REZKY ANDRIANA
105961116616
REZKY ANDRIANA
105961116616
SKRIPSI
ii
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Kelayakan
Usaha Tambak Ikan Bandeng Semi Intensif di Desa Bulu Cindea Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkep adalah benar merupakan hasil karya yang belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber
data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
Rezky Andriana
105961116616
v
ABSTRACT
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam
tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat
berjudul “
“Analisis Kelayakan Usaha Tambak Ikan bandeng Semi Intensif di Desa Bulu
Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. Ir. Muh. Arifin Fattah, M.Si, selaku pembimbing I dan Ibu
Rahmawati,S.Pi., M.Si. selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S.P M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Kedua orang tua ayahanda H.Syamsuddin dan Ibunda Hj. Musdalifah,
serta adik- adikku tercinta Suci Arisani dan Ayudia Inara. Orang-orang
yang senantiasa meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu Dian Eka
Safitri, Anita Latif, dan Andi Reski Amalia dan segenap keluarga yang
viii
senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada
penulis.
6. Kepada pihak pemerintah Kabupaten Pangkep Kecamatan Bungoro
khususnya kepala Desa Bulu Cindea beserta jajarannya yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Daerah tersebut.
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga
akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga
kristal-kristal allah senantiasa tercurah kepadanya. Aamiin
Rezky Andriana
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………….…....i
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..........iii
ABSTRAK…...…………………………………………………………………...vi
KATA PENGANTAR………………………………..…………………………viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….….xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....xiii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
x
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan………………………………………...20
6.1 Kesimpulan………………………………………………………………53
6.2 Saran…………………………………………………………..................54
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………55
LAMPIRAN……………………………………………………………………...57
xi
-Rekapitulasi Data………………………………………………………………..60
-Foto Dokumentasi……………………………………………………………….75
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………79
xii
DAFTAR TABEL
Teks
1. Penelitian Terdahulu…………………………………………………….......20
17. Lampiran……………………………………………………………………58
xiii
DAFTAR GAMBAR
TEKS
xiv
I. PENDAHULUAN
dengan ini memberikan peluang dalam pengembangan sumber daya perairan dan
kelautan di Sulawesi Selatan yang mana potensi perikanannya sangat baik. Hal ini
terbukti dengan keandalan sektor ini memberikan respon atau peluang terhadap
tekanan ekonomi dan lapangan kerja selama masa krisis moneter. Sektor
juta nelayan dan petani ikan, proporsi ini hampir mencakup 5% dari total
angkatan kerja yang ada. Sekitar 46% dari porsi tersebut bekerja untuk budidaya
(aquaculture), 42% berpartisipasi di perikanan laut dan 12% nya untuk perikanan
darat. Lebih lanjut dikatakan bahwa sekitar 2 juta keluarga bergantung pada
Salah satu jenis perikanan air tawar yang menjadi prospek baik dan sangat
diminati di pasar adalah ikan bandeng. Ikan bandeng sebagai komoditas hasil
tambak tidak hanya dikonsumsi dalam negeri tetapi juga diekspor untuk
memenuhi permintaan negara lain. Ikan bandeng dinilai sebagai sumber protein
lokal, ikan umpan bagi industri perikanan ikan tuna, maupun untuk pasar ekspor.
kenaikan sebesar 6,90 persen dari 59.999 ton tahun 2007 menjadi 78,181 tahun
2010 (DJPB, 2011). Kabupaten Pangkep merupakan salah satu sentra produksi
ikan bandeng di Sulawesi Selatan dengan total produksi 11.823 ton pada tahun
2014 (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep, 2015). Hal ini
Desa Bulu Cindea adalah salah satu desa di Kecamatan Bungoro yang
terletak didaerah pesisir pantai yang memiliki potensi cukup tinggi untuk
sebesar 1.065,5 ton (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep, 2015).
udang, nila, bandeng serta masyarakat juga memproduksi garam. Ikan bandeng
menjadi salah satu ikan yang banyak sekali dibudidayakan karena potensi
bertahan hidup dan nilai jual yang cukup tinggi dibanding ikan yang lain.
Semi Intensif dimana pada padat penebaran nenernya masih tradisional yaitu rata-
rata 3000 ekor/ha dan sistem semi intensif nya yaitu dengan penambahan pakan
2
selama 2 bulan yaitu 2 kali sehari dan pemeliharaan yang biasanya selama 6 bulan
menjadi 4 bulan. Hal ini tidak terlepas dari adanya risiko yang dihadapi oleh
petani, baik risiko produksi maupun risiko finansial.Tinggi rendahnya risiko yang
produksi seperti nener, urea, TSP, pakan, pupuk kandang, obat-obatan dan tenaga
Faktor lainnya seperti kondisi iklim dan tanah juga sangat mempengaruhi
Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh petani tambak yaitu ketika
menghadapi cuaca yang tidak menentu, yaitu kadang panas dan kadang hujan. Hal
ini membuat suhu cepat berubah dan tidak menentu sehingga mengakibatkan ikan
bandeng banyak yang mati. Ketika hujan yang terus menerus sering terjadi banjir
yang mengakibatkan para petani tambak mengalami kerugian dimana pada saat
terjadi banjir yang berbarengan dengan terjadinya pasang air laut, air dalam
tambak akan meluap sehinga ikan bandeng keluar dari tambak. Adapun
tetapi petani mampu memproduksi ikan bandeng yang relatif banyak dikarenakan
analisis usaha tambak menunjukkan hasil layak. Suatu usaha tambak ikan
bandeng dapat dikatakan layak atau tidak untuk dilakukan dapat dilihat dari
3
efisiensi penggunaan biaya dan besarnya perbandingan antara total penerimaan
dengan total biaya. Dalam hal ini diharapkan dengan potensi dan lahan yang
produktif dimiliki oleh petani tambak Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
akan diterima petani tersebut tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Ikan
Pangkep.
berikut;
1. Berapa pendapatan usaha tambak ikan bandeng semi intensif di Desa Bulu
2. Bagaimana kelayakan usaha tambak ikan bandeng semi intensif di Desa Bulu
3. Apa saja yang menjadi kendala yang dihadapi dalam usaha tambak ikan
Pangkep?
4
b. Untuk menganalisis kelayakan usaha tambak ikan bandeng semi intensif di
c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi petani tambak ikan bandeng semi
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, maka kegunaan dari penelitian ini
yaitu:
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Petani
untuk meningkatkan produksi ikan bandeng semi intensif di Desa Bulu Cindea,
c. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan acuan bagi
Kabupaten Pangkep.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
dengan semakin sempitnya area budidaya perairan darat atau sistem tambak dan
bandeng terancam. Sehingga salah satu solusi yang telah ditemukan adalah
budidaya pada area yang sama tanpa menambah luasan area budidaya sehingga
penerimaan sosial dari sistem budidaya tersebut sehingga aplikasi IMTA memiliki
budidaya ini dilihat dari padat tebar benih yang diusahakan, jenis pakan yang
diberikan, serta kincir air untuk menambah suplai oksigen dalam air. Teknologi
semi intensif digunakan oleh petani ketika akan meningkatkan produktivitas lahan
yang dimiliki. Perkembangan teknologi juga mengarahkan petani dari teknologi
diantaranya yaitu:
misalnya, nener ditebar dengan kepadatan 3.000 - 5.000 ekor/ha. Dengan padat
yang dikelola secara tradisional seringkali dibuat untuk menjebak ikan dan udang.
Pada saat pasang, pintu tambak dibuka sehingga benih ikan dan udang mengikuti
air pasang masuk ke dalam tambak. Pintu tambak kemudian ditutup dan berbagai
jenis ikan dan udang dibiarkan hidup selama beberapa waktu sampai mencapai
ukuran konsumsi. Ikan dan udang di tambak memanfaatkan berbagai pakan alami
kualitas air yang lain. Dengan cara pengelolaan seperti ini produktivitas tambak
sangat rendah. Selain karena pengelolaan yang sangat sederhana, berbagai biota
biota lebih kecil dibandingkan pada pengelolaan ekstensif dan padat penebaran
lebih tinggi yakni pada ikan bandeng antara 1 - 2 ekor/m2 dan pada udang windu
7
antara 5 - 20 ekor/m2 .Pada tambak, kegiatan dimulai dari 11 pengelolaan tanah,
pakan buatan dan tambahan secara teratur 1 - 2 kali/hari dan penggantian air
budidaya air tawar, laut, dan tambak. Teknologi budidaya intensif ditandai dengan
petak tambak yang lebih kecil antara 0,2 - 0,5 ha. Persiapan lahan untuk
sarana produksi (kapur, pupuk, bahan kimia) menjadi mutlak dan biota budidaya
bergantung sepenuhnya pada pakan buatan atau pakan yang diberikan secara
teratur. Penggunaan sarana budidaya untuk mendukung usaha seperti pompa dan
aerator. Produksi pada sistem intensif sangat tinggi seperti pada budidaya ikan
Bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki daya ekonomis
tinggi. Hal tersebut karena ikan bandeng banyak disukai oleh konsumen, harganya
Dewasa ini budidaya bandeng sebagian besar masih dilakukan dengan sistem
8
aquabisnis, budidaya bandeng dapat ditingkatkan dengan sistem intensif sehingga
produksinya dapat dilipatgandakan sesuai target dan pasar yang dituju. Dalam
sistem budidaya intensif, input pakan menjadi besar karena untuk memenuhi
dengan target pasar, yaitu umpan pancing, konsumsi, ekspor, calon induk atau
ditujukan untuk konsumsi rumah tangga serta sebagian kecil saja yang masuk ke
gram/ekor atau 3-4 ekor/kg. Harga bandeng berkorelasi positif dengan kualitas
kesegaran, tampilan, dan ukuran. Makin besar ukuran bandeng dan semakin bagus
kualitasnya, maka harganya akan semakin mahal. Kendala yang sering terjadi
konsistensi mutu terutama dalam hal bobot, rasa, dan penampilan fisik (Winarsih,
et al.,2011).
tambak yang tengah diusahakan dan intensitas panen yang dilakukan.Akan tetapi
produksi yang tinggi tidak selalu berkorelasi positif dengan pendapatan petani
tambak bandeng, karena harga bandeng sangat ditentukan oleh permintaan pasar
dan kesepakatan harga dengan para tengkulak dalam rantai distribusi ikan
milik sendiri, namun 40% lainnya tidak memiliki lahan sendiri sehingga
melakukan sewa lahan dengan biaya sewa yang bervariasi sesuai dengan luas
9
lahan yang disewa. Adapun harga bandeng di pasar sangat fluktuatif bergantung
faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
Dari defenisi di atas, istilah biaya dianggap sama dengan istilah ongkos
yang diartikan sebagai biaya yang telah selesai masa berlakunya. Istilah ongkos
menentukan pendapatan.
yang diukur dalam satuan uang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu selama masa proses produksi berlangsung. Biaya dalam
suatu kegiatan usaha digolongkan sebagai biaya produksi. Biaya produksi adalah
faktor-faktor produksi dan bahan penunjang lainnya yang dapat digunakan agar
produk tertentu yang telah direncanakan dapat terwujud dengan baik. Biaya
10
produksi digolongkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap, yaitu sebagai
berikut :
Biaya tetap adalah biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya
tetap dalam proses produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak
Biaya variabel atau sering disebut biaya variabel total (Total Variable
Cost) adalah jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnya
jumlah output yang akan dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan
dihasilkan, maka akan besar pula biaya variabel yang akan di keluarkan.
