Oleh:
JUANDA AMRI
2004290026
AGROTEKNOLOGI A1 PAGI
Asisten Praktikum
1. Sofia Zahara Siregar
2. Andri Atmantoro
3. Devi Yani Indah Sahara
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
SELEKSI TANAMAN
LAPORAN
Oleh:
JUANDA AMRI
2004290026
AGROTEKNOLOGI A1 PAGI
Disetujui :
Asisten Praktikum
Andri Atmantoro
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehinga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Pemuliaan Tanaman yang berjudul “ Seleksi Tanaman”.
Pada Kesempatan Kali ini Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
Kepada :
1. Kedua orang tua dan sahabat yang telah memberikan dukungan dan masukkan
dalam menyelesaikan proposal ini.
2. Ibu Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si. selaku Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Pemuliaan Tanaman.
3. Kakak Sofia Zahara Siregar selaku Asisten Praktikum Pemuliaan Tanamam.
4. Abang Andri Atamantoro selaku Asisten Praktikum Pemuliaan Tanaman.
5. Kak Devi Yani Indah Sahara selaku Asisten Praktikum Pemuliaan Tanaman.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Penulis menerima Saran dari Pembaca untuk Menyempurnakan Laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi. (Nyoman D, R. Suyarto. 2017)
Kebutuhan jagung saat ini mengalami peningkatan dapat dilihat dari segi
produksi yang dimana permintaan pasar domestic ataupun internasional yang sangat
besar untuk kebutuhan pangan dan pakan. Sehingga hal ini memicu para peneliti
untuk menghasilkan varietas-varietas jagung yang lebih unggul guna lebih
meningkatkan produktifitas serta kualitas agar persaingan di pasaran dapat lebih
meningkat. Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri
makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan
kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku
industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai
tambah bagi usahatani komoditas tersebut. (Putri, N.A. 2017)
Jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai
makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung
dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan
(pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng,
margarin, dan formula makanan. Perkembangan ini juga membuat penelitian
mengenai karakteristik ( fisik dan kimiawi ) semakin dinamis. Oleh karena itu
penelitian yang terkait karakteristik terus dikembangkan, seperti halnya perilaku
kadar air dan tingkat kekerasan biji jagung. (Biba, M.A. 2015)
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang
Kegunaan Praktikum
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zae
Jagung (Zea Mays L) merupakan salah satu bahan pangan yang penting di
Indonesia karena jagung merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di
samping itu, jagung juga merupakan bahan baku industri dan pakan ternak.
Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat sekitar 5,16% per tahun
sedangkan untuk kebutuhan pakan ternak dan bahan baku industri naik sekitar
10,87% per tahun. (Adnan K., Hapsoh, Amrul K. 2015)
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi
tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1 meter sampai 3 meter, ada varietas yang dapat mencapai
tinggi 6 meter. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas
teratas sebelum bunga jantan. (Jastra Y., 2015)
Diantara beberapa varietas, tanaman jagung memiliki jumlah daun rata- rata
12 - 18 helai. Varietas yang dewasa dengan cepat mempunyai daun yang lebih
sedikit dibandingkan varietas yang dewasa dengan lambat yang mempunyai banyak
daun. Panjang daun berkisar antara 30 - 150 cm dan lebar daun dapat mencapai 15
cm. Beberapa varietas mempunyai kecenderungan untuk tumbuh
dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada kondisi iklim dan jenis tanah.
(Khairiyah SK, Muhammad I, Sariyu E, Norlian, Mahdiannoor. 2017)
Batang tanaman jagung padat, ketebalan sekitar 2 – 4 cm tergantung pada
varietasnya. Genetic memberikan pengaruh yang tinggi pada tanaman. Tinggi
tanaman yang sangat bervariasi ini merupakan karakter yang sangat berpengaruh
pada klasifikasi karakter tanaman jagung. (Kuswanto, W., dan Dani, U. 2016)
Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan
berat rata-rata 250-300 mg. Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung
diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal ini disebabkan biji jagung memiliki struktur
embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu baru
untuk pertumbuhan dan perkembangan menjadi tanaman jagung. (Pasta, L., Ette,
A., dan Henry N., 2015)
Pemupukan dapat meningkatkan hasil panen jagung baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Hal ini disebabkan pemupukan dapat meningkatkan
ketersediaan unsur hara, kesehatan tanaman dan menekan perkembangan penyakit.
