Oleh
:
Besse Bolong
Nomor Induk Mahasiswa : 2013 11 840
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
TESIS
Besse Bolong
Nomor lnduk Mahasiswa : 2013 11 840
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing ll,
Mengetahui,
Prof. Dr. H.M. lde D.M., M.Pd. Dr. Jam'an, S.E., i,l.Si.
NBM. 988 463 NBN. 'l 507
HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI
Telah diuji dan dipertahankan di depan Panitia Penguji Tesis pada Tanggal
12 September 2015 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen (M.M.) pada Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan beberapa
perbaikan.
TIM Penguji
lll
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Yang menyatakan
Besse Bolong
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Nya yang agung penulis lafazkan syukur karena atas kehendak-Nya penulis
Muhammadiyah Makassar.
selalu ada saran dan motivasi yang datang dari berbagai pihak. Sudah
Prof. Dr. Syafiuddin, M.S. pembimbing I dan Dr. Sahardi Mulia, M.S.
Dr. Ir. Kasifah, M.P. dan Dr. Andi Jam’an, S.E., M.Si. penguji yang
Prof. Dr. M. Ide Said D.M., M.Pd. Direktur Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Makassar;
Dr. Andi Jam’an, S.E., M.Si. Ketua Prodi Magister Manajemen Pascasarjana
vii
Seluruh dosen, staf dan pegawai di lingkungan Pascasarjana Universitas
Suami tercinta H. Idris Ke’nang, S.P. yang telah memberi dukungan dan
Anak-anakku tersayang Putra Pratama Idris dan Mega Putri Kumalasari Idris
yang telah setia dan ikhlas dan banyak mendukung dalam proses
Apa pun yang diberikan sebagai sumbangsih terwujudnya tesis ini, dengan
ikhlas hati penulis memohon kepada Allah Swt. untuk diberikan berkah dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL I
HALAMANAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
DAFTAR ISTILAH xv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 85
D. Kegunaan Penelitian 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 7
A. Komoditas Kentang 7
B. Manajemen Usaha Tani Kentang 10
C. Input Produksi Kentang 17
D. Analisis Usaha Tani Kentang 21
E. Langkah Pengembangan Usaha Tani Kentang 24
F. Penelitian Terdahulu 29
G. Kerangka Pikir 33
B BAB III. METODE PENELITIAN 36
A. Desain dan Jenis Penelitian 36
ix
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 36
C. Populasi dan Sampel 36
D. Metode Pengumpulan Data 37
E. Definisi Operasional 38
F. Teknik Analisis Data 39
BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 41
A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian 41
B. Keadaan Penduduk 42
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 45
A. Karakteristik Petani Kentang 45
B. Analisis Usaha Tani Kentang 53
C. Pendapatan UsahaTani Kentang 68
D. Input Produksi, Biaya dan Penerimaan 69
E. Langkah Strategis Peningkatan Produksi Kentang 71
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 77
A. Simpulan 77
B. Saran/Rekomendasi 78
DAFTAR PUSTAKA 80
LAMPIRAAN-LAMPIRAN 81
1. INSTRUMNEN PENELITIAN 82
2. IZIN PENELITIAN 86
3. DATA PENELITIAN 88
4. DATA OLAHAN 116
5. FOTO KEGIATAN 117
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Teks
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
Nomor Halaman
Teks
17. Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Generasi Baru …..... 117
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang cukup luas, dengan sumber daya alam yang masih sangat perlu digali
dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu: jumlah produksi, harga jual, dan
miskin.
akan komoditas ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Peningkatan ini
ekspor dan impor antara Negara di dunia. Hal tersebut dapat memberi
produksinya dengan harapan agar pada saat panen usaha memperoleh hasil
yang memiliki potensi cukup besar dan merupakan daerah yang memiliki
luas areal terbesar di Sulawesi Selatan yaitu 796 Ha (Data Statistik, 2013).
Selain dari luas areal, dan produksi yang telah dicapai, juga ternyata di
varietas generasi baru dan benih kentang varietas lokal. Sumber benih
(Balitsa) yang menghasilkan benih generasi baru yang ditanam oleh petani
ini secara umum. Sedangkan sumber benih varietas lokal yaitu benih yang
Atas dasar itulah, menjadi kajian yang menarik untuk diteliti mengenai
Sulawesi Selatan.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa jumlah biaya dan hasil produksi yang diperoleh petani pada
lokal?
C. Tujuan Penellitian
varietas lokal.
lokal.
D. Kegunaan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komoditas Kentang
ditanam pada daerah yang dingin dan sejuk dan dapat menghasilkan umbi
yang berkualitas tinggi. Yaitu pada daerah ketinggian antara 500 m-3000 m
di atas permukaan laut (ideal 1500 mdpl). Suhu udara pada siang hari antara
curah hujan yang diharapkan adalah ± 1000 mm per musim atau 300 mm per
bulan. Kelembaban udara sekitar 80-90% dan kelembaban tanah sekitar 40-
dan memiliki solum yang dalam. Jenis tanah yang cocok adalah lempung
dilakukan dengan menggunakan setek mikro, setek mini, umbi mikro, dan
umbi mini. Hingga saat ini sebagian besar petani di Indonesia lebih
kentang yang lain. Jumlah benih yang dibutuhkan untuk budi daya tanaman
pada lahan seluas satu hektar berkisar 1,0-1,5 ton. Produktivitas kentang
pada budi daya intensif dapat mencapai lebih dari 35 ton/ha. Namun,
hal, antara lain masih terbatasnya penggunaan benih kentang bermutu bagi
generasi lanjutan, yaitu hasil panen yang disengaja disisihkan dan disimpan
kentang bermutu. Selain itu, seringkali benih kentang belum cukup tersedia
97.000 ton, dan baru dapat tercukupi sekitar 21.000 ton atau sekitar 22
tanaman kultur jaringan yang ditanam hingga besar dan menghasilkan umbi.
Umbi G0 ini kemudian ditanam lagi hingga menghasilkan umbi yang disebut
hingga benih G4. Benih G4 merupakan benih yang siap disebar ke petani.
a) Perencanaan
sendiri. Dari sinilah usaha tani mulai mengalami perubahan, sejak usaha tani
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah, air, sinar matahari, dan
efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada
mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki dan yang dikuasai sebaik-
usaha tani dalam arti luas perlu dilakukan secara efisien, terintegrasi, bernilai
2006:10)
gerak pengembangan yang cukup luas dan dukungan pasar yang cukup
potensial. Prospek sektor agribisnis dapat ditelusuri, baik dari sisi penawaran
Apabila ukuran tingkat keluaran dan efisiensi sektor ini bertambah, maka
sektor lain akan ikut bertambah. Baik buruknya keadaan sektor ini akan
tentang keragaman suatu usaha tani yang dilihat dari berbagai aspek
(Soekartawi, 2006)
yaitu:
pendapatan petani
metode-metodenya.
