Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perbankan sebagi suatu lembaga keuangan kepercayaan masyarakat yang memegang peranan
penting dalam sistem perekonomian, sehingga dapat dikatakan bank merupakan urat nadi dari
sistem keuangan yang beraktivitas menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk tabungan,
giro, deposito, dll. Yang kemudiann dana yang terkumpul dari masyarakat tersebut disalurkan
kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagai badan usaha yang bergerak daam bidang jasa,
keperccayaan dari semua pihak yang terkait adalah hal yang sangat penting, baik bagi pemilik dan
pengelola bank maupun masyarakat sebagai pengguna jasa bank.
Bank adalah badan usaha yang didirikan dengan kewenangan untuk menghimpun dana,
menyalurkan dana, menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Ada banyak nama-nama
bank di Indonesia. Secara umum bank yang ada di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis seperti
bank sentral, bank pemerintah, bank daerah, bank swasta, bank syariah dan bank asing.
Tak bisa dipungkiri bahwa bank memiliki peran penting dalam kegiatan kita termasuk dalam
kegiatan usaha. Dalam membangun usaha tentunya, kita membutuhkan dana (modal) untuk
menjalankan usaha kita. Sehingga kita akan mencari tempat atau lemabaga yamg mampu
memberikan dana (modal) tersebut. Bank adalah lemabaga keuangan yang bukan hanya tempat
untuk menyimpan uang akan tetapi, bank juga menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman (kredit). Dengan demikian masyarakat yang memerlukan dana untuk kegiatan usahanya
akan melakukan pinjaman kepada bank seperti BRI Cab. Kolaka merupakan salah satu cabang BRI
yang terdapat di Kabupaten Kolaka dengan berpusat pada BRI Cabang Makassar. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Kolaka memfasilitasi masyarakat dalam memberikan kredit untuk pengembangan
usaha. Salah satu bentuk pemebrian kredit dari BRI Cab. Kolaka yaitu memberikan kredit baik
berupa kredit Investasi maupun Kredit Modal Kerja kepada para petani, dan pengusaha yang
bergerak di sektor pertanian.
BRI Cab. Kolaka merupakan salah satu cabang BRI yang terdapat di Kabupaten Kolaka
dengan berpusat pada BRI Cabang Makassar. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka memfasilitasi
masyarakat dalam memberikan kredit untuk pengembangan usaha. Salah satu bentuk pemebrian
kredit dari BRI Cab. Kolaka yaitu memberikan kredit baik berupa kredit Investasi maupun Kredit
Modal Kerja kepada para petani, dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian.
Jasa bank ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat yang kekurangan dana untuk
menjalankan usahanya. Dengan adanya bank, masyarakat mampu memperbaiki usaha sehingga
diharapkan dapat meningkat taraf hidup masyarakat yang lebih baik.
Salah satu usaha yang memerlukan dana pada bank adalah usaha dibidang pertanian. Di
daerah kolaka terdapat banyak petani membutuhkan dana untuk kepentingan usahanya tersebut.
Keperluan dana dimaksud adalah untuk menyediahkan sarana dan prasarana dalam kegiatan usaha
sehingga diharapkan dengan itu bisa meningkatkan produksi pertanian yang akhirnya memberikan
keuntungan yang tinggi kepada masyarakat petani.

1.2. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah
1. Untuk mengetahui gambaran Bank Rakyat Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia Cabang
Kolaka.
2. Mendiskripsikan Kegiatan Usaha Bank Rakyat Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia
Cabang Kolaka.
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka.
1
BAB II
GAMBARAN SEKILAS BANK RAKYAT INDONESIA

2.1.Sejarah BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh
Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga
keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946
Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.
Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti
untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No.
41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan
dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan
Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan
bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia
Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara
Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang
Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan
dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II
Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih
digunakan sampai dengan saat ini

2.2.Visi Misi BRI


 Visi BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

 Misi BRI
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada
segmen mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyaraka
b. Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui sumber daya manusia
yang profesional dan memiliki budaya berbasis kinerja (performance-driven culture),
teknologi informasi yang handal dan future ready, jaringan kerja konvensional maupun
digital yang produktif dengan menerapkan prinsip operational dan risk management
excellence

2
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dengan memperhatikan prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik
Good Corporate Governance yang sangat baik.
2.3.Susunan Dan Organisasi Dan Karyawan
1. Struktur Organisasi Bank BRI

Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

2. Direksi

Gambar 2. Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.


3
3. Komisaris

Gambar 3. Dewan Komisaris PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

4. Divisi-divisii
 Div. Bisnis program & kemitraan
 Div. Bisnis ritel & menengah
 Div. Bisnis dana & jasa
 Div. Kredit consumer
 Div. Kartu kredit
 Div. Marceting & communication
 Div. Agribisnis
 Div. Bisnis umum
 Div. Hubungan lembaga I
 Div. Hubungan lembaga
 Div. Bisnis bumn I
 Div. Bisnis bumn II
 Div. Jaringan kerja bisnis ritel
 Div. Jaringan kerja bisnis mikro
 Div. Layanan
4
 Div. Treasury
 Div. AMK
 Div. Kebijakan & pengembangan bisnis mikro
 Div. Pembinaan mikro I
 Div. Pembinaan mikro II
 Div. Bisnis internasional
 Div. Analisa risiko kredit
 Div. RPKB
 Div. Adm. Kredit
 Div. Sentra operasi
 Div. TSI
 Div. Mnj. Aktiva tetap & logistic
 Div. Kepatuhan
 Div. Manajemen risiko
 Div. Hukum
 Audit intern
 Div. Sekretariat perusahaan
 Div. Kebijakan & Peng. Sdm
 Div. Oprasional sdm
 Div. Marketing communication
 Desk cash manjemen
 Div. Penagadaan barang & jasa
5. Kantor Wilayah
 Kanwil Banda Aceh
 Kanwil Medan
 Kanwil Padang
 Kanwil Pekanbaru
 Kanwil Palembang
 Kanwil Jakarta I
 Kanwil Jakarta II
 Kanwil Jakarta III
 Kanwil Bandung
 Kanwil Semarang
 Kanwil Yogyakarta
 Kanwil Malang
 Kanwil Surabaya
 Kanwil Denpasar
 Kanwil Banjarmasin
 Kanwil Makassar
 Kanwil Manado
 Kanwil Jayapura

