Pertemuan 5a Pertemuan 5b
Analisis Perilaku Konsumen Analisis Perilaku Konsumen
(Pendekatan Kardinal): (Pendekatan Ordinal):
▪ Konsep pendekatan nilai guna ▪ Konsep pendekatan ordinal
kardinal ▪ Kurva kepuasan sama
▪ Nilai guna total dan nilai guna ▪ Garis anggaran pengeluaran
marginal ▪ Analisis kepuasan maksimum
▪ Pemaksimuman nilai guna ▪ Pengaruh perubahan harga dan
perubahan pendapatan
2
Buku Pedoman
3
Utilitas vs Pilihan
“ Teori Pilihan (Theory of choice)
Hubungan timbal balik antara preferensi (pilihan) dan berbagai
kendala yang menyebabkan seseorang menentukan pilihan-
pilihannya
Utilitas (Utility)
Tingkat kepuasan dari pemenuhan kebutuhan yang diperoleh
seseorang dari aktivitas ekonominya
4
Perilaku Konsumen
“ Timbul akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan, dan
adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa
sebanyak-banyaknya agar memperoleh kepuasan yang
maksimal
Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak
barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dan menguranginya
pada saat harga tinggi
Asumsi Dasar
Barang (Commodities) Semakin banyak barang yang dikonsumsi makin besar manfaatnya
Manfaat yang diperoleh sehingga digunakan sebagai dasar pengambil
Utilitas (utility)
keputusan konsumen (total utility dan marginal utility)
Asas Transitivity Apabila barang X lebih disukai dari barang Y dan barang Y lebih
(konsistensi preferensi) disukai dari barang Z maka barang X lebih disukai dari barang Z
Pengetahuan sempurna Konsumen memiliki pengetahuan sempurna terhadap keputusan
(Perfect Knowledge) konsumsinya 6
Perilaku Konsumen Rasional dan Irrasional
Transitivity (Transitivitas)
(pilihan konsumen selalu konsisten)
▪ Pilihan 1 A lebih disukai dari B
▪ Pilihan 2 B lebih disukai dari C
8
Maka A lebih disukai dari C
Aksioma Pilihan Rasional (Asumsi Utilitas):
Continuity (Kesinambungan):
(Individu akan memilih alternative alat pemuas kebutuhan yang memberikan kepuasan yang
maksimum)
Jika individu melaporkan bahwa “Produk A lebih disukai daripada Produk B”, maka pada situasi yang
“mirip” , Produk A harus pula lebih disukai daripada Produk B
Cateris Paribus
(adanya asumsi-asumsi yang dianggap konstan untuk membuat analisis yang menjadi lebih sederhana)
9
Pendekatan Perilaku Konsumen Marginal Utility
Pendekatan
Kardinal Total Utility
Nilai Guna
(Utilitas)
Indiference Curve
Pendekatan
Ordinal
Budget Line
11
Pendekatan Kardinal
Daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi
rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada subjek yang menilai
Asumsi:
▪ Manfaat yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif artinya
kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas
▪ Jika kepuasaan dari konsumsi barang semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya
atau nilai gunanya
▪ Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis
▪ Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya
12
Total Utility:
TU =
Total Utility TU = MUx + MUy
Asumsi:
▪ Tingkat kepuasan dapat diukur dengan uang
▪ Hukum goosen berlaku
▪ Konsumen selalu menginginkan kepuasan yang maksimum
15
Total Utility dan Marginal Utility
Barang X yang di
Total Utility Marginal Utility Fungsi Total Utility:
Konsumsi
0 0 TU = 10 Q -
=
1 10 Fungsi Marginal Utility:
=
2 18 MU = 10 -
=
3 23
= Nilai Marginal Utility:
4 25
=
MU = =
5 25
=
6 22
= 5
7 17
TUX
Total Utility
30
Total Utility dan Marginal Utility 25 25
23 22
20
18 17
18
Semakin banyak barang X yang dikonsumsi maka semakin sedikit
tambahan tingkat kepuasan (marginal utility) yang diperoleh, hal ini
membuktikan bahwa hokum goosen berlaku.