Konsumsi atau komersial, jumlah tenaga yang tersedia, tanah dan iklim).
Manusia tidak dapat berbuat banyak terhadap tanah dan iklim sehingga
pasar.
kerja.
d. Perencanaan tenaga kerja dan alat alat pertanian. Pada waktu waktu
Tujuan anggaran/biaya :
petani telah tahu bagaimana memperkecil resiko usaha taninya yaitu dengan
hama dan penyakit, dan sebagainya. Untuk membantu setiap petani dalam
a. Teliti kondisi usaha tani. petani mencatat di mana, bagimana dan kapan
output. cara mencatat input output ini dijelaskan dalam bab yang lain.
15
yang lain.
kegiatan untuk usaha taninya dibantu oleh keluarga dan tenaga kerja dari
yang timbul akibat pilihan tadi. Jadi, sekali keputusan diambil, maka pilihan
tadi harus dilaksanakan dan sudah harus siap dengan resiko yang timbul.
dalam proses produksi. Di dalam kontrol perlu diciptakan sistem kontrol yang
pemantauan tehadap kegiatan usaha tani. Hasil juga harus diukur apakah
sesuai dengan yang direncanakan. Dengan cara ini maka dalam sistem
manajemen yang benar selalu ada umpan balik dari kontrol kearah rencana
dalam suatu pembukuaan adalah salah satu sistem kontrol yang perlu
tanpa data, suatu bisnis dapat diibaratkan seperti kapal tanpa kompas.
produksi seperti modal, tenaga kerja, Umur Petani, Lama Pendidikan adalah
1. Modal
Modal dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu modal tetap dan modal
dalam proses produksi. Contoh modal tetap antara lain mesin, pabrik,
18
Sumber modal dalam usaha tani kentang berasal dari petani itu
ditentukan oleh besar kecilnya skala usaha tani. Makin besar skala
usaha makin besar pula modal yang dipakai, begitu pula sebaliknya.
2. Luas Lahan
3. Tenaga kerja
dalam proses dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari
tersedianya tenaga kerja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja perlu
musim dan upah tenaga kerja. Bila kualitas tenaga kerja tidak
(Soekartawi, 1990).
4. Umur petani
yang berusia muda dan sehat mempunyai fisik yang lebih kuat dan
cepat menerima informasi dan inovasi baru, hal ini disebabkan karena
akan datang.
yang optimal. Pendidikan formal yang relatif lebih tinggi akan lebih
1. Biaya Produksi
dengan baik.
oleh petani dalam proses produksi, baik secara tunai maupun tidak
tunai.
bagian yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable
2. Penerimaan
unit dan berfungsi menentukan selisih antara output dan input yang
(Soedararsono, 1995).
Dimana :
TR = Total penerimaan
23
Y = Produksi
Py = Harga produksi
3. Pendapatan
pendapatan usaha tani yang berasal dari kegiatan usaha tani setiap
Salah satu kajian yang dipelajari dalam ilmu usaha tani adalah
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha tani
produksi. Contoh biaya tetap adalah biaya penyusutan alat, pajak dll.
untuk mengukur apakah kegiatan usaha tani pada saat ini berhasil
diantaranya adalah status kesuburan tanah dan pola tanam, status hama
berlebih. Hal ini pada gilirannya telah meningkatkan biaya produksi dan
Oleh karena itu, kaji ulang untuk berbagai teknologi kentang perlu
mendapat perhatian yang lebih besar dari pemerintah. Dalam hal ini,
dan strategi serta langkah operasional yang tepat. Untuk itu menemu-kenali
dilakukan.
di tingkat nasional.
dan tidak perlu dicampuri oleh pemerintah; (b) Selain berfungsi sebagai
yang kompetitif; (c) Lokasi dan sistem transportasi agroindustri dan pusat
usaha tani rakyat yang dicirikan oleh sifat usaha kecil, pengelolaan
akan menekan harga yang diterima petani dan mengangkat harga yang
F. Penelitian Terdahulu
layanan. Ada 2 (dua) penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini,
yaitu:
Pertama jurnal yang ditulis oleh Mawardati pada Tahun 2013. Jurnal
data yang di gunakan adalah analisis yang digunakan dalam penelitian ini
Keterangan :
X1 = Modal (Rp)
X1 = Harga (Rp)
ε = error term
signifikansi tersebut dapat dilihat pada nilai ρ –value variabel tersebut baik
test).
dan Melaty P. Yoenus pada tahun 2011 dengan judul analisis produksi dan
dan analisis pendapatan dan (R/C) ratio, untuk mengetahui besarnya tingkat
per hektar per musim tanam (4 bulan), pada tingkat harga saat penelitian Rp
musim.
Ketiga tesis yang ditulis oleh Nini Mariani pada tahun 2011 dengan
temurun dan terserang berbagai virus dan penyakit. Saat ini di Nagari
bersertifikat hasil kultur jaringan yang bebas dari berbagai virus dan penyakit.
Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan teknik budi daya kentang kultur
yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Analisa data untuk
Hasil penelitian yang diperoleh dari deskripsi teknik budi daya yaitu
tidak berbeda jauh teknik budidaya kentang kultur jaringan bersetifikat dan
ton/hektar). Hal ini disebabkan tingginya curah hujan pada musim tanam ini.
rata pendapatan usaha tani kentang lokal Rp 5.023.330 dengan rata – rata
per hektar Rp 25.239.773. Rata – rata keuntungan usaha tani kentang kultur
G. Kerangka Pikir
penggunaan benih varietas generasi baru dan benih varietas lokal. Dengan
generasi baru dan varietas lokal. Hasil kajian tersebut diharapkan menjadi
petani.
