Anda di halaman 1dari 96

PERSEPSI IBU, PETUGAS KESEHATAN DAN KADER TENTANG

PENGGUNAAN PENGINGAT IMUNISASI BERBASIS APLIKASI


SMARTPHONE

Disusun Oleh:

1. Yulita 130100202 8. Thilasyhini M. 130100344


2. Astrid Gita Sitepu 130100460 9. Diwakkaran S. 130100350
3. Michelle Wiryadana 130100241
4. Michael Wiryadana 130100271
5. Rizka Deliana 130100140
6. Nita Aulia N. Lubis 130100116
7. Atiqah Aldria Ulfa 130100188

Pembimbing :
Dr.dr. Juliandi Harahap, MA

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN
PERSEPSI IBU, PETUGAS KESEHATAN, KADER TENTANG PENGGUNAAN
PENGINGAT IMUNISASI BERBASIS APLIKASI SMARTPHONE

Disusun Oleh:

1. Yulita 130100202 8. Thilasyhini M. 130100344


2. Astrid Gita Sitepu 130100460 9. Diwakkaran S. 130100350
3. Michelle Wiryadana 130100241
4. Michael Wiryadana 130100271
5. Rizka Deliana 130100140
6. Nita Aulia N. Lubis 130100116
7. Atiqah Aldria Ulfa 130100188

Diketahui,

….…………………………….
(Dr.dr. Juliandi Harahap, MA)
NIP. 197007021998021001

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi yang berjudul “ Persepsi ibu, Petugas Kesehatan, Kader Tentang
Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi Smartphone”. Tujuan penulisan
proposal skripsi ini adalah untuk melengkapi persyaratan Kepanitraan Klinik Senior
(KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.
dr. Juliandi Harahap, MA, atas kesediaan beliau meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing, mendukung, dan memberikan masukan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang turut membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, baik dari segi
materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini di kemudian
hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu kesehatan.
Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik secara moral
maupun spiritual, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 15 November 2018

Penulis

II
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. I


KATA PENGANTAR ..................................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................. III
DAFTAR ISI GAMBAR................................................................................. V
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................3
BAB 2 Tinjauan Pustaka ............................................................................4
2.1 Konsep Dasar Imunisasi ..........................................................4
2.1.1 Definisi .........................................................................4
2.1.2 Tujuan...........................................................................4
2.1.3 Manfaat ........................................................................5
2.2 Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi........................................5
2.2.1 Jenis-jenis Imunisasi Dasar ..........................................5
2.2.2 Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar ..............................7
2.3 Metode Pengingat Imunisasi Dasar .........................................9
2.3.1 Kartu Menuju Sehat(KMS) ..........................................9
2.3.2 Short Message Service(SMS).....................................15
2.3.2.1 Perancangan & Implementasi ........................17
2.3.3 Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi
Smartphone ................................................................17
2.3.3.1 Keuntungan Penggunaan Pengingat Imunisasi
Aplikasi ................................................................18
2.3.3.2 Kerugian Penggunaan Pengingat Imunisasi
Aplikasi ................................................................19
BAB 3 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................22
3.1 Kerangka Teori .......................................................................22
3.2 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................23
BAB 4 METODE PENELITIAN .............................................................24
4.1 Jenis Penelitian.......................................................................24

III
4.2 Lokasi & Waktu .....................................................................24
4.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................24
4.2.2 Waktu Penelitian ........................................................24
4.3 Populasi & Sampel .................................................................24
4.3.1 Populasi ......................................................................24
4.3.2 Sampel ........................................................................24
4.4 Teknik Pengumpulan Data .....................................................25
4.5 Alat & Bahan .........................................................................25
4.6 Pengelolaan dan Analisis Data ...............................................25
4.7 Upaya Menjaga Validitas .......................................................26
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................27
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................27
5.2 Pembahasan............................................................................30
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................32
6.1 Kesimpulan ............................................................................32
6.2 Saran ....................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................34

IV
DAFTAR ISI GAMBAR

Gambar 2.1. Jadwal Imunisasi Menurut IDAI ..................................................8


Gambar 2.2. Jadwal Imunisasi Menurut Depkes RI ..........................................8
Gambar 2.3. Jadwal Imunisasi Menurut KMS...................................................9
Gambar 2.4. Identitas Anak dan Orang tua Pada Halaman Muka KMS …12
Gambar 2.5. Kolom Timbangan Bayi ............................................................... 13
Gambar 2.6. Tabel Catatan Pemberian Imunisasi Bayi .....................................15

V
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.1
Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian bayi (AKB) 34/1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita
(AKBA) 44/1000 kelahiran hidup. Hasil survei Riskesdas tahun 2013 didapatkan data
cakupan imunisasi HB-0 (79,1%), BCG (87,6%), DPT-HB-3 (75,6%), Polio-4
(77,0%), dan imunisasi campak (82,1%). Survei ini dilakukan pada anak usia 12–23
bulan.2
Dalam lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama.
Imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam
upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan hal mutlak
yang perlu diberikan pada bayi. Imunisasi adalah sarana untuk mencegah penyakit
berbahaya, yang dapat menimbulkan kematian pada bayi. Penurunan insiden penyakit
menular telah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lampau di negara-negara maju yang
telah melakukan imunisasi dengan teratur dengan cakupan yang luas.3
Seperti kita ketahui, bahwa di masyarakat masih ada pemahaman yang berbeda
mengenai imunisasi, sehingga masih banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan
pelayanan imunisasi. Alasan yang disampaikan orangtua mengenai hal tersebut, antara
lain karena anaknya takut panas, sering sakit, keluarga tidak mengizinkan, tempat
imunisasi jauh, tidak tahu tempat imunisasi, serta sibuk/repot. Karena itu, pelayanan
imunisasi harus ditingkatkan di berbagai tingkat unit pelayanan.1
Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia merupakan negara berkembang
yang memasuki era modernisasi seperti sekarang ini sehingga banyak masyarakat
yang menggunakan gadget sebagai salah satu media atau sarana berkomunikasi selain
itu juga sebagai sumber media dalam mencari informasi. Berdasarkan survei pada
tahun 2017 dari 262 juta penduduk Indonesia ternyata 143,26 juta diantaranya atau
54,68 % menggunakan internet. Dengan berdasarkan wilayah sumatera (19,09%)
merupakan terbanyak kedua. setelah Jawa (58,08%) kemudian setelah sumatera
disusul Kalimantan (7,97%). Kemudian perangkat yang digunakan untuk mengakses
internet pada daerah perkotaan yaitu dengan smartphone atau sebanyak 59,67 %.4

1
Adanya pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
tentunya sangat membantu masyarakat untuk mengakses berbagai informasi seputar
dunia kesehatan yang menunjang kehidupannya. Berdasarkan survey, pemanfaatan
internet bidang kesehatan dalam masyarakat untuk mencari informasi kesehatan yaitu
51,06% dan konsultasi dengan ahli kesehatan sebesar 14,05%.4 Penerapan dari
aplikasi kesehatan yang diimplementasikan pada smartphone salah satunya adalah
imunisasi. Imunisasi merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan anak,
tetapi terkadang dianggap sebelah mata oleh para orangtua. Jadwal imunisasi anak
juga sebaiknya diketahui oleh para orangtua. Namun pada kenyataannya orangtua
terkadang lupa akan jadwal imunisasi anak mereka yang menyebabkan oranag tua
sering datang terlambat maupun melewatkan pelaksanaan imunisasi.5
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik mengetahui tentang
persepsi orangtua dan tenaga kesehatan mengenai aplikasi pengingat imunisasi
berbasis smartphone. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan guna membantu
para orangtua untuk mengingatkan jadwal imunisasi bagi anak mereka, sehingga
pelaksanaan imunisasi dapat berjalan dengan efektif serta dapat memantau
perkembangan kesehatan anak mereka sesuai usianya.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana persepsi ibu, petugas kesehatan, kader tentang penggunaan pengingat
imunisasi berbasis aplikasi smartphone?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui persepsi ibu, petugas kesehatan, kader tentang penggunaan pengingat
imunisasi berbasis aplikasi smartphone.
2. Mengetahui metode yang digunakan para ibu sebagai pengingat imunisasi pada
anaknya.
3. Mengetahui hal-hal yang menjadi pendukung dan kendala dalam penggunaan
aplikasi kesehatan pengingat imunisasi
4. Memberikan upaya promotif mengenai aplikasi kesehatan untuk memudahkan ibu,
petugas kesehatan, dan kader dalam mengingat imunisasi

2
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi data dasar ataupun data
pendukung untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai pengingat imunisasi
berbasis aplikasi smartphone
2. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian sejenis yaitu tentang persepsi

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Menambah dan meningkatkan wawasan mengenai imunisasi dasar
2. Mengetahui persepsi ibu, pertugas kesehatan, ksder tentang penggunaan aplikasi
pengingat imunisasi.
3. Masyarakat dapat menggunakan smartphone dengan bijak salah satunya dapat
mengakses aplikasi yang mendukung kesehatan.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1. Definisi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.6
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.3,6
Imunisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan
imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen
tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen/nontoksik.7
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan
yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.3

2.1.2. Tujuan
Secara umum pemberian vaksin bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I).6,8
Sementara itu, tujuan khusus pemberian vaksin, yaitu:8
 Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/
kelurahan pada tahun 2014.
 Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1
per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013.
 Eradikasi polio pada tahun 2018.
 Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit
rubella 2020.

4
 Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis (safety injection practise and waste disposal management).

2.1.3. Manfaat
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunnya
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
tetapi juga dirasakan oleh :
* Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan
cacat atau kematian.9 Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap
akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah
penularan ke orang lain di sekitarnya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan
tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang dapat dicegah
dengan vaksin tersebut. Anak yang telah diimunisasi bila terinfeksi oleh
kuman tersebut maka tidak menularkan ke orang lain. Jadi, imunisasi selain
bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran ke
orang lain di sekitarnya.10

* Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin akan menjalani
masa kanak-kanak yang nyaman. Hal ini mendorong penyiapan keluarga yang
terencana, agar sehat dan berkualitas.9

* Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan menciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan negara.9

2.2. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi


2.2.1. Jenis – Jenis Imunisasi Dasar
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang
penyelenggaraan imunisasi, pasal 6 dinyatakan imunisasi dasar merupakan imunisasi
yang diberikan kepada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun.6Adapun jenis imunisasi
dasar pada bayi menurut Permenkes No.12 tahun 2017, terdiri dari atas imunisasi

5
terhadap penyakit hepatitis, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus,
pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Haemophillusn influenzaetipe b
(Hib), dan campak.3,6
 Vaksin Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B merupakan vaksin virus recombinan yang telah
diinaktivasikan dan bersifat non-infecious, berasal dari HBsAg. Dosis vaksin 0,5
ml atau 1 (buah) HB PID, dan disuntikkan secara intramuskuler, sebaiknya pada
anterolateral paha. Pemberiannya sebanyak 3 dosis, dengan dosis pertama
diberikan pada usia 0–7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1
bulan).6
 Vaksin Polio Oral (Oral Polio Vaccine [OPV])
Merupakan vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis
tipe 1, 2, dan 3 (strain Sabin) yang sudah dilemahkan. Vaksin ini berfungsi untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap poliomielitis. Vaksin diberikan secara oral
(melalui mulut), 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan
interval setiap dosis minimal 4 minggu.6
 Vaksin Inactive Polio Vaccine (IPV)
Memilki bentuk sediaan suspensi injeksi. Berfungsi untuk pencegahan
poliomyelitis pada bayi dan anak immunocompromised, kontak di lingkungan
keluarga dan pada individu di mana vaksin polio oral menjadi kontra indikasi.
Vaksin disuntikkan secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis
pemberian 0,5 ml.6
 Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml harus diberikan pada interval
satu atau dua bulan.
 IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10, dan 14, sesuai dengan rekomendasi
dari WHO.
 Vaksin BCG
Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandung Mycobacterium
bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain paris. Vaksin ini
bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap tuberkulosis. Dosis
pemberiannya 0,05 ml, sebanyak 1 kali dan disuntikkan secara intrakutan di
daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus).6
 Vaksin DTP-HB-Hib
Vaksin DTP-HB-Hib digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus,

6
pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b
secara simultan. Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular pada
anterolateral paha atas. Satu dosis anak adalah 0,5 ml.6
 Vaksin Campak
Merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Bertujuan memberikan
kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Dosis pemberiannya 0,5 ml
disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas atau anterolateral paha, pada
usia 9–11 bulan.6

2.2.2. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar11


 Vaksin hepatitis B (HB). Vaksin HB pertama (monovalen) paling baik
diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahirdan didahului pemberian suntikan
vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Jadwal pemberian vaksin HB
monovalen adalah usia 0,1, dan 6 bulan. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif,
diberikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas
yang berbeda. Apabila diberikan HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal
pemberian pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Apabila vaksin HB kombinasi dengan
DTPa, maka jadwal pemberian pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
 Vaksin polio. Apabila lahir di rumah segera berikan OPV‐0. Apabila lahir di
sarana kesehatan, OPV‐0 diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya, untuk
polio‐1, polio‐2, polio‐3, dan polio booster diberikan OPV atau IPV. Paling
sedikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian
OPV‐3.
 Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.
Dapat diberikan vaksin DTPw atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain.
Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval mengikuti rekomendasi vaksin
tersebut yaitu usia 2, 4, dan 6 bulan. Untuk anak usia lebih dari 12 tahun
diberikan vaksin Td atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada
usia 10‐12 tahun dan booster Td diberikan setiap 10 tahun.
 Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan,
optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu
dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.
 Vaksin campak. Vaksin campak kedua (18 bulan) tidak perlu diberikan.

7
apabila sudah mendapatkan MMR.

Gambar 2.1. Jadwal Imunisasi menurut IDAI11

Gambar 2.1. Jadwal Imunisasi Menurut IDAI11

Gambar 2.2. Jadwal Imunisasi Menurut Depkes RI6

8
Gambar 2.2. Jadwal imunisasi menurut Kartu Menuju Sehat (KMS)12

2.3 Metode pengingat imunisasi dasar

2.3.1 Kartu Menuju Sehat

A. Definisi

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan
KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini,
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum
masalahnya lebih berat .12
KMS di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama
kegiatan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian
kegiatan yang terdiri dari (1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui
penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status
pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan; dan (2) menindaklanjuti
setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan
biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi
gizi dan rujukan.12
Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama Posyandu

9
yang jumlahnya mencapai lebih dari 260 ribu yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 menunjukkan bahwa
sebanyak 74.5% (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6
bulan terakhir, 60.9% diantaranya ditimbang lebih dari 4 kali. Sebanyak 65% (sekitar
12 juta) balita memiliki KMS.12

B. Fungsi dan Kegunaan Kartu Menuju Sehat (KMS)


1. Fungsi Kartu Menuju Sehat (KMS) Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;12
a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak.
Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat
digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau
mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan anak mengikuti
grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risiko
anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat
badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko
mengalami gangguan pertumbuhan.
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak.
Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama
berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6
bulan dan imunisasi.
c. Sebagai alat edukasi.
Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti
pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

2. Kegunaan Kartu Menuju Sehat (KMS)


a. Bagi orang tua balita
Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar
setiap bulan membawa balita ke Posyandu untuk ditimbang. Apabila ada
indikasi gangguan pertumbuan (berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi,
orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan
makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk
berobat. Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah
mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul
vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.12

10
b. Bagi kader
KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul
vitamin A serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik 1 kali
kader dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan
anak. Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah
kader perlu merujuk ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan
pemerikasaan lebih lanjut. KMS juga digunakan kader untuk memberikan
pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu
untuk menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan berikutnya.12
c. Bagi petugas kesehatan
Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan
kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A.
Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan
imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas kesehatan
juga dapat menggerakkan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan
pertumbuhan. KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para
orang tua balita tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian
kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif dan
pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang
setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya.12

C. LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS)


Langkah-langkah pengisian KMS adalah sebagai berikut; 12
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin. KMS Anak Laki-Laki untuk anak
laki-laki dan KMS Anak Perempuan untuk anak perempuan.
2. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS.
Tuliskan data identitas anak pada halaman 2 bagian 5: Identitas anak.
Contoh, catatan data identitas Aida Fitri adalah sebagai berikut.

11
Gambar 2.4. Identitas Anak
dan Orang tua Pada Halaman
Muka KMS

3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak


a. Tulis bulan lahir anak pada kolom umur 0 bulan
b. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.

Contoh :
Aida lahir pada bulan
Februari 2008

c. Apabila anak tidak diketahui tanggal kelahirannya, tanyakan


perkiraan umur anak tersebut.
d. Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya.
e. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.

12
Contoh :
Penimbangan dilaksanakan pada akhir
bulan Agustus 2008. Bila Ibu/Pengasuh
mengatakan anak baru saja berulang tahun
yang pertama bulan lalu, berarti umur
anak saat ini 13 tahun. Tulis Agustus
dibawah umur 13 tahun.

Gambar 2.5. Kolom Timbangan Bayi

4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan


anak
a. Letakkan (plot) titik berat badan hasil penimbangan.

b. Hubungan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu


Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungan titik berat
badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.

13
5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak

6. Menentukan status pertumbuhan anak


Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan
menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan
berat badan anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan
Minimum (KBM).
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera
sebagai berikut :

14
7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi

8. Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A

Gambar 2.6 Tabel Catatan Pemberian Imunisasi Bayi

9. Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif


Beri tanda (√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja,
tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain
ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-).

15
2.3.2. Short Message Service (SMS)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di puskesmas bagian imunisasi, masih
banyak ibu balita yang terlambat membawa anaknya untuk imunisaasi ke puskesmas
pada waktunya. Dapat dilihat dari data yang diambil mulai dari bulan Desember
sampai Pebruari, antara sebanyak 62-73 orang Ibu yang membawa anaknya imunisasi
setiap bulannya, 13 sampai 25 orang anak terlambat untuk mendapatkan imunisasi.
Rata-rata mereka terlambat 1-3 bulan untuk membawa anaknya imunisasi. Jadwal
imunisasi pada anak sebaiknya diketahui oleh para orang tua.13
Pemberitahuan untuk imunisasi selanjutnya masih sebatas pembicaraan langsung
antara petugas imunisasi dan ibu balita pada saat berkunjung ke puskesmas untuk
imunisasi sehingga rentan bagi ibu balita tersebut lupa pada jadwal pelaksanaan
imunisasi pada bulan berikutnya. Oleh karena itu, dibutuhkan reminder atau pengingat
untuk memberitahukan atau mengingatkan para orang tua untuk membawa anaknya
imunisasi ke puskesmas atau posyandu tepat pada waktunya serta meringankan beban
kerja dari petugas imunisasi dalam mengingatkan jadwal imunisasi. Dengan adanya
pengingat jadwal pelaksanaan imunisasi diharapkan anak tidak terlambat
mendapatkan imunisasi untuk kekebalan tambahan sebagai upaya pencegahan
penyakit.13
Salah satu media yang dapat digunakan untuk pengingat jadwal pelaksanaan
imunisasi adalah melalui pesan singkat atau Short Message Service (SMS). SMS
dipilih karena penyebaran informasi dapat berjalan lebih mudah, jika dibandingkan
dengan penggunaan program aplikasi, dimana dibutuhkan pengaturan tertentu
misalnya harus mengunduh program aplikasi, registrasi akun ataupun dibutuhkan
ketersediaan paket data internet.13

16
A. Definisi Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak
diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya
pengiriman pesan dalam bentuk teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For
Mobile Communication), TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA (Code
Division Multiple Access) yang berbasis pada telepon seluler yang saat ini banyak
digunakan. SMS (Short Message Service) merupakan salah satu layanan pesan teks
yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI
(European Telecommunication Standards Institute) sebagian dari pengembangan
GSM (Global System for Mobile Communication. SMS dapat dikirimkan ke
perangkat stasiun seluler digital lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada
pada jangkauan pelayanan GSM. Lebih dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan
SMS memberikan garansi SMS akan sampai pada tujuan meskipun perangkat yang
dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan karena sedang dalam kondisi mati
atau berada di luar jangkauan layanan GSM. Dengan adanya feature seperti ini maka
layanan SMS juga cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti: pager,
e-mail, dan notifikasi voice mail, serta layanan pesan banyak pemakai (multiple user).
Namun pengembangan aplikasi tersebut masih bergantung pada tingkat layanan yang
disediakan oleh operator jaringan.13,14

B. Definisi SMS Gateway


SMS Gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) adalah sebuah aplikasi
Mobile Switching Center (MSC) yang mampu menerima pesan singkat dari Short
Message Service Center (SMSC), menginterogasi home location register (HLR) untuk
informasi routing dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dari piranti
bergerak yang dituju.13,14

C. Gammu
Gammu merupakan sebuah program yang bisa digabungkan dengan Bahasa
pemrograman, bahkan menggunakan aplikasi desktop seperti Delphi atau Visual
Basic. Databasenya dapat diakses menggunakan database administration seperti
PhpMyadmin. Kelebihan dari tool Gammu adalah dapat dijalankan menggunakan
sistem operasi Windows maupun Linux, kemudian dari sisi perangkatnya, banyak
perangkat yang kompatibel dan Gammu menggunakan database MySQL sehingga

17
mudah untuk dihubungkan dengan aplikasi web.13,14

2.3.2.1. Perancangan dan implementasi


Kader menginputkan data anak dan mengatur jadwal untuk imunisasi berikutnya
melalui aplikasi. Data diproses oleh Gammu sebagai SMS Gateway untuk dikirimkan
ke ponsel masing-masing ibu balita.13 Peran kader Posyandu dibagi merupakan salah
satu faktor penting dalam kegiatan imunisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi,
peran kader diperlukan agar kegiatan dapat berjalan pada jadwal yang ditentukan.14
Aplikasi ini dapat membantu sebagai reminder atau pengingat pelaksanaan
imunisasi bagi ibu balita. Selain itu, dapat berguna sebagai media informasi dari
Puskesmas kepada ibu balita untuk menyampaikan kegiatan atau program yang
diadakan oleh Puskesmas.14

2.3.3. Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi Smartphone


Belakangan ini, penggunaan ponsel pintar semakin signifikan dalam hidup
kita. Penggabungan fungsi ponsel dan PDA (Portable Digital Assistant), selain
memungkinkan akses internet dan fungsi pencitraan serta video. Aplikasi sebagai
bagian tak terpisahkan dari mHealth telah memperoleh semakin banyak perhatian.
Carter dkk. menunjukkan bahwa suatu aplikasi dapat diterima dan digunakan sebagai
sebuah intervensi untuk penurunan berat badan. Whittaker dkk. menemukan aplikasi
ponsel multimedia utuk program berhenti merokok secara teknis dapat digunakan
untuk membantu populasi target untuk berhenti merokok. Kedua studi ini
menunjukkan bahwa aplikasi dapat diterima dan layak sebagai intervensi kesehatan.
Namun, kurangnya literatur yang mengevaluasi secara ketat dampak intervensi
mHealth pada cakupan imunisasi anak-anak.16
Sebelumnya telah terdapat metode pengingat imunisasi berbasis SMS. Metode
ini lebih disukai oleh pengguna daripada metode pengingat tradisional, seperti surat
atau telepon, dan bersifat sederhana, singkat, dan personal. Pengingat umumnya
bersifat relatif pasif, menawarkan skalabilitas biaya yang efektif, dan kemudahan
kustomisasi berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin dan kondisi medis. Namun,
SMS memiliki pembatasan karakter (maksimal 160 huruf) dan memerlukan
informasi kontak yang akurat yang dapat menjadi tantangan dari waktu ke waktu.
Menggunakan metode kontemporer seperti aplikasi email dan smartphone (aplikasi)
menawarkan keuntungan dari pesan teks (skalabilitas, biaya rendah dan kustomisasi

18
otomatis) serta mengurangi beberapa tantangan (bentuk kontak stabil dan batas
karakter yang lebih luas). Namun, penggunaan metode kontemporer ini mungkin
membutuhkan partisipasi yang lebih aktif untuk mencapai perubahan dan masih
kurangnya literatur yang memeriksa keefektifan dan penerimaan pengingat melalui
email dan aplikasi ponsel cerdas untuk meningkatkan cakupan vaksinasi.17
Penelitian sebelumnya mengggunakan aplikasi ImmunizeCA yang merupakan
aplikasi gratis yang memungkinkan penduduk kanada Kanada menggunakan aplikasi
untuk melacak imunisasi. Saat ini jadwal imunisasi dewasa dan anak disematkan
sehingga memungkinkan pengguna untuk memasukkan imunisasi dan aplikasi
tersebut akan menciptakan kartu imunisasi virtual yang menyerupai catatan kertas
resmi untuk setiap profil yang dimasukkan kedalam aplikasi tersebut. Aplikasi ini juga
memiliki sistem pengingat, yang dapat disinkronkan ke perangkat aplikasi kalender
dan membuat pemberitahuan khusus untuk imunisasi mendatang atau terlambat.
Aplikasi ini memiliki tautan langsung ke Lembar Fakta Imunisasi dan informasi
tentang penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin (VPD) serta wabah, dan memiliki
kemampuan untuk memberi tahu orang tua jika mereka anak berisiko.17

2.3.3. 1. Keuntungan Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi


Meskipun terdapat berbagai fungsi ditawarkan oleh aplikasi imunisasi,
manfaat yang paling berharga adalah kemampuannya berfungsi sebagai mekanisme
bagi individu untuk mudah mengakses dan berinteraksi dengan informasi vaksinasi
mereka. Portabilitas ini memberikan keuntungan yang signifikan lebih dari catatan
kertas tradisional atau pasien portal yang hanya dapat diakses melalui desktop
komputer yang hanya memungkinkan individu untuk diperiksa dan diubah informasi
data kesehatan mereka saat itu juga, di tempat imunisasi. Di banyak yurisdiksi, 10–
60% dari catatan kertas kehilangan informasi penting atau berisi kesalahan data.
Aplikasi seluler dapat memfasilitasi pencatatan imunisasi informasi melalui entri
manual, menu drop-down atau pemindaian informasi kode barcode 2D ke seluler
pengguna secara otomatis. Yang terakhir juga dapat memungkinkan pengguna
memasukkan Nomor Barang Perdagangan Global (GTIN) dan nomor lot dari vaksin
yang diberikan, secara substansial meningkatkan nilainya dan kualitas informasi yang
terkandung dalam catatan vaksinasi. Aplikasi juga dapat membantu individu dengan
logistik vaksinasi termasuk penjadwalan di kalender mereka, mengingatkan mereka
untuk booster dan vaksinasi yang terlambat serta membantu mereka menemukan

19
klinik imunisasi.18
Dengan meningkatkan kemudahan pelaporan status imunisasi untuk individu,
aplikasi juga dapat meningkatkan kualitas informasi yang terdapat dalam repositori
informasi imunisasi. Fragmentasi ketersediaan vaksin telah menjadi tantangan untuk
penyedia layanan kesehatan tunggal untuk memiliki catatan imunisasi yang lengkap
dan akurat untuk seorang individu. Dengan demikian semakin banyak catatan
individu yang dapat berfungsi sebagai sumber kebenaran tunggal.18
Mengaktifkan pelaporan status imunisasi seluler dapat memfasilitasi transmisi
informasi ini, informasi ini dapat ditangkap di beberapa tingkat, langsung ke otoritas
kesehatan publik. Hal ini dapat terjadi melalui layanan web dan API atau sebagai
unggahan langsung ke repositori imunisasi. Dengan memungkinkan individu untuk
merekam dan melaporkan informasi imunisasi di perangkat seluler mereka, aplikasi
juga dapat memfasilitasi dan melengkapi kegiatan surveilans imunisasi. Sebuah
contoh adalah pada pelaporan KIPI. Aplikasi dan perangkat seluler dapat membantu
individu untuk segera melaporkan dugaan KIPI ke unit kesehatan umum mereka atau
penyedia layanan kesehatan. Menghilangkan hambatan hingga pelaporan pasif KIPI
memungkinkan pembentukan sinyal awal kemungkinan efek samping yang dapat
diperiksa nanti melalui sistem pengawasan aktif dan analisis epidemiologi.18

2.3.3.2. Kerugian Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi


Sementara aplikasi menawarkan potensi untuk meningkatkan praktek
imunisasi, namun mereka juga memiliki beberapa keterbatasan terutama berupa
hambatan penggunaan. Penggunaan ponsel pintar semakin luas, namun, kesediaan
untuk menggunakan aplikasi seluler untuk mengelola informasi kesehatan tetap belum
jelas. Generasi muda yang sudah terbiasa dengan pemakaian alat digital umumnya
mungkin lebih bersedia merangkul teknologi seluler, pengguna yang lebih tua
mungkin merasa tidak nyaman menggunakan seluler aplikasi untuk mengelola
informasi kesehatan. Hambatan termasuk hambatan fisik sederhana, misalnya
kesulitan membaca kecil layar dan memasukkan informasi secara manual. Namun,
ada juga hambatan terkait dengan kesiapan teknologi yang mencerminkan suatu
ketidaknyamanan umum dengan penggunaan teknologi baru untuk mencapai tujuan
dalam pekerjaan atau kehidupan rumah.18
Pengalaman dari penelitian sebelumnya menunjukkan hambatan ini
seharusnya tidak diremehkan. Mengembangkan teknologi terbaik adalah tidak bernilai

20
jika individu tidak siap untuk mengunduh dan menggunakannya. Strategi untuk
mengatasi "keraguan teknologi vaksin" harus fokus pada penyediaan nilai nyata
pengguna, seperti memungkinkan pelaporan status imunisasi langsung ke kesehatan
publik. Keamanan data adalah masalah yang terkait dengan penyimpanan informasi di
perangkat dan transmisi informasi. Arus enkripsi teknologi menawarkan suatu
mekanisme untuk memberikan keamanan yang diperlukan. Perlindungan dengan kata
sandi pada ponsel dan aplikasi dapat memberikan keamanan di kedua tingkat.
Perlindungan perangkat dengan kata sandi dapat dikaitkan dengan enkripsi perangkat
itu sendiri seperti yang dilakukan oleh iPhone Apple. Penggunaan perangkat seluler
juga memungkinkan untuk penghapusan jarak jauh jika perangkat hilang dan
menghapus semua informasi kesehatan pribadi yang mungkin disimpan.
Memanfaatkan opsi-opsi ini menghasilkan keamanan informasi pada catatan digital
melebihi dari catatan kertas. Akses data dapat dilihat sebagai kebalikan dari
keamanan. Mengubah perangkat, perlu berbagi informasi dengan keluarga lain
anggota dan kemampuan untuk mengakses data dari beberapa platform mungkin
penting fungsionalitas yang diharapkan dari individu. Penyimpanan berbasis cloud
memungkinkan individu untuk memiliki cadangan data dengan aman data,
sinkronisasi data dengan kader dan mengakses data di kedua perangkat seluler dan
komputer desktop / laptop.18
Kekhawatiran juga dapat timbul tentang kualitas dan kebenaran data pada
perangkat seluler. Entri manual dan laporan pribadi mungkin tidak dianggap valid,
khususnya di yurisdiksi yang terutama bergantung pada penyedia data yang
dimasukkan. Mekanisme untuk mengatasi ini termasuk memiliki penyedia pelayanan
kesehatan untuk memvalidasi informasi yang sedang dimasukkan oleh individu
kedalam aplikasi. Hal ini dapat diaktifkan melalui sistem tanda tangan, dimana
memungkinkan penyedia vaksin untuk menandatandatangan di sebelah data yang
dimasukkan secara langsung perangkat dengan stylus. Jika datanya dipindahkan
dengan menggunakan kamera ponsel untuk memindai barcode, hal tersebut juga bisa
berfungsi sebagai metode verifikasi bahwa imunisasi telah diterima.18

21
BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN


3.1. Kerangka Teori

IMUNISASI DASAR

Jenis – Jadwal
Definisi Tujuan Manfaat Jenis Imunisasi
imunisasi

Metode Pengingat Jadwal


Imunisasi

Kartu Menuju Aplikasi


Kader
Sehat (KMS) Smartphone

22
3.2.Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang sudah dibahas sebelumnya, maka terbentuklah


kerangka konsep sebagai berikut:

 Persepsi ibu,
petugas kesehatan,
dan kader
Penggunaan Pengingat
 Metode dan alat
Imunisasi Berbasis
pengingat
Aplikasi Smartphone
Imunisasi
 Pendukung dan
kendala
 Upaya promotif
aplikasi kesehatan

23
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan melakukan wawancara
pada ibu-ibu, petugas kesehatan dan kader sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
dengan tujuan utama untuk mengetahui persepsi ibu-ibu, petugas kesehatan dan kader
tentang penggunaan pengingat imunisasi berbasis aplikasi smartphone sebagai
alternatif dari penggunaan KMS.

4.2. Lokasi dan Waktu


4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Medan-Amplas. Daerah ini dipilih
dikarenakan merupakan salah satu dareah desa binaan Fakultas Kedokteran Universita
Sumatera Utara.
4.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian terhitung mulai dari periode 26 November- 1 Desember 2018.

4.3 Populasi dan Sampel


4.3.1 Populasi
Yang dimaksudkan dengan populasi dalam penelitian adalah sekelompok subyek
dengan karakteristik tertentu.1 Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu-ibu,
petugas kesehatan dan kader di kecamatan Medan-Amplas pada periode 26
November-1 Desember 2018.

4.3.2 Sampel
Besar sampel yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling. Dimana
di dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah ibu-ibu, petugas kesehatan dan
kader di kecamatan Medan-Amplas pada periode 26 November-1 Desember 2018
yang memenuhi kriteria inklusi..
Adapun kritera inklusi dan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
(a) Kriteria Inklusi
Dari kriteria inklusi, yang diambil sebagai data adalah :

24
 Semua ibu-ibu di kecamatan Medan-Amplas pada periode 26
November-1 Desember 2018.
 Ibu dengan kehamilan pada trimester ke-3.
 Ibu dengan anak terakhir maksimal berusia 12 bulan.
 Petugas kesehatan yang bertugas di puskesmas kecamatan Medan-
Amplas.
 Kader yang berada di posyandu.
(b) Kriteria Eksklusi
Dari kriteria eksklusi, yang tidak diambil sebagai data adalah:.
 Semua orang yang tidak bersedia diwawancara.
 Ibu yang sudah menopause
 Ibu tuna wicara (bisu).
 Ibu tuna rungu (tuli).

4.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan
data primer yang diperoleh dengan mewawancarai secara dalam ibu-ibu, petugas
kesehatan dan kader dengan pertanyaan terbuka di kecamatan Medan-Amplas.

4.5 Alat dan Bahan


Penelitian ini menggunakan smartphone untuk merekam wawancara antara
peneliti dan ibu-ibu, petugas kesehatan dan kader sesuai dengan kriteria inklusi
di kecamatan Medan-Amplas dan di transkrip secara manual menggunakan
Microsoft word.

4.6. Pengelolaan dan Analisis Data


Pengelolaan data penelitian yang digunakan adalah:
1. Mengumpulkan data dari informasi yang didapat baik dari catatan maupun
hasil rekaman wawancara mendalam yang telah dilaksanakan.
2. Membuat transkrip catatan dan rekaman hasil wawancara dengan
memindahkan data tersebut dalam bentuk tulisan.
3. Melakukan klasifikasi data dengan mengkategorikan data yang
mempunyai karakteristik sama agar mudah untuk interpretasi data.

25
4. Menganalisa data melalui kajian data untuk membuat kesimpulan, dengan
menemukan karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan
sistematis.

4.7 Upaya Menjaga Validitas


Ada beberapa teknik yang digunakan oleh metode kualitatif untuk
menjamin akurasi dan kredibilitas hasil penelitian, yaitu: triangulasi,
member checking dan auditing.2 Pada penelitian ini dilakukan triangulasi
sumber yaitu informasi dari ibu, petugas kesehatan dan kader.

26
BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dimana peneliti meminta


kesediaan dari semua ibu, kader dan petugas kesehatan yang berada di Posyandu
Delima dan dari keluarga dijumpai saat peneliti melakukan penelusuran untuk
program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PISPK).
5.1.1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, didapatkan sebelas ibu, empat kader dan empat orang
petugas kesehatan yang bersedia menjadi partisipan dalam wawancara penelitian ini.
Wawancara dilakukan dengan menanyakan pertanyaan yang telah dicantumkan pada
lampiran penelitian. Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang berusia 25-

35 tahun (usia rerata ± 29.2), yang seluruhnya telah memiliki smartphone dan mampu

memahami cara penggunaan aplikasi di smartphone dengan cukup baik. Empat orang
kader keseluruhannya merupakan perempuan berusia 54-62 tahun (usia rerata ± 58
tahun) dan tidak semua memiliki smartphone dan seluruhnya belum mampu
mengoperasikan aplikasi smartphone dengan baik. Empat orang petugas kesehatan
yang diwawancara terdiri dari dua orang juru imunisasi di Posyandu Delima dan dua
orang bidan yang bertugas di Puskesmas Amplas yang keseluruhannya merupakan
perempuan berusia 32-50 tahun (usia rerata ± 41 tahun) yang memiliki smartphone
dan telah cukup ahli dalam mengoperasikan aplikasi di smartphone.
5.1.2. Keberhasilan Imunisasi di Puskesmas Amplas
Dari hasil penelitian terdapat dua pendapat berbeda mengenai keberhasilan
imunisasi di daerah Puskesmas tersebut. Dua petugas kesehatan menyatakan bahwa
pelaksanaan imunisasi dasar telah menunjukkan keberhasilan yang cukup baik, yakni
tercapainya keberhasilan berupa 80% dari seluruh anak yang telah diimunisasi dan hal
ini telah didukung dengan data yang mereka kumpulkan, mereka menemukan bahwa
kebanyakan warga selain mendapatkan pelayanan imunisasi dari posyandu, mereka
juga pergi ke klinik atau praktik dokter untuk mendapatkan imunisasi yang mereka
butuhkan. Hal ini diutarakan oleh ibu A petugas kesehatan di Puskesmas Amplas.
“Palingan 80 persen lah. kalau posyandu sudah hampir semua. Karena walau

27
tidak di puskesmas mereka ke praktek bidan atau ke rumah sakit. ”

Sedangkan dua petugas kesehatan lainnya menyatakan bahwa keberhasilan


imunisasi di Posyandu masih sangat jauh dari target yang telah mereka tentukan.
Salah satu faktornya yakni keterbatasan waktu operasional posyandu yang rata-rata
hanya berlangsung selama tiga jam (pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB) sehingga banyak
ibu yang sedang bekerja tidak dapat mengantarkan anaknya untuk diimunisasi. Hal ini
diutarakan oleh ibu M seorang juru imunisasi di Posyandu Delima

“Sebenarnya kalau dari segi jumlah kunjungan percentnya tadi kan gak
berhasil datang kemari kalaukan niat tadi untuk mendatangkan kemari tapi
mereka karena masalah waktu, itu ibu ibu kan ada yang memilih untuk apa
lagi yang kerja disini kan pada umumnya ibu ibu nya pada banyak kerja
harusnya datang waktunya banyak sore sementara posyandukan terbatas
jamnya mulai pagi sampai siang. Jadi kalau pagi sampai siang hanya ibu ibu
rumah tangga doang…beberapa lah ibu rumah tangga yang di sini banyakaan
yang kerja.”

5.1.3. Metode Pengingat Imunisasi


Peneliti melakukan wawancara dengan sebelas ibu mengenai metode
pengingat imunisasi yang paling sering digunakan. Sebanyak 36,4% menggunakan
buku KMS sebagai metode pengingat imunisasi, sebanyak 27,3% menggunakan
jadwal posyandu untuk membawa anak mereka untuk imunisasi, sebanyak 18,1%
mengatakan bahwa kepala lingkungan cukup aktif untuk mengingatkan mereka dalam
hal imunisasi, sebanyak 9,1% mengaku bahwa kader juga berperan dalam
mengingatkan ibu untuk imunisasi di posyandu, dan 9,1% menggunakan KMS dan
diingatkan juga oleh kader untuk imunisasi bayinya.
Peneliti kemudian melanjutkan wawancara dengan empat orang kader di
Posyandu Delima dimana umumnya kader menggunakan pengeras suara di mesjid
sebagai salah satu metode dalam mengingatkan masyarakat untuk datang ke Posyandu
untuk imunisasi. Selain itu kader juga mengingatkan setiap ibu yang mereka jumpai

secara langsung maupun dengan SMS atau telepon. Adapun kendala dengan metode
konvensional ini yakni saat listrik padam, pengeras suara di mesjid tidak dapat

28
digunakan. Selain itu SMS atau telepon sulit dilakukan apabila nomor ibu telah

diganti. Hal ini diungkapkan oleh ibu kader S

“Ya, di masjid, nanti kalau kita jumpa sama ee.. itu kawan – kawan ya itu
dibilangin gitu, nah itu kalo misalnya kita mau ee.. imunisasi diumumkan
sama pak Kepling gitu. Ada juga, melalui telepon kalau anaknya gak
datang misalnya dia bisaanya datang setiap bulan ya kan.. tau – taunya gak
datang ya kita telepon gitu ataupun SMS ataupun WA ya.. gitu”

Kader dan masyarakat umumnya mengikuti jadwal imunisasi yang telah


ditetapkan oleh puskesmas berdasarkan keterangan ibu S.

“Memang dari situ kami kan udah tau jadwal minggu keempat kami
imunisasi. ”

Hasil wawancara dengan petugas kesehatan mengenai metode pengingat imunisasi


yang paling sering digunakan adalah dengan jadwal posyandu yang telah dibuat oleh
puskesmas. Menurut petugas kesehatan jadwal posyandu tersebut sangat membantu
untuk menjalankan program imunisasi dan ibu-ibu tidak sulit lagi untuk mengingat
kapan perlu ke posyandu dikarenakan sudah ada jadwal tetap posyandu tersebut aktif
tiap bulannnya (misalnya pada minggu ke-4 hari Rabu). Selain itu petugas kesehatan
menyatakan bahwa mereka cukup aktif untuk mengumumkan melalui perwiritan dan
kegiatan gereja seperti yang diungkapkan oleh ibu N.

“Jadi gini selain kita membuat jadwal. Nah setiap posyandu kan ada
kader. Satu posyandu ada lima kader. Nah lima kader inilah perpanjang
tangan puskesmas untuk menghalo-halokan ke masyarakat. Jadi satu
hari sebelumnya atau sebelum hari pelaksanaan imunisasi diumumkan ke
masyarakat melalui perwiritan atau gereja.”

5.1.3. Pengetahuan Responden Mengenai Aplikasi Pengingat Imunisasi

29
Dari hasil wawancara terhadap seluruh responden, hampir seluruh ibu, kader
dan petugas kesehatan di Puskesmas Amplas menyatakan tidak pernah mendengar
ataupun mengetahui mengenai aplikasi pengingat imunisasi dan hanya satu ibu (9,1%)
yang pernah mendengar mengenai adanya aplikasi pengingat imunisasi seperti yang
diungkapkan oleh ibu A (25 tahun)

“Tahu si (mengenai aplikasi pengingat imunisasi). Waktu bulan kemarin, 2


bulan yang lalu la, ada yang juga di kasi tahu.”

5.1.4. Persepsi Responden dalam Pemakaian Aplikasi Pengingat Imunisasi


a. Minat Responden dalam Pemakaian Aplikasi Pengingat Imunisasi
Peneliti kemudian memperkenalkan dan penjelasan mengenai aplikasi
pengingat imunisasi (GO-IMM). Setelah diberikan penjelasan dan percobaan
penggunaan langsung oleh peneliti seluruh ibu, kader, dan petugas kesehatan
menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan aplikasi tersebut. Kami juga
menanyakan kesediaan kader untuk menggunakan dan mempromosikan aplikasi ini
dan kader bersedia seperti yang diungkapkan oleh ibu Kader S (54 tahun)

“...Kalau kami setuju aja, karena meringankan kami juga biar orang ini tau lebih

baik, lebih bagus, ya kan. Jadi orang itu enggak lari dari bulan besok manatau lupa

ke Posyandu.”

b. Keunggulan Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi


Smartphone
Adapun fitur utama yang menjadi kelebihan dalam menarik minat responden
yakni terbagi dalam tiga tematik :
i. Kemudahan Mengakses Catatan Imunisasi
Kekurangan dalam menggunakan metode konvensional seperti KMS
umumnya karena sering hilang, rusak, dan tidak selalu dibawa kemana
saja. Sedangkan smartphone merupakan perangkat yang selalu dibawa
kemana saja sehingga dalam hal portabilitias dan penyimpanan sangat
mendukung untuk pola kehidupan masyarakat saat ini yang sudah sangat
dinamis. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu N (28 tahun) mengenai

30
kemudahan mengakses catatan imunisasi dengan aplikasi di smartphone
dibandingkan dengan KMS.

