NURJAFAR IRVAN
105960148713
NURJAFAR IRVAN
105960148713
Skripsi
i
HALAMAN PENGESAHAN
Stambuk : 105960148713
Fakultas : Pertanian
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui
ii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI
Stambuk : 105960148713
Fakultas : Pertanian
SUSUNAN PENGUJI
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
Adalah benar merupakan hasil karya yang belum di ajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
NURJAFAR IRVAN
105960148713
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamban-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga,
sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang di ajukan untuk memenuhi syarat
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tampa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
diselesaikan.
3. Ibunda Dr. Sri Mardiyati., S.P., M.P selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas
vi
4. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Pertanian Unismuh
mengikuti kuliah.
5. Kepada kedua orang tua yang tiada hentinya mendo’kan dalam penulisan skripsi
ini, tak lupa juga kepada teman-teman yang telah membantu saya dalam
Jeneponto khususnya kepada Pak Desa Karelayu beserta jajarannya yang telah
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermamfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga Kristal-
NURJAFAR IRVAN
105960148713
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 14
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................... 15
3.6 Definisi Operasional ............................................................... 17
6.1 Kesimpulan...............................................................................................35
6.2 Saran.........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................36
KUSIONER PENELETIAN..............................................................................38
LAMPIRAN.........................................................................................................42
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
NO Teks Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
9. Dokumentasi........................................................................................................56
xii
1. PENDAHULUAN
fasilitator yang mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi dan sosial para petani
(Mutiara,2014).
berbasis pertanian yang starategis dan berjangka panjang dalam rangka untuk
serangkaian tindakan yang telah, sedang dan akan di laksanakan oleh pemerintah
untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan umum kebijakan pertanian kita
produksi dan efisiensi produksi naik dan tingkat penghidupan dan kesejahtraan
komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabe
membutuhkan bahan baku cabai merupakan tanaman terpadu dari family terong-
terongan berasal dari benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia
(Anonim, 2015).
petani memasarkan hasil usahatani cabe rawit dan ada yang mengolah cabe rawit
lahan garapan yang sempit, serta kurangnya keterampilan petani yang nantinya
Dalam suatu sistem pertanian yang subsisten, tiap anggota keluarga hanya
menghitung berapa biaya yang di keluarkan untuk proses produksi, dengan hasil
yang akan didapat. Para petani tersebut hanya mengutakan hasil untuk di
2
komsumsi sendiri. Apabilah hasil yang di dapat itu melebih kebutuahan, maka
kelebihan itu akan dijual dan sisanya lagi akan di gunakan untuk proses produksi
yang menyebabkan petani berada pada posisi lemah dalam sector pertanian, dan
Mereka seperti petani pada umumnya melakukan usahasatani cabe rawit tanpa
melakukan analisa pendapatan usaha seperti Cabe rawit. Hal ini yang menarik
3
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
3. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian pada bidang yang
sama.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
efisiensi untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
yang mereka miliki (yang disukai) sebaiknya-baiknya dan dikatakan efisien bila
cara dalam pertanian. Usahatani juga dapat di artikan sebagai suatu kegiatan yang
mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang
produksi di sektor pertanian, baik berdasarkan pada pencarian laba atau tidak.
Keadaan alam serta iklim juga mempunyai pengaruh pada proses produksi. Untuk
pengunaan biaya, modal dan faktor-faktor lain dalam usahatani (Hernanto, 2000).
2 .2 Komoditas Cabe Rawit
terongan yang memiliki nama ilmiah capsicum sp. Cabai rawit berasal dari benua
dan Asia Termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabai rawit banyak ragam tipe
mengenal beberapa jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan
paprika. Secara umum cabai rawit memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin
(Harpenas, 2010).
tinggi. Organ penting dalam tanaman cabai meliputi bagian cabai rawit
merupakan tanaman tahunan yang tumbuh tegak (Cahyono, 2003). Tanaman cabai
6
yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan bila digunakan untuk
Buah muda berwarna hijau tua setelah masak menjadi merah cerah. Biji
yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi coklat, berbentuk pipih,
berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata
orang yang menciumnya. Cabai rawit dapat diperbanyak dengan biji (Dalimartha,
2003).
Kandungan Gizi Cabai Rawit Menurut Setiadi (2006), cabai rawit banyak
mengandung 1.000 SI. Sementara itu, cabai hijau segar hanya mengandung 260
vitamin A, cabai merah segar 470 dan cabai merah kering 576 SI. Kandungan
vitamin A pada cabai rawit bermanfaat untuk kesehatan mata dan untuk
Cabai mengandung kurang lebih 1,5% rasa pedas. Rasa pedas tersebut
(Trubus, 2011).