KOMODITI KENTANG
PRODUKSI KENTANG
PENDAPATAN
REKOMENDASI HASIL
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Gowa.
penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2015.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
a. Pengamatan (Observasi)
c. Wawancara (Interview)
(Rp)
5. harga adalah nilai nominal input dan output yang berlaku dipasar,
6. Varietas lokal (benih lokal) adalah benih yang diperoleh dari hasil
F. Analisis Data
TR = Y. Py
Dimana :
TR = Total penerimaan
Y = Produksi
Py = Harga produksi
40
𝜋 = TR – TC
Dimana :
BAB IV
di Kabupaten Gowa, berada pada jarak kurang lebih ±75 km dari Ibu Kota
dapat dikatakan cukup lancar karena dapat dilalui dengan jalan darat meliputi
jalan beraspal yang dapat dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
berikut :
Kabupaten Gowa
iklim yang memiliki bulan basah 5-6 bulan dan bulan lembab 2-4 bulan
jumlah hari hujan 100 hari, curah hujan tertinggi pada bulan januari dan
B. Keadaan Penduduk
jumlah penduduk seluruhnya 26.889 jiwa, yang terdiri dari 13.651 jiwa laki–
laki dan 13.238 jiwa perempuan. Keadaan penduduk dilihat pada Tabel 4.1.
Jenis kelamin
No Desa/Kelurahan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Tamaona 1.643 1.661 3.304
2 Tonasa 2.239 2.131 4.370
3 Kanreapia 2.155 2.136 4.291
4 Erelamembang 1.905 1.818 3.723
5 Pao 1.095 1.038 2.133
6 Mamampang 1.132 1.089 2.221
7 Tabbinjai 1.481 1.460 2.941
8 Balassuka 1.520 1.447 2.967
9 Bolaromang 481 458 939
Jumlah 13.651 13.238 26.889
Sumber : Monografi Kecamatan Tombolopao, 2015
43
b. Pendidikan
dalam berbagai kebiasaan seperti tingkat pendidikan yang lebih tinggi yang
Tabel 4.2.
Jumlah Persentase
No Tingkat Pendidikan
( Jiwa ) (%)
(55,99 %) dan yang terkecil adalah TK sebanyak 2879 jiwa (12,60 %).
beragam yaitu sebanyak 1031917 jiwa beragama Islam, sebanyak 289 jiwa
Agama
No Desa/kelurahan
Kristen Kristen
Islam Hindu Budha
katholik protestan
1 Tamaona 16.074 47 70 9 -
2 Tonasa 5.814 17 12 - -
3 Kanreapia 4.137 - - - -
4 Erelamembang 3.077 - - - -
5 Pao 5.119 - - - -
6 Mamampang 4.632 - - - -
7 Tabbinjai 5.175 - 1 - -
8 Balassuka 2.884 - - - -
9 Bolaromang 4.568 - - - -
BAB V
sebagai berikut :
a. Umur
tani yang akan dikelola. Hal ini dikarenakan semakin tua umur petani maka
secara fisik semakin lemah dalam bekerja. Akan tetapi disisi lain semakin tua
umur petani, maka relatif semakin banyak pula pengalaman yang didapatnya
dalam penyelenggaraan suatu usaha tani. Pada situasi yang demikian petani
22-30 2 10
31-39 3 15
40-48 13 65
49-57 1 5
58-65 1 5
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
persentase 65 persen.
28-34 3 15
35-41 4 20
42-48 4 20
49-55 5 25
56-62 4 20
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
persen.
Dari tabel 5.1 dan 5.2 tersebut dapat disimpulkan bahwa umur
dalam keputusan. Petani yang berusia muda memiliki kemampuan fisik yang
lebih baik dibandingkan dengan petani yang berusia tua. Namun demikian,
petani yang memiliki usia lebih tua relatif memiliki pengalaman yang lebih
b. Lama Pendidikan
akan dikelola, apalagi disiplin ilmu yang dimiliki sesuai dengan usaha yang
hal ini di ketahui dari jumlah petani yang berpendidikan SMP/Sederajat lebih
48
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
SD 13 65
SMP 7 35
SMA 0 0
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
menanam varietas lokal memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah yaitu
pemasaran.
49
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
SD 3 15
SMP 11 55
SMA 5 25
S1 1 5
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
orang atau sebesar 5 persen. Responden yang menanam generasi baru ini
berpendidikan SD.
dimiliki oleh petani responden. Lama pendidikan ini merupakan salah satu
tani kentang dia akan memiliki banyak pengetahuan tentang proses usaha
tani kentang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Pengalaman bertani
Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
5 – 11 3 15
12 – 18 4 20
19 – 25 8 40
26 – 32 2 10
33 – 38 3 15
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
responden yang tertinggi yaitu antara 19-25 tahun dengan jumlah responden
dalam usaha taninya karena lebih banyak pengetahuan tentang usaha tani
produksi.
51
Pengalaman bertani
Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
3-10 3 15
11-18 0 0
19-26 4 20
27-34 8 40
35-40 5 25
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
tentunya lebih banyak mengetahui tentang seluk beluk usaha tani yang
d. Tanggungan Keluarga
dalam keluarga, sebab secara implisit tenaga kerja dalam keluarga juga
merupakan pendapatan petani apabila dibayarkan bagi petani itu sendiri dan
Tanggungan
Jumlah (Orang) Persentase (%)
keluarga (Orang)
3-4 8 40
5-6 10 50
7-8 2 10
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
tanggungan petani yang terbesar berada diantara 5-6 orang dengan jumlah
persen, sedangkan yang terendah berada diantara 7-8 orang dengan jumlah
persen.
53
Tanggungan
Jumlah (Orang) Persentase (%)
keluarga (Orang)
2-3 6 30
4-5 13 65
6-7 1 5
Jumlah 20 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
tanggungan petani yang terbesar berada diantara 4-5 orang dengan jumlah
persen, sedangkan yang terendah berada diantara 6-7 orang dengan jumlah
persen.
a). Lahan
merupakan salah satu faktor produksi di dalam usaha tani. Luas lahan usaha
tani yang diusahakan oleh setiap petani bervariasi, dimana petani yang
54
memiliki lahan yang lebih luas akan cenderung memperoleh produksi yang
lebih besar dibandingkan yang luas lahannya lebih sempit. Jumlah petani
responden yang memiliki luas lahan tani kentang terbesar yaitu antara 0,376
besar luas lahan usaha tani yang dimiliki oleh petani responden relatif
luas lahan yang dikuasai petani cenderung tidak mempengaruhi sikap petani
yaitu 0,78 Ha, hal ini disebabkan karena semakin kurangnya lahan yang
areal panen, selain harga benih, pupuk, pestisida sangat mahal, juga karena
harga produksi yang tidak menentu, sehingga daya beli petani menurun.
b) Benih
benih yang terendah dibutuhkan petani berada diantara kisaran 370 – 558 kg
berdasarkan luas lahan usaha tani kentang. Dalam penelitian ini petani
748 – 936 dengan jumlah persentase sebesar 50% atau sebanyak 10 orang
petani responden. Sedangkan jumlah benih antara 370 sampai 558 dan
didasari karena harga benih varietas lokal yang cukup murah yang dapat
turun temurun yakni ciri varietas lokal ini masyarakat petani sudah cukup
varietas lokal ini karena varietas baru tehnis budidaya cukup rumit karena
di repotkan dengan proses budidaya kentang tersebut dan biaya benih yang
cukup mahal jika dibandingkan dengan benih lokal. Selain itu dengan
memilih varietas lokal petani dapat mendapatkan dengan mudah dan harga
yang murah.
c). Pupuk
maksud untuk memperbaiki sifat kimia, biologi dan fisika tanah serta
tombolopao adalah Pupuk kandang, Pupuk ZA, pupuk pupuk TSP/NPK dan
pupuk daun. Dalam penelitian ini, tidak semua jenis pupuk digunakan oleh
(Lampiran 6).
kandang dan pupuk ZA. Penggunaan pupuk kandang dilakukan pada saat
pupuk TSP sebanyak 202/kg per hektar. Kemudian saat tanaman berumur 4
minggu setelah tanam (pemupukan II) diberikan lagi pupuk ZA sebanyak 450
d) Tenaga Kerja
usaha tani kentang secara keseluruhan. Jadi dalam hal ini kedudukan petani
sangat menentukan dalam produksi usaha tani kentang. Tenaga kerja pada
usaha tani kentang umumnya berasal dari anggota keluarga sendiri dan
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tani kentang cukup
terbesar berada diantara 19-26 orang dengan sebesar 40% atau sebanyak 8
Sedangkan jumlah tenaga kerja yang terendah berada diantara 11-18 orang
jumlah tersebut.
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tani kentang cukup
tenaga kerja pria dan wanita dalam usia produktif (22 - 65 tahun). Jumlah
reponden adalah 123 HOK dengan rata-rata per responden 6,15 HOK
adalah 232 HOK dengan rata-rata per responden 11,6 HOK dengan upah
e) Pestisida
Dalam penelitian ini pengunaan pestisida pada petani dalam usaha tani
adalah envoy, Transeb, Acrobat, hijau, dan arehinal. Dalam penelitian ini,
sangat mudah didapatkan dengan harga benih yang cukup terjangkau serta
generasi baru.
61
f) Penyusutan Alat
proses usaha tani kentang telah digunakan beberapa alat untuk produksi dan
responden.
biaya penyusutan alat semprot Rp. 1.177.800 adalah dengan rata-rata per
(Lampiran 3).
B. Generasi Baru
teknologi maju yang baru memerlukan skala operasi yang besar dan sumber
(Soekartawi, 1998).
merupakan salah satu faktor produksi di dalam usaha tani. Luas lahan usaha
tani yang diusahakan oleh setiap petani bervariasi, dimana petani yang
memiliki lahan yang lebih luas akan cenderung memperoleh produksi yang
lebih besar dibandingkan yang luas lahannya lebih sempit. Luas lahan yang
Tombolopao terbesar yaitu antara 0,887 sampai 1 ha atau memiliki 55% atau
baru baik benih maupun tehnis budidaya yang baru demi peningkatan jumlah
produktivitasnya.
b) Benih
benih kentang varietas baru yang diperoleh dari penangkar benih yang ada
luas lahan usaha tani kentang. Dalam penelitian ini petani responden yang
Tombolopao adalah jenis varietas baru. Jumlah benih yang digunakan oleh
varietas baru ini jika dibandingkan dengan varietas lokal walupun petani
membeli dengan harga yang cukup tinggi namun karena adanya jaminan
64
hasil yang cukup memuaskan serta tahan terhadap serangan hama dan
penyakit.
c) Pupuk
maksud untuk memperbaiki sifat kimia, biologi dan fisika tanah serta
bervariasi baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Dalam penelitian ini
ZA, pupuk pupuk TSP/NPK dan pupuk daun. Dalam penelitian ini, tidak
semua jenis pupuk digunakan oleh petani responden dalam kegiatan usaha
responden 570 kg dengan harga rata-rata Rp. 2.300/kg. Jumlah Pupuk daun
d) Tenaga Kerja
usaha tani kentang secara keseluruhan. Jadi dalam hal ini kedudukan petani
sangat menentukan dalam produksi usaha tani kentang. Tenaga kerja pada
usaha tani kentang umumnya berasal dari anggota keluarga sendiri dan
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tani kentang cukup
terbesar berada diantara 21-25 orang dengan sebesar 65% atau sebanyak
Sedangkan jumlah tenaga kerja yang terendah berada diantara 11-18 orang
tenaga kerja pria dan wanita dalam usia produktif (22 - 65 tahun).
oleh 20 reponden adalah 88 HOK dengan rata-rata per responden 4,4 HOK
yang digunakan oleh 20 reponden adalah 202 HOK dengan rata-rata per
tenaga kerja pada proses panen yang digunakan oleh 20 reponden adalah
222 HOK dengan rata-rata per responden 11,1 HOK dengan upah rata-rata
e) Pestisida
Sedangkan terkecil berada diantara 16-47 dan 96-111 liter dengan masing-
67
Donece, Abamextin, Victory mix dan Perekat. Dalam penelitian ini, tidak
f) Penyusutan Alat
proses usaha tani kentang telah digunakan beberapa alat untuk produksi dan
Hasil analisis usaha tani kentang varietas lokal disajikan pada tabel
berikut :
Jumlah Harga/
Rata-rata Rata-rata Per
Uraian (unit/ Kg Nilai (Rp)
Per petani hektar
satuan (Rp)
Biaya :
Biaya 447.485.525
variabel
Biaya 9.900.300
tetap
Total biaya 40.656.517 2.032.825 3.613.912
Hasil analisis usaha tani kentang varietas generasi baru disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 5.10. Hasil Analisis Usaha Tani Kentang Varietas Generasi Baru di
Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, 2015
Jumlah Harga/
Rata-rata Rata-rata
Uraian (unit/ Kg Nilai (Rp)
Per petani Per hektar
satuan (Rp)
Biaya :
Biaya 778.770.000
variabel
Biaya 6.620.000
tetap
Total biaya 785.390.000 39.269.500 51.500.983
rata-rata total biaya produksi petani kentang hasil varietas lokal per petani
adalah Rp. 2.032.825 dan biaya produksi per hektar adalah Rp. 3.613.91
rata-rata total biaya produksi petani kentang varietas generasi baru per
petani adalah Rp. 39.269.500 dan biaya produksi per hektar adalah Rp.
51.500.983 total biaya produksi ini didapat dari total biaya-biaya produksi
dibagi dengan jumlah responden, dan total biaya produksi per hektar di dapat
Penerimaan usaha tani petani kentang hasil varietas lokal adalah Rp.
229.333.333. Penerimaan usaha tani petani kentang hasil varietas lokal per
per petani adalah Rp. 8.535.000.000 dan penerimaan usaha tani per hektar
adalah Rp. 559.672.131 Penerimaan usaha tani petani kentang hasil varietas
generasi baru per petani adalah Rp. 426.750.000. penerimaan usaha tani
kentang per petani ini didapat dari jumlah produksi di kali dengan harga
tani kentang per hektar ini didapat dari jumlah produksi di kali dengan harga
kentang per kg di bagi dengan total luas lahan. Adapun pendapatan usaha
tani petani kentang hasil varietas lokal per petani adalah sebesar Rp.
baru per petani adalah sebesar Rp. 387.480.500 dan rata-rata pendapatan
per hektar adalah sebesar Rp. 508.171.148. pendapatan usaha tani kentang
per petani didapat dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya di bagi
jumlah responden dan pendapatan usaha tani kentang per hektar didapat
dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya di bagi dengan total luas
lahan.
yang dihadapi petani kentang lokal adalah sulitnya memperoleh umbi yang
71
berkualitas tinggi, karena umumnya benih lokal yang digunakan saat ini
mendapatkan benih generasi baru petani cukup kesulitan karena harga benih
harga jual yang rendah dan produksi yang tidak laku di jual.
program.
diatasi.
d. Petani harus beralih dari menggunakan benih kentang lokal yang ditanam
dan telah banyak terinfeksi berbagai macam virus dan penyakit menjadi
produksi optimal usaha tani kentang generasi baru, petani harus lebih
cukup prospektif. Hal ini dapat didasarkan atas adanya peluang yang cukup
kompetitif.
dalam hal upaya-upaya peningkatan SDM petani dan penyuluh, fasilitasi dan
Namun selain dari itu Selayaknya sebuah usaha tani kentang perlu
a. Perencanaan
Mulai dari jenis benih kentang yang akan ditanam, pola budidaya yang akan
panen dan pasca panen. Semua rencana seharusnya tersusun rapi tercatat.
Hal ini perlu ditinjau dari gabungan kelompok tani agar memperkuat proses
perencanaan sebelum melakukan budi daya kentang agar segala hal resiko
74
budidaya kentang varietas lokal yang selama ini petani meyakini bahwa
generasi baru yang tahan terhadap penyakit. Hal ini perlu perencanaan yang
b. Pengorganisasian
akan digunakan.
pelaksanaan agar sesuai dengan rencana yang dibuat dan tujuan yang
ditetapkan.
c. Pelaksanaan
kegiatan usaha tani kentang jika ingin usaha tani yang dijalankan berhasil.
dengan perencanaan yang dibuat. Sebab apabila tidak maka hasil tidak akan
75
sesuai dengan yang diharapkan oleh pelaku usaha tani. Maka hal ini akan
d. Pengawasan
sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Jika ada masalah dan kekurangan,
cepat dan tepat. Caranya adalah dengan melihat sumber daya yang ada dan
e. Penilaian
Tahap ini hanya akan optimal jika semua hal yang dilakukan oleh petani
terhadap obyek evaluasi. Akibatnya tentu tidak aka nada perbaikan untuk
kegiatan usaha tani berikutnya sebab fungsi dari evaluasi yang utama adalah
Awal ?
76
kentang ?
petani untuk membuat perencanaan usaha tani berikutnya dengan lebih baik.
Lambat laun maka usaha tani yang dilaksanakan menjadi lebih maju dengan
BAB VI
A. Simpulan
1. Total biaya dari hasil usaha tani kentang varietas lokal yaitu
usaha tani petani kentang hasil varietas generasi baru per petani
B. Saran
kentang tanpa perlu meminta suplay benih dari provinsi lain yang
DAFTAR PUSTAKA
Downey, W.D and Erickson P.S. 1992, Management Agribisnis, Alih Bahasa
Rochidayat Ganda dan Alfonsus Sirait. Erlangga. Jakarta
LAMPIRAN-LAMPIRAN
82
Lampiran 1.
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADA
PENGGUNAAN BENIH KENTANG VARIETAS LOKAL DAN
VARIETAS GENERASI BARU DI KABUPATEN GOWA
DAFTAR PERTANYAAN
No :
I. IDENTITAS RESPODEN
Nama :
Umur :…….thn
Jenis kelamin : Lk/Pr
Pendidikan : SD/SMP/SMA/S1/S2…..
Jumlah anggota keluarga :1/2/3/4/5/6/7/8/9/10
Pengalaman usaha tani :…..thn
Alamat :
1. Benih
No Jenis benih Volume (kg) Harga Jumlah
Satuan (kg) biaya
1 Varietas Lokal
2 Generasi Baru
Jumlah
83
2. Pupuk
No Jenis pupuk Volume (kg) Harga Jumlah
Satuan (kg) Biaya (Rp)
1 Pupuk kandang
2 Pupuk urea
3 Pupuk Za
4 Pupuk TSP/NPK
5 Pupuk KCL
6 Pupuk daun
Jumlah
3. Alat-alat
No Jenis Jumlah Lama Harga Harga Biaya Ket.
alat satuan pemakaian lama baru penyusutan
(Tahun) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Traktor
2 Cangkul
3 Sabit
4 Parang
5 Alat
6 semprot
7 ……
……
Jumlah
84
4. Pestisida
No Jenis pestisida Volume (kg) Harga Jumlah
satuan (kg) biaya
1
2
3
4
5
Jumlah
6. Tenaga kerja
No Jenis pekerjaan Upah/hari/kerja Jumlah biaya
(Rp)
1 Pengolahan lahan
2 Penanaman
3 Pemeliharaan
4 Panen
5 Pasca panen
6 …….
7 …….
Jumlah
7. Produksi
No Uraian Volume (kg) Nilai (kg)
1 Produksi
2 Harga
3 Penerimaan/pendapatan
kotor
Jumlah
86
87
88
6 Ridwan 1 40 15 1.500 7 SD
10 Latif 1 41 15 1.500 6 SD
2 Andina R 1 30 20 1.500 4 S1
3 H. jappa 1 60 40 1.500 4 SMP
4 H. Kawang 1 45 20 1.500 4
SMA
5 H. Caccing 1 57 36 1.500 4
SMP
6 Marsuki 1 50 3 1.500 4
SMP
7 Ahmad 1 42 27 1.500 6
SMA
8 Mustafa. S 1 50 36 1.500 4
SMP
9 Nurdin. C 1 52 31 1.500 5
SMP
10 Sabang 0,50 50 30 750 4
SMA
11 Muma 1 29 8 1.500 4
SD
12 Linrung 0,50 62 37 750 3
Jumlah
Jumlah harga
No Nama responden benih Harga (Rp/Kg)
(Rp)
(Kg)
Jumlah
Nama Jumlah harga
No benih Harga (Rp/Kg)
responden (Rp)
(Kg)
1 H. Bahar 1.500 22.000 33.000.000
2 Andina rizwan 1.500 22.000 33.000.000
3 H. jappa 1.500 22.000 33.000.000
4 H. Kawang 1.500 22.000 33.000.000
5 H. Caccing 1.500 22.000 33.000.000
6 Marsuki 1.500 22.000 33.000.000
7 Ahmad 1.500 22.000 33.000.000
8 Mustafa. S 1.500 22.000 33.000.000
9 Nurdin. C 1.500 22.000 33.000.000
10 Sabang 750 22.000 16.500.000
11 Muma 1.500 22.000 33.000.000
12 Linrung 750 22.000 16.500.000
13 Minggu 750 22.000 16.500.000
14 Tadjuddin 750 22.000 16.500.000
15 Sunardi 750 22.000 16.500.000
16 Duddin 1.500 22.000 33.000.000
17 Madi. M 750 22.000 16.500.000
18 Amir 750 22.000 16.500.000
19 Baharuddin 750 22.000 16.500.000
20 Sudarianto 375 22.000 8.250.000
Total 22.875 503.250.000
Rata-rata/responden 1.143. 25.162.500
Rata-rata/Ha 1.500 33.000.000
92
Lama
Harga Harga Nilai
No Nama Alat pemaka
lama baru penyusutan
ian
1 Daming Cangkul 50.000 20.000 4 7.500
Semprot 250.000 150.000 1 100.000
Jumlah 107.500
2 Sukrianto Cangkul @ 6 50.000 20.000 3 60.000
Semprot 250.000 150.000 1 100.000
Jumlah 160.000
3 Mustafa Traktor 15.000.000 12.000.000 1 3.000.000
Cangkul @ 6 50.000 20.000 3 60.000
Semprot 250.000 150.000 1 100.000
Jumlah 3.160.000
4 Aco Cangkul @ 5 50.000 20.000 3 50.000
Semprot 300.000 180.000 1 120.000
Jumlah 170.000
5 Sanusi Traktor 14.000.000 10.000.000 2 2.000.000
Cangkul 30.000 10.000 4 5.000
Semprot 250.000 150.000 1 100.000
Jumlah 2.105.000
6 Ridwan Cangkul @ 12 40.000 15.000 2 150.000
Semprot @ 2 100.000 30.000 5 2.800
Jumlah 152.800
7 Maliang Cangkul @ 5 50.000 20.000 2 75.000
Semprot @ 4 150.000 30.000 4 20.000
Jumlah 95.000
8 Mahmud Cangkul @ 5 50.000 30.000 2 50.000
Semprot 200.000 100.000 2 50.000
Jumlah 100.000
9 Uma Cangkul @ 5 50.000 30.000 2 50.000
Semprot 200.000 100.000 2 50.000
Jumlah 100.000
10 Latif Cangkul @ 5 40.000 20.000 3 50.000
Semprot 200.000 100.000 2 50.000
Jumlah 100.000
11 Mustamin Cangkul @ 4 50.000 30.000 2 40.000
Semprot 150.000 50.000 5 20.000
Jumlah 60.000
12 Dahlan Traktor 14.000.000 12.000.000 1 2.000.000
93
Harga
Volume
No Nama Jenis pupuk satuan Jumlah biaya
(Kg)
(Kg)
1 Daming Pupuk kandang 3.000 1.000 3.000.000
Pupuk ZA 75 1.800 135.000
Pupuk TSP/NPK 100 2.300 230.000
Pupuk daun 1 40.000 40.000
Jumlah 3.405.000
2 Sukrianto Pupuk kandang 5.000 1.000 5.000.000
Pupuk ZA 250 1.800 450.000
Pupuk TSP/NPK 250 2.300 575.000
Pupuk daun 6 25.000 150.000
Jumlah 6.175.000
3 Mustafa Pupuk kandang 18.000 1.000 18.000.000
Pupuk ZA 300 1.800 510.000
Pupuk TSP/NPK 250 2.300 575.000
Jumlah 19.085.000
4 Aco Pupuk kandang 10.000 1.000 10.000.000
Pupuk urea 100 1.800 180.000
Pupuk ZA 100 2.300 230.000
Pupuk daun 3 25.000 75.000
Jumlah 10.485.000
5 Sanusi Pupuk kandang 9.000 1.000 9.000.000
Pupuk ZA 250 1.800 450.000
Pupuk TSP/NPK 300 2.300 690.000
Pupuk daun 5 25.000 125.000
Jumlah 10.265.000
6 Ridwan Pupuk kandang 10.000 1.000 10.000.000
Pupuk ZA 300 1.800 540.000
Pupuk TSP/NPK 350 2.300 805.000
Jumlah 11.345.000
7 Maliang Pupuk kandang 4.000 1.000 4.000.000
Pupuk ZA 150 1.800 270.000
Pupuk TSP/NPK 200 2.300 460.000
Pupuk daun 2 40.000 80.000
Jumlah 4.810.000
8 Mahmud Pupuk kandang 4.500 1.000 4.500.000
Pupuk ZA 300 1.800 540.000
Pupuk TSP/NPK 300 2.300 690.000
Jumlah 5.730.000
9 Uma Pupuk kandang 4.000 1.000 4.000.000
97
Harga
Volume Jumlah
No Nama Jenis pupuk satuan
(Kg) biaya
(Kg)
1 H. Bahar Pupuk kandang 20.000 500 10.000.000
Pupuk ZA 300 1.800 540.000
Pupuk TSP/NPK 650 2.300 1.495.000
Pupuk daun 15 25.000 375.000
Jumlah 12.410.000
2 Andina Rizwan Pupuk kandang 20.000 500 10.000.000
Pupuk ZA 200 13.500 460.000
Pupuk TSP/NPK 800 25.000 2.160.000
Pupuk daun 20 27.500 450.000
Jumlah 13.070.000
3 H. Jappa Pupuk kandang 19.000 500 9.500.000
Pupuk ZA 350 1.500 525.000
Pupuk TSP/NPK 750 2.300 1.725.000
Pupuk daun 17 25.000 425.000
Jumlah 12.175.000
4 H. Kawang Pupuk kandang 18.000 500 9.000.000
Pupuk ZA 350 1.800 630.000
Pupuk TSP/NPK 750 2.300 1.725.000
Pupuk daun 17 25.000 425.000
Jumlah 11.780.000
5 H. Caccing Pupuk kandang 18.000 500 9.000.000
Pupuk ZA 300 1.800 540.000
Pupuk TSP/NPK 750 2.300 1.725.000
Pupuk daun 19 25.000 475.000
Jumlah 11.740.000
6 Marsuki Pupuk kandang 17.000 500 8.500.000
Pupuk ZA 300 1.800 540.000
Pupuk TSP/NPK 750 2.300 1.725.000
Pupuk daun 15 25.000 375.000
Jumlah 11.140.000
7 Ahmad Pupuk kandang 18.000 500 9.000.000
Pupuk ZA 350 1500 525.000
Pupuk TSP/NPK 700 2300 1.610.000
Pupuk daun 15 25.000 375.000
100
Jumlah 11.510.000
8 Mustafa.S Pupuk kandang 20.000 500 10.000.000
Pupuk ZA 400 1500 600.000
Pupuk TSP/NPK 800 2300 1.840.000
Pupuk daun 15 25.000 375.000
Jumlah 12.815.000
9 Nurdin.C Pupuk kandang 20.000 500 10.000.000
Pupuk ZA 400 1500 600.000
Pupuk TSP/NPK 800 2300 1.840.000
Pupuk daun 15 25.000 375.000
Jumlah 12.815.000
10 Sabang Pupuk kandang 15.000 500 7.500.000
Pupuk ZA 300 1.500 450.000
Pupuk TSP/NPK 500 2.300 1.150.000
Jumlah 9.100.000
11 Muma Pupuk kandang 15.000 1.000 15.000.000
Pupuk ZA 300 1.800 540.000
Pupuk TSP/NPK 300 2.300 690.000
Pupuk daun 8 35.000 280.000
Jumlah 16.510.000
12 Linrung Pupuk kandang 15.000 500 7.500.000
Pupuk ZA 250 1.500 375.000
Pupuk TSP/NPK 450 2.300 1.035.000
Pupuk daun 10 25.000 250.000
Jumlah 9.160.000
13 Minggu Pupuk kandang 9.000 500 4.500.000
Pupuk ZA 150 1.500 225.000
Pupuk TSP/NPK 300 2.300 690.000
Jumlah 5.415.000
14 Tadjuddin Pupuk kandang 15.000 500 7.500.000
Pupuk ZA 300 1.500 450.000
Pupuk TSP/NPK 600 2.300 1.380.000
Jumlah 9.330.000
15 Sunardi Pupuk kandang 10.000 500 5.000.000
Pupuk ZA 200 1.500 300.000
Pupuk TSP/NPK 400 2.300 920.000
Pupuk daun 7 25.000 175.000
Jumlah 6.395.000
16 Duddin Pupuk kandang 17.0003 5001.50 8.500.00052
Pupuk ZA 50 0 5.000
101
Harga
Jumlah
No Nama Jenis pestisida Volume satuan
biaya
(Kg)
1 Daming Envoy 1 160.000 160.000
Acrobat 5 bks 33.000 165.000
Hijau 1 bh 35.000 35.000
Tanseb 2 bks 65.000 130.000
Arehinal 1 bh 55.000 55.000
Jumlah 545.000
2 Sukrianto Calsus 6 bks 25.000 150.000
Tanseb 10 bks 65.000 650.000
Arehinal 2 bh 55.000 110.000
Acrobat 10 bks 33.000 330.000
Envoy 2 bh 160.000 320.000
Jumlah 1560.000
3 Mustafa Envoy 12 bh 160.000 1920.000
Tanseb 15 kg 65.000 975.000
Sirkus 15 bks 25.000 375.000
Starmil 10 bks 75.000 750.000
Arehinal 4 bh 55.000 220.000
Jumlah 4.240.000
4 Aco Wendry 4 bks 65.000 260.000
Sirkus 6 bks 25.000 150.000
Manzet 6 kg 70.000 420.000
Arehinal 2 bh 55.000 110.000
Jumlah 940.000
5 Sanusi Tanseb 10 kg 65.000 650.000
Arehinal 3 bh 55.000 165.000
Envoy 3 bh 160.000 480.000
Acrobat 3 dos 198.000 594.000
Jumlah 1.889.000
6 Ridwan Pemulus 8 kg 70.000 560.000
Acrobat 3 dos 198.000 594.000
Arehinal 2 bh 55.000 110.000
Danke 2 bh 65.000 130.000
Jumlah 1.394.000
7 Maliang Wenry 5 bks 70.000 350.000
Tanseb 5 kg 65.000 325.000
Arehinal 1 bh 55.000 55.000
Acrobat 6 bks 33.000 198.000
Jumlah 928.000
103
Jumlah 995.000
17 Kuasa Envoy 1 160.000 160.000
Acrobat 3 bks 33.000 99.000
Elang baru 2 bh 25.000 50.000
Transeb 2 kg 65.000 130.000
Arehinal 1 bh 55.000 55.000
Jumlah 494.000
18 Mansur Transeb 7 btl 65.000 455.000
Victory mix 10 bks 50.000 500.000
Acrobat 20 bks 30.000 600.000
Abomextin 5 btl 30.000 150.000
Perekat 8 btl 25.000 200.000
Jumlah 1.905.000
19 Sulmin Tanseb 5 kg 65.000 325.000
Acrobat 6 bks 33.000 198.000
Starmil 5 bks 70.000 350.000
Arehinal 1 btl 55.000 55.000
Jumlah 955.000
20 Sudirman Calsus 5 bks 25.000 125.000
Damaseb 10 bks 65.000 650.000
Arehinal 2 bh 55.000 110.000
Acrobat 7 bks 33.000 231.000
Elang biru 2 bh 25.000 50.000
Jumlah 1.166.000
Total 23.680.000
Rata-rata/responden 1.184.000
Rata-rata/Ha 2.104.888
105
Harga
Jumlah
No Nama Jenis pestisida Volume satuan
biaya
(Kg)
1 H. Bahar Transeb 15 kg 65.000 975.000
Acrobat 40 bks 30.000 1.200.000
Donece 7 btl 30.000 210.000
Abamextin 10 btl 15.000 150.000
Perekat 15 btl 25.000 375.000
Jumlah 2.910.000
2 Andina Rizwan Tanzeb 16 kg 65.000 1.040.000
Acrobat 52 bks 30.000 1.560.000
Victory mix 3 dos 50.000 150.000
Donece 10 btl 30.000 300.000
Abomextin 10 btl 50.000 500.000
Perekat 10 15.000 150.000
Jumlah 3.700.000
3 H. Jappa Abamextin 9 btl 15.000 135.000
Tranzeb 15 kg 65.000 975.000
Victory mix 65 bks 50.000 3.250.000
Perekat 15 btl 25.000 375.000
Donece 7 btl 30.000 210.000
Jumlah 4.945.000
4 H. Kawang Transeb 15 kg 65.000 975.000
Abomextin 10 btl 15.000 150.000
Acrobat 45 bks 30.000 1.350.000
Donece 7 btl 30.000 210.000
Perekat 17 btl 25.000 425.000
Jumlah 3.110.000
5 H. Caccing Victory mix 15 bks 50.000 750.000
Acrobat 45 bks 30.000 1.350.000
Transeb 15 kg 65.000 975.000
Perekat 18 btl 25.000 450.000
Agomextin 10 btl 15.000 150.000
Jumlah 3.675.000
6 Marsuki Victory mix 15 bks 50.000 750.000
Acrobat 50 bks 30.000 1.500.000
Agomextin 10 btl 30.000 300.000
Perekat 17 btl 25.000 425.000
Jumlah 2.975.000
7 Ahmad Acrobat 45 bks 30.000 1.350.000
Victory mix 10 bks 50.000 500.000
106
Lampiran 12. Jumlah Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kentang Varietas Lokal
Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, 2015
Jumlah 960.000
2 Sukrianto Pengolahan 8 hok 50.000 400.000
lahan
Penanaman 6 hok 40.000 240.000
Pemeliharaan 12 hok 40.000 480.000
Panen 10 hok 40.000 400.000
Jumlah 1.520.000
3 Mustafa Pengolahan 10 50.000 500.000
lahan
Penanaman 15 hok 50.000 750.000
Pemeliharaan 12 hok 40.000 480.000
Panen 10 hok 40.000 400.000
Jumlah 2.130.000
4 Aco Pengolahan 4 hok 50.000 200.000
lahan
Penanaman 4 hok 40.000 160.000
Pemeliharaan 12 hok 40.000 480.000
Panen 7 hok 40.000 280.000
Jumlah 1.120.000
5 Sanusi Pengolahan 10 50.000 500.000
lahan
Penanaman 10 50.000 500.000
Pemeliharaan 15 40.000 600.000
Panen 15 40.000 600.000
Jumlah 2.200.000
6 Ridwan Pengolahan 10 hok 50.000 500.000
lahan
Penanaman 8 hok 50.000 400.000
Pemeliharaan 20 hok 40.000 800.000
Panen 10 hok 40.000 400.000
Jumlah 2.100.000
7 Maliang Pengolahan 6 hok 50.000 300.000
lahan
109
Jumlah 960.000
10 Latif Pengolahan 10 50.000 500.000
lahan
Penanaman 12 HOK 50.000 600.000
Pemeliharaan 20 HOK 40.000 800.000
Panen 15 HOK 40.000 600.000
Jumlah 2.500.000
11 Mustamin Pengolahan 6 hok 50.000 300.000
lahan
Penanaman 4 hok 40.000 160.000
Pemeliharaan 10 hok 35.000 350.000
Panen 4 hok 35.000 140.000
Jumlah 950.000
12 Dahlan Pengolahan 8 50.000 400.000
lahan
Penanaman 8 hok 40.000 320.000
Pemeliharaan 15 hok 35.000 525.000
Panen 8 hok 40.000 320.000
Jumlah 1.565.000
13 Rasyid Pengolahan 6 hok 50.000 300.000
lahan 6 hok 40.000 240.000
Penanaman 12 hok 40.000 480.000
Pemeliharaan 5 hok 40.000 200.000
Panen
Jumlah 1.220.000
14 Tuo Pengolahan 2 hok 50.000 100.000
lahan
Penanaman 2 hok 40.000 80.000
110
Jumlah 445.000
15 Asis Pengolahan 2 hok 50.000 100.000
lahan
Penanaman 3 hok 40.000 120.000
Pemeliharaan 10 hok 35.000 350.000
Panen 4 hok 35.000 140.000
Jumlah 710.000
16 Ramli Pengolahan 4 hok 50.000 200.000
lahan
Penanaman 6 hok 35.000 210.000
Pemeliharaan 10 hok 40.000 400.000
Panen 5 hok 40.000 200.000
Jumlah 1.010.000
17 Kuasa Pengolahan 2 hok 50.000 100.000
lahan
Penanaman 4 hok 40.000 160.000
Pemeliharaan 10 hok 35.000 350.000
Panen 5 hok 35.000 175.000
Jumlah 785.000
18 Mansur Pengolahan 4 hok 50.000 200.000
lahan
Penanaman 4 hok 40.000 160.000
Pemeliharaan 12 hok 40.000 480.000
Panen 7 hok 40.000 280.000
Jumlah 1.120.000
19 Sulmin Pengolahan 5 hok 50.000 250.000
lahan
Penanaman 3 hok 35.000 105.000
Pemeliharaan 10 hok 50.000 500.000
Panen 6 hok 40.000 240.000
Jumlah 1.095.000
20 Sudirman Pengolahan 8 hok 50.000 400.000
lahan
Penanaman 7 hok 40.000 280.000
Pemeliharaan 12 hok 40.000 480.000
Panen 9 hok 35.000 315.000
Jumlah 1.475.000
Total 26.315.000
Rata-rata/responden 1.315.750
Rata-rata/Ha 2.339.111
111
Lampiran 13. Jumlah Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kentang Varietas baru
Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, 2015
Luas
Volume Volume
lahan Nilai
No Nama produksi produks Jumlah
(Ha) (kg)
(Ton) i (Kg)