Anda di halaman 1dari 39

USULAN PENELITIAN S-1

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT PADI


UNGGUL PADA KELOMPOK TANI DESA PASAPA KEC. BUDONG-BUDONG
DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

IIN INDRIANI
D0218550

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala rahmat dan Hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang
berjudul “perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan bibit padi unggul pada
kelompok tani desa pasapa kec. Budong-budong dengan menggunakan metode ahp”.
Proposal peneitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Skripsi
pada program Strata-1 program Stui Informatika, fakultas teknik, Universitas
Sulawesi Barat.

Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan dan saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatamn ini dengan segala hormat penulis
banyak mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
kedepannya sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya para
petani.
Majene, Mei 2022

IIN INDRIANI
D02185550

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................3
C. Batasan Masalah........................................................................3
D. Tujuan penelitian.......................................................................4
E. Manfaat Penelitian....................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................6
A. Sistem Pendukung Keputusan...................................................6
B. AHP (Analytical Hierarchy Process)........................................8
C. Benih Bibit Unggul...................................................................12
D. Sejarah Kelompok Tani.............................................................13
E. Website......................................................................................14
F. PHP...........................................................................................14
G. Database (Basis Data)...............................................................15
H. XAMPP.....................................................................................15
I. MySQL......................................................................................15
J. Penelitian Terkait......................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................23
A. Jenis Penelitian..........................................................................23
B. Metode Pengembangan.............................................................23
C. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................................25
D. Gambaran Umum System.........................................................25
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................33

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Skala Perbandingan.....................................................................................9


Tabel 2. 2 Index Random.............................................................................................11
Tabel 2. 3 Penelitian Terkait.......................................................................................17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 struktur organisasi pengurus.................................................................14


Gambar 3. 1 metode waterfall.....................................................................................23
Gambar 3. 2 Flowchart Penggunaan Aplikasi...........................................................26
Gambar 3. 3 Flowchart AHP.....................................................................................28

v
vi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beras merupakan bahan pokok yang banyak diminati masyarakat. Beras


menjadi kebutuhan utama dalam mengolah berbagai macam makanan terutama nasi.
Kebutuhan beras dari tahun ketahun pun semakin tinggi hal demikian membuat para
petani harus meningkatkan produktivitas padi yang akan ditanam. Upaya yang dapat
dilakukan selain memperbanyak lahan pertanian yang belum produktif menjadi
persawahan adalah menerapkan teknologi dalam segala lini pertanian. Hal ini untuk
menunjang meningkatnya hasil panen. Salah satunya menerapkan teknologi untuk
menentukan benih padi unggul.
Kelompok tani di Desa Pasapa kec. Budong-budong adalah salah satu
kelompok tani yang ada di kabupaten mamuju tengah, dimana hampir seluruh
masyarakat yang ada di desa pasapa merupakan petani padi. Namun para petani
belum mengetahui secara jelas jenis dari bibit padi unggul, juga belum adanya system
yang terkomputerisasi dalam hal pemilihan bibit padi unggul, seringkali petani
banyak mengalami kesulitan dalam memilih benih padi unggul yang akan mereka
gunakan dalam bercocok tanam. Sedangkan petani sangat membutuhkan bibit padi
yang unggul melihat sawah yang subur dan makmur,

Benih merupakan salah satu komponen produksi yang mempunyai kontribusi


cukup besar dalam peningkatan produktivitas tanaman padi. Selama ini penggunaan
benih oleh petani sangat beragam baik dari sisi jumlah per hektar maupun
kualitasnya. penggunaan benih bermutu tinggi memberikan manfaat berupa
pertumbuhan benih seragam, menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang
banyak, masak dan panen serempak, dan produktivitas tinggi sehingga dapat
meningkatkan hasil luas tanam. (Milkiades & Zainuddin, 2021)

