BAHARUDDIN J
105961102718
BAHARUDDIN J
105961102718
SKRIPSI
i
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Baharuddin J
Stambuk : 105961102718
Fakultas : Pertanian
Disetujui
Prof. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir, M.Si. Ardi Rumallang, S.P., M.M
NIDN. 0012046603 NIDN. 0910088702
Diketahui
ii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI
Nama : Baharuddin J
Stambuk : 105961102718
Fakultas : Pertanian
KOMISI PENGUJI
iii
ABSTRAK
Kata kunci : Strategi, swot, pengembangan usaha dan lebah Trigona Sp.
iv
ABSTRACT
v
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Tani
Lebah Madu Trigona Sp di Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng adalah benar merupakan
hasil karya yang belum pernah di ajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dan dicantumkan dalam
Baharuddin J
105961102718
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW beserta pada keluarga,
sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
hambatan, akan tetapi dengan kemauan dan ketekunan dari penulis serta bantuan
dan uluran tangan dari insan-insan yang digerakkan hatinya oleh sang khalik,
sehingga segala hambatan dapat penulis atasi. Penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si. selaku pembimbing utama dan Bapak
2. Ibu Dr. Ir. Hj. Andi Khaeriyah, M.Pd., IPU selaku Dekan Fakultas Pertanian
3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. selaku Ketua program Studi dan Bapak Nadir,
vii
4. Kedua Orangtua beserta segenap keluarga yang senantiasa memberikan
bantuan, baik moril dan material, yang senantiasa memberikan dukungan dan
penulis
dan doa serta membantu penulis dalam menyusun skripsi dari awal hingga
balasan dari Allah SWT. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis
menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna karena segala sesuatu yang
sempurna hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, demi kesempurnaan skripsi ini
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata
semoga bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan.
Baharuddin J
105961102718
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
ix
III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 19
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Pedoman wawancara penelitian di Kecamatan Sinoa
Kabupaten Bantaeng .................................................................................. 48
xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti luas
Secara garis besar, pengertian pertanian dapat diringkas menjadi empat komponen
yang tidak terpisahkan. Keempat komponen tersebut meliputi: (1) proses produksi,
(2) petani atau pengusaha pertanian, (3) tanah tempat usaha, dan (4) usaha pertanian
Lebah madu Trigona Sp salah satu di antara banyaknya jenis lebah yang
dapat dibudidayakan, itu karena ketersediaan di alam yang masih melimpah dan
alam, manfaat bagi manusia salah satunya adalah madu, selain itu manfaat budidaya
lebah madu Trigona Sp bagi kelestarian alam yaitu dapat meningkatkan hasil
produksi, budidaya sampai pengolahan hasil. hal ini disebabkan karena sektor
Muniruddin, 2018).
1
Membangun pertanian hendaknya tidak hanya untuk meningkatkan produksi
tanaman pangan perkebunan saja, akan tetapi harus meliputi semua kegiatan usaha
dalam meningkatkan kesejahteraan, derajat dan martabat kaum tani. salah satu
kegiatan usaha yang juga perlu mendapatkan perhatian dalam hal ini adalah
pengembangan usaha tani lebah madu Trigona Sp yang dapat memberikan dampak
Bantaeng dalam melihat potensi lebah madu Trigona Sp justru adanya persepsi
keliru yang menganggap bahwa lebah jenis ini tidak dapat dibudidayakan sehingga
hal ini di pandangan tidak memiliki nilai ekonomis ,selain itu juga ada yang
mempercayai madu yang dihasilkan dari madu jenis Trigona Sp bercampur dengan
tikus dan tokek sehingga madu yang dihasilkan dianggap kotor, kondisi tersebut
Pada saat ini beberapa masyarakat di Kecamatan Sinoa yang telah mengenal
Trigona Sp sebagai salah satu lebah tanpa sengat yang dapat menghasilkan madu
dibanding di daerah yang lain sangat jauh berbeda itu karena taraf pendidikan
salah satu informasi yang didapat dilapagan beberapa pengusaha budidaya lebah
Trigona Sp tidak menentukan dengan jelas waktu pemanenan madu ditambah lagi
2
Selain itu Faktor pendukung meliputi kondisi sosial ekonomi masyarakat,
iklim, ketersediaan pakan, dan potensi sumber daya alam yang mendukung
Kecamatan Sinoa yang memiliki potensi sangat baik dan cocok untuk dijadikan
sebagai tempat pembibitan lebah madu karena sebagian besar penduduknya masih
berprofesi sebagai petani dalam hal ini pekebun yang artinya sumber pakan lebah
Trigona Sp sangat menguntungkan dan juga potensi hasil hutan kayu di Kecamatan
Sinoa Kabupaten Bantaeng sangat baik dan kondisinya yang cocok untuk
kurang diminati.