7
2.3 Produksi dan Jenis Biaya
Produksi adalah perubahan dari dua atau lebih input (atau sumber daya)
menjadi satu atau lebih output. Menurut Joesron dan Fathorozi (2003) produksi
berapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan
output.
faktor produksi dikenal juga dengan istilah input dan hasil produksi sering juga
dinamakan output.
menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi
tertentu.
bentuk barang (goods) maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang
perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari
8
aktivitas yang dilakukan tersebut (Raharjaputra, 2009). Dalam istilah biaya,
kadang kala cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan expenses.
bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja langsungdan biaya umum pabrik
Pokok Produksi.
yang bersifat sebagai aktivitas pendukung saja, misalnya: biaya umum dan
biaya telepon/air/gas/AC kantor pusat, biaya penjualan dan pemasaran, dan lain-
lain.
berubah. Biaya yang tidak berubah ketika output berubah adalah biaya tetap.
Biaya variabel di sisi lain adalah peningkatan biaya secara total ketika terjadi
peningkatan aktivitas output dan penurunan biaya secara total ketika terjadi
9
Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat
Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh biaya bahan
Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak
dalam kaitanya dengan tujuan yang hendak akan dicapai oleh setiap usahatani
dan (b) keadaan pengeluaran (biaya produksi) selama jangka waktu tertentu.
perkalian antara produksi fisik dengan harga jual atau harga produksi. Sedangkan
10
Pendapatan atau dapat juga disebut keuntungan, adalah merupakan selisih
antara penerimaan total dengan biaya total. Dimana biaya itu terdiri dari biaya
tetap dan biaya tidak tetap. Secara matematis analisis pendapatan dapat ditulis dan
tinggi rendahnya modal usaha akan berpengaruh terhadap produksi yang akhirnya
pendapatan usahatani adalah sisa beda dari pada penggunaan nilai penerimaan
modal sendiri.
Suatu usaha dikatakan berhasil atau tidak jika pendapatan yang diperoleh
timbul bila dibandingkan antara jumlah penerimaan dan hasil produksi lebih besar
1994).
11
2.5 Kerangka Pikir
usahanya, hal ini dapat dilihat dari tingkat produksi per hektar yang rendah bila
Petani
Usahatani Cabe
Rawit
Pendapatan
12
III. METODE PENELITIAN
dua bulan yaitu mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani Cabe Rawit yang
berjumlah 210 Orang dan ditarik sampel sebesar 15% maka jumlah sampel
sebanyak 32 orang petani Cabe Rawit dengan mengunakan sampel acak sederhana
Jenis dan sumber data yang digunakan berdasarkan latar belakang dan
1. Jenis data
b. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema dan
gambar.
Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini merupakan
diinterprestasikan.
2. Sumber data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari Desa Karelayu Kecamatan
b. Data sekunder, yaitu data diperoleh berupa informasi tertulis serta dokumen-
dokumen, laporan dan catatan lain tentang organisasi tersebut yang erat
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.
1. Teknik Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
14
2. Teknik Wawancara,
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
3. Teknik Dokumentasi
sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni,
yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen
1. Analisis Pendapatan
penerimaan yang didapat oleh petani setelah dikurangi semua biaya, dimana
15
penerimaan usahati adalah perkalian antara produksi dan harga jual, sedangkan
analisis ini digunakan untuk menjawab masalah pertama yang diajukan dalam
𝐏𝐝 = 𝐓𝐑 − 𝐓𝐂
Di mana:
Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total penerimaan
TC = Total biaya
𝐓𝐂 = 𝐅𝐂 + 𝐕𝐂
Di mana :
FC = Fixed cost (biaya tetap) yang terdiri dari sewa lahan/pajak, penyusutan
VC = Variabel cost (biaya tidak tetap) yang terdiri dari benih, puput, obat-obatan
𝐓𝐑 = 𝐏. 𝐐
Di mana :
16
P = Price (harga)
Q = Quantity (produksi)
2. Kelayakan
𝐓𝐑
R/C = 𝐓𝐂
Kategori :
R/C = 1 Impas
dengan jalan memanfaatkan sumberdaya alam, tenaga kerja dan modal yang
4. Cabe Rawit atau Cabe Kathur, adalah buah dan tumbuhan anggota
17
5. Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
18
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
tentang kondisi Desa. Data-data yang disusun diambil dari semua data yang
tersedia dan bisa didapatkan. Data yang dipakai untuk menggambarkan situasi
atau keadaan kependudukan misalkan, dalam gambaran umum memakai data hasil
sensus penduduk. Sementara hasil sekunder ini dilakukan pada Tahun 2016.
Sehingga penyusunan dokumen Desa Karelayu ini, memakai data yang aktual
dengan jarak 5 km2 dari kota kecamatan dan dengan jarak 8 km dari ibukota
kabupaten yang merupakan salah satu desa yang terletak diwilayah Kecamatan
Tamalatea Kabupaten Jeneponto dengan luas wilayah 10,3 km2. Desa Karelayu
dusun masing-masing berdekatan dari dusun yang satu ke dusun yang lain dengan
Seperti Desa lainnya, Desa Karelayu termasuk salah satu Desa yang berada
diwilayah dataran rendah yang memiliki lahan pertanian sangat luas dan kaya
akan potensi sumber daya alam lainya seperti adanya sumber air sungai yang
(persawahan) ± 350 ha dan perkebunan seluas ± 550 ha. Kondisi jalan menuju
Desa Karelayu memiliki iklim yang sama dengan desa-desa yang ada
disekitarnya yakni iklim tropis karena curah hujannya sangat rendah, memiliki
dua tipe musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Umumnya musim hujan
terjadi pada bulan Nopember sampai April. Iklim Desa Karelayu adalah beriklim
panas karena berada pada dataran rendah dan dekat dengan laut. Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari sedangkan curah hujan yang
terendah bulan Juli, Agustus dan September. Pada musim hujan inilah digunakan
20
4.2 Kependudukan dan Sosial Budaya Masyarakat
1. Kondisi Penduduk
berdasarkan dengan data penduduk yang ada, penduduk Desa Karelayu 100 %
adalah pemeluk Agama Islam, serta 99 % Suku Makassar selebihnya adalah suku
Bugis hasil perkawinan antar Suku namun toleransi dan kerukunan tetap terjalin
budaya Makassar, walaupun budaya-budaya dari suku lain misalnya Bugis dan
budaya dari suku lainnya juga ada. Hal ini dapat dimengerti karena masyarakat di
Dari latar belakang budaya, kita dapat melihat aspek budaya dan social yang
yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam
ritual-ritual atau kepercayaan masyarakat sebelum agama Islam masuk. Hal ini
dengan nuansa agama Islam. Contoh yang kita biasa lihat adalah peringatan
21
Tetapi yang perlu diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya
pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini
masyarakat.
Jumlah penduduk Desa Karelayu pada tahun 2016 hanya mencapai 773
Kartu Keluarga dengan jumlah jiwa 2.624. Namun seiring dengan perkembangan
waktu jumlah penduduk bertambah namun tidak terlalu tinggi karena adanya
program KB. Hal ini dapat dilihat dari hasil pendataan yang dilakukan pada tahun
2016, tercatat jumlah penduduk Desa Karelayu sebanyak 773 Kartu Keluarga
dengan jumlah 2.624 jiwa dengan perbandingan laki-laki 1.211 jiwa dan
terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi
22
peringkat pertama, yang antara lain ditunjang adanya Program Pendidikan Gratis
dalam mendorong anak-anak usia didik untuk bersekolah dijenjang Sekolah Dasar
dan Langjutan.
Pendidikan juga merupakan salah satu hal penting dalam memajukan tingkat
Disamping itu dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak
Tingkat Pendidikan
No Dusun Jumlah
Belum
SD SMP SMA P.Tinggi
Sekolah
1 Bontokura 38 33 11 7 27 116
2 Bontomanai 57 51 25 6 37 177
3 Daima 75 43 30 15 34 199
4 Layu 31 29 5 10 26 101
5 Parangbenbeng 76 39 4 2 46 167
6 Borongtala 25 15 15 5 16 76
JUMLAH 302 210 90 45 186 836
Sumber : Data Sensus Penduduk (SP) Tahun 2016.
23
4. Sarana dan Prasarana Desa
1. Pemerintah
Sarana pemerintah adalah sarana yang ada di Desa sebagai tempat pelayanan
2. Transportasi
Transportasi di Desa Karelayu seperti jalan baik itu jalan desa jalan dusun
jalan menurut jenisnya yang ada di Desa Karelayu adalah sebagai berikut :
a. Prasarana Kesehatan
PUSTU : 1 Buah
Posyandu : 5 Buah
b. Air Bersih
Air bersih yang dipakai oleh masyarakat Desa Karelayu adalah sumber
air dari sumur bor yang di mamfaatkan oleh warga dengan cara menyambung
24
menggunakan pipa kerumah dengan memakai meteran yang kemudian dikelola
4. Pendidikan
Prasarana Pendidikan :
TK : 2 Buah
5. Sarana Umum
sehari-hari adalah :
Poskamling
poros jalan desa dan jalan dusun meskipun ada yang terletak pada lorong menuju
kebun tetapi tidak seberapa. Jarak antara rumah warga saling berdekatan sehingga
sangat memudahkan warga untuk saling menyapa meskipun mereka berada diatas
sangat ramai karena adanya listrik sebagai penerangan dan bahkan lampu jalan
25
Tabel 3. Prasarana dan Sarana Desa
data yang telah diperoleh dari Sensus Penduduk Desa Karelayu menghasilkan
1. Sektor Pertanian
pensarian sebagai petani dengan bercocok tanam seperti jagung kuning dan padi.
Namun adapula jenis tanaman lainnya yang terdiri dari jenis tanaman Hortikultura
sayuran dan palawija seperti sawi, bawang merah dan cabe rawit. Untuk tanaman
jangka panjang seperti sukun, nangka, mangga, pisang dan tanaman lainnya juga
jalan tanaman jangka panjang juga banyak ditanam dikebun yang berada
26
dibelakang rumah warga. Untuk tahun ini rata-rata menanam jagung kuning,
2. Sektor Peternakan
dalam jumlah yang sangat minim dengan cara tradisional. Jenis ternak yang
dipelihara adalah sapi, kuda, kambing dan ayam. Namun masih banyak pula yang
memelihara sapi, kuda dan kambing dengan cara bagi hasil. Artinya jika hewan
peliharaannya melahirkan maka hasil jualannya kelak akan dibagi rata sipemilik
ternak. Pemiliharaan dilakukan dengan cara dikandangkan pada malam hari dan
siang hari dibawa ke kebun, setelah menjelang sore hari ketika petani pulang
3. Sektor Jasa
Masyarakat Desa Karelayu yang memiliki pekerjaan pada sector jasa ada
batu/kayu. Ada yang mempunyai usaha jual beli umumnya hanya menjual
kebutuhan sehari-hari rumah tangga dan makanan kecil, sebagian sebagai penjual
dipasar secara berkeliling disetiap pasar dan ada juga yang menjual di lokasi
tempat tinggalnya.