1
2

Satu-satunya cara yang masih diterapkan kelompok tani di desa pasapa kec.
Budong-budong sampai saat ini adalah para petani masih menggunakan tradisi lama
dan menggunakan cara coba-coba dalam memilih bibit padi Sebagai contoh masih
ada petani memilih bibit padi berdasarkan harga benih yang murah dan yang
memiliki masa panen lebih cepat. sehingga bibit padi yang digunakan bukan bibit
padi yang unggul. akibatnya, para petani sering mengeluh karena hasil panen mereka
tidak sesuai dengan keinginan dan hasil panen yang kurang berkualitas disebabkan
salahnya dalam memilih bibit padi. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan khusus
mengenai bibit padi yang berkualitas agar hasil panen yang optimal, untuk itu
dibutuhkan sebuah program aplikasi sistem pendukung keputusan agar memudahkan
informasi dan rekomendasi kepada para petani padi tentang bibit padi unggul yang
berkualitas dan baik
AHP (Analytic Hierarchy Prosess) Adalah suatu metode yang dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang komplek. Permasalahan tersebut dipecahkan
keda lam kelompok-kelompok kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi
hirarki. Analytic Hierachy Process (AHP) dimana hasil perhitungan dari proses AHP
juga menjadi faktor pendukung keputusan karena merupakan modal awal dalam
perhitungan. Perpaduan metode dalam penelitian ini akan mengasilkan urutan atau
peringkat alternatif yang ada, sistem ini diharapkan dapat membantu pengguna
khususnya petani dalam pemilihan bibit padi unggul yang akan ditanam pada lahan
pertaniannya.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk merancang dan membuat sebuah sistem
yang berjudul “perancangan sistem pendukung keputusan pemlihan bibit padi
unggul pada kelompok tani desa pasapa kec. Budong-budong dengan menggun
akan metode AHP” diharapkan sistem ini dapat bermanfaat bagi para petani padi.
3

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah yaitu:


1. Bagaimana para petani di desa pasapa kec. Budong-budong memilih bibit padi
unggul menggunakan aplikasi sistem pendukung keputusan?
2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pendukung keputusan
pada metode AHP untuk pemilihan bibit padi unggul di desa pasapa?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka batasan masalah yang dibuat
dalam penelitian ini:

1. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah PHP dan database aplikasi


MySQL
2. Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah metode
AHP.
3. Objek yang sedang diteliti adalah bibit padi para petani di desa pasapa kec.
Budong-budong.

4. Yang menjadi subjek penelitian adalah kelompok tani serumpun di Desa Pasapa

5. Sistem yang dibangun merupakan sistem pendukung keputusan berbasis web.

6. Penelitian penanaman dilakukan di sawah


7. Kriteria yang digunakan dalam membandingkan jenis bibit padi unggul adalah
bulir padi, umur tanaman sejak mulai sebar atau ditanam dan tekstur nasi.
8. Alternatif yang digunakan yaitu varietas diantaranya ciherang, ciliung dan
mekongga.
4

D. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Para petani di desa pasapa kec. Budong-budong dapat memilih bibit padi
unggul menggunakan sistem pendukung keputusan
2. Penerapan metode AHP pada apikasi sistem pendukung keputusan untuk
memilih bibit padi unggul di desa pasapa kec. Budong-budong.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah


sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Untuk menghasilkan laporan penelitian dan dapat digunakan


sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian
lanjutan.

2. Bagi akademik

Untuk digunakan sebagai referensi ilmiah dalam


mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan sistem
pendukung keputusan

3. Bagi petani

Membantu para petani dan masyarakat bisa lebih cepat dan


mudah dalam pemilihan bibit padi unggul untuk waktu yang akan
datang agar bisa menghasilkan produk padi berkualitas tinggi dan
meningkatkan perekonomian indonesia.
5
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pendukung Keputusan

1. Pengertian sistem pendukung keputusan


Konsep sistem pendukung keputusan pertama kali di perkenalkan pada awal
tahun 1970-an oleh Michael S.Scott Morton dengan istilah Management Decision
System (Sprague Jr. Dan Carlson, 1982). Konsep pendukung keputusan ditandai
dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak
terstruktur. (Limbong et al., 2020)
Menurut little(1970), System pendukung keputusan adalah sekumpulan prosedur
berbasis model untuk data pemprosesan dan penilaian, guna membantu para manajer
pengambilan keputusan. Menurut Bonczek (1980), system pendukung keputusan
merupakan suatu system yang berbasis computer yang terdiri dari yang saling
berinteraksi antara system bahasa, system pengetahuan dan system pemprosesan
masalah. (Eniyati & Noor, 2010)
Menurut Hasan konsep system pendukung keputusan (SPK) ditandai dengan
system interaktif berbasis computer yang membantu pengambilan keputusan
mmanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Pada dasarnya system pendukung keputusan dirancang untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan yang dimulai dari memilih data yang relevan,
mengidentifikasi masalah, menentukan pendekatan yang digunakan dalam
pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan. System pendukung
keputusan ini tidak digunakan sebagai alat untuk pengambil seluruh keputusan, tetapi
7

hanya bersifat membantu untuk memberikan ertimbangan untuk mengambil sebuah


keputusan. (SUBAKTI, 2019)
2. Tahapan dalam pembuatan keputusan

Menurut (Fazliani et al., 2017) adapun tahapan pengambilan keputusan menurut


Harbert A.Simon (kadrasah), tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Tahapan pemahaman (Integelice Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukkan diperoleh,
diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
b. Tahapan perencanaan (Design Phace)
Tahapan ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternative
tindakan solusi yang dapat diambil. Tindakan tersebut merupakan
representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan
proses validasi dan verifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam
meneliti masalah yang ada.
c. Tahap pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan antara berbagai alternative solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan dengan
memperhatikan kriteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap implementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan dengan penerapan terhadap rancangan system yang telah
dibuat pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternative tindakan yang
telah di pilih pada tahap pemilihan.
3. Tujuan System Pendukung Keputusan

Adapun tujuan dari system pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

a. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur.


8

b. Memberikan dukungan atas pertimbangan Manager / pimpinan dan


bukannya dimaksudkan untuk mengganti fungsi manager.
c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil lebih dari pada perbaikan
efesiensinya.
d. Kecepatan komputasi computer memungkinkan para pengambil keputusan
untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
e. Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan
keputusan, tertama para pakar, bisa sangat mahal, system pendukung
keputusan komputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan
memungkinkan para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang
berbeda-beda
4. Metode Sistem Pendukung Keputusan
Dalam membuat system pendukung keputusan dapat menggunakan metode
algoritma pendukung keputusan. Adapun macam-macam metode algoritma yang
digunakan dalam system pendukung keputusan adalah sebagai berikut:
a. Metode AHP (Analytic Hierarchy Process)
b. Metode TOPSIS (Technique For Performance by Similarity to Ideal
Solution).
c. Metode SAW (Simple Aditive Weighting)
d. WP (Weigted Product)
e. Metode MFEP (Multi Factor Evaluation Process)
f. Logika Fuzzy

B. AHP (Analytical Hierarchy Process)

Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan sebuah proses yang membantu


para pengambil keputusan untuk memperoleh solusi terbaik dengan mendekomposisi
permasalahan kompleks kedalam bentuk yang lebih sederhana untuk kemudian
melakukan sintesis terhadap berbagai factor yang terlihat dalam permasalahan
9

pengambilan keputusan, serta mengurangi kompleksitas suatu keputusan dengan


membuat perbandingan satu-satu dari berbagai kritera yang di pilih untuk kemudian
mengolah dan memperoleh hasilnya. Teknik ini tidak hanya membantu para
pengambil keputusan untuk memperoleh alternative solusi yang terbaik. Namun juga
memberikan pemahaman rational yang jelas untuk pilihan yang diambil. (Fitria
Rahma Sari dan Dana Indra Sensuse, 2008)
Dalam menyelesaikan permasalahan melalui AHP terdapat beberapa prinsip
diantaranya adalah: (Husein et al., 2017)
a. Membuat Struktur Hirarki
Memecahkan system yang kompleks menjadi elemen-elemen sehingga
dapat dipahami, lalu menyusun elemen secara hirarki dan menggabungnya.
b. Penilaian Alternatif dan Kriteria
alternative dan kriteria dilakukan dengan perbandingan berpasangan.
Hasil perbandingan dari setiap elemen akan berupa angka 1 hingga 9
yang akan menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen.
Tabel 2. 1 Skala Perbandingan

Nilai Keterangan

1 Kedua elemen memiliki kedudukan yang sama

Elemen yang satu memiliki kedudukan sedikit penting

3 dari elemen lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting dari elemen lainnya

7 Satu elemen jelas sangat penting dari elemen lainnya

9 Satu elemen mutlak penting dari elemen lain

2, 3, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai memiliki penilaian yang

Berdekatan
10

Sumber: (Azhar, Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Dalam


Pemilihan Bibit Jagung Unggul, 2020)

c. Penentuan prioritas melakukan perbandingan berpasangan untuk setiap


alternative dan kriteria dengan penggunaan matriks yang berpasangan atau
melalui persamaan perhitungan matematika.
d. Pengukuran konsistensi
Konsistensi dapat diartikan sebagai kesetaraan nilai bobot yang diberkan antar
kriteria-kriteria. Ada beberapa prosedur atau langkah-langkah perhitungan
dalam penggunaan metode AHP yaitu diantaranya:
1) Menentukan data kriteria
2) Menentukan nilai kriteria dengan perbandingan berpasangan yang
berdasar pada skala yang telah ditentukan, skala 1 sampai 9 (sesuai
teori) dan data ini akan dijadikan sebagai data matriks.
3) Mengukur konsistensi
Dalam pembuatan keputusan, tingkat konsistensi penting untuk
diperhatikan karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan
pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Yang harus dilakukan
dalam mengukur konsistensi adalah:
a) Menentukan nilai Consistency Index (CI) yaitu dengan rumus :
CI=(λ maks – n) / n-1,
b) Dimana n adalah sejumlah elemen.
c) Mencari nilai rasio konsistensi (CR) dengan rumus:
CR=CI/IR,
Dimana CR adalah Rasio Konsistensi yang merupakan hasil
perbandingan antara Consistency Index (CI) dengan Index Random (IR) yang
mana IR adalah rumus dari algoritma itu sendiri. Berikut IR dapat dilihat pada
tabel :

Tabel 2. 2 Index Random


11

Ukuran matriks Nilai IR


1 0,00
2 0,00
3 0,58
4 0,90
5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1,41

9 1,45

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

Sumber :(Yahyan et al., 2019)

d) Periksa Konsistensi Hierarki


Jika rasio konsistensi (CI/IR kurang dari sama dengan 0,1, maka
hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.), namun jika nilainya
lebih dari 10% maka penilaian data judgement harus diperbaiki.
Nilai CR<0,1 ditetapkan oleh saaty dalam metode AHP
merupakan nilai batas yang menjadi pengukuran konsistensi
sebuah hirarki. Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Zhang & Feng (2013) dijelaskan bahwa nilai CR harus
bernilai dibawah 0,1.
12

C. Benih Bibit Unggul

Benih adalah biji tanaman yang berasal dari bakal biji yang dibuahi,
digunakan manusia untuk tujuan pertanaman, sebagai sarana untuk mencapai
produksi mamsimum dan lestari melalui pertanaman yang jelas identitas genetiknya
dan kinerja staminanya. Benih memiliki multi fungsi yaitu sebagai pelestari spesies
sekaligus sebagai pembawa sifat karakteristik spesiesnya dan dpat diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu baik untuk produksi maupun kualitas hasilnya.

Menurut (Husein et al., 2017) padi unggul adalah jenis padi


tertentu yang memiliki keunggulan pada sifatnya dibanding yang lain.
Padi unggul di Indonesia dibuat melalui proses persilangan.
Beberapa kriteria dari padi unggul antara lain: (Husein et al., 2017)
a. Bulir padi
b. Umur tanaman sejak mulai sebar atau ditanam
c. Tekstur nasi
D. Sejarah Kelompok Tani

Kelompok tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang menyatukan
diri dalam suatu kelompok karena memiliki kesamaan dalam tujuan, motif, dan
minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk dengan
tujuan sebagai wadah komunikasi antarpetani. Surat keputusan tersebut dilengkapi
dengan ketentuan-ketentuan untuk memonitor atau mengevaluasi kinerja kelompok
tani. Kinerja tersebutlah yang akan menentukan tingkat kemampuan kelompok
penilaian kinerja kelompok tani didasarkan pada SK Mentan No./Kpts/OT. 210/1992.
Kelompok tani Serumpun di Desa Pasapa Kecamatan budong-budong,
kabupaten mamuju tengah provinsi Sulawesi barat. Kelompok tani ini terbentuk pada
tahun 2008 yang diketuai oleh pak Jirman dengan beranggotakan 22 orang.
Terbentuknya kelompok tani serumpun dikarenakan pada tahun 2008 pemerintah
mengharapkan lokasi persawahan mampu dikelola dengan baik untuk
13

memaksimalkan hasil panen. sehingga pemerintah lebih mudah dalam menyalurkan


bantuan ke petani dengan terbentuknya kelompok tani.
1) Struktur Pengurus Kelompok
Kelompok Tani Serumpun Desa Pasapa Kec. Budong-budong memiliki
pengurus yang berjumlah 3 orang yang terdiri dari ketua, sekertaris, Bendahara.
KETUA
JIRMAN

SEKERTARIS BENDAHARA
MARDING SAING P

Anggota

Gambar 2. 1 struktur organisasi pengurus

E. Website

Menurut (Palit. et al., 2015), World Wide Web atau sering dikenal sebagai
Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep Hyperlink
(tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai computer yang melakukan
browsing atau penelusuran informasi melalui internet). Keistimewaan inilah yang
menjadikan web sebagai service yang paling cepat perkembangannya. Web dapat
menghubungkan dari sembarang tempat kedalam sebuah dokumen atau gambar ke
sembarang tempat di dokumen lain. Dengan sebuah browser yang memiliki
Grapichal User Interface (GUT), link dapat dihubungkan ketujuannya dengan
menunjuk link tersebut dengan mouse dan menekannya.
Menurut (Abdulloh, 2016)Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman
yang berisi informasi dalam bentuk data teks, data gambar, data animasi, suara, video
dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
14

membentuk satu rangkaian yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan


melalui jalur koneksi internet.”
F. PHP

Menurut (Palit. et al., 2015) PHP merupakan bahasa pemprograman yang


digunakan untuk pembuatan dan pengembangan sebuah web dan biasa digunakan
pada HTML. PHP adalah singkatan dari “PHP : Hypertext Preprocessor”, dan
merupakan bahasa yang disertakan dokumen HTML, sekaligus bekerja disisi server
(server-side HTML-embedded scripting). Artinya Sintaks dan perintah yang
diberikan akan separuhnya dijalankan deserver tetapi disertakan pada halaman HTML
biasa, sehingga script-nya tidak sampai disisi client.
Edy Winarno (2013) PHP adalah bahasa pemprograman web bersifat server
side, yang tujuannya untuk menghasilkan skrip yang akan di generate dalam kode
HTML yang merupakan bahasa standar web. PHP adalah bahasa pemprograman open
source, PHP adalah singkatan dari Pre-Processor.
G. Database (Basis Data)

Menurut ganda Yoga Swara, dkk (2016), Basis Data (Database) adalah
kumpulan informasi yang disusun dan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
disimpan didalam perangkat keras (computer) secara system tersebut data yang
terhimpun dalam suatu database dapat menghasilkan informasi yang berguna.
H. XAMPP

Menurut (Palit. et al., 2015), Xampp adalah perangkat lunak bebas yang
mendukung banyak system operasi, Xampp merupakan kompilasi dari beberapa
program. Fungsi dari xampp adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),
yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah
bahasa yang ditulis dengan bahasa pemprograman PHP. Nama XAMPP adalah
singkatan dari X (empat system operasi apapun), apache, MySQL, PHP dan Perl.
15

Program ini tersedia dalam GNU General Public License. Merupakan web server
yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
Untuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya
seperti dua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan
sebagai konfigurasi dari software.
I. MySQL

Menurut (Ramadhani et al., 2013), MySQL adalah sebuah perangkat lunak


system manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS
yang multithread, multi-user, dengan sekitaran 6 juta instalasi diseluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah
license GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah
license komersial untuk kasus-kasus dimana penggunanya tidak cocok dengan
penggunaan GPL, Relational Database Management System (RDBMS).

J. Penelitian Terkait

Dalam menyusun proposal ini penulis terinspirasi dan banyak mengambil


referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang diuraikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
16
17

Judul
No Nama Tahun Hasil Penelitian Persamaan perbedaan
penelitian
sistem pengambilan
keputusan
SISTEM untuk menentukan
PENDUKUN bibit padi unggul
G yang memiliki skor
KEPUTUSAN paling tinggi adalah
PEMILIHAN cisokan yaitu dengan
BIBIT BENIH nilai 4,82 artinya
PADI sangat baik untuk Persamaannya Sama- perbedaannya
Wahyuni sama menggunakan pada bagian jenis
UNGGUL dijadikan sebagai
1. Yahyan, metode AHP penelitian
BERBASIS bibit/benih tanaman
Muhammad 2019
WEB padi menggunakan
Ilham A Siregar
MENGGUNA netode Analitycal
KAN Hierarchy Process
METODE yang sangat berguna
AHP sekali bagi para
(Analytical petani padi
Hierarchy khususnya bagi
Process) petani padi yang ada
di Kabupaten Solok.
Tabel 2. 3 Penelitian Terkait
18

No Judul
Nama Tahun Hasil Perbedaan Persamaan
. Penelitian

Dari penelitian ini, telah


dihasilkan suatu Sistem
Rancang
Informasi Geografis Perbedaan dari
Bangun Sistem
Layanan Kesehatan di Persamaan dari penelitian ini,
Informasi
Kecamatan Lamongan penelitian ini adalah objek yang diteliti
Syaifudin Geografis
Dengan PHP MySQL, sama-sama berbasis geografis layanan
Ramadhani, Layanan
yang dapat membantu web kesehatan
Urifatun Anis, Kesehatan Di
memudahkan masyarakat sedangkan objek
2. Siti Tazkiyatul 2013 Kecamatan
memperoleh informasi yang diteliti
Masruro Lamongan
letak layanan kesehatan di penulis adalah
Dengan PHP
Kecamatan Lamongan bibit padi unggul
MySQL
kapanpun dan dimanapun
melalui internet.
19

No. Nama Tahun Judul penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

Dari hasil pengujian yang


Sistem Pendukung Dalam
dilakukan, Akurasi
Muhamad Keputusan Untuk Persamaannya penelitian ini
3. kecocokan antara hasil
Rendra Husein Pemilihan sama-sama menggunakan
keluaran sistem dengan
Roisdiansyah, Penanaman menggunakan dua metode
hasil keluaran ahli
Agus Wahyu Varietas Unggul objek penelitian yaitu AHP dan
2017 dibidang pertanian
Widodo, Nurul Padi Menggunakan yaitu pemilihan TOPSIS
khususnya penelitian
Hidayat Metode AHP dan bibit padi unggul
varietas padi sebesar
TOPSIS
83.33 %.
Perbeaan
penelitian ini
Sistem pendukung
Menghasilkan system objek yang
keputusan dalam
keputusan pendukung diteliti yaitu
memilih kulit ular
untuk memilih kulit ular Metode yang kulit ular
4. layak dijadikan
yang layak dijadikan digunakan dalam sedangkan
sari Tanjung 2020 kerajinan kulit
kerajinan kulit dengan penelitian ini objek penelitin
decision support
metode AHP, dapat yaitu AHP yang akan
system in choosing
dilihat dari pengujian dilakukan
snake skin Worthy
yang telah dilakukan. yaitu
For a Leather craft
pemilihan bibit
padi unggul
20

No. Nama Tahun Judul penelitian Hasil persamaan perbedaan


Dalam
penelitian ini
Menggunakan
Dari hasil pengujian yang di membandingk
Perbandingan metode AHP
lakukan rata-rata akurasi an dua metode
metode saw dan namun dalam
metode AHP menunjukkan yaitu metode
5. Raturiawan 2020 Ahp pada system penelitian ini
100% sedangkan pada AHP dan
pakar pemilihan menggunakan
metode SAW menunjukkan SAW untuk
bibit padi unggul alternative
50% system pakar
yang berbeda
pemilihan bibit
padi ungggul

System Pada Pada


Penelitian ini menghasilkan
pendukung penelitian ini penelitian ini
sebuah system pendukung
Istna mar atul keputusan sama-sama system yang di
sebuah keputusan yang dapat
6. khusna,novita 2021 pemilihan bibit menggunakan gunakan
merekomendasikan bibit padi
mariana padi berkualitas objek adalah metode
berkualitas unuk petani di
dengan metode pemilihan bibit AHP dan
desa sambongbangi
AHP dan topsis padi TOPSIS
21

No Nama Tahun Judul penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

Pada penelitian ini


preverensi petani dala
Referensi petani penentuan beni padi Pada
dalam penentuan pada musim tanam 1 penelitian ini
Pada penelitian ini
varietas beni padi varietas IR 64,umbul- menggunaka
Nursatiti sama-sama
7. 2019 di desa pablengan umbul musim tanah II tiga tingkat
wulandari menggunakan
kecamatan adalah varietas mentik preverensi
objek benih padi
matesi,kabupaten wangi dan umbul- musim tanam
karanganyar umbul musim tanam III I,II,III
adalah varietas IR
umbul-umbul
Sebelum dan sesudah
adanya system sangat
jelas terlihat perbedaan, Penelitia ini
sebelum angka tertinggi menggunakan
yang terlihat pada Pada penelitian ini algoritma
Aplikasi system
grafik adalah angka 7 sama-sama nearest
Samsuddin pakar pemilihan
8. 2017 sedangkan setelah menggunakan neighbor
wendriansyah bibit padi unggul
adanya system objek pemilihan sedangkan
berbasis kasus
mencapai angkah 15 bibit padi unggul penulis
jadi system pakar menggunaka
pemilihan bibit padi algoritma AHP
unggul ini layak untuk
digunakan.
22
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam membahas alur dari proses
penelitian penerapan Algoritma Analytic Hierarchy Process dalam pengambilan
keputusan pemilihan bibit unggul yaitu penelitian kuantitatif. Karena data kuantitatif
lebih persisi dan bisa diuji secara statistic. Selain itu, data kuantitatif juga
memudahkan mendapatkan data berupa angka yang jelas dan terukur sehingga
diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menjadi masukan bagi para petani dalam
menentukan bibit padi unggul yang baik untuk ditanam.
B. Metode Pengembangan

metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan


pengembangan metode Waterfall. Metode waterfall merupakan model pengembangan
system informasi yang sistematik dan sekuensial. Metode waterfall memiliki tahapan-
tahapan sebagai berikut : (Wiro Sasmito, 2017)

Gambar 3. 1 metode waterfall

Sumber : (Wiro Sasmito, 2017)


Gambar 3.2 adalah bagan Metode waterfall yang merupakan metode pengembangan
system yang digunakan pada penelitian ini
24

1) Requirements analysys and definition


Dalam tahap ini dilakukan analisa kebutuhan sistem, mengumpulkan data
yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Data yang
di butuhkan dalam penelitian ini yaitu data varietas dan kriteria dari bibit
tanaman nilam. Pengumpulan data dalam tahap ini yaitu melalui observasi,
wawancara langsung antar petani dan study literatur
2) System and software design
Tahapan perancangan system mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan system
baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk
arsitektur system secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak
melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi system dasar perangkat
lunak dan hubungannya.
3) Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4) testing
Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai system
Lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat
lunak atau tidak. Setelah pengujian perangkat lunak, perangkat lunak
dapat dikirimkan ke customer.
5) Operation and Maintance
Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan yang paling
panjang. System dipasang dan digunakan secara nyata. Maintance melibatkan
pembentukan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan
sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit system, dan meningkatkan
layanan system sebagai kebutuhan baru.
25

C. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di desa pasapa, kecamatan budong-budong,


kabupaten mamuju tengah, provinsi Sulawesi barat dngan waktu penelitian dilakukan
mulai dari bulan februari hingga maret 2022. Data yang diperoleh
melaluipengembangan secara langsung di lokasi guna untuk mendapatkan informasi
atau data yang relevan.
D. Gambaran Umum System

Desain system adalah gambaran, perencanaan, pembuatan suatu system


dengan menyatukan beberapa elemen terpisah menjadi kesatuan yang utuh untuk
memperjelas bentuk sebuah system
26

1. Flowchart system

Mulai

Input Username dan Password

Tidak

Login

Input Kriteria

Tidak

Sistem Pendukung Keputusan Bibit Padi

Rekomendasi Varietas Bibit Padi Unggul

Selesai

Gambar 3. 2 Flowchart Penggunaan Aplikasi

Uraian dari flowchart pengunaan aplikasi pada gambar 3.2 di atas adalah sebagai
berikut
1) Pengunaan aplikasi di mulai dari menngimput usernam dan password di
halaman login.
2) Input kriteria dalam hal ini kriteria yang di gunakan adalah bulir padi, umur
tanaman sejak mulai sebar atau ditanam dan tekstur nasi.
27

3) Jika system pendukung keputusan tidak memenuhi maka akan di arahkan


untuk menginput ulang kriteria sesuai kriteria yang di masukkan di database,
tetapi jika memenuhi maka akan di arahkan ke langkah selanjutnya yaitu
rekomendasai fariates unggul.
4) Setelah itu algoritma akan memberikan rekomendasi fariates unggul bibit
padi.
5) Tahapan selesai

2. FlowchartAHP
.
28

Start

Input matriks perbandingan dari kriteria yang telah di nilai

Menentukan nilai prioritas vektor

Hitung nilai konsistensi

Hitung nilai konsistensi Rasio (CR)

Memeriksa nilai CR IF CR <=0,1

Menentukan nilai prioritas

Gambar 3. 3 Flowchart AHP


29

Uraian dari flowchart AHP pada gambar 3.3 di atas adalah sebagai bereikut:
1) Membuat matriks perbandingan
Untuk membuat matriks perbandingan dari kriteria yang di bandingkan yaitu :
a. Menentukan nilai berdasarkan skala perbandingan AHP
b. Menentukan penilaian dari masing-masing parameter yang di bandingkan
c. Membuat tabel sesuai dengan jumlah kriteria untuk menentukan nilai
matriks perbandingan berpasangan.
2) Input nilai berpasangan dari kriteria yang telah di bandingkan
3) Hitung nilai normalisasi untuk menentukan nilai prioritas.
4) Hitung nilai konsistensi yaitu dengnan melakukan perkalian secara matriks
nilai dari hasil penilaian parameter dengan nilai prioritas dimana baris dikali
dengan kolom (baris 1 x kolom 1, baris 2 X kolom 2, baris 3 xkolom 3 dan
seterusnya), kemudian dibagi dengan nilai priority vector.
5) Hitung nilai konsistensi rasio (CR) dengan cara CR = CI/RI. Untuk mencari
nilai CI adalah tentukan nilai lambda. Dan untuk mencari nilai lambda yaitu
menentukan nilai rata-rata dari nilai prioritas. Untuk mencari nilai CI nilai
lambda dikurang jumlah kriteria dibagi jumlah kriteria dikurang satu (1).
Kemudian untuk mencari nilai IR berdasarklan teori saaty RI sudah
ditentukan nilainya berdasarkan ordo matriks dan jumlah kriteria yang ada.
6) Memeriksa nilai CR. Jika nilai CR <= 0,1 maka kembali ke matriks
perbandingan berpasangan, dan jika benar maka proses akan lanjut ditahap
berikutnya.
7) Memberikan kesimpulan dari nilai yang di prioritaskan
8) Tahap selesai.
30

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dapat didefinisikan yaitu sekumpulan informasi atau nilai yang


didapatkan dari pengamatan (observasi) suatui objek, dimana data dapat berupa
angka, gambar, maupun suara. Tahapan- tahapan pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mendapatkan data dari
objek penelitian seperti variates dan kriteria dari bibit padi unggul yang akan
diteliti. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan ada beberapa variates
padi unggul yang ada diantaranya variates ciherang, ciliung, mekongga.
2. Interview (wawancara)
Interview adalah pengamatan secara langsung dengan memberikan Tanya
jawab kepada para petani dikelompok tani desa pasapa, kec. Budong-budong.
Dalam hal ini penulis menanyakan tentang variates bibit padi yang ada di
desa pasapa kec. Budong-budong, tentang jenis varietas padi yang ada,
kecocokan tan
3. Studi pustaka (studi literature)
Studi pustaka adalah teknik dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan cara studi penelaahan terhadap buku, catatan-
catatan, literature, dan laporan-laporan yang berkaitan dengan AHP dan
system pendukung keputusan pemilihan bibit padi unggul.
F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan metode atau cara dalam mengelolah data
menjadi informasi sehingga karakteristik data menjadi lebih mudahdipahami dan
terlebih membantu menemukan solusi dari permasalahan terutama dalam masalah
penelitian. Atau dapat juga diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
merubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa digunakan
31

untuk mengambil sebuah kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis data statistika deskriftif. Dimana penelitian melakukan
pendekatan dimulai dari proses pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai
sumber yang ada. Data kemudian diidentifikasikan sehingga dapat diketahui masalah
yang terkait dengan system pendukung keputusan dalam memilih bibit padi unggul
dari data yang te;lah didapatkan kemudian diolah dan dianalisis sehingga
menghasilkan sebuah kesimpulan kemudian disajikan, penyajian data dapat berupa
tabel maupun grafik atau diagram.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, R. (2016). Easy & Simple Web Programming Penerbit PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2016.
Eniyati, S., & Noor, C. (2010). Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian
Prestasi Dosen Berdasarkan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. XV(2),
136–142.
Fazliani, F., Widians, J. A., & Islamiyah, I. (2017). Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Jenis Bibit Unggul Kelapa Sawit Dengan Metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Prosiding SAKTI (Seminar Ilmu Komputer Dan Teknologi
Informasi), 2(1), 170–174.
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/SAKTI/article/view/255
Fitria Rahma Sari dan Dana Indra Sensuse. (2008). PENERAPAN METODE
ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN. 4(Vol. 4 No. 2 (2008): Jurnal Sistem Informasi (Journal of
Information System)), 100–109.
https://doi.org/https://doi.org/10.21609/jsi.v4i2.253
Husein, M. R., Roisdiansyah, Widodo, A. W., & Hidayat, N. (2017). Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Penanaman Varietas Unggul Padi
Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi Dan Ilmu Komputer (J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 1(10), 2548–
2964. http://j-ptiik.ub.ac.id
Limbong, T., Muttaqin, M., Iskandar, A., Windarto, A. P., Simarmata, J., Mesran, M.,
Sulaiman, O. K., Siregar, D., Nofriansyah, D., & Napitupulu, D. (2020). Sistem
Pendukung Keputusan: Metode & Implementasi. Yayasan Kita Menulis.
Milkiades, P., & Zainuddin, Y. (2021). DI SULAWESI TENGGARA PRODUCTION
OF SEED RICE DISTRIBUTION AND ITS Abstrak. 2(1), 12–20.
Palit., R. V., Yaulie D.Y. Rindengan, ST., MM., Ms., & Arie S.M. Lumenta, ST., M.
(2015). Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web Di Jemaat
GMIM Bukit Moria Malalayang. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer, 4(1).
https://doi.org/10.33084/jsakti.v3i1.1770
Ramadhani, S., Anis, U., & Masruro, S. T. (2013). Rancang Bangun Sistem Informasi
Geografis Layanan Kesehatan Di Kecamatan Lamongan Dengan PHP MySQL.
Jurnal Teknika, 5(2), 479–484.
SUBAKTI, O. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Padi Unggul

32
Berbasis Web Di Kelompok Tani Rimo Gelang-Gelang Desa Sri Gunting
Dengan Menggunakan Metode AHP.
Wiro Sasmito, G. (2017). Penerapan Metode Waterfall Pada Desain Sistem Informasi
Geografis Industri Kabupaten Tegal. Jurnal Informatika:Jurnal Pengembangan
IT (JPIT), 2(1), 6–12.
Yahyan, W., Siregar, M. I. A., Informatika, M., & Padang, U. E. (2019). UNGGUL
BERBASIS WEBMENGGUNAKAN METODE AHP ( Analytical Hierarchy
Process ). XIII(11), 110–123.

33

Anda mungkin juga menyukai