6. Kantor Cabang
Untuk Kanwil Makassar memiliki 30 kantor cabang, termasuk diantaranya kantor cab.
Kendari, cab. Raha, cab. Bau-bau, cab. Kolaka dan sisanya berada di luar Sulawesi Tenggara. Jadi
untuk BRI Cab. Kolaka kantor wilayahnya terdapat di Makassar. Secara jelas, persebaran kantor
cabang Bank BRI dapat dilihat pada gambar berikut:

5
2.4 Komposisi Kepemilikan Saham Bank Rakyat Indonesia
Sejak tahun 1992, status BRI berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan 100% kepemilikan
BRI ditangan pemerintah Republik Indonesia yang suatu saat bank tersebut boleh dimiliki juga oleh
umum kemudian pada tahun 2003, BRI melakukan Initial Public Offering (IPO) sehingga
komposisi kepemilikan saham pemerintah di BRI menjadi 56.75%, sementara sisanya sebesar
43,25% dimiliki oleh pemegang saham publik. Secara ringkas, komposisi kepemilikan saham Bank
BRI dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5. Komposisi Kepemilikan Saham BRI


Olehnya itu, seiring dengan berkembangnya waktu maka komposisi pada setiap tahunnya
mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

6
BAB III
DESKRRIPSI KEGIATAN DAN USAHA BANK RAKYAT INDONESIA

3.1.Gambaran Sumber dan Jumlah Dana Pihak Ketiga


Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegitan operasi suatu bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Pencairan dana ini reaktif paling mudah jika di bandingkan dengan sumber lainnya. Pencairan dana
dari dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.
Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama
bagi bank. Sumber dana yang juga disebut sumber dana dari pihak ketiga ini samping mudah untuk
mencarinya juga tersediah dari banyak masyarakat. Kemudian persyaratan untuk mencarinya juga
tidak sulit.
Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis
simpanan. Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah
penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiapa pilihan
mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu penghargaan yang ingin diperoleh.
Penghargaan yang ingin diperoleh berupa keuntungan. Secara umum kegiatan penghimpunan dana
ini dibagi kedalam 3 jenis yaitu:
 Simpana Giro (Demand Deposit)
 Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
 Simpanan Deposit (Time Deposit)
Pada data kami peroleh dari Bank Rakyat Indonseia Cabang Kolaka tidak menjelaskan secara
rinci jumlah dari dana yang diterima. Namun, pada kesempatan dalam diskusi dengan pegawai
Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka untuk jumlah keseluruhan dana itu sebesar Rp 1,2 Triliyun.
Ini untuk dalam 3 tahun terakhir mulai 2016-2018.

3.2.Simpanan, Kredit, dan Suku Bunga Bank Rakyat Indonesia


3.2.1.Simpanan
Simpanan atau kegiatan menghimpun dana (Funding) merupakan kegiatan membeli dana dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga kegitan Funding. Kegiatan membeli dana dapat dilkukan
dengan menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan yang sering disebut dengan nama rekening
account. Jenis-jenis simpanan pada Bank Rakyat Indonesia adalah:
 Simpanan Giro (Demand Deposit)
Simpanan Giro merupkan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilkukakan
denganmenggunakan cek atu bilyet giro.
 Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan pesyaratan yang
ditetapkan oleh bank.
 Simpanan Deposit (Time Deposit)
Deposit merupakan simpanan yang memilki jangka waktu tertentu (jatuh tempoh).
Penarikan simpanan ini dilakukan sesuai dengan jangka waktu tersebut.

Jumlah simpanan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka yaitu sebesar Rp 2 triliyun.

3.2.2.Kredit
Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Artinya bahwa si pemberi
kredit (Bank) kepada si penerima kredit (peminjam/orang), dengan kredit yang disalurkan akan
dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima
kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai
dengan jangka waktunya. Oleh karena itu, untuk menyakinkan bank bahwa nasabah benar-benar
7
dapat dipercaya, maka sebelum memberikan kredit terlebih dahulu bank mengadakan analisi kredit.
Analisis kredit mencakup latar belakangnasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang
diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang
diberikan benar-benar aman.

Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah
dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga memungkinkan kredit
sebenarnya tidak layak , tetapi bermasalah. Sehingga dalam menganalisi kredit dikenal dengan istila
5 C yaitu:\
a. Craracter (watak/perilaku/sifat)
Kriteria yang pertama adalah craracter, yaitu melihat bagaimana karakter dan latar belakang
calon peminjam atau nasabah yang mengajukan kredit. Kriteria krakter ini akan dilihat dari
wawancara yang dilakukan oleh pihak bank, biasanya bagian custuner service. Dari karakter ini
dapat dilihat juga bagaimana reputasi calon peminjam tersebut, apakah pernah memiliki catatan
tindakan criminal atau kebiasaan buruk dalam keuangan sperti tidak melunasi keuangan.
b. Capacity
Kriteria yang kedua adalah atau disebut juga capability, yaitu bagaimana kemampuan calon
peminjam dalam membayar kreditnya. Kriteria ini dilihat dari bagaimana nasabah tersebut
menjalankan usahanya atau sebrapa besar penghasilan yang diterima setiap bulan. Jika pihak bank
menilai bahwa nasabah tersebut tidak memiliki kemampuan cukup untuk membayar kredit, maka
besar kemungkinan bank tidak akan memberikan kredit kepada nasabah tersebut.
c. Capital
Kriteria selanjutnya adalah capital atau modal yang dimiliki calon peminjam, yang khususnya
diberlakukan pada nasabah yang meminjam untuk usaha atau bisnisnya. Dengan mengetahui modal
atau aset yang dimiliki usaha nasabah tersebut, pihak bank dapat sumber pembiayaan yang dimiliki.
Selain itu, pihak bank juga dapat melihat bagaimana laporan keuangan dari usaha yang dijalankan
nasabah untuk kemudian dijadikan acuan apakah memang layak diberikan kredit atau tidak.
d. Collateral
Kriteria keempat adalah collateral atau jaminan yang diberikan pada calon peminjam saat
mengajukan kredit kepada bank. Sesuai dengan namanya, jaminan ini akan menjadi penjamin atau
pelindung bagi pihak bank jika nantinya nasabah tidak dapat membayar pinjaman yang diambil.
Oleh karena itu, idealnya besaran jaminan yang bersifat fisik ataupun nonfisik lebih besar
jumlahnya lebih besar dari kredit yang diberikan.
e. Condition
Kriteria dari prinsip 5C yang terakhir adalah condition, yaitu kondisi perekonomian baik yang
bersifat general atau khusus pada bidang usaha yang dijalankan nasabah. Jika memang kondisi
perekonomian sedang tidak baik atau sektor usaha nasabah tidak menjanjikan, biasanya bank akan
mempertimbangkan kembali dalam memberikan kredit. Hal ini terkait kembali dengan bagaimana
kemampuan nasabah dalam membayar pinjamannya nanti yang tentu terpengaruhi atas kondisi
ekonomi.
Untuk kredit atau pinjaman yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang kolaka ini
kepada nasabah, mereka yang memiliki usaha dibidang pertanian. Kredit yang diberikan adalah
kredit usaha dan investasi yang mana digunakan nasabah untuk kegiatan usahanya.

3.2.3 Suku Bunga Bank Rakyat Indonesia


Suku bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga
bagi bank juga dapat diartikan sebagai selisih haga yang harus dibayar oleh nasabh kepada bank
(nasabh yang memperoleh pinjaman).

8
Dalam kegiatan perbankan konvensional sehari-hari, ada 2 macam bunga yang diberikan
kepada nasabahnya yaitu:

a. Bunga simpanan
Merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga
ini diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa, kepada nasabah yang menyimpan
uanganyadi bank. Sebagi contoh jasa giro, bunga tabungan dan tabungan deposit.

b. Bunga pinjaman
Merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (Debitur) atau harga jual yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan
harga jual.

1. Suku Bunga bank BRI Simpedes


Setoran awal Simpedes terbilang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan produk
tabungan Britama, namun dari segi suku bunga, produk tabungan Britama dapat dikatakan lebih
unggul.Saat akan membuka rekening tabungan Simpedes, Anda diharuskan untuk menyerahkan
sejumlah uang sebesar Rp 100.00 sebagai setoran awal. Nominal ini tentu sangat terjangkau bagi
semua kalangan. Biaya lainnya yang harus Anda keluarkan adalah biaya administrasi bulanan
sekitar Rp 5.500. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan biaya kartu
ATM, karena bank BRI membebaskan nasabah Simpedes dari biaya bulanan ini. Sementara untuk
suku bunganya adalah sebagai berikut:
 0 s/d < Rp 500.000 : 0 %
 Rp 500.000 – Rp 5.000.000 : 1 %
 > Rp 5.000.000 – Rp 50.000.000 : 1 %
 > Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000 : 1.25 %
 > Rp 100.000.000 : 1.75 %

2. Suku Bunga BRI Britama


Jika Anda ingin membuka rekening tabungan Britama, setoran awal yang harus dikeluarkan
adalah sebesar Rp. 250.000 untuk Britama kartu ATM Classic  dan Rp. 10.000.000 untuk Britama
kartu ATM Gold. Biaya ini belum termasuk biaya administrasi yang harus dikeluarkan setiap
bulanannya yaitu sekitar Rp. 12.000 dan biaya kartu bulanan kartu ATM Britama Classic sebesar
Rp. 1000, sedangkan kartu ATM Britama Gold sebesar Rp. 4.500. Nominalnya memang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan produk tabungan Simpedes namun hal ini sepadan dengan
besaran bunga BRI Britama yang lebih kompetitif. Suku bunga yang menguntungkan menjadi
pertimbangan tersendiri dalam mengambil tabungan jenis ini. Adapun, besaran suku bunga bank bri
yang ditawarkan tabungan BRI Britama adalah:

 0 s/d < Rp. 500.000 : 0 %


 Rp 500.000 – Rp 5.000.000 : 1 %
 > Rp 5.000.000 – Rp 50.000.000 : 1 %
 > Rp 50.000.000 – R
 100.000.000 : 1.25 %
 > Rp 100.000.000 – Rp 1.000.000.000 : 1.50 %
 > Rp 1.000.000.000 : 2.25 %

3.3. Produk Bank Rakyat Indonesia (BRI) lainnya


Adapun produk-produk lain yang di produksi oleh piha Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang
kolaka ialah:
9
1. Britama
2. Simpanan
3. Jasa bank
4. Pinjaman\
5. Kemitraan
6. Britama junio
7. Simpedes
8. Britama bisnis
9. Britama x
10.Britama valas

Dari sepuluh produk BRI diatas produk-produk yang unggul adalah britama. Tetapi sebelum
adanya produk junio itu, dulu yang paling unggul adalah simpedes. Untuk itu BRI selalu melakukan
pesta rakyat simpedes, yang mana dalam pesta tersebut terdapat banyak hadiah seperti mobil,
sepeda motor dan alat-alat elektronik.

 Tabungan BritAna merupakan salahsatu bentuk tabungan, tabungan ini didukung dengan fasilitas
e-banking dan sistem real time online. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat melakukan
transaksi tanpa mengenal ruang dan waktu. Artinya dapat dilakukan dimnapun dan kapanpun.
 Tabungan simpedes merupakn salah satu tabungan dari Bank Rakyat Indonesia dengan mata
uang rupiah. Pelayanan simpedes dapat dilakukan diberbagai kantor Bank Rakyat Indonesia,
baik kantor cabang khusus Bank Rakyat Indonesia, Kanca Bank Rakyat Indonesia, KCP Bank
Rakyat Indonesia unit maupun teras Bank Rakyat Indonesia (BRI).