Kurva Demand dengan Ketika harga barang sebesar P, namun konsumen mengkonsumsi
dibawah dari X0 (missal X1), Total Utility yang diperoleh tidak maksimal
Pendekatan Kardinal
MUX Konsumen memilih mengkonsumsi sebesar X1, maka
tambahan tingkat kepuasan yang diukur dengan menggunakan
satuan uang (pada titik X1B) lebih rendah dibandingkan
dengan pengorbanan yang diukur dengan menggunakan harga
MUX1 (Pada titik X1A), sehingga konsumen akan menguntungkan
jika menambah konsumsi barang X
MUX2
Ketika harga barang sebesar P, namun konsumen mengkonsumsi
diatas dari X0 (misal X2), Total Utility yang diperoleh tidak maksimal
MUX
X0 Jika konsumen mengkonsumsi sebesar X2, maka tambahan
PX tingkat kepuasan yang diukur dengan menggunakan satuan
uang (pada titik X2E) yang juga lebih rendah dibandingkan
X dengan pengorbanan yang diukur dengan menggunakan
A harganya (pada titik X2D), sehingga konsumen akan
menguntungkan jika mengurangi jumlah barang X
P C D
Sehingga kepuasan yang maksimum terjadi pada titik X0, ketika
B
E tambahan tingkat kepuasannya yang diukur dengan menggunakan
QdX satuan uang (X0C) sama dengan pengrbanan yang diukur dengan
satuan harga (X0C) juga 19
X X0 X2 X
Kepuasan Maksimum
Jika 1 jenis barang, Kepuasan maksimum, mengkonsumsi lebih 1 barang
kepuasan maksimum
= atau 1
Hal ini menunjukkan berapa banyak jumlah barang yang harus Kendala yang dihadapi:
dikonsumsi untuk menghasilkan tingkat kepuasan yang ▪ Harga barang
maksimum ▪ Pendapatan
Kunjungan Total Marginal Harga Marginal Alokasi pengeluaran per minggu antara dua
musik per Utility Utility utility per
minggu harga
alternative yang tesedia:
utilitas akan maksimum jika perbandingan
1 12 12 3 4,00
antara marginal utility dengan harga dari
2 22 10 3 3,33 konsumsi musik dan basket sama
3 28 6 3 2,0
Kunjungan Total Marginal Harga Marginal 𝑀𝑈
𝑥 𝑀𝑈 𝑦 X = Konsumsi musik
basket per Utilitas Utility utility per = Y = konsumsi basket
minggu harga
𝑃𝑥 𝑃𝑦
1 21 21 6 3,5
2 33 12 6 2,0
3 42 9 6 1,5
21
Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
Ibu Pretty suka mengkonsumsi dua jenis barang X dan Y yang memiliki data utilitas sebagai berikut:
Unit 0 1 2 3 4 5 6 7
X 0 20 28 35 41 46 50 53
Y 0 34 54 72 88 100 106 110
Jika harga per unit kedua jenis barang tersebut rata-rata adalah $ 1 untuk barang X dan $ 2 untuk
barang Y, sedangkan pendapatan konsumen sebesar $ 10. Pertanyaanya :
a. Berapakah jumlah barang X dan Y yang harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh
kepuasan maksimum?
b. Gambarkan kurva Total utility dan Marginal Utility untuk barang X dan Y ?
