Oleh :
M NASRUDDIN JALIL
NIRM. 01.01.19.086
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN
MAHASISWA POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
SEMESTER VI TA. 2022/2023
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Tience Elizabeth Pakpahan, S.P. M.Si Tience Elizabeth Pakpahan, S.P. M.Si
NIP. 19810903 201101 2 006 NIP. 19810903 201101 2 006
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Sikap
Penjarangan Pada Jagung(Zeamays)” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Evaluasi
Penyuluhan Pertanian, sehingga dapat menyelesaikan tepat waktu serta sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Seluruh kelancaran dalam penulisan laporan ini tentu saja tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Mukhlis Yahya, SP, MP, dan Ibu Nurliana Harahap, SP, M. SI, selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun orang yang
membacanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan ke depannya. Mohon maaf bila terdapat hal-hal yang kurang berkenan
dalam laporan ini. Penulis ucapkan Terima Kasih.
M Nasruddin Jalil
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................
I. PENDAHULUAN .................................................................................................1
ii
C. Lembaga .........................................................................................................11
D. Keadaan pertanian .........................................................................................12
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................16
A. Karakteristik Petani ........................................................................................16
a. Umur .............................................................................................................16
b. Pendidikan ......................................................................................................16
c. Jenis kelamin ..................................................................................................17
d. Pengalaman ...................................................................................................17
e. Pendapatan ....................................................................................................17
f. Luas lahan ......................................................................................................17
g. Keikutsertaan dalam kelompok ......................................................................18
B. Hasil ...............................................................................................................17
C. Pembahasan ....................................................................................................19
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................21
LAMPIRAN ..............................................................................................................22
iii
DAFTAR TABEL
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga
rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian. Jagung dikenal luas
oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan
makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu
bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti
daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah
sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung
berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar
matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan
sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik.
Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida
berkualitas unggul.Jagung hibrida mampu menghasilkan biji jagung lebih banyak dan
dapat diterima pasar. Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung
(F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot
dan Homogen serta memiliki sifat-sifat unggul dari masing-masing varietasnya.
Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, serta
mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber
utama karbohidrat dan protein setelah beras, disamping itu jagung berperan sebagai
pakan ternak bahan baku industri dan rumah tangga (Ditjen Tanaman Pangan 2002).
Beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung terus meningkat, hal ini sejalan dengan
semakin meningkatnya laju pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan
kebutuhan untuk pakan. Menurut Statistik Peternakan (2001), meningkatnya
permintaan jagung untuk pakan dikarenakan dipacu oleh perkembangan produksi
ayam ras yang akhir-akhir ini tingkat perkembangnya mencapai 10 persen setiap
tahunnya.
1
PT Benih Inti Suburintani (2002), meramalkan bahwa dalam 10 tahun
kedepan kebutuhan akan jagung baik untuk pakan maupun untuk bahan baku industri
lainnya akan meningkat dari 9 juta ton saat ini menjadi sekitar 19 juta ton. Untuk
memenuhi permintaan tersebut disamping dipenuhi dari produksi domistik juga
berasal dari import. Melihat kenyataan bahwa dalam 5 tahun terakhir perkembangan
peningkatan luas tanam jagung hanya tumbuh sekitar 1,26 persen per tahun (Statistik
Indonesia 2001), maka untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi jagung 10 tahun
mendatang melalui usaha peningkatan areal tanam, kemungkinan akan menghadapi
tantangan yang cukup berat. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan
perkembangan luas panen, produksi dan produktivitas jagung, serta pangsa jagung
terhadap komoditas pangan lainnya. Dari uraian diatas diharapkan dapat memberikan
implikasi bagaimana peluang pengembangan jagung kedepan dalam menghadapi
tuntutan konsumsi dalam negeri yang semakin meningkat.