 Jjumlah setoran dan pengambilan juga tidak dibatasi. Program ini tentu sangat membantu
masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan dalam mengakses Bank.
 Simpedes TKI merupakan produk dari Bank Rakyat Indonsia yang ditujukan bagi masyarakat
yang inggin melaksanakan ibadah haji ditanah suci.
 Tabungan BritAma Dollar merupakan suatu fasilitas produk yang hamper sama dengan produk
BritAma, hanya saja mata uang yang dugunakan adalah UD Dolla. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
menyelenggarakan produk ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang inggin menyimpan
dananya dalam mata uang asing.
 BritAma Bisnis, fasilitas produk ini sangat luas, dengan kemudahan dan kecepatan dalam
bertransaksi termasuk dalam pencatatan atau pelaporannya sehingga sangat cocok digunakan
untuk mendukung aktivitas bisnis nasabah.
 BritAma Rencana, merupakan salah satu bentuk tabungan investasi dengan setoran taetap setiap
bulannya serta fasilitas asuransi jiwa bagi nasabah. Boleh dibilang tabungan ini merupakan
produk yang cocok untuk karyawan yang ingin menabung untuk hari tuanya.
 BritAma valas Merupakan produk unggulan Bank Rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang akan menyimpan dananya dalam mata uang asing. Tersedia lima jenis mata
uang dengan nilai tukar kompetitif yaitu USD, AUD, SGD, CNY dan EUR.

10
 BritAma Junio yaitu produk dari tabungan yang dikeluarkan oleh pihak Bank Rakyat Indonesia
dengan bank lain di Indonesia untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya menabung bagi
masyarakat.

 Pinjaman Ritel Bank Rakyat Indonesia


 Kredit agunan kas, yaitu produk pinjaman dengan jaminan uang kas (Fully cash
collateral).
 Kredit investasi yaitu fasilitas kredit jangka menengah dan jangka panjang untuk
membiayai aktiva tetap perusahaan.
 Kredit modal kerja, produk yang ditawarkan kepada pelaku usaha untuk membiayai
operasional perusahaan atau kegiatan usahanya.
 KMK Ekspor, fasilitas kredit yang ditujukan kepada nasabah yang melkukan kegiatan
usaha negosiasi wesel ekspor atau dikenal dengan istilah post ekspor financing. Fasilitas
kredit ini juga bertujuan untuk membiayai pembelian barang-barang untuk diekspor atau
dikenal dengan istilaj pre-ekspor financing.
 Kredit modal kerja konstruksi BO I, yaitu fasilitas kredit yang ditujuakan untuk
membiayai kegiatan usaha jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBN.
 Kredit BRIGuna, fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memiliki
pengghasilan tetap dalam bentuk gaji atau pensiunan.
 Kredit waralaba, yaitu fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang
 memiliki usaha waralaba yang diberikan dalambentuk modal kerja atau investasi.
 Kredit SPBU, yaitu fasilitas kredit yang ditujuakan untuk kegiatan usaha SPBU
pertamina, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi.
 Kredit resi gudang, yaitu salah satu produk BRI deangan jaminan resi gudang.
 Kredit kepemilikan gudang yaitu fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk pemilik
bangunan gudang untk mendukung kegiatan usahannya.
 KMK Talang SPBU, fasilitas kredit ini hamper sama dengan kredit SPBU.
 Kredit Batu bara, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayi kegiatan penambangan
batu bara.
 Kredit waralaba Alfamart, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan
usaha minimarket alfamart.
 Kredit pola anggsuran tetap, yaitu fasilitas kredit modal kerja dan investasi dengan pola
angsuran tetap dengan criteria tertentu yang telah ditetapkan.

 Produk pinjaman menengah Bank BRI


Produk pinjaman ini berupa kredit agribisnis yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk
kegiatan pertanian dalam arti luas, nbaik untuk menunjang kegiatan on-farm maupun off-farm.
 Kredit program Bank BRI
Kredit program BRI terdiri dari tiga jenis yaitu KPE-RP atau kredit pengembangan energy
nabati dan revitalisasi perkebunan; KKPE-Tebu atau kredit ketahanan pangan dan energy untuk
tanaman tebu; dan KKPE untuk tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan dan
pengadaan alat dan mesin.

11
 KUR BRI

KUR atau kredit usaha rakyat yang dikeluarkan rakyat untuk dikeluarkan oleh Bank BRI yaitu
KUR BRI dan KUR TKI BRI.
 Jasa bank Garansi
Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia kepada
rekan nasabah. Rekan nasabah atau pihak ketiga akan mendapatkan kepasitaan bahwa nasabah
Bank BRI bersangkutan dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga. Dalam menerbitkan
Bank Garansi Bank BRI tidak mengenakan biaya.
Fasilitas jasa Bank garansi terdiri dari dua jenis yaitu bank garansi umum, diberikan kepada
nasabah sebagai jaminan bahwa nasabah yang bersangkutan dapat memenuhi kewajibannya
untuk melakukan pembayaran suatu produk dan Bank garansi konstruksi yang diberikan kepada
kontraktor yang terkait dengan krdit konstruksi.
 Jasa kliring Bank BRI
Fasilitas ini merupakan proses penyampaian surat berharga kepada Bank tertarik sehingga
adanya pengesahan oleh bank melaui lembaga kliring yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.
 Remittance Bank BRI
Fasilitas ini merupakan bentuk layanan kepada yang akan melakukan pengiriman maupun
penerimaan dalam bentuk valas, baik ditujukan kepada bank di dalam negeri maupun bank luar
negeri.
 Jasa layanan ekspor Bank BRI
Fasilitas ini merupakan bentuk pembiayaan ekspor berupa postshipment financing. Layanan ini
diberikan dalam bentuk negosiasi wesel ekspor sight dan diskonto wesel ekspor berjangka.
 Jasa SKBDN BRI
Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan pembayar yang diajukan oleh pembeli untuk menjamin
pembayaran produk kepada pihak penjual.
 Layanan impor Bank BRI
Fasilitas ini merupakan bentuk pembiayaan impor, berupa penyediaan fasilitas kredit impor.
Produk layanan ini diberikan dalam bentuk preshipment import financing dalam rangka
penyediaan penangguhan jaminan impor dan postsipment impor financing dalam rangka
penebusan dokumen impor. Selain itu BRI sudah masuk kedalam jaringan Prima dan jaringan
ATM bersama. Itulah produk dan layanan yang diberikan oleh Bank rakyat Indonesia.

