TANTRI MULIANI
105960202415
i
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI
DI DESA WONOREJO KECAMATAN MANGKUTANA KABUPATEN
LUWU TIMUR
TANTRI MULIANI
105960202415
SKRIPSI
merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
Tantri Muliani
1059602052415
ABSTRAK
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
ini. Salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang merupakan
tauladan bagi kaum muslimin dimuka bumi ini. Walaupun berbagai macam
tantangan yang dihadapi, tetapi semua itu telah memberikan pengalaman yang
maupun dorongan moril dan materil, untuk itu pada kesempatan ini dengan segala
terselesaikan.
2. Bapak H. Burhanuddin, S.Pi., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian
3. Ibu Dr. Sri Mardiyati. S.P., M.P selaku ketua Prodi Studi Agribisnis fakultas
4. Kedua orangtua penulis ayahanda Jamil dan ibunda tercinta Sukati yang tak
memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
kepada penulis.
Kabupaten Luwu Timur beserta jajarannya serta para petani yang telah
7. Semua sahabat dan teman-teman yang tidak dapat disebut satu persatu serta
kesempurnaan. Oleh karena itu kritikan dan saran pembaca yang sifatnya
Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan jiwa kami berharap semoga
Wassalam
Tantri Muliani
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... v
I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kuisioner Penelitian
Identitas Responden
Rekapitulasi Data
Dokumentasi Penelitian
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Nomor Halaman
4. Matrik SWOT........................................................................................ 32
No Halaman
No Halaman
sosial ekonomi dan politik tetapi juga berdampak pada ketersediaan bahan-bahan
Padi merupakan komoditas strategis ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan
politik karena tanaman pangan terpenting yang menyangkut hajat hidup dan
kebutuhan dasar hampir seluruh rakyat Indonesia serta menjadi prioritas dalam
Kondisi ini memiliki kaitan yang erat dengan manajemen produksi padi yang
berpengaruh terhadap pengelolaan konsumsi dan memiliki multiplier efek
penduduk dari non beras ke beras. Terjadinya penciutan lahan sawah irigasi subur
akibat konversi lahan untuk kepentingan non pertanian, dan munculnya fenomena
penduduk, Andriani (2008) dalam Bima Satria, Erwin Masrul Harahap dan
Jamilah (2016).
pangan. Penggunaan varietas unggul padi yang berpotensi hasil tinggi dan
cara tanam telah berhasil meningkatkan produktivitas padi, Irawan (2004) dalam
Lahan sawah di Kabupaten Luwu Timur seluas 26.487 hektar yang terdiri
dari 24.843 hektar sawah irigasi, 1.609 hektar sawah tadah hujan dan 35 hektar
sawah pasang surut. Tahun 2016, produksi padi sawah di Luwu Timur mencapai
307.265,92 ton dari luas panen sebesar 42.910 hektar. Rata-rata Produktivitas padi
(padi sawah dan padi ladang) di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2016 sebesar
71,61 Ton/Ha dengan luas panen sebesar 42.810 Ha dan produksi 307.265,92 ton.
Pada tahun 2016, luas lahan sawah di Kecamatan Mangkutana seluas 2.248
tanaman padi dan Jagung. Total Produksi Padi Tahun 2016 sebesar 16.415 ton
dari luas panen 2.345 hektar. Musim tanam padi pada april-september 2018 total
produksi padi di desa wonorejo sebesar 7,94 ton dari luas panen 257,5 hektar
kemudian total produksi pada oktober-maret 2018/2019 sebesar 6,23 ton dari luas
Desa Wonorejo merupakan salah satu Desa dari 11 Desa yang ada di
Desa Wonorejo terdiri dari 4 Dusun yaitu : Dusun Sendang Sari 01, Dusun
Sendang sari 02, Dusun Sendang Rejo, dan Dusun Sendang Mulyo.
Secara umum Desa Wonorejo adalah Daerah Dataran Rendah dan sedikit
Desa Wonorejo di huni oleh berbagai Suku ( Etnis ) yang antara lain :
Suku Jawa, Toraja, Bugis, Batak, Pamona. Adapaun Suku yang Dominan adalah
Suku Jawa. Agama yang di anut oleh Penduduk Desa Wonorejo adalah : Islam
dan Kristen.
Berdasakan penjelasan diatas maka peneliti mengambil judul “Strategi
Kabupaten Luwu Timur“ Karena padi adalah komoditas yang memiliki persoalan
produksi dan produktifitas padi, agar produksi dan produktivitas padi dapat
ditingkatkan.
