PROPOSAL
Oleh :
FENGKI TANDAYO
1810003302035
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
Muhammad SAW yang merupakan contoh dan suri tauladan bagi setiap umat.
membantu dalam penyelesaian proposal ini, terutama kepada Ibu Ir. Amnilis,M.Si
sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Alin Deri Utama, SP., M.Si sebagai
Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan dan arahan yang telah diberikan
Dekan Fakultas Pertanian, Ibu Ketua Program studi Agribisnis dan Bapak/Ibu
proposal ini. Kemudian kepada kedua orangtua saya yang telah mencurahkan
segala upaya baik itu materil, moril maupun doa yang tulus menyertai saya.
segala keterbatasan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga proposal
ini dapat bermanfat bagi setiap pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Fengki Tandayo
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................6
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................7
2.1 Padi..........................................................................................................7
2.2 Petani Padi Sawah...................................................................................8
2.3 Karakteristik Petani Padi Sawah..............................................................9
2.4 Teori Produksi.......................................................................................11
2.5 Pengertian Usahatani.............................................................................12
2.6 Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani..............................................12
2.7 Biaya dan Penerimaan Usahatani..........................................................14
2.7.1 Biaya Usahatani........................................................................14
2.7.2 Penerimaan Usahatani...............................................................15
2.8 Pengertian Pendapatan...........................................................................16
2.9 Keuntungan……………………………………………………...…….17
2.10 Penelitian Terdahulu............................................................................17
III. METODE PENELITIAN.............................................................................19
3.1 Metode Dasar Penelitian........................................................................19
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................19
3.3 Populasi dan Sampel..............................................................................19
3.3.1 Populasi.....................................................................................19
3.3.2 Sampel.......................................................................................20
3.4 Sumber dan Jenis Data..........................................................................21
3.4.1 Sumber data...............................................................................21
3.4.2 Jenis data...................................................................................22
3.5 Teknis Pengambilan Sampel.................................................................22
3.6 Batasan Variabel....................................................................................23
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas lahan dan produksi padi sawah di Indonesia...................................1
Tabel 2. Luas panen dan produksi padi di Provinsi Bengkulu...............................2
Tabel 3. Data luas panen dan produksi padi di Kabupaten Mukomuko.................3
Tabel 4. Data lahan panen dan produksi padi di Desa Arah Tiga..........................4
1
I. PENDAHULUAN
bahwa kehidupan sebagian rumah tangga bergantung pada sektor pertanian ini
(Nurmanaf, 2003 dalam Astuti 2013). Sektor pertanian merupakan sektor yang
sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi nasional. Hal ini bisa kita
lihat bahwa sektor pertanian lebih besar memberikan peran dalam perekonomian
makanan lain namun padi memiliki nilai sendiri bagi orang yang terbiasa
memakannya dan tidak mudah untuk menggantinya dengan makanan lain (Suger,
2001:16). Melihat pentingnya komoditas padi maka padi menjadi prioritas dalam
lain. Petani yang kompeten merupakan petani yang memiliki kemampuan teknis
teknis dari seorang petani dapat digunakan dalam meningkatkan kualitas dan
menunjukan bahwa produksi padi mulai dari tahun 2019 hingga tahun 2021 terus
Ton dengan luas panen 51.14 Ha, pada tahun 2020 produksi padi meningkat
menjadi 54,649,202.24 Ton dengan luas panen 51.28 Ha dan pada tahun 2021
produksi padi terus meningkat menjadi 55,269,619.39 Ton dengan luas panen
nasional.