 Kartu BRIZZI

12
Terlalu banyak kartu produk perbankan membuat kita bingung akan manfaat dari kartu brizzi
ini, karena selama ini kita sudah memiliki kartu debit ATM BritAma maupun simpedes. Kartu
BRIZZI ini berisi uang elektronik yang sebagai fungsi utamanya sama dengan kartu debit maupun
kredit yaitu dapat dijadikan sebagai alat belanja nontunai diberbagai tempat atau mwercant yang
menyediakan mesin EDC.
Namun terdapat perbedaan yang mencolok yaitu kartu BRIZZI hanya bisa diisi ulang secara
terpisah dari rekening bank tidak seperti kartu debit ATM yang secara otomatis terisi jika kita
menambah saldo rekening dan berbeda pula dengan kartu kredit yang sebenarnya kita berhutang
dulu kepada pihak Bank.
BRIZZI adalah uang elektronik BRI, sebagai sarana pembayaran di merchant-merchant yang
telah bekerjasama dengan BRI. Transaksi dilakukan berdasarkan teknologi chip dengan saldo
maksimal Rp 1.000.000,-
Keuntungan memiliki kartu BRIZZI yaitu:
 Dapat dimiliki oleh siapa pun
 Nilai uang didalam kartu dapat diisi ulang
 Isi ulang BRIZZI dapat melalui rekening BRI maupun Bank lain
 Dapat digunakan dimerchant yang sudah berkerja sama dengan BRI
 Mengakomodasikan pembayaran transaksi mulai dari Rp 1,- Sampai dengan Rp
1.000.000,-
 Transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, tidak melakukan pembayaran
dengan menggunakan uang tunai dan tidak ditepotkan dengan uang recehan.
 Nikmati promo-promo Brizzi yang bervariatif.

3.4.Profil Nasabah BRI


Profil nasabah cabang Kolaka adalah hamper secara keseluruhan masyarakat yang berda di
daerah Kolaka baik itu pegawai negeri, petani, pedagang maupun peternak atam. Bagi masyarakat
yang bekerja dibidang pertanian meliputi petani cengkeh, kelapa sawit, padi, kakao dan kelapa
Selain itu secara umum jenis usaha yang dilayani oleh BRI Cabng Kolaka yaitu
pertambangan, perindustrian, listrik, gas dan air, konstruksi, perdagangan, restoran dan hotel,
transportasi, pergudangan dan komunikasi, jasa-jasa dan ekonomi kreatif.

3.5.Profil Nasabah Pertanian BRI


Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Kolaka memberikan banyak kredit kepada masyarakat
baik untuk usaha pertanian, perdagangan, peternakan dan jenis usaha lainnya seperti halnya
beberapa nasabah yang memiliki kredit terbesar yaitu di bidang pertanian seperti Usaha pegilingan
padi, usaha hasil-hasil bumi, dan pengusaha cengkeh. Para petani dan pengusaha tersebut memilih
untuk mengambil kredit karena untuk mengembangkan usahamereka. Kredit-kredit tersebut
digunakan untuk membeli saprodi (sarana produksi pertanian), alat-alat dan mesin pertanian untuk
mengembangkan usaha dibidang pertanian dan peternakan, dan jenis usaha lainnya.

3.6.Masalah, Tantangan, dan Kiat Bank Rakyat Indonesia Mencari dan Mempertahankan
Nasabah
13
3.6.1.Masalah yang dihadapi Bank Rakayt Indonesia (BRI) Cabang Kolaka
Setiap bank pasti memiliki masalah terutama masalah yang sudah jelas yaitu kredit atau
pinjaman yang terkadang lama dikembalikan nasabah kepada bank yang dikenal istilah kredit
macet. Kredit macet adalah suatu keadaan diamana dibitur perorangan atau perusahaan tidak
mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya. Terhambatnya dalam pengambilan kredit
biasanya dari faktor penurunan hasil dari usaha masyarakat maupun yang lainnya.
Kredit macet tidak masalah jika satu atau dua debitur saja yang tidak disiplin dalam
pengembalian pinjaman mereka, tetapi jika jumlah penggunaan kartu kredit tidak membanyar
pinjaman mereka dalam waktu yang hampir bersamaan makan NPL bank akan naik. Bank berusaha
mengontrol NPL mereka dengan lebih berhati-hati dalam mengissue kartu kredit ke pelanggan baru
dan dengan menggenjot transaksi yang bersifat kebutuhan sehari-hari.
Dalam praktek lapang kami, mendapatkan data bahwa pihak bank melalukan cek terhadap
transaksi-transaksi nasabah yang meminjam hal ini untuk mengetahui jika pinjaman yang diberikan
kepada nasabah itu benar-benar digunkan sebagimana mestinya.

3.6.2.Tantangan yang didapi Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Kolaka
Tantangan merupakan hal yang selalu dihadapi suatu perusahaan. Tantangan dalam
perusahaan adalah persaingan dengan peusahaan lain. Seperti halnya Bank Rakyat Indonesia
memiliki tantangan yang berupa persaingan dengan bank yang lainnya. Di Indoensia berdiri bank-
bank selain bank Bank Rakyat Indonesia. Tantanngan ini adalah persaingan untuk mendapatkan
nasabah yang meminjam ataupun menyimpan uang di bank tersebut. Untuk itu, bank-bank
berlomba-lomba untuk menarik minat masyarakat untuk menyimpan dan meminjam uang di bank
mereka. Hal ini untuk mempertahankan bank mereka.
Pada data yang kami dapat dalam wawancara dengan pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Cabang Kolaka, tantangan yang mereka adalah sebagai berikut:
 Bank-bank yang kini telah merambah masuk kepolok desa yang dikenal dengan bank
keliling.
 Bank-bank lainnya begitu banyak mebrikan produk-produk untuk menarik nasabah. Salah
satunya adalah menaikan bunga simpanan nasabah untuk menarik minat meraka untuk
menyimpan atau menabung uang di bank tersebut.

3.6.3.Mencari dan Mempertahankan Nasabah


Mencari nasabah adalah hal yang harus dilakukan oleh bank untuk menarik minat masyarakat
untuk menyimpan uang kepada bank. Hal ini sangat penting untuk keberlangsungan operasi bank
mengingat sumber dana utama bank adalah masyarakat yang menyimpan uang di bank.
Hal ini juga dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kolaka mencari nasabah
untuk menyimpan uang di bank ini, dengan menawarkan berbagai produk-produk yang tersedia
pada bank tersebut tentunya ini dilakukan oleh orang-orang bagian pemasaran yang bertugas untuk
mencari nasabah tersebut dan orang-orang mempunya kemampuan dan keahlian dalam bidang ini.
Untuk mempertahankan nasabah yang meminjam atau yang menyimpan uang di bank itu.
Dalam mempertahankan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan kiat-kiat untuk
mempertahankan nasabahnya yaitu :
 Dari segi pelayanan, pihak Bank Rakyat Indenesia (BRI) Cabang Kolaka, pelayana sangat
penting dilakukan untuk adanya kenyaman dari nasabah bank sehingga tidak pergi di bank
lainnya.
 Dari produk yang ditawarkan, misalnya: menaikan bungan untuk nasabah yang menyimpan
uang di bank.
 Mengikuti perkembangan teknologi sehingga membuat program-programa pada bank
tersebut dapat menarik perhatian masyarakat.

14
IV DESKRIPSI NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA
4.1.Identitas Nasabah
1. Nasabah I
Nasabah BRI yang pertama yaitu:
Nama : H. Hamsah
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Petani/Wirausaha
Jenis Usaha : Usaha Penggilingan Padi
2. Nasabah II
Nasabah BRI yang kedua yaitu :
Nama : H. Ansar Kadir
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Usaha : Usaha Hasil Tambak dan Perdagangan Udang (Nisva Jaya Mandiri

4.2.Profil Usaha
1. Profil Usaha Nasabah I
Nasabah BRI yang pertama bernama H. Hamsah berumur 45 tahun yang bekerja sebagai
petani dan wirausaha. Usaha H. Hamsah merupakan usaha yang bergerak di bidang pertanian yaitu
penggilingan padi. Awal mulanya orang tua H. Hamsah yang melakukan usaha ini. Orang tuanya
bermitra dengan BRI pada tahun 1993 dengan pinjaman awal Rp 200.000. Kemudian usaha ini
semakin berkembang dan pada tahun 2012, H. Hamsah baru mengambil alih usaha penggilingan
yang pada saat itu posisi kredit (pinjaman) sebesar Rp 400.000.000. Setelah diambil alih oleh H.
Hamsah, usaha ini semakin berkembang pesat berkat bantuan BRI terutama di bagian penggilingan
padi.
Pada tahun 2016, H. Hamsah menambah jumlah kreditnya sebesar Rp 270.000.000 menjadi
Rp 670.000.000 dengan catatan jika ingin tetap melakukan peminjaman ketika waktu panen tiba
dana ini akan digunakan. Dengan dana ini, H. Hamsah bisa membeli peralatan penggilingan dan
menambah kualitas penggilingan secara bertahap.
2. Profil Usaha Nasabah II
Nasabah BRI yang kedua bernama H. Ansar Kadir berumur 45 tahun yang bekerja sebagai
wiraswasta. Usaha H. Ansar Kadir merupakan jenis usaha dagang yang membeli dan menjual hasil
tambak udang. Awalnya H. Ansar Kadir mulai bekerja di sebuah perusahaan tahun 1993, 2 bulan
setelah lulus dari Jurusan Agribisnis Perikanan STIP-YAPI Bone dengan mengikuti temannya
mulai dari menjaga kolam sampai belajar membeli udang yang baik. H. Ansar berada di Sulawesi
Selatan sekitar tahun 1993-1997. Pada tahun 1997 beliau meninggalkan Bone karena banyak
masalah yang terjadi disana, kemudian pindah ke Sulawesi Tenggara dengan membuat lahan baru
dan membuat proyek sampai tahun 2000. Tahun 2000 terkena masalah lagi sampai akhirnya
berhenti selama 1 tahun. Tahun 2001 mencoba mencari solusi dengan melihat kegiatan apa yang
cocok di tambak terutama untuk udang windu. H. Ansar pun belajar di Sumbawa mengenai udang
vaname (udang putih) dan udang windu.
Pola yang diterapkan dalam usaha ini yaitu pola bapak angkat mulai dari benur dan pakan
disiapkan kemudian hasil panen diambil. Pemeliharaan membutuhkan waktu sekitar 60-90 hari
dengan standar untuk penebaran benur dari 7 ekor per meter yang berarti 70 ribu per hektar,
sehingga bisa menghasilkan 1 ton dengan kalkulasi pakan yaitu sekitar 1 - 1,2 ton. Rata-rata sekitar
1 ton lahan yang diserap yaitu kurang lebih 1.000 ha. Setiap bulan sekitar 200-250 hektar yang diisi
dan bulan kedua 250 yang diisi serta pada bulan ke empat sudah ada kolam yang panen dan siap
ditebar lagi.