Luwu Timur
Muhammadiyah Makassar.
padi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. UsahaTani
Menurut Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti (2007) dalam Bayu
Murdiantoro (2011) Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani
mengelola input dan faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, teknologi, pupuk,
benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinu untuk menghasilkan
Usahatani pada dasarnya adalah alokasi sarana produksi yang efisien untuk
dikatakan berhasil kalau diperoleh produksi yang tinggi dan sekaligus juga
berbagai alternative penggunaan sumber daya yang terbagi yang meliputi lahan,
tenaga kerja, modal, dan waktu. Dalam usahatani juga terjadi kegiatan
mengorganisasi (mengelola) asset dan cara dalam pertanian atau suatu kegiatan
yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha
dua corak dalam pengelolahannya yaitu usahatani yang bersifat subsistem adalah
adanya suatu usahatani yang mencari laba atau profit yang sebesar-besarnya.
Tanaman padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penghasil beras yang
Pusat Statistik (2014) dalam Windi eka pratiwi (2016), konsumsi beras di
Indonesia tergolong tinggi yaitu sebesar 97,4 kg/kapita/tahun pada tahun 2013.
pokok. Tanaman penghasil makanan pokok hampir sebagian penduduk dunia ini
merupakan tanaman yang unik. Tanaman ini dapat hidup pada dua ekosistem,
yaitu ekosistem darat dan air. Padi dapat hidup baik di sawah maupun di darat
(tanpa air tergenang) sehingga berdasarkan tempat tumbuhnya dikenal dua jenis
padi : padi sawah dan padi gogo. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa padi
dalam pembangunan pertanian. Menurut sejarah, padi telah dikenal dan ditanam
sendirisendiri. Jenis padi itu berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaanya
antara lain terletak pada umur tanaman, banyaknya hasil, mutu beras, dan tahan
tidaknya terhadap gangguan hama maupun penyakit. Secara keseluruhan kualitas
padi yang terdapat di masing-masing daerah itu sangat rendah, mungkin hasilnya
sedikit, mudah diserang hama atau penyakit dan lain-lain. Namun masih banyak
Produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan kalau tiada bahan-bahan
yang memungkinkan dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan
dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor
penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor
produksi.
a. Tanah
Menurut (Rosyidi 2009) dalam (Khairul Umri, 2017) yang dimaksud dengan
istilah land atau tanah disini bukanlah sekedar tanah untuk ditanami atau untuk
ditinggali saja, tetapi termasuk pula di dalamnya segala sumber daya alam
(natural resources). Itulah sebabnya faktor produksi yang pertama ini sering kali
pula disebut dengan sebutan natural resources di samping juga sering disebut
land. Dengan demikian, istilah tanah atau land ini maksudnya adalah segala
sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal atau tersedia di alam ini
1. Tenaga penumbuh yang ada di dalam tanah, baik untuk pertanian, perikanan,
maupun pertambangan.
2. Tenaga air baik untuk pengairan, pegaraman, maupun pelayaran, termasuk
juga disini adalah misalnya, air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh
Perusahaan Minum.
3. Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau, tambak, kuala,
5. Living Stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak
dimaksudkan dengan istilah tanah (land) maupun sumber daya alam (natural
resouces) disini adalah sebagai sumber asli yang tidak berasal dan kegiatan
Menurut Daniel (2004) dalam Khairul Umri (2017) menjelaskan bahwa faktor
alam lainnya seperti air, udara, temperatur, sinar matahari dan lainnya. Selain itu,
luas penguasaan lahan untuk pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting
b. Tenaga Kerja
ekonomi yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja manusia (labor) bukanlah
segala fisik lainnya. Hal yang dimaksudkan disini memang bukanlah sekedar
labor atau tenaga kerja saja, tetapi lebih luas lagi yaitu sumber daya manusia
(human resources). Istilah yang tersebut terakhir itu nyata-nyata lebih luas artinya
tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi juga kemampuan mental
atau kemampuan nonfisiknya, tidak saja tenaga terdidik tetapi juga tenaga yang
tidak terdidik tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga yang tidak terampil. Di
dalam istilah atau pengertian human resources itu terkumpullah semua atribut
orang berkata bahwa kualitas atau mutu sumber daya manusia suatu bangsa itu
Disisi lain tenaga kerja juga didefinisikan sebagai angkatan kerja yang
bangsa, jam kerjanya semakin pendek, pengertian ini dikemukakan oleh (Noor,
dalam Khairul Umri (2017) adalah tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah
bekerja, sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan pekerjaan lain seperti
bersekolah dan mengurus rumah tangga. Di Indonesia yang dimaksud tenaga kerja
adalah penduduk yang berusia 10 tahun/ lebih, Indonesia tidak mengenal batasan
Sebagian kecil penduduk Indonesia yang menerima tunjangan dihari tua, yaitu
sehari-hari. Oleh sebab itu mereka yang telah mencapai usia pensiun biasanya
c. Modal
Menurut Rosyidi (2009) dalam Khairul Umri (2017) Faktor produksi yang
ketiga adalah modal (capital). Lengkapnya, nama atau sebutan bagi faktor
produksi yang ketiga ini adalah real capital goods (barang-barang modal riil),
yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi
salah satu saja dari pengertian modal seluruhnya, sebagaimana yang sering
dipergunakan oleh para ahli ekonomi. Sebab, modal juga mencakup arti uang
produksi lainnya.