27
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Umur dapat menentukan prestasi kerja atau kinerja seseorang. Potensi umur
usahataninya. Semakin berat pekerjaan secasra fisik dan semakin tua tenaga kerja
akan semakin turun pula prestasinya. Namun, dalam hal tanggung jawab semakin
tua umur tenaga kerja tidak akan berpengaruh karena justru semakin
berpengalaman.
yaitu bekerja, belajar, berfikir kreatif dan bercita-cita. Keempat kapasitas tersebut
akan mempengaruhi petani dalam mengelolah lahan usahanya, selain itu usia
petani, pendidikan petani serta susunan dan besarnya anggota keluarga petani.
Jumlah Persentase
No. Umur Responden
(Orang) (%)
1 21 – 30 11 34
2 31 – 40 14 44
3 41 – 50 7 22
Total 32 100
Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2019.
Tabel 4 dijelaskan bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah
golongan usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 14 orang ini berarti bahwa golongan
usia responden tergolong produktif dan yang paling sedikit adalah golongan usia
kemampuan fisik yang lebih baik dan lebih giat dalam mengadopsi tekhnologi dan
informasi dibandingkan dengan petani yang berumur lebih tua, namun petani yang
berumur lebih tua mempunyai pengalaman yang jauh lebih banyak dibanding
lebih mudah sehingga lebih matang dalam mengelolah usahataninya dan lebih
berpengaruh akan berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku baik formal dan
nonformal.
teknologi baru, sehingga para penyuluh lebih muda dalam menyampaikan konsep
Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari dua sumber yaitu
pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan merupakan proses timbal balik dari
setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, teman dan alam
29
Tabel 5. Klasifikasi Petani Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Karelayu
Jumlah Persentase
No. Tingkat Pendidikan
(orang) (%)
1 SD 4 13
2 SMP 11 34
3 SMA 17 53
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2019
tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 17 orang dan SMP sebanyak 11 orang.
masyarakat, oleh karena itu petani umumnya pernah mengikuti pendidikan formal.
tinggi dan umur muda menyebabkan petani lebih dinamis dalam mengembangkan
usahatani untuk memperoleh hasil yang optimal dan pendapatan yang lebih
Tanggungan keluarga adalah semua orang yang tinggal dalam suatu rumah
dengan biaya dan kebutuhan hidup lainya ditanggung oleh kepala keluarga.
Kepala keluarga adalah orang yang bertanggung jawab atas segala kegiatan dan
kejadian dalam rumah tangga serta berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan
taggungan keluarga petani, maka petani akan lebih cenderung giat berusaha
30
mengembangkan usahataninya demi kebutuhan hidup keluarganya karena
1-4 orang. Untuk lebih jelasnya rata-rata jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat
2019.
jumlah tanggungan keluarga antara 1-2 sebanyak 22 orang ini berarti jumlah
tenaga kerja yang tersedia banyak namun dilain pihak merupakan beban keluarga.
Jumlah tanggungan keluarga 3-4 orang sebanyak 9 orang, dan 0 orang sebanyak 1
orang ini berarti jumlah tenaga kerja dalam keluarga kurang begitupun dengan
31
mengelolah usahataninya. Pengalaman berhubungan dengan tingkat pendidikan,
yang dimaksud disini yaitu apabilah petani sudah lepas dari tanggungan keluarga
2019.
sebanyak 1 orang. Hal ini tentu berpengaruh dalam pengolahan usahatani masing-
masing responden khususnya dalam pencapaian hasil produksi yang lebih baik.
32
5.1.5. Luas Lahan
Luas lahan merupakan kepemilikan lahan oleh petani yang digunakan untuk
usahatani cabe rawit yang dinyatakan dalam hektar (Ha). Luas lahan juga
lahan usahatani yang luas akan menghasilkan yang besar dibandingkan petani
yang memeiliki lahan yang sempit. Luas lahan usahatani banyak mempengaruhi
kesempatan bagi seorang petani untuk berproduksi lebih banyak, karena tidak
Untuk lebih jelasnya luas lahan yang dikelola petani responden dapat dilihat
Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa lahan yang terbanyak adalah luas lahan
0,60-1,00 (Ha) yaitu sebanyak 25 orang, dimana luas lahan terbanyak kedua
adalah luas lahan 0,10-0,50 (Ha) yaitu sebanyak 6 orang dan lahan yang tersedikit
adalah luas lahan 1,10-1,50 (Ha) dimana sebanyak 1 orang. Status kepemilikan
lahan petani yaitu rata-rata milik sendiri. Meskipun petani memiliki lahan yang
luas namun belum tentu akan mendapatkan hasil yang lebih besar karena luas
33
lahan tidak menjamin bahwa produksinya akan jauh lebih besar dibanding lahan
yang dikeluarkan selain itu pendapatan dapat digambarkan sebagai balas jasa dan
kerja sama faktro-faktor produksi yang disediakan oleh petani sebagai pengerak,
biaya yang dikeluarkan mulai dari masa tanam sampai produk tersebut sampai di
penjualan dengan semua biaya yang dikeluarkan mulai dari masa tanam sampai
34
Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa penerimaan dari jumlah produksi
Pendapatan yaitu jumlah yang diterima dari selisih antara total penerimaan
dengan total biaya dimana total penerimaan dikurangi dengan total biaya sehingga
Biaya variabel merupakan biaya yang tidak tetap yang meliputi bibit, pupuk,
tenaga kerja dan obat-obatan. Bibit cabe rawit diperoleh dai petani lain, jenis bibit
cakra biasa. Pupuk yang digunakan yaitu Urea, Za, Phonka dan Kcl. Jenis obat-
Basmilang. Tenaga keja meliputi penanaman cabe rawit dan panen cabe rawit dari
upah Rp 50.000/hari.
Biaya tetap yaitu biaya yang tidak tergantung pada besar kecilnya produksi
yang dihasilkan dimana biaya tetap meliputi biaya penyusutan alat, meliputi
cangkul, sabit, sprayer dari umur penggunaan rata-rata 1 - 5 tahun, sabit umur
Adapun R/C ratio diperoleh Rp 3,17 artinya usahatani cabe rawit layak
35
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, 2003. Cabe Rawit Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta: Kanisius.
Dalimartha, 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3, Puspa Swara, Jakarta
Dermawan dan Harpenas, 2010., Budidaya Cabe Unggul ( Cabe Besar, Cabe
Keriting, Cabe Rawit, dan Paprika) Penebar Swadaya, Jakarta., 108 hlm.
Dewanti dkk, 2010. Aneka Produk Olahan Tomat dan Cabe. Jurusan Teknologi
Hasil Penelitian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Malang.
Empat.
Joesron dan Fathorozi 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit Salamba
Empat.
37
Mutiara, 2014. Analisi Pertubuhan Ekonimi Pertanian. Yogyakarta: Fakultas
Teknilogi Pertanian Universitas Gajah Mada.
Empat.
Setiadi 2006. Cabai Rawit, Jenis dan Budidaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soekartawi, 2006. Analisis Pendapan dan Biaya Produksi Usaha Tani Padi.
Penerbit Swadaya Jakarta.
Sukirno,. 2000. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Trubus, 2011. Analisis Daya Saing Usaha Tani Cabe Rawit di Kabupaten
Lampung. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung
38
KUISIONER PENELITIAN
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Tingkat Pendidikan :
3. Pengalaman Usahatani : (Tahun)
4. Luas Lahan : (Ha)
5. Jumlah Tanggungan : Orang
6. Umur : (Tahun)
II. Pertanyaan :
1. Jenis lahan
Kepemilikan Lahan
No Bentuk Lahan Jumlah
Milik Sewa (Ha)
1 Bedengan
Jumlah
39
Nilai Nilai Lama
No Jenis alat Jumlah Lama Sekarang Pemakaian
(unit) (Rp) (Rp) (tahun)
1 Cangkul
2 Sabit
3 Sprayer
Jumlah
1. Pengunaan Bibit
1 Cabe rawit
Jumlah
2. Pengunaan Obat-obatan
Jumlah
40
3. Penggunaan Pupuk
Jumlah
4. Tenagaa Kerja
Jumlah
No Jenis kegiatan Jumlah HKO Upah upah
(orang) kerja (Rp) (Rp)
/ hari
Jumlah
5. Penerimaan Usahatani
41
1 Cabe rawit
Jumlah
42
PETA DESA KARELAYU
42
Lampiran 1. Identitas Responden Pada Usahatani Tanaman Cabe Rawit di Desa Karelayu
Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto
Pengalaman Luas
Nama Umur Tanggungan
No Pendidikan Berusahatani Lahan
Responden (tahun) Keluarga
(Tahun) (Ha)
1 Kamiruddin 31 SMA 11 1 2
2 Sabar 34 SMP 13 1,5 3
3 Asri 30 SMA 5 1 2
4 Baso Sikki 50 SMP 20 0,5 1
5 Suking 40 SMA 15 1 3
6 Kamaruddin 22 SMA 2 0,5 1
7 Malik 32 SMA 10 1 3
8 Abdul Aziz 26 SMP 5 0,5 2
9 Rusli 45 SD 20 1 2
10 Talla’ 45 SD 20 1 2
11 Ancu 50 SD 30 1 1
12 Bakri 35 SMA 9 1 2
13 Mansur 33 SMA 13 1 3
14 Sair 27 SMP 7 1 2
15 Suardi 27 SMA 7 1 2
16 Yusuf 30 SMA 10 1 2
17 Bahrisal 40 SMA 15 1 3
18 Sirajuddin 30 SMA 10 1 2
19 Zulhijjah 23 SMA 3 0,5 -
20 Destaba 42 SMP 9 1 4
21 Genra 45 SD 20 1 2
22 Adi 31 SMA 5 1 2
23 Syamsuddin 40 SMP 10 1 3
24 Baharuddin 40 SMP 15 1 2
25 Kadir 35 SMP 15 1 2
26 Arifuddin 35 SMA 15 1 2
27 Asrun 35 SMP 10 0,5 2
28 Anci 32 SMA 10 1 2
29 Yusuf.M 30 SMA 5 1 2
30 Bohari 30 SMP 10 0,5 2
31 Rahman 42 SMA 15 1 3
32 Solo’ 28 SMP 8 1 3
Jumlah 29,5
Rata/Orang 0,92
43
Lampiran 2. Benih Cabe Rawit
44
Lampiran 3. Penyusutan Alat Cangkul
Cangkul
Lama Nilai
Nama Harga Baru Harga Lama
No. Pemakaian Jumlah (Npa)(Rp)
Responden (Rp) (Rp)
(Tahun)
1 Kamiruddin 30.000 35.000 2 1 2.500
2 Sabar 30.000 35.000 2 2 5.000
3 Asri 30.000 35.000 1 2 10.000
4 Baso sikki 20.000 30.000 2 1 5.000
5 Suking 25.000 30.000 2 1 2.500
6 Kamaruddin 20.000 30.000 2 1 5.000
7 Malik 15.000 30.000 5 2 6.000
8 Abdul asis 30.000 40.000 2 1 5.000
9 Rusli 30.000 35.000 1 1 5.000
10 Talla’ 30.000 35.000 1 1 5.000
11 Ancu’ 30.000 35.000 1 1 5.000
12 Bakri 20.000 30.000 2 1 5.000
13 Mansyur 20.000 30.000 2 1 5.000
14 Syair 30.000 35.000 2 1 2.500
15 Suardi 25.000 30.000 2 1 2.500
16 Yusuf 50.000 70.000 2 1 10.000
17 Bahrisal 20.000 30.000 2 1 5.000
18 Sirajuddin 20.000 30.000 2 1 5.000
19 Sulhijjah 50.000 70.000 2 1 10.000
20 Destaba 25.000 30.000 1 1 5.000
21 Genra 30.000 40.000 2 1 5.000
22 Adi 50.000 60.000 1 1 10.000
23 Syamsuddin 20.000 30.000 2 2 10.000
24 Baharuddin 30.000 35.000 1 1 5.000
25 Kadiri 30.000 40.000 2 1 10.000
26 Arifudin 30.000 40.000 2 1 5.000
27 Asrun 20.000 30.000 4 1 2.500
28 Anci 30.000 35.000 1 1 5.000
29 Yusuf.M 30.000 35.000 1 1 5.000
30 Bohari 20.000 30.000 2 1 5.000
31 Rahman 20.000 50.000 6 1 5.000
32 Solo’ 20.000 30.000 2 1 5.000
Jumlah 880.000 1.180.000 65 36 178.500
Rata-rata 27.000 36.875 2,03 1,125 5.578,125
45
Lampiran 4. Penyusutan Alat Sabit
Sabit
Nama Lama
No. Harga Baru Harga Lama Nilai
Responden Pemakaian Jumlah
(Rp) (Rp) (Npa)(Rp)
(Tahun)
1 Kamiruddin 15.000 25.000 2 1 5.000
2 Sabar 15.000 20.000 2 2 5.000
3 Asri 20.000 25.000 1 2 10.000
4 Baso sikki 5.000 15.000 2 1 5.000
5 Suking 15.000 20.000 1 1 5.000
6 Kamaruddin 15.000 20.000 1 1 5.000
7 Malik 10.000 20.000 2 2 10.000
8 Abdul asis 15.000 20.000 1 1 5.000
9 Rusli 15.000 20.000 1 1 5.000
10 Talla’ 20.000 25.000 1 1 5.000
11 Ancu’ 20.000 25.000 1 1 5.000
12 Bakri 15.000 20.000 1 1 5.000
13 Mansyur 20.000 25.000 1 1 5.000
14 Syair 20.000 25.000 1 1 5.000
15 Suardi 15.000 25.000 2 1 5.000
16 Yusuf 20.000 30.000 2 1 5.000
17 Bahrisal 15.000 25.000 2 1 5.000
18 Sirajuddin 15.000 20.000 1 1 10.000
19 Sulhijjah 10.000 15.000 1 1 5.000
20 Destaba 10.000 15.000 1 1 5.000
21 Genra 15.000 20.000 2 1 2.500
22 Adi 10.000 30.000 2 1 5.000
23 Syamsuddin 15.000 20.000 2 1 2.500
24 Baharuddin 20.000 25.000 1 1 5.000
25 Kadiri 20.000 30.000 2 1 5.000
26 Arifuddin 15.000 20.000 1 1 5.000
27 Asrun 10.000 20.000 2 1 5.000
28 Anci 20.000 25.000 1 1 5.000
29 Yusuf.M 20.000 25.000 1 1 5.000
30 Bohari 10.000 20.000 2 1 5.000
31 Rahman 10.000 20.000 2 2 10.000
32 Solo’ 10.000 25.000 2 1 5.000
Jumlah 480.000 715.000 47 36 175.000
Rata-rata 15.000 22.343,75 1,468 1,720 5.468,75
46
Lampiran 5. Penyusutan Alat Sprayer
Sprayer
Nilai
Harga Harga Lama
No. Nama Responden Jumlah (Npa)(Rp)
Baru (Rp) Lama (Rp) Pemakaian
1 Kamiruddin 600.000 650.000 2 1 25.000
2 Sabar 600.000 650.000 2 1 25.000
3 Asri 600.000 650.0 00 2 1 25.000
4 Baso sikki 600.000 650.000 2 1 25.000
5 Suking 600.000 650.000 2 1 25.000
6 Kamaruddin 600.000 650.000 2 1 25.000
7 Malik 500.000 650.000 4 2 75.000
8 Abdul asis 600.000 650.000 2 1 25.000
9 Rusli 600.000 650.000 1 1 50.000
10 Talla’ 600.000 650.000 1 1 50.000
11 Ancu 600.000 650.000 1 1 50.000
12 Bakri 600.000 650.000 2 1 25.000
13 Mansyur 600.000 650.000 1 1 50.000
14 Syair 600.000 650.000 2 1 25.000
15 Suardi 600.000 650.000 2 1 25.000
16 Yusuf 600.000 650.000 1 1 50.000
17 Bahrisal 600.000 650.000 2 1 25.000
18 Sirajuddin 600.000 650.000 1 1 50.000
19 Sulhijjah 600.000 650.000 1 1 50.000
20 Destaba 1.000.000 1.500.000 5 1 100.000
21 Genra 600.000 650.0000 2 1 25.000
22 Adi 1.000.000 1.500.000 5 1 100.000
23 Syamsuddin 600.000 650.000 2 1 25.000
24 Baharuddin 600.000 650.000 2 1 25.000
25 Kadiri 600.000 650.000 1 1 50.000
26 Arifuddin 600.000 650.000 2 1 25.000
27 Asrun 1.000.000 1.500.000 5 1 100.000
28 Anci 600.000 650.000 1 1 50.000
29 Yusuf.M 600.000 650.000 2 1 25.000
30 Bohari 600.000 650.000 1 1 50.000
31 Rahman 600.000 650.000 1 1 50.000
32 Solo’ 600.000 650.000 2 1 25.000
Jumlah 20.300.000 23.350.000 54 33 1.350.000
Rata-rata 634.375 729.687,5 1,687 1,031 42.187,5
47
Lampiran 6. Jenis Obat-0batan yang digunakan
48
Basmilang 3 30.000
25 Kadiri Demma 5 70.000 700.000
Gramaxone 5 70.000
26 Arifuddin Basmilang 2 30.000 260.000
Caralis 2 100.000
27 Asrun Gramaxone 4 70.000 280.000
28 Anci Gramaxone 4 70.000 400.000
Basmilang 4 30.000
29 Yusuf. M Gramaxone 8 70.000 560.000
30 Bohari Buom Up 3 60.000 390.000
Gramaxone 3 70.000
31 Rahman Gramaxone 4 70.000 400.000
Basmilang 4 30.000
32 Solo’ Basmilang 5 30.000 500.000
Supremo 5 70.000
Jumlah 215 870.000 13.815.000
Rata-rata 6,718 27.187,5 746.918,25
Rata- rata / Hektar 7,30 27.185,5 811.867,66
49
Lampiran 7. Jenis Pupuk yang digunakan
50
17 Bahrisal Phonska 3 110.000 983.000
Urea 5 95.000
Za 2 90.000
18 Sirajuddin Phonska 4 110.000 905.000
Urea 3 95.000
Za 2 90.000
19 Sulhijjah Phonska 2 115.000 500.000
Urea 2 95.000
Za 1 80.000
20 Destaba Urea 3 95.000 790.000
Phonska 3 115.000
Za 2 80.000
21 Genra Urea 3 95.000 790.000
Phonska 3 115.000
Za 2 80.000
22 Adi Phonska 3 115.000 790.000
Urea 3 95.000
Za 2 80.000
23 Syamsuddin Urea 8 100.000 1.180.000
Za 4 95.000
24 Baharuddin KCL 3 120.000 1.110.000
Urea 6 95.000
Za 2 90.000
25 Kadiri KCL 4 120.000 1.110.000
Phonska 4 110.000
Urea 2 95.000
26 Arifuddin KCL 2 120.000 1.150.000
Phonska 4 110.000
Urea 4 95.000
Za 1 90.000
27 Asrun KCL 1 120.000 640.000