daya alam yang melimpah, salah satunya Lebah Madu Trigona Sp. Jenis lebah ini
dapat ditemukan diberbagai tempat baik itu bebatuan, pepohonan yang lapuk dan
yang pada awalnya banyak memburu jenis lebah madu hutan kemudian beralih ke
lebah madu Trigona Sp dengan alasan, tergolong mudah untuk dibudidayakan serta
tidak memiliki sengat. Masyarakat yang membudidayakan jenis lebah ini yaitu
3
masyarakat dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah dan dibudidayakan
sejak 10 tahun yang lalu, namun proses mengembangan budidaya lebah madu
peralatan sederhana yang ada. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman bagi
perhatian dan peran dari pemerintah meningkatkan hasil budidaya lebah madu
Trigona Sp. Maka dengan latar belakang permasalah tersebut peneliti sangat tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
4
D. Kegunaan Penelitian
Sp.
yang tertarik untuk meneliti kasus yang sama yaitu tentang usaha budidaya
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
Trigona Sp. Atau yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan lebah
Klanceng merupakan lebah tidak menyengat dan hidupnya tidak hanya bergantung
dengan polen bunga sepertinya lebah madu jenisnya. Lebah Trigona sp. memiliki
nilai jual yang tinggi serta mudah beradaptasi sehingga dapat dengan mudah
manusia. Secara umum, lebah madu dapat dibagi menjadi lebah madu menyengat
dan tidak menyengat (lebah tanpa sengat). Salah satu jenis lebah madu tidak
menyengat adalah Trigona sp. Lebah madu mempunyai sifat gotong royong dan
saling ketergantungan antara satu strata dengan strata yang lainnya, dalam satu
koloni lebah madu terbagi kedalam tiga yaitu ratu lebah, lebah pekerja dan lebah
pejantan. Setiap mempunyai tugas pokok dan fungsi yang berbeda, (Ernita, 2022).
kualitas terbaik karena mengandung bee pollen paling tinggi selain itu
menghasilkan propolis dan royal jelly juga tidak memiliki sengat serta membantu
penyerbukan tumbuhan.
lingkungan yang cocok, populasi koloni tinggi dan kemampuan fisik lebah Trigona
dan polen sangat menentukan kehidupan lebah Trigona Sp. Pakan yang dikonsumsi
6
Trigona Sp sangat perlu diperhatikan dalam karena dapat menentukan kualitas
produk pembiakan lebah (Bankova, 2005). Selain daripada itu, teknik dalam
(Setiawan, 2021)
jendela, pintu. Trigona Sp sudah ada sejak lama diketahui oleh masyarakat, padahal
keberadaan lebah ini juga tidak dianggap terlalu penting oleh masyarakat, karena
jumlah madu yang sedikit dibandingkan lebah Apis. Menurut (Riendriasari 2013),
madunya relatif mahal. Proses pengambilan koloni dari alam sampai pemindahan
koloni ke dalam stup sangat mudah, pengambilan dari alam diambil dari batang
hasil dan keuntungan. sistem budidaya adalah produksi yang meliputi input
produksi (prasarana dan fasilitas produksi), proses produksi (dari persiapan hingga
produksi), pemanenan dan hasil produksi berupa penanganan pasca panen dan
7
pemasaran (Hadie, 2019). Secara spasial, kegiatan budidaya dapat berlangsung di
darat, perairan, pegunungan, lembah dataran, dataran tinggi, hingga dataran rendah.