Seseorang tentu saja tidak akan dapat membangun sebuah jembatan atau
menenun kaos oblong, misalnya dengan menggunakan uang. Orang hanya dapat
kemudian baru bisa dilakukan proses produksi. Oleh karena itu, pentinglah
riil (real capital goods) dan modal uang (money capital) yakni dana yang
digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya. Hal
yang dimaksudkan dengan “modal” dalam faktor produksi yang ketiga ini adalah
dalam Khairul Umri (2017) bahwa modal merupakan biaya untuk pendirian
berdiri. Menurut Noor (2007) dalam Khairul Umri (2017) memberikan pengertian
2.4. Strategi
a. Pengertian Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumbar daya. Intinya
strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk
b. Perumusan strategi
1. Analisis SWOT
berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan wilayah
pembangunan.
strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
5 = sangat penting)
Langkah kedua adalah menjumlahkan bobot kekuatan dan bobot
yang terdapat pada kekuatan dan kelemahan, sehingga total nilai bobot tersebut
menjadi 1 atau 100%. Dengan cara yang sama dihitung bobot. Dan bobot relatif
terhadap kemungkinan yang akan terjadi dalam jangka pendek (misalnya satu
tahun kedepan). Nilai rating untuk varibel kekuatan deberi nilai 1 sampai 4.
di bandingkan pesaing utama. Di beri nilai 2 kalau indikator itu kinerjanya sama
dengan pesaing utama. Sedangkan diberi nilai 3 dan 4, kalau indikator tersebut
lebih baik dibandingkan pesaing utama. Semakin tinggi nilainya artinya kinerja
indikator tersebut tahun depan akan semakin baik dibandingkan pesaing utama.
menurun dibandingkan pesaing utama. Pada tahun depan. Artinya pemberian nilai
Nilai score diperoleh berdasarkan hasil nilai bobot dikali nilai rating.
Total nilai score unruk internal factor menunjukkan bahwa semakin nilainya
dibandingkan kelemahannya.
Begitu juga dengan totol nilai score untuk faktor internal. Semkain total
peluang. Sedangkan apabila total nilai score mendekati 4, artinya semakin banyak
persaingan yang akan terjadi pada kotporat, unit bisnis, maupun produk yang kita
akan analisis. Berdasarkan posisi ini kita dapat menentukan staregi yang tepat
terhadap strategi pemasaran yang telah diterapkan selama ini, sehingga mampu
meningkat pula.
Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam kendali
organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan
4. Matriks Internal-Eksternal
kombinasi total nilai terboboti dari matrik IFE dan matrik EFE. Sembilan sel
strategi pada matrik IE dapat dikelompokkan menjadi tiga sel strategi utama,
yaitu:
a) Sel tumbuh dan bina (sel I, II, IV). Strategi yang mungkin tepat dikembangkan
horisontal.
b) Sel pertahankan dan pelihara (sel III, V, VII). Strategi yang mungkin tepat
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka perlu dipertajam posisi
produk dalam persaingan bisnis dengan analisis IE dalam bentuk matrik IE.
Kuadran IV
Kuadran II
Defensive
Difersificative
Berbagai Ancaman
Keterangan :
Kuadran I :
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
Kuadran II :
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/jasa).
Kuadran III :
Kuadran IV :
6. Matriks SW
Matriks SWOT merupakan kombinasi dari daftar yang ada pada matriks
IFE dan EFE yang digunakan untuk menyusun alternatif strategi perusahaan untuk
a. Pengertian Produktivitas
dengan input (masukan). Jika produktivitas naik hal ini hanya dimungkinkan oleh
adanya peningkatan efisiensi ( waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknis
Menurut Paul Mali seperti yang dikutip oleh Sedarmayanti (2001) dalam
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan
diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu”.
dan kemudian cara mengukur baik output maupun input. Secara garis besar setiap
variabel dapat dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan nilai rupiah
antara lain: varietas, tingkat kesesuaian lahan (termasuk luas dan kualitasnya),
jenis teknologi yang digunakan, ketersediaan modal, kualitas pupuk dan input
(2016).
b. Perhitungan Produktivitas
berikut.
Produktivitas adalah rasio dari total output dengan input yang
Nurul (2016).
Usahatani padi banyak diusahakan pada kualitas input seperti lahan yang
Faktor internal merupakan faktor dari dalam yang mempengarhi produksi padi
variable terkait Y dan satu atau lebih variable bebas yang disebut X. Sedangkan
(opportunities), dan ancaman (threats). Dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Sedangkan. Hasil dari dua analisis diatas akan menghasilkan bagaiman
Timur.
Usahatani Padi
Faktor Produksi
a. Luas lahan
b. Benih
c. Pupuk
d. Pestisida
e. Tenaga Kerja
Output
Produktivitas Lahan
Alternatif Strategi
maksudnya dalam pengambilan sampel ini peneliti memilih petani secara acak
Kabupaten Luwu Timur sebanyak 285 orang petani yang menanam padi melalui
dengan mengambil 10% dari populasi sehingga sampel yang diambil yakni 30
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang
diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari
100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau lebih (Arikunto,2010).
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
kuantitatif. Data Kuantitatif yaitu data informasi yang berupa simbol angka atau
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Data Primer Data
primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu dari petani
1. Observasi
padi.
2. Wawancara
langsung untuk dijadikan data yang tidak diperoleh dari sumber data yang lain.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti berbagai
macam dokumen yang relevan dan berguna untuk bahan analisis penelitian ini.
a. Regresi Berganda
Analisis ini digunakan sebagai alat analisis peramalan nilai dua variabel
bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Rumus persamaan regresi berganda
X1 =- Luas Lahan
X2 = Benih
X3 = Pupuk
X4= Pestisida
fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan output. Bentuk fungsi
produksi yang digunakan adalah Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk
Y = f (X 1, X 2, X 3 ,…, X n)
di mana:
Y = jumlah output
X 1, X 2, X 3 ,…, X n = jumlah input faktor (seperti luas lahan, benih, pupuk dan
pestisida).
dependen dan dua atau lebih variabel independen. Bentuk umum dari fungsi cob-
Keterangan:
Y= Output
X1, X2 ,X3 ,X4, X5, X6 = jenis input yang digunakan dalam proses
produksi
dapat diolah lebih lanjut menggunakan analisis regresi linear berganda. Sehingga
peramaannya menjadi :
Keterangan:
Ln = logaritma natural
sumber informasi.
produktivitas perusahaan.
b. Memberikan bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan
1,0 (sangat penting). Bobot yang diberikan pada satu faktor menunjukkan
besar terhadap kinerja perusahaan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua
kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan besar
d. Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat yang sudah ditentukan untuk
Total skor pembobotan pada matrik IFE berkisar antara 1,0 sampai dengan
4,0 dengan rata-rata 2,5. Apabila hasil IFE matriks di bawah 2,5 berarti
Tetapi apabila hasil IFE matriks di atas 2,5 berarti perusahaan berada pada posisi
antara lain :
produktivitas perusahaan.
b. Memberikan bobot setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat
berhasil dalam industri tersebut. Jumlah seluruh bobot yang harus diberikan
atau 4.
d. Mengalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang
dibobot.
Pada matrik EFE, total skor pembobotan berkisar antara 1,0 sampai
dengan 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total skor 4,0 menunjukkan perusahaan mampu
merespon peluang untuk menghindari ancaman dengan baik, sedangkan total skor
kombinasi total nilai terboboti dari matrik IFE dan matrik EFE. Sembilan sel
strategi pada matrik IE dapat dikelompokkan menjadi tiga sel strategi utama,
yaitu:
a. Sel tumbuh dan bina (sel I, II, IV). Strategi yang mungkin tepat dikembangkan
b. Sel pertahanan dan pelihara (sel III, V, VII). Strategi yang mungkin tepat
internal yang lemah, nilai 2,0 – 2,99 dianggap sedang dan nilai 3,0 – 4,0 dianggap
kuat.
Total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 – 1,99 menunjukkan posisi
eksternal rendah ; nilai 2,0 – 2,99 dianggap sedang, dan nilai 3,0-4,0 dianggap
TOTAL RATA-RATA
TERTIMBANG IFE
1,0
4. Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan kombinasi dari daftar yang ada pada matriks
IFE dan EFE yang digunakan untuk menyusun alternatif strategi perusahaan untuk
1. Usaha Tani adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang pertanian dengan
besar.
3. Output adalah hasil yang di peroleh dari proses pengelolahan suatu produk
atau jasa.
memelihara dan menumbuhkan tanaman tersebut seperti ( padi, buah dll) baik
7. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi produksi padi yang berasal
8. Faktor eksternal adalah faktor dari luar yang mempengaruhi produksi padi
9. SWOT adalah strategi untuk mengevaluasi suatu kegiatan bisnis yang baru
Desa Wonorejo merupakan salah satu Desa dari 11 Desa yang ada di
Desa Wonorejo terdiri dari 4 Dusun yaitu, Dusun Sendang Sari 01, Dusun
Secara umum Desa Wonorejo adalah Daerah Dataran Rendah dan sedikit
Desa Wonorejo terletak 0,5 Km dari Ibu Kota Kecamatan atau 55 Km dari
Ibu Kota Kabupaten Luwu Timur dengan luas wilayah 5,1 Km2, yang
Persawahan merupakan daerah yang terluas dan menjadi Penghasil terbesar dari
Mangkutana.
4.2 Kondisi Demografis
Penduduk Desa Wonorejo terdiri dari 647 KK dengan Jumlah Jiwa 2.151
Laki:
a. Kependudukan
2019.
Wonorejo lebih sedikit yaitu 119 jiwa dengan persentase sebanyak 44,41%
b. Mata Pencaharian
pencaharian sebagai : Petani, Peternak, Buruh Tani, dan sebahagian Kecil sebagai
sebagai Petani yakni sebanyak 236 orang , peternak sebanyak 4 orang, buruh
hrian sebanyak 182 orang, PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 32 orang,
sebanyak 12 orang, buruh tani sebanyak 97 orang, wiraswasta sebanyak 138 orang
Luas lahan persawahan 365 hektar. Produksi padi menurun dari 7,94 ton/ha di
musim tanam April-September tahun 2018 menjadi 6,8 ton/ha pada musim tanam
produktivitas padi tersebar dari beberapa dusun yang ada di Desa Wonorejo
sebanyak 5 informan.
serta status dari petani tersebut. Identitas yang diuraikan dalam pembahasan
berikut dapat memberikan informasi dari berbagai aspek keadaan yang diduga
untuk diketahui. Berbagai aspek karakteristik yang di maksud dapat dilihat dari
segi umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan usahatani, jumlah
a. Umur Responden
kemampuan fisik dan pola pikir. Umumnya petani yang berusia lebih muda
cenderung lebih berani mengambil resiko jika dibandingkan dengan petani yang
berusia tua. Tingkat umur merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi
petani yang melakukan usahatani padi. Umur sangat mempengaruhi kemampuan
fisik dan cara berfikir sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan
1 23-31 1 3,33
2 32-40 4 13,33
3 41-49 14 46,66
4 50-58 8 26,66
5 59-67 3 10
Jumlah 30 100
kelompok umur 41-49 tahun. Melihat hal tersebut sangat bagus karena umur yang
masih sangat produktif sangat mampu menyerap informasi untuk sampai pada
baru dalam rangka pencapaian tingkat produksi yang optimal. Semakin tinggi
pendidikan formal yang pernah diperoleh responden maka semakin tinggi pula
1 Sekolah Dasar 15 50
2 SMP 4 13
3 SMA 11 37
Jumlah 30 100
orang atau 50% tamat SMP sebanyak 4 orang atau 13% sedangkan yang tamat
keluarga yang ditanggung, maka semakin besar pula tuntutan yang untuk
1 1 2 6,66
2 2 9 30
3 3 11 36,66
4 4 6 20
5 >5 2 6,66
Jumlah 30 100
d. Pengalaman Berusahatani
dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan usaha taninya,
mengelolah usahataninya. Sebab dapat menjadi pedoman pada masa yang akan
datang. Mereka yang masih berusia muda relatif belum berpengalaman, sehingga
sudah berusia tua banyak berpengalaman dalam berusaha sehingga sangat berhati
1 4-11 3 10
2 12-19 4 13,33
3 20-27 15 50
4 28-35 5 16,66
5 36-43 3 10
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2019
Pada Tabel 7 terdapat nilai probabilitas uji F sebesar 0,000003 yang lebih
kecil dari alfa 0,05 (α: 0,05: 5%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi
yang diestimasi secara bersama-sama (simultan) adalah signifikan terhadap
kesesuaian model empiris (goodness of fit) dan model ini layak digunakan.
pengaruh secara simultan pada variabel benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja,
faktor eksternal dan faktor internal memiliki proporsi dan kontribusi simultan
sebesar 78,81 persen terhadap variabel produktivitas padi per hektar. Sedangkan
sisa dari nilai R2 sebesar 21,19 persen (100%-78,81%) dipengaruhi oleh variabel
Hasil analisis secara parsial pada model ini ditunjukkan pada nilai
probabilitas uji t. Hasil probabilitas uji t pada variabel pupuk (LnX2) sebesar
0,0001 yang lebih kecil dari alfa (α : 0,05) dinyatakan bahwa variabel pupuk
koefisien elastisitas pupuk sebesar 0,539 dinyatakan bahwa jika penggunan pupuk
menjadi 555,41 kg/ha, maka akan bertambah sebesar 0,539 persen produktivitas
padi yang sebesarnya menjadi 6.581,07 kg/ha dari rata-rata sampel (4.276,30
(0,539).
Hasil probabilitas uji t pada variabel pestisida (LnX3) sebesar 0,0939 yang
lebih kecil dari alfa (α: 0,05), dinyatakan bahwa variabel pestisida bepengaruh
ml/ha), maka akan bertambah sebesar 0,1888 persen produktivitas padi yang
sebesarnya menjadi 4.357,04 kg per hektar dari rata-rata sampel (4.276,30 kg/ha).
(0,1888).
Hasil probabilitas uji t pada variabel tenaga kerja (LnX4) sebesar 0,0024
yang lebih kecil dari alfa (α : 0,05) dinyatakan bahwa variabel tenaga kerja
koefisien elastisitas tenaga kerja sebesar 0,2553 dinyatakan bahwa jika penggunan
tenaga kerja jumlahnya sebesar 12,56 HOK/ha (rata-rata TK) ditambah 1 persen
menjadi 12,69 HKO per hektar, maka akan bertambah sebesar 0,2553 persen
produktivitas padi yang sebesarnya menjadi 5.368,20 kg per hektar dari rata-rata
sampel (4.276,30 kg/ha). Hasil analisis standard error pada Tabel 7 sebesar
0,0748 yang merupakan nilai terendah dari enam variabel independen. Nilai
standard error ini terdapat pada variabel tenaga kerja yang dinyatakan bahwa
variabel tenaga kerja adalah variabel utama dari dua variabel yang signifikan.
(0,2553).
5.3 Analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation
(EFE)
matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (External Factor
Evaluation) untuk mengetahui faktor mana yang mempunyai pengaruh besar atau
Akses jalan untuk kegiatan usahatani padi cukup baik dan akses jalan
Kabupaten Luwu Timur baik dengan kata lain jalan sudah di aspal.
Produksi padi yang relatif tinggi dimasukkan dalam kekuatan karena produksi
4.2 ton/ha.
harga hasil produksi. Hanya saja umumnya petani tidak berdaya dalam
menentukan hasil produksinya. Petani yang serba terbatas dalam penawaran dan
persaingan, karena penentuan harga bukan pada petani atau dengn kata lain petani
Peralatan dan mesin pertanian masih kurang seperti mesin pemanen padi
memberikan rating dan bobot kemudian dari setiap faktor-foktor internal yang
kekuatan dan kelemahan dan selanjutkan nilai yang terbobot akan di jumlahkan
untuk mengetahui nilai bobot Internal Factor Evaluation (IFE) usahatani vanili di
dan infrastruktur yang mendukung yaitu dengan nilai terbobot 0.49, sedangkan
jumlah tanaga kerja kurang terpenuhi dengan nilai terbobot 0.38 dan kurangnya
hal ini Eksternal Factor Evaluation (EFE) yang telah ditentukan berdasarkan hasil
No Peluang Ancaman
1 Banyak tersedia unit pelayanan Tingginya suku bunga
simpan pinjam
2 Iklim dan cuaca yang cocok Masalah banjir dan kekeringan yang
bisa terjadi
3 Sistem pengairan yang mendukung Sistem pengalihan air kurang
merata
4 Luasnya lahan pertanian Hama dan penyakit masih menjadi
masalah serius bagi petani
Sumber : Data Primer Hasil Wawancara 2019
menggunakan jasa tersebut hal ini menjadi peluang bagi petani padi di Desa
Iklim dan cuaca relatif cocok untuk usahatani Padi di Desa Wonorejo
peluang bagi para petani Padi dalam menjalankan usahatani padi di Desa
Luwu Timur sudah menggunakan sistem irigasi hal tersebut menjadi peluang bagi
petani karena dalam menjalankan usahatani padi bisa 3 kali panen dalam setahun.
Pada dasarnya luas lahan yang dikelola oleh responden sangat berpengaruh
terhadap kegiatan usahataninya baik terhadap jenis komoditi maupun pada pola
unit pelayanan simpan pinjam yang ada di desa tersebut namun yang menjadi
ancaman bunga yang harus di bayar pada saat melakukan peminjaman dana sangat
Banjir dan kekeringan adalah salah satu ancaman bagi petani dalam
Kabupaten Luwu Timur. Apabila terjadi banjir maka akan menurunkan dan
bahkan dapat menyebabkan kerugian atas kegagalan produksi pada usahatani itu
sendiri.
menjadi kendala bagi sebagian petani di desa tersebut adalah tidak meratanya
pengalihan air yang dilakukan sebagian petani, hal ini menyebabkan sebagian
petani kurang mendapatkan air dalam menjalankan usahatani tersebut dan dapat
dapat mengatasi ancaman dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
terbobotnya diatas rata-rata yaitu 2,99. Peluang terbesar usahatani padi ini adalah
banyak tersedia unit pelayanan simpan pinjam yaitu dengan nilai terbobot 0,59
dan iklim dan cuaca yang cocok yaitu dengan bobot sebesar 0,57 sedangkan
ancaman terbesar adalah tingginya suku bunga ditunjukan dengan bobot 0.29 dan
gabungan dari matriks IFE dan matrik EFE. Matrik IE berisi sembilan macam sel
yang memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari matrik IFE dan matrik
EFE. Sembilan sel strategi pada matrik IE dapat dikelompokkan menjadi tiga sel
d. Sel tumbuh dan bina (sel I, II, IV). Strategi yang mungkin tepat dikembangkan
e. Sel pertahanan dan pelihara (sel III, V, VII). Strategi yang mungkin tepat
Total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 – 1,99 menunjukkan posisi
internal yang lemah, nilai 2,0 – 2,99 dianggap sedang dan nilai 3,0 – 4,0 dianggap
kuat.
jumlah skor tertimbang yaitu sebesar 3,06 sedangkan pada analisis External
Factor Evaluation (EFE) di dapat jumlah skor tertimbang sebesar 2,99 maka
dengan mengunkan strategi matriks internal dan eksternal yang dikemukakan oleh
I II III
Kuat
Tumbuh dan Tumbuh dan Pertahankan
TOTAL 3,0 – 4,0 Bina Bina dan Pelihara
3,0
RATA-RATA IV V IV
Sedang
TERTIMBANG Tumbuh dan Pertahankan dan Panen atau
2,0 – 2,99 Bina Pelihara Divestasi
EFE
2,0 VII VIII IX
Lemah
Pertahankan dan Panen atau Panen atau
1,0 - 1,99 Pelihara Divestasi Divestasi
1,0
Gambar 5. Hasil Matriks ekternal dan Internal (IE)
Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur yang berada pada sel V dengan
Internal Factor Evaluation (IFE) nilai yang terbobot 3,06 sedangkan untuk
External Factor Evaluation (EFE) nilai yang terbobot 2,99 dengan demikian sel
IV yang merekomendasikan usahatani padi pada posisi tumbuh dan bina. Dan
menghindari kerugian yang dapat dialami oleh petani padi Desa Wonorejo
dari daftar yang ada pada matriks IFE dan EFE yang digunakan untuk menyusun
memanfaatkan peluang
memanfaatkan peluang
mengatasi ancaman
ghindari ancaman.
tabel 12 berikut :
Tabel 12. Alternatif Strategi Matriks SWOT Usahatani Padi Di Desa Wonorejo
Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur
yang luas.
cara meminimalkan kelemahan yang ada (WO), ada satu alternatif strategi
yaitu:
pinjam.
yang terjadi.
perikanan skala kecil di Aceh Jaya yang disusun model matriks faktor strategi
eksternal (EFAS) dan model matriks faktor strategi internal (IFAS). Kemudian
Weakness dengan faktor luar Opportunity dan Threat. Setelah itu kita
merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan risiko dan ancaman yang
matriks grand strategy atau kuadran SWOT. Perhitungan penentuan strategi yang
Berdasarkan hasil penentuan scoring tersebut dapat kita buat matriks grand
I
0,85
II
T O
1,39
IV
III
Berdasarkan hasil dari matriks IFA dan EFE serta penentuan grand strategi, maka
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
6.1 Kesimpulan
faktor memberikan pengaruh yang nyata terhadap produktivitas padi tetapi secara
farsial atau signifikan hanya faktor produksi yakni pupuk (X2) dan Tenaga Kerja
(X4). Adapun nilai koefisien elastisitas pupuk sebesar 0,5389 dinyatakan bahwa
ditambah 1 persen menjadi 555,41 kg/ha, maka akan bertambah sebesar 0,5389
persen produktivitas padi yang sebesarnya menjadi 6.581,07 kg/ha dari rata-rata
sampel (4.276,30 kg/ha), dan Tenaga kerja (X5) adapun nilai koefisien elastisitas
sebesar 549,91 kg/ha (rata-rata pupuk) ditambah 1 persen menjadi 555,41 kg/ha,
maka akan bertambah sebesar 0,5389 persen produktivitas padi yang sebesarnya
menjadi 6.581,07 kg/ha dari rata-rata sampel (4.276,30 kg/ha). Nilai standard
error s terdapat pada variabel tenaga kerja yang dinyatakan bahwa variabel tenaga
yang luas.
c. Menambah jumlah alsintan dengan memanfaatkan unit pelayanan simpan
pinjam.
terjadi.
3. Hasil dari penentuan grand strategi, maka didapatkan peta posisi kekuatan
produksi padi yang dapat diterapkan berupa: memanfaatkan luas lahan demi
6.2 Saran
1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut akan upaya untuk mengetahui faktor
mengalami kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Husaini, Usman, et.al. 2006. Pengantar Statistik. PT. Bumi Aksara. Yogyakarta.
Satria bima et al. (2016).Peningkatan Produktivitas Padi Sawah (Oriza Sativa L.)
Melalui Penerapan Beberapa Jarak Tanam Dan System
Tanam.Skripsi.Fakultas Pertanian Usu, Medan.
KUISIONER PENELITIAN
No. Responden :
Nama Petani :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pengalaman Berusahatani :
Jumlah Tenaga
No Jenis Kegiatan Jumlah Hari HKO
kerja
1 Pengolahan Tanah
a. handtractor
b. cangkul
2 Penanaman
a. Semai
b. Tandur
3 Penyiangan
4 Pemupukan
a. pemupukan 1
b. pemupukan ke 2
c. pemupukan ke 3
5 Penyemprotan
Pestisida
6 Panen
No FAKTOR PARAMETER BOBOT RATING KETERANGAN
INTERNAL 1 (KP) 2 3 (SP)
(P)
1. Finansial a. Modal Usahatani 1. Tidak cukup,
2. Kurang cukup
3. Cukup
4. Sangat cukup
b. Kredit 1. Tidak Perlu
2. Kurang Perlu
3. Perlu
4. Sangat Perlu
2. Sumberdaya a. Pendidikan 1. SD
manusia 2. SMP
(SDM) 3. SMA
4. Perguruan Tinggi
b. Pengalaman 1. Tidak
Bertani berpengalaman
2. Kurang
berpengalaman
3. Berpengalam
4. Sangat
berpengalam
EKSTERNAL 1 2 3
1 Ketersediaan a. HargaPupuk
Input 1. Sangat tinggi
2. Tinggi
3. Rendah
4. Sangat rendah
b. Harga 1. Sangat tinggi
2. Kurang tinggi
Pestisida 3. Rendah
4. Sangat rendah
c. Harga Gabah 1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Tinggi
4. Sangat tinggi
2 Sosial /budaya a. Keamanan 1. Tidak Aman
2. Aman
3. Sangat Aman
b. Gotong 1. Tidak berpatisipasi
2. Kurang berpartisipasi
Royong 3. Berpartisipasi
Sangat berpartisipasi
3. Kondisi alam a. Penegaruh iklim 1. Sangat berpengaruh
(Tanah, jalannya 2. Berpengaruh
Iklim,Biologi) produksi 3. Kurang berpengaruh
4. Tidak berpengaruh
b. Hama / 1. Sangat Mengganggu
Penyakit 2. Mengganggu
3. Tidak Terlalu
Mengganggu
4. Tidak Mengganggu
9
.8
8
.6
.4
7
.2
6
.0
-.2
-.4
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Gambar 6
Gambar 8
Gambar 10
Gambar 10
pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMPN
1 Mangkutana dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama melanjutkan
pendidikan di SMAN 1 Mangkutana dan tamat pada tahun 2015. Setelah tamat
pada tahun 2015, penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas
(BP3K) Barombong.