Abstrak. Pertanyaan dalam kebijakan penanggulangan kemiskinan di DIY adalah mengapa upaya
menghapus kemiskinan yang didukung kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah dan dana
yang tersedia, tidak menghasilkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif-analisis dengan menganalisa data-data sekunder yang relevan.
Jenis penelitian ini adalah bersifat kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa Pemerintah DIY
terus berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduk miskin di daerahnya, tetapi karena
keterbatasan dan ketidakberdayaan penduduk miskin itu sendiri sangat sulit untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka, di samping keterbatasan fiskal daerah dalam menanggulangi kemiskinan
penduduk di DIY. Rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan antara lain bagaimana upaya
memberdayakan potensi ekonomi lokal yang ada, menciptakan lapangan kerja, membangun usaha-
usaha produktif seperti usaha mikro dan kecil bagi masyarakat guna meningkatkan pendapatan
mereka, di samping mengkoordinasikan program pro-poor dengan pemerintah pusat merupakan
langkah yang harus ditempuh.
Kata kunci: kemiskinan, kebijakan pemerintah, Daerah Istimewa Yogyakarta
Kemiskinan (poverty) masih menjadi miskin hingga September 2013 mencapai 28,55
salah satu permasalahan utama bagi negara- juta orang naik dari Maret 2013 sebesar 28,07
negara berkembang, termasuk Indonesia. juta orang. Kenaikan ini sebagian besar
Indonesia merupakan salahsatu negara disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Bakar
berkembang yang memiliki jumlah penduduk Minyak (BBM) bersubsidi yang berdampak
miskin yang cukup banyak dan perlu langsung pada kenaikan ongkos transportasi dan
dituntaskan serta dicari jalan keluarnya sampai harga barang. Bulan Nopember 2014, Presiden
saat ini. Menurut Tim Nasional Percepatan dan Joko Widodo ternyata telah menaikkan harga
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), pada BBM bersubsidi yang cukup signifikan. Dengan
tahun 2010, tingkat kemiskinan di Indonesia dinaikkannya harga tersebut di atas,
adalah 13,33 persen dari total penduduk diproyeksikan penduduk miskin di Indonesia
Indonesia, atau sekitar 31,02 juta orang. akan bertambah lagi apabila pemerintahan
Sedangkan berdasarkan data BPS, jumlah orang Kabinet Kerja tidak mempercepat mengatasi
16
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
dampak kenaikan harga BBM tersebut agar 577.300 orang atau turun sekitar 1,45 persen
pendapatan masyarakat menengah ke bawah (Gambar 1).
tidak semakin turun serta dapat Pada tahun 2010, tingkat kemiskinan
mempertahankan daya beli mereka. rata-rata di DIY mencapai 16,83 persen dari
Secara nasional, angka kemiskinan total penduduk. Sampai bulan Maret 2013,
Indonesia tahun 1998-2013 terus menurun (lihat angka kemiskinan penduduk DIY mencapai
Tabel 1). Namun apabila dimasukkan jumlah 15,43 persen dari total penduduk di DIY
penduduk yang nyaris miskin dan sedikit di atas (Gambar 2). Sedangkan angka kemiskinan
garis kemiskinan, maka angka kemiskinan penduduk Indonesia mencapai 13,33 persen dari
secara nasional justru bertambah. Sebab total penduduk nasional kurang lebih 237 juta
menurut BPS penduduk yang nyaris miskin dan jiwa. Dari seluruh kabupaten dan kota di DIY,
sedikit di atas garis kemiskinan tidak termasuk Kabupaten Kulon Progo memiliki tingkat
dalam kategori penduduk miskin. kemiskinan tertinggi tahun 2010 sebanyak
Berdasarkan analisis Bank Dunia, 23,15 persen disusul Kabupaten Gunung Kidul
pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia sejak 22,05 persen, Kabupaten Bantul 16,09 persen,
satu dekade terakhir mampu mengurangi angka Kabupaten Sleman 10,70 persen, dan Kota
kemiskinan dari tahun 1999 sebesar 24,0 persen Yogyakarta 9,75 persen.
