: persediaan barang – barang yang terdiri perusahaan lain, dimana secara
langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
• Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies)
Yaitu: persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi
tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
• Persediaan barang dalam proses (work in process)
Yaitu:persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari
tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi
suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
• Persediaan barang jadi (finished goods)
Yaitu: persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau di olah dalam
pabrik dan siap untuk dijual atau di kirim kepada langganan.

Jenis Persediaan Menurut Fungsinya


Bacth Stock/Lot Size Inventory, yaitu persediaan yang diadakan karena kita
membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang
lebih besar yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas
pembuatan yang dilakukan dalam jumlah besar sedangkan penggunaan atau
pengeluarannya dalam jumlah kecil.

Terjadinya persediaan karena pengadaan barang atau bahan yang dilakukan lebih
banyak lagi yang dibutuhkan. Keuntungan yang akan diperoleh dari adanya Bacth
Stock/Lot Size Inventory ini adalah:
• Memperoleh potongan harga pada harga pembelian
• Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economic) karena adanya
operasi (production run) yang lebih lama.
• Adanya penghematan dalam biaya pengangkutan

Fluctuation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi


permintaan konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan
mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen.
Apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau
tidak tetap dan fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan yang
dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya
permintaan tersebut.
Anticipation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang
terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan/penjualan atau
permintaan yang meningkat. Disamping itu, menurut Rangkuti Freddy dalam
buku Manajemen Persediaan, “anticipation stock juga dimaksudkan untuk
menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak
mengganggu jalannya produksi atau untuk menghindari kemacetan produksi”.

Jenis-Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya Dan Posisi Barang


Persediaan bahan baku (Raw Material Stock) yaitu persediaan dari barang-
barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
Persediaan bagian produksi atau parts yang dibeli (Purchased Parts/Component
Stock), yaitu persediaan barang yang terdiri dari parts yang diterima dari
perusahaan lain yang dapat secara langsung tanpa melalui proses produksi
selanjutnya.
Persediaan bahan-bahan pembantu atau bahan-bahan pelengkap (supplier
Stock), yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan
dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang
dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen dari barang jadi.
Persediaan barang setengah jadi atau barang-barang dalam proses (Works in
Process/Progress), yaitu barang-barang yang dikeluarkan dari tiap-tiap bagian
dalam suatu pabrik atau bahan-bahan yang diolah menjadi suatu bentuk tetapi
masih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.

Alasan Memiliki Persediaan


• Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya
penyimpanan.
• Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal
pengiriman.
• Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat:
1. Kerusakan mesin
2. Kerusakan komponen
3. Tidak tersedianya komponen
4. Pengiriman komponen yang terlambat
5. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
6. Untuk memanfaatkan diskon
7. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan dating

Tujuan Pengolahan Persediaan


• Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat
(memuaskan konsumen).
• Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak
mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses
produksi, hal ini dikarenakan alasan :
1. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka
sehingga sulit untuk diperoleh.
2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
• Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba
perusahaan.
• Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
mengakibatkan biaya menjadi besar.
• Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena
mengakibatkan biaya menjadi besar.

Fungsi Persediaan
Beberapa fungsi penting persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, yaitu :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang
yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan.
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang secara musiman atau
inflasi
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

Pengukuran Nilai Persediaan


Untuk mengukur nilai persediaan pada perusahaan dapat disajikan dalam pengukuran
sebagai berikut:
Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penangangan
dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
perolehan.
Biaya standar apabila diperoleh dengen memproduksi sendiri. Biaya standar
persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang
diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis
berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana
kerja dan anggaran.

Pencatatan Persediaan
Akuntansi pemerintahan dalam mencatat pengadaan persediaan menggunakan
metode fisik (physical method) atau metode periodic (periodical method); artinya
persediaan yang diperoleh atau diadakan dicatat sebagai “belanja” yang merupakan
komponen akun nominal/temporer.
Namun persediaan yang dieli/diperoleh secara fisik diadministrasikan oleh bagian
gudang/barang berdasarkan prinsip perpetual. Secara periodic (biasanya akhir tahun
buku) berdasarkan hasil perhitungan pisik, nilai persediaan dicatat dalam akun
“persediaan” di sisi debit, dan akun “Cadangan Persediaan” di sisi kredit.
Biaya-biaya Persediaan
Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs). Terdiri
atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas
persediaan.
Biaya pemesanan (Pembelian). Setiap kali suatu bahan di pesan perusahaan
menanggung biaya pemesanan (Order costs atauprocurement costs).
Biaya penyiapan (Manufacturing). Bila bahan – bahan tidak di beli, tetapi tidak
di produksi sendiri “dalam pabrik” perusahaan. Perusahaan menghadapi biaya
penyiapan (setup costs) untuk memproduksi komponen tertentu.
Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs) adalah biaya yang
timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Anda mungkin juga menyukai