TUGAS AKHIR
AHMAD BAIJURI
04.01.18.002
TUGAS AKHIR
AHMAD BAIJURI
04.01.18.002
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kehadirat ALLAH Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun proposal dengan judul ‘Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Beras Organik Botanik Di
Kabupaten Bondowoso.“
proposal ini disusun sebagai pemenuh persyaratan Tugas Akhir. Dalam
penyusunannya, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itulah,
kami mengucapkan terimakasih kapada :
1. Ir. Budianto, MP Selaku Dosen Pembimbing I
2. Dr. Acep Hariri S.ST, M. Si Selaku Dosen Pembimbing II
3. Dr. Eny Wahyuning P, SP , MP selaku Ketua Program Studi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan dan ketua jurusan pertanian.
4. Dr. Setya Budhi Udrayana, M.Si Selaku direktur Politeknik Pembangunan
Pertanian POLBANGTAN Malang.
5. Kepada orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan dan motivasi
6. Dan kepada seluruh teman teman yang telah membantu dalam proses
awal hingga terselesainya proposal ini.
Akhir kata saya berharap proposal ini dapat memenuhi prasyarat utama
dalam melakukan kegiatan. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kami
Malang,........................ 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
1.4 Manfaat 5
II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Kajian Terdahulu 6
2.2 Landasan Teori 7
2.2.1 Faktor-Faktor Keputusan Pembelian 7
2.2.2 Karakteristik Konsumen 8
2.2.3 Campaign 9
2.2.3 Marketing mix 7P 11
2.2.4 Sertifikasi Organik 14
2.2.5 Keputusan Pembelian 15
2.2.6 Beras Organik BOTANIK 18
2.2.7 Aspek Penyuluhan 19
2.3 Kerangka Pikir 29
III METODELOGI 30
3.1 lokasi dan Waktu Pelaksanaan30
3.1.1 Lokasi 30
3.1.2 Waktu 30
3.2 Metode Kajian 30
3.2.1 Jenis Kajian 30
3.2.2 Skala Pengukuran 31
iv
3.2.3 Populasi dan Sampel 31
3.2.4 Jenis Sumber Data 32
3.2.5 Variabel Kajian 33
3.2.6 Instrumen 35
3.2.7 Skala Pengukuran Instrumen 35
3.2.8 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 35
3.2.9 Analisis Data 36
3.3 Metode Perancangan Penyuluhan 38
3.3.1 Tujuan dan Sasaran Penyuluhan 38
3.3.2 Menentukan Materi Penyuluhan 38
3.3.3 Menetapkan Media Penyuluhan 38
3.3.4 Menetapkan Metode Penyuluhan 38
3.4 Metode Implementasi 39
3.4.1 Pelaksanaan Penyuluhan 39
3.5 Metode Evaluasi 39
3.5.1 Tujuan Evaluasi 39
3.5.2 Metode Evaluasi 40
3.5.3 Skala Instrumen Evaluasi 40
3.5.4 Sasaran Evaluasi 40
3.5.5 Instrumen Evaluasi 40
3.5.6 Analisis Data Evaluasi 41
3.5.7 Definisi Oprasional 41
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN 47
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan wilayahnya yang luas berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan
gizi bagi penduduknya. Kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk
sangat besar. Jenis-jenis beras yang dikonsumsi masyarakat pada umunya juga
bervariasi. Secara garis besar beras dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan
Beras Organik adalah beras yang berasal dari padi yang ditanam atau
negeri. Saat ini konsumsi beras organik memang masih didominasi oleh
pasar ekspor beras organik menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Pasar ekspor beras organik masih sangat banyak dan masih belum bisa
1
2
permintaan dari pasar dalam negeri juga terus mengalami peningkatan. Dalam
tersebut maka perlu adanya pengetahuan yang baik dalam pemasaran beras
pembelian beras organik yang mana nantinya dapat menjadi informasi untuk
gaya hidup sehat, faktor internal dan bisa juga dipengaruhi jaminan mutu produk
informasi lebih luas. Marketing mix 7P adalah salah satu aspek dalam strategi
taktis yang dapat dikontrol guna mengetahui respon yang diinginkan perusahaan
pendapatan.
dapat memberikan nilai lebih bagi suatu produk. Dalam budidaya beras organik
konsumen, bagi konsumen juga bisa menjadi pilihan jaminan kemanan bagi
Jawa Timur dan memiliki potensi pertanian yang cukup tinggi. Utamanaya dalam
memiliki potensi yang cukup besar sebagai produsen beras organik. Dimana
fakta tersebut dapat diukur dengan data produksi beras pertahun yaitu pada
418,053 Kg dan pada tahun 2021 data produksi beras organik mencapai angka
333,382 Kg. yang mana data tersebut didapat dari produsen beras organik di
Kabupaten Bondowoso.
Bondowoso, yang mana ditempat tersebut sudah melakukan produksi beras dari
terjamin dengan adanya sertifikat organik dan harga yang terjangkau dibanding
dengan produk beras organik yang lain.Berdasarkan data produksi dalam satu
kali musim tanam dari 130 hektar sawah dapat menghasilkan beras organik
sebesar 76,86 Ton, kemudian dari data penjulan tahun 2021 total produk terjual
adalah 333,382 Kg sedangkan pada tahun 2021 total produk terjual 333,382 Kg.
Dan dari data potensi beras organik pada tahun 2019 sampai 2021 beras organik
Bondowoso” yang nantinya hasil dari kajian yang akan dilaksanakan dapat
dijadikan sebuah pedoman atau acuan bagi produsen beras organik BOTANIK
BOTANIK ?
Organik BOTANIK ?
1.3 Tujuan
BOTANIK
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis, kajian ini merupakan salah satu syarat dalam kelulusan dalam
sebagian besar adalah karakteristik konsumen, harga, lokasi motivasi, kualitas layanan,
kebiasaan, mutu produk, dan produk yang mana beberapa variabel tersebut memiliki
Perbedaan dengan kajian terdahulu yaitu dalam kajian ini merupakan kajian
kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel simpel random sampling dengan variabel
sebagai faktor faktor yang akan dikaji terhadap pengaruhnya pada keputusan pembelian
pembelian beras organik dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari harga,
tempat dan motivasi terhadap keputusan pembelian beras organik”. Dimana dari
pemaparan tersebut didominasi oleh faktor produk beras organik itu sendiri.
dan motivasi”.
beras organik. Faktor pertama yaitu faktor distribusi yang terdiri dari variabel
ketersediaan, dan kemudahan. Faktor kedua yaitu faktor layanan dan kualitas
yang terdiri dari variabel kecepatan layanan, sikap penjual dan kualitas produk.
Faktor ketiga yaitu faktor tempat yang terdiri dari aksesibilitas, kenyamanan
lokasi, dan letak lokasi. Faktor keempat yaitu faktor image produk dan promosi
8
yang terdiri dari variabel kemasan produk, variasi produk, diskon dan periklanan.
Faktor kelima yaitu faktor harga yang terdiri dari variabel kesesuaian harga.
Faktor keenam yaitu faktor internal produk yang terdiri dari variabel manfaat
motivasi) dan faktor produk beras organik (harga, promosi, tempat, produk,
kemasan, kemanan dan distribusi). Diamana dalam point kemanan produk beras
organik sendiri bisa diukur dengan adanya sertifikasi organik yang menjamin
seorang yang senang mencari informasi, akan meluangkan waktu untuk mencari
2. Ekonomi
adalah pendapatan.
3. Kelas Sosial
pemilikan harta benda, pola hidup, nilai-nilai yang dianut, dan selanjutnya
atau keluarga.
2.2.3 Campaign
individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk
wawasan, sikap dan perilaku sesuai dengan kehendak atau keinginan penyebar
atau pemberi informasi Cangara (2011: 223). Menurut Safanayong (2009: 71)
“Kampanye adalah sebuah pesan yang disampaikan secara pribadi dan massa
Menurut Pfau dan Parrot (1993: 12) Kampanye adalah suatu proses yang
bahwa kampanye adalah sebuah aktivitas komunikasi yang memiliki tujuan untuk
kampanye, yaitu sebagai berikut:
orientasi tujuan yang bersifat khusus. Kampanye ini memiliki tujuan yang
non-profitable.
Menurut Ruslan (2007: 25-26) bahwa tujuan kampanye ialah salah satu
menumbukan sebuah persepsi atau opini yang positif agar tercipta citra yang
baik dari khalayak melalui pesan yang itensif dengan jangka waktu tertentu atau
berkelanjutan.
perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan
Armstrong (1997: 48) yang menyatakan bahwa “marketing mix as the set of
controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it
Pengertian dari Marketing Mix adalah himpunan variabel yang dikuasai dan
1. Product
bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik. Produk bisa berupa
secara konseptual, yaitu pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang
2. Price
lainnya hanya unsur biaya saja. Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah
misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, spp
moneter atau ukuran lainnya (termasuk bunga dan jasa lainnya) yang ditukarkan
agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa
Tjiptono (2008:151).
3. Place
tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain proses distribusi merupakan
13
aktivitas pemasaran yang mampu: (1) Menciptakan nilai tambah produk melalui
waktu dan kepemilikkan: (2) Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik
dan non fisik. Yang dimaksd dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan
informasi, arus promosi, arus negoisasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus
4. Promotion
dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
5. People
barang atau jasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen” Kukanja (2016:
6. Proces
14
proses meliputi kemudahan dalam jual beli, dan respon cepat penjual untuk
7. Packaging
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, dimana mereka terdiri dari graphic
design atau desain grafis, informasi produk, dan struktur desain produk”. Dimana
dipengemasan ini nantinya diharapkan bisa memberi dampak minat yang baik
memberikan jaminan tertulis atau setara bahwa pangan atau sistem pengawasan
pangan sesuai dengan persyaratan”. Petunjuk teknis dari SNI 6729:2010 dan
dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Sertifikasi
memberikan jaminan tertulis atau yang setara, bahwa pangan atau sistem
Sugino dan Mayrowani (2010: 57-65) mengatakan bahwa bagi konsumen asing
sertifikasi itu penting jika tidak mempengaruhi harga produk dan jika produsen
keputusan akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa
pembelian yang dilakukan oleh konsumen atau pembeli dipengaruhi pula oleh
tersebut dilakukan.
produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
dilakukan.
kerangka kinerja atau sesuatu yang mewakili apa yang diyakini konsumen dalam
produk atau merk yang paling disukai. Ada 2 faktor yang muncul antara niat
dalam membuat keputusan untuk membeli. Faktor yang pertama adalah sikap
orang lain dan yang kedua faktor situasi yang tidak diharapkan Setelah membeli
produk konsumen akan mengalami proses kepuasan sebagai tingkah laku paska
pembelian yaitu suatu perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapannya. Jika kinerja berada di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya kedalam dua level
perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi
produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi
secara aktif : mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko
c. Evaluasi Alternatif
produk dengan sangat sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar akan
berbagai atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan
d. Keputusan Pembelian
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Terdapat dua faktor
adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen
dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar
sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan
2) Faktor kedua adalah faktor sutuasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul
dan mengubah niat pembelian, seperti : harga yang diharapkan, dan manfaat
yang diharapkan.
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas
atau tidak puas.Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan
akan merasa tidak puas, sebaliknya apabila memenuhi harapan konsumen maka
“Beras organik menjadi aman dikonsumsi karena bebas dari residu kimia”
Sriyanto (2010: 4). Masyarakat menganggap beras organik adalah beras yang
19
lebih sehat, aman dan bergizi tinggi daripada beras yang dibudidayakan secara
proses produksinya bahan gabah yang digunakan adalah dipasok dari petani
informasi mengenai potensi wilayah, terdiri dari data primer dan data sekunder
perikanan dan kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu mendorong dan mengorganisasikan
agar bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih menguntungkan
(better bussiner), hidup lebih sejahtera (better living), dan bermasyarakat lebih
environment).
20
sumber informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya agar mereka dapat
mengembangkan usahanya;
peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha
kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan.
sasaran utama dan sasaran antara. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku
perikanan dan kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat. (UU
SP3K, 2006).
dasarnya adalah segala pesan yang ingin disampaikan oleh penyuluh kepada
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial serta unsur
Menurut pemaparan dari Leilani, A., Nurmalia, N., & Patekkai, M. (2015:
media tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual dan komputer Leilani, A.,
komunikasi, biaya dan karakteristik wilayah Leilani, A., Nurmalia, N., & Patekkai,
M. (2015: 43-54).
utama dan pelaku usaha menurut Peraturan Menteri Pertanian tentang Metode
2. Sasaran
yang berlaku dan status kepemimpinan, dan jumlah sasaran yang hendak
biaya penyuluhan.
4. Keadaan Daerah
5. Kebijakan Pemerintah
materi tersebut
materi tersebut
telah ditentukan
G. Evaluasi Penyuluhan
efisiensi, dan dampak pada suatu proyek/program sesuai dengan tujuan yang
dicapai secara sistematik dan objektif Nuriyah, (2014: 73). Evaluasi terdiri dari
program. Tujuan dari kegiatan evaluasi yaitu bermanfaat bagi pihak pembuat
Aspek yang akan diukur pada kegiatan evaluasi penyuluhan adalah aspek
pengetahuan dan sikap yang mana merujuk pada beberapa teori. Menurut toeri
Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2010:403) pengetahuan
1. Pengetahuan (knowlegde)
2. Pemahaman (comprehension)
arti tentang hal yang dipelajari. Adanya kemampuan dalam menguraikan isi
3. Penerapan (application)
26
menghadapi suatu kasus atau problem yang konkret atau nyata dan baru.
rumus pada persoalan yang dihadapi atau aplikasi suattu metode kerja pada
4. Analisis (analysis)
lain.
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
niatnya hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya” Ajzen, (2005: 126).
Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia,
tetapi juga pada keyakinan bahwa target tingkah laku berada di bawah kontrol
27
kesadaran individu tersebut atau suatu tingkah laku tidak hanya bergantung pada
atensi seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada dibawah
menampilkan tingkah laku tersebut Ajzen (2005: 126). Berdasarkan teori ini,
2. Subjective Norm,
maka norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan individu yang diperoleh
pusat kendali yang dikemukakan oleh Rotter (1990: 89–493). Pusat kendali
berkaitan dengan keyakinan individu yang relatif stabil dalam segala situasi.
Persepsi kontrol perilaku dapat berubah tergantung situasi dan jenis perilaku
pada usahanya sendiri atau faktor lain di luar dirinya, Rotter (1975: 56–67).
BAB III
METODELOGI
3.1.1 Lokasi
sebagai lokasi kajian karena dilokasi tersebut merupakan satu-satunya unit yang
hingga diluar Jawa Timur seperti Jakarta, Bali, Papua dan berbagai daerah
lainya. Keunggulan beras organik BOTANIK ini adalah varaian beras lengkap
seperti (beras putih aromatik, beras putih nonaromatik, beras merah, beras
coklat, beras hitam ), kemasan yang praktis dan kualitasnya yang sudah sangat
bagus dengan adanya berbagai sertifikasi yang telah dimiliki oleh produk
tersebut.
3.1.2 Waktu
dimana untuk kegiatanya bisa dilihat pada tabel timline kegiatan yang terlampir
pada lampiran 1.
Menurut Nasir (2002 : 61) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
penelitian status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Rukajat (2018:1).
fenomena yang terjadi secara nyata, realistik, aktual, nyata dan pada saat ini,
karena penelitian ini untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
mengenai fenomena sosial” Junaidi (2015: 1-5). Skala Likert dapat digunakan
subjek yang memiliki mutu serta ciri tertentu yang ditetapkan oleh periset
dijadikan sasaran kajian yaitu para konsumen beras organik telah membeli
dan tidak melihat tingkatan yang terdapat dalam populasi tersebut” Nurlaila
n= N
1 + (N x e2)
Keterangan:
n= 145
1 + (145 x 0,12)
Hasil dari n= 145 penghitungan sampel didapatkan
Kajian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang secara langsung dari informan di
lokasi kajian atau objek kajian. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari
a. Data Primer
anjangsana yang mana pada setiap pelanggan atau konsumen akan dilakukan
Wawancara
Wawancara pada kajian ini dilakukan secara semi terstruktur dengan bentuk
kuesioner terbuka dan campuran. Dalam kajian ini jenis kuesioner yang akan
b. Data sekunder
kajian. Sumber data data ini didapat dari buku-buku, jurnal dan bahan-bahan
Sugiyono (2013: 38) variabel kajian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
informasi BOTANIK
3. Evaluasi Menilai baik/buruk terhadap produk beras
alternatif organik BOTANIK
4. Keputusan Menggunakan atau membeli produk beras
pembelian organik BOTANIK
telah tervalidasi dan telah diuji reliabelitasnya serta mampu menjawab tujuan dari
kajian yang dilakukan” Gunawan (2014: 98). Instrumen dibuat dengan awalan
menyusun kisi- kisi instrumen kajian, kemudian dibuat kuesioner. Kisi-kisi dan
kuisioner pada kajian ini dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert
Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun item-item baik
berupa pernyataan atau pernyataan. Jawaban dari setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif - sangat negatit
Hal ini dimaksudkan agar instrumen yang dibuat sebagai alat pengumpul data
Uji Validitas
37
Menurut Arikunto (2008:97), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
pada kajian ini menggunakan alat bantu software SPSS. Kriteria uji validitas yang
digunakan adalah apabila "r" hitung > "r tabel" maka instrumen pertanyaan
dinyatakan "valid", Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka
(dinyatakan valid).
Uji Reliabilitas
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas dapat
dilakukan secara eksternal maupun internal. Uji reliabilitas yang digunakan dalam
dengan bantuan software SPSS. Apabila hasil Cronbach Alpha kurang dari satu
maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya apabila hasil lebih
Melalui analisis faktor dapat diketahui faktor yang unggul atau yang dominan dari
beberapa variabel yang akan dipilih. Analisis faktor juga dapat membedakan
variabel prioritas yang diurut berdasarkan hasil analisis tersebut. (Enas, 2011).
>0,05. Ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi dalam analisis faktor, yaitu
sebagai berikut:
38
1. Korelasi atau keterkaitan antar variabel harus kuat. Hal ini dapat diketahui
dari nilai determinannya yang mendekati nol. Nilai determinan dari matriks
parsialnya secara keseluruhan harus kecil. Hal ini dapat diidentifikasi dengan
secara keseluruhan. Nilai KMO harus ≥ 0,5 agar analisis faktor dapat
Adequacy (MSA). Syarat analisis faktor dapat dilakukan adalah memiliki nilai
MSA ≥ 0,5. Jika ada variabel yang memiliki nilai MSA < 0,5 maka variabel
dikuantitatifkan, skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
dari variabel instrumen yang menggunakan skala likert terdiri dari lima tingkat,
yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
1. Uji kelayakan data dengan melihat nilai indeks Kaiser Meyer-Olkin (KMO),
2. Melihat jumlah faktor yang terbentuk pada tabel total variance explained.
3. Melihat faktor-faktor apa saja yang masuk ke dalam suatu faktor pada tabel
metode penyuluhan tentang hasil dari kajian. sasaran utama dalam kegiatan
sebagainya.
yaitu power point (slide) atau leaflet. Pemilihan media penyuluhan tersebut
adalah diskusi kelompok merupakan cara yang sangat umum digunakan dan
diikuti oleh sasaran untuk mengikuti penyuluhan dilanjutkan dengan diskusi dan
disiapkan sebelumnya.
dan sikap petani melalui kuesioner yang diberikan dan lembar observasi dengan
ceklis.
guttman yaitu dengan memberikan jawaban yang tegas sehingga petani dapat
Skala pengukur pada aspek sikap yaitu menggunakan skala likert. Skala
likert digunakan guna mengukur persepsi atau pendapat sasaran, aspek sikap
diukur dengan pemberian nilai pada setiap pilihan jawaban. Untuk pernyataan
Sangat Setuju (SS) bernilai 5, Setuju (S) bernilai 4, Kurang Setuju (KS) bernilai 3,
Tidak Setuju (TS) bernilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1. Siregar,
(2013: 17-24).
Sasaran yang digunakan pada evaluasi tentang hasil dari kajian faktor-
telah diuji lapang dan diketahui apa saja yang manjadi faktor untuk
mengacu pada teori Bloom dalam aspek pengetahuan dan pada aspek sikap
98).
satu peneliti dengan peneliti lain bisa sangat berbeda. Berikut ini adalah definisi
oprasional yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dalam bentuk tabel:
Pengusaha,
TNI/POLRI
Pendapatan Pendapatan Jumlah Skala rasio
perbulan pendapatan
respoden perbulan
terhitung saat respoden
pelaksanaan terhitung saat
kajian pelaksanaan
penelitian
Kelas Sosial Strata sosial Jenis kategori Skala ordinal
responden kelas sosial
terhitung saat responden yaitu
pelaksanaan bawah,menengah
kajian dan atas
Campaign
Healty food Ajakan atau Kampanye Skala linkert
doktrin makanan sehat
mengkonsumsi dengan konsumsi
makanan sehat beras sehat
Healty Life Style Ajakan atau Konsumsi Skala linkert
doktrin untuk makanan sehat
menerapkan sebagai pangan
kehidupan sehat bagi konsumen
dengan yang
konsumsi melaksanakan
pangan yang gaya hidup sehat
aman
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, F., & Herwin, H. (2019). Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Beras Organik Di
Jakarta. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi
UNIAT, 4(1), 1-8.
Cahyorini, A., Rusfian, E.Z. 2011. The effect of packaging design on impulse
buying. Journal of Administrative Science and Organization, 1(18), 11-
21. DOI:10.20476/JBB.V18I1.970.
Kotler dan Keller. 2014. Buku Prinsip Prinsip Pemasaran. Edisi Ke 13.
Jakarta: rlangga.
Kotler dan Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, P., & Kevin, K. L. (2016). Marketing Management 16 edition. New Jersey:
Pearson.
46
Kotler, P., Armstrong, G., Ang, S. H., Leong, S. M., Tan, C. T., & Ho-Ming, O.
(2012). Principles of marketing: an Asian perspective.
Pearson/Prentice-Hall.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2013. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid
1 dan 2. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid1,
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Kukanja, M., Omerzel, D. ., & Kodrič, B. (2016). Ensuring restaurant quality and
guests’ loyalty: an integrative model based on marketing (7P)
approach,. Total Quality Management & Business Excellence, 1–17.
Kushwaha, G. S., & Agrawal, S. R. (2015). An Indian customer surrounding 7P ׳s
of service marketing. Journal of Retailing and consumer services, 22,
85-95.
Leilani, A., Nurmalia, N., & Patekkai, M. (2015). Efektivitas Penggunaan Media
Penyuluhan (Kasus pada Kelompok Ranca Kembang Desa Luhur Jaya
Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten). Jurnal
Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 9(1), 43-54.
Schiffman, Leon, & Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Consumer Behaviour 7th Edition
(Perilaku Konsumen). Jakarta: PT. Indeks.
Setiawan, A., Zakaria, W. A., & Indriani, Y. (2016). Perilaku konsumen dalam
pembelian beras organik produksi Kabupaten Pringsewu. Jurnal Ilmu
Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 4(2).
Setiawati, F. A., Mardapi, D., & Azwar, S. (2013). Penskalaan teori klasik
instrumen multiple intelligences tipe Thurstone dan Likert. Jurnal
Kajian dan Evaluasi Pendidikan, 17(2), 259-274.
Sofiana, L., Puratmadja, Y., Sari, B. S. K., Pangulu, A. H. R., & Putri, I. H. (2018).
Pengetahuan Tentang Hipertensi Melalui Metode Penyuluhan. Jurnal
Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1),
171-176.
Tjiptono. 2016. Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Iphone Di Kota Banda Aceh.
Universitas Muhammadiyah Aceh
Wawan, A. dan M. Dewi, 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
48
LAMPIRAN
4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Jurnal Harian
2 Perijinan pelaksanan
kajian
3 Pengenalan konsumen
kuisioner pada
pelanggan beras
organik
7 Penyusunan laporan
hasil
8 Seminar hasil
50
53
B. (X2): Campaign
1. Healty Food Kampanye makanan sehat Skala Likert 1,3,5,7,9
dengan konsumsi beras sehat
I. BIODATA
a. Nama : ………………………………………………...
b. Jenis Kelamin : L / P *)
46 – 55 tahun
SD/Sederajad S1/D4
SMP/Sederajad S2
SMA/Sederajad S3 d. Pendidikan Terakhir
D3
:
g. Kelas Sosial :
Bawah
Menengah
Atas
KS = kurang Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS