Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PERTANIAN PADA SEKTOR

AGRIBISNIS DI KABUPATEN SEKADAU: STUDI KASUS PADA DESA


TAPANG SEMADAK

Diajukan sebagai satu di antara Syarat Lulus Metode Penelitia

Dosen Pengampu
Dr. Nurliza, SP, MM.

Petrus Joenesivteen Angas Duriga


C1021211041

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TAJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
ini dengan baik. Judul yang diambil oleh penulis adalah “Pemanfaatan Teknologi
Pertanian Pada Sektor Agribisnis Di Kabupaten Sekadau: Studi Kasus Pada Desa
Tapang Semadak”.

Proposal ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan teknologi


pertanian pada sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau dengan studi kasus pada
Desa Tapang Semadak. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian secara
berkelanjutan.

Penyelesain proposal penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai


pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasi kepada:

1. Dr. Nurliza, SP, MM., selaku dosen pengampun mata kuliah Metode
Penelitian.
2. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan proposal ini, secara lansung
maupun tidak langsung.
3. Teman-teman dan keluarga atas dukungan dan doanya.

Demikian proposal penelitaian ini di buat, kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan bagi evaluasi ke depannya. Akhir kata, penulis mengucapkan
semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Pontianak, 2 April 2023

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................1


KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 5

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 6

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PENULISAN.......................................................................... 8

2.1 Teknologi Pertanian....................................................................................... 8

2.2 Sektor Agribisnis ........................................................................................... 9

2.3 Keberlanjutan Pertanian .............................................................................. 10

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 11

3.1 Tempat Penelitian ........................................................................................ 11

3.2 Jenis Penelitian ............................................................................................ 11

3.3 Parameter yang Diamati .............................................................................. 11

3.4 Alat Pengumpulan Data............................................................................... 11

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemetaan Lahan (GPS) ........................................................................8


Gambar 2.2 Pertanian Kelapa Sawit ........................................................................9

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna atau bisa di
diartikan berfaedah. Pemanfaatan memiliki makna proses, cara atau perbuatan
memanfaatkan (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 2002 : 928). Dalam
bidang pertanian, pemanfaatan teknologi sangatlah penting agar meningkatkan
produktivitas, efisiensi, dan kualitas hasil pertanian. Kabupaten Sekadau
merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki potensi
dalam sumber daya pertanian yang cukup besar. Akan tetapi, sektor agribisnis di
Kabupaten Sekadau masih belum berkembang dengan optimal. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pemanfaatan teknologi
pertanian pada sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau, khususnya pada Desa
Tapang Semadak. Desa Tapang Semadak dipilih sebagai lokasi penelitian karena
menjadi salah satu desa di Kabupaten Sekadau yang memiliki potensi sumber
daya pertanian yang cukup besar akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih
mengenai potensi teknologi pertanian yang dapat dimanfaatkan serta mendorong
pengembangan sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau, khususnya pada Desa
Tapang Semadak.

Teknologi mengacu pada seluruh pengetahuan, keterampilan, teknik, dan


peralatan yang digunakan untuk menghasilkan barang dan layanan tertentu.
Dalam bidang pertanian, teknologi sangatlah penting karena dapat membantu
petani dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil pertanian.
Teknologi pertanian dapat mencakup berbagai hal, seperti teknologi pengairan,
pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, pemilihan varietas tanaman yang
unggul, serta teknologi pengolahan hasil pertanian. Dengan menerapkan teknologi
pertanian yang tepat, petani dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian dan
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, pengembangan

5
teknologi pertanian yang tepat sasaran sangat penting untuk mendorong
pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Agribisnis merupakan apa saja yang berhubungan dengan sebuah kegiatan


produksi pada pertanian, yang melingkupi mulai dari pengusahaan input pada
pertanian dan sampai pengupayaan pada produksi itu dan juga pengupayaanya
(Sjarkowi dan Sufri : 2004). Dalam pembahasan ini, agribisnis mengacu pada
kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan produksi, pengolahan, dan pemasaran
produk-produk pertanian maupun perikanan. Seiring dengan perkembangan
teknologi, sektor agribisnis dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada
perekonomian daerah. Di Kabupaten Sekadau, salah satu desa yang memiliki
potensi untuk dikembangkan dalam sektor agribisnis adalah Desa Tapang
Semadak. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi pertanian di desa tersebut dapat
menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing
produk pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani.

1.2 Perumusan Masalah

Kebanyakan petani yang ada di Indonesia masih kurang memahani penggunan


teknologi dalam bidang pertanian, terlebih lagi dalam meningkatkan sektor
agribisnis yang ada didaerahnya. Padahal dengan penggunan teknologi yang baik
dapat semakin mendorong berkembangnya pertanian suatu daerah. Dari
permasalahan inilah, penulis melakukan penelitian mengenai seberapa besar
pemanfaatan teknologi pertanian pada sektor agribisnis terutama di daerah
Kabupaten Sekadau. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dirumuskanlah
beberapa perumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana tingkat pemanfaatan teknologi pertanian pada sektor agribisnis di


Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang Semadak?

2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi pertanian pada
sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang Semadak?

3. Bagaimana dampak penggunaan teknologi pertanian pada produktivitas


pertanian di Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang Semadak?

6
4. Bagaimana strategi untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian
pada sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang
Semadak?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan proposal penelitain ini bertujuan untuk melakukan pengkajian
terhadap:

1. Mengetahui tingkat pemanfaatan teknologi pertanian pada sektor agribisnis di


Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang Semadak.

2. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan


teknologi pertanian pada sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau, khususnya
di Desa Tapang Semadak.

3. Mengetahui dampak penggunaan teknologi pertanian pada produktivitas


pertanian di Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang Semadak.

4. Merumuskan strategi untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian


pada sektor agribisnis di Kabupaten Sekadau, khususnya di Desa Tapang
Semadak.

1.4 Manfaat Penulisan


Penyusunan proposal penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian
mengenai pemanfaatan teknologi pertanian dalam sektor agribisnis agar dapat
meningkatkan bidang pertanian suatu daerah. Serta mendata seberapa besar
pemanfaatan yang sudah dilakukan para petani di daera Kabupaten Sekdau dalam
memanfaatkan teknologi pertanian dalam mendogkrak pertanian daerah tersebut.

7
BAB 2

TINJAUAN PENULISAN

2.1 Teknologi Pertanian


Teknologi pertanian merupakan segelintir aspek penting dalam sektor
pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
kualitas hasil pertanian. Teknologi pertanian meliputi berbagai macam inovasi
seperti penggunaan alat dan mesin pertanian modern, teknik pengolahan tanah
yang lebih baik, penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati, serta pengendalian
hama dan penyakit dengan metode yang lebih ramah lingkungan. Melalui
penggunaan teknologi pertanian yang tepat, para petani dapat memperoleh hasil
panen yang lebih baik, meningkatkan pendapatan, dan secara keseluruhan
memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Gambar 2.1 Pemetaan Lahan (GPS)

Namun, dalam pelaksanaannya, teknologi pertanian juga memiliki tantangan,


seperti biaya yang tinggi, kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam
penerapan, serta masalah lingkungan yang mungkin timbul akibat penggunaan
teknologi yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlunya upaya untuk
terus mengembangkan teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan, mudah
digunakan, dan terjangkau, serta sembari memberikan pelatihan dan pendidikan
kepada para petani agar mereka dapat memanfaatkannya secara lebih optimal.

8
2.2 Sektor Agribisnis
Sektor agribisnis adalah sektor ekonomi yang penting karena berkontribusi
besar pada perekonomian global. Sektor ini mencakup seluruh kegiatan terkait
produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk pertanian dan peternakan.
Di Indonesia, sektor agribisnis memiliki potensi yang besar dikarenakan Indonesia
memiliki sumber daya alam yang melimpah serta keragaman hasil pertanian dan
peternakan yang beragam. Akan tetapi, masih ada banyak tantangan yang
dihadapi sektor agribisnis Indonesia, seperti rendahnya produktivitas dan
teknologi, kurangnya akses ke pasar, dan rendahnya kualitas dan standar produk.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dan kolaborasi yang lebih kuat antara
industri, pemerintah, dan masyarakat untuk memperbaiki sektor agribisnis.

Gambar 2.2 Pertanian Kelapa Sawit

Tren terbaru di sektor agribisnis adalah penggunaan teknologi digital dan


inovasi dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Teknologi ini meliputi
penggunaan sensor, IoT, robotik, dan AI. Ada juga tantangan yang dihadapi oleh
sektor agribisnis adalah perubahan iklim, ketersediaan air dan lahan, dan tekanan
untuk memperbaiki keberlanjutan lingkungan dan sosial. Untuk mengatasi
tantangan ini, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan dan
program seperti pembangunan infrastruktur pertanian dan peternakan,
peningkatan akses ke pasar, dan program pelatihan dan pendidikan untuk petani
dan peternak. Perusahaan swasta juga turut berperan dalam memperbaiki sektor
agribisnis melalui investasi dan kolaborasi dengan petani dan peternak.