15
Di daerah Sulawesi Tenggara, H. Ansar merupakan petani pertama yang memelihara udang
windu. Usaha ini berjalan mulai tahun 1990an. Sekitar 5 tahun berjalan baru kemudian mendapat
tawaran dari BRI untuk mengembangkan usaha. Pada saat itu, H. Ansar harus menambah modal
karena dengan semakin berkembangnya budidaya udang vaname tentu biaya yang dibutuhkan pun
bertambah besar. Alasan bapak H. Ansar menjadi nasabah BRI yaitu BRI terdapat di setiap daerah
bahkan di wilayah pelosok, BRI menawarkan pembelian mesin berupa kredit investasi, memberi
keringanan dalam pengembalian kredit.
4.3.Jenis Kredit dan Besarnya Kredit yang Diperoleh
1. Nasabah I
Kredit yang diperoleh bapak H. Hamsah dalam mengembangkan usahanya ada 2 jenis kredit
yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi. Kredit yang diperoleh itu secara bertahap.
Selama H. Hamsah yang mengambil alih usaha penggilingan padi tersebut, beliau sudah 2 kali
mengambil kredit. Adapun pengambilan kredit yang dilakukan yang pertama adalah kredit modal
kerja sebesar Rp 270.000.000 menambah kredit sebelumnya yang berasal dari orang tuanya sebesar
Rp 400.000.000 juta dan pengambilan kredit kedua yaitu kredit investasi sebesar Rp 350.000.000.
2. Nasabah II
Jenis Kredit yang diperoleh bapak H. Ansar Kadir dalam mengembangkan usahanya yaitu
kredit modal kerja menggunakan rekening koran. H. Ansar mendapat tawaran pertama kredit dari
BRI sebesar Rp 700.000.000. Tahun kedua usaha H. Ansar dipercaya dan langsung diberi
tambahan bantuan sebesar 100% ditambah menjadi Rp 1,5 Milyar.

4.4.Masa Pengembalian Kredit dan Suku Bunga


1. Nasabah I
Kredit yang diambil H. Hamzah ada 2 yaitu kredit modal kerja (menggunakan rekening
Koran) dan kredit investasi. Kredit modal kerja telah berjalan dari tahun 2012 dengan plafon Rp
670.000.000. Suku bunga yang diterapkan yaitu sebesar 14% dengan model suku bunga yang
efektif. Masa pengembalian kredit yaitu dalam jangka waktu 12 bulan. Setiap bulan nasabah hanya
perlu membayar bunga saja. Pada saat jatuh tempo kredit 1 tahun ke depan pihak bank akan
mereview kembali pinjaman 670 juta tersebut dan melihat apakah nasabah akan masih
menggunakan atau tidak, biasanya di konfirmasi 3 bulan sebelum jatuh tempo. Apabila masih
digunakan maka dilakukanlah perpanjangan jangka waktu kredit dan apabila sudah tidak digunakan
lagi (dalam artian hasil usaha melimpah) maka H. Hamsah mengembalikan kreditnya yang Rp
670.000.000 tersebut.
Kredit investasi yang diperoleh H. Hamsah dengan plafon 350 juta dimulai dari tahun 2016.
Suku bunga yang diberikan sebesar 14% dengan model pembayaran efektif. Jangka waktu masa
pengembalian selama 36 bulan. Jadi setiap tahun, pihak BRI mengevaluasi kembali kelayakan
usaha tersebut. Akan diperpanjang ketika dilihat dana masih dibutuhkan, ketika dilihat masih ada
peluang penambahan maka dilakukan penambahan kredit. Hal tersebut terjadi pada tahun 2016
yang awalnya 400 juta menjadi 670 juta. Penetapan suku bungan berdasarkan dari kantor pusat
untuk diterapkan di lapngan.
2. Nasabah II
Untuk masa pengembalian kredit modal kerja yang diperoleh bapak H. Ansar yaitu selama 1
tahun dengan suku bunga 14%. Pihak bank memberi keringanan kepada H. Ansar dengan
pengembalian pokok pinjaman diserahkan kepada nasabah kapan akan mengembalikan namun
bunga harus dibayar setiap bulannya selama setahun.
4.5.Frekuensi Pengambilan Kredit
1. Nasabah 1
Frekuensi pengambilan kredit pada usaha bapak Hamsah yaitu usaha penggilingan padi
tergantung pada kebutuhan dari usahanya itu. Dua kali pengambilan kredit yang dilakukan sebagi
16
modal untuk membeli alat-alat atau mesin yang dibutuhkan dalam usahanya, memperluasa lahan,
gudang dan sebagainya. Modal dari kredit ini digunkan pak Hamsah ketika panen.
2. Nasabah 2
Frekuensi dalam pengambilan kredit oleh bapak Ansar dilakukna 2 kali yaitu pada kredit
modal kerja sebesar dan kredit investasi. Kredit ini digunkan untuk memperluas lahan tambang
udang sehingga dapat memberikan keuntungan lebih banyak.

4.6.Kemajuan Usaha Dengan Memperoleh Kredit dari BRI


1. Nasabah I
Sebelum mengambil kredit, pabrik penggilingan padi milik H. Hamsah sifatnya masih skala
kecil, masih gudang kecil dan tidak ada penampungan. Setelah ada kredit, H. Hamsah bisa
membeli 2 unit combine, membeli gabah dari petani mulai 100 - 150 ton per panen. Untuk wilayah
pembelian gabah berasal dari Kolaka, Kolaka Timur, Unaaha (Konawe Selatan), dan Bombana.
Wilayah pemasaran yaitu di daerah Kolaka, Pomalaa, Kendari dan Raha. Setelah medapat
pinjaman dari pihak BRI, usaha H. Hamsah semakin berkembang. Kecepatan usaha lebih cepat,
masalah penyediaan mesin juga dapat terselesaikan. Selain mendapat bantuan kredit, H. Hamsah
juga memperoleh banyak informasi dalam mengembangkan usaha, dikarenakan BRI selain
memberi bantuan berupa kredit mereka juga melakukan pola pendampingan terhadap nasabah yang
menjalankan usaha.
2. Nasabah II
Setelah mendapat pinjaman dari pihak BRI, usaha bapak H. Ansar dapat berkembang dengan
cepat. Bantuan modal kerja sangat membantu dalam membantu perkembangan budidaya udang
vaname yang memiliki biaya yang sangat besar. H. Ansar juga dapat membantu petani-petani lain
dalam direkomensikan ke bri untuk pengajuan kredit bantuan. Kemajuan yang diperoleh H. Ansar
yaitu sebelum mengambil kredit hanya 3 armada/kendaraan yang digunakan dalam usahanya,
pembelian pakan juga biasanya hanya bisa diberikan 30 ton/bulan atau sebanyak 1 kontainer.
Namun, setelah ada bantuan BRI H. Ansar mampu membeli 3 kontainer, luas wilayahnya pun
ditambah dan telah memiliki 13 armada/kendaraan.