“Ya lebih mengingat yang di smartphone ya daripada yang (KMS)


tertulis kan. Karena kadang kan buku itu tadi kita ga ingat letaknya

dimana. Karena kalau di smartphone sudah jelas kita megang selalu


kan?”

Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu NO (29 tahun)

“Bagus sih ya, jadi kan lebih praktis. Jadi ga usah bawa buku lagi

untuk pengingatnya. Jadi kita ga lupa. Biasanya kalau pakai buku kan

kita sering lupa.”

ii. Fitur Pembuatan Jadwal Imunisasi dan Pengingat/Notifikasi


Kemudahan lain yang diungkapkan oleh ibu A (35 tahun) yakni dengan
aplikasi smartphone yang sudah berintegrasi dengan kalender dapat
membuat notifikasi sehingga membantu ibu dalam mengingat jadwal
imunisasi anaknya.

“...Karena kan namanya ibu-ibu, pasti kan kadang sering lupa, kalau

itu (aplikasi) kan pasti ada langsung yang ingatkan gitu.”

Petugas kesehatan juga menyatakan tertarik untuk menggunakan aplikasi


pengingat imunisasi karena fungsi aplikasi sebagai pengingat seperti yang
diungkapkan oleh ibu A

“...Baguslah untuk ibu-ibu biar mengingat kan, karena kadang-kadang


banyak yang lupa kan?”

iii. Akses terhadap Informasi yang Kredibel

31
Selain kemudahan yang telah disebutkan diatas, ibu juga tertarik karena
terdapat kemudahan untuk mengakses informasi mengenai jenis dan
manfaat imunisasi dan kejadian ikutan pasca imunisasi seperti yang
diungkapkan oleh ibu A (35 tahun)

“ Informasinya si. Jadi kan tahu untuk apa, efek sampingnya.

Karena kan untuk anak.”

c. Kendala Penggunaan Pengingat Imunisasi Berbasis Aplikasi


Smartphone
Adapun kendala yang dihadapi oleh responden dalam menggunakan aplikasi
smartphone terbagi dalam dua tematik sebagai berikut:
i. Ketidaktersediaan Paket Data untuk Akses Internet
Kendala yang paling banyak ditemukan adalah sulitnya ketersediaan paket
data untuk akses internet seperti yang diungkapkan oleh ibu S (27 tahun)

“...Kendalanya itu kalau ga punya paket. Maunya bisa lihat ga

perlu pakai paket.”

Adapun kendala lain yang disampaikan oleh ibu SM (28 tahun)

“...Kendalanya saya harus install dulu, dan untuk kendala lainnya


saya belum bisa kasih komentar karena saya belum pakai aplikasi
ini.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu L (25 tahun) yang mengaku
hanya mempunyai paket data di awal bulan sehingga terkadang sulit untuk
mengakses aplikasi tersebut.

“... Ya kalau ga ada internet ga bisalah awak tengok kan gitu. Kalau
nanti ada akses internetnya bisalah awak tengok. Yah sebulan sekali
pastilah ada gitu meskipun di awal-awal. Itu aja.”

32
ii. Ketidakmahiran dalam Penggunaan Smartphone
Adapun kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan dan upaya untuk
mempromosikan aplikasi tersebut dikarenakan tingkat ekonomi
masyarakat di daerah Medan Amplas masih banyak yang berada di taraf
menengah kebawah dan masih banyak yang belum paham cara
mengoperasikan aplikasi pada smartphone. Hal ini didukung oleh
pernyataan ibu N

“...Usulan kalian boleh, cuman tidak semua masyarakat memiliki


smartphone, yang kedua kalau punya smartphone pun belum tentu
bisa menggunakannya karena masyarakat yang kita hadapi di
posyandu merupakan masyarakat menengah kebawah.”

Kendala lain yang diutarakan oleh petugas kesehatan yakni kurangnya


pengetahuan dan keahlian kader dalam menggunakan aplikasi di
smartphone sehingga dianggap kurang mampu untuk mengsosialisasikan
aplikasi pengingat imunisasi tersebut kepada sesama kader dan
masyarakat seperti yang diungkapkan oleh ibu M

“... Ini pengaruh kadernya yang sudah pada lanjut usia, karena
mereka paling dekat dengan ibu-ibu, karena mereka bertemu dengan
ibu-ibu dan balita saat di posyandu. Kalau petugas kan hanya
beberapa jam disini. Kader kami yang punya android aja yang
penting tahunya SMS dan telepon.”

5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden tertarik
untuk menggunakan aplikasi smartphone (GO-IMM) sebagai pengingat imunisasi.
Hal ini dikaitkan dengan mudahnya mengakses catatan imunisasi dimana dengan
KMS, ibu mengaku sering tidak ingat tempat peletakannya atau mudah rusak. Selain
itu kemampuan aplikasi untuk membuat penjadwalan imunisasi serta memberikan
notifikasi sehari sebelum jadwal imunisasi yang telah ditentukan juga merupakan fitur
yang diminati oleh responden.

33
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian kualitatif yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Burgees K., dkk yang dipublikasi pada tahun 2016 dimana
dilakukan penilaian terhadap faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan
aplikasi ImmunizeCA dengan data yang berasal dari Google Analytics yakni
kemudahan dalam mengakses catatan imunisasi serta kemampuan aplikasi dalam
mengatur jadwal imunisasi dan fungsi pengingat/notifikasi merupakan fitur utama
yang memicu minat terhadap penggunaan aplikasi tersebut.21
Kendala-kendala yang ditemukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan kendala
yang diungkapkan pada penelitian sebelumnya yang mengkhawatirkan mengenai
keamanan informasi pengguna. Oleh karena pada aplikasi ImmunizeCA yang
digunakan pada penelitian sebelumnya mengharuskan para pengguna untuk
melakukan registrasi dengan menggunakan kartu jaminan asuransi kesehatan yang
dimiliki oleh pengguna tersebut dengan tujuan integrasi data yang holistik. Sedangkan
pada penelitian ini, aplikasi GO-IMM yang digunakan tidak mengharuskan para
pengguna untuk melakukan registrasi dengan kartu jaminan asuransi kesehatan.
Kendala utama yang dijumpai pada peneltian ini adalah tingkat sosial ekonomi
masyarakat yang rendah sehingga pada umumnya belum memiliki smartphone.
Sedangkan sebagian pemilik smartphone mengaku tidak selalu memiliki paket data
untuk mengakses internet dan sebagian lagi belum mahir dalam pengoperasian
smartphone untuk pengunaan aplikasi GO-IMM. Kendala lain yang dijumpai pada
penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan dan keahlian kader dalam menggunakan
aplikasi di smartphone sehingga dianggap kurang mampu untuk mengsosialisasikan
aplikasi pengingat imunisasi tersebut kepada sesama kader dan masyarakat.

34
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan kesimpulan persepsi ibu, kader, dan
petugas kesehatan mengenai aplikasi smartphone sebagai pengingat imunisasi
umumnya menyatakan bahwa mereka tertarik untuk menggunakan aplikasi tersebut
dikarenakan beberapa fitur utama seperti kemudahan akses terhadap catatan
imunisasi, kemampuan untuk menjadwalkan serta memberi pemberitahuan/notifikasi
imunisasi selanjutnya, selain itu terdapat informasi yang kredibel yang dapat
membantu ibu untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis dan manfaat imunisasi
serta memantau adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Adapun kendala yang dijumpai untuk pemanfaatan aplikasi pengingat imunisasi
(GO-IMM) yakni kepemilikan smartphone, ketidaktersediaan paket data untuk
mengakses internet, dan ketidakmahiran dalam mengoperasikan aplikasi smartphone.
Keterbatasan dalam upaya promosi penggunaan aplikasi ini dijumpai terutama karena
usia kader yang tua sehingga kurang mampu untuk mengsosialisasikan aplikasi ini
kepada sesama kader maupun masyarakat.

6.2. Saran
Peneliti menyarankan agar dilakukan sosialisasi mengenai aplikasi pengingat
imunisasi yang lebih luas baik di kalangan medis dan masyarakat. Dimana
penggunaan aplikasi ini sebaiknya didukung oleh pemerintah guna mendapatkan
kepercayaan masyarakat untuk menggunakan aplikasi tersebut. Sosialisasi akan lebih
baik lagi apabila dilakukan melalui media massa selain dengan metode konvensional
(penyuluhan, pemberitahuan dari orang ke orang) dikarenakan cakupan audiens yang
lebih luas.
Peneliti juga menyarankan agar kader dapat diberikan pelatihan untuk
menggunakan aplikasi pengingat imunisasi mengingat fungsinya sebagai orang
pertama yang melakukan pendekatan secara langsung ke masyarakat. Selain itu,
diharapkan agar aplikasi GO-IMM ini dapat terintegrasi ke sistem pemerintahan di
pusat melalui kartu jaminan asuransi kesehatan mengingat kemudahan yang
ditawarkan. Terutama fungsinya dalam pendataan informasi partisipasi masyarakat
dalam program imunisasi, kemudahan mengakses catatan imunisasi pengguna,

35
pendataan distribusi dan ketersediaan vaksin, serta pencatatan KIPI sebagai antisipasi
dalam menentukan penanganan awal dan lanjutan.

36
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat


Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
2. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3. Kementrian Kesehatan RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
4. Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Survey 2017.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indoensia
5. Rindhayanti H dan Banowosari LY. Aplikasi Pengingat Jadwal Imunisasi
Berbasis Android. Prossiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem
Intelejen.. 2017. Vol (7) 2302-3740.
6. Kementerian Kesehatan RI. Buku ajar imunisasi. Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2015. h. 8 – 26.
7. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunisasi. Imunologi Dasar. Edisi ke-
10.Jakarta: FKUI; 2010. h. 560.
8. Kementerian Kesehatan RI. Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Kemenkes
RI, 2013.
9. Proverawati, A. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
10. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi penting untuk mencegah penyakit
berbahaya. Jakarta: IDAI, 2015.
11. Gunardi H, Kartasasmita CB, Hadinegoro SRS, Satari HI, Soedjatmiko,
Oswari H, dkk. Jadwal imunisasi anak usia 0 – 18 tahun rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia 2017. Sari Pediatri. 2017; 18: 422.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Penggunaan Kartu
Menuju Sehat (KMS) bagi Balita
13. Harahap S.F., Sukamto A.S., Safriadi N. Perancangan Sistem Penyebaran
Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis Sms Gateway Pada Uptd
Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Program Studi Teknik Informatika
Universitas Tanjungpura. Vol 4 No.3. 2016; hal 1-6.
14. Vallentia P., Findawati Y. Aplikasi Pengingat Imunisasi Bayi berbasis SMS
Gateway. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2015; hal. 1- 3.
15. Septianingtyas W.R., Soesetijo F.A., Widi R. Pengaruh Dukungan Kader

37
dalam Imunisasi Dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk dan
Klatakan, Kabupaten Jember. Multidisciplinary Journal. Agustus 2018; hal
21
16. Chen L, Wang W, Du X, Rao X, van Velthoven M, Yang R et al. Effectiveness
of a smart phone app on improving immunization of children in rural Sichuan
Province, China: study protocol for a paired cluster randomized controlled
trial. BMC Public Health. 2014;14(1).
17. Atkinson K, Ducharme R, Westeinde J, Wilson S, Deeks S, Pascali D et al.
Vaccination attitudes and mobile readiness: A survey of expectant and new
mothers. Human Vaccines & Immunotherapeutics. 2015;11(4):1039-1045.
18. Wilson K, Atkinson K, Westeinde J. Apps for immunization: Leveraging
mobile devices to place the individual at the center of care. Human Vaccines &
Immunotherapeutics. 2015;11(10):2395-2399.
19. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Edisi ke-5.
Jakarta: Sagung seto; 2014.
20. Semiawan CR. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo; 2010.
21. Burgess K, Atkinson K, Westeinde J, Crowcroft N, Deeks S, Wilson K.
Barriers and facilitators to the use of an immunization application: a
qualitative study supplemented with Google Analytics data. Journal of Public
Health. 2016;

38
LAMPIRAN 1
KUISIONER

Pedoman Ibu
1. Apa saja jenis imunisasi dasar? Contoh imunisasi dasar.
2. Apa yang ibu gunakan untuk mengingat jadwal imunisasi? Apakah melalui KMS,
Kader, Petugas Kesehatan, Mesjid, Kepala Lingkungan?
3. Apakah ibu memiliki Smartphone dan memiliki fasilitas internet?
4. Apakah ibu pernah mendengar tentang aplikasi pengingat jadwal imunisasi?
5. Bagaimana menurut ibu tentang aplikasi tersebut? Apakah bermanfaat? Apakah
bisa diterapkan? Apa saja kendalanya?

Pedoman Kader
1. Apakah Kader ikut mengingatkan jadwal imunisasi?
2. Apakah kader pernah mendengar tentang aplikasi pengingat jadwal imunisasi?
3. Bagaimana tanggapan kader terhadap aplikasi tersebut?
4. Apakah kader bersedia untuk mempromosikan aplikasi tersebut?

Pedoman Petugas Kesehatan


1. Bagaimana data informasi pelaksanaan imunisasi, seperti jadwal dan kelengkapan
vaksin di posyandu?
2. Apakah petugas kesehatan pernah mendengar tentang aplikasi pengingat jadwal
imunisasi?
3. Bagaimana tanggapan petugas kesehatan terhadap aplikasi tersebut?
4. Apakah petugas kesehatan bersedia untuk mempromosikan aplikasi tersebut?

39
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI

40
41
LAMPIRAN 3

CATATAN REKAMAN WAWANCARA

INFORMAN : Ayu (Ibu)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima

Ibu, kami dari USU, mahu wawancara mengenai kegiatan imunisasi


PENELITI
di sini. Ini atas nama siapa ya bu?
INFORMAN Atas nama Ayu
PENELITI Ibu, sebelumnya ini anak ke berapa iya bu
INFORMAN Anak kedua
PENELITI Anak kedua ya. Namanya siapa ya ibu?
INFORMAN Zihan.
PENELITI Oh zihan. Ibu Ayu usia berapa ya?
INFORMAN 25 tahun.
PENELITI Oh 25 tahun.
INFORMAN Ya.
Sebelumnya ibu tahu gak ada berapa jenis imunisasi dasar yang
PENELITI
wajib itu?
INFORMAN Campak la. Ehh apa namanya? Yang suntik di lengan… Err
PENELITI Apa ibu?
INFORMAN Kurang tahu sih. Ya, yang BCG.
PENELITI Terus?
Yang itu yang pertama kali di lengan. Campak, terus apa lagi ya?
INFORMAN
Gak ingat juga si he..he.
PENELITI