9
2.3 Keberlanjutan Pertanian
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah et al. (2021),
keberlanjutan pertanian menjadi suatu hal yang penting dalam pengembangan
sektor pertanian. Konsep ini menekankan pentingnya dalam menjaga
keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam kegiatan
pertanian, sehingga dapat terus berkelanjutan dalam jangka panjang. Dalam
penelitian tersebut, praktik pertanian berkelanjutan menjadi fokus utama dalam
mencapai suatu keberlanjutan pertanian. Penggunaan pupuk organik dan
pengurangan penggunaan pestisida menjadi salah satu praktik pertanian
berkelanjutan yang dapat dilakukan dalam meminimalkan dampak negatif pada
lingkungan.

Selain itu, praktik pertanian yang berkelanjutan juga dapat semakin


meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, dan menghasilkan produk
pertanian yang berkualitas serta aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu,
keberlanjutan pertanian merupakan faktor yang penting dalam pengembangan
sektor pertanian yang perlu diperhatikan agar terciptanya keseimbangan antara
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam kegiatan pertanian. (Nurhidayah et
al., 2021).

10
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir,
Kabupaten Sekadau. Adapun data yang dikumpulkan merupakan data hasil
evaluasi pada Kelompok Petani Sawit: Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS)
Keling Kumang.

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian dilakukan secara survei dan pengamatan berdasarkan pada metode
deskripsi analisis, yaitu menggambarkan permasalahan berdasarkan apa adanya
dan berdasarkan fakta yang baru saja berlangsung (ex post facto).

3.3 Parameter yang Diamati


Dalam penelitian ini parameter yang diamati antara lain: data hasil produksi,
data pemanfaatan teknologi dan data penerapan teknologi.

3.4 Alat Pengumpulan Data


Analisis deskriptif merupakan suatu teknik analisis data yang digunakan
dalam menggambarkan karakteristik data secara detail dan sistematis melalui
tabel, grafik, atau ringkasan statistik. Dengan melakukan analisis ini, kita dapat
memahami pola data, mengidentifikasi outlier, serta menentukan nilai-nilai
statistik yang relevan untuk analisis selanjutnya. Analisis deskriptif sering
menjadi langkah awal yang penting untuk melakukan analisis data secara lebih
mendalam.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi dengan metode interview/ wawancara

Pengambilan data dilakukan dalam bentuk peninjauan dan pengamatan secara


langsung ke lokasi serta objek-objek yang diteliti dengan berpedoman pada
kuesioner. Disamping itu dilakukan interview/wawancara dengan cara
mengajukan daftar pertanyaan langsung atau secara lisan.

11
b. Pencatatan

Pengumpulan data sekunder dengan cara mencatat hal-hal yang berkaitan


dengan penelitian, baik yang diperoleh dari data di lapangan, dari instansi
terkait, maupun dari pustaka dan pakar yang ada.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A., & Suhaeti, R. N. (2016). Pemanfaatan Teknologi Pascapanen untuk

Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Indonesia. Forum penelitian

Agro Ekonomi, 34(1), 21. https://doi.org/10.21082/fae.v34n1.2016.21-34

Abdurrohman, A., Arkasala, F. F., & Nurhidayah, N. (2021). PENERAPAN

KONSEP URBAN FARMING-BASED RESILIENT CITY DALAM

PENGEMBANGAN KOTA YANG BERKETAHANANAN PANGAN

DI KOTA SURAKARTA. Desa-Kota, 3(2), 162.

https://doi.org/10.20961/desa-kota.v3i2.48012.162-170

Elian, N., Lubis, D. P., & Rangkuti, P. A. (2014). PENGGUNAAN INTERNET

DAN PEMANFAATAN INFORMASI PERTANIAN OLEH PENYULUH

PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR WILAYAH BARAT.

Ilyas, I. (2022). Optimalisasi peran petani milenial dan digitalisasi pertanian

dalam pengembangan pertanian di Indonesia. FORUM EKONOMI, 24(2),

259–266. https://doi.org/10.30872/jfor.v24i2.10364

Kahana, B. P. (n.d.). STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS CABAI

MERAH DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN MAGELANG.

Malik, M. & Nurcholis. (2022). STRATEGI AGRIBISNIS TANAMAN

BLIMBING SISTIM SAMBUNG PUCUK. Jurnal AGRIBIS, 8(1), 41–55.

https://doi.org/10.36563/agribis.v8i1.541

Wb, W. W. (n.d.). Pemanfaatan dan Pemberdayaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi pada Petani dan Nelayan (Survey Rumah Tangga dan Best

Practices).

13

Anda mungkin juga menyukai