menjadi 11,3 persen pada tahun 2014. Tetapi Sampai September 2013, jumlah
dalam dua tahun terakhir, pengurangan angka penduduk miskin di DIY mencapai 535.180
kemiskinan sangat lambat yakni hanya 0,7 orang atau 15,03 persen dari total penduduk
persen dan merupakan angka penurunan DIY. Jumlah tersebut menurun sedikit
kemiskinan yang paling rendah selama sepuluh dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 15,88
tahun terakhir. persen. Angka ini yang paling tinggi di seluruh
Program penanggulangan kemiskinan provinsi di Pulau Jawa. Angka kemiskinan di
yang diluncurkan pemerintah pusat sampai saat DIY masih tetap tinggi jika dibandingkan
ini memang telah memberikan efek positif bagi dengan target penurunan kemiskinan secara
peningkatan kemampuan masyarakat dalam nasional 7-8 persen pada akhir Rencana
memenuhi kebutuhan dasar, seperti akses Pembangunan Jangka Menengah Nasional
terhadap air bersih, listrik, jaminan kesehatan, tahun 2014. Namun diprediksi target angka
dan lain-lain. Namun kebijakan tersebut belum kemiskinan di atas tidak tercapai pada akhir
secara komprehensif mengentaskan kemiskinan 2014. Sedangkan target moderat, yakni 8-10
dengan cepat dan menyeluruh. Pemerintah persen.
termasuk Pemerintah DIY membutuhkan waktu Penurunan angka kemiskinan di DIY
yang relatif cukup lama untuk mempercepat tahun 2014 diprediksi hanya 0,08 persen dari
peningkatan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan angka 15,03 persen di tahun 2013. Salah satu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah penyebabnya adalah data kemiskinan penduduk
Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, target antara pemerintah dengan BPS tidak sama dan
kemiskinan pada akhir tahun 2014 adalah harus disinkronkan terlebih dahulu. Di samping
sebesar 8 sampai 10 persen dari total penduduk. itu bantuan dana kepada penduduk miskin
Salah satu daerah di Indonesia yang masih relatif kecil dan cenderung tidak tepat
memiliki penduduk miskin cukup banyak sasaran sehingga hanya dapat turun di bawah 1
adalah Daerah Istimewa Yogyakarta yang persen.
selanjutnya disebut DIY. Penduduk miskin di Di lihat dari sisi sektor penyumbang
DIY tahun 2013 berjumlah 550.200 orang. Pada kemiskinan di DIY, maka sektor pangan
tahun 2009 jumlah penduduk miskin di DIY menyumbang kemiskinan lebih besar
mencapai 585.800 orang dan 2010 berjumlah dibandingkan sektor nonpangan seperti sektor
17
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
perumahan, sandang, pendidikan, dan sektor kapita DIY tahun 2013 tersebut adalah
kesehatan. Sumbangan sektor pangan atau didukung dengan pertumbuhan ekonomi tahun
makanan/minuman terhadap garis kemiskinan 2013 sebesar 5,40 persen.
pada September 2013 mencapai 72,22 persen Jumlah PDB DIY tahun 2010 hanya
tidak jauh berbeda dengan September 2012 berkontribusi sebesar 0,94 persen terhadap total
sebesar 71,50 persen. PDB Indonesia sebesar Rp4.850.080,8 miliar.
Di lihat dari Produk Domestik Bruto Sedangkan garis kemiskinan di pedesaan di
(PDB) per kapita DIY, pada tahun 2010 DIY per September 2013 berjumlah Rp275.786
pendapatan per kapita DIY sebesar per kapita per bulan dan di perkotaan berjumlah
Rp13.196.158,72 dalam setahun dengan Rp317.925 per kapita per bulan.
nominal PDB atas dasar harga berlaku tanpa Karakteristik penduduk miskin di DIY
migas tahun 2010 sebesar Rp45.625,6 miliar. juga ditandai dengan rendahnya tingkat
PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada pendidikan sebagian besar penduduk. Sebagian
tahun 2011 berjumlah Rp14.850.000. Pada besar penduduk dengan pendapatan per kapita
tahun 2012 meningkat menjadi Rp16.350.000. rendah, dan keterbatasan lapangan kerja di
Sedangkan PDB per kapita tahun 2013 sektor formal. Dampaknya adalah pilihan
mencapai Rp17.980.000. Peningkatan PDB per lapangan kerja yang dapat diakses warga
18
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
19
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
Sumber: DIY Dalam Angka Tahun 2012, BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
20
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
21
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
Kemiskinan Absolut dan Kemiskinan Relatif Kondisi masyarakat tersebut akan mengalami
tingkat kesehatan yang rendah, pendidikan yang
Kemiskinan menjadi masalah
rendah, dan tingkat produktivitas yang juga
pembangunan yang bersifat multidimensi.
sangat rendah. Dampak dari pendidikan yang
Kemiskinan ditandai oleh keterbelakangan dan
rendah mengakibatkan ketidakmampuan dalam
banyaknya jumlah pengangguran, yang
mengakses dan bersaing dalam bursa lapangan
selanjutnya menjadi pemicu ketimpangan
kerja di pasar kerja.