Parameter pertumbuhan generatif yang diamati kedua ialah jumlah tongkol. Jagung
yang sudah masak dipetik dari pohonnya. Jagung yang sudah masak memiliki ciri
bijinya keras, jika ditekan dengan kuku tidak berbekas dan warnanya kuning.
(Puspadewi, S., Sutari, W & Kusumiyati. 2016)
Tersedianya unsur hara yang merupakan elemen esensial yang dibutuhkan
tanaman, karena apabila salah satu unsur tidak ada maka proses metabolisme dan
pertumbuhan tanaman terganggu bahkan mengakibatkan kematian. Kandungan
hara yang cukup didalam tanah akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif tanaman
jagung menjadi baik. (Seipin M, Jurnawaty S, Erlida A. 2015)
,serdang bedagai .
Praktikum ini di laksanakan pada hari rabu desember 2021 Pukul 08.00
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Tanaman Jagung (Zae
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Kamera dan Alat Tulis.
Cara Kerja
1. Mengamati seluruh tinggi tanaman dan jumlah daun yang ada pada tanaman
2. Mencatat Tinggi dan jumlah daun dari tanaman jagung varietas bonanza f1
Hasil
a. Bonanza F1
Pengamatan 1
50 cm 5 Helai
Pengamatan 2
70 cm 7 Helai
Pengamatan 3
80 cm 7 Helai
Pembahasan
Pada tabel tinggi tanaman jagung (zea mays) pada umur 6 minggu setelah
tanam untuk varietas bonanza f1 memiliki tinggi rata- rata adalah 102,3 cm dan untuk
tinggi tanaman jagung varietas swet corn memiliki tinggi rata- rata sebesar 102 cm.
Terlihat pertumbuhan tanaman jagung yang begitu baik, hal ini sesuai dengan
b. Sweet Corn
Pengamatan 1
60 cm 7
Pengamatan 2
80 cm 7
Pengamatan 3
80 cm 8
Pembahasan
tanaman jagung (Zae Mays L) varietas sweet corn pada pengamatan minggu
pertama memiliki tinggi sekitar 70 cm dan jumlah daun sebanyak 7 helaian, pada
pengamatan minggu kedua tanaman jagung memiliki tinggi sekitar 105 cm dan
jumlah daun sebanyak 7 helaian, pada minggu ketiga tanaman jagung memiliki
Kesimpulan
2. Jagung merupakan jenis tanaman serealia, siklus hidup jagung terjadi selama
80 – 150 hari.
(staminate) terbentuk pada malai dan bunga betina (tepistila) terletak pada
tanaman.
Adnan K., Hapsoh, Amrul K. 2015. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan N, P, K
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays Saccharata
Sturt) Di Tanah Ultisol. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian.
Universitas Riau.
Aisyah, Y. dan N. Herlina. 2018. Pengaruh Jarak Tanam Jagung Manis (Zea mays
L. var. saccharata) pada Tumpangsari Dengan Tiga Verietas Tanaman
Kedelai (Glycine max L.) Merrill. Jurnal Produksi Tanaman.Vol 6(1): 66-
75.
Biba, M.A. 2015. Pengaruh jarak tanam dan varietas jagung hibrida terhadap
pendapatan petani. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Balai Penelitian
Tanaman Serealia. Sulawesi Selatan.
Jastra Y., 2015. Sistem Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung Di Kabupaten
Pasaman Barat. Peneliti Litbang Bappeda Provinsi Sumatera Barat.
Kuswanto, W., dan Dani, U. 2016. Pengaruh Jarak Tanam dan Penggunaan Pupuk
Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Semi. J.
Agroekoteknologi.239-245.
Pasta, L., Ette, A., dan Henry N., 2015. Tanggap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) pada Aplikasi Berbagai Pupuk
Organik. Palu: Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian,
Universitas Tadulako.
Wahyudin, A., Ruminta dan D. C. Bachtiar. 2015. Pengaruh jarak tanam berbeda
pada berbagai dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung
hibrida P-12 di Jatinangor. Jurnal Kultivasi 14 (1): 1-8.
LAMPIRAN
Pengamatan 1
a. Bonanza F1
Pengamatan 1
50 cm 5 Helai
Pengamatan 2
70 cm 7 Helai
Pengamatan 3
80 cm 7 Helai
b. Sweet Corn
Pengamatan 1
60 cm 7
Pengamatan 2
Pengamatan 3
80 cm 8
JUANDA AMRI
Agroteknologi 1
Andri Atmantoro