Adapun sub sistem dalam proses budidaya antara lain, sebagai berikut:
produksi.
sehingga bisa lebih mudah diterima oleh konsumen, distribusi produk, dan
yang bisa didapat baik itu medu trigona, keuntungan finansial, bibit lebah
8
Jika lingkungan lokasi budidaya mendukung, lebah madu akan
nektar dan serbuk sari selain pasokan sumber makanan lain yang cukup.
lebah yang sehat, termasuk pembangunan sarang baru dan produksi telur yang
dalam. Padahal jumlah polen di dalam sarang cukup untuk mendukung generasi
lebah yang kuat, kuat, dan umumnya berumur panjang (Situmorang dan
Hasanudin, 2014).
lebah madu dapat ditentukan berdasarkan iklim lokal yang menjadi hal
penting untuk dipertimbangkan. Cuaca adalah salah satu faktor lainnya yang
b. Suhu: Karena lebah madu adalah serangga berdarah dingin, variasi suhu
terbaik untuk lebah; pada suhu ini, lebah madu dapat melakukan aktivitas
tinggal di tempat terbuka di mana ada banyak bunga untuk dimakan dan
9
Kandungan air akan dipengaruhi oleh faktor kelembaban yang harus
diperhatikan. Lebah lebih menyukai lingkungan yang tidak terlalu lembap dan
pertumbuhan bakteri dan jamur di sekitar sarang, terjadinya degradasi telur, dan
dengan tingkat curah hujan rendah dan sumber nektar yang melimpah,
terutama yang kaya akan serbuk sari bunga. Tidak banyak ayam yang dapat
digunakan untuk peternakan lebah madu di daerah dengan curah hujan yang
e. Ketinggian: Karena suhu udara di bawah 15°C, tanah yang lebih tinggi dari
1000 meter di atas permukaan laut kurang cocok untuk peternakan lebah.
bagaimana usaha akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan
misi yang telah ditentukan sebelumnya. Proses penyusunan strategi lebih banyak
lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan.
Pengertian lain dari strategi menurut Gluek dan Jauch, dalam (Sedarmayanti
2014), adalah rencana strategi merupakan rencana yang disatukan, luas dan
10
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Menurut Pratiwi (2018) bahwa dalam konteks usaha, strategi mengacu pada
berfungsi sebagai arahan untuk mengalokasikan sumber daya, serta kekuatan dan
11
Sasaran strategi adalah memaksimalkan pencapaian tujuan dengan berbagai
sasaran bagi suatu usaha yang bersangkutan. Strategi adalah rencana luas yang
dan strategi bisnis adalah tiga macam strategi yang secara teoritis dapat digunakan
12
2.5 Penelitian Terdahulu
dan menjadi bahan kajian penelitian bagi penulis. Berikut beberapa hasil
13
kecamatan sangau tertentu. Data rantai pemasaran
kota palangka raya yang digunakan pendek. Kelemahan
(2019) dalam penelitian memiliki 2 variabel
ini adalah data antara lan kurangnya
primer dan data keikutsertaan anggota
sekunder. kelompok dan kemasan
produk yang sederhana.
Peluang memiliki 3
variabel, yaitu adanya
perhatian pemerintah
daerah menjalin
hubungan kemitraan
dan perkembangan
teknologi dan informasi.
Sedangkan ancaman
memiliki 3 variabel,
antara lain harga produk
madu bersaing,
perubahan cuaca dan
serangan hama.
14
Pengembangan pengembangan madu
Madu hutan di hutan di Desa Hiay
Desa Hiay Kecamatan Wetar
Kecamatan Wetar berada pada kuadran 1,
Kabupaten yaitu kondisi yang
Maluku Barat sangat baik untuk
Daya (2022) pengembangan madu
hutan dimana kekuatan
dengan memanfaatkan
peluang yang ada.
Strategi yang harus
diterapkan dalam
kondisi ini adalah
dengan strategi
kekuatan manfaat madu
sebagai obat herbal
dengan memaksimalkan
peluang meningkatkan
kebutuhan madu.