Termasuk dalam biaya ini yaitu biaya usaha tani tambak ikan bandeng, awal
mortalitas, transportasi, biaya obat, dan vaksin biaya akomodasi dan tenaga kerja,
akan tetapi dalam peternakan tradisional tenaga kerja keluarga tidak pernah
3. Total Biaya
perusahaan atau dengan kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya
tetap variable. Biaya tetap yang dibebankan di setiap unit disebut biaya total rata-
Biaya produksi adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya yang
dikeluarkan dari suatu usaha. Berikut rumus untuk menghitung biaya produksi:
(Soekartawi, 2010)
11
TC =TFC + TVC
Keterangan:
dagangan, dengan kata lain pendapatan tersebut berasal dari penyerahan barang
hasil produksi. Pendapatan dapat dibagi menjadi dua yaitu pendapatan usaha dan
berkaitan dengan kegiatan usaha atau hasil usaha utama perusahan, sedangkan
pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di luar
usaha pokok seperti pendapatan bunga, sewa, dan komisi (Bachtiar dan Nurfadila,
2019)
pendapatan kotor usaha tani dan pengeluaran total usaha tani. Selisih pendapatan
usaha tani dapat digunakan untuk mengukur imbalan yang diperoleh di tingkat
dan modal. Adapun total pendapatan merupakan usaha tani yaitu nilai uang dari
12
total produk atau hasil perkalian antara total produk dan harga produk dengan
Jika penggunaan biaya efisien, maka pendapatan akan lebih besar. Beberapa cara
untuk meningkatkan nilai efisiensi biaya usaha tani adalah dengan meningkatkan
mutu produk melalui perbaikan pada teknik budidaya dan pengelolaan biaya
suatu model usaha tani ikan bandeng dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
Pd =TR-TC
Keterangan :
Pd=Keuntungan/pendapatan (Rp)
TR = Y×Py
Keterangan :
TR = Total Penerimaan
Y = Jumlah Produksi
Py = Harga Produksi
13
2.1.4 Konsep Kelayakan Usaha Tani
Studi kelayakan usaha tani adalah suatu studi apakah suatu proyek apabila
dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak
analisis ini didasarkan pada keadaan sebenarnya dengan menggunakan data harga
seperti tujuan semula dengan analisis ekonomi inilah manfaat proyek yang
sosialnya. Analisa finansial digunakan untuk mengetahui apakah usaha tani yang
kelayakan investasi baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan,
sehingga kita mengetahui berhasil atau tidaknya investasi yang telah ditanamkan
banyak aspek yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Seluruh
aspek tersebut saling berhubungan dan suatu putusan mengenai satu aspek akan
kelayakan terbagi menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek
14
1. Aspek Pasar
proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan
pelaksanaan proyek.
2. Aspek Teknis
barang-barang nyata dan jasa-jasa. Indikasi suatu proyek dikatakan layak dalam
mendukung seperti fasilitas jalan, listrik, transportasi, dan pengadaan bahan baku
3. Aspek Manajemen
pembagian kerja, pembuatan rencana kerja agar sesuai dengan prosedur organisasi
4. Aspek Sosial
Analisis sosial berkenaan dengan implikasi sosial yang lebih luas dari
dipikirkan secara cermat agar dapat menentukan apakah suatu proyek tanggap
15
kehidupan masyarakat, bisa berupa dampak positif maupun dampak negatif.
Dampak positif pembangunan proyek pada masyarakat sekitar antara lain adalah
5. Aspek finansial
proyek dapat dilaksanakan atau tidak, bila hasil yang diperoleh dari proyek dapat
Layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek, setiap
aspek untuk dapat dikatakan layak memiliki suatu standar nilai tertentu, namun
keputusan penilaian tidak hanya dapat dilakukan pada satu aspek. Penilaian untuk
menentukan kelayakan harus didasarkan kepada saluran aspek yang akan dinilai
nantinya. Analisis kelayakan usaha tani juga dapat diartikan sebagai studi
kelayakan suatu usaha ditinjau dari sudut ekonomi yang meliputi analisis biaya
produksi, analisis modal usaha tani, analisis biaya pendapatan, analisis titik impas
pulang modal, analisis tingkat kelayakan usaha tani, dan analisis tingkat efisiensi
adalah singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan
16
a. Jika R/C > 1, artinya usahatani dalam keadaan menguntungkan atau layak
c. Jika R/C < 1, artinya usahatani dalam keadaan tidak menguntungkan atau
tidak layak.
sebagai ratio perbandingan antara penerimaan yang diterima dengan biaya yang
dikeluarkan dalam usaha. Jika ratio menunjukkan hasil nol maka dapat dikatakan
bahwa usaha tidak memberikan keuntungan finansial. Demikian juga jika ratio
menunjukkan angka kurang dari 1 maka usaha yang dilakukan tidak memberikan
a. Jika B/C > 1, artinya usahatani dalam keadaan layak dan dilanjutkan
b. Jika B/C < 1, artinya usahatani dalam keadaan tidak layak atau tidak usah
dilanjutkan.
Break even point merupakan sebuah sistem yang saling berkaitan satu sama
lain dimana biaya menentukan harga jual. Penentuan harga jual persatuan sangat
penting agar harga jual dapat diterima pelanggan. Disamping pertimbangan biaya
yang dikeluarkan, harga jual terkait dengan pesaing yang memiliki produk sejenis.
Untuk menjaga kelangsungan suatu usaha agar tetap berjalan dengan baik, maka
produksi dan operasi guna menghasilkan keluaran atau output, baik berupa barang
maupun jasa.
meneliti untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
17
melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitian ini adalah kemungkinan
dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat
Analisis finansial dalam suatu usaha tani dapat dilihat dari kriteria
perhitungan R/C ratio dan B/C ratio. Penjelasan dari kriteria yang akan digunakan
1. R/C Ratio
biaya yang digunakan pada saat proses produksi sampai hasil. R/C ratio yang
(Soekartawi, 2006).
2. B/C Ratio
suatu usaha untuk melihat manfaat yang didapat oleh proyek dengan satu
rupiah pengeluaran.Jika nilai B/C ratio lebih besar dari satu usaha
menguntungkan dan layak untuk dikerjakanJika lebih kecil dari satu usaha
18
3. Analisis Break Event Point (BEP)
yang dilakukan oleh petani/nelayan. Analisis BEP adalah suatu cara yang
2012).
memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian. Biaya yang terjadi dalam
suatu usaha harus digolongkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan
biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total dan jumlah biaya tetap tidak
berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap perunit akan
berubah-ubah.
selama periode dianalisis. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis
terjual dan perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan
membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk maka perimbangan hasil
19
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Annisa Risna, Analisis Kelayakan Penelitian dilaksanakan
Lamusa Arifudin, Usaha Tambak Ikan pada bulan Maret sampai
(2014) Bandeng di Desa Mei 2013 di Desa Dolago
Dalago Kecamatan Kecamatan Parigi Selatan
Parigi Selatan Kabupaten Parigi
Kabupaten Parigi Moutong. Penetapan
Moutong. sampel dilakukan dengan
metode acak sederhana
(Simple Random
Sampling), dimana jumlah
sampel yang digunakan
dalam penelitian 30
responden dari populasi
sebanyak 42 petani budidaya
tambak bandeng. Analisis
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bisnis
pendapatan dan
kelayakan. Hasil analisis
pendapatan yang diperoleh
menunjukkan bahwa rata-
rata pendapatan pada
usaha tambak bandeng di
Desa Dalago Kecamatan
Parigi Selatan Kabupaten
Parigi Moutong sebesar
Rp4.889.042/ha. Hasil
analisis kelayakan yang
diperoleh menunjukkan
Nilai Return Cost Ratio
20
(R/C-ratio) Sebesar 2,7
menunjukkan R/C > 1,
maka usaha tambak
bandeng di Desa Dolago
layak untuk diusahakan.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui besar
pendapatan budidaya
tambak bandeng di Desa
Lalombi Kecamatan
Banawa Selatan
KabupatenDonggala
dengan pertimbangan
bahwa di daerah tersebut
merupakan salah satu
daerah budidaya tambak
bandeng serta letaknya
sangat strategis.
21
jumlah sampel yang
digunakan sebesar 30
pendapatan petani
analisis diperoleh
menunjukkan bahwa
rata-rata pendapatan
Desa Lalombi
Kecamatan Banawa
Kabupaten Donggal
sebesar 15.087.315/ha.
22
2.3 Kerangka Pemikiran
yang menjadi salah satu penunjang untuk pemenuhan kebutuhan sumber gizi dan
langsung memegang peranan penting bagi jutaan orang yang bergantung hidupnya
pada sektor perikanan. Subsektor perikanan juga menjadi kontribusi yang cukup
besar bagi perekonomian bangsa. Subsektor perikanan ini menjadi sumber devisa
negara yang dapat menambah serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Indonesia.
Perairan payau merupakan perairan campuran antara air asin (air laut) dan
air tawar. Perikanan payau merupakan usaha perikanan yang banyak diusahakan
dalam bentuk tambak. Salah satu jenis ikan yang sering dibudidayakan dalam
perairan air payau adalah ikan bandeng. Ikan bandeng merupakan ikan yang
mudah dibudidayakan dan hasil yang diperoleh cukup melimpah. Ikan bandeng
pendapatan akan dijadikan dasar dalam mengukur kelayak suatu usaha, karena
kedua hal tersebut merupakan komponen inti dalam suatu kegiatan usaha. Hal ini
disebabkan budidaya ikan bandeng bersifat musiman yaitu dalam satu tahun
budidaya ikan bandeng pada penelitian ini menggunakan nilai R/C Ratio dan Net
B/C Ratio. Sehingga dari semua nilai yang diperoleh akan diketahui bahwa
23
budidaya ikan bandeng di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten
suatu usaha untuk melihat manfaat yang didapat oleh proyek dengan satu rupiah
pengeluaran.
Analisis Break Event Point adalah suatu analisis yang bertujuan untuk
menemukan satu titik, dalam unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya sama
dengan pendapatan. Titik tersebut dinamakan titik BEP. Dengan mengetahui titik
mencapai titik impasnya, yaitu tidak rugi, tetapi juga tidak untung sehingga
apabila penjualan melebihi titik itu, maka perusahaan mulai mendapatkan untung
24
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Produksi
Harga Input
Pendapatan
(I)
Analisis Kelayakan
1. R/C Ratio
2. B/C Ratio
3. Break Event Point
25
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2020 di Desa
sebagai petani tambak yang merupakan salah satu penghasil ikan bandeng relatif
tambak bandeng.
Penelitian ini, metode survei dilakukan pada petani tambak di Desa Bulu
sekedar perkiraan maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua
subjek besarnya lebih besar dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%
atau lebih. Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam
Husein Umar (2003) yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang dinilai cukup
lebih besar peluang untuk menghasilkan distribusi normal, sebagai salah satu
asumsi yang mesti dipenuhi dalam analisa (statistika) maka jumlah yang diambil
sebanyak 30 petani. Jumlah populasi petani yang ada sebanyak 198 orang dan
penulis mengambil 15% yang menghasilkan 30 petani tambak ikan bandeng.
Sampel dalam penelitian ini adalah petani tambak ikan bandeng di Desa
kelayakan usaha tambak, peran petani sebagai sumber informasi (responden atau
sampel) sangat penting. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Jenis data berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder. Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2016 : 308) Data primer adalah data yang langsung
ikan bandeng).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari data
yang telah tersedia melalui pihak lain, baik berupa catatan atau laporan yang
telah tersusun dalam arsip misalnya diambil dari referensi buku, jurnal,
artikel dalam media internet, badan pusat statistik, kementrian perikanan, dan
27
3.4 Teknik pengumpulan Data
dan numerik kepada pihak-pihak yang terkait pada Usaha Tambak Bandeng
responden.
lebih lengkap sehubungan dengan data tentang penelitian ikan bandeng di Desa
Teknik analisis data terbagi menjadi dua yaitu data kuantitatif dan
kualitatif.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable) atau
mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian. Data yang digunakan untuk
28
layak yaitu analisis pendapatan, analisis R/C ratio. B/C ratio dan BEP yang
a. Total Biaya
perusahaan atau dengan kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari
TC =TFC + TVC
Keterangan:
b. Analisis Pendapatan
Pd =TR-TC
Keterangan :
Pd =Keuntungan/pendapatan (Rp)
TR = Y×Py
29
Keterangan :
TR = Total Penerimaan
Y = Jumlah Produksi
Py = Harga Produksi
Keterangan:
Keputusan:
Jika R/C < 1, maka usaha yang dijalankan mengalami kerugian atau tidak
usaha yang melihat manfaat yang didapat oleh tambak dengan satuan rupiah
30
Benevit Cost Ratio (B/C) =
Dimana :
(Wicaksono, 2007):
𝑻𝑭𝑪
𝑷 – (𝑻𝑽𝑪 )
Y
𝑻𝑭𝑪
𝟏− (𝑻𝑽𝑪 )
𝑻𝑹
31
Dimana:
TFC : Total biaya tetap
TR : Total Penerimaan
Y : Produksi
2. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat variabel berupa
langsung.
32
3.6 Definisi Operasional
1. Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air payau dan
2. Usaha tambak merupakan organisasi dari alam, tenaga kerja, dan modal
3. Pendapatan adalah hasil yang diperoleh pelaku usaha atas kegiatan usaha
Kabupaten Pangkep.
4. Total Biaya adalah keseluruhan biaya yang akan dikeluarkan oleh petambak
atau dengan kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya tetap
total biaya usaha tambak ikan bandeng di Desa Bulu Cindea Kecamatan
Pangkep.
33
7. Break Event Point (BEP) merupakan suatu perhitungan batas kuantitas
produksi yang mengalami keuntungan dan kerugian pada usaha tambak ikan
8. Kelayakan usaha adalah studi tentang apakah usaha tambak ikan bandeng di
34
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
antara 110’LS dan 4’40’ sampai 8.00’BT, atau terletak di Pantai Barat Sulawesi
Sebelum Barat dengan Pulau Kalimantan, Jawa, Madura ,Nusa Tenggara dan
Bali.
Desa Bulu Cindea merupakan salah satu dari 8 Desa dan Kelurahan di
meiliki 4 Dusun yang tersebar dalam wilayah seluas 7 kilometer persegi dan
terletak 7 kilometer dari Bungoro. Batas administratif Desa Bulu Cindea yaitu :
Desa Bulu Cindea sebagai tempat Pariwisata dengan letak desa yang
berada di Pesisir Laut dan keanekaragaman hayatinya, akses menuju Desa Bulu
Pangkep adalah 5.180 Jiwa dengan jumlah besar hal ini mungkin karena tingginya
kelamin laki-laki 2.562 orang atau (49,46%), sedangkan perempuan 2.618 orang
atau (50,54%)
Segi alokasi penggunan lahan, sebagian besar dari wilayah Desa Bulu
Cindea digunakan untuk pembuatan empang yakni sebesar 123 ha dan. Untuk
36
Tabel 2 menjelaskan bahwa penggunaan lahan di Desa Bulu Cindea,
yang paling banyak yaitu Empang sebanyak 123 ha. Sedangkan yang paling
petani. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dahulu bahwa
tingkat pendidikan yang menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan
akhirnya tidak punya pilihan selain menjadi petani dapat dilihat pada Tabel 3
Sebagai berikut:
pada jenis pekerjaan adalah sebagai petani sebanyak 425 orang yang terdiri dari
37
petani tambak dan petani sawah. Sedangkan yang paling sedikit yaitu pada jenis
mana tingkat pendidikan penduduk yang ada di Desa Bulu Cindea. Dalam
informasi yang baru sesuai dangan kemampuan ilmu pengetahuan serta teknologi
baru sangat berpengaruh terhadap teknik usahatani yang baik dan benar. Keadaan
sebagai berikut:
paling banyak pada tingkat pendidikan adalah SD sebanyak 423 orang atau
38
(43,00%). Sedangkan penduduk yang paling sedikit pada tingkat pendidikannya
kegiatan jasa wisata bahari dan pantai yang belum dikembangkan secara optimal.
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep terdiri dari empang dan
perikanan tangkap. Hasil produksi empang terdiri dari bandeng, udang dan garam
Jumlah Persentase
No Potensi perikanan
(ton/tahun) (%)
Bandeng dan Udang
1. 670 59,5
(Tambak)
2. Garam (Tambak) 350 31.1
3. Perikanan Tangkap 106 9.4
Jumlah 1.126 100.00
Sumber: profil Desa Bulu Cindea, 2019
banyak pada Bandeng dan Udang yaitu 670 ton/tahun atau (59,5%). Sedangkan
potensi perikanan yang paling sedikit pada perikanan tangkap sebanyak 106
39
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
usahataninya.
dan beraktifitas. Petani yang lebih mudah mempunyai kemampuan fisik yang
lebih besar dari petani yang lebih tua. Juga lebih cenderung lebih mudah
menjadi 3 klasifikasi, yaitu kelompok umur 0-14 tahun merupakan usia belum
produktif, kelompok umur 15-64 tahun merupakan kelompok usia produktif, dan
kelompok umur di atas 65 tahun merupakan kelompok usia tidak lagi produktif.
Untuk lebih jelasnya umur petani dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:
40
Tabel 6. Tingkat Umur Petani Responden di Desa Bulu Cindea Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkep, 2020
Klasifikasi Umur Jumlah Presentase
No
(Tahun) (Jiwa) (%)
1 28-32 3 10
2 33-37 5 16.67
3 38-42 2 6.67
4 43-47 8 26.67
5 48-52 7 23.32
6 53-58 5 16.67
Jumlah 30 100.00
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 6 menjelaskan bahwa umur petani responden yang yang memiliki
jumlah petani responden terbanyak yaitu pada kelompok umur 43-47 tahun
sebanyak 8 orang atau (26,67) yang merupakan kelas umur yang masih produktif.
Sedangkan kelompok umur yang paling sedikit yaitu pada kelompok umur 38-42
tahun sebanyak 2 orang atau (6,67%), yang merupakan kelas umur yang sangat
petani yang masih produktif dan masih mampu mengelolah dan menerima
41
Tingkat pendidikan petani responden yang dimaksud dalam penelitian ini
diukur berdasarkan tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti, umtuk lebih
pendidikannya adalah SARJANA 1 orang atau (3,33%). Dari tabel tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan petani responden Desa Bulu Cindea
masih sangat baik karena jumlah responden yang tingkat pendidikannya SLTA
inovasi baru
42
Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih mudah menerapkan
anjuran penyuluh daripada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang
memiliki pengalaman berusahatani yaitu pada kisaran 30-35 tahun yaitu sebanyak
8 orang atau (26,7%). Sedangkan petani responden yang paling sedikit yaitu 5-9
yaitu 2 orang (6,7%). Hal ini menunjukan bahwa petani responden di Desa Bulu
Cindea lebih banyak memiliki pengalaman berusahatani yaitu selama 26-30 tahun
atau (26,7%), dengan pengalaman yang cukup lama para petani tambak mampu
43
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan
Luas lahan merupakan faktor yang paling penting, karena semakin luas
Tabel 9. Luas Lahan Petani Responden di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkep, 2020
Luas Lahan Jumlah Presentase
No
(ha) (Jiwa) (%)
1 0,80- 1,30 4 13.33
2 1,40-1,90 4 13.33
3 2,00-2,50 7 23.33
4 2,60-3,10 5 16.67
5 3,20> 10 33.33
Jumlah 30 100.00
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 9 menjelaskan bahwa luas lahan yang dikelola petani responden
terbanyak sekitar lebih dari 3,20 ha yaitu sebanyak 10 orang atau (33,33%), dan
orang atau (13,33%). Hal ini menunjukkan rata-rata luas lahan yang dimiliki
memiliki luas lahan yang cukup luas untuk memproduksi banyak ikan bandeng.
keluarga dalam hal ini adalah petani responden. Jumlah tanggungan keluarga
mempunyai peranan yang penting terhadap ketersediaan tenaga kerja, untuk lebih
44
Tabel 10. Tanggungan Keluarga di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkep, 2020
keluarga terbanyak adalah terdapat pada kelompok 3-4 yaitu dengan jumlah 22
orang atau (73,33%). Sedangkan petani yang memiliki tanggungan terkecil yaitu
dengan jumlah 5 orang atau (10%). Hal ini menjelaskan bahwa petani responden
di Desa Bulu Cindea lebih banyak memiliki tanggungan keluarga yang sedikit di
dari usaha tambak ikan bandeng di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkep.
yang meliputi biaya variabel dan biaya tetap dari penerimaan. Menurut
biaya total yang dikeluarkan.Pendapatan usaha tambak ikan bandeng dalam satu
musim tebar diperoleh dari pengurangan total penerimaan dengan total biaya.
Biaya terbagi atas dua yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Analisis biaya
produksi dan pendapatan dalam satu musim tebar dapat dilihat dalam Tabel 11.
45
Tabel 11. Rata-rata Pendapatan Petani Tambak Ikan Bandeng di Desa Bulu
Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, 2020
Jumlah Harga per Nilai
No Uraian
(unit/ha) unit (Rp) (Rp/MT)
1 Produksi (kg) 980 18000/kg 17,640,183
2 Biaya Variabel
•Nener (ekor) 2,047 90 199,695
•Pestisida (kg) 1.73 7000 12,110
•ZPT (Liter) 2 37,000 74,000
•Pupuk :
–Urea (kg) 437 2000 874,000
–TSP (kg) 87 2500 215,500
•Pakan :
–Comfeed (kg) 187 3,600 673,200
–Mie kadaluarsa (kg) 189 305 189,000
•Tenaga Kerja :
–Perbaikan Pematang (HOK) 2 24,085 175,661
–Pemberian Pestisida (HOK) 1 24,746 43,293
–Pemupukan (HOK) 1 28,862 110,264
–Pengairan (HOK) 1 24,949 59,858
–Penebaran Nener (HOK) 1 24,492 80,996
–Pemberian Pakan (HOK) 9 7,520 492,378
–Pemberian ZPT (HOK) 3 15,346 126,423
–Pemanenan (HOK) 4 30,488 420,732
3 Biaya Tetap :
•Penyusutan Alat (Rp) 141,809
•Pajak (Rp) 2,462,500
•Kontrak Lahan (Rp) 1,641,667
4 Pendapatan 17,640,183
Sumber : Data primer setelah diolah, 2020
Tabel 11. menjelaskan bahwa jumlah rata-rata produksi per musim per
hektar sebanyak 980 kg/ha/Musim tebar (MT) dan jumlah rata-rata harga/kg
sebesar Rp.18.000, pada biaya variabel ada beberapa jenis biaya yang dikeluarkan
dengan rata-rata biaya perhektar permusim tebar (MT) yaitu: Nener Rp.199,695,
Pestisida Rp. 12,110, ZPT Rp. 74,000, pupuk urea Rp. 874,000, pupuk TSP Rp.
215,000, pakan Comfeed Rp. 673,000, pakan Mie Rp. 189,000, dan pembagian
Pemberian Pestisida Rp. 43,293, Pemupukan Rp. 110,264, Pengairan Rp. 59,858,
46
.Penebaran Nener Rp. 80,996, Pemberian Pakan Rp. 492,378, Pemberian ZPT Rp.
141,809, pajak Rp. 2,462,500, dan Kontrak lahan sebesar Rp. 1,641,667.
diartikan suatu usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan
non finansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Layak atau tidaknnya suatu
usaha dapat dilihat dari berbagai aspek, setiap aspek untuk dapat dikatakan layak
memiliki suatu standar nilai tertentu, namun kepetusan penilaian tidak hanya
dapat dilakukan pada satu aspek. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus
seluruh biaya yang digunakan pada saat proses produksi sampai hasil. R/C ratio
yang semakin besar akan memberikan keuntungan semakin besar juga kepada
47
Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang analisis kelayakan R/C Ratio
usaha tambak ikan bandeng di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten
Tabel 12. Hasil Analisis kelayakan R/C Ratio Usaha Tambak Ikan Bandeng di
Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, 2020
No Uraian Jumlah rata-rata permusim/ha
1 R/C Ratio 1.34
Sumber : Data primer setelah diolah, 2020.
Tabel 12. Menjelaskan bahwa hasil analisis kelayakan R/C Ratio sebesar
1.34, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha tambak ikan
untuk diusahakan. Hasil tersebut sesuai dengan teori (Soekartawi, 2006) bahwa
setiap pengeluaran Rp.1 akan menghasilkan penerimaan cost (R/C) sebesar 1.43.
Jika R/C > 1, maka usaha yang di jalankan mengalami keuntungan atau layak
untuk dikembangkan.
suatu usaha untuk melihat manfaat yang didapat oleh proyek dengan satu rupiah
pengeluaran.
usaha tambak ikan bandeng di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten
48
Tabel 13. Hasil Analisis kelayakan B/C Ratio Usaha Tambak Ikan Bandeng di
Tabel 13. Menjelaskan bahwa hasil analisis kelayakan B/C Ratio sebesar
1.04, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha tambak ikan
untuk dikembangkan atau dikerjakan. Jika nilai B/C ratio lebih besar dari 1 usaha
menguntungkan dan layak untuk dikerjakan. Jika lebih kecil dari 1 usaha tidak
mengetahui dan menentukan harga produksi terendah petani agar tidak mengalami
rugi atau tidak untung. Break Event Point(BEP) atau titik impas merupakan total
penerimaan (Total Revenue) pada kondisi sama dengan total biaya (Total Cost)
Tabel 14. Hasil Analisis BEP Usaha Tambak Ikan Bandeng di Desa Bulu Cindea
Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, 2020
No Uraian Jumlah rata-rata permusim/ha
1 BEP Produksi (kg) 93.75
2 BEP Harga (Rp) 1,687,582
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020
49
Tabel 14 Menjelaskan bahwa nilai Break Event Point (BEP) produksi pada
usaha tambak ikan bandeng di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep yaitu sebesar 93,75 kg, jadi petani usaha tambak ikan bandeng harus
menjual ikan bandeng sebesar 93,75 kg/Musim tebar agar BEP. Sedangkan hasil
Break Event Point (BEP) harga yaitu sebesar Rp 1,687,582 dalam satu musim
tebar, jadi petani usaha tambak ikan bandeng harus memperoleh penerimaan Rp.
1,687,582 agar BEP sehingga petani tidak rugi maupun untung, dengan hasil
analisis Break Event Point (BEP) tersebut maka petani usaha tambak ikan
usaha. Oleh karena itu petani tambak ikan bandeng harus lebih cermat dalam
dan pendapatan akan lebih meningkat. Untuk lebih jelasnya kendala-kendala yang
dihadapi petani tambak ikan bandeng di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
50
Tabel 15. Kendala-Kendala Petani Responden Pada Usaha Tambak Ikan Bandeng
di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep 2020
No Kendala/ hambatan Jumlah Orang Presentase (%)
Kekeringan pada musim
kemarau “setiap musim
kemarau kami yang cuma
mengandalkan sumur bor
sangat kesulitan air apalagi
1 tambak kami yang jauh dari 9 30
laut makanya ketika musim
kemarau selalu terjadi
kekeringan karena sumur
bor yang dipakai juga
kadang kering ”
Cuaca yang tidak menentu
sehingga banyak ikan
bandeng yang mati “ cuaca
yang kadang hujan kadang
2 10 33.33
juga panas jadi suhu
berubah-ubah ketika suhu
beubah-ubah banyak ikan
yang mati”
Penyuluhan yang Jarang
dilakukan “kami hanya
mengandalkan pengalaman,
karena kurangnya 6 20
penyuluhan masalah
budidaya tambak ikan
3 bandeng,”
Saat musim hujan air
meluap sehingga banyak
4 5 16.67
ikan bandeng hilang di
tambak
Jumlah 30 100.00
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 15. Menjelaskan bahwa Kendala-kendala yang dialami oleh petani
Pangkep yang bisa mempengaruhi pendapatan petani yaitu kendala yang paling
banyak adalah cuaca yang tidak menentu dengan 10 responden, cuaca yang
kadang panas dan kadang hujan mengakibatkan banyak ikan bandeng yang mati
51
disebabkan pengaruh suhu yang tidak menentu. Kendala yang paling sedikit
dengan 5 orang responden yang tambaknya terletak di pinggir laut yaitu ketika
sedang musim hujan karena pada saat musim hujan yang berbarengan dengan
pasang air laut sehingga volume air naik, dan ketika volume air naik, air di dalam
tambak pun akan meluap sehingga banyak ikan bandeng yang hilang dari tambak
disebabkan oleh meluapnya air. Dari informasi diatas dapat diketahui bahwa rata-
rata kendala yang dihadapi oleh petani yaitu cuaca yang tidak menentu yang
banyak mengakibatkan ikan mati dan tambak yang selalu mengalami volume air
yang besar sehingga meluap hanya sedikit karena tidak semua tambak berada di
penulis dapatkan dari kegiatan penelitian selama sebulan di Desa Bulu Cindea
52
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Ikan Bandeng Semi Intensif di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep yang telah di analisis dan dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
2. Dari hasil analisis kelayakan usaha tambak ikan bandeng semi intensif
menunjukkan bahwa nilai R/C ratio sebesar 1.34, B/C Ratio sebesar 1,04,
BEP Produksi sebesar 93.75 kg, dan BEP Harga sebesar Rp. 1,687,582.
didapatkan, Cuaca yang tidak menentu sehingga banyak ikan bandeng yang
mati, ketika musim hujan dan pasang air laut terjadi banjir dan kurang
bandeng.
53
1.2 Saran
Kabupaten Pangkep, peneliti memberikan saran kepada pihak yang terkait sebagai
berikut:
a. Untuk petani, gunakanlah nener yang unggul dalam berusaha tambak ikan
bandeng.
54
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, R., dan Lamusa, A. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Tambak Bandeng di
Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal
Agrotekbis. Volume 2. Nomor 3.
Bachtiar, I. H. dan Nurfadila. 2019. Akuntansi Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
Gittinger, J.P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Sutomo S, K.
Mangiri, penerjemah. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press.
Ibrahim, Yacob, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Indah, Antara, M., dan Afandi. 2019. Analisis Pendapatan Usaha Tambak
Bandeng di desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala.
Jurnal Pembangunan Agribisnis. Volume 2. Nomor 1.
Kordi, M. G. H. 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di laut dan Tambak.
Yogyakarta : ANDI OFFSET.134 Hal.
Luthfi, M. Z., Rejeki, S., dan Elfitasari, T. 2017.Analisa Kelayakan Usaha
Budidaya Polikultur Udang Windu (Penaeus Monodon) dan Ikan Koi
(Cyprinus Carpio) di Desa Bangsri, Kabupaten Brebes. Jurnal Sains
Akuakultur Tropis. Volume 1.Nomor 1.
Mardani, Nur, T. M., dan Satriawan, H. Analisis Usaha Tani Tanaman Pangan
Jagung di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Jurnal S. Pertanian. Volume
1. Nomor 3.Hal : 203 – 204.
Pasaribu, Ali Musa. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis (Konsep
dan Aplikasi).
Putri, E. A., Suwandari, A. dan Ridjal, J. A. 2015. Analisis Pendapatan Dan
Efisiensi Biaya Usahatani Tembakau Maesan 2 Di Kabupaten Bondowoso.
Jurnal SEP. Volume 8 Nomor 1.
Putri, A., Widjaya, S., dan Kasymir, E., 2018.Pendapatan Usahatani Polikultur
Udang Windu–Ikan Bandeng Dan Efisiensi Pemasaran Ikan Bandeng Di
Kecamatan Pasir SaktiKabupaten Lampung Timur. Jurnal IIA.Volume 6.
Nomor 3.
Soekartawi. 2006. Analisis Reveniu Cost. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta : UI Press.
Sukirno. 1992. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
55
Syamsidar. 2012. Analisis pendapatan pada sistem integrasi tanaman semusim-
ternak sapi potong (integrated farming system) di Kecamatan Sinjai Tengah,
Kabupaten Sinjai. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan. Fakultas
Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Syamsuddin, R. 2010. Sektor Perikanan Kawasan Indonesia Timur: Potensi,
Permasalahan, dan Prospek. Jakarta: PT. Perca.
Taufik, D.K., Isbandi., dan Dyah M. 2013. Analisis pengaruh sikap peternak
terhadap pendapatan pada usaha peternakan itik di Kelurahan Pesurungan
Lor Kota Tegal. JITP. Volume 2. Nomor 3 : 201-208.
Triarso, I dan Putro, S. 2019. Pengembangan Budidaya Perikanan Produktif
Berkelanjutan Sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) (Studi
Kasus di Kep. Karimunjawa, Jepara). Jurnal Life Science.Volume 8. Nomor
2.
Wicaksono, Yudhy. 2007. Membuat Fungsi dan Program Bantu Microsoft Excel.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Winarsih, W. H., Priyambodo, Rahardjo, T., dan Husein A. 2011. Budidaya dan
Pengelolaan Bandeng. Surabaya: Airlangga University Press.
56
LAMPIRAN
57
DAFTAR KUISIONER RESPONDEN
Judul Penelitian :
Analisis Kelayakan Usaha Tambak Ikan Bandeng
Di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Hari/tanggal : ……………………………………………………..
No. Responden : ……………………………………………………..
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : .......………………………..................................
2. Umur : ..…..…….. tahun
3. Pendidikan Terakhir : TT SD / SD / SLTP / SLTA / Diploma / Sarjana
4. Pekerjaan Pokok : .......………………………..................................
5. Pekerjaan Sampingan : .......………………………..................................
6. Pengalaman Berusahatani : ..…..…….. tahun
7. Luas Lahan Usahatani : .......p........... ha
8. Jumlah tanggungan keluarga : ..…..…….. orang
Penyebaran Nener
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. Nener ekor
b. Tenaga Kerja HOK
58
Pemberian Pupuk
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. kg
b. kg
c. Tenaga Kerja HOK
Pemberian Pakan
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. kg
b. kg
c. Tenaga Kerja HOK
Obat-obatan
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. kg
b. kg
c. Tenaga Kerja HOK
Pestisida
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. kg
b. kg
e. Tenaga Kerja HOK
Pengairan
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. Tenaga Kerja HOK
Panen
Satuan Jumlah Jumlah Hk Harga Nilai
Uraian
(unit) (unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
a. Tenaga Kerja HOK
59
Produksi
Satuan Jumlah Harga Nilai
Produksi
(unit) (unit) (Rp/unit) (Rp)
Kg
1. Biaya Tetap
Penyusutan Alat
Jumlah Nilai Nilai Umur Penyusutan
Nama alat (unit) Awal Akhir Ekonomis (Rp/musim)
(Rp) (Rp) (tahun)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Total Penyusutan
Pengeluaran lain-lain
a. Pajak Tanah : Rp ......................... /musim
b. Sewa Lahan : Rp ........................... /musim
C. PENDAPATAN USAHA TAMBAK IKAN BANDENG
1) Panen : …..kali
2) Jumlah panen ikan bandeng :…...Ekor
3) Harga jual ikan bandeng :Rp……./Ekor
4) Pemasaran ikan bandeng :………….
60
Lampiran 3. Identitas Petani Responden Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
No Nama Umur Tingkat Jml. Luas Pengalama
(Tahun Pendidika Tngg.Klrg Lahan n Usahatani
) n (orang) (ha) (thn)
1 Abdul Sapa 55 SD 1 1.2 30
2 Mustafa 40 SD 4 1 10
3 Abdul Jabbar 50 TT SD 5 2.5 30
4 Hamzah 45 SLTP 3 1.5 20
5 Saharuddin 30 SLTA 3 0.8 5
6 Dg. Lante 45 SD 4 1.5 20
7 Zakariah 35 SLTA 3 3 15
8 Abdul Hamid 43 SLTP 3 2 20
9 Basri 30 SLTP 3 1 10
10 Rusli 28 SLTA 2 1.5 8
11 Dg. Koddo 52 SD 5 3 30
12 Tepu 50 SD 3 4 30
13 Muhammad 35 SLTP 2 2 15
14 Dg. Naba 47 SD 4 2 27
15 Dg. Baso 35 SLTP 2 1.5 15
16 Saharuddin 48 SD 3 5 26
17 Abdul Haris 45 SLTP 4 4 27
18 H. Tuo 55 TT SD 4 8 35
19 Ambo Dalle 50 SLTA 4 3 25
Muhammad
20 35 SLTA 3 2 13
Nasir
21 Anwar 45 SLTA 3 3 20
22 Dg. Yongka 50 SD 3 4 30
23 Aswar 35 SLTA 2 2 12
24 Muh. Nur 55 SD 5 6 30
25 Abdul Munir 43 SARJANA 3 5 20
26 Abdul Muis 45 SLTA 4 7 20
27 Lukman 50 SLTP 3 2 28
28 H. Syamsuddin 42 SLTA 4 3 22
29 H. Abdul Latif 55 SLTA 3 6 25
30 H. Sultan 58 SD 3 10 38
Jumlah 1331 98 98.5 656
Rata-rata 44.37 3.27 3.28 21.87
Maksimum 58 5 10 38
Minimum 28 1 0.8 5
61
Lampiran 4. Rekapitulasi Biaya Nener Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
62
Lampiran 5. Rekapitulasi Biaya Pestisida Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa Bulu
Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
Pestisida
No.
Saponin Nlai (Rp/Mt)
Responden
kg Rp/unit
1 2 7,000 14,000
2 2 7,000 14,000
3 4 7,000 28,000
4 3 7,000 21,000
5 2 7,000 14,000
6 3 7,000 21,000
7 5 7,000 35,000
8 3 7,000 21,000
9 2 7,000 14,000
10 3 7,000 21,000
11 6 7,000 42,000
12 8 7,000 56,000
13 3 7,000 21,000
14 3 7,000 21,000
15 3 7,000 21,000
16 10 7,000 70,000
17 8 7,000 56,000
18 15 7,000 105,000
19 6 7,000 42,000
20 3 7,000 21,000
21 5 7,000 35,000
22 8 7,000 56,000
23 3 7,000 21,000
24 9 7,000 63,000
25 7 7,000 49,000
26 11 7,000 77,000
27 3 7,000 21,000
28 6 7,000 42,000
29 9 7,000 63,000
30 15 7,000 105,000
Jumlah 170 210,000 1,190,000
Rata-rata 5.67 7,000 39,667
Maximum 15 7,000 150,000
Minimum 2 7,000 20,000
per ha 1.73 7000 12,110
63
Lampiran 6. Rekapitulasi Biaya Pupuk Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
Biaya Pupuk
No. Total Biaya
Responden Pupuk Urea Pupuk TSP Pupuk
kg Rp/unit Nilai (Rp) kg Rp/unit Nilai (Rp)
1 150 2,000 300,000 100 2,500 250,000 550,000
2 150 2,000 300,000 100 2,500 250,000 550,000
3 500 2,000 1,000,000 150 2,500 375,000 1,375,000
4 150 2,000 300,000 50 2,500 125,000 425,000
5 100 2,000 200,000 50 2,500 125,000 325,000
6 150 2,000 300,000 50 2,500 125,000 425,000
7 250 2,000 500,000 200 2,500 500,000 1,000,000
8 500 2,000 1,000,000 100 2,500 250,000 1,250,000
9 150 2,000 300,000 75 2,500 187,500 487,500
10 150 2,000 300,000 50 2,500 125,000 425,000
11 500 2,000 1,000,000 300 2,500 750,000 1,750,000
12 500 2,000 1,000,000 400 2,500 1,000,000 2,000,000
13 500 2,000 1,000,000 100 2,500 250,000 1,250,000
14 500 2,000 1,000,000 100 2,500 250,000 1,250,000
15 150 2,000 300,000 50 2,500 125,000 425,000
16 500 2,000 1,000,000 500 2,500 1,250,000 2,250,000
17 500 2,000 1,000,000 400 2,500 1,000,000 2,000,000
18 1,000 2,000 2,000,000 600 2,500 1,500,000 3,500,000
19 500 2,000 1,000,000 300 2,500 750,000 1,750,000
20 500 2,000 1,000,000 100 2,500 250,000 1,250,000
21 500 2,000 1,000,000 200 2,500 500,000 1,500,000
22 500 2,000 1,000,000 400 2,500 1,000,000 2,000,000
23 500 2,000 1,000,000 100 2,500 250,000 1,250,000
24 500 2,000 1,000,000 700 2,500 1,750,000 2,750,000
25 500 2,000 1,000,000 670 2,500 1,675,000 2,675,000
26 1,000 2,000 2,000,000 800 2,500 2,000,000 4,000,000
27 500 2,000 1,000,000 100 2,500 250,000 1,250,000
28 500 2,000 1,000,000 300 2,500 750,000 1,750,000
29 500 2,000 1,000,000 720 2,500 1,800,000 2,800,000
30 1,000 2,000 2,000,000 800 2,500 2,000,000 4,000,000
Jumlah 13,40 60,000 26,800,000 8,565 75,000 21,412,500 48,212,500
Rata-rata 1,433 2,000 893,333 286 2,500 713,750 1,607,083
Maksimum 4,500 2,000 9,000,000 800 2,500 2,000,000 9,250,000
Minimum 100 2,000 200,000 50 2,500 125,000 325,000
per ha 437 2,000 874,000 87 2,500 215,500 1,089,500
64
Lampiran 7. Rekapitulasi Biaya Pakan Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
Biaya Pakan Total Biaya
No.
CP. Prima 885 Mie Instant Riject Pakan
Responden
kg Rp/unit Nilai (Rp) kg Rp/unit Nilai (Rp) (Rp/Mt)
1 150 3,600 540,000 150 1,000 150,000 690,000
2 150 3,600 540,000 255 1,000 255,000 795,000
3 480 3,600 1,728,000 480 1,000 480,000 2,208,000
4 300 3,600 1,080,000 300 1,000 300,000 1,380,000
5 375 3,600 1,350,000 375 1,000 375,000 1,725,000
6 300 3,600 1,080,000 300 1,000 300,000 1,380,000
7 450 3,600 1,620,000 450 1,000 450,000 2,070,000
8 420 3,600 1,512,000 420 1,000 420,000 1,932,000
9 150 3,600 540,000 225 1,000 225,000 765,000
10 300 3,600 1,080,000 300 1,000 300,000 1,380,000
11 675 3,600 2,430,000 675 1,000 675,000 3,105,000
12 675 3,600 2,430,000 675 1,000 675,000 3,105,000
13 420 3,600 1,512,000 420 1,000 420,000 1,932,000
14 420 3,600 1,512,000 420 1,000 420,000 1,932,000
15 300 3,600 1,080,000 300 1,000 300,000 1,380,000
16 750 3,600 2,700,000 750 1,000 750,000 3,450,000
17 900 3,600 3,240,000 900 1,000 900,000 4,140,000
18 1,575 3,600 5,670,000 1,575 1,000 1,575,000 7,245,000
19 675 3,600 2,430,000 675 1,000 675,000 3,105,000
20 420 3,600 1,512,000 420 1,000 420,000 1,932,000
21 450 3,600 1,620,000 450 1,000 450,000 2,070,000
22 675 3,600 2,430,000 675 1,000 675,000 3,105,000
23 420 3,600 1,512,000 420 1,000 420,000 1,932,000
24 1,000 3,600 3,600,000 1,000 1,000 1,000,000 4,600,000
25 900 3,600 3,240,000 900 1,000 900,000 4,140,000
26 1,200 3,600 4,320,000 1,200 1,000 1,200,000 5,520,000
27 420 3,600 1,512,000 420 1,000 420,000 1,932,000
28 675 3,600 2,430,000 675 1,000 675,000 3,105,000
29 1,100 3,600 3,960,000 1,100 1,000 1,100,000 5,060,000
30 1,710 3,600 6,156,000 1,710 1,000 1,710,000 7,866,000
Jumlah 18,435 108,000 66,366,000 18,615 30,000 18,615,000 84,981,000
Rata-Rata 615 3,600 2,212,200 621 1,000 620,500 2,832,700
Maksimum 1,710 3,600 6,156,000 1,710 1,000 1,710,000 7,866,000
Minimum 150 3,600 540,000 150 1,000 150,000 690,000
per Ha 187 3,600 673,200 189 1000 189,000 862,200
65
Lampiran 8. Rekapitulasi Biaya ZPT Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa Bulu
Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
No. Zat Perangsang Tumbuh
Nilai (Rp/ Mt)
Responden Liter Rp/unit
1 3 37,000 111,000
2 2 37,000 74,000
3 5 37,000 185,000
4 4 37,000 148,000
5 2 37,000 74,000
6 4 37,000 148,000
7 6 37,000 222,000
8 4 37,000 148,000
9 2 37,000 74,000
10 4 37,000 148,000
11 8 37,000 296,000
12 10 37,000 370,000
13 4 37,000 148,000
14 4 37,000 148,000
15 4 37,000 148,000
16 15 37,000 555,000
17 10 37,000 370,000
18 20 37,000 740,000
19 8 37,000 296,000
20 3 37,000 111,000
21 6 37,000 222,000
22 10 37,000 370,000
23 4 37,000 148,000
24 10 37,000 370,000
25 8 37,000 296,000
26 12 37,000 444,000
27 4 37,000 148,000
28 8 37,000 296,000
29 10 37,000 370,000
30 20 37,000 740,000
Jumlah 214 1,073,000 7,918,000
Rata-rata 7 37,000 30
Maksimum 20 37,000 740,000
Minimum 2 37,000 74,000
per ha 2 10,904 9
66
Lampiran 9. Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep
Biaya Tenaga Kerja Total HOK Total Biaya
No.
Perbaikan Pematang Pemberian Pestisida Pemupukan Pengairan Pemberian Nener Pemberian Pakan Pemberian ZPT Pemanenan Nilai (Rp) Tenaga Kerja
Responden
HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) HOK Rp/HOK Nilai(Rp) Rp/MT
1 2 75,000 150,000 1 75,000 75,000 3 75,000 225,000 1 75,000 75,000 2 75,000 150,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 8 100,000 800,000 540,000 3,225,000
2 3 75,000 225,000 1 75,000 75,000 2 75,000 150,000 1 75,000 75,000 2 75,000 150,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 6 100,000 600,000 540,000 3,025,000
3 3 75,000 225,000 1 80,000 80,000 5 100,000 500,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 12 100,000 1,200,000 580,000 4,075,000
4 3 80,000 240,000 1 80,000 80,000 3 100,000 300,000 1 80,000 80,000 2 80,000 160,000 60 25,000 1,500,000 8 50,000 400,000 6 100,000 600,000 595,000 3,360,000
5 3 70,000 210,000 1 75,000 75,000 1 100,000 100,000 1 70,000 70,000 1 75,000 75,000 60 15,000 900,000 4 60,000 240,000 2 100,000 200,000 565,000 1,870,000
6 4 75,000 300,000 1 75,000 75,000 2 75,000 150,000 1 80,000 80,000 2 75,000 150,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 1 100,000 100,000 545,000 2,605,000
7 5 80,000 400,000 2 85,000 170,000 5 100,000 500,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 60 30,000 1,800,000 8 50,000 400,000 18 100,000 1,800,000 605,000 5,390,000
8 4 75,000 300,000 1 80,000 80,000 4 80,000 320,000 2 75,000 150,000 2 75,000 150,000 60 30,000 1,800,000 8 50,000 400,000 10 100,000 1,000,000 565,000 4,200,000
9 3 75,000 225,000 1 75,000 75,000 2 100,000 200,000 1 80,000 80,000 1 75,000 75,000 60 25,000 1,500,000 4 50,000 200,000 6 100,000 600,000 580,000 2,955,000
10 3 75,000 225,000 1 75,000 75,000 1 100,000 100,000 1 80,000 80,000 1 75,000 75,000 60 20,000 1,200,000 4 50,000 200,000 6 100,000 600,000 575,000 2,555,000
11 3 80,000 240,000 2 75,000 150,000 5 100,000 500,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 50 30,000 1,500,000 8 50,000 400,000 21 100,000 2,100,000 595,000 5,210,000
12 6 80,000 480,000 2 100,000 200,000 5 100,000 500,000 4 80,000 320,000 4 80,000 320,000 60 40,000 2,400,000 8 50,000 400,000 24 100,000 2,400,000 630,000 7,020,000
13 6 75,000 450,000 2 80,000 160,000 4 80,000 320,000 2 90,000 180,000 3 70,000 210,000 60 20,000 1,200,000 8 50,000 400,000 10 100,000 1,000,000 565,000 3,920,000
14 6 80,000 480,000 2 80,000 160,000 3 70,000 210,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 60 20,000 1,200,000 8 50,000 400,000 10 100,000 1,000,000 560,000 3,770,000
15 3 75,000 225,000 1 75,000 75,000 1 100,000 100,000 1 80,000 80,000 1 75,000 75,000 60 20,000 1,200,000 4 50,000 200,000 6 100,000 600,000 575,000 2,555,000
16 8 80,000 640,000 3 80,000 240,000 5 100,000 500,000 5 80,000 400,000 5 80,000 400,000 90 20,000 1,800,000 8 50,000 400,000 20 100,000 2,000,000 590,000 6,380,000
17 6 80,000 480,000 2 80,000 160,000 5 100,000 500,000 4 80,000 320,000 4 80,000 320,000 60 30,000 1,800,000 8 50,000 400,000 24 100,000 2,400,000 600,000 6,380,000
18 15 90,000 1,350,000 3 90,000 270,000 5 100,000 500,000 5 90,000 450,000 8 100,000 800,000 60 40,000 2,400,000 12 50,000 600,000 30 100,000 3,000,000 660,000 9,370,000
19 6 80,000 480,000 2 80,000 160,000 4 80,000 320,000 2 90,000 180,000 2 80,000 160,000 120 15,000 1,800,000 8 50,000 400,000 18 100,000 1,800,000 575,000 5,300,000
20 5 80,000 400,000 2 75,000 150,000 4 80,000 320,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 10 100,000 1,000,000 560,000 3,940,000
21 9 80,000 720,000 1 90,000 90,000 3 90,000 270,000 2 90,000 180,000 3 80,000 240,000 60 20,000 1,200,000 8 50,000 400,000 15 100,000 1,500,000 600,000 4,600,000
22 9 80,000 720,000 2 90,000 180,000 5 100,000 500,000 4 80,000 320,000 3 80,000 240,000 90 20,000 1,800,000 8 50,000 400,000 18 100,000 1,800,000 600,000 5,960,000
23 6 80,000 480,000 2 80,000 160,000 4 80,000 320,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 60 20,000 1,200,000 8 50,000 400,000 10 100,000 1,000,000 570,000 3,880,000
24 15 90,000 1,350,000 2 90,000 180,000 6 100,000 600,000 2 90,000 180,000 6 80,000 480,000 50 40,000 2,000,000 8 50,000 400,000 20 100,000 2,000,000 640,000 7,190,000
25 15 80,000 1,200,000 2 90,000 180,000 5 100,000 500,000 4 70,000 280,000 5 80,000 400,000 60 35,000 2,100,000 8 50,000 400,000 15 100,000 1,500,000 605,000 6,560,000
26 16 90,000 1,440,000 2 80,000 160,000 4 100,000 400,000 3 90,000 270,000 7 100,000 700,000 50 50,000 2,500,000 12 50,000 600,000 21 100,000 2,100,000 660,000 8,170,000
27 6 75,000 450,000 1 80,000 80,000 3 75,000 225,000 2 80,000 160,000 2 80,000 160,000 60 20,000 1,200,000 8 50,000 400,000 8 100,000 800,000 560,000 3,475,000
28 9 80,000 720,000 2 80,000 160,000 4 80,000 320,000 3 80,000 240,000 3 80,000 240,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 10 100,000 1,000,000 565,000 4,430,000
29 13 80,000 1,040,000 1 85,000 85,000 4 100,000 400,000 2 90,000 180,000 6 80,000 480,000 90 15,000 1,350,000 8 50,000 400,000 21 100,000 2,100,000 600,000 6,035,000
30 18 80,000 1,440,000 5 80,000 400,000 5 200,000 1,000,000 5 100,000 500,000 8 100,000 800,000 60 50,000 3,000,000 24 50,000 1,200,000 28 100,000 2,800,000 760,000 11,140,000
Jumlah 213 2,370,000 17,285,000 52 2,435,000 4,260,000 112 2,840,000 10,850,000 71 2,455,000 5,890,000 95 2,410,000 7,970,000 2,100 740,000 48,450,000 248 1,510,000 12,440,000 414 3,000,000 41,400,000 17,760,000 148,545,000
Rata-Rata 7 79,000 576,167 2 81,167 142,000 4 94,667 361,667 2 81,833 196,333 3 80,333 265,667 30 24,667 1,615,000 8 50,333 414,667 14 100,000 1,380,000 592,000 4,951,500
maksimum 30 90,000 2,430,000 8 90,000 640,000 6 200,000 1,000,000 5 100,000 500,000 8 100,000 800,000 120 50,000 3,000,000 24 50,000 1,200,000 28 100,000 2,800,000 760,000 12,340,000
Minimum 3 75,000 210,000 1 75,000 75,000 1 75,000 100,000 1 70,000 70,000 1 70,000 75,000 50 15,000 900,000 4 50,000 200,000 1 100,000 100,000 540,000 1,870,000
per ha 2 24,085 175,661 1 24,746 43,293 1 28,862 110,264 1 24,949 59,858 1 24,492 80,996 9 7,520 492,378 3 15,346 126,423 4 30,488 420,732 180,488 1,509,604
67
Lampiran 10. Rekapitulasi Biaya Variabel Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
68
Lampiran 11. Rekapitulasi Biaya Penyusutan Alat Usaha Tambak Ikan Bandeng
Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
Pompa Air
Lama Nilai
No. Jumlah Nilai Awal Nilai Akhir
Pemakaian Penyusutan
Responden (Unit) (Rp/Unit) (Rp/Unit)
(Thn) (Rp/MT)
1 1 2,500,000 400,000 3 233,333
2 1 3,500,000 1,000,000 4 208,333
3 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
4 1 2,500,000 400,000 3 233,333
5 1 3,500,000 1,000,000 4 208,333
6 1 2,500,000 400,000 3 233,333
7 1 3,800,000 1,200,000 4 216,667
8 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
9 1 3,500,000 1,000,000 4 208,333
10 1 2,500,000 400,000 3 233,333
11 1 3,800,000 1,200,000 4 216,667
12 2 3,000,000 500,000 4 416,667
13 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
14 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
15 1 2,500,000 400,000 3 233,333
16 1 3,000,000 1,000,000 3 222,222
17 2 3,000,000 500,000 4 416,667
18 7 3,500,000 1,000,000 4 1,458,333
19 1 3,000,000 1,000,000 3 222,222
20 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
21 2 3,500,000 1,150,000 3 522,222
22 2 3,000,000 500,000 4 416,667
23 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
24 1 3,000,000 1,000,000 3 222,222
25 1 3,000,000 1,000,000 3 222,222
26 6 3,500,000 1,000,000 4 1,250,000
27 2 3,850,000 1,250,000 4 433,333
28 2 3,500,000 1,150,000 3 522,222
29 1 3,000,000 1,000,000 3 222,222
30 7 3,500,000 1,000,000 4 1,458,333
Jumlah 59 99,050,000 27,950,000 108 12,830,550
Rata-Rata 2 3,301,667 931,667 4 427,685
Maksimum 7 3,850,000 1,250,000 4 1,458,333
Minimum 1 2,500,000 400,000 3 208,333
69
Lanjutan lampiran 11. Rekapitulasi Biaya Penyusutan Alat Usaha Tambak Ikan
Bandeng Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
Pukat
Lama
No. Nilai
Jumlah Nilai Awal Nilai Akhir Pemakaian
Responden Penyusutan
(Unit) (Rp/Unit) (Rp/ Unit) (Thn)
1 1 750,000 65,000 5 45,667
2 1 750,000 100,000 4 54,167
3 2 800,000 85,000 5 95,333
4 1 750,000 65,000 5 45,667
5 1 750,000 80,000 4 55,833
6 1 750,000 65,000 5 45,667
7 3 900,000 185,000 4 178,750
8 2 800,000 85,000 5 95,333
9 1 750,000 100,000 4 54,167
10 1 750,000 65,000 5 45,667
11 3 900,000 185,000 4 178,750
12 2 800,000 120,000 4 113,333
13 2 800,000 85,000 5 95,333
14 2 800,000 85,000 5 95,333
15 1 750,000 65,000 5 45,667
16 1 850,000 150,000 4 58,333
17 2 800,000 120,000 4 113,333
18 4 800,000 100,000 5 186,667
19 4 900,000 170,000 5 194,667
20 2 800,000 85,000 5 95,333
21 4 900,000 170,000 5 194,667
22 2 800,000 120,000 4 113,333
23 2 800,000 85,000 5 95,333
24 1 850,000 150,000 4 58,333
25 1 850,000 150,000 4 58,333
26 4 800,000 100,000 5 186,667
27 2 800,000 85,000 5 95,333
28 4 900,000 170,000 5 194,667
29 1 850,000 150,000 4 58,333
30 4 800,000 100,000 5 186,667
Jumlah 62 24,300,000 3,340,000 138 3,134,667
Rata-Rata 2 810,000 111,333 5 104,489
Maksimun 4 900,000 185,000 5 194,667
Minimum 1 750,000 65,000 4 45,667
70
Lanjutan Lampiran 11. Rekapitulasi Biaya Penyusutan Alat Usaha Tambak Ikan
Bandeng Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkep
Jaring
No. Nilai Lama
Reponden Jumlah Nilai Awal Nilai Pnystn
Akhir pemakaian
(Unit) (Rp/Unit) (Rp/Mt)
(Rp/Unit) (Thn)
1 1 300,000 30,000 4 22,500
2 1 400,000 45,000 4 29,583
3 1 380,000 37,000 5 22,867
4 1 300,000 30,000 4 22,500
5 1 350,000 35,000 5 21,000
6 1 300,000 30,000 4 22,500
7 1 400,000 40,000 5 24,000
8 1 380,000 37,000 5 22,867
9 1 400,000 45,000 4 29,583
10 1 300,000 30,000 4 22,500
11 1 400,000 40,000 5 24,000
12 1 400,000 42,000 5 23,867
13 1 380,000 37,000 5 22,867
14 1 380,000 37,000 5 22,867
15 1 300,000 30,000 4 22,500
16 1 350,000 40,000 4 25,833
17 1 400,000 42,000 5 23,867
18 1 400,000 45,000 4 29,583
19 1 350,000 40,000 4 25,833
20 1 380,000 37,000 5 22,867
21 1 300,000 35,000 4 22,083
22 1 400,000 42,000 5 23,867
23 1 380,000 37,000 5 22,867
24 1 350,000 40,000 4 25,833
25 1 350,000 40,000 4 25,833
26 1 400,000 45,000 4 29,583
27 1 380,000 37,000 5 22,867
28 1 300,000 35,000 4 22,083
29 1 350,000 40,000 4 25,833
30 1 400,000 45,000 4 29,583
Jumlah 30 10,860,000 1,145,000 133 734,416
Rata-Rata 1 362,000 38,167 4.4 24,481
Maksimum 1 400,000 45,000 5 29,583
Minimum 1 300,000 30,000 4 21,000
71
Lanjutan Lampiran 11. Rekapitulasi Biaya Penyusutan Alat Usaha Tambak Ikan
Bandeng Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkep
Linggis
No. Nilai Nilai Lama
Reponden Jumlah Nilai Pnystn
Awal Akhir pemakaian
(Unit) (Rp/Mt)
(Rp/Unit) (Rp/Unit) (Thn)
1 1 100,000 25,000 4 6,250
2 1 100,000 45,000 3 6,111
3 1 150,000 25,000 3 13,889
4 1 100,000 25,000 4 6,250
5 1 150,000 50,000 5 6,667
6 1 100,000 25,000 4 6,250
7 1 150,000 25,000 3 13,889
8 1 150,000 25,000 3 13,889
9 1 100,000 45,000 3 6,111
10 1 100,000 25,000 4 6,250
11 1 150,000 25,000 3 13,889
12 2 100,000 50,000 4 8,333
13 1 150,000 25,000 3 13,889
14 1 150,000 25,000 3 13,889
15 1 100,000 25,000 4 6,250
16 1 80,000 20,000 5 4,000
17 2 100,000 50,000 4 8,333
18 5 100,000 35,000 4 27,083
19 1 150,000 50,000 5 6,667
20 1 150,000 25,000 3 13,889
21 1 150,000 50,000 5 6,667
22 2 100,000 50,000 4 8,333
23 1 150,000 25,000 3 13,889
24 1 80,000 20,000 5 4,000
25 1 80,000 20,000 5 4,000
26 5 100,000 35,000 4 27,083
27 1 150,000 25,000 3 13,889
28 1 150,000 50,000 5 6,667
29 1 80,000 20,000 5 4,000
30 5 100,000 35,000 4 27,083
Jumlah 45 3,570,000 975,000 117 317,389
Rata-Rata 1.5 119,000 32,500 3.9 10,580
Maks 5 150,000 50,000 5 27,083
Min 1 80,000 20,000 3 4,000
72
Lampiran 12. Rekapitulasi Biaya Tetap Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
Luas
No. Pompa Air Linggis Pajak Lahan Sewa Lahan Total Biaya
Lahan Jaring (Rp) Pukat (Rp)
Responden (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Tetap (Rp)
(ha)
1 1.2 233,333 22,500 45,667 6,250 900,000 600,000 1,807,750
2 1 208,333 29,583 54,167 6,111 750,000 500,000 1,548,194
3 2.5 433,333 22,867 95,333 13,889 1,875,000 1,250,000 3,690,422
4 1.5 233,333 22,500 45,667 6,250 1,125,000 750,000 2,182,750
5 0.8 208,333 21,000 55,833 6,667 600,000 400,000 1,291,833
6 1.5 233,333 22,500 45,667 6,250 1,125,000 750,000 2,182,750
7 3 216,667 24,000 178,750 13,889 2,250,000 1,500,000 4,183,306
8 2 433,333 22,867 95,333 13,889 1,500,000 1,000,000 3,065,422
9 1 208,333 29,583 54,167 6,111 750,000 500,000 1,548,194
10 1.5 233,333 22,500 45,667 6,250 1,125,000 750,000 2,182,750
11 3 216,667 24,000 178,750 13,889 2,250,000 1,500,000 4,183,306
12 4 416,667 23,867 113,333 8,333 3,000,000 2,000,000 5,562,201
13 2 433,333 22,867 95,333 13,889 1,500,000 1,000,000 3,065,422
14 2 433,333 22,867 95,333 13,889 1,500,000 1,000,000 3,065,422
15 1.5 233,333 22,500 45,667 6,250 1,125,000 750,000 2,182,750
16 5 222,222 25,833 58,333 4,000 3,750,000 2,500,000 6,560,388
17 4 416,667 23,867 113,333 8,333 3,000,000 2,000,000 5,562,201
18 8 1,458,333 29,583 186,667 27,083 6,000,000 4,000,000 11,701,666
19 3 222,222 25,833 194,667 6,667 2,250,000 1,500,000 4,199,388
20 2 433,333 22,867 95,333 13,889 1,500,000 1,000,000 3,065,422
21 3 522,222 22,083 194,667 6,667 2,250,000 1,500,000 4,495,638
22 4 416,667 23,867 113,333 8,333 3,000,000 2,000,000 5,562,201
23 2 433,333 22,867 95,333 13,889 1,500,000 1,000,000 3,065,422
24 6 222,222 25,833 58,333 4,000 4,500,000 3,000,000 7,810,388
25 5 222,222 25,833 58,333 4,000 3,750,000 2,500,000 6,560,388
26 7 1,250,000 29,583 186,667 27,083 5,250,000 3,500,000 10,243,333
27 2 433,333 22,867 95,333 13,889 1,500,000 1,000,000 3,065,422
28 3 522,222 22,083 194,667 6,667 2,250,000 1,500,000 4,495,638
29 6 222,222 25,833 58,333 4,000 4,500,000 3,000,000 7,810,388
30 10 1,458,333 29,583 186,667 27,083 7,500,000 5,000,000 14,201,666
Jumlah 98.5 12,830,550 734,416 3,134,667 317,389 73,875,000 49,250,000 140,142,022
Rata-Rata 3.3 427,685 24,481 104,489 10,580 2,462,500 1,641,667 4,671,401
Maksimum 10 1,458,333 29,583 194,667 27,083 7,500,000 5,000,000 14,201,666
Minimum 0.8 208,333 21,000 45,667 4,000 600,000 400,000 1,291,833
73
Lampiran 13. Rekapitulasi Pendapatan dan Penerimaan Pada Usaha Tambak Ikan
Bandeng Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep
Biaya (Rp)
No. Luas Produksi Harga Penerimaan
Pendapatan (Rp)
Responden lahan (Kg) Rp/Kg (Rp) Biaya
Biaya Tetap
Variabel
1 1.20 1,950 18,000 35,100,000 4,975,000 1,807,970 28,317,030
2 1.00 1,867 18,000 33,606,000 4,793,000 1,548,194 27,264,806
3 2.50 2,600 18,000 46,800,000 7,353,000 3,690,423 35,756,577
4 1.50 2,033 18,000 36,594,000 5,244,000 2,182,750 29,167,250
5 0.80 1,033 18,000 18,594,000 3,228,000 1,291,833 14,074,167
6 1.50 2,033 18,000 36,594,000 4,324,000 2,182,750 30,087,250
7 3.00 2,800 18,000 50,400,000 8,297,000 4,182,971 37,920,029
8 2.00 2,200 18,000 39,600,000 6,969,000 3,065,423 29,565,577
9 1.00 1,867 18,000 33,606,000 4,480,500 1,548,194 27,577,306
10 1.50 2,060 18,000 37,080,000 4,274,000 2,182,750 30,623,250
11 3.00 2,900 18,000 52,200,000 9,413,000 4,182,971 38,604,029
12 4.00 4,200 18,000 75,600,000 11,681,000 5,561,866 58,357,134
13 2.00 2,200 18,000 39,600,000 6,769,000 3,065,422 29,765,578
14 2.00 2,200 18,000 39,600,000 6,619,000 3,064,422 29,916,578
15 1.50 2,088 18,000 37,584,000 4,274,000 2,182,750 31,127,250
16 5.00 5,000 18,000 90,000,000 11,935,000 6,560,388 71,504,612
17 4.00 4,200 18,000 75,600,000 11,356,000 5,562,200 58,681,800
18 8.00 7,000 18,000 126,000,000 18,840,000 11,709,666 95,450,334
19 3.00 2,700 18,000 48,600,000 9,273,000 4,199,389 35,127,611
20 2.00 2,230 18,000 40,140,000 6,742,000 3,065,422 30,332,578
21 3.00 2,855 18,000 51,390,000 7,987,000 4,495,639 38,907,361
22 4.00 3,223 18,000 58,014,000 10,421,000 5,539,534 42,053,466
23 2.00 2,115 18,000 38,070,000 6,729,000 3,065,423 28,275,577
24 6.00 5,000 18,000 90,000,000 13,733,000 7,810,388 68,456,612
25 5.00 4,210 18,000 75,780,000 12,375,000 6,560,388 56,844,612
26 7.00 5,900 18,000 106,200,000 16,191,000 10,451,666 79,557,334
27 2.00 2,210 18,000 39,780,000 7,274,000 3,065,422 29,440,578
28 3.00 2,939 18,000 52,902,000 8,548,000 4,435,639 39,918,361
29 6.00 4,500 18,000 81,000,000 12,978,000 7,810,388 60,211,612
30 10.00 8,320 18,000 149,760,000 20,055,000 14,201,666 115,503,334
Jumlah 99 96,433 540,000 1,735,794,000 267,130,500 140,273,907 1,328,389,593
rata-rata 3 3,214 18,000 57,859,800 8,904,350 4,675,797 44,279,653
per ha 1 980 18,000 17,640,183 2,714,741 1,425,548 13,499,894
maksimum 10 7,800 18,000 140,400,000 23,360,000 14,201,666 102,838,334
Minimum 1 1 18,000 18,594,000 3,240,000 1,291,833 14,062,167
74
Lampiran 14. Rekapitulasi Analisis Kelayakan R/C, B/C Ratio dan BEP Pada
Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa Bulu Cindea Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkep
No BEP
R/C
Respond B/C Ratio Produksi BEP Harga (Rp)
Ratio
en (kg)
1 5.17 4.17 117.03 2,106,548
2 5.30 4.30 100.32 1,805,734
3 4.24 3.24 243.24 4,378,325
4 4.93 3.93 141.55 2,547,865
5 4.11 3.11 86.85 1,563,214
6 5.62 4.62 137.51 2,475,226
7 4.04 3.04 278.18 5,007,285
8 3.95 2.95 206.67 3,720,105
9 5.57 4.57 99.24 1,786,359
10 5.74 4.74 137.06 2,467,121
11 3.84 2.84 283.51 5,103,211
12 4.38 3.38 365.46 6,578,280
13 4.03 3.03 205.41 3,697,442
14 4.09 3.09 204.41 3,679,425
15 5.82 4.82 136.82 2,462,818
16 4.87 3.87 420.19 7,563,376
17 4.47 3.47 363.63 6,545,394
18 4.12 3.12 764.91 13,768,364
19 3.61 2.61 288.31 5,189,572
20 4.09 3.09 204.68 3,684,234
21 4.12 3.12 295.72 5,322,924
22 3.63 2.63 375.14 6,752,475
23 3.89 2.89 206.87 3,723,578
24 4.18 3.18 512.04 9,216,764
25 4.00 3.00 435.60 7,840,804
26 3.99 2.99 685.10 12,331,733
27 3.85 2.85 208.41 3,751,384
28 4.07 3.07 293.92 5,290,485
29 3.90 2.90 516.70 9,300,541
30 4.37 3.37 910.97 16,397,529
Jumlah 131.99 101.99 9225.45 166,058,115
Rata-Rata 4.40 3.40 307.52 5,535,271
Per Ha 1.34 1.04 93.75 1,687,582
75
Peta Lokasi Penelitian
76
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian Pada Usaha Tambak Ikan Bandeng Di Desa
Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep
77
Gambar 3. Proses Wawancara Dengan Responden
78
Gambar 5. Pompa Air
Gambar 6. Jaring
79
Gambar 7. Linggis
Gambar 8. Pukat
80
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 20 Juli 1998 di Kecamatan
bersaudara.
pendidikan di SMP Negeri 1 Bungoro dan lulus tahun 2013, dilanjut SMA Negeri
1 Pangkep dan lulus tahun 2016. Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi
Makassar.
Magang di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku Kabupaten Gowa pada
tahun 2019 selama 40 hari dan Penulis juga pernah Mengikuti kegiatan KKP
skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Tambak Ikan Bandeng Semi
81
SURAT IZIN PENELITIAN
82
83
84