4.7.Masalah dan Tantangan dalam Mengembangkan Usaha


1. Nasabah I
Masalah dan tantangan yang dihadapi bapak H. Hamsah dalam menjalankan usaha
penggilingan padi yaitu persaingan yang ketat. Selain itu, H. Hamsah juga harus menyuplay pupuk
dan bibit pada petani, membeli mesin pemotong padi dan solar. Sehingga jika banyak persaingan,
H. Hamsah tidak kebagian jika tidak menyuplay. Tantangan dalam mengembangkan usaha yaitu
dalam penjualan awalnya bulog masih terbuka dan bagus dengan pasaran Kolaka, Pomalaa, Kendari
dan Raha. Namun, sekarang pemasaran sedang terhambat karena bulog hanya menerima yang
benar-benar beras kepala.
2. Nasabah II
Masalah dan tantangan yang dihadapi H. Ansar dalam menjalankan usahanya yaitu salah
satunya bibit. Bibit yang disuplay selatan harus didatangkan terlebih dahulu dari Surabaya. Jika
menyuplay dalam jumlah kecil, H. Ansar kewalahan karena biayanya besar. Hambatan lain juga
yaitu sekitar 80% budidaya udang tidak mempunyai hasil pasti, untuk antisipasi perbanyak teknisi
lapangan yang handal, mempunyai beberapa mitra pakan, petani diberi penyuluhan seminggu
sekali, karena budidaya udang kurang diketahui cara maupun ilmunya. Kendala cuaca yang sangat
ekstrim juga menjadi tantangan dalam usaha ini sehingga budidaya udang sangat terganggu.
Harga udang di akhir tahun juga anjlok/turun karena budidaya yang berjalan di India tidak
bisa diprediksi. Di India hanya melakukan budidaya sekali setahun namun sekali panen India
menjual lebih murah daripada Indonesia akhirnya Eropa melirik ke India. Hal tersebut menjadi
hambatan ketika panen raya bertemu dengan panen.Budidaya udang ini juga rawan terkena penyakit
17
BAB V
KESIMPULAN

Bank merupakan suatu badan atau lembaga usaha yang menghimpun dana dari rakyat dalam
bentuk tabungan, deposito dan giro dan menyalurkan dana ke masayarakat dalam bentuk kredit
kepada masyarakat dengan dikenakan suku bunga. Suku bunga merupakan ibalan jasa yang
dibayarkan kepada bank atau kepada masyarakat. Suku bunga dibagi menjadi dua yaitu suku bunga
pinjaman dan suku bunga simpanan. Suku bunga pinjaman dibayarkan oleh masayarkat yang
menjadi nasabah Bank BRI sebagai biaya balas jasa akibat kredit yang dipinjamkan dan menjadi
keuntungan bagi pihak bank. Sedangkan suku bunga simpanan adalah uang yang dibayarkan oleh
pihak bank kepada masyarakat yang telah memberikan uang atau dananya untuk disalurkan demi
kelangsungan hidup suatu bank.
Penentuan tingkat suku bunga ada tiga cara yaitu, plate rate, floting dan sleding rate.
Dimana plate rate adalah penentuan suku bunga secara tetap setiap bulannya jumlah uang pokok
dan angsuran yang dibayarkan dengan jumlah yang sama setiap bulannya. Kemudian floting rate
adalah penentuan tingkat suku bunga berdasarkan suku bunga di pasaran. Dan sleding rate adalah
penentuan tingkat suku bunga menurun. Angsuran yang dibayarkan setiap bulannya selalu
berkurang berdasarkan berapa sisa pinjaman pokok.
Untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak bank agar dipercaya menggunakan dananya
yaitu dengan melakukan yang terbaik, giat dalam berusaha, meningkatkan perkembangan produksi,
pembukuan teratur dan menjaga harkat martabat bank dan nasabah itu sendiri. Jika bank percaya
terhadap kita maka akan sulit dilepaskan oleh bank, bahkan dana itu ditawarkan terus bahkan tidak
mau terputus hubungan kemitraanya. Hal ini karena keuntungan bank diperoleh dari pembayaran
suku bunga.
Bank rakyat Indonesia selalu menciptakan produk-produk unggulan yang akan ditawarkan kepada
masyarakat , salah satu produknya yaitu:
a. Britama
b. Kartu BRIZZI
c. Britama junio
d. Britama valas
e. Dan lain sebagainya

18
DAFTAR PUSTAKA

https://bri.co.id/
https://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-bbca/
Retno, Mira S. 2008. Strategi Keuangan.
http://e-keuangan.blogspot.com/2008/07/alasan-mengambil-kredit-pinjaman.html?m=1.
Diakses tanggal 20 Mei 2017.
Ayukusumaning. 2014. Proposal Analisis Kelayakan Pemberian Kredit
Wirausaha Kepada Bank BRI Bangkalan.
https://ayukusumaning.wordpress.com/2014/06/19/proposal-analisis-kelayakan-pemberian-
kredit-wirausaha-kepada-bank-bri-bangkalan/. Diakses tanggal 20 Mei 2017.
Ikka Ikko. 2013. Praktek Akuntansi Perbankan.
https://ikkaikko.wordpress.com/tugas-kuliah/praktek-akuntansi-erbankan/. Diakses tanggal
20 Mei 2017.

19
20

Anda mungkin juga menyukai