22
Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
Px ($) Py ($) Q (unit) TUx TUy MUx = MUy =
1
1 22 00 00 00 =0 =0 =0 =0
1 2 1 20 34 = 20 = 34 = 20 = 17
1 2 1 20 34
1 2 2 28 54 =8 = 20 =8 = 10
1 2 2 28 54
1 2 3 35 72 =7 = 18 =7 =9
1 2 3 35 72
1 2 4 41 88 =6 = 16 =6 =8
1 2 4 41 88
1 2 5 46 100 =5 = 12 =5 =6
1
1 22 56 46
50 100
106 =4 =6 =4 =3
1 2 67 50
53 106
110 =3 =4 =3 =2
1 2 7 53 110
Kombinasi I = Px.X + Py.Y I = Px.X + Py.Y I = Px.X + Py.Y Konsumen akan mencapai kepuasan
X Y $10 = $1*2 + $2*4 $10 = $1*4 + $2*5 $10 = $1*7 + $2*6 maksimum apabila mengkonsumsi
2 4 $10 = $2 + $8 $10 = $4 + $10 $10 = $7 + $12 barang X sebesar 2, barang Y sebesar
$10 = $10 $10 = $14 $10 = $19 4 karena sesuai dengan anggaran
4 5
Balance Defisit Defisit pendapatan yang tersedia
7 6 23
Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
24
Pendekatan Ordinal
kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang tidak dapat diukur
dengan angka- angka atau numerik tetapi hanya dapat diperbandingkan, mana
yang lebih tinggi atau mana yang lebih rendah.
Pembandingan suatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan
dari hasil pembandingan tersebut
Transitivity of Preference
Bahwa jika A lebih disukai dari pada B, dan B lebih disukai dari pada C, Maka A lebih dipilih dari
pada C, dan asumsi bahwa seseorang mampu menyataka
26
Indifference Curve
Kurva yang menghubungkan titik -titik kombinasi dua macam barang (Barang X dan
Barang Y) yang ingin dikonsumsi oleh individu pada tingkat kepuasan yang sama
27
Sifat – Sifat Indifference Curve
Berlereng (slope) negatif
Hal ini menunjukkan apabila konsumen ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus
mengorbankan konsumsi terhadap barang Y untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang sama
(karena dipengaruhi oleh income yang terbatas)
29
Menggambar Kurva IC
Makanan
Makanan Baju
Baju 𝑌 4 D
(Barang X)
X) (Barang Y)
Y) Titik
Titik
(Barang (Barang
𝑌 3 C
60 () 10 () A
A 𝑌 2
50 () 20 () B B
B 𝑌 1 A
40 () 30 () C 𝐼𝐶 1
Makanan
30 () 40 () D 𝑋 1 𝑋 2 𝑋 3 𝑋 4
30
Marginal Rate of Subsitution (MRS)
Tingkat dimana konsumen akan mengorbankan dari satu jenis barang untuk menambah konsumsi dari
barang lainnya
𝑌 1 A Artinya:
Memberikan gambaran bahwa utilitas/ kepuasan akan
𝐼𝐶 3
𝑌 2 B meningkat jika berpindah dari kombinasi barang X dan
𝐼𝐶 2 barang Y dari menjadi atau menjadi
𝐼𝐶 1
Qx
𝑋 1 𝑋 2 32
Preferensi Khusus Indifference Curve
Penggilingan
rokok
Barang yang tidak berguna (Useless Goods)
𝐼𝐶 1 𝐼𝐶 2 𝐼𝐶 3 (Penggilingan rokok dengan makanan)
Utiitas akan bergeser dari ketika konsumen mendapatkan tambahan
dari konsumsi makanan dengan tidak mempedulikan berapa banyak alat
penggilingan rokok, karena kenaikan pembelian alat penggiling rokok tidak
akan menambah utilitas yang diperoleh
𝑋 1 𝑋 2 𝑋 3 Makanan
36
Perubahan Tingkat Harga Barang X pada Budget Constraint
Apabila harga salah satu barang berubah maka garis anggaran akan berotasi, slope-
nya berubah
Misal:
𝐼
𝑃y ▪ Harga barang X turun, sedangkan harga Y tetap, maka
garis anggaran akan berotasi berlawanan arah jam (berpindah
dari K menuju K’).
▪ Harga X naik, sedangkan harga Y tetap, maka akan
berotasi searah dengan jarum jam (berpindah dari K menjadi
𝐼 𝐼 𝐼 K”).
𝑃x 2 𝑃x 𝑃x 1
37
Kombinasi Optimal
𝐼𝐶 3
B 𝐼𝐶 2
𝐼𝐶 1
X 38
39