Diusulkan Oleh
KELOMPOK 1
Nurmila 2213017016
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
pertanggung jawaban (LPJ) Promosi Kesehatan dengan tema “Kenali Kapan
Penggunaan Obat Antibiotik” yang telah dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 30
Oktober 2022 bertempat di GOR Sempaja Samarinda. Laporan ini dibuat sebagai
hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dan berpartisipasi dalam persiapan kegiatan ini, sehingga kegiatan ini dapat berjalan
lancer dan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat. Kami selaku
panitia menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi
kelancaran kegiatan ini.
Akhir kata, kami ingin menyampaikan permohonan maaf apabila ada
penulisan kata yang tidak berkenan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
iv
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12
4.2 Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13
LAMPIRAN ................................................................................................................ 14
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sehingga pasien atau konsumen memahami secara jelas mengenai
penggunaan antibiotik yang tepat (Setdirjen Farmalkes, 2019).
Mengkonsumsi antibiotik harus benar, antibiotik yang dikonsumsi
tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran dapat menyebabkan kerugian bagi
konsumennya. Kerugian akibat konsumsi antibiotik yang tidak benar adalah
terjadinya infeksi berulang. Ketika antibiotik dikonsumsi tidak tepat waktu,
maka semua bakteri penyebab infeksi tidak terbunuh. Akhirnya, infeksi dapat
kembali muncul di tempat yang sama bahkan muncul di tempat lain.
Kemudian, bahaya yang ditimbulkan akibat mengonsumsi antibiotik tidak
tepat waktu dan tidak tepat sasaran dapat menyebabkan bakteri semakin
kebal terhadap antibiotik. Sebaiknya perlu diketahui bahwa bakteri akan mati
sebelum minum obat antibiotik sesuai dengan anjuran dokter. Cara paling
baik dan mudah membuat bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik adalam
“memperlakukan mereka secara salah”. Artinya, bakteri menjadi kebal jika
tidak tuntas mengonsumsi obat antibiotik. Selain itu, bahaya yang
ditimbulkan akibat mengonsumsi antibiotik tidak tepat waktu dan tidak tepat
sasaran dapat menyebabkan kekuatan bakteri penyebab infeksi semakin
Tangguh. Beberapa bakteri mampu membuat sistem kekebalan tubuh untuk
melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan. Salah satu contoh yang
sering ditemui adalah kuman penyebab radang tenggorokan yang sekaligus
dapat menyebabkan demam rematik. Penyebabnya tidak sepenuhnya
dipahami, tetapi diperkirakan ada bagian dari tubuh yang memiliki
komponen yang secara kimiawi mirip dengan kuman penyabab radang
tenggorokan (Utami, 2012).
Resistensi antibiotika menjadi fokus dunia, berkaitan dengan hal
tersebut, sehingga pada tanggal 16 maret 2016, para Menteri Kesehatan yang
berasal dari 12 negara Asia Pasifik dalam pertemuan Tokyo Meeting of
Health Ministers on Antimicrobial Resistance in Asia, bersepakat untuk
pengendalian Resistensi Antibiotika atau Anti Microbial Resistance
2
(AMR) secara terpadu dan kolaboratif. Masalah resistensi antibiotika ini
berkembang menjadi ancaman serius terhadap keamanan global, ketahanan
pangan, serta tantangan pembangunan berkelanjutan dengan dampak yang
signifikan terhadap stabilitas ekonomi. Tidak hanya mengancam manusia,
resistensi antibiotika juga mengancam hewan dan tanaman. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan one health yang melibatkan sektor kesehatan,
pertanian (termasuk peternakan dan kesehatan hewan), serta lingkungan
(Setdijen Farmalkes, 2016).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya hal ini yang mendasari
mengapa perlu adanya pengetahuan dan penjelasan mengenai waktu yang
tepat terkait penggunaan obat antibiotik agar masyarakat tidak sembarangan
untuk menggunakan obat antibiotik sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti penjelasan yang telah dijabarkan sebelumnya.
3
PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK”.
4
c. Terealisasinya pemberian pretest dan postest kepada masyarakat untuk
mengetahui pemahaman terhadap materi yang telah diberikan dengan
tujuan meningkatan pengetahuan.
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pembagian leaflet dan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah gratis
Hari / Tanggal : Minggu, 30 Oktober 2022
Waktu : 07.00 WITA - selesai
Tempat : GOR Sempaja Samarinda
2.2 Peserta Kegiatan
6
Marsya Chikita Amelia / 2213017030
Divisi Medifo : Nuraini Tiecha Aulia / 2213017001
Divisi Perlengkapan : Rifki Ilmy Fahlevi / 2213017035
7
BAB III
8
Parameter keberhasilan dari kegiatan ini yang pertama adalah
tercapainya target responden, yaitu 25 orang dengan rentang umur 17-70 tahun,
dimana kegiatan ini diperoleh 28 responden dengan rentang usia 18-69 tahun.
Sehingga persentase keberhasilan target responden ini adalah 100%.
Parameter keberhasilan yang kedua, yaitu tersampaikannya materi
yang diberikan mengenai penggunaan obat antibiotik yang tepat dalam bentuk
leaflet sehingga menjadi bahan pembelajaran dan pengetahuan. Pembagian
leaflet yang berisikan pengertian antibiotik, pengertian resistensi antibiotik,
penyebab resistensi antibiotik, bahaya resistensi antibiotik, dan hal-hal yang
tidak boleh dilakukan saat penggunaan antibiotik. Dengan adanya leaflet ini,
diharapkan tingkat pemahaman masyarakat mengenai penggunaan antibiotik
yang tepat tercapai sehingga mengurangi angka resistensi antibiotik dan
penggunaan antibotik yang salah di kemudian hari.
Parameter keberhasilan yang terakhir, yaitu terealisasinya pemberian
pre-test dan post-test kepada masyarakat untuk mengetahui pemahaman
terhadap materi yang telah diberikan dengan tujuan meningkatan pengetahuan.
Pre-Test Post-Test
[PERCE
NTAGE
21% [PERCE ]
[PERCE
18% 61% NTAGE
NTAGE
]]
< 7 Tidak Paham 7≥ x < 9 Paham < 7 Tidak Paham 7≥ x < 9 Paham
9 Sangat Paham 9 Sangat Paham
Hasil yang dicapai berdasarkan gambar 3.1 persentase nilai pre-test dan post-
test. Dimana, persentase nilai pre-test tidak paham 61%, paham 18% dan sangat
paham 21% dan post-test berturut-turut adalah 0% tidak paham, 11% paham,
9
dan 89% sangat paham. Persentase sangat paham meningkat pesat setelah
responden diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai pengunaan antibiotik.
Hal ini dapat dikatakan bahwa materi yang disampaikan oleh petugas
menambah wawasan dan pengetahuan responden, sehingga output yang
diinginkan tercapai.
10
3.3 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan promosi yang telah dilakukan dapat dilihat dari tabel berikut:
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Leaflet
14
Lampiran 2. Banner Kegiatan
15
Lampiran 3. Rincian Dana
Nota pembayaran
Nota pembayaran lancet, alkohol swab dan strip glukosa
16
Nota cetak banner
17
Lampiran 4. Pre-Test dan Post-Test
Berikut daftar pertanyaan pada pre-test dan post-test
Data Responden
Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
Berikan tanda () pada salah satu pilihan yang menurut anda benar!
No Pernyataan Ya Tidak
1 Antibiotik dapat menyembuhkan semua jenis penyakit
2 Antibiotik harus dibeli menggunakan resep dokter
Salah satu penyebab resistensi adalah menghabiskan
3
obat sesuai dengan resep dokter
4 Resistensi dapat menyebabkan pengobatan tidak efektif
5 Antibiotik dapat mengalami resistensi
Kita dapat mengkonsumsi antibiotik orang lain/sisa
6
orang lain
Jika kita sudah sembuh, kita dapat menghentikan
7
pengobatan antibiotik
Saya memahami penjelasan mengenai penggunaan
8
antibiotik yang telah disampaikan
9 Penjelasan yang diberikan sangat jelas
18
Kunci jawaban:
1, 3, 6 dan 7 = Tidak
2, 4, 5, 8 dan 9 = Ya
Masing-masing pernyataan yang benar akan diberi nilai sebesar 1 poin, parameter
nilai dari hasil evaluasi tersebut yaitu:
<7 = Tidak Paham
7-8 = Paham
9 = Sangat paham
Keterangan:
Gambar kiri adalah pre-test sebelum dilakukan sosialisasi dan edukasi; Gambar
kanan adalah post-test setelah dilakukan sosialisasi dan edukasi
19
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan edukasi promosi kesehatan
20
21
Kegiatan tambahan cek tekanan darah dan gula darah gratis bagi masyarakat yang
mengikuti kegiatan promosi kesehatan
22
23
Lampiran 6. Data Responden
Data Keseluruhan Responden Kegiatan Promkes
Jenis Skor Skor
No Kode Usia Kategori Kategori
Kelamin Pretest Postest
Sangat
1 P1 18 P 8 Paham 9
Paham
Sangat Sangat
2 P2 21 P 9 9
Paham Paham
Sangat Sangat
3 P3 22 P 9 9
Paham Paham
Sangat Sangat
4 P4 22 P 9 9
Paham Paham
Sangat
5 P5 22 P 5 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
6 P6 22 P 8 Paham 9
Paham
Sangat
7 P7 22 P 7 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
8 P8 22 P 1 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
9 P9 22 P 1 Tidak Paham 9
Paham
Sangat Sangat
10 P10 22 P 9 9
Paham Paham
Sangat Sangat
11 P11 22 P 9 9
Paham Paham
Sangat
12 P12 24 P 6 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
13 P13 25 L 5 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
14 P14 26 P 5 Tidak Paham 9
Paham
15 P15 31 P 5 Tidak Paham 7 Paham
Sangat
16 P16 32 P 4 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
17 P17 33 L 6 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
18 P18 34 P 2 Tidak Paham 9
Paham
19 P19 34 P 8 Paham 9 Sangat
24
Paham
20 P20 35 P 5 Tidak Paham 8 Paham
Sangat
21 P21 45 P 3 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
22 P22 46 P 7 Paham 9
Paham
Sangat
23 P23 50 L 8 Paham 9
Paham
Sangat
24 P24 56 L 6 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
25 P25 57 P 6 Tidak Paham 9
Paham
Sangat
26 P26 58 P 3 Tidak Paham 9
Paham
27 P27 62 L 6 Tidak Paham 8 Paham
Sangat Sangat
28 P28 69 P 9 9
Paham Paham
25
Tabel persentase skor pre-test
26