Dengan diperkirakan bahwa 10 tahun kedepan akan meningkatnya permintaan
jagung baik industry maupun untuk konsumsi, maka ada beberapahal yang harus
diperhatikan seperti perluasan areal tanam, penjarangan tanaman yang bertujuan
menggantikan tanaman yang terkena penyakit atau tanaman yang tidak tumbuh.
Maka dari itu Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, dimana
evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
kegiatan/program penyuluhan, kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan
kegiatan yang dilaksanakan, dan membandingkan antara kegiatan yang dicapai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penyuluhan tentang sikap petani dalam
penjarangan pada jagung yang akan dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilannya maka dilakukan evaluasi penyuluhan pertanian. Dalam evaluasi
sikap petani dalam penjarangan pada jagung ini akan diukur sejauh mana tingkat
sikap yang sudah diketahui oleh petani dari materi yang sudah disuluhkan.
2
B. Masalah
C. Tujuan
D. Kegunaan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
Hasil evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan penyuluhan dapat
dicapai, untuk itu perlu dilakukan proses untuk memperoleh informasi yang relevan
dan menginterprestasikan data/informasi untuk mengambil keputusan.
D. Landasan Teori
Sikap dapat didefinisikan sebagai perasaan, pikiran dan kecenderungan
seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam
lingkungannya. Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan, perasaanperasaan
dan kecenderungan untuk bertindak. Lebih mudahnya, sikap adalah kecondongan
evaluasi terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki konsekuensi yakni
bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap, (Van den Ban dan
Hawkins, 2017).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sedangkan menurut Newcomb, sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif
tertentu. Sehingga berdasarkan pengertian diatas, sikap bersifat tertutup dan
merupakan predisposisi perilaku seseorang terhadap suatu stimulus.
5
Menurut Pramono, dkk. (2009), penjarangan (thinning) adalah penebangan
untuk memperlebar jarak tanam atau mengurangi jumlah pohon agar pertumbuhan
dalam suatu area lebih merata sehingga mutu tanaman yang dihasilkan meningkat.
Hal ini dikarenakan jagung membutuhkan ketersediaan air yang cukup selama
masa pertumbuhan. Penjarangan tanaman merupakan proses pengambilan tanaman
yang tidak dikehendaki dan dilakukan pada jumlah tanaman yang berlebih atau tidak
sesuai dalam satu lubang tanam. Penjarangan dilakukan dengan maksud untuk
memberikan kondisi optimum pada masing-masing tanaman.
6
III. METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Kuesioner sebagai alat ukur
2. Laptop/computer
3. Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluhan(RKTP)
4. ATK
C. Batasan Operasional
7
D. Metode Pelaksanaannya
Penentuan populasi dan sampel dalam evaluasi ini dilakukan dengan metode
Quota Sampling yaitu dengan menetapkan jumlah (quota) tertentu Petani responden
ditetapkan sendiri dengan menentukan 10 orang petani jagung Desa Durian
Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang
4. Analisis Data
8
Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) kepada petani
melalui kuisioner. Pelaksanaan evaluasi untuk mengetahui persentase petani dalam
melakukan penyulaman dan penjarangan pada tanaman jagung menggunakan rumus:
Untuk Menghitung Skor:
Jumlah Responden x Jumlah Skor = .........
Jumlah Responden x Jumlah Skor Tertinggi = .........
Jumlah Responden x Jumlah Skor Terendah = .........
Maka untuk mengetahui persentase petani yang mau melakukan terhadap
layanan penyuluhan adalah:
= 100%
= 100%
9
jagung dari 20 orang (10 %) menjadi 50
orang (25 %)
Tujuan evaluasi PP :
10
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH
A. Letak Geografis
Sebagaimana Desa Matang Seping, Desa Durian juga merupakan salah satu
desa yang ada di kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Secara administratif
Desa Durian ini berbatasan dengan:
B. Keadaan Penduduk
Keadaan penduduk di Kecamatan Rantau 2020 adalah terdiri dari 38.245 jiwa.
Jumlah penduduk didesa durian sekitar 2. 781 jiwa, perempuan berjumlah 1.405 dan
laki-laki 1.376.
C. Lembaga
Kondisi sumberdaya untuk lingkungan usaha yang ada di Desa Matang
Seping dan Desa Durian Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang ditampilkan
melalui Tabel berikut ini.
11
Table 1. lembaga
Penggunaan Lahan
No. Nama Kelompok Nama Ketua (Hektare)
Sawah Ladang Kebun
1. Subur Jaya Syarifuddin 32,12 6 -
2. Sepakat Tani Sukerman 14,36 8 10
3. Mekar Sari Ponimin 17,04 - -
Merto
4. Blang Temalang Rulimansyah 22,8 2,4 -
5. KWT. - -
Jumlah 86,32 19,64 10
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Rantau Kabupaten Aceh Tamiang (2019)
D. Keadaan pertanian
Potensi tanaman yang dapat dikembangkan di Desa Matang Seping dan Desa
Durian adalah tanaman padi, tanaman jagung, tanaman kedelai, tanaman cabai merah,
tanaman bawang merah dan beberapa tanaman hortikultura lainnya serta tanaman
12
perkebunan, hal ini dikarenakan iklim yang dimiliki kedua desa ini sangat sesuai
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman-tanaman tersebut, disamping kondisi
tanah baik, dan curah hujan yang memadai sepanjang tahunnya.
Penggunaan lahan di Desa Matang Seping dan Desa Durian yaitu untuk
kebun, sawah dan tegalan. Secara Lengkap, Penggunaan lahan di Desa Matang
Seping dan Desa Durian disajikan pada Tabel berikut.
Jumlah Persentase
No. Uraian
(ha) (%)
1. Sawah tadah hujan 33,5 14,565
2. Perladangan 6 2,609
3. Kebun Rakyat 46,2 20,087
4. Pemukiman 114 49,565
5. Fasilitas Sosial 15,3 6,652
6. Tambak/Kolam 3 1,304
7. Rawa-Rawa 4 1,739
Dan lain-lain 8 3,478
Jumlah 230 100
Sumber: Monografi Desa Matang Sepingpaten Aceh
Kecamatan Rantau Kabu Tamiang (2019)
Dari tabel tersebut dapat disaksikan bahwa potensi usaha terbesar berada
pada sektor pertanian tanaman pangan, hal ini ditandai dengan luas areal persawahan
pada Desa Matang Seping dan Desa Durian. lalu disusul oleh lahan perkebunan, baik
itu perkebunan besar maupun perkebunan milik masyarakat atau perkebunan rakyat.
13
Disamping itu, ada juga sebagian areal atau lahan yang belum dimanfaatkan
secara efektif, misalnya areal rawa dan juga areal padang rumput. Berdasarkan
potensi tersebut dapat direncanakan untuk memnfaatkan areal rawa menjadi areal
kolam-kolam pembudidayaan ikan air tawar dan juga areal padang rumput bisa
dijadikan sebagai lahan pemgembalaan ternak, baik itu ternak besar, sedang ataupun
ternak-ternak kecil.
2 Palawija 15 15
Kedelai 15 3 4 6
Kacang tanah 15 10 3 5
Kacang hijau 10 5 3 5
Hortikultura
3 Tomat 1 1 17 27
Cabe 1 1 9 13
Bawang merah 30 30 100 120
Kacang panjang 2 2 8 12
Timun 5 5 30 35
Pisang 3 3 45 50
4 Perkebunan
Melinjo 3 3 2 3
Kelapa 2 2 10 12
Mangga 8 8 24 34
Karet 2.585 2.108 1200 2.000
kg/ha/thn kg/ha/thn
Kelapa Sawit 15 15 18 25
Ton/ha/thn Ton/ha/thn
14
5 Peternakan
Sapi 40 40
Kambing 165 165
Ayam / itik 7.340 7.200
Sumber : Analisis Data Primer Desa Matang Seping dan Desa Durian Kecamatan
Rantau (2019)
15
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Petani
Petani jagung yang ada di wilayah kecamatan Rantau pada umumnya
berusaha tani hanya sebagai pekerjaan sampingan mereka. Adapun hal dalam
kepemilikan lahan mayoritas dimiliki oleh mereka memiliki sedikit garapan lahan.
Jumlah responden dalam Evaluasi ini sebanyak 10 orang yang berasal dari
petani jagung yang mendapat bimbingan dalam penjarangan jagung. Jenis kelamin
seluruh laki-laki. Karakterisitik petani yang dievaluasi terdiri dari umur petani,
tingkat pendidikan petani, jenis kelamin, pengalaman, pendapatan luas lahan dan
keikutsertaan dalam kelompok.
a. Umur
Pembagian golongan umur petani dibagi menjadi 2 interval umur yaitu
umur 30-45 tahun dan 46-61 tahun. Umur responden yang termuda dalam
evaluasi ini adalah umur 30 tahun sedangkan yang paling tua umur 60 tahun.
30-45 tahun 6 60 %
46-61 tahun 4 40%
Total 10 100 %
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan petani dalam evaluasi ini dikatakan tinggi karena
seluruhnya tamatan SMA
c. Jenis kelamin
Jenis kelamin dalam evaluasi ini adalah seluruhnya laki-laki
16
d. Pengalaman
Pengalaman petani di bagi menjadi 3 interval yaitu 2-7 tahun, 8-15
tahun dan 16-25 tahun. Hampir semua responden memiliki pengalaman
dalam berusaha tani dimulai dari lingkungan keluarga tani. Adapun dalam
berusaha tani jagung motif petani adalah karena tuntutan kehidupan, tidak
ada pilihan lain selain bertani jagung yang sedikit menguntungkan.
e. Pendapatan
Pendapatan responden dari 10 petani rata-rata pendapatan sekitar
1.000.000-2.000.000 perbulannya.
f. Luas lahan
Luas lahan petani rata-rata sekitar 3000 m – 7000 m/petani. Luas lahan
3000 m dikelola oleh 3 petani , 5000 m dikelola oleh 5 petani dan 7000 m
dikelola oleh 2 petani
g. Keikutsertaan dalam kelompok
Penyebaran kelompok tani yang mendapatkan bimbingan tentan
penjarangan jagung menjadi 4 kelompok yaitu subur jaya, sepakat tani,
mekar sari dan telan temalang. Petani yang tergabung dalam kelompok subur
jaya 2 orang, Petani yang tergabung dalam kelompok sepakat tani 2 orang,
Petani yang tergabung dalam kelompok mekar sari 3 orang dan Petani yang
tergabung dalam kelompok telan temilng 3 orang.
B. Hasil
Tujuan penyuluhan pertanian yang telah telah dilaksanakan adalah agar petani
mau melakukan penjarangan pada jagung. Sedangkan tujuan dari dilaksanakan
evaluasi penyuluhan pertanian adalah untuk mengetahui persentase petani yang mau
melakukan penjarangan pada jagung. Disebarkan kuisoner kepada 10 orang petani
responden dengan beberapa item pernyataan untuk setiap parameter.
Untuk mengetahui berapa banyak petani yang mau melakukan penjarangan
pada jagung, maka direkap jawaban kuesioner yang telah diisi oleh petani responden
dalam tabel 6 berikut ini.
17
Table 6. Rekapitulasi Nilai Tingkat Petani yang Melakukan penjarangan pada
padi
1 Syawaluddin 2 2 5 4 5 4 5 4 5 4 40
2 Subianto 5 2 4 4 4 4 2 4 4 4 37
3 Mansyur H 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48
4 Syahril 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4 37
5 Jafaruddin 4 2 2 5 4 4 2 4 5 4 36
6 Samsul Bahri 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 37
7 Hermansyah 3 3 4 4 5 3 3 5 4 4 38
8 Effendi 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 37
9 Anwar 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 37
10 Baharuddin 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 44
Total 391
Berdasarkan Tabel 6 diatas diperoleh hasil jumlah skor sebesar 391 dari skor
ideal 500. Persentase sikap petani responden dalam melakukan penjarangan pada
jagung sebesar 78,2% dengan kriteria Setuju. Jika dilihat melalui garis kontinum
sebagai berikut:
18
0% 40% 60% 100%
78,2%
Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju
Garis Kontinum Sikap Petani Dalam Melakukan Penjarangan Pada Jagung
C. Pembahasan
Dari hasil diatas diperoleh persentase penerapan petani dalam melakukan
penjarangan pada jagung yang diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut.
= x100%
= 78,2%
Dari rumus diatas maka diperoleh persentase tingkat penerapan petani dalam
melakukan penjarangan pada jagung adalah sebesar 78,2% yang masuk dalam kriteria
petani setuju untuk melakukan penjarangan pada jagung.
Berdasarkan garis kontinum tersebut dapat dilihat bahwa petani responden di
Desa Durian memiliki sikap setuju untuk melakukan penjarangan pada jagung yang
telah disampaikan oleh penyuluh kepada petani.
Suatu adopters akan memiliki tingkat adopsi inovasi yang tinggi jika inovasi
yang disampaikan efektif dalam memajukan usaha tani yang berkembang dan mudah
untuk diterapkan. Selain itu inovasi yang disampaikan tidak terlampau jauh dengan
kebiasaan petani yang sudah ada. Hal ini ditujukan supaya petani tidak kesulitan
dalam memodifikasi antara kebiasaan yang sudah ada dengan inovasi yang diterima.
19
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan persentase penerapan petani terhadap melakukan penjarangan pada
jagung adalah sebesar 78,2% yang dikategorikan bahwa petani setuju untuk
melakukan penjarangan pada jagung.
B. Saran
Untuk meningkatkan penerapan petani perlu dilakukan pelatihan secara
berkala tujuannya agar petani terbiasa dalam melakukan penjarangan pada jagung
20
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5263/1/DWI%20A
RIANDA-FST.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89873/-Pemeliharaan-Tanaman-
Jagung/
http://etheses.uin-malang.ac.id/879/6/08620002%20Bab%202.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/16253/7/7.%20BAB%20II_2018180PTN.pdf
https://himaba.fkt.ugm.ac.id/2019/03/11/penjarangan-thinning/
21
LAMPIRAN
Lampiran Kuisioner
Nomor responden
b. Berilah tanda (√) pada kolom yang saudara / pilih sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya
4 : Menerapkan (M)
3 : Ragu-ragu (RR)
2. Karekteristik responden
a) Nama : ..........................................................
b) Jenis kelamin : L/P
c) Umur : ............. tahun
d) Pendidikan terakhir : SD / SMP / SLTA / S1
e) Pengalaman bertani :...........tahun
f) Kepemilikan lahan : milik sendiri/sewa/milik orang lain
g) Luas lahan :............ha/rante
h) Nama Kelompoktani/Desa : …………………………………….
22
No Item Pernyataan Alternatif Jawaban
STM TM RR M SM
1 2 3 4 5
1 Saya selalu melakukan penjarangan dengan pisau
2 Saya selalu melakukan penjarangan dengan gunting
3 Saya selalu melakukan penjarangan dengan
4 mematahkan tanaman jagung yang tumbuh 2-3 dalam
Saya selalu memotong
5 1Saya
lubang
selalu memotong jagung yang terkena penyakit
6 Saya selalu memotong jagung yang buruk
7 pertumbuhannya
Saya selalu memotong jagung yang rusak
8 Saya selalu melakukan penjarangan pada pagi hari
9 Saya melakukan penjarangan 3 minggu setelah tanam
10 Saya menyisakan tanaman sesuai jarak tanam
23
24