Phonska 3 110.000
Urea 2 95.000
28 Anci Phonska 4 110.000 1.000.000
Urea 4 95.000
Za 2 90.000
29 Yusf. M KCL 2 120.000 965.000
Phonska 4 110.000
Urea 3 95.000
30 Bohari Urea 3 95.000 700.000
Phonska 3 110.000
Za 1 85.000
31 Rahman Phonska 3 110.000 985.000
Urea 5 95.000
Za 2 90.000
32 Solo’ Phonska 3 110.000 795.000
Urea 3 95.000
Za 2 90.000
51
Jumlah 286 9.045.000 28.623.000
Rata-rata 8,93 282.656,25 894.468,75
Rata-rata/Hektar 9,70 282.656,25 972.248,64
52
Lampiran 8. Tenga Kerja Penanaman
Hari Kerja
Jumlah Upah Nilai upah
No. Nama Responden Orang
0rang (Rp/hari) (Rp)
(HKO)
1 Kamiruddin 1 4 50.000 200.000
2 Sabar 1 5 50.000 250.000
3 Asri 1 6 50.000 500.000
4 Baso Sikki 1 3 50.000 150.000
5 Suking 2 3 50.000 300.000
6 Kamaruddin 1 3 50.000 150.000
7 Malik 1 6 50.000 300.000
8 Abdul Asis 1 3 50.000 150.000
9 Rusli 1 6 50.000 300.000
10 Talla’ 2 3 50.000 300.000
11 Ancu’ 2 3 50.000 300.000
12 Bakri 2 3 50.000 300.000
13 Mansyur 2 2 50.000 200.000
14 Syair 2 2 50.000 200.000
15 Suardi 2 3 50.000 300.000
16 Yusuf 2 3 50.000 300.000
17 Bahrisal 2 3 50.000 300.000
18 Sirajuddin 2 2 50.000 200.000
19 Sulhijja 1 3 50.000 150.000
20 Destaba 2 3 50.000 300.000
21 Gendra 1 6 50.000 300.000
22 Adi 2 3 50.000 300.000
23 Syamsuddin 2 3 50.000 300.000
24 Baharuddin 2 3 50.000 300.000
25 Kadiri’ 1 6 50.000 300.000
26 Arifuddin 1 6 50.000 300.000
27 Asrun 1 3 50.000 150.000
28 Anci 2 3 50.000 300.000
29 Yusuf M 2 3 50.000 300.000
30 Bohari 2 3 50.000 300.000
31 Rahman 2 3 50.000 300.000
32 Solo’ 1 4 50.000 200.000
Jumlah 50 115 1.600.000 8.500.000
Rata-rata 1,56 3,59 50.000 265.625
Perhektar 1,69 3,9 50.000 288.722,82
53
Lampiran 9. Tenaga Kerja Panen
Hari kerja
Jumlah Upah Nilai upah
No. Nama Responden orang
orang (Rp/hari) (Rp)
(HKO)
1 Kamiruddin 1 4 50.000 200.000
2 Sabar 1 4 50.000 200.000
3 Asri 2 3 50.000 300.000
4 Baso Sikki 1 3 50.000 150.000
5 Suking 1 6 50.000 300.000
6 Kamaruddin 1 3 50.000 150.000
7 Malik 1 6 50.000 300.000
8 Abdul Asis 1 3 50.000 150.000
9 Rusli 1 6 50.000 300.000
10 Talla’ 2 3 50.000 300.000
11 Ancu’ 1 6 50.000 300.000
12 Bakri 2 3 50.000 300.000
13 Mansyur 1 5 50.000 240.000
14 Syair 1 4 50.000 200.000
15 Suardi 1 5 50.000 250.000
16 Yusuf 1 6 50.000 300.000
17 Bahrisal 1 5 50.000 250.000
18 Sirajuddin 1 5 50.000 250.000
19 Sulhijjah 1 3 50.000 150.000
20 Destaba 2 3 50.000 300.000
21 Genra 2 3 50.000 300.000
22 Adi 1 6 50.000 300.000
23 Syamsuddin 2 3 50.000 300.000
24 Baharuddin 2 3 50.000 300.000
25 Kadiri 1 6 50.000 300.000
26 Arifuddin 1 6 50.000 300.000
27 Asrun 1 3 50.000 150.000
28 Anci 1 6 50.000 300.000
29 Yusuf M 1 6 50.000 300.000
30 Bohari 1 3 50.000 150.000
31 Rahman 1 6 50.000 300.000
32 Solo’ 1 5 50.000 250.000
Jumlah 39 142 1.600.000 6.850.000
Rata-rata 1,22 4,44 50.000 214.062,5
Perhektar 1,32 4,82 50.000 232.676,63
54
Lampiran 10. Biaya Penerimaan Produksi Permusim Petani Pada Usahatani Cabe Rawit di
Desa Karelayu Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto
55
Lampiran 11. Biaya Pendapatan Tanaman Cabe Rawit di Desa Karelayu Kecamatan
Tamalatea Kabupaten Jeneponto
56
Lampiran 12. Dokumentasi
57
Gambar 4. Cabe rawit telah dipanen
58
RIWAYAT HIDUP
tahun 2005 dan tamat pada tahun 2008. Dan pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Tamalatea dan tamat pada tahun 2011. Penulis
Muhammadiyah Makassar pada tahun 2013. Dan pada tahun 2019 penulis akan
Makassar.
Selain itu penulis juga pernah aktif di himpunan mahasiswa jurusan agribisnis
menulis skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani Cabe Rawit Di Desa