Di Provinsi Bengkulu produksi dan luas panen padi sawah dalam 3 tahun
296,472.07 Ton dengan luas panen 64,406.86 Ha, pada tahun 2020 menurun
menjadi 292,834.04 Ha dengan luas panen yang juga makin menurun seluas
64,137.28 Ha dan tahun 2021 produksi makin menurun sebesar 272,772.61 Ton
dengan luas panen yang juga menurun seluas 56,721.13 Ha (Lampiran 2). Dari
data produksi dan luas panen Provinsi Bengkulu yang terus mengalami penurunan
3
Provinsi Bengkulu dimana sebagian besar wilayahnya adalah pertanian. Hal ini
didukung oleh adanya Bendungan Air Manjuto yang berada di Desa Lalang Luas
yang mampu mengairi 16 ribu hektar sawah dan Bendungan Sungai Selagan yang
produksi padi mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Produksi
padi tahun 2018 sebesar 80.998 Ton dengan luas panen 13.809 Ha, pada tahun
2019 produksi turun menjadi 78.339 Ton dengan luas lahan yang juga menurun
menjadi 13.586 Ha dan pada tahun 2020 produksi padi makin menurun menjadi
49.550,75 Ton dengan luas lahan yang juga makin menurun menjadi 7.965 Ha.
(Lampiran 3). Data produksi dan luas panen padi di Kabupaten Mukomuko yang
panen padi.
Mukomuko dengan produksi dan luas panen padi sawah yang berfluktuasi 5 tahun
terakhir dari tahun 2016 hingga tahun 2020 . Berdasarkan data yang tercatat di
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, produksi dan luas panen padi sawah di
tahun 2016 produksi padi sebesar 23.022 Ton dengan luas panen 3.769 Ha, pada
tahun 2017 produksi padi sebesar 27.296 Ton dengan luas panen tercatat 4.397
Ha, pada tahun 2018 produksi padi sebesar 36.246 Ton dengan luas panen tercatat
4
5.937 Ha. Hal ini berbeda dengan luas panen dan produksi padi sawah dari tahun
2019-2020 yang mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2019 produksi padi
sebesar 33.048 Ton dengan luas panen 5.343 Ha sedangkan pada tahun 2020
produksi padi sebesar 24.755,45 Ton dengan luas panen tercatat 2.166 Ha (Dinas
Desa Arah Tiga merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Lubuk
Pinang yang memiliki lahan pertanian untuk padi sawah yang luas. Padi
lainnya. Desa Arah Tiga merupakan sentral penghasil gabah dimana produksi dan
luas panen padi sawah berfluktuasi pada tahun 2016 hingga tahun 2020. Pada
tahun 2016 produksi padi 8.010,66 Ton dengan luas panen 573 Ha, pada tahun
2017 produksi padi naik menjadi 8.253,50 Ton dengan luas panen 573 Ha. Pada
tahun 2018 produksi padi turun menjadi 7.768 Ton dengan luas panen yang juga
mengalami penurunan menjadi 572, pada tahun 2019 produksi padi mengalami
kenaikan menjadi 7.950 Ton dengan luas panen 572 Ha dan pada tahun 2020
produksi makin mengalami kenaikan lagi menjadi 8.738 Ton dengan luas lahan
juga mengalami kenaikan menjadi 573 Ha (Kantor Desa Arah Tiga, 2021)
usahatani padi sawah yang dipengaruhi oleh petani dan biaya-biaya penggunaan
input usahatani. Besarnya produksi juga belum tentu menjamin pula besarnya
tingkat pendapatan.
Permasalahan usahatani padi sawah di Desa Arah Tiga menurut salah satu
petani ialah adanya hama yang menyerang tanaman padi sawah dan kesulitan
sedangkan tenaga kerja dari keluarga dan juga dari buruh tani serta belum terlalu
keuntungan atau tidak (Petani Desa Arah Tiga April, 2022). Di Desa Arah Tiga
pemanfaatan lahan sawah bisa 3 kali dalam setahun dengan jenis padi Empari,
Mekongga. Hal ini dipengaruhi oleh saluran irigasi dari Bendungan Manjuto dan
Berdasarkan informasi dari pihak terkait secara empiri belum ada dilakukan
penelitian tentang kelayakan usaha tani padi sawah di Desa Arah Tiga. Sehingga
dipandang perlu untuk melakukan penelitian terkait dengan hal tersebut. Selain
produktifitas padi sawah yang masih rendah, juga karakteristik petani yang
berbeda diantaranya adanya perbedaaan luas lahan, umur dan pendidikan petani
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut:
2. Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
3. Sebagai rujukan bagi peneliti berikutnya yang terkait dengan penelitian ini.
7
2.1 Padi
daging bagi sebagian besar petani yang ada di Indonesia. Awal mulanya kegiatan
ini banyak dilakukan oleh petani yang ada di pulau Jawa, namun seiring waktu
berlalu hampir seluruh daerah yang ada di Indoensia sudah tidak asing lagi dengan
tanaman padi sawah. Meskipun makanan pokok bisa digantikan dengan bahan
masyarakat yang terbiasa makan nasi dan tidak mudah menggantikannya dengan
tanaman yang termasuk kedalam genus Oryza L yang meliputi kurang lebih dari
25 spesies yang tersebar didaerah tropis dan substropis, seperti Asia dan Afrika.
Padi yang ada sekarang merupakan persilangan antara Oryza officianalis dan
Padi ialah tanaman pokok yang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat
Indonesia setiap harinya sehingga kebutuhan akan padi sangat tinggi akan tetapi
produktifitas ataupun supply kemasyarakat rendah dan tidak balance. Harga padi
ditingkat petani sangat rendah sedangkan harga besar dipasaran sangat tinggi.
Masalah lainnya ialah harga pestisida dan harga pupuk yang mahal serta harga
bibit yang tidak menentu sehingga biaya produksi yang dikeluarkan menjadi
2011). Biasanya petani bertempat tinggal didaerah pedesaan dan sebagian besar
Petani ialah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian
ataupun seluruh kebutuhan hidupnya dibidang pertanian yang dimulai dari awal
menimpa bumi baik yang ada manusianya ataupun tidak. Dimana saja terdapat
suhu yang tepat dan air yang cukup maka akan dihidupi oleh hewan dan
kegunaan hasil tanaman dan hewan , yang akan mengubah tanaman dan hewan
serta sifat dari tanah supaya lebih bermanfaat baginya, manusia yang melakukan
semua itu ialah petani (Mosher, 1991). Menurut Raharjo (2007) petani yang tidak
mempunyai lahan pertanian sendiri tidak dianggap sebagai petani sejati. Secara
terhadap tanah tersebut. Petani sejati memiliki kaitannya dengan kehidupan sosial
budaya politik.
2. Penyewa dan penyekap murni ialah petani yang tidak memiliki lahan
pertanian tetapi mengusai tanah garapan melalui sewa atau bagi hasil.
petani lain
1. Umur Petani
petani yang umurnya muda akan lebih kuat bekerja, cekatan, mudah menerima
inovasi, tanggap terhadap lingkungan sekitar dibandingkan dengan petani usia tua
2. Tingkat Pendidikan
tingkat pengetahuan dan wawasan petani dalam menerapkan apa yang dimilikinya
jumlah tahun dalam mengikuti pendidikan formal yang ditempuh petani pada
bangku sekolah. Pendidikan akan berpengaruh terhadap perilaku dan daya adopsi
terhadap suatu inovasi. Orang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah
menerima dan mencoba hal-hal baru serta lebih terbuka (Saridewi, 2010). Tingkat
pendidikan akan mengubah pola pikir dan penalaran yang lebih baik sehingga
rasional.
3. Lama Berusahatani
11
yang tidak ditentukan. Pengalaman yang baik akan memberikan dampak positif
menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama berusahatani akan lebih
4. Jumah Tanggungan
semakin banyak jumlah anggota keluarga maka kebutuhan juga aka meningkat,
Produksi ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya sebatas pada pembuatan saja tetapi
kembali (Millers dan Meiners, 2000). Untuk menganalisis suatu proses produksi
hubungan fisik antara input dan output. Kemudian untuk menghasilkan suatu
12
produk dapat dipengaruhi oleh produk lain bahkan untuk produk tertentu dapat
ditempat itu yang dibutuhkan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan
air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-
bangunan yang didirikan diatas tanah dan sebagainya. Usahatani dapat berupa
usahatani. Dalam pengertian ekonomis maka letak dan jangkauan usahatani dari
pasar sangat penting sekali artinya. Dimana dua buah usahatani mempunyai
produktivitas fisik yang sama, maka usahatani lebih dekat dengan pasar
mempunyai nilai yang lebih tinggi karena produktivitas ekonominya lebih besar.
unsur pokok dalam usahatani yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi,
1) Tanah usahatani
Tanah usahatani ini dapat berupa tanah perkarangan, tegalan dan sawah.
Tanah tersebut dapat diperoleh dengan cara membuka lahan sendiri, membeli,
menyewa, bagi hasil, pemberian Negara, warisan atau wakaf. Penggunaan tanah
2) Tenaga kerja
13
Jenis tenaga kerja dibedakan menjadi tenaga kerja pria, wanita dan anak-
kesehatan dan faktor alam seperti iklim dan kondisi lahan. Tenaga dapat berasal
3) Modal
dari milik sendiri, pinjaman atau kredit (kredit bank, pelepas uang/famil/tetangga),
teknik dan ekonomis perlu dilakukan untuk dapat menjadi pengelola yang
berhasil. Prinsip teknis tersebut meliputi : (a) perlakuan cabang usaha diputuskan
(b) perkembangan teknologi (c) tingkat teknologi yang dikuasai dan (d) cara
(e) penggolongan modal dan pendapatan serta tercermin dari keputusan yang
5) Produksi
Produksi adalah hasil produksi fisik, yang diperoleh petani dari hasil
usahatani dalam satu musim tanam dan diukur dalam kg per hektar permusim
(khusus untuk jenis tanaman yang diusahakan). Produksi tersebut juga dapat
Menurut Suratiyah (2008: 28) biaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan
menjadi biaya jangka pendek, dan biaya jangka panjang. Biaya jangka pendek
terdiri dari biaya tetap, dan biaya variabel, sedanngkan dalam jangka panjang
dipengaruhi oleh pemakaian input, harga dari input, tenaga kerja, upah tenaga
perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas
15
tertentu. Yang termasuk biaya tetap, seperti gaji yang di bayar tetap, seawa tanah,
pajak tanah, alat dan mesin, bangunan ataupun bunga uang serta biaya tetap
lainya.
berubah menurut tinggi rendahnya output yang dihasilkan, atau tergantung pada
skala produksi dilakukan. Yang termasuk biaya variabel dalam usahatani seperti
biaya bibit, biaya pupuk, biaya obat-obatan, serta termasuk ongkos tenaga kerja
diperoleh dengan harga jual. Penerimaan usahatani dapat dibedakan menjadi dua,
dengan penerimaan total usahatani. Pengeluaran total usahatani adalah nilai semua
masukan yang habis terpakai dalam proses produksi, tidak termasuk tenaga kerja
dalam keluarga petani. Sedangkan penerimaan kotor usahatani adalah nilai total
produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu yang dijual maupun tidak dijual.
yang tersedia, tetapi tidak adanya manajemen yang baik, maka penggunaan dari
factor-faktor produksi yang lain tidak akan memperoleh hasil yang optimal. Bagi
Suratiyah (2008) bahwa bentuk jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang sama
kemajuan ekonomi usahatani dan besarnya tingkat pendapatan ini juga digunakan
untuk membandingkan keberhasilan petani yang satu dengan petani yang lainnya.
kontan atau natura. Pendapatan atau disebut juga hasil penjualan dari faktor-faktor
produksi terse]=but yang digunakan sebagai input proses dengan harga yang
Sementara itu, nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual, atau lebih
adalah hasil berupa uang atau material lainnya yang dicapai dari penggunaan
kekayaan atau jasa-jasa manusia bebas, pendapatan sebagai jumlah uang yang
diterima oleh masyarakat rumah tangga yang boleh dibelanjakan oleh penerima
pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal
dengan sebutan berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dan sewa.
2.9 Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih antara penerimaan total dan biaya-biaya
(cost). Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya tetap seperti sewa
tanah, pembelian alat pertanian dan biaya tidak tetap seperti biaya yang
yang direncanakan, semakin besar keuntungan yang diterima maka semakin layak
juga usaha yang sedang dijalankan. Keuntungan dari suatu usaha tergantung pada
hubungan antara biaya produksi yang dikeluarkan dengan jumlah penerimaan dari
hasil penjualan, dengan cara menekan biaya sewajarnya agar dapat memperoleh
keuntungan sesuai dengan yang diinginkan, adapun biaya yang dikeluarkan adalah
Ditinjau dari resiko yang dihadapi oleh setiap jenis usaha maka keuntungan
yang dimaksud ialah pembayaran untuk keahlian, keusahaan yang disediakan oleh
yang ada sehingga produksi yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang
seperti penggunaan benih, pupuk dan pestisida sehingga hasil yang diharapkan
peranan yang baik dalam sumbangannya terhadap tingkat pendapatan petani. Hal
ini terlihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani padi
sawah sebesar Rp.889.217 ha. Jika pendapatan ini dikonversikan ke dalam beras
19
dengan harga standar Rp.450,.- pada tahun 1990, maka rata-rata pendapatan
petani adalah ± 1.976.04 Kg setara beras. Penelitian ini dilakukan oleh Adoe
dalam Endro (2009) bahwa secara ekomonis usahatani padi sawah di Kecamatan
Rote Timur menguntungkan dengan nilai R/C ratio 3,18 dengan total pndaptan
kecamatan rote timur kabupaten rote Ndao menunjukan bahwa penggunaan sarana
produksi seperti pupuk dan pestisida masih dalam batasan yang wajar (dalam segi
pertahun semakin meningkat pada tahun 2003 produktifitas padi sawah sebesar
25,00Kw/ha dengan luas panen 16.827ha, pada tahun 2004 naik menjadi 35,00
kw/ha dengan luas panen 13.452 ha dan pada tahun 2005 naik lagi menjadi 35.00
-
20
akan digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya
sehingga hasilnya dapat mengetahui apa yang telah diduga (Sugiono, 2017)
satu potensi besar pertanaman padi sawah dengan luas lahan pada tahun 2020
sebesar 573 ha dan produksi sebesar 8.738 ton (Kantor Desa Arah Tiga, 2021 )
(Lampiran 5). Sedangkan waktu pengambilan data dimulai pada bulan April –
Mei 2022 .
3.3.1 Populasi
Suharsimi, 2013). Jadi populasi merupakan individu yang mempunyai sifat sama
meskipun presentase kesamaan itu sedikit, atau disebut juga dengan seluruh
Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Arah Tiga
yaitu sebanyak 399 petani. Dalam penelitian ini populasi petani padi sawah di
4. Telah berkeluarga
5. Musim tanam
kriteria adalah sebanyak 374 petani, namun jumlah petani yang akan digunakan
3.3.2 Sampel
merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penentuan jumlah sampel
Slovin. Rumus tersebut digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi
yang telah diketahui jumlahnya yaitu sebanyak 374 populasi. Menurut Husein
(2003), untuk tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah
10%.
Rumus Slovin :
N
n= 2
1+ N ( e )
22
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
N
n=
1+ N ( e2 )
3
¿ 2
1+3 (0,10 )
3
n=
1,03
¿ 2,91=3 Sampel
Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari petani padi sawah
Data sekunder merupakan data yang bersumber dari kantor daerah (kantor Desa
Arah Tiga), dokumen Dinas (Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko), dan Badan
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data informasi yang dinyatakan dalam
bentuk kata-kata, kalimat dan gambar. Data ini menjelaskan karakteristik atau
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Pengamatan (Observasi)
2. Wawancara
Effendi, 1995). Peneliti mengadakan tatap muka langsung dengan petani padi
sawah di Desa Arah Tiga untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan
3. Dokumentasi
data fisik dan kondisi wilayah di Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang
Kabupaten Mukomuko.
24
a. Umur
b. Tingkat pendidikan
c. Luas lahan
d. Pengalaman berusahatani
a. Produksi
b. Harga
c. Biaya produksi
petani padi sawah tadah hujan di Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang
usahatani petani padi sawah tadah hujan di Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk
Yang meliputi:
1. Penerimaan
25
Besarnya penerimaan usahatani padi sawah yang diterima oleh petani dapat
TR = P . Q
Keterangan :
P = Price/Harga ) (Rp/kg)
Q = Quantity/Produksi (Ton/Ha/MT)
2. Biaya
Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam usahatani padi
TC = Bt + Bd
Keterangan:
3. Pendapatan
menggunakan rumus:
I =TR−Bt
Keterangan :
I = Income/Pendapatan (Rp/Ha/MT)
4. Keuntungan
π=TR−¿TC
Keterangan :
π = Advantage/Keuntungan (Rp/Ha/MT)
5. R/C Ratio
(Soekartawi, 2001).
Keterangan :
Dengan Kriteria :
Break event point (BEP) merupakan suatu nilai dimana hasil penjualan
Total Biaya
BEP Produksi=
Harga Jual
Total Biaya
BEP Harga=
Total Produksi
Keterangan :
TC = Total Biaya
P = Harga (Rp)
TC = Total Biaya
(Q) = Produksi
pengairannya berasal dari air hujan dengan musim tanam selama 6 (enam
bulan).
2. Umur petani adalah usia responden pada saat dilakukan penelitian (Tahun).
responden, berupa pendidikan formal yaitu SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan
Tinggi
4. Luas lahan adalah luas lahan yang dimiliki dan ditanami padi sawah oleh
6. Jumlah anggota keluarga : orang yang tinggal satu atap dan makan satu dapur
7. Penerimaan adalah hasil yang diperoleh petani dari penjualan hasil produksi
dikalikan dengan harga jual diukur dalam satuan rupiah per satu kali musim
tanam (Rp/Ha/MT).
8. Produksi adalah hasil produksi yang diperoleh petani padi sawah per satu kali
9. Harga adalah harga jual padi sawah yang diterima oleh petani padi sawah
10. Pendapatan adalah penerimaan yang diterima oleh petani padi sawah dalam
11. Biaya tunai adalah seluruh biaya yang dikeluarkan secara tunai dalam
usahatani padi sawah per satu kali musim tanam seperti biaya bibit, pupuk dan
12. Biaya yang diperhitungkan adalah seluruh biaya yang tidak dikeluarkan tetapi
dihitung secara ekonomi selama satu kali musim tanam misalnya tenaga kerja
15. BEP adalah suatu yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam unit atau
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2022. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi. Jakarta
: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. 2022. Luas Panen, Produksi dan
Produktivitas Padi. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Kantor Desa (2022). Profil Desa Lubuk Gedang: Kecamatan Lubuk Pinang
Kabupaten Mukomuko.
31
Millers, Roger Leroy dan Roger E. Meiners, 2000. Teori Mikro Ekonomi
Intermediate. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mubaroq A, I., 2013, Kajian Potensi Bionutrien Caf dengan Penambahan Ion
Logam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi. Skripsi
Fakultas Pertanian. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Noor, H., Faizal. 2007. Ekonomi Majerial. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Pasaribu, E. et al. (2020) Analisis Shift Share Pada Transformasi Sektor Pertanian
Wilayah di Bengkulu, Jurnal Ekonomi Qu, 10(2), pp. 129–144.
Rahim, Abd. 2012. Model Analisis Ekonomi Pertanian. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT Elek Media
Komputindo, Jakarta.
32
Shinta, A., 2005. Ilmu Usahatani. Diktat Kuliah Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta :
Pustaka LP3ES.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian : Teori dan Aplikasi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suger, HR. 2001. Bercocok Tanam Padi. CV. Aneka Ilmu. Anggota IKAPI.
Sugiono, 2017. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D : Alfabeta, CV.
Bandung.
Lampiran 1. Luas lahan dan produksi padi sawah di Indonesia tahun 2019 -
2021
Lampiran 2. Luas panen dan produksi padi di Provinsi Bengkulu tahun 2019
- 2021
No Tahun Luas Panen (ha) Produksi (ton)
Lampiran 5. Data lahan panen dan produksi padi di Desa Arah Tiga pada
tahun 2016-2020.
No Tahun Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton)