Anda di halaman 1dari 90

MOTIVASI DAN MINAT PEMUDA TANI DALAM

REGENERASI USAHA PERTANIAN


(Studi Kasus Pada Rumah Tangga Usahatani) Di Desa
Buttu-Batu Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang

NUR ATIKA
105961112216

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

1
MOTIVASI DAN MINAT PEMUDA TANI DALAM REGENERASI USAHA
PERTANIAN (Studi Kasus Pada Rumah Tangga Usahatani)
DI DESA BUTTU-BATU KECAMATAN ENREKANG
KABUPATEN ENREKANG

NUR ATIKA
105961112216

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian


Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Motivasi dan Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha


Pertanian (Studi Kasus Pada Rumah Tangga Usahatani) di Desa
Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

Nama : NUR ATIKA

Stambuk : 105961112216

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr.Ir. Nurdin.,M.M.
Ketua Sidang

2. Ardi Rumallang.,S.P.,M.M.
Sekertaris

3. Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si.


Anggota

4. Akbar,S.P.,M.Si.
Anggota

Tanggal Lulus :…………

iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Motivasi dan Minat

Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian (studi kasus pada rumah

tangga usahatani) di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.

Enrekang benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam pustaka dibagian akhir skripsi

ini.

Makassar, 02 November 2020

NUR ATIKA
105961112216

v
ABSTRAK

NUR ATIKA,105961112216. Motivasi Dan Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi


Usaha Pertanian (Studi Kasus Pada Rumah Tangga Usahatani) di Desa Buttu-Batu,
Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang, Dibimbing Oleh NURDIN dan ARDI
RUMALLANG.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang: (1) motivasi
pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan
Enrekang, Kabupaten Enrekang, (2) minat pemuda tani dalam regenerasi usaha
pertanian di Desa Buttu-Batu, Kacamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Buttu-Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten
Enrekang. Teknik penentuan sampel populasi 340 orang dilakukan dengan sengaja
(purposive) jumlah sampel yang digunakan adalah 30 responden. Data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi pemuda tani dalam regenerasi
usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang
Yaitu berpengaruh oleh internal dan eksternal dimana internal berada dalam kategori
tinggi dengan nilai observasi rata-rata sebesar 2,414 dengan persentase rata-rata
80,468% sedangkan eksternal berada kategori sedang dengan nilai observasi rata-rata
sebesar 1,8 dengan persentase nilai observasi rata-rata 60,00%. (2) Minat pemuda tani
dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu Kecamatan Enrekang dengan
kategori sedang dengan skor rata-rata 2,30 dengan indikator tertinggi yaitu indikator
keterlibatan.
Kata kunci: Motivasi, Minat, Pemuda Tani

vi
ABSTRAK

NUR ATIKA, 105961112216. Motivation and Interest of Young Farmers in the


Regeneration of Agricultural Businesses (Case Study of Farming Households) in
Buttu-Batu Village, District. Enrekang, Regency. Enrekang Supervised by NURDIN
and ARDI RUMALLANG.
This study purposes to determine the description of: (1) the motivation of young
farmers in regenerating agricultural businesses in Buttu-Batu Village, Enrekang
District, Enrekang Regency, (2) The interest of young farmers in regenerating
agricultural enterprises in Buttu-Batu Village, District Enrekang, Regency Enrekang.
This research was conducted in Buttu-Batu Village, Enrekang District, Enrekang
Regency. The technique of determining the population sample of 340 people is done
purposively (purposive) the number of samples used is 30 respondents. The data used
are primary and secondary data. Techniques follow the data by means of observation,
documentation, and interviews. The data analysis technique used is descriptive
qualitative analysis.
The results showed that (1) the motivation of young farmers in the regeneration of
agricultural enterprises in Buttu-Batu Village, Enrekang District, Enrekang Regency,
is influenced by internal and external where internal is in the high category with an
average observation value of 2.414, the average proportion is 80.468 % while
external is in the medium category with the average observation value of 1.8 with the
proportion of the average observation value of 60.00%. (2) The interest of young
farmers in regenerating agricultural enterprises in Buttu-Batu Village, Enrekang
District is in the medium category with an average score of 2.30 with the highest
indicator being the interaction indicator.

Keywords: Motivation, Interests, Youth Farmers

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti di berikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak

lupa penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan

para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Motivasi dan Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian (studi kasus

pada rumah tangga usahatani) di Desa Buttu-Batu, Kec. Enrekang, Kab. Enrekang.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Ir. Nurdin, M.M. selaku pembimbing I dan Ardi Rumallang, SP., M.M.

selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

2. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S.Pi, M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.,P., M.P., selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

viii
4. Kedua orangtua ayahanda Kadir dan ibunda Hana Sito, dan kakak Arif Ilham dan

adik-adikku tercinta Muh Aqil Pratama dan Aditya Albar, dan segenap keluarga

yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan segudang ilmu kepada penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Enrekang beserta jajarannya yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Daerah tersebut.

7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga

Kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin.

Makassar, 02 November 2020

NUR ATIKA
105961112216

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..……...…….i

HALAMAN PENGESAHAN ……...…………………………………..………..…..iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI………...………………………..iv

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………………..v

ABSTRAK…………………………………………………………………………...vi

KATA PENGANTAR.……………..………………………………...……………...vii

DAFTAR ISI………………………...……………………………………………….vi

I.PENDAHULUAN..……..……………….………………………………………......1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….....4

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………..4

1.4 Manfaat Penelitan……………………………………………………………….5

II.TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………....6

2.1 Motivasi Petani…………………………………………………………….....6

2.2 Minat………………………………………...…...…………………………..13

2.3 Usahatani...………..………………...………..…….………………………..14

2.4 Pemuda Tani……………………...…………….……………………………15

2.5 Generasi Tani…..………………...…………….………...……………….…16

x
2.6 Penelitian Terdahulu…..…………....………………………………………..16

2.7 Kerangka Pemikiran…………….…………………………………………...18

III. METODE PENELITIAN…………………...…………………………………...20

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian……...…………………….…………………..20

3.2 Jenis dan Sumber Data ….……………..…………………………………... 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data……………….………………...………….…… 20

3.4 Teknik Analisis Data……………………………………………………….. 21

3.5 Definisi Operasional………………...…..……………………………….….22

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN………………………..…..23

4.1 Letak Geografis……………………………………………………………...23

4.2 Kondisi Demografis………………………………………………………….23

4.3 Mata Pencaharian Penduduk………………………………………………...25

4.4 Sarana dan Prasarana………………………………………………………...26

4.5 Kondisi Pertanian/Peternakan………………………………………………..27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………....……………..29

5.1 Karakteristik Responden……………………………………………………..29

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………….29

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur…………………………..….30

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……………….31

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan……………………….33

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani………...33

5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga…………….35

xi
5.2 Motivasi Pemuda Tani…………….…………………………………………36

5.3 Minat Pemuda Tani………………………………………………………….41

5.3.1 Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Ketertarikan…………………….41

5.3.2 Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Kesenangan……………………..42

5.3.3 Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Keterlibatan…………………….43

5.3.4 Rata-Rata Persentase Dari Tiga Indikator…………………………..…….44

VI. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………….46

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..47

LAMPIRAN…………………………………………………………………………49

DOKUMENTASI……………………………………………………………………78

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………….79

xii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

Tabel 1.Jumlah Penduduk Berdasarkan di Desa Buttu-Batu,


Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang…..…………..….………..…26

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga


di Desa Buttu-Batu Kecamatan. Enrekang
Kabupaten. Enrekang……………..…………………………………….…..26

Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk …………...………………………………….27

Tabel 4. Sarana dan Prasarana Desa…………………………………………………28

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………….…………..30

Tabel 6. Karakteristik Resonden Berdasarkan Umur……………………….……….31

Tabel 7. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,
Kabupaten. Enrekang …………………….….….…………………………32

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas lahan ………………….……..34

Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Berusaha Tani


di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,
Kabupaten. Enrekang…..………....………………….…………………….35

Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah


Tanggungan Keluarga…………………………………………………….36

Tabel 11. Motivasi Internal Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha


Pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,
Kabupaten. Enrekang..…………………………………….…...………….38

Tabel 12. Motivasi Eksternal Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha


Pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrakang,
Kabupaten. Enrekang..……….……………………………………………40

xiii
Tabel 13. Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Ketertarikan …..…………….....42

Tabel 14. Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Kesenangan ……………………43

Tabel 15. Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Keterlibatan…….……………...44

Tabel 16. Rata-Rata Persentase Dari Ketiga Indiktor Minat


Pemuda Tani …………………………………………………………..…45

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

Gambar 1. Struktur Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Sebuah


Hierarki…………………………………………………………………..2

Gambar 2. Kerangka Pemikiran……………………………………………………..12

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian …………………………………………………..50

Lampiran 2. Identitas Petani Responden ……………………………………………58

Lampiran 3. Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha


Pertanian (Internal)………………….………………………………....59

Lampiran 4. Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha


Pertanian (Eksternal)…………………………………………………..61

Lampiran 5. Ketertarikan……………………………………………………………63

Lampiran 6. Kesenangan…………………………………………………………….65

Lampiran 7. Keterlibatan…………………………………………………………….67

Lampiran 8. Peta Lokasi Penelitian ………………….……………………………...69

Lampiran 9. Dokumentasi …………………………………………………………..70

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup……………………………………………….74

xvi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi pemuda tani yang ada di Indonesia sangat krisis, dengan latar

belakang Indonesia sebagai Negara agraris, sektor pertanian merupakan salah satu

sektor yang menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. Disisi lain, penurunan pada

bidang pertanian akan berdampak pada berkurangnya tenaga kerja petani. Penurunan

sektor pertanian juga berimplikasi terhadap ketahanan pangan di Indonesia pada masa

depan sejalan dengan penurunan profesi sebagai petani. Pada era millennial sekarang,

generasi muda memiliki minat yang kurang terhadap bidang pertanian. (Aji Wahyu

Santoso, dkk., 2020)

Kabupaten Enrekang merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan

yang menjadi lumbung pertanian yang menyumbang pendapatan perekonomian di

sektor pertanian di Sulawesi Selatan. Mayoritas masyarakat Enrekang

menggantungkan hidupnya dalam Sektor pertanian dan perkebunan. Potensi-potensi

yang dimiliki Kabupaten Enrekang baik itu sektor pertanian, tanaman pangan,

perkebunan, holtikultura, buah-buahan maupun sayuran. Potensi tanah di Kabupaten

Enrekang sangat baik untuk di manfaatkan selain itu kekayaan hasil alam budaya dari

Kabupaten Enrekang dapat di manfaatkan sebaik mungkin guna tetap menjaga

keberadaannya pada masa mendatang.

1
Selain potensi dalam bidang pertanian, Kabupaten Enrekang memiliki

berbagai macam kendala atau permasalahan di bidang pertanian seperti halnya unsur

hara tanah yang menurun drastis dan lahan yang krisis, dan mahalnya harga pupuk di

pasaran, kemudian permasalahan benih pertanian karena kurangnya pemerataan

pemberian benih unggul dari pemerintah setempat, serta pengaruh cuaca yang tidak

menentu yang membuat masa tanam yang tidak menentu pula, permasalahan terakhir

yaitu pemasaran hasil pertanian (Rahmat Mauluddin, 2018)

Berdasarkan observasi awal pada pemuda tani di Desa Buttu-Batu,

Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang peneliti mendapatkan gambaran tentang

motivasi dan minat pemuda tani, dimana setiap harinya mereka menghabiskan

waktunya berkebun akan tetapi kurangnya motivasi dan minat pemuda untuk bertani

di Desa Buttu-Batu Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang menyebabkan

ketertinggalan pada sektor pertanian dan banyaknya pemuda tani yang lebih memilih

untuk merantau ke kota dibandingkan tinggal untuk bertani di karenakan pemuda tani

beranggapan bahwa tinggal di desa untuk bertani terlalu banyak mengambil resiko

seperti tanaman gagal panen, butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa menghasilkan

uang, potensi lahan yang kurang, kemudian harga penjualan hasil panen yang tidak

menentu menyebabkan kekhawatiran yang membuat kebanyakan pemuda tani tidak

ingin tinggal di desa.

2
Uraian mengenai kondisi diatas membuat peneliti memandang perlu untuk

melakukan penelitian tentang Motivasi dan Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi

Usaha Pertanian ( Studi Kasus Pada Rumah Tangga Usahatani) di Desa Buttu-Batu

Kecamatan. Enrekang Kabupaten. Enrekang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam

penelitian:

1. Bagaimana motivasi pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa

Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang?

2. Bagiamana minat pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-

Batu, Kecamatan.Enrekang, Kabupaten. Enrekang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui motivasi pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa

Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.Enrekang.

2. Mengetahui minat pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-

Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.Enrekang.

1.4 Kegunaan Penelitian

3
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Petani

Secara praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pendorong

petani dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian salah satunya dengan

memotivasi dan mengarahkan pemuda untuk melanjutkan usahatani.

2. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan berguna untuk menambah

bahan referensi bagi mahasiswa, sumber literatur dan perbandingan dalam penelitian

selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Sebagai pengaplikasian ilmu selama di perkuliahan yang dituangkan dalam

bentuk karya ilmiah dan sebagai sumbangan pemikiran kepada instansi pemerintah

daerah khususnya di Kabupaten Enrekang.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi

Motivasi adalah dorongan dan usaha untuk mencapai pemuasan keinginan

atau sasaran lain motivasi menyangkut dorongan untuk mencapai hasil. Soemanto

(2006) menjelaskan bahwa motivasi pada diri seseorang tidak dapat diketahui secara

langsung, namun kita dapat menginterpretasikan melalui tingkah lakunya.

Motivasi dapat bersumber dari dalam diri seseorang, artinya seseorang

melakukan sesuatu karena ia ingin melakukannya, hal ini disebut dengan motivasi

intrinsik selain itu motivasi juga dapat berasal dari luar diri seseorang yang disebut

dengan motivasi ekstrinsik. Motivasi berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan,

oleh karenanya seseorang akan termotivasi atau menyerahkan seluruh

kemampuannya untuk memuaskan berbagai kebutuhan (Siagian,2004)

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yang berarti bergerak. Motivasi

yaitu mempelajari penyebab atau alasan yang membuat kita melakukan apa yang kita

lakukan. Motivasi merujuk pada suatu proses dalam diri manusia yang dapat memacu

pergerakan menuju tujuan, atau bergerak menjauh dalam situasi yang tidak

menyenangkan. Dari berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para

ahli, terdapat berbagai teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan dan

pencapaian kepuasan ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan yang

menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya ( Sudarwan, 2004).

5
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang terkait dengan pemaknaan lebih,

yaitu motivasi yang muncul dari dalam, seperti keinginan atau minat sehingga

seseorang tidak lagi termotivasi oleh bentuk-bentuk insentif atau hukuman.

Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang disebabkan oleh keinginan

untuk menghindari hukuman atau menerima ganjaran, motivasi yang terbentuk oleh

faktor-faktor eksternal berupa hukuman dan ganjaran. Atkinson mengumumkan

bahwa kesuksesan cenderung ditentukan oleh peluang, motivasi, serta intensi, begitu

pula sebaliknya dengan kecenderungan untuk gagal. Motivsasi dipengaruhi oleh

emosi seseorang. Menurutnya, motivasi berprestasi dimiliki oleh semua orang,

sedangkan intensitasnya tergantung pada kondisi mental orang tersebut ( Hasibuan,

2007).

Menurut Abraham Maslow (1994) dalam teorinya tentang motivasi, Maslow

mengatakan ada lima tingkatan pokok manusia. Kelima tingkataan itu kemudian

dijadikan pengertian kunci untuk memahami motivasi manusia. Maslow

mengidentifikasi kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok manusia dalam sebuah

hierarki yang terendah dan bersifat biologis sampai tingkatan tertinggi dan mengarah

pada kemajuan suatu individu. Kebutuhan-kebutuhan itu tidak hanya bersifat

fisiologis tetapi juga bersifat psikologis. Kebutuhan ini merupakan inti kodrat

manusia yang tidak dapat mati oleh kebudayaan, mudah diselewekan, ditindas dan

dikuasai oleh proses belajar atau tradisi yang keliru.

6
1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan yang paling kuat, meliputi

kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, dan pemuasan seksual.

2. Kebutuhan rasa aman (psikologis)

Apabila kebutuhan fisiologis relatif telah terpenuhi, maka akan muncul

seperangkat kebutuhan baru, yang kurang lebih tinggi dapat dikategorikan dalam

kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman meliputi baik kebutuhan

akan keamanan bagi jiwa maupun kebutuhan akan keamanan harta.

3. Kebutuhan sosial

Apabila kebutuhan fisiologis dan rasa aman cukup terpenuhi, maka akan muncul

kebutuhan sosial, kebutuhan sosial meliputi kebutuhan akan perasaan diterima

oleh orang lain, kebutuhan akan perasaan dihormati, kebutuhan akan perasaan

maju atau berprestasi dan kebutuhan akan perasaan ikut serta.

4. Kebutuhan akan penghargaan

Semua orang dalam masyarakat mempunyai kebutuhan akan keinginan akan

penilaian, berdasar dan dasarnya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri, atau harga

diri, dan penghargaan dari orang lain. Kebutuhan-kebutuhan ini dapat

diklasifikasikan dalam dua perangkat tambahan, pertaman yakni keinginan akan

kekuatan, prestasi, kecukupan, keunggulan dan kemampuan, kepercayaan pada

diri sendiri dalam menghadapi dunia serta kemerdekaan dan kebebasan. Kedua

yakni memiliki apa yang disebut hasrat akan nama baik atau gengsi, prestasi,

7
ketenaran dan kemuliaan, dominasi, pengakuan, perhatian, arti yang penting,

martabat, atau apresiasi.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan aktualisasi diri menunjuk pada kegiatan suatu individu akan

perwujudtan diri, yakni kecenderungan dalam mewujudkan diri sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri meliputi kebutuhan

untuk mewujudkan diri yaitu kebutuhan mengenai nilai-nilai kepuasan yang

didapat dari suatu pekerjaan.

Kebutuhan untuk mengungkapkan diri atau aktualisasi diri adalah hierarki

kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi menurut Maslow. Aktualisasi diri dapat

didefinisikan sebagai perkembangan diri individu yang paling tinggi,

mengembangkan semua potensi yang ia miliki serta menjadi apa saja menurut

kemampuannya.

Apabila kelima tingkat kebutuhan dasar manusia tersebut digambarkan dalam sebuah

hierarki, maka akan terlihat sepeti pada gambar berikut:

8
fisiologis

Rasa Aman

Sosial

Penghargaan

Aktualisasi diri

Gambar 2 Stuktur kebutuhan dasar manusia dalam sebuah hierarki.

Kelima kebutuhan dasar ini tersusun secara hierarki dari yang paling rendah

sampai yang paling tinggi. Menurut Maslow pada umunnya kebutuhan yang lebih

tinggi akan muncul apabila kebutuhan yang ada di bawahnya telah terpenuhi.

Meskipun demikian tidak mustahil terjadi pengecualian bahwa kebutuhan yang tinggi

muncul walaupun motif yang belum terpenuhi.

2.2 Minat

Menurut Sujanto (2014), minat merupakan suatu fungsi jiwa demi

mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan yang berasal dari dalam dan tampak

dari luar sebagai gerak-gerik, fungsi minat berkaitan erat dengan perasaan dan

pikiran. Pikiran kita mengadakan tanya jawab dengan pikiran kita sendiri, untuk dapat

meletakkan pengetahuan yang kita miliki dengan tepat. Sedangkan perasaan

9
merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mengukur dan mempertimbangkan suatu

menurut rasa tidak senang dan rasa senang. Pernyataan lainnya ialah suatu pernyataan

jiwa yang sedikit banyak memiliki sifat subjektif, untuk merasa senang dan tidak

senang dan yang tidak tergantung terhadap perangsang dan alat indera.

Keinginan adalah bagian dari minat yakni dorongan nafsu yang tertuju

pada suatu benda tertentu atau kongkrit. Keinginan yang dipraktekkan dapat menjadi

suatu kebiasaan. Kecenderungan merupakan keinginan yang aktif yang menyuruh diri

suatu individu agar lekas bertindak. Kemauan adalah kekuatan yang hidup dan sadar

atau menciptakan sesuatu yang berdasarkan pikiran dan perasaan.

Slameto (2015), minat ialah timbulnya rasa ketertarikan secara tiba-tiba

tanpa ada yang menyuruhnya pada suatu aktivitas atau suatu hal. Minat dapat timbul,

jika terdapat hubungan antara diri sendiri dengan suatu yang ada pada luar diri.

Semakin kuat hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, maka akan

semakin besar minat yang timbul. Minat merupakan kecenderungan yang menetap

pada diri suatu individu untuk memperhatikan dan mengikuti suatu kegiatan. Minat

merupakan kecenderungan pada seseorang yang bersifat menetap untuk merasa

tertarik dan senang pada bidang atau hal tertentu. Minat berpengaruh besar terhadap

kegiatan yang akan dilakukan seseorang. Minat terhadap kegiatan membuat

seseorang melakukan sesuatu kegiatan dengan rasa senang dan penuh perhatian.

Namun, sebaliknya tanpa adanya minat membuat seseorang tidak mau untuk

melakukan sesuatu kegiatan.

10
2.3 Usahatani

Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengolah aset dan cara

dalam pertanian. Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang

menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001).

Suratiyah, (2015) mendefinisikan ilmu usahatani merupakan ilmu yang

mempelajari tentang bagaimana seseorang mengkoordinir dan mengusahakan faktor-

faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga dapat

memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani

ialah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara petani menentukan,

mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi

seefisien dan seefektif mungkin sehingga usaha tersebut dapat memberikan

pendapatan semaksimal mungkin.

Usahatani dapat di kelompokkan menurut sifat, organisasi, corak, pola, serta

tipe usahatani. Berdasarkan corak dan sifatnya, usahatani dapat dilihat sebagai

usahatani subsistem dan usahatani komersial. Usahatani komersial adalah usahatani

yang menggunakan seluruh hasil panennya secara komersial dan telah

memperhatikan kuantitas dan kualitas produk, sedangkan usahatani subsistem hanya

memanfaatkan hasil panen dari kegiatan usahataninya untuk memenuhi kebutuhan

petani atau keluarganya sendiri.

11
2.4 Pemuda Tani

Para pemuda tani di desa memandang pekerjaan petani menjadi bagian

generasi tua yang sejak semula sudah menekuni bidang pertanian. Pemuda di

pedesaan menghindari bekerja di sektor pertanian karena mereka memandang sebagai

pekerjaan yang melelahkan dan kotor ( Hamyana, 2014).

jumlah penduduk pedesaan yang meningkat sementara luas lahan berkurang

karena pemukiman, membuat pemuda sulit dalam mencari pekerjaan dalam sektor

pertanian. Mereka yang sebelumnya memiliki lahan, kemudian menjualnya dan

menjadi buruh tani. Keadaan ini menambah jumlah buruh tani yang ada, sementara

lahan pertanian tetap akibatnya upah buru tani menjadi semakin menurun.

Pemuda pedesaan pada umumnya berada dilingkungan yang relatif identik

dengan kurang tersedianya sarana dan prasarana perkembangan pemuda. Di samping

itu pedesaan umumnya dihuni oleh kelompok masyarakat yang umumnya

berpenghasilan relatif rendah sehingga kesulitan mengakses pendidikan formal yang

kian hari kian tidak terjangkau. Konsekuensinya adalah bahwa pemuda pedesaan

umumnya kurang mampu beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan dan

dinamika lingkungan kekinian. (Muksin, dkk., 2009).

12
2.5 Generasi Tani

Generasi muda lebih tertarik dengan kegiatan pertanian tanaman

hortikultura dan perkebunan. Masalah rendahnya minat generasi muda beraktivitas di

bidang pertanian antara lain disebabkan oleh waktu bercocok tanam yang pendek

(curah hujan rendah), kepemilikan lahan pertanian yang sempit, komoditas tidak

berubah atau cenderung dengan tanaman tidak berubah atau cenderung dengan

tanaman padi serta harga hasil panen berfluktuasi. Untuk meningkatkan minat

generasi muda, dalam sektor pertanian maka diperlukan suatu desain kebijakan secara

berstruktur dan intensif dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja sehingga akan

berpengaruh terhadap peningkatan produksi/produktivitas di bidang pertanian.

Penurunan jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian khususnya dari generasi muda,

disebabkan keinginan pemuda yang mulai memudar untuk bekerja dalam sektor

pertanian sekalipun berasal dari keluarga petani (Hendri,2014).

13
2.6 Penelitian Terdahulu

No Judul Kesimpulan

1. persepsi pemuda Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-

pencari kerja faktor internal pencari kerja seperti: memiliki keterampilan

terhadap pekerjaan dan memiliki pengalaman kerja, berjenis kelamin

pertanian dan perempuan, dan faktor-faktor eksternal seperti tingkat

pilihan pekerjaan di kosmopolitan rendah, status sosial ekonomi rendah dan

Desa Cihideung sosialisasi pekerjaan non pertanian mempengaruhi persepsi

Udik, Kecamatan negatif terhadap pekerjaan pertanian. Para pemuda pencari

Ciampea, kerja desa penelitian lebih memilih pekerjaan di luar sektor

Kabupaten Bogor pertanian seperti pada pabrik atau industri yang berada di

daerah Jakarta atau Bogor.

2. faktor-faktor yang Bertujuan untuk menganalisis pendapatan

mempengaruhi usahatani padi, faktor-faktor yang mempengaruhi minat

minat pemuda pemuda pedesaan dalam melanjutkan usahatani padi,

pedesaan Marza faktor penarik dan pendorong pemuda pedesaan untuk

(2018) bekerja di sektor pertanian. Penelitian ini dilakukan di

Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Seputih Banyak,

Kabupaten Lampung Tengah secara purposive dilakukan

pada Bulan Maret hingga April 2018

14
2.7 Kerangka Pemikiran

Usaha pertanian yaitu dimana kegiatan yang menghasilkan produk

pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar sehingga

mendaptakan hasil, didalam berusaha tani sangat dibutuhkan yang namanya tenaga

kerja tanpa tenaga kerja usaha pertanian tidak berjalan sesuai keinginan kita. Tenaga

kerja sangat dibutuhkan didalam usaha pertanian agar bisa memanfaatkan lahan

pertanian di sekitar kita akan tetapi tenaga kerja perlu yang namannya motivasi dan

minat untuk usaha pertanian sehingga bagimana cara kita memotivasi pemuda petani

agar berminat untuk bertani dan bisa mengembangkan usaha pertanian kedepannya.

Adapun skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu:

USAHA PERTANIAN

TENAGAH KERJA

MOTIVASI MINAT

REGENERASI USAHA
PERTANIAN

Gambar 3 : Kerangka Pemikiran Penelitian Motivasi dan Minat Pemudah Tani


dalam Regenerasi Usaha Pertanian

15
III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,

Kabupaten. Enrekang pada bulan Juli- Agustus 2020.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pemuda tani di Desa Buttu-Batu,

Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang, populasi 340 orang, penentuan sampel

dilakukan dengan sengaja (Porposive), jumlah sampel yang digunakan adalah 30

responden, dengan kategori responden pemuda tani yang aktif Arikunto, (2002)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa jawaban

terhadap kuesioner dan observasi langsung dilapangan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang ada di

Desa Buttu-batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang.

16
3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Observasi adalah teknik pengambilan data yang dilakukan dengan melihat secara

langsung kondisi dilapangan yang ada kaitannya dengan informasi penelitian.

b. Wawancara, teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner

penelitian secara langsung dengan pemuda tani sebagai responden yang

berhubungan dengan penelitian ini.

c. Dokumentasi adalah dengan cara penulis melakukan penelitian terhadap

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. 5 Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan

memberikan gambaran dan penjelasan berupa angka-angka mengenai motivasi dan

minat pemuda tani. Deskriptif ini dilakukan dengan memberi skoring terhadap setiap

pertanyaan yang diajukan kedalam 3 kategori (Padmowiharjo, 2004).

Skoring yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 3, 2 dan 1 dengan

kriteria adalah sebagai berikut:

Rumus Interval:

Kelas kategori :Nilai Tertinggi-Nilai Terendah


Jumlah Kelas

Jawaban reponden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

17
1. Skor untuk kategori Tinggi : 2,34 - 3,00

2. Skor untuk kategori Sedang : 1,67 - 2,33

3. Skor untuk kategori Rendah : 1,00 - 1,66

Seperti yang diketahui bahwa nilai maksimum skoring adalah 3, sedangkan nilai

minimum adalah 1, sehingga interval kelasnya sebesar 0,66, maka interval nilai

skoring adalah:

a. Tinggi jika pemuda tani termotivasi dan berminat dalam usaha pertanian (nilai

observasi berada pada interval nilai 2,34 – 3,00)

b. Sedang jika pemuda tani termotivasi dan berminat dalam usaha pertanian

(nilai observasi berada pada interval nilai 1,67- 2,33)

c. Rendah jika pemuda tani termotivasi dan berminat dalam usaha pertanian

(nilai observasi berada pada interval nilai 1,00- 1,66)

3. 6 Definisi Operasional

1. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong pemuda tani untuk mengembangkan

usaha tani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

2. Motivasi internal adalah motivasi yang ada dalam diri pemuda tani di Desa Buttu-

Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.Enrekang

3. Motivasi eksternal adalah motivasi yang ada diluar pemuda tani di Desa Buttu-

Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

4. Minat adalah keinginan pemuda Desa yang ada pada diri sendiri untuk

mengembangkan pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten

.Enrekang

18
5. Pemuda tani adalah anak petani yang berusia 16 (enam belas tahun) sampai 30

(tiga puluh tahun) bekerja sebagai petani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan.

Enrekang, Kabupaten. Enrekang

6. Usaha tani adalah usaha yang dilakukan petani dalam memperoleh pendapatan

dimana pemuda tani memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja dan modal

yang mana sebagian dari pendapatan yang diterima digunakan untuk membiayai

kebutuhan hidupnya.

7. Regenerasi pertanian adalah estafet usaha tani dari orang tua kepada anaknya

untuk mengembangkan pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,

Kabupaten. Enrekang

19
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Desa Buttu-Batu merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan.

Enrekang, Kabupaten. Enrekang, Provinsi. Sulewesi Selatan dengan luas wilayah

Desa 32 km2 hutan Desa 15 km2 dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah utara : Dusun Garutu

Sebelah Timur : Dusun Buttu-Batu

Sebelah Selatan : Dusun Garettong

Sebelah Barat : Dusun Papi

4.2 Kondisi Demografis

Penduduk adalah salah satu faktor penentu terbentuknya suatu wilayah atau

negara dan sekaligus sebagai modal utama suatu negara dikatakan maju atau

berkembang, bahkan suksesnya pembangunan di segala bidang dalam negari tidak

terlepas dari peran penduduk, bidang sosial baik dalam pertanian, politik, budaya,

ekonomi dan pendidikan, sekaligus sebagai faktor utama dalam pembangunan fisik

maupun nonfisik. Oleh karena kehadiran dan peranannya sangat menentukan bagi

berkembangnya suatu wilayah, baik dalam skala besar maupun kecil.

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa jumlah penduduk berdasarkan

jenis kelamin di Desa Buttu-Batu dilihat pada tabel 1.

20
Tabel 1. Jumlah Penduduk di Desa Buttu –Batu, Kecamatan. Enrekang,
Kabupaten.Enrekang

No. Uraian Jumlah


1. Kependudukan

a. Jumlah Penduduk (jiwa) 1,910

b. Jumlah penduduk Laki-laki 938

c. Jumlah penduduk perempuan 977

d. Jumlah penduduk pendatang SD tahun 2020 1

e. Jumlah Penduduk pergi SD tahun 2020 5

Sumber Data : Kantor Desa Buttu Batu 2020

Tabel 1. Menjelaskan bahwa jumlah penduduk di Desa Buttu-Batu yaitu

berjumlah 1,910 jiwa dimana laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan, jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 938 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 977 jiwa. Adapun jumlah penduduk pendatang SD tahun 2020 sebanyak 1

orang dan jumlah penduduk pergi SD tahun 2020 sebanyak 5 orang. Keadaan

penduduk di Desa Buttu-Batu terhitung mulai angka bayi sampai umur berlanjut.

21
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kepala Keluarga di Desa Buttu-Batu Kecamatan.
Enrekang, Kabupaten.Enrekang

No. Uraian Jumlah

1. Kepala Keluarga 441

a. Jumlah Total Kepala Keluarga perempuan 77

b. Jumlah Keluarga Miskin 186

Sumber Data: Kantor Desa Buttu-Batu, 2020

Tabel 2. Menjelasakna bahwa jumlah kepala keluarga di Desa Buttu-Batu

yaitu berjumlah 441 KK dimana kepala keluarga perempuan lebih sedikit

dibandingkan keluarga miskin, jumlah KK perempuan sebanyak 77 sedangkan

jumlah keluarga miskin sebanyak 186.

4. 3 Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian pendukuk Desa Buttu-Batu Kecamatan. Enrekang,

Kabupaten. Enrekang sebagian besar adalah petani. Namun tidak semua penduduk

Desa Buttu-Batu bermata pencaharian sebagai petani karena ada juga sebagian

masyarakat yang mata pencahariannya sebagai buruh tani, PNS, pegawai swasta,

wiraswasta/pedagang, polri dan pekerjaan lainnya untuk lebih jelasnya dilihat pada

tabel 3 sebagai berikut:

22
Tabel 3. Mata Pencaharian Masyarakat di Desa Buttu-Batu, Kecamatan.
Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No. Uraian Jumlah

1. Mata Pencaharian

a. Petani 1,240

b. Buruh Tani/Buruh Nelayan 13

c. PNS 14

d. Pegawai Swasta 2

e. Wiraswasta/Pedagang 22

f. TNI/POLRI 2

g. Bidan 3

h. Perawat 2

Sumber Data : Kantor Desa Buttu-Batu, 2020

Tabel 3. Menjelaskan bahwa mayoritas penduduk Desa Buttu-Batu,

Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang mempunyai mata pencaharian dari

sektor pertanian sebanyak 1,240 orang hal ini menunjukkan bahwa aktivitas

perekonomian didominasi oleh sektor pertanian.

4.4 Sarana dan Prasarana

Sarana adalah suatu alat dan bahan yang dapat dipergunakan untuk

mencapai tujuan dari suatu proses pemberdayaan suatu daerah, sementara prasarana

merupakan segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu

kegiatan yang telah diprogramkan pada suatu daerah. Berkaitan dengan aktivitas di

23
Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, kabupaten. Enrekang, maka dapat dilihat

pada sarana prasarana pendukung yang ada di Desa. Berikut adalah gambaran tentang

saran dan prasarana yang tersedia di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang

Kabupaten. Enrekang

Tabel 4. Sarana dan Prasarana di Desa Desa Buttu-Batu, Kecamatan.


Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No. Uraian Jumlah

1. Kantor Desa 1

2. Gedung SLTA/MA 1

3. Gedung SLTP/MTS 1

4. Gedung TK 3

5. Gedung SMP 1

6. Gedung SMA 1

7. Masjid 4

8. Puskes Desa 1

9. Puskesmas 1

10. Posyandu 2

11. Gedung PKK 1

Sumber Data: Kantor Desa Buttu Batu, 2020

4.5 Kondisi Pertanian/Peternakan

Di Desa Buttu-Batu mencapai luas tanah 32 km2, sehingga potensi untuk

dilakukan usaha pertanian dan peternakan. untuk usaha pertanian biasanya ditanami

24
jagung, padi, dan lainnya. Sedangkan untuk peternakan seperti sapi, ayam potong,

ayam petelur. Dari sekian banyak usaha pertanian dan peternakan yang paling

diutamakan adalah tanaman jagung sedangkan ternak sapi ayam petelur adalah usaha

sampingan di Desa Buttu-Batu.

25
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Petani dalam mengolah usahataninya juga dapat menetapkan atau

menentukan alternatif yang ingin diusahakan pada setiap bidang lahannya. Namun

demikian seorang petani tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

usahanya. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini berjumlah 30 kuesioner

dengan subjek penelitian adalah pemuda tani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan.

Enrekang, Kabupaten. Enrekang berikut ini akan dipaparkan karakteristik responden

secara umum menurut jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan ,luas lahan, dan

pengalaman berusahatani.

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden yang menjadi subjek penelitian ini menerut jenis

kelamin di tunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki –laki 23 76,67%

2. Perempuan 7 23,33%

Total 30 100,00%

Sumber: hasil olahan data penelitian 2020

26
Tabel 5 diatas, dapat diketahui tentang jenis kelamin responden petani yang

diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

laki-laki, yaitu sebanyak 23 orang. Sedangkan sisanya adalah responden perempuan

sebanyak 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari pemuda tani yang

diambil sebagai responden adalah laki-laki karena petani di Desa Buttu-Batu,

Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang lebih dominan adalah laki-laki.

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden yang menjadi subjek penelitian ini menurut usia

ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Klasifikasi umur Frekuensi Persentase (%)

1. 16-20 4 13,33%

2 21-25 17 56,67%

3. 26-30 9 30,00%

Total 30 100,00%

Sumber: hasil olahan data penelitian 2020

Berdasarkan keterangan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa umur pemuda

tani responden di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.Enrekang

menunjukan bahwa umur responden rata-rata sampai 21-25 tahun sebanyak 17 orang

dan umur 26-30 tahun sebanyak 9 orang sedangakan umur 16-20 tahun sebanyak 4

orang secara tidak langsung umur pemuda tani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan.

27
Enrekang, Kabupaten. Enrekang sangat mempengaruhi motivasi dan minat pemuda

tani dalam regenerasi usaha tani.

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya

manusia dan merupakan pelaku utama dari kualitas. Pendidikan yang mamadai dapat

meningkatkan jati diri seseorang sehingga yang memiliki tingkat pendidikan yang

memadai lebih sering termotivasi dan lebih mampu untuk meningkatkan minat

pemuda tani dalam sektor pertanian.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan pemuda tani responden bervariasi, mulai dari SMP sampai

perguruan tinggi. Komposisi tingkat pendidikan pemuda tani responden dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 7. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Buttu-


Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. SMP 8 26,67%

2. SMA 16 53,33%

3. S1 6 20,00%

Total 30 100,00%

Sumber: hasil olahan data penelitian 2020

Tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal pemuda tani

responden di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

28
menunjukkan bahwa tingkat pendidikannya rata-rata sampai sekolah menengah

keatas (SMA) sebanyak 16 orang, dan sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 8

orang sedangkan sekolah strata (S1) lebih sedikit sebanyak 6 orang, sehingga secara

tidak langsung pendidikan di Desa Buttu-Batu juga diutamakan sehingga dapat

mempengaruhi motivasi dan minat pemuda tani di Desa tersebut.

Semakin tinggi tingkat pendidikan pemuda tani, maka akan mendorong

pemuda tani untuk lebih maju dan lebih rasional. Bertambahnya pengetahuan juga

membawa pemuda tani untuk berusaha mengembangkan berbagai usaha agar

keinginan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya juga bisa dicapai. Semakin

banyak pengetahuan yang dimiliki pemuda tani, maka mereka mampu memilih

komoditas mana yang lebih menguntungkan.

Pendidikan formal sangat berpengaruh terhadap motivasi dan minat

seseorang. Khususnya tanggapan untuk menerima adanya inovasi, seseorang dengan

tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi akan lebih mudah dalam menanggapi

inovasi atau isu yang berkembang. Karena seseorang lebih berfikiran rasional setelah

mendapatkan ilmu-ilmu yang didapatnya dari bangku sekolah (Kartasapoetra, 1991).

29
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan

Karakteristik Responden yang menjadi subjek penelitian ini menurut luas

lahan ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan

No. Luas Lahan Frekuensi Persentase (%)

1. 0,20 -0,40 ha 16 40,00%

2. 0,50 – 2,01 ha 14 60,00%

Total 30 100,00%

Sumber: hasil olah data penelitian 2020

Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa mayoritas luas lahan petani yang

diambil sebagai responden sebagian besar memiliki luas lahan 0,20-0,40 ha sebanyak

16 orang, sedangakan petani yang memiliki luas lahan 0,50-2,01 ha sebanyak 14

orang.

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani dapat dilihat dari lamanya seseorang petani dalam

mengolah usahanya. Semakin lama petani mengolah usahanya, maka akan semakin

banyak pengalaman yang meraka miliki, pada umumnya petani yang memiliki

pengalaman berusahatani yang cukup lama cenderung memiliki kemampuan dan

pengetahuan berusahatani yang lebih baik, sehingga petani yang memiliki

pengalaman berusahatani belum lama akan memiliki motivasi yang rendah, dimana

pengalaman dapat mempengaruhi motivasi dan Minat mereka dalam bekerja. Petani

30
reponden yang didasarkan pada pengalaman dalam berusahatani, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Desa


Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No. Pengalaman Berusahatani Jumlah Persentase (%)

(Tahun) (orang)

1. 1-5 21 70,00%

6-10 7 23,33%

11-15 2 6,67%

Total 30 100,00%

Sumber : hasil olah data penelitian 2020

Tabel 9 menunjukkan bahwa pengalaman usahatani responden yang

tertinggi antara 1-5 tahun sebanyak 21 orang dan yang terkecil yaitu antara 11-15

tahun yakni sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengalaman

berusahatani di Desa Buttu-Batu masih ditahap petani pemula.

Mosher (2000) menyatakan bahwa pengalaman berusahatani merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas petani dalam usaha taninya dimana

cita-cita petani berdasarkan pengalaman yang baik mengenai cara bercocok tanam

yang baik dan menguntungkan akan mempengaruhi terlaksananya pembangunan

pertanian.

31
5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga adalah orang yang tinggal dalam satu keluarga dan

secara langsung menjadi tanggungan kepala keluarga ataupun yang berada diluar

rumah. Banyaknya tanggungan keluaraga akan berdampak pada pemenuhan

kebutuhan keluarga sehingga petani yang memiliki banyak jumlah tanggungan

keluarga akan lebih termotivasi untuk meningkatkan pendapatan pada

kesejahteraannya, semakin bertambah tanggungan keluarga petani akan semakin

termotivasi dan minatnya semakin tinggi. Untuk mengetahui penyebaran jumlah

tanggungan keluaraga dari petani responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 10.Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di


Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No. Jumlah Tanggungan keluarga Jumlah Persentase (%)

(orang) (orang)

1. 1-3 15 50,00%

4-6 12 40,00%

7-9 3 10,00%

Total 30 100,00%

Sumber :hasil olah data penelitian 2020

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga sebagian besar

berada pada 1-3 yaitu sebanyak 15 orang, sedangkan jumlah tanggungan petani

responden yang paling rendah berada pada 7-9 yaitu sebanyak 3 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani responden di Desa buttu-

32
Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang berada pada kategori sedang

sehingga jumlah tanggungan keluarga akan memberikan motivasi bagi pemuda tani

untuk lebih meningkatkan usahataninya. Tanggungan keluarga semakin besar

menyebabkan seseorang memerlukan tambahan pengeluaran, atau kebutuhan

penghasilan yang lebih tinggi untuk membiayai kehidupannya( batoa, 2007).

5.2 Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di Desa Buttu-
Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah

laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan

sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya. Motivasi pemuda

petani dalam regenerasi usaha pertanian diklasifikasikan atas dua jenis motivasi

internal dan eksternal

Motivasi internal adalah motivasi yang timbul karena adanya keinginan

untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, akan penghargaan, dan

aktualisasi diri. Oleh karena itu motivasi petani berdasarkan tingkat motivasi internal

dalam regenerasi usaha pertanian dilihat dalam tabel 11.

33
Tabel 11.Motivasi Internal Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di
Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No Motivasi internal Nilai Nilai Persentase Kategori

observasi harapan (%)

1. Memenuhi kebutuhan 2,57 3 85,67% Tinggi

(fisiologis)

2. Rasa aman 2,6 3 86,67% Tinggi

3. Sosial 2,4 3 80,00% Tinggi

4. Akan penghargaan 2,5 3 83,33% Tinggi

5. Aktualisasi diri 2 3 66,67% Tinggi

Rata-rata 2,414 3 80,468% Tinggi

Sumber : Data Primer setelah Diolah ,2020

Tabel 11 menunjukkan bahwa motivasi internal pemuda tani dalam

regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.

Enrekang adalah sebagai berikut:

Petani termotivasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk dalam

kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 85,67% karena petani melakukan

suatu aktivitas atau kegiatan karena adanya faktor-faktor kebutuhan ekonomi

misalnya petani melakukan suatu pekerjaan karena adanya tanggungan keluarga.

Kebutuhan adalah keingan manusia yang menuntut untuk dipenuhi.

34
Motivasi petani merasa aman termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan

nilai persentase sebesar 86,67% karena lingkungan salah satu faktor petani

merasakan nyaman hidup dilingkungan mereka saat ini.

Petani termotivasi untuk menjalin pergaulan yang baik termasuk dalam

kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 80,00 % karena petani dalam

pergaulan sehari-hari saling membantu dalam bekerja dan tidak saling menjatuhkan

dengan petani lain karena petani merasakan rasa cinta dan kasih sayang di lingkungan

mereka tinggal.

Petani termotivasi karena mereka merasa dihargai termasuk dalam kategori

tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 83,33% karena petani dengan petani lain

tidak saling menjahtuhkan dan saling mendukung selain itu kualitas dan kuantitas

hasil produksi menjadi bahan pembicaraan oleh petani lain sehingga petani

mendapatkan pujian dan merasa dihargai oleh petani lain.

Motivasi petani dalam akumulasi diri termasuk dalam kategori tinggi yaitu

dengan nilai persentase sebesar 66,67% karena petani memiliki kemauan sendiri

yang cukup mendorong petani untuk meningkatkan produksi tanaman di Desa Buttu

Batu sehingga petani tidak dipaksa oleh siapapun dan tidak merasa terpaksa.

Berdasarkan uraian diatas menjelasakan bahwa motivasi internal pemuda

tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kec. Enrekang, Kab.

Enrekang berada pada kategori tinggi dengan nilai observasi rata-rata sebesar 2,414

Dengan persentase rata-rata 80,468 %. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

tingkat motivasi internal pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa

35
Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten, Enrekang yang dilakukan oleh

responden muncul karena ingin memenihi kebutuhan sehari-hari, rasa aman, sosial,

akan penghargaan, dam aktualisasi diri.

Sedangkan motivasi eksternal adalah motivasi yang timbul karena dorongan

dari orang lain. Motivasi eksternal di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,

Kabupaten. Enrekang dalam meningkatkan hasil produksinya timbul karena ingin

bekerja secara efektif, adanya kebijakan pemerintah, dan harga. Oleh kerena itu

secara rinci nilai skor yang diperoleh, persentase dan kriteria penilaian komponen-

komponen motivasi eksternal petani dalam meningkatkan produksi tanaman di Desa

Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang. Terlihat pada tabel 12.

Tabel 12.Motivasi Eksternal Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian


di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No Motivasi Eksternal Nilai Nilai Persentase Kategori

Observasi Harapan (%)

1. Bekerja efektif 1,9 3 63,33 Sedang

2. Kebijakan 1,8 3 60,00 Sedang

pemerintah

3. Harga 1,7 3 56,67 Sedang

Rata- rata 1,8 3 60,00 Sedang

Sumber data primer setelah di olah 2020

36
Tabel 12 menunjukkan bahwa motivasi eksternal pemuda tani dalam

regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,

Kabupaten.Enrekang adalah sebagai berikut:

Petani termotivasi untuk bekerja secara efektif termasuk dalam ketegori

sedang yaitu dengan persentase sebesar 63,33% karena petani dalam bekerja selalu

merencanakan atau memikirkan suatu hal yang akan dilakukan kedepannya untuk

mencapai keberhasilan yang tinggi. Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu

efektivitas dan kerja. Efektivitas yang berasal dari kata efektif yaitu suatu pekerjaan

dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output).

Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada

waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Richard M. Stccts dalam

bagus 2009).

Petani termotivasi karena adanya kebijakan pemerintah termasuk dalam

kategori sedang yaitu dengan persentase sebesar 60,00% kebijakan pemerintah untuk

memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif,

produksi dan efesiensi produksi naik cukup berpengaruh di Desa Buttu Batu

Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang karena tanpa bantuan dari pemerintah

setempat tidak menjadikan pertanian di Desa tersebut menjadi lebih baik.

Motivasi petani karena harga termasuk dalam kategori sedang yaitu dengan

persentase sebesar 56,67% karena semakin tinggi harga maka petani akan lebih

termotivasi untuk meningkatkan hasil tanaman yang di kelolanya. Kenaikan harga

adalah masalah rumit yang sering kali terjadi didalam dunia ekonomi dan tidak dapat

37
disansikan lagi kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen masyarakat

yang terlibat didalamnya.

5.3 Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di Desa Buttu-Batu,
Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

Minat pemuda tani adalah kemauan seseorang terhadap suatu pekerjaan.

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran berupa kuesioner kepada setiap

responden untuk memberikan tanggapan dan penilaiannya, untuk lebih jelasnya minat

pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian dapat dilihat pada tabel 13 dibawah

ini:

5.3.1 Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Ketertarikan

Minat pemuda tani berdasarkan aspek ketertarikan terhadap 3 pertanyaan

dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:

No Item pertanyaan Rata-rata Kategori

1. Mengajak pemuda lain untuk 1,9 Sedang


mengembangkan sektor pertanian
2. Mengetahui lebih banyak informasi 2,13 Sedang
tentang pertanian
3. Menghadiri sosialisasi tentang pertanian 2,07 Sedang

Rata-rata 2,03 Sedang

Sumber : Data primer diolah 2020

Tabel 13 dapat dilihat bahwa minat pemuda tani berdasarkan aspek

ketertarikan di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang dapat

dikatakan memiliki pengaruh sedang. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang

menunjukkan nilai rata-rata skor 2,03. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat pemuda

38
tani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang dalam aspek

ketertariakan memiliki pengaruh sedang, artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu

rendah.

5.3.2 Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Kesenangan

Minat pemuda petani berdasarkan aspek kesenangan terhadap 3 pertanyaan

dapat dilihat pada tabel 14 sebagi berikut:

No Item pertanyaan Nilai Kategori

1. Memanfaatkan lahan disekitar 2,010 Sedang


untuk komoditas pertanian
2. Membantu orang tua bertani 2,8 Tinggi

3. Mengunjung pameran pertanian 1,9 Sedang

Rata-rata 2,27 Sedang

Sumber : data primer diolah 2020

Tabel 14 menunjukann tanggapan responden terhadap aspek kesenangan di

Desa Buttu-Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten. Enrekang dapat dikatakaan

memiliki pengaruh sedang. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang menunjukkan nilai

rata-rata skor 2,27. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat pemuda tani di Desa Buttu-

Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang dalam aspek kesenangan

memiliki pengaruh sedang, artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

39
7.3.3 Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Keterlibatan

Minat pemuda tani berdasarkan aspek keterlibatan terhadap 3 pertanyaan

dapat dilihat pada tabel 15 sebagai berikut:

No Item pertanyaan Nilai Kategori

1. Pengolahan lahan 3 Tinggi

2. Panen dan pemasaran 2,8 Tinggi

3. Pameran kelompok 2,03 Sedang

Rata- rata 2,61 Tinggi

Sumber data primer di peroleh 2020

Tabel 15 menunjukkan tanggapan responden terhadap aspek keterlibatan

dapat dikatakan memiliki pengaruh tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang

menunjukkan nilai rata-rata skor 2,61. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat pemuda

tani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang dalam aspek

keterlibatan memiliki pengaruh tinggi.

40
5.3.4 Rata-Rata Persentase Dari Ketiga Indikator Minat Pemuda Tani Dalam
Regenerasi Usaha Pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,
Kabupaten. Enrekang

No Indikator Rata-rata skor Kategori

1. Ketertarikan 2,03 Sedang

2. Kesenangan 2,27 Sedang

3. Keterlibatan 2,61 Tinggi

Rata rata skor dan rata-rata kategori 2,30 Sedang

Sumber : hasil olahan data penelitian, 2020

Tabel 16 menunjukkan bahwa minat pemuda tani dalam regenerasi usaha

pertanian di Desa Buttu-Butu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang dari segi

ketertarikan, kesenangan, keterlibatan dapat dikatakan memiliki pengaruh sedang.

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor ketiga indikator dimana indikator ketertarikan

mencapai rata–rata skor 2,03 berada pada kategori sedang, kesenangan mencapai

rata-rata skor 2,27 berada pada ketegori sedang, sementara keterlibatan mencapai

rata-rata skor 2,61 berada pada kategori tinggi, sementara dengan melihat rata-rata

skor dan rata-rata kategori sebesar 2,30 dapat di simpulkan bahwa minat pemuda tani

dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang,

Kabupaten. Enrekang dalam tiga indikator tersebut berpengaruh sedang dan diantara

ketiga indikator tersebut yang paling tinggi pengaruhnya adalah keterlibatan karena

pemuda tani ikut terlibat dalam pengolahan lahan, paska panen dan pemasaran serta

pameran kelompok merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh pemuda petani,

41
dan kegiatan mengikuti kelompok tani merupakan kegiatan yang sering dilakukan

pemuda petani sebagai perwakilan orang tuannya, apabila orang tuanya tidak hadir

dimana pemuda tani saling bekerja sama dalam setiap kegiatan yang dilakukan

sehingga pemuda tani di Desa Butu-Batu, Kacamatan. Enrakang, Kabupaten.

Enrekang saling membantu satu sama lain. Faktor lingkungan menjadi salah satu

yang mendorong pemuda tani ikut terlibat dalam suatu kegiatan meskipun pemuda

petani tersubut tidak tertarik dan tidak senang melakukan kegiatan tersebut dan

keterlibatan dalam suatu kegiatan menjadi salah satu kewajiaban yang ada di Desa

tersebut.

42
VI . KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Motivasi pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu,

Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang yaitu internal berada kategori tinggi

dengan nilai observasi rata-rata sebesar 2,414 dengan persentase rata-rata

80,468%. Sedangkan eksternal berada kategori sedang dengan nilai observasi

rata-rata sebesar 1,8 dengan persentase nilai observasi rata-rata 60,00%.

2. Minat pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu

Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang kategori sedang dengan skor rata-

rata 2,30, kategori tinggi dengan indikator keterlibatan.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keadaan keterbatasan dalam penelitian ini,

maka dapat ditemukan saran sebagai berikut: perlu dilakukan sosialisasi pertanian

oleh penyuluhan pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.

Enrekang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pemuda tani, serta

usaha untuk mendorong sikap petani agar lebih respontif sehingga mereka akan selalu

berupaya untuk meningkatkan usahanya seperti peningkatan kualitas padi dan jagung

di Desa.

43
DAFTAR PUSTAKA

Aji Wahyu Santoso, Lukman Effendy & Endang Krisnawati. 2020. Percepatan
Regenerasi Petani Pada Komunitas Usaha Tani Sayuran di Kecamatan
Semarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Fakultas Politeknik
Pembangunan Pertanian Bogor.

Arikunto, S. 2002, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatn Proposal, Jakarta : PT.


Rineka Cipta.

Agu, Sujanto,2014. Psikologi Kepribadia. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Bagus, D. 2009. Defenisi, Faktor Yang Mempengaruhi dan alat Ukur Efektifitas
kerja. http;//www.google.com. Diakses pada tanggal 3 Agustus.

Batoa. 2007. Pengertian Tanggungan Keluarga. http://www,google.com. Diakses


pada tanggal 31 Maret 2015.

Denim, Sudarman.2004. Motivasi, Kepemimpinan & Efektivitas kelompok.Jakarta


:PT Rineka Cipta

Eka Mashari. 2014. Motivasi Petani Dalam Bubidaya Tanaman Buah Naga. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

Hasibuan, melayu. S.P 2007, Manajemen sumber Daya manusia perusahaan


bandung, PT bum Aksa.

Hendri, M. 2014. Persepsi Pemuda Pencari Kerja Terhadap Pekerjaan Sektor


Pertanian Dan Pilihan Pekerjaan Di Desa Cihideung Udik Kecamatan
Ciampea Kabupaten Bogor.Skripsi.Institut Pertanian Bogor.

Hamyana.2014. Preferensi Generasi Muda Di Bidang Pertanian Jurnal Agriekstensia


13 (2) 15-31 Katchove Al, Ahearn M. 2014.Farm land ownership and
leasing: implication for young and beginning farmers. Agricultural
Economics staff paper # 486. Lexington, ky (us) : university of Kentucky,
Department of Agricultural Economics.

Maslow, A. H. 1994. Motivasi dan Kepribadian : Teori Motivasi dengan Rancangan


Hirarki Kebutuhn Manusia. PT Pustaka Binaman. Jakarta.

44
Marza, A. R. 2018. Faktor-faktor yang Mengpengaruhi Minat Pemuda Pedesaan
Dalam Melanjutkan Usaha Tani Padi di Kabupaten Lampung Tengah,.
Skripsi. Universitas lampung. Bandar Lampung. https://bitly/2Snzcjh.3
Februari 2019.
Muksin, Amri Jaki, Margono Slamet dan Djoko Susanto 2009. Kualifikasi Pemuda
Tani Perdesaan di Jawa Timur, fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian
Bogor.

Moeher.2001 Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksari : Jakarta

Mosher.2000. Pengertian Pengalaman berusaha tani. http://www.google.com.


Diakses pada tanggal 17 April 2015.

Padmiwiharjo 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Pembangunan


Agribisnis. Jakarta (ID) Depertemen Pertanians

Rahmat Mauluddin. 2018. Balai Pertanian di Kabupaten Enrekang Dengan


Pendapatan Arsitektur Ekologis. Skripsi Fakulatas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negri Alaudddin Makassar.

Slameto. 2015. Bejalar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Reneka cipta

Soemanto, 2006. Pengertian Motivasi. http:www.google.com. Pengertian Motivasi

Siagian, S.P., 2004. Teori Motivasi dan Aplikasnya. Jakarta.Rineka cipta

Suratiyah. 2015. Ilmu usahatani. Jakarta : Penebar swadaya

Sujanto, A 2014. Psikologi umum. Jakarta : Bumi Aksara

45
L

46
Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN

Bagian I : DATA PRIBADI

Isilah titik-titik di bawah ini dan berikan tanda ( ) pada salah satu jawaban yang anda

pilih.

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Alamat :

3. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

4. Usia : tahun

5. Pendidikan :

6. Jumlah Tanggungan Keluarga :

7. Lama berusahatani :

8. Luas Lahan : Ha

II. Daftar Pertanyaan Untuk Petani Responden

Berikan tanda centang ( ) pada salah satu pilihan jawaban yang telah

tersedia.

A. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi pemuda tani dalam regenerasi

usaha pertanian

47
1. Apakah hasil dari pertanian sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari anda?

a. Sangat memenuhi (3)

b. Memenuhi (2)

c. tidak memenuhi (1)

2. Apakah bapak/ibu sudah menjalin pergaulan yang baik dengan petani-petani lain?

a. Sangat menjalin (3)

b. Sudah menjalin (2)

c. Tidak menjalin (1)

3. Apakah bapak/ibu sudah merasa dihargai oleh petani-petani lain?

a. Sangat dihargai (3)

b. Sudah dihargai (2)

c. Tidak dihargai (1)

4. Apakah bapak/ibu merasa senang di bidang pertanian?

a. Sangat senang (3)

b. Senang (2)

c. Tidak senang (1)

5. Apakah bapak/ibu sudah melakukan yang terbaik dibidang pertanian?

a. Sangat maksimal (3)

b. Maksimal (2)

c. Tidak maksimal (1)

48
B. Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Motivasi Pemuda Tani Dalam

Regenerasi Usaha Pertanian

1. Bekerja secara efektif adalah suatu tujuan secara tepat untuk mencapai suatu

keberhasilan, apakah bapak/ibu sudah melakukannya?

a. Ya (3)

b. Tidak (2)

c. Kadang- kadang (1)

2. Apakah kebijakan pemerintah seperti pemberian bantun-bantuan alat pertanian

memberikan kemudahan kepada petani dalam menanam tanaman jagung?

a. Ya (3)

b. Tidak (2)

c. Kadang-kadang (1)

3. Apakah harga sangat berpengaruh bagi bapak/ibu dalam berusahatani?

a. Ya (3)

b. Tidak (2)

c. Kadang-kadang (1)

49
C. Minat Pemuda Tani dalam Regenerasi Usaha Pertanian

Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Ketertarikan

1. Mengajak pemuda lain untuk mengembangkan sektor pertanian?

a. Tertarik (3)

b. Kurang tertarik (2)

c. Tidak tertarik (1)

2. Mengetahui lebih banyak informasi tentang pertanian?

a. Tertarik (3)

b. Kurang tertarik (2)

c. Tidak tertarik (1)

3. Menghadiri sosialisasi tentang pertanian?

a. Tertarik (3)

b. Kurang tertarik (2)

c. Tidak tertarik (1)

50
Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Kesenangan

1. Apakah bapak/ibu memanfaatkan lahan disekitar rumah untuk komoditi

pertanian?

a. Senang (3)

b. Kurang senang (2)

c. Tidak senang (1)

2. Apakah anda membantu orang tua bertani?

a. Senang (1)

b. Kurang senang (2)

c. Tidak senang (1)

3. Apakah anda mengunjungi pameran pertanian?

a. Suka (3)

b. Kurang suka (2)

c. Tidak suka (1)

51
Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Keterlibatan

1. Apakah bapak/ibu ikut dalam pengolahan lahan

a. Terlibat (3)

b. Kurang terlibat (2)

c. Tidak terlibat (1)

2. Apakah bapak/ibu ikut dalam panen dan pemasaran

a. Terlibat (3)

b. Kurang terlibat (2)

c. Tidak terlibat (1)

3. Apakah bapak/ibu mengikuti pameran kelompok

a. Terlibat (3)

b. Kurang terlibat (2)

c. Tidak terlibat (1)

52
Kriteria Pemuda Tani di Desa Buttu Batu Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang

sebagai berikut:

1. Tinggi : 3,34 -3,00 (3)

2. Sedang : 1,67-2,33 (2)

3. Rendah : 1,00-1,66 (1)

53
Lampiran 2

Identitas Petani Responden

No Nama Umur Pendidikan Jumlah Pengalaman Luas

. Tanggungan (Tahun) Lahan

(Orang) (ha)

1. Jasman M 30 SMP 4 14 0,50

2. Ali 25 SMP 4 10 0,20

3. Ihlias 30 SMP 2 15 1,00

4. Cinra 25 S1 7 3 0,40

5. Edwin 24 SMA 5 7 1,00

6. Yulian akbar 23 S1 4 2 0,57

7. Adi 19 SMA 5 5 0,43

8. Syafik 20 SMA 6 3 1,50

9. Firman 29 S1 3 2 0,89

10. Hasan 22 SMA 5 3 0,27

11. Wahyudi 23 SMA 5 3 0,52

12. Resky R 26 SMA 3 2 0,20

13. M. Aldi 23 SMA 3 4 0,30

14. Putri 24 SMA 3 2 1,00

15. Pandi 25 S1 4 3 0,72

54
16. Mardan .S 23 SMA 6 2 0,40

17. Mega 26 SMP 1 10 0,30

18. Jum 27 SMP 2 9 1,35

19. Jamal 26 SMP 9 7 0,40

20. Syaril 24 SMP 3 4 1,35

21. Wati 24 SMA 6 5 0,40

22. Iksan 20 SMA 3 3 1,00

23. Syahrul 23 SMA 4 3 0,88

24. Annisa 22 SMP 3 6 0,70

25. Narti 23 SMA 1 4 2,01

26. Ilham 27 S1 3 2 0,40

27. Irwan 23 SMA 8 4 0,30

28. Ciwang 20 SMA 2 3 0,60

29. Tono 24 S1 2 4 0,20

30. Sapira 27 SMA 3 8 0,20

55
Lampiran 3

Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian (studi

kasus pada rumah tangga usahatani) di Desa Buttu-Batu, Kec. Enrekang, Kab.

Enrekang

Nomor Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian

Responden Internal

1 2 3 4 5

1. 2 3 3 2 2

2. 3 3 2 2 3

3. 3 2 2 2 1

4. 3 2 1 3 2

5. 2 3 3 3 3

6. 2 3 3 3 1

7. 2 3 2 3 1

8. 3 2 2 3 2

9. 2 2 2 3 2

10. 3 2 3 3 2

11. 3 2 3 2 1

12. 3 3 3 2 1

13. 2 3 1 2 1

56
14. 2 3 2 2 2

15. 2 3 2 2 2

16. 3 3 2 2 1

17. 3 3 3 3 2

18. 3 3 3 3 3

19. 2 2 3 2 3

20. 2 2 2 2 1

21. 2 2 2 2 1

22. 2 3 2 2 1

23. 2 3 2 3 1

24. 2 3 2 3 2

25. 3 2 3 3 2

26. 3 2 3 3 2

27. 3 2 3 3 2

28. 3 3 3 2 3

29. 2 3 3 2 3

30. 2 3 3 3 1

Jumlah 77 78 73 75 60

Rata-rata 2,57 2,6 2,4 2,5 2

57
Lampiran 4

Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian (studi

kasus pada rumah tangga usahatani) di Desa Buttu-Batu, Kecamatan.

Enrakang, Kabupaten. Enrekang

No Responden Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian

Eksternal

1 2 3

1. 3 1 3

2. 1 1 3

3. 1 3 1

4. 2 3 3

5. 2 2 3

6. 2 1 3

7. 3 1 1

8. 2 1 3

9. 2 3 1

10. 1 3 1

11. 1 3 1

12. 2 2 1

13. 2 1 1

58
14. 3 1 1

15. 2 1 3

16. 2 3 3

17. 2 2 1

18. 2 2 2

19. 2 1 1

20. 1 1 1

21. 1 1 1

22. 1 2 3

23. 2 2 1

24. 2 3 1

25. 2 1 1

26. 1 1 1

27. 3 2 2

28. 2 3 1

29. 2 2 3

30. 3 2 1

Jumlah 57 55 52

Rata-rata 1,9 1,8 1,7

59
Lampiran 5

Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di Desa

Buttu-Battu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

1. Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Ketertarikan

No. Responden 1 2 3

1. 2 3 2

2. 2 3 2

3. 2 2 3

4. 3 2 3

5. 3 3 3

6. 2 1 2

7. 2 1 2

8. 1 2 2

9. 1 3 1

10. 2 3 2

11. 1 2 2

12. 3 3 2

13. 2 3 2

14. 1 2 2

15. 1 2 3

60
16. 1 3 2

17. 2 1 2

18. 3 1 2

19. 3 2 2

20. 3 2 3

21. 2 1 3

22. 2 2 3

23. 3 2 1

24. 2 2 2

25. 2 1 1

26. 3 3 2

27. 2 1 1

28. 2 3 2

29. 2 3 1

30. 2 2 2

Jumlah 58 64 62

Rata-rata 1,9 2,13 2,5

61
Lampiran 6

2. Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Kesenangan

No responden 1 2 3

1. 3 3 1

2. 3 3 1

3. 2 3 2

4. 2 3 3

5. 1 3 3

6. 2 3 3

7. 3 3 2

8. 3 3 2

9. 3 3 2

10. 3 3 2

11. 2 3 2

12. 2 3 2

13. 3 3 1

14. 3 3 1

15. 3 3 1

16. 3 3 2

17. 3 2 2

62
18. 3 2 2

19. 3 3 2

20. 2 2 2

21. 2 2 3

22. 2 3 3

23. 2 3 2

24. 1 3 2

25. 3 2 2

26. 2 3 3

27. 2 3 1

28. 1 3 1

29. 1 3 1

30. 2 3 2

Jumlah 67 85 58

Rata-rata 2,010 2,8 1,9

63
Lampiran 7

3. Minat Pemuda Tani Berdasarkan Aspek Keterlibatan

No responden 1 2 3

1. 3 3 3

2. 3 3 2

3. 3 3 3

4. 3 3 2

5. 3 3 1

6. 3 3 2

7. 3 3 1

8. 3 3 2

9. 3 3 1

10. 3 3 1

11. 3 3 2

12. 3 3 3

13. 3 3 2

14. 3 3 1

15. 3 3 2

16. 3 3 3

17. 3 3 3

64
18. 3 3 3

19. 3 3 3

20. 3 3 2

21. 3 3 1

22. 3 3 2

23. 3 2 3

24. 3 2 3

25. 3 3 3

26. 3 3 1

27. 3 2 1

28. 3 3 1

29. 3 3 2

30. 3 3 2

Jumlah 90 84 61

Rata-rata 3 2,8 2,03

65
Lampiran 8 Peta Lokasi Penelitian

Gambar Peta Lokasi Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

66
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian Pengambilan Data Wawancara Pada

Responden

67
68
69
70
71
72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Enrekang tanggal 25 Mei 1998

dari ayah Kadir dan Ibu Hana Sito penulis merupakan anak

ke dua dari empat bersaudara

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SD 42

Buttu Batu lulus pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan

pendidikan SMP Negri 2 Enrekang lulus tahun 2013,

kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMA Negri 1 Enrekang lulus tahun 2016.

Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk program studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di Joglo Tani

Kabupaten Sleman di Jogyakarta, pernah melakukan KKP (Kuliah Kerja Profesi).

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang

berjudul “ Motivasi dan Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian

(studi kasus pada rumah tangga usahatani) Di Desa Buttu Batu Kecamatan Enrekang

Kabupaten Enrekang”

73

Anda mungkin juga menyukai