Anda di halaman 1dari 42

USULAN PENENELITAN S1

PENERAPAN ALGORITMA ANALYTIC HIERARCHY

PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMILIHAN JENIS BIBIT UNGGUL TANAMAN NILAM

WILPRINA ENDANG

D0218054

PROGRAM STUDY INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa atas segala rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian

yang berjudul “Penerapan Algoritma Analytic Hierarchy Process Dalam

Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Bibit Unggul Tanaman Nilam ”.

proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Skripsi

pada program Strata-1 program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Sulawesi Barat.

Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, dan saran

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala hormat

penulis banyak mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak luput dari berbagai

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi

kesempurnaan kedepannya sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat

khususnya pada bidang pertanian.

Majene, 12 Mei 2022

WILPRINA ENDANG
DO218054

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................4
C. Batasan Masalah .................................................................................................4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................6
A. Sistem Pendukung Keputusan..............................................................................6
B. AHP (Analytical Hierarchy Process) ......................................................................8
C. Konsep Dasar PHP ............................................................................................. 12
D. Database Mysql ................................................................................................. 12
E. Penelitian Terkait............................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 24
A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 24
B. Metode Pengembangan .................................................................................... 24
C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................ 26
D. Gambaran Umum Sistem ................................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 32
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 33
G. Pengujian Sistem ............................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 35

iii
DAFTAR TABEL

Table 2. 1 Skala Perbandingan ........................................................................................9


Table 2. 2 Indeks Random ............................................................................................. 10
Table 2. 3 Penelitian Relevan ........................................................................................ 14
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 27

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Metode Pengembangan Waterfall .............................................................. 25


Gambar 3. 2 Flowchart Penggunaan Aplikasi ................................................................ 28
Gambar 3. 3 Flowchart AHP ......................................................................................... 30

v
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pertanian adalah salah satu sektor penting bagi masyarakat Indonesia.

Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, salah

satunya yaitu petani nilam. Nilam merupakan salah satu komoditi perkebunan

penghasil minyak astiri yang menguasai pasar dunia. Indonesia sendiri merupakan

pemasok minyak nilam terbesar dengan kontribusi 85% dengan volume ekspor

1.057 ton/tahun dengan tujuan pasar dibeberapa manca negara seperti Spanyol,

Inggris, Switzerland dan Amerika serikat (Sukawati, 2019). Nilam dipercaya

berasal dari Thailand, dan budidaya awal di Indonesia yaitu dibagian daerah Aceh

yang telah dibudidayakan kurang lebih 100 tahun (Yoko, 2019). Tanaman Nilam

merupakan salah satu komoditas yang cukup terkenal dipasaran internasional,

selain karena budidayanya sangat mudah, minyak nilam juga memiliki banyak

manfaat, seperti diantaranya, dapat digunakan sebagai pengharum masakan,

menghilangkan bau badan seperti parfum dan kosmetika, daun dari tanaman nilam

digunakan sebagai obat anti septic dan juga obat gatal-gatal akibat gigitan serangga.

Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah tumbuh

khususnya di daerah tanah yang subur, berlumut dengan suhu yang panas dan

1
2

lembab. Tanaman nilam dapat tumbuh di daerah dataran tinggi maupun rendah.

Minyak astiri yang dihasilkan dari nilam bersumber dari, daun,batang dan akar.

Peningkatan produksi tanaman nilam dapat dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya, pemilihan jenis bibit tanaman nilam yang unggul dimana bibit yang

baik akan menghasilkan minyak astiri yang tinggi. Teknik pengolahannya dapat

dilakukan dengan teknik penyulingan.

Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamasa, tepatnya di Desa Kala’be,

Kecamatan Aralle, sebagian penduduknya sudah mulai melakukan budidaya

tanaman nilam yang dimulai sejak tahun 2019. Akan tetapi para petani belum

mengetahui secara jelas jenis dari bibit nilam dan juga belum memiliki alat bantu

untuk menentukan jenis bibit tanaman nilam yang unggul. Selama ini petani hanya

membedakan jenis berdasarkan darimana bibit berasal dan memilih bibit

berdasarkan penilaian masing-masing. Sehingga pandangan tentang jenis bibit

nilam yang unggul berbeda-beda dan pertumbuhannya pun tidak seragam ada yang

berproduksi tinggi dan ada yang rendah. Para petani pun kebingungan jenis bibit

mana yang paling unggul karena tidak memiliki tolak ukur yang jelas, dan selain

dari itu jenis tanaman nilam yang ditanam juga bermacam-macam. Sangat

disayangkan jika tanaman nilam di Desa Kala’be ini tidak berproduksi tinggi,

melihat kondisi tanah yang subur.

Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu ada sistem pendukung keputusan

pemilihan bibit nilam yang unggul”. Untuk membantu para petani dalam

memberikan informasi maupun rekomendasi perbandingan jenis bibit tanaman

nilam mana yang paling unggul untuk ditanam, sehingga melalui bibit yang unggul
3

dapat menghasilkan produktifitas hasil minyak yang tinggi. Proses pemilihan jenis

bibit nilam unggul ini adalah permasalahan yang melibatkan beberapa komponen

atau kriteria sehingga dibutuhkan metode yang multikriteria dalam penyelesaiannya

yaitu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Sebelumnya sudah ada penelitian yang menggunakan metode AHP diantaranya

sebagai berikut : (1) Analisis Perbandingan menggunakan Metode AHP, TOPSIS

dan AHP-TOPSIS dalam Studi Kasus Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Siswa Program Akselerasi ( Purnomo, Sihwi, & Anggrainingsih, 2013) dimana

hasil dari perbandingan yang dilakukan diperoleh metode terbaik yang dapat di

gunakan oleh pihak sekolah dalam studi kasus penerimaan siswa akselerasi yaitu

metode AHP, berdasarkan parameter nilai rapor dan parameter untuk menentukan

metode rekomendasi. Dengan nilai hampir mendekati nol yaitu 0,47367. (2)

Perbandingan Metode Saw Dan Ahp Pada Sistem Pakar Pemilihan Bibit Jagung

(Raturayawan 2020) dimana dari hasil pengujian yang dilakukan rata-rata akurasi

metode AHP menunjukkan 100% sedangkan pada metode SAW menunjukkan

50%. (3) Analisis Perbandingan Menggunakan Metode AHP, TOPSIS dan SAW

dalam Studi Kasus Sistem Pendukung Keputusan Peminjaman yang Layak Bagi

Lembaga Keuangan (Dodi Himawan, 2019) Penelitian ini melakukan analisis

perbandingan dengan Euclidean Distance dengan parameter prioritas ranking.

Berdasarkan hasil penelitian metode yang paling baik digunakan adalah metode

AHP karena mempunyai nilai hampir mendekati nol yaitu 0,1998 sedangkan

TOPSIS dan SAW yaitu 0,3864 dan 0,6822.


4

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka Peneliti Mengangkat judul

“Penerapan Algoritma Analytic Hierarchy Process Dalam Pengambilan

Keputusan Pemilihan Jenis Bibit Unggul Tanaman Nilam di Kecamatan

Aralle”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti

merumuskan masalah yaitu bagaimana hasil implementasi sistem pendukung

keputusan dalam memilih bibit unggul tanaman nilam ?

C. Batasan Masalah

Sebagai batasan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di Desa Kala’be, Kecamatan Aralle,

Kabupaten Mamasa.

2. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP).

3. Kriteria yang digunakan dalam membandingkan jenis bibit adalah kecocokan

tanaman terhadap lahan, umur tanaman yang siap panen, rata-rata hasil

produksi, dan ukuran batang tanaman.

4. Alternatif yang digunakan yaitu varietas diantaranya sidikalang,

lhokseumawe dan tapak tuan

5. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun system pendukung

keputusan pemilihan bibit unggul tanaman nilam adalah menggunakan

Bahasa pemrograman PHP dan database Mysql.


5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penenlitian

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu membuat suatu sistem

pendukung keputusan yang dapat membantu dalam memilih bibit unggul

pada tanaman nilam

2. Manfaat penelitian

a. Untuk mempercepat proses pemilihan bibit unggul tanaman nilam sehingga

dapat memberikan hasil yang tinggi

b. Untuk mempermudah dalam pemilihan bibit unggul pada tanaman nilam


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertamakali diungkap oleh Michael

Scoot Morton pada tahun 1971 (Turban, 2001) yang disebut dengan istilah Decision

Support System (DSS). Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System

menurut beberapa ahli adalah sistem yang dibuat untuk meningkatkan kualitas dan

proses hasil dari pengambilan keputusan, yang mana DSS dapat memadukan

pengetahuan dan data guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses

pengambilan keputusan.sistem. Pendukung Keputusan adalah sekelompok elemen

atau sub sistem yang berhubungan satu dengan yang lain dalam mencapai suatu

tujuan tertentu. Menurut Little (Turban, 2001 ). SPK adalah suatu informasi yang

berbasis komputer dan dapat menghasilkan berbagai alternatif keputusan dengan

menggunakan model dan data untuk membantu management dalam menyelesaikan

berbagai persoalan yang tidak terstruktur maupun terstruktur. Sedangkan Bonczek

dkk ( Turban, 2001 ) mengatakan bahwa SPK adalah sistem yang berbasis computer

dan terdiri dari tiga komponen yang saling berkolerasi yaitu diantaranya : Sistem

pengetahuan ( repositori domain masalah baik sebagai data atapun prosedur ),

sistem Bahasa (tata cara untuk memberikan komunikasi antar komponen sistem

pendukung keputusan dengan pengguna ) sistem pemrosesan ( hubungan antar

komponen yang terdiri dari satu maupun lebih kapabilitas manipulasi masalah

dalam pengambilan keputusan). Jadi Sistem Pendukung Keputusan merujuk dari

beberapa pendapat diatas dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang
7

bertujuan membantu manajemen mengambil keputusan dengan masalah yang

bersifat semi terstruktur, untuk menghasilkan alternatif yang interaktif. Ada pun

komponen dari sistem pendukung keputusan sebagai berikut :

a. Data Management. Database Management System ( DBMS) atau data yang

di atur oleh software dan relevan untuk bermacam-macam situasi.

b. Communication. Melakukan perintah pada DSS dan berkomunikasi user

melalui sub system.

c. Knowledge management. sub system dapat saling bekerja sama dan atau

dapat bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

d. Model Management. Dapat melibatkan berbagai model kuantitatif untuk

sistem dapat memiliki management software dan kemampuan analitis.

Beberapa karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu :

a. Sistem dirancang untuk membantu pendukung keputusan dalam

menyelesaikan masalah yang bersifat tidak terstrukur ataupun semi

terstruktur

b. Mengkombinasikan penggunaan model analitis dalam proses

pengolahannya dengan teknik pemasukan data konvensional dan

integrasi informasi

c. Sistem pendukunng keputusan dirancang dengan berbagai cara sehingga

dapat dengan mudah digunakan/dioperasikan.

d. menekankan aspek kemampuan adaptasi yang tinggi serta aspek

fleksibilitas.
8

B. AHP (Analytical Hierarchy Process)

Analytical Hierarchy Process (AHP) pertamakali dikembangkan oleh Thomas L.

Saaty dalam bukunya tahun 1980, The Analytical Hierarchy Process (Asfirasawati

& Irianto, 2019). AHP merupakan sebuah proses pemecahan permasalahan yang

dapat membantu pengambil keputusan memperoleh solusi dengan

mendekomposisikan masalah kompleks kedalam bentuk yang lebih sederhana lalu

melakukan sintesis terhadap faktor yang ada dalam permasalahan pengambilan

keputusan (Forman,Ernest H., 2006).

Dalam menyelesaikan permasalahan melalui AHP perlu memahami

beberapa prinsip yaitu :

a. Membuat Struktur Hirarki

Memecahkan sistem yang kompleks menjadi elemen-elemen pendukung

sehingga dapat dipahami, lalu menyusun elemen secara hirarki dan

menggabungnya.

b. Penilaian Alternatif dan Kriteria

Untuk penilaian alternatif dan kriteria dilakukan dengan perbandingan

berpasangan. Hasil perbandingan dari setiap elemen akan berupa angka 1 hinga

9 yang akan menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen.

Berikut skala perbandingan AHP:


9

Table 2. 1 Skala Perbandingan

Nilai Keterangan

1 Kedua elemen memiliki kedudukan yang sama

Elemen yang satu memiliki kedudukan sedikit penting

3 dari elemen lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting dari elemen lainnya

7 Satu elemen jelas sangat penting dari elemen lainnya

9 Satu elemen mutlak penting dari elemen lain

2, 3, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai memiliki penilaian yang

berdekatan

Sumber: (Azhar, Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Dalam


Pemilihan Bibit Jagung Unggul, 2020)

c. Penentuan prioritas melakukan perbandingan berpasangan untuk setiap

alternatif dan kriteria dengan penggunaan matriks yang berpasangan atau

melalui persamaan perhitungan matematika.

d. Pengukuran Konsistensi

Konsistensi dapat diartikan sebagai kesetaraan nilai bobot yang diberikan antar

kriteria-kriteria. Ada beberapa prosedur atau langkah-langkah perhitungan

dalam penggunaan metode AHP yaitu diantaranya :

1) Menentukan data kriteria

2) Menentukan nilai kriteria dengan perbandingan berpasangan yang

berdasar pada skala yang telah ditentukan,skala 1 sampai 9 (sesuai

teori ) dan data ini akan dijadikan sebagai data matriks

3) Mengukur Konsistensi
10

Penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada. Hal

ini dilakukan untuk menghindari keputusan berdasarkan

pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Adapun langkah-

langkah dalam mengukur konsistensi yaitu :

a) Menentukan nilai Consistency Index (CI) yaitu dengan rumus :

CI=(λ maks - n) / n-1, 2.1

b) dimana n adalah sejumlah elemen.

c) Mencari nilai Rasio Konsistensi (CR) dengan rumus:

CR=CI/IR, 2.2

dimana CR adalah Rasio Konsistensi yang merupakan hasil

perbandingan antara Consistency Index (CI) dengan Indeks

Random (IR) yang mana IR adalah rumus dari algoritma itu sendiri.

Berikut IR dapat dilihat pada tabel :

Table 2. 2 Indeks Random

No Nilai IR

1 0,00

2 0,00

3 0,58

4 0,90

5 1,12

6 1,24

7 1,32
11

No Nilai IR

8 1,41

9 1,45

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

Sumber : (Yahyan & A Siregar, Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Bibit Benih Padi Unggul Berbasis Web Menggunakan

Metode AHP, 2019)

d) Memeriksa konsistensi hierarki

jika rasio konsistensi (CI/IR kurang dari sama dengan 0,1, maka

hasil perhitungan dinyatakan benar.), namun jika nilaianya

lebih dari 10%maka penilaian data judgement harus diperbaiki.

Nilai CR<0,1 ditetapkan oleh Saaty dalam metode AHP

merupakan nilai batas yang menjadi pengukuran konsistensi

sebuah hierarki. Selain itu berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Zhang & Feng (2013) dijelaskan bahwa nilai CR

harus bernilai dibawah 0,1.


12

C. Konsep Dasar PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yang awalnya dengan

nama PHP/FI atau Personal Home Page dan Form Interface yang pertamakali di

buat olehj Rasmus Lerdoff. (Sovia & Febio, 2011) menurut Kadir,Abdul.2001,

PHP adalah Bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web

maupun website dinamis (Yahyan & A siregar, sistem pendukung keputusan

pemilihan bibit benih padi unggul berbasis web menggunakan metode AHP

(analytic Hierarchy Process), 2019).

D. Database Mysql

Database dapat kita artikan sebagai gudang data atau sekelompok data.

Secara teori database diartikan sebagai sekumpulan data yang kompleks,disusun

menjadi beberapa kelompok dengan menggunakan tipe data yang sama,dan

setiap datanya dapat saling terhubung satu sama lain maupun berdiri sendiri

sehingga dapat diakses dengan lebih mudah. Mysql adalah satu dukungan dari

PHP yang awalnya hanya berjalan pada sistem linux dan unix, namun karena

banyaknya peminat mysql merilis versi yang dapat diinstal oleh berbagai

platform termasuk salah satunya yaitu windows (Sovia & Febio, 2011). menurut

Kadir,Abdul.2008, Mysql ( My Structured Query Language ) adalah perangkat

lunak system management basis data SQL ( Database Management System

).Mysql merupakan DBMS yang multithird yang bersifat gratis (Yahyan & A

siregar, sistem pendukung keputusan pemilihan bibit benih padi unggul berbasis

web menggunakan metode AHP (analytic Hierarchy Process), 2019).


13

E. Penelitian Terkait

Dalam penyususan proposal ini penulis terinpirasi dan banyak mengabil

referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar

belakang masalah pada proposal ini yang menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP), yang ditulis dalam bentuk tabel sebagai berikut:
14

Table 2. 3 Penelitian Terkait

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

1. (Purnomo, Sihwi, & 2013 Analisis Menghasilkan Metode yang digunakan Salah satu metode yang di
Anggrainingsih)
Perbandingan metode terbaik yang adalah perbandingan dua gunakan sama yaitu metode

menggunakan dapat di gunakan algorima yaitu AHP

Metode oleh pihak sekolah AHP,TOPSIS dan AHP-

AHP,TOPSIS dan dalam studi kasus TOPSIS

AHP-TOPSIS dalam penerimaan siswa

Studi Kasus Sistem akselerasi yaitu

Pendukung metode AHP,

Keputusan berdasarkan

Penerimaan Siswa parameter nilai rapor

Program Akselerasi dan parameter untuk


15

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

menentukan metode

rekomendasi.

Dengan nilai hampir

mendekati nol yaitu

0,47367.

2. (Sunardi & Kriestanto) 2016 Perbandingan AHP Implementasi Pada penelitian ini Persamaan dari penelitian ini

dan SAW untuk perhitungan pegawai membandingkan metode dan penelitian yang akan

pemilihan Pegawai terbaik di STIMIK SAW dan AHP untuk dilakukan adalah

Terbaik (Studi AKAKOM memilih pegawai terbaik menggunakan Sistem

Kasus:STIMIK Yogyakarta tidak pendukung keputusan AHP

AKAKOM menggunakan bobot dalam pemilihan bibit

Yogyakarta) prioritas pada setiap tanaman unggul


16

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

kriteria.jadi metode

yang paling tepat di

gunakan adalah

metode AHP. Karena

pada metode AHP

harus mencari dulu

bobot prioritas dari

setiap kriteria dengan

matriks

perbandingan. Pada

studi kasus ini

apabila
17

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

menggunakan

sebanyak 50 dan 75

data maka metode

yang paling akurat

adalah AHP dengan

akurasi 100%

sedangkan SAW

33,33%

3. Andriyani & Hafiz 2018 Perbandingan Menghasilkan Dalam penelitian ini Menggunakan salah satu

Metode AHP dan aplikasi yang dapat membandingkan dua metode yang sama yaitu

Topsis Dalam membantu madrasah Metode yaitu metode metode AHP

dalam proses AHP dan Topsis


18

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

Penentuan Siswa penyeleksian

Berprestasi pemilihan siswa

berprestasi dengan

AHP menjadi metode

yang baik dari pada

Topsis

4. Dodi Himawan 2019 Analisis Penelitian ini Pada penelitian ini Menggunakan salah satu

Perbandingan melakukan analisis membandingkan tiga metode yang sama yaitu

Menggunakan perbandingan dengan metode yaitu Metode metode AHP

Metode AHP, Euclidean Distance AHP, TOPSIS dan SAW

TOPSIS dan SAW dengan parameter

dalam Studi Kasus prioritas ranking.


19

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

Sistem Pendukung hasil penelitian

Keputusan metode yang paling

Peminjaman yang baik digunakan

Layak Bagi Lembaga adalah metode AHP

Keuangan karena mempunyai

nilai hampir

mendekati nol yaitu

0,1998 sedangkan

TOPSIS dan SAW

yaitu 0,3864 dan

0,6822
20

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

3 Raturayawan 2020 Perbandingan dari hasil pengujian Dalam penelitian ini Menggunakan metode AHP

Metode Saw Dan yang dilakukan rata- membandingkan dua namun dalam penelitian ini

Ahp Pada Sistem rata akurasi metode Metode yaitu metode menggunakan alternatif yang

Pakar Pemilihan AHP menunjukkan AHP dan SAW untuk berbeda

Bibit Jagung 100% sedangkan system pakar pemilihan

pada metode SAW Bibit Jagung

menunjukkan 50%

5. (Aldo & Apri) 2020 Pemilihan Suplier Menghasilkan Objek yang di teliti yaitu Metode yang digunakan

Pakan Pada system pendukung memilih supplier pakan dalam penelitian ini adalah

Budidaya Ikan Laut keputusan yang di ikan di BPBL.sedangkan metode AHP

Dengan Metode terapkan sebagai objek yang akan di teliti

pemilihan supplier
21

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

Analytical Hierarchy pakan ikan pada oleh peneliti yaitu

Process(AHP) BPBL. tanaman Nilam

6. (Sari & Tanjung) 2020 Sistem pendukung Menghasilkan sistem Perbedaan peneliti yang Metode yang digunakan

keputusan dalam pendukung akan dilakukan dengan dalam penelitian ini yaitu

memilih kulit ular keputusan untuk penelitian ini yaitu objek AHP

layak dijadikan memilih kulit ular yang diteliti yaitu kulit

kerajinan kulit yang layak dijadikan ular sedangkan objek

Decision Support kerajinan kulit penelitian yang akan di

System In Choosing dengan metode lakukan yaitu tanaman

Snake Skin Worthy AHP.dapat dilihat nilam

for a Leather Craft dari pengujian yang

telah dilakukan,
22

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

antara perengkingan

manual dan

menggunakan

aplikasi tingkat

kesamaan bobot 80%

s.d 95%

7. (Azhar, Wakhinuddin, & 2021 Sistem Pendukung Menghasilka system Tidak ada ada tampilan Metode yang digunakan
Waskito, 2021)
Keputusan Dalam pendukung sistem yang bisa dilihat. dalam penelitian ini yaitu

Pemilihan keputusan pemilihan AHP

Pengembangan pengembangan

Model Pembelajaran model pembelajaran.


23

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Perbedaan persamaan

Dengan Metode

AHP
24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam membahas alur dari proses

penelitian penerapan Algoritma Analytic Hierarchy Process dalam pengambilan

keputusan pemilihan jenis bibit unggul tanaman nilam yaitu penelitian kuantitatif.

Karena data kuantitatif lebih presisi dan dibisa diuji secara statistik. Selain itu data

kuantitatif juga memudahkan mendapatkan data berupa angka yang jelas dan

terukur sehingga diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menjadi masukan bagi

para petani dalam menentukan bibit yang baik untuk ditanam.

B. Metode Pengembangan

pengembangan sistem yang digunakan adalah Metode pengembangan

SDLC model waterfall. Model waterfall adalah salah satu model pengembangan

sistem yang bersifat linear atau berurutan dari tahap perencanaan sampai tahap

pemeliharaan, yang mana tahapan yang lain tidak akan dilaksanakan ketika tahapan

sebelumnya tidak selesai dilaksanakan, dan tidak bisa mengulang tahapan yang

sebelumnya sudah dilakukan.


25

gambar 3. 1 Metode Pengembangan Waterfall

Sumber: (Adewono & Adewono, 2013)

Dalam pengembangannya model waterfall memiliki tahapan yaitu :

a. Requirement (analisis kebutuhan)

Dalam tahap ini dilakukan analisa kebutuhan sistem, mengumpulkan data

yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Data

yang di butuhkan dalam penelitian ini yaitu data varietas dan kriteria dari

bibit tanaman nilam. Pengumpulan data dalam tahap ini yaitu melalui

observasi, wawancara langsung antar petani dan study literatur

b. Design sistem

Pada tahap ini dilakukan proses design atau perencanaan gambaran sistem

yang akan dibuat. Mulai dari melakukan pembuatan database dari data yang

sudah dikumpulkan.kemudian menentukan gambaran tampilan sistem yang

akan dibuat.
26

c. Coding dan Testing

Melakukan pengkodingan berdasarkan gambaran sistem yang telah

dirancangkan. Dalam hal ini aplikasi yang dibuat berbasis web dengan

menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai pusat data.

Setelah pengkodingan selesai, selanjutnya akan dilakukan testing untuk

mengecek kesalahan sistem dan memperbaikinya.

d. Penerapan atau pengujian Program

Sistem yang dibuat telah dapat digunakan. Selanjutnya dilakukan pengujian

untuk mengecek efektifitas sistem, dalam hal ini pengujian dilakukan

dengan teknik Black-box Testing dan User Acceptance Tes.

e. Pemeliharaan

Dalam tahap ini pemeliharaan termasuk dalam pengembangan sistem yang

ada, karena perangkat lunak yang ada pasti akan mengalami perubahan,

karena ketika dijalankan mungkin mengalami kesalahan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di desa Kala’be, Kabupaten Mamasa. Untuk rencana

waktu penelitian akan berlangsung kurang lebih 4 bulan . berikut rencana penelitian

disajikan pada tabel 3.1.


27

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

Bulan/Minggu

No Tahapan April Mei Juni Juli

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi awal

2 Requirement

Analisis

Kebutuhan

3 Design sistem

4 Coding dan testing

5 Pengujian

program

6 pemeliharaan

D. Gambaran Umum Sistem

Desain sistem adalah gambaran, perencanaan pembuatan suatu sistem

dengan menyatukan beberapa elemen terpisah menjadi kesatuan yang utuh untuk

memperjelas bentuk sebuah sistem.


28

1. Flowchart Sistem

Gambar 3. 2 Flowchart Penggunaan Aplikasi

Uraian dari Flowchart Penggunaan Aplikasi pada gambar 3.2 diatas adalah sebagai

berikut :
29

1. Penggunaan aplikasi dimulai dari menginput username dan password

dihalaman login.

2. Input kriteria dalam hal ini kriteria yang digunakan adalah kecocokan

tanaman terhadap lahan, umur tanaman yang siap panen, rata-rata hasil

produksi, dan ukuran batang tanaman.

3. Jika sistem pendukung keputusan tidak memenuhi maka akan diarahkan

untuk menginput ulang kriteria sesuai dengan kriteria yang dimasukkan

didatabase tetapi jika memenuhi maka akan diarahkan ke Langkah

selanjutnya yaitu rekomendasi varietas unggul.

4. Setelah itu algoritma akan memberikan rekomendasi varietas unggul

tanaman nilam

5. Tahapan selesai
30

2. Flowchart AHP

Gambar 3. 3 Flowchart AHP

Uraian dari Flowchart AHP pada gambar 3.3 diatas adalah sebagai berikut :
31

1. Membuat Matriks perbandingan

Untuk membuat matriks perbandingan dari kriteria yang dibandingkan

yaitu:

a. Menentukan nilai berdasarkan skala perbandingan AHP

b. Menentukan penilaian dari masing-masing parameter yang

dibandingkan

c. Membuat tabel sesuai dengan jumlah kriteria untuk menentukan nilai

matriks perbandingan berpasangan.

2. Input nilai berpasangan dari kriteria yang telah di bandingkan

3. Hitung nilai normalisasi untuk menentukan nilai prioritas

4. Hitung nilai konsistensi yaitu dengan melakukan perkalian secara matriks

nilai dari hasil penilian prameter dengan nilai prioritas dimana baris dikali

dengan kolom (baris 1 x kolom 1, baris 2 x kolom 2,baris 3 x kolom 3 dan

seterusnya) kemudian dibagi dengan nilai priority vector.

5. Hitung nilai Consistency Ratio (CR) dengan cara CR = CI/RI. Untuk

mencari nilai CI adalah tentukan nilai lambda. Dan untuk mencari nilai

lambda yaitu menentukan nilai rata-rata dari nilai prioritas. Untuk mencari

CI, nilai lambda dikurang jumlah kriteria dibagi jumlah kriteria dikurang

satu(1). Kemudian untuk mencari nilai IR berdasarkan teori Saaty RI sudah

ditentukan nilainya berdasarkan ordo matriks atau jumlah kriteria yang ada.

6. Memeriksa nilai CR. Jika nilai CR <= 0.1 maka kembali ke matriks

perbandingan berpasangan, dan jika benar maka proses akan lanjut di tahap

berikutnya.
32

7. Memberikan kesimpulan dari nilai yang diprioritaskan

8. Tahapan selesai

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dapat di definisikan yaitu sekumpulan informasi atau nilai yang

didapatkan dari pengamatan (observasi ) suatu obyek, dimana data dapat berupa

angka, gambar, maupun suara. Tahapan-tahapan pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mendapatkan data dari

objek penelitian seperti varietas dan kriteria dari bibit tanaman nilam yang akan

diteliti . Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan ada beberapa

varietas nilam yang ada diantaranya varietas Sidikalang, Tapak Tuan, dan

Lhokseumawae

2. Interview (wawancara)

Interview adalah pengamatan secara langsung dengan memberikan tanya jawab

kepada para petani nilam desa Kala’be ,Kec. Aralle, Kab. Mamasa. Dalam hal

ini penulis menanyakan tentang varietas bibit nilam yang ada di desa kala’be.

Tentang jenis varietas nilam yang ada, kecocokan tanaman terhadap lahan,

umur tanaman yang siap panen, rata-rata hasil produksi, dan ukuran batang

tanaman.

3. Studi pustaka (Studi literatur)

Studi pustaka adalah teknik dalam mengumpulkan data yang digunakan

untuk mengumpulkan data dengan cara studi penelaahan terhadap buku,


33

catatan-catatan, literatur-literatur, dan laporan-laporan yang berkaitan dengan

AHP dan sitem pendukung keputusan bibit nilam yang unggul

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan metode atau cara dalam mengolah data

menjadi informasi sehingga karateristik data menjadi lebih mudah dipahami dan

terlebih membantu menemukan solusi dari permasalahan terutama dalam masalah

penelitian. Atau dapat juga diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan untuk

merubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa digunakan

untuk mengambil sebuah kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis data statistika deskriptif. Dimana peneliti melakukan

pendekatan dimulai dari proses pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai

sumber yang ada. Data kemudian diidentifikasikan sehingga dapat diketahui

masalah yang terkait dengan sistem pendukung keputusan dalam memilih bibit

unggul tanaman nilam. Dari data yang telah didapatkan kemudian olah dan

dianalisis sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan kemudian disajikan,

penyajian data dapat berupa tabel maupun grafik atau diagram.

G. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji kebenaran dan mengukur kinerja

yang diinginkan pada sistem yang dibuat. Dalam penelitian ini teknik pengujian

sistem yang digunakan adalah Black-box Testing dan User Acceptance Tes.

Pengujian Black-box yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional.

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi masukan dan keluaran

dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Sedangkan


34

pengujian User Acceptance Tes adalah proses memeriksa apakah sistem yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan user.


35

DAFTAR PUSTAKA

Adewono, A. A., & Adewono, B. A. (2013). Penggunaan Metode Waterfall Untuk


Pengembangan Sistem Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Pedesaan.
International Journal of Scientific & Engineering Research, XII.
Aldo, D., & Apri, M. (n.d.). Pemilihan Suplier Pakan Pada Budidaya Ikan Laut Dengan
Metode Analytical Hierarchy Process(AHP). Jurnal Sains dan Informatika, 06, 84-
91.
Ali, B. (2019). analisis sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kakao menggunakan
metode AHP. jurnal ilmiah d'Computare, 9, 8-17.
Asfirasawati, & Irianto. (2019). Pemilihan bibit ternak sapi potong melalui kombinasi
metode AHP dan MFEP. jurteksi(Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, VI(1),
43-50.
Azhar, Z. (2020). faktor analisis prioritas dalam pemilihan bibit jagung unggul
menggunakan metode AHP. Seminar Nasional teknologi komputer dan sains (
SAINTEKS) (pp. 347-350). SAINEKS 2020.
Azhar, Z. (2020). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Dalam Pemilihan Bibit
Jagung Unggul. JURTEKSI(Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 6, 145-154.
Maria, E., & Junirianto, E. (2021). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Karet
Menggunakan Metode Topsis. Jurnal Imiah Ilmu Komputer, 16, 7-12.
Munthafa, A. E., & Mubarok, H. (2017). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process
Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Berprestasi. Jurnal
Siliwangi, 3, 192-201.
Prasetyo, A., Akhriza, M. T., & Wahyuningsi, D. (2020). Implementasi Metode Analitycal
Hierarchy Process dalam pemilihan varietas unggul tanaman kedelai di balitkai
Malang. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi STI&K
(SeNTIK), 4, 143-156.
Purnomo, E. N., Sihwi, W. S., & Anggrainingsih, R. (2013). Analisis Perbandingan
Menggunakan Metode ahp,topsis, dan ahp-topsis dalam studi kasus
sistempendukung keputusan penerimaan siswi program akselerasi. ITSMART, 16-
23.
Roisdiansyah, M. R., Widodo, A. W., & Hidayat, N. (2017). Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Pemilihan Penanaman Varietas Unggul Padi Menggunakan Metode AHP
dan TOPSIS. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 1,
1058-1065.
Sari, R. E., & Tanjung, D. Y. (n.d.). Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Kulit
Ular yang Layak dijadikan Kerajinan Kulit. 6(1).
36

Sovia, R., & Febio, J. (2011). mebangun aplikasi e-library menggunakan HTML,PHP
SCRIP, dan MYSQL DATABASE. PROCESSOR, 6(2), 38-54.
sugihartono, T., Ardiansyah, D., & Zakky, M. (2018). implementasi Sisytem Pendukung
Keputusan Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Berbasis Web. sisfokom,
07(01), 52-56.
Sukawati, L. (2019). Analisis Pengembangan Agribisnis Tanaman Nilam. Akrab Juara, 4,
1-14.
Sunardi, T. B., & Kriestanto, D. (2016). Perbandingan AHP dan SAW untuk Pemilihan
Pegawai . Seminar Riset Teknologi Informasi (SRIT), 274-282.
Yahyan, W., & A Siregar, M. I. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit
Benih Padi Unggul Berbasis Web Menggunakan Metode AHP. MENARAilmu,
XIII, 110-123.

Anda mungkin juga menyukai