15
perbedaan terletak pada informan kunci yang digunakan, yaitu UPTD.KPH
meliputi staf.
perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti, dimana jenis lebah madu yang
akan diteliti yakni Apis Mallifera sedangkan yang akan diteliti yaitu jenis lebah
dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti yaitu menggunakan teknik
deskriptif kualitatif.
pada tahun 2022, memiliki persamaan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu
Penelitian Nirma Hafisah dan Ahmad Yunani pada tahun 2022, memiliki
perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti antara lain, jenis penelitian lokasi
penelitian kuantitatif sedangkan jenis penelitian yang akan digunakan yaitu jenis
16
2.6 Kerangka Pemikiran
melimpah berupa koloni lebah madu Trigona Sp serta pakan berupa nektar dan
resin bunga sebagai input produksi. Adapun input produksi budidaya lebah madu
Trigona Sp antara lain lahan, modal, tenaga kerja, lebah Trigona Sp, nektar
berupa madu. Semakin baik input produksi maka akan berpengaruh terhadap
Trigona Sp yang baik bukan hanya memberikan output produksi berupa madu
budidaya, antara lain keuntungan secara finansial (profit), bibit lebah Trigona Sp,
petani lebah madu Trigona Sp yakni melalui proses budidaya lebah madu Trigona
Sp yang baik yaitu dengan menggunakan strategi budidaya lebah madu Trigona
Sp.
17
Petani Lebah Trigona Sp
18
III. METODE PENELITIAN
Pemilihan lokasi berdasarkan atas potensi desa yang diteliti yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian, lokasi penelitian yang dipilih merupakan salah satu
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
yaitu data dari penjelasan kata tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau
19
sebagai alat bantu peneliti dalam mengumpulkan data. Jenis data primer
pengalaman budidaya sebagai peternak lebah madu Trigona Sp, dan jumlah
anggota keluarga.
b. Data sekunder diperoleh melalui data yang tersedia pada instansi terkait,
seperti Dinas Koperasi, dan instansi terkait lainnya. Data sekunder juga
1. Observasi
langsung.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian di lapangan, misalnya pada saat observasi lapangan, dan pada saat
20
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
data kualitatif dengan menggunakan metode analisis SWOT. Matriks SWOT adalah
alat yang digunakan untuk faktor kunci eksternal dan internal. Hasil analisis SWOT
Lebah Madu Trigona Sp. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi
kelemahan usahatani dengan peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan
eksternal usahatani.
melaksanakan sebuah strategi yang bisa dicapai dan perlu diperhatikan (Fathul,
2015). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
strategi harus menganalisa faktor-faktor strategi dalam kondisi saat ini. Hal ini
disebut dengan analisis situasi. Model paling populer untuk menganalisa situasi
Grand strategy atau strategi utama dari perusahaan. Cara mengetahui posisi
kinerja perusahaan apakah dari kuadran I, II, III, atau IV adalah dengan
21
Peluang
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
Keterangan :
strategidiversifikasi.
22
defensive. Matriks eksternal internal menurut Rangkuti (2001)
mengatasi ancaman.
menghindari ancaman.
23
Tabel 2. Matrik SWOT (Ifas dan Efas)
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melewati dua tahap.
Kekuatan (Strength) adalah kondisi yang ditemukan di dalam sebuah usaha yang
ada agar dapat berjalan secara optimal. Kelemahan (Weakness) adalah suatu kondisi
kelemahan atau kekurangan yang ada dalam sebuah usaha yang akan
24
1. Identifikasi Faktor Internal
a. Kekuatan
yang cukup minim dalam proses budidaya lebah madu Trigona Sp.
produksi yang mudah didapat seperti, pakan lebah, nektar bunga dan log
serta hal-hal lain yang dapat menunjang proses produksi, oleh karena itu
lebah madu Trigona Sp tersedia, dan sangat melimpah di alam, oleh karena
4. Mudahnya pemeliharaan
b. Kelemahan
Trigona Sp.
lebah madu Trigona Sp, hingga kurangnya inovasi menjadi salah satu
kelemahan dalam menjalankan usahatani lebah madu Trigona Sp. Hal ini
26
dapat diketahui dengan melihat perlakuan serta ketertarikan dalam
penunjang dalam proses produksi. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
Kondisi yang terjadi merupakan peluang usahatani atau konsep usahatani itu
a. Peluang
dan ditempuh ±5 menit menggunakan sepeda motor. Oleh karena itu, jarah
diminati dikarenakan manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada madu
28
Trigona Sp lebih lengkap dibanding jenis madu yang lain. Permintaan
produk madu lebah trigona yang tinggi dapat diketahui dari banyak nya
Lebah madu Trigona Sp merupakan salah satu jenis lebah yang kurang
sehingga daya saing dengan jenis lebah madu yang sama sangat kurang.
Sebagaimana yang kita amati, jenis madu yang banyak dipasarkan ialah
jenis madu lebah hutan sehingga produk madu lebah Trigona Sp memiliki
pesaing yang lebih sedikit dengan jenis lebah madu yang sama serta
b. Ancaman
Pangsa pasar serta segmentasi pasar yang belum jelas karena akses
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, kurangnya tanaman yang
berbunga sepanjang tahun serta pengaruh cuaca dan iklim yang tidak stabil
29
3. Tidak ada perhatian khusus dari pemerintah
Legalitas usaha bisa didapatkan apabila usaha telah terdaftar sebagai usaha
mandiri di Dinas Koperasi dan UMKM, sedangkan usaha yang telah dirintis
belum terdaftar sebagai salah satu usaha mandiri di Dinas Koperasi dan
UMKM Kabupaten Bantaeng, oleh karena itu masih kurang perhatian dari
30
Kelemahan:
1. Kurangnya pemahaman terkait 0,44
0,11 4
pengembangan budidaya lebah madu
Trigona Sp
2. Promosi dan pemasaran masih tergolong 0,12
0,06 2
sangat sederhana
3. Teknologi produksi masih bersifat 0,18
0,09 2
tradisional
4. Kurangnya permodalan untuk 0,28
0,07 4
memaksimalkan proses produksi
Jumlah kumulatif 0,33 12 1,02
Total 1.00 22 3,19
Sumber. Data primer setelah diolah, 2022
berdasarkan bobot dampak sangat penting hingga tidak penting. Data menunjukkan
bahwa bobot kekuatan lebih besar dibanding bobot kelemahan. Terlihat bahwa
faktor strategi internal yang memiliki skor tertinggi pada faktor kekuatan adalah
minim pembiayaan dengan skor sebesar 1,4 sedangkan skor terendah pada faktor
kekuatan adalah ketersedian vegetasi pakan yang melimpah dengan skor 0,11
sebesar 0,44 dan faktor kelemahan dengan skor terendah adalah promosi dan
pemasaran masih tergolong sangat sederhana dengan skor sebesar 0,12. Adapun
total jumlah skor faktor kekuatan sebesar 2,17 dan jumlah skor faktor kelemahan
sebesar 1,02 total jumlah skor matriks internal pengembangan budidaya lebah madu
31
Tabel 6. Matriks Strategi Eksternal Faktor Analisis Sistem (EFAS)
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang:
0,17 4 0,68
1. Lingkungan budidaya yang sangat
strategis
0,22 4 0,88
2. permintaan produk yang tinggi
3. salah satu obat alami untuk berbagai
0,07 2 0,14
penyakit
4. kurangnya pesaing dengan jenis
0,13 3 0,39
komoditi lebah
Jumlah kumulatif 0,59 13 2,09
Ancaman:
1. belum adanya pangsa pasar dan 0,11 4 0,44
segmentasi pasar
2. ketergantungan musim bunga 0,15 4 0,60
3. tidak ada perhatian khusus dari
pemerintah 0,09 2 0,18
4. belum ada kerjasama dengan pihak lain 0,06 2 0,12
Jumlah kumulatif 0,41 12 1,34
Total 1.00 25 3,43
Sumber: Data Primer setelah diolah,2022
berdasarkan bobot dampak sangat penting hingga tidak penting. Data menunjukkan
bahwa bobot peluang lebih besar dibanding bobot ancaman. Terlihat bahwa faktor
strategi eksternal yang memiliki skor tertinggi pada faktor peluang adalah
permintaan produk yang tinggi dengan skor sebesar 0,88 sedangkan skor terendah
pada faktor kekuatan adalah salah satu obat alami untuk berbagai penyakit dengan
skor 0,14 sedangkan pada faktor ancaman, skor tertinggi terdapat pada
ketergantungan musim bunga dengan skor sebesar 0,60 dan faktor ancaman dengan
skor terendah adalah belum ada kerjasama dengan pihak lain dengan skor sebesar
0,12. Adapun total jumlah skor faktor peluang sebesar 2,09 dan jumlah skor faktor
ancaman sebesar 1,34 total jumlah skor matriks eksternal pengembangan budidaya
32
lebah madu Trigona Sp di Kecamatan Sinoa sebesar 3,43.
I II III
Besar
Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan melalui
melalui integrasi melalui integrasi “turn around”
vertikal horizontal
3,0 IV V VI
TOTAL
SKOR EFE Sedang
Stabilitas Pertumbuhan Divestasi
melalui integrasi
stabilitas
2,0
VII VIII IX
Rendah
Pertumbuhan Pertumbuhan Likuiditas
melalui melalui
diversifikasi diversifikasi
konsentrik konglomerat
1,0
Pada gambar 3. dapat diketahui bahwa skor strategi internal yaitu sebesar
3,19 dan skor strategi eksternal sebesar 3,43. Dari hasil data perhitungan dapat
integrasi vertikal sehingga dapat meningkatkan kendali atas pasokan bahan baku
dan penjualan.
33
3.6 Definisi Operasional
dalam mengambil data dan informasi serta menyamakan persepsi dalam penelitian
3. Input produksi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh petani lebah madu
4. Output produksi adalah hasil yang didapatkan dari proses budidaya lebah
5. Lahan adalah luas tanah yang bisa digunakan oleh manusia untuk
6. Modal adalah harta benda berupa barang dan dana yang dapat dimanfaatkan
7. Tenaga kerja merupakan individu yang bekerja dalam proses produksi madu
Trigona Sp.
8. Lebah Trigona Sp adalah salah satu jenis lebah tanpa sengat yang memiliki
9. Nektar adalah cairan pada bunga yang dapat diserap oleh lebah sebagai
pakan.
34
10. Resin adalah getah atau cairan yang dimanfaatkan lebah untuk membuat
kantong madu.
11. Log adalah media atau tempat yang digunakan untuk menampung telur dan
12. Madu Trigona Sp adalah madu yang dihasilkan oleh jenis lebah tanpa sengat
13. Profit adalah keuntungan atau pendapatan yang didapatkan dari sebuah
usaha tertentu.
14. Bibit lebah Trigona Sp adalah anakan lebah Trigona Sp dari hasil pecah
15. Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu bidang usaha tertentu
16. Kerjasama adalah hubungan antara 2 orang atau lebih yang saling
menguntungkan.
17. Polen adalah pakan lebah pada bunga yang memiliki nilai ekonomis.
18. Propolis adalah zat resin yang dikumpulkan oleh lebah yang memiliki nilai
ekonomis.
35
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
luas wilayah 43.00 km atau 10,86% luas wilayah Kabupaten Bantaeng. Kecamatan
Sinoa, desa yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Bonto Karaeng dengan luas
13,43 km disusul Desa Bonto Majannang dengan luas 10,31 km. Sedangkan desa
yang memiliki luas wilayah terkecil adalah Desa Bonto Tiro dengan luas 3,34 km.
36
4.2 Kondisi Demografis
jiwa, Desa Bonto Tiro sebanyak 2.379 Jiwa, Desa Bonto Bulaeng sebanyak 2.360
Jiwa, Desa Bonto Maccini sebanyak 1.883 Jiwa, Desa Bonto Karaeng sebanyak
1.578 Jiwa, Desa Bonto Majannang sebanyak 1.491 Jiwa. Jumlah penduduk
tertinggi terdapat pada Desa Bonto Matene yaitu sebanyak 2.659 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk terkecil terdapat pada Desa Bonto Majannang yaitu sebanyak
1.491 Jiwa.
37
4.2.1 Kondisi Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk di Kecamatan Sinoa pada tahun 2019 yaitu 12.350 jiwa,
terdiri dari 5.987 jiwa laki-laki dan 6.363 jiwa perempuan. Untuk lebih jelasnya
Sinoa sebanyak 12.350 terdiri dari 5.987 jiwa laki-laki dan 6.363 jiwa perempuan.