pendapatan dan kesenjangan antargolongan
Dalam mengkaji permasalahan
penduduk. Kemiskinan dapat didefinisikan
kemiskinan di Indonesia, sedikitnya terdapat 9
sebagai kondisi kehidupan dengan standar
dimensi kemiskinan yang perlu
kehidupan yang sangat rendah. Beberapa
dipertimbangkan yaitu (1) ketidakmampuan
konsep kemiskinan yang umum dikenal yaitu
memenuhi kebutuhan dasar (pangan, sandang,
kemiskinan absolut (absolutely poor) dan
dan perumahan), (2) aksesibilitas yang rendah
kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut dapat
terhadap kebutuhan dasar lainnya (kesehatan,
digolongkan ke dalam dua bagian yaitu (a)
pendidikan, sanitasi yang baik, air bersih, dan
kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan dasar
transportasi), (3) lemahnya kemampuan untuk
(basic needs) dan (b) kemiskinan untuk
melakukan akumulasi kapital, (4) rentan
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
terhadap faktor goncangan faktor eksternal yang
Kedua, kemiskinan relatif yaitu tidak
bersifat individual maupun masal, (5)
memiliki batas kemiskinan yang jelas. Sebagai
rendahnya kualitas sumber daya manusia
analogi adalah seseorang yang tinggal di
(SDM) dan rendahnya pengelolaan dan
kawasan elit, yang sebenarnya memiliki income
penguasaan sumber daya alam (SDA) untuk
yang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
kesejahteraan, (6) ketidakterlibatan dalam
minimum, tetapi income-nya masih jauh lebih
kegiatan sosial kemasyarakatan, (7) terbatasnya
rendah dari rata-rata income masyarakat
akses terhadap kesempatan kerja secara
sekitarnya. Orang atau keluarga tersebut merasa
berkelanjutan, (8) ketidakmampuan untuk
dirinya masih miskin. Kemiskinan ini lebih
berusaha karena cacat fisik maupun cacat
banyak ditentukan lingkungannya. Kemiskinan
mental, dan (9) ketidakmampuan secara sosial.
absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep
Menurut BPS, terdapat 14 kriteria
kemiskinan yang mengacu pada kepemilikan
keluarga miskin yaitu (1) luas lantai bangunan
materi dikaitkan dengan standar kelayakan
tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang, (2)
hidup seseorang atau kekeluarga. Kedua istilah
jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari
itu menunjuk pada perbedaan sosial (social
tanah/bambu/kayu murahan, (3) jenis dinding
distinction) yang ada dalam masyarakat
tempat tinggal terbuat dari bambu/rimbia/kayu
berangkat dari distribusi pendapatan.
berkualitas rendah/dinding tembok tidak
Perbedaannya adalah bahwa pada kemiskinan
diplester, (4) tidak memiliki fasilitas buang air
absolut ukurannya sudah terlebih dahulu
besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain,
ditentukan dengan angka-angka nyata (garis
(5) sumber penerangan rumah tangga tidak
kemiskinan) dan atau indikator atau kriteria
menggunakan listrik, (6) sumber air minum
yang digunakan, sementara pada kemiskinan
berasal dari sumur/mata air tidak
relatif kategori kemiskinan ditentukan
terlindung/sungai/air hujan, (7) kayu
berdasarkan perbandingan relatif tingkat
bakar/arang/minyak tanah sebagai bahan bakar
kesejahteraan antarpenduduk.
memasak sehari-hari, (8) mengonsumsi
Michael P. Todaro menjelaskan
daging/susu/ayam satu kali dalam 1 minggu, (9)
kemiskinan abolut adalah kondisi di mana
hanya membeli satu stel pakaian baru dalam
masyarakat berada di bawah tingkat
setahun, (10) hanya sanggup makan satu
penghasilan minimum yang diperlukan untuk
kali/dua kali dalam 1 hari, (11) tidak sanggup
memenuhi kebutuhan pokok seperti makan,
membayar pengobatan di puskesmas/poliklinik,
pakaian (sandang), dan tempat tinggal (rumah).
22
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
(12) sumber penghasilan kepala rumah tangga kemiskinan sebagai suatu ketidakmampuan
adalah petani dengan luas lahan 0,5 ha, buruh (lack of capabilities) seseorang, keluarga, dan
tani, nelayan, buruh bangunan, buruh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
perkebunan, atau pekerjaan lain dengan minimum, antara lain pangan, sandang, papan,
pendapatan di bawah Rp600.000 per bulan, (13) pelayanan kesehatan, pendidikan, penyediaan
pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak air bersih, dan sanitasi. Pendekatan pendapatan
sekolah/tidak tamat SD/hanya tamat SD, dan melihat kemiskinan yang disebabkan oleh
(14) tidak memiliki tabungan/barang mudah rendahnya penguasaan aset dan alat-alat
dijual dengan nilai Rp500.000 seperti sepeda produktif seperti tanah, lahan pertanian dan
motor, emas, ternak, kapal motor, atau barang perkebunan, sehingga secara langsung
modal lainnya. Indikator kemiskinan di atas mempengaruhi pendapatan seseorang dalam
membutuhkan kebijakan pemerintah untuk masyarakat.
mengatasinya baik dari aspek ekonomi maupun Variabel untuk menentukan apakah suatu
nonekonomi. rumah tangga layak atau tidak dikatakan
Bank Dunia pada tahun 2008, miskin, maka sekaligus menentukan skoring
menghitung tingkat dan jumlah penduduk tingkat keparahan kemiskinannya yaitu luas
miskin absolut dengan menggunakan ukuran bangunan rumah yang dimiliki; jenis lantai,
tunggal yang seragam untuk semua negara. Di jenis dinding, fasilitas buang air besar (sanitasi),
negara sedang berkembang seseorang disebut sumber air minum, sumber penerangan/listrik,
miskin bila berpendapatan kurang dari USD1 jenis bahan bakar yang digunakan untuk
per hari, di mana diperkirakan ada sekitar 1,2 memasak, frekuensi membeli daging, ayam, dan
miliar penduduk dunia yang hidup dibawah susu seminggu, frekuensi makan sehari, jumlah
ukuran tersebut. Sementara garis kemiskinan stel pakaian baru yang dibeli setahun, akses ke
Bank Dunia adalah diukur berdasarkan ukuran puskesmas atau poliklinik, lapangan pekerjaan,
pendapatan sebesar USD2 per hari juga telah pendidikan tertinggi kepala rumah tangga, dan
dipublikasikan di mana lebih dari 2 miliar kepemilikan beberapa aset baik bergerak
penduduk yang hidup kurang dari batas maupun asset yang tidak bergerak.
tersebut. USD yang digunakan adalah USD PPP
(Purchasing Power Parity), bukan nilai tukar Teori Lingkaran Perangkap Kemiskinan
resmi (exchange rate). Kedua batas ini adalah
Yang dimaksud dengan lingkaran
garis kemiskinan absolut.
perangkap kemiskinan adalah suatu rangkaian
Kemiskinan absolut, kemiskinan relatif,
kekuatan-kekuatan yang saling mempengaruhi
dan kemiskinan subjektif merupakan konsep
satu sama lain sedemikian rupa sehingga
pengukuran kemiskinan yang dilakukan secara
menimbulkan keadaan di mana suatu negara
statis. Sedangkan kemiskinan subjektif diukur
akan tetap miskin dan akan mengalami banyak
berdasarkan persepsi dari penduduk atau rumah
kesukaran untuk mencapai tingkat pertumbuhan
tangga itu sendiri. Kelebihan dari pendekatan
ekonomi yang tinggi. Kemiskinan bukan hanya
kemiskinan subjektif ini adalah bahwa
disebabkan oleh ketiadaan pembangunan masa
pengukuran kemiskinan dapat dilakukan secara
lalu, tetapi juga menimbulkan hambatan kepada
mudah sehingga hasilnya dapat disajikan lebih
pembangunan masa mendatang. Di negara-
cepat, lebih sering, dan lebih teratur.
negara miskin tidak mungkin dilakukan
Badan Perencanaan Pembangunan
pertumbuhan pembentukan modal (investasi)
Nasional (Bappenas) menggunakan beberapa
yang tinggi.