penduduk 1.883 jiwa terdiri dari 928 jiwa laki-laki dan 955 jiwa perempuan, Desa
Bonto Karaeng dengan jumlah penduduk 1.578 jiwa terdiri dari 760 jiwa laki-laki
dan 818 jiwa perempuan, Desa Bonto Matene dengan jumlah 2.659 jiwa terdiri dari
1.276 jiwa laki-laki dan 1.383 jiwa perempuan, Desa Bonto Bulaeng dengan jumlah
2.360 jiwa terdiri dari 1.160 jiwa laki-laki dan 1.200 jiwa perempuan, Desa Bonto
Majannang dengan jumlah penduduk 1.491 jiwa terdiri dari 719 jiwa laki-laki dan
772 jiwa perempuan, Desa Bonto Tiro dengan jumlah penduduk 2.379 jiwa terdiri
38
4.3 Kondisi Pertanian
uakni musim kemarau dan musim hujan. Kecamatan Sinoa merupakan salah satu
700 mdpl, oleh karena itu Kecamatan Sinoa menjadi salah satu wilayah yang
Sinoa yaitu jagung, padi, cabai, bawang merah, alpukat, kopi hingga kakao.
Populasi ternak yang paling banyak dikembangkan oleh masyarakat yaitu kuda
39
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.1 Umur
dalam bertani yaitu umur, perbedaan tingkat umur akan mempengaruhi tingkat
produktif dan cepat menerima inovasi dibandingkan dengan usia petani tua.
Untuk lebih jelasnya jumlah informan berdasarkan golongan umur dapat kita
Tabel 10. Menjelaskan bahwa dari seluruh informan, ada 3 orang (75%)
yang memiliki berumur antara 25 – 38 tahun, dan 1 orang (25%) yang berumur
bahwa sebagian besar informan masih berada pada usia produktif dengan
40
5.1.2 Pengalaman Usahatani
didukung oleh usia produktif petani dan kemampuan mengatasi masalah yang
dihadapi dalam proses produksi dengan lebih banyak pengalaman waktu yang
41
5.2 Strategi Pengembangan Budidaya Lebah Madu Trigona Sp
Matriks SWOT.
kekuatan dan kelemahan internal yang dihadapi sehingga dapat disesuaikan dengan
peluan dan ancaman yang dimilikinya dalam pengembangan budidaya lebah madu
42
pakan lebah madu
Trigona Sp yang
melimpah
yang didasari oleh kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam
populasi madu Trigona Sp yang melimpah dan meningkatkan populasi lebah madu
43
5.2.2 Strategi W-O (Kekuatan Dan Ancaman
Adapun strategi W-O yakni peningkatan pemahaman terkait budidaya lebah
permintaan produk yang tinggi dan meningkatkan promosi serta pemasaran dengan
peningkatan tingkat pemasaran dan bermitra dengan pihak pemerintah dalam hal
ini Dinas Koperasi untuk menjadi salah satu UMKM dan memiliki legalitas dari
44
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
produksi dilakukan secara modern untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
hasil produksi. Strategi W-T meliputi a) Perlunya dukungan dan kerjasama dengan
pihak lain untuk pengadaan sarana produksi dan permodalan, b) Bermitra dengan
Dinas Koperasi untuk menjadi salah satu UMKM dan memiliki legalitas dari
pemerintah daerah.
6.2 Saran
hasil penelitian yaitu untuk memaksimalkan proses produksi budidaya lebah madu
45
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, A.D. 2006. Potensi Propolis Lebah Madu Trigona Sp. Skripsi. Sarjana
Departemen Biokimia, Fakultas Matematika. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Ernita, Evi. 2022. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Lebah Madu Trigona Sp
(Studi Kasus Usaha Kecil Menengah (Ukm) Trigona Sp Tiro Di Desa Tritiro
Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar
Faridah, A., Widjanarko, S. B., Sutrisno, A., & Susilo, B. 2009. Optimasi Produksi
Tepung Porang Dari Chip Porang Secara Mekanis Dengan Metode
Permukaan Respons. Teknik Industri, 12(2), 155–166.
Mubarak, Fathul Nur. 2015 Strategi Pengembangan Usaha Tani Ubi Jalar Berbasis
Agribisnis (Studi Kasus di Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten
Takalar)
Muniruddin, Said. 2018. Bintang Arasy. Darussalam: Siah Kuala University Press
Novandra, Alex. 2013. Peluang Pasar Produk Perlebihan Indonesia. Aceh: Balai
Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu :Perum Perhutani
46
Riendriasari, S.D. 2013. Budidaya Lebah Madu Trigona Sp. Mudah Dan Murah.
Makalah Seminar Alih Teknologi “Budidaya Lebah Madu Trigona Sp”.
Balai Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Mataram
Setiawan, A., Sulaiman R., dan Arlita T. 2016. Strategi Pengembangan Usaha
Lebah Madu Kelompok Tani Setia Jaya di Desa Rambah Jaya Kecamatan
Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Faperta Vol. 3 No.1 Februari
2016
Setiawan, A., Susdiyanti, Tun., Meiganati, K. B., 2021. Produktifitas lebah Trigona
Sp Pada Berbagai Teknik Budidaya di Desa Nayagati Kecamatan
Luewidamar Kabupaten Lebak.
Syarifuddin. ST. 2017. Kurikulum dan pembelajaran. Edisi Ke-1. Jakarta: Rajawali
Pers.
Hikmah Nurul Auliah. 2013 .Pusat Perlebahan Nasional Parung Panjang. Lebah
Madu, Cara Beternak, Pemanfaatan. Bogor.
47
Lampiran 1. Pedoman wawancara penelitian di Kecamatan Sinoa Kabupaten
Bantaeng
Judul Penelitian:
I. IDENTIFIKASI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : L/P
Pendidikan Terakhir :
Pengalaman Usahatani :
Luas Lahan Budidaya :
Jumlah Pendapatan :
Jumlah Tanggungan keluarga :
48
B. Analisis Faktor Eksternal
Keterangan:
Pertanyaan Lanjutan:
Trigona Sp?
Sp?
5. Apa kendala yang anda hadapi dalam membudidayakan lebah madu Trigona Sp?
49
Lampiran 2. Identitas petani Informan
Umur Pengalaman Tingkat
No. Nama Informan
(Tahun) Usahatani Pendidikan
1. Sabir 38 5 SMA
2. Zulkarnaen J 27 3 S1
3. Hading 67 7 SD
4. Abi 27 3 SMA
50
Lampiran 4. Data Hasil Wawancara
51
b. Rekapitulasi Rating untuk Faktor Internal dan Eksternal
Faktor Internal Rata-
I1 I2 I3 I4 Jumlah
Kekuatan rata
Minim pembiayaan 4 4 4 4 16 4
Populasi lebah madu Trigona Sp
2 3 2 2 9 2
yang melimpah
Ketersediaan vegetasi pakan lebah
3 3 3 3 12 3
yang melimpah
Mudahnya pemeliharaan 2 2 1 1 5 1
Kelemahan
Kurangnya pengetahuan terkait
pengembangan budidaya lebah 4 4 4 4 16 4
madu Trigona Sp
promosi dan pemasaran masih
2 3 2 3 10 2
tergolong sangat sederhana
Teknologi produksi masih bersifat
2 2 2 2 8 2
tradisional
kurangnya perhatiaan pemerintah
4 4 4 3 15 4
daerah
52
Lampiran 5. Analisis Data Primer
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Minim Pembiayaan 1.Kurangnya pemahaman terkait pengembangan
budidaya lebah madu Trigona Sp
2. Populasi lebah madu Trigona Sp yang melimpah 2.Promosi dan pemasaran masih tergolong sangat
sederhana
3. Ketersediaan vegetasi pakan lebah yang melimpah 3.Teknologi produksi masih bersifat tradisional
4. Mudahnya pemeliharaan 4. Kurangnya perhatian pemerintah daerah
PELUANG ANCAMAN
1. Lingkungan budidaya yang sangat strategis 1. Belum adanya pangsa pasar dan
segmentasi pasar
2. Permintaan produk yang tinggi 2. Ketergantungan musim bunga
3. Salah satu obat alami untuk berbagai penyakit
3. Tidak ada perhatian khusus dari
pemerintah
4. Kurangnya pesaing dengan jenis komoditi lebah 4. Belum ada Kerjasama dengan pihak lain
53
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian di Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng
54
Gambar 3. Foto bersama Bapak Mh
55
Gambar 5. Foto Bersama Bapak Ab
56
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian
57
58
59