pendekatan utama dalam menetapkan garis
Teori perangkap kemiskinan lainnya
kemiskinan (poverty line), antara lain
juga dikemukakan oleh Meier dan Baldwin
pendekatan kebutuhan dasar (basic need
yang menjelaskan bahwa untuk
approach) dan pendekatan pendapatan (income
mengembangkan kekayaan sumber daya alam
approach). Pendekatan kebutuhan dasar melihat
(SDA) yang dimiliki dalam suatu masyarakat,
23
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
harus ada tenaga kerja yang mempunyai program penanggulangan kemiskinan antar-
keahlian (skill) untuk memimpin dan kabupaten; 5) kebijakan penetapan sasaran
melaksanakan berbagai macamkegiatan dengan menggunakan metode dan daftar rumah
ekonomi. Di negara-negara berkembang, tangga sasaran (RTS) yg sama; 6) kebijakan
kekayaan sumber daya alam belum sepenuhnya berkaitan program-program agar tidak terjadi
diusahakan dan dikembangkan karena tingkat duplikasi pemberian bantuan; 7) kebijakan
pendidikan masyarakat masih relatif rendah pengendalian pelaksanaan program agar efisien
sehingga menyebabkan kurangnya tenaga ahli dan efektif; 8)pelaksanaan monitoring dan
yang diperlukan dalam pengelolaan sumber evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan
daya alam, serta terbatasnya mobilitas sumber- agar dapat diketahui dan ditindaklanjuti di masa
sumber daya yang ada di negara tersebut, datang. Strategi kebijakan tersebut dapat
termasuk keterbatasan modal. dikelompokkan ke dalam 3 klaster utama yaitu:
program bantuan dan perlindungan sosial;
Strategi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan program pemberdayaan masyarakat dan
program pemberdayaan usaha mikro dan usaha
Pada prinsipnya penanggulangan
kecil.
kemiskinan adalah sebuah upaya dalam
mengatasi persoalan kemiskinan. Di Indonesia
Studi Kemiskinan Terdahulu
sudah dilakukan berbagai macam
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Studi atau penelitian tentang masalah
oleh pemerintah maupun bantuan donor. kemiskinan juga sudah dilakukan oleh lembaga
Program pemerintah tersebut setidaknya riset dan lembaga lainnya. SMERU Research
meliputi IDT (Inpres Desa Tertinggal), Program Institute misalnya, berdasarkan survei yang
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan dilakukan pada 100 desa di Indonesia periode
(P2KP), Program Pengembangan Kecamatan Agustus 1998-Oktober 1999 menyimpulkan
(PPK), Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi bahwa, terdapat hubungan negatif yang kuat
Dampak Krisis Ekonomi (PDMDKE), Program antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan.
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK), Artinya padasaat perekonomiantumbuh,
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat kemiskinan cenderung berkurang, tetapi ketika
(PNPM) dan sebagainya. perekonomian mengalami kontraksi terhadap
Dua kabupaten paling miskin di DIY pertumbuhan ekonomi, maka kemiskinan
sampai saat ini adalah Kabupaten Kulon Progo kembali meningkat atau bertambah. Menurut
dan Gunung Kidul. Pemerintah DIY maupun SMERU, pertumbuhan ekonomi tidak
pemerintah di dua kabupaten tersebut telah mengurangi kemiskinan secara permanen.
melakukan berbagai kebijakan untuk Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
menurunkan angka kemiskinan. Sebagaimana justru penting untuk mengurangi kemiskinan, di
diketahui, DIY menempati urutan ke-24 samping kebijakan non-ekonomi lain, seperti
penduduk termiskin dari seluruh provinsi di manajemen kejutan (shock policy) dan jaring
Indonesia. pengaman (social safety net) yang harus terus
Strategi kebijakan umum diterapkan.
penanggulangan kemiskinan di DIY yang Menurut Mudrajad Kuncoro bahwa,
sedang dan akan dilakukan pemerintah antara untuk mengurangi atau memperkecil angka
lain adalah: 1) mengurangi beban pengeluaran kemiskinan, maka masyarakat miskin perlu
masyarakat miskin; 2) meningkatkan mendapatkan berbagai akses seperti: akses
kemampuan dan pendapatan masyarakat terhadap lapangan pekerjaan, faktor produksi,
miskin; 3) mengembangkan dan menjamin akses pasar dan akses kepemilikan asset,
keberlanjutan usaha-usaha mikro dan usaha- fasilitas pendidikan, dan akses terhadap fasilitas
usaha kecil; 4) mensinergikan kebijakan dan kesehatan-sebagai fasilitas layanan publik.
24
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
25
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
makanan (pangan). Untuk menurunkan tingkat dalam tingkat harga khususnya kenaikan harga
kemiskinan lebih jauh lagi, pertumbuhan BBM, pendapatan, dan kondisi kesehatan, dapat
ekonomi yang lebih tinggi merupakan suatu menyebabkan mereka berada dalam
keharusan, termasuk bagaimana meningkatkan kemiskinan, setidaknya untuk sementara waktu.
pertumbuhan ekonomi di DIY. Demikian juga Kementerian Koordinator Kesejahteraan
dengan pertumbuhan ekonomi DIY yang Rakyat RI mengemukakan terdapat empat pilar
semakin tinggi, maka diharapkan kue strategi untuk mengurangi kemiskinan di
pembangunan akan terdistribusi ke daerah Indonesia yaitu (1) promoting and creating
kabupaten/kota di DIY. opportunity, (2) community empowerment, (3)
Kedua, peningkatan pelayanan sosial capacity building and human resources
(social safety net) bagi masyarakat miskin. development (HRD), dan (4) social protection.
Peningkatan dalam efektivitas dan efisiensi Kebijakan pengentasan kemiskinan dapat
pemberian pelayanan sosial, dapat dicapai dikelompokkan berdasarkan klaster yaitu
dengan mengusahakan perbaikan dalam sistem Klaster pertama, Program penanggulangan
kelembagaan dan kerangka hukum, termasuk kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan
dalam aspek-aspek yang terkait dengan sosial, difokuskan pada program keluarga
pelaksanaan kebijakan desentralisasi atau harapan (PKH). Program PKH ini sudah
otonomi daerah. Hal ini akan membuat dilaksanakan sejak tahun 2007 dengan cakupan
penyedia jasa mengenalitanggung jawab 500.000 KSM, 7 Provinsi, termasuk DIY, 48
mereka dalam menjaga kualitas pelayanan yang kabupaten/kota, 337 kecamatan, dan 4.311
diberikan, di samping memberikan kesempatan desa/kelurahan di Indonesia. Program subsidi
bagi pemerintah dan masyarakat untuk beras untuk masyarakat miskin, BSM dan Bidik
mengawasi aktivitas tersebut. Misi, Jamkesmas, dan keluarga berencana.
Ketiga, perlindungan (protective) bagi si Klaster kedua yaitu Program berbasis
miskin. Kebanyakan penduduk Indonesia rentan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan
terhadap kemiskinan. Oleh karena itu butuh pada pengembangan usaha agribisnis pedesaan,
perlindungan sosial dan bantuan ekonomi PNPM Mandiri kelautan dan perikanan.
secara langsung. Hampir 40 persen penduduk Sedangkan Klaster ketiga adalah Program
hidup hanya sedikit di atas garis kemiskinan berbasis pemberdayan usaha mikro dan usaha
nasional dan mempunyai pendapatan kurang kecil melalui skema kebijakan kredit usaha
dari USD2 per hari. Perubahan sedikit saja rakyat.
26
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
27
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September
2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
28
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
Jumlah
18,5 juta RT 17,5 juta RT 18,2 juta RT 4.560.501 1,5 juta RTSM
Penerima
Lembaga
Bulog dan Kemendiknas,
Pelaksana Kemensos Kemenkes Kemensos
Kemendagri Kemenag
Utama
Sumber: Tim Koordinasi Penganggulan Kemiskinan Daerah DIY, 2013 dan penjelasan dari Pejabat Dinas
Sosial Provinsi DIY.
29
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
dengan kecacatan (ADK), 3) program anak dengan bervariasi sesuai dengan kondisi
berhadapan dengan hukum (ABH), 4) program geografis dan sosial ekonomi kabupaten/kota di
anak yang membutuhkan perlindungan khusus DIY. Di Kabupaten Bantul, dana awal mulai
(AMPK) yang dilayani, dilindungi, dan dari Rp100 juta sampai Rp500 juta.
direhabilitasi di dalam dan di luar panti sosial. Di samping itu, data dari Kemenkokesra
Program ini dapat berbentuk bantuan uang menunjukkan bahwa realisasi Program Nasional
tunai, raskin, jamkesmas, bantuan pendidikan Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di DIY
untuk siswa miskin, dan bantuan tunai bersyarat tahun anggaran 2013 dengan total dana
dalam program keluarga harapan (Tabel 4). PNPM/BLM berjumlah Rp126,600 miliar. Di
Sejak tahun anggaran 1999, pemerintah samping itu dalam APBN Tahun Anggaran
DIY telah membuat Proyek Penanggulangan 2013 juga dialokasikan sebanyak Rp120,270
Kemiskinan Perkotaan (PPKP) di DIY melalui miliar, dan dalam APBD DIY Tahun Anggaran
Program P2KP peduli yang diwujudkan ke 2013 dialokasikan sebanyak Rp6,330 miliar,
dalam tiga bentuk yaitu pertama, Unit yang dirinci per kabupaten/kota (Tabel 5).
Pengelolaan Lingkungan (UPL); kedua, Unit Berdasarkan keterangan Asisten
Pengelolaan Keuangan (UPK); dan ketiga, Unit Pemberdayaan Masyarakat DIY, DIY sebagai
Pengelolaan Sosial (UPS). Salah satu daerah tujuan wisata bukan jadi jaminan bahwa
keunggulan PPKP adalah dengan melibatkan masyarakatnya lebih makmur dibanding dengan
masyarakat sebagai agen utama (community masyarakat di daerah lain di Indonesia. Masalah
based program). Dalam program P2KP, peran kemiskinan dan pengangguran tetap menjadi
birokrasi dan fasilitator perlu diminimalisir. permasalahan pelik untuk dipecahkan di DIY.
Sebaliknya, Badan Keswadayaan Masyarakat Penyebab kemiskinan dan pengangguran antara
(BKM) DIY yang merupakan representasi dari lain adalah kekurangan kebutuhan dasar, tidak
kelembagaan masyarakat di tingkat lokal justru mempunyai usaha produktif, tidak mempunyai
diberdayakan sebaik mungkin. ketrampilan, daerah yang kurang produktif,
Program PPKP yang paling menonjol ketidakmampuan daerah tertinggal, serta tidak
adalah dana bergulir bagi kelompok usaha mempunyai modal. Artinya masyarakat miskin
miskin atau kelompok usaha bersama (KUBE). tidak secara langsung dapat merasakan
Sistem yang dibangun dalam dana bergulir kesejahteraan walaupun DIY ditetapkan
(revolving fund) ini adalah tanggung-renteng. menjadi salah satu daerah tujuan wisata di
Dengan demikian setiap individu dalam Indonesia yang setiap tahun dikunjungi oleh
kelompok punya tanggung jawab wisatawan terutama wisatawan domestik.
mengembalikan dana pinjaman itu yang Kemajuan di sektor pariwisata dalam realitanya
selanjutnya akan digulirkan untuk kelompok lebih berpihak pada pelaku ekonomi atau pelaku
usaha miskin lainnya. Modal awal dana bergulir industri di sektor pariwisata, hotel, dan restoran.
ini dianggarkan Pemerintah DIY dalam APBD
30
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
Sementara itu, program Kredit Usaha yakni 25,96 persen dari total jumlah penduduk.
Rakyat (KUR) yang diluncurkan pemerintah Angka kemiskinan ini tak bergerak jauh dari
pusat sejak tahun 2007 di seluruh Indonesia sebelumnya. Akar sebabnya, program
termasuk di DIY, periode tahun 2007-2011. penanggulangan kemiskinan masih
Volume KUR yang sudah disalurkan ke memprioritaskan pembangunan infrastruktur
masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan pedesaan, di mana pembangunan infrastruktur
menengah ke bawah di DIY untuk membantu menyedot porsi terbesar. Pembangunan jalan,
masyarakat miskin sebesar 1,86 persen dari misalnya, ditujukan untuk memperlancar
total KUR dengan jumlah debitur sebanyak 2,43 transportasi, yang selanjutnya akan
persen. meningkatkan akses masyarakat ke pasar dan
Pelaksanaan program KUBE dan UEP memberdayakan ekonomi desa secara umum.
di DIY juga menemui beberapa kendala. Dengan lahirnya Undang-undang tentang
Sebagai contoh, program KUBE yang Pemerintahan Desa, maka desa-desa di seluruh
merupakan program kelompok ini tidak dapat kabupaten/kota di DIY diharapkan dapat
memenuhi persyaratan tanggung renteng. Jenis berkembang dari sisi ekonomi masyarakat.
usaha yang berbeda-beda setiap anggota KUBE Berdasarkan penjelasan Bappeda DIY,
menjadikan keterikatan antar-anggota dalam pemerintah DIY pada tahun anggaran 2013
kelompok ini kurang kuat. Justru dari menggelontorkan bantuan sosial (Bansos)
keterangan PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) sebesar Rp46 miliar untuk 46.000 kepala
yang merupakan pendamping program dari keluarga (KK) miskin produktif, yakni Kota
Dinas Sosial DIY, kelompok ini tidak sedikit Yogyakarta Rp1,9 miliar; Kabupaten Bantul
yang terbentuk secara mendadak. Waktu Rp13 miliar; Kabupaten Kulonprogo Rp6,7
persiapan yang cukup singkat juga menjadi miliar; Kabupaten Gunung Kidul Rp16,6 miliar
keluhan para pendamping sosial dalam dan Kabupaten Sleman Rp8,1 miliar. Sementara
mempersiapkan program-program yang ada di hasil kajian BPS di lapangan bahwa untuk
lapangan. menekan angka kemiskinan di DIY hingga 2
Kemiskinan di daerah Kabupaten persen pada tahun 2013, merekomendasikan
Gunungkidul sebagai wilayah yang termiskin di harus memberi insentif atau bantuan sosial
DIY, mendapatkan perhatian pemerintah kepada 46.000 warga miskin. Sedangkan jika
sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui ingin menurunkan 3 persen angka kemiskinan
berbagai skema program pembangunan dan maka dibutuhkan intervensi anggaran dari
penanggulangan kemiskinan. Program Pemda APBD sampai 60.000 warga miskin tergantung
Kabupaten Gunungkidul, skema yang masuk pada kemampuan APBD DIY. Kepala Bappeda
desa antara lain Alokasi Dana Desa (ADD), DIY menjelaskan sesuai kemampuan APBD,
program mandiri pangan, program kredit usaha DIY masih mampu memberikan bantuan sosial
mikro, hingga program infrastruktur fisik. kepada 46.000 orang dan sudah mendapat
Sedangkan dari Pemerintah DIY, terdapat persetujuan DPRD DIY sehingga setiap kepala
program bantuan peternakan, subsidi keluarga miskin akan mendapatkan bantuan
pembangunan infrastruktur desa, program sebesar Rp1 juta per kepala keluarga (KK).
pendidikan, dan kesehatan. Dari pemerintah Bantuan itu bukan untuk memenuhi kebutuhan
pusat, desa juga mendapatkan kucuran program pribadi namun digunakan untuk kegiatan
PNPM, bantuan operasional sekolah (BOS), produktif lain serta berdasarkan pertimbangan
jaminan kesehatan hingga pemberian kredit garis kemiskinan di DIY yang pendapatannya
usaha mikro dan kredit usaha kecil (KUR). berkisar Rp280 ribu per bulan.
Banyaknya program yang masuk ke Pemerintah DIY juga telah
Kabupaten Gunungkidul ternyata masih belum mengeluarkan kebijakan pengadaan beras untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara rakyat miskin (Raskin) tahun anggaran 2013
berarti. Angka kemiskinan masih cukup tinggi melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa
31
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
32
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
33
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
34
Juli P anglima Saragih, Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Pengentasan ...
option=com_content&task=view&id=127 Dokumen
2&Itemid=701, diakses 24 Januari 2013). Kementerian Keuangan RI. Nota Keuangan
The Life and Work of Ragnar Nurkse. dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
(www.ttu.ee/public/s/Instituudid/nurkse.p Negara Tahun Anggaran 2011. Jakarta:
df.,diakses 15 Januari 2014). Kementerian Keuangan RI, 2011.
Tingkat Kemiskinan di DIY Tertinggi Se- -------------------------. Nota Keuangan dan
Jawa. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(http://www.republika.co.id/berita/nasion Tahun Anggaran 2012. Jakarta:
al/jawa-tengah-diy- Kementerian Keuangan RI, 2012.
nasional/13/01/02/mfzoyv-tingkat- -------------------------. Nota Keuangan dan
kemiskinan-di-diy-tertinggi-sejawa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
diakses 2 Oktober 2013). Tahun Anggaran 2013. Jakarta:
Penanggulangan Kemiskinan di Desa, oleh Kementerian Keuangan RI, 2013.
Institute for Research and Empowerment -------------------------. Nota Keuangan dan
(IRE), dalam www.ireyogya.org, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Angka Kemiskinan di DIY Masih Tinggi, Tahun Anggaran 2014. Jakarta:
oleh SAPA-Indonesia, dalam Kementerian Keuangan RI, 2014.
www.sapa.or.id, Kementerian Sekretariat Negara RI. Lampiran
Target dan Capaian Persentase Penduduk Pidato Presiden RI pada Sidang Bersama
Miskin dalam, DPR RI dan DPD RI tanggal 16 Agustus
http://datakesra.kemenkopmk.go.id/sites/default 2011.
/files/kemiskinan_file/TARGET%20PEND%20 -------------------------. Lampiran Pidato
MISKIN.pdf, diakses 17 Desember 2014. Presiden RI pada Sidang Bersama DPR
Program Pengentasan Kemiskinan di RI dan DPD RI tanggal 16 Agustus
Gunungkidul Gagal , dalam 2012.
http://jogja.tribunnews.com/2014/03/26/progra -------------------------. Lampiran Pidato
m-pengentasan-kemiskinan-di-gunungkidul- Presiden RI pada Sidang Bersama DPR
gagal, diakses 17 Desember 2014. RI dan DPD RI tanggal 16 Agustus
2013.
35
TRANSPARANSI Volume VII, Nomor 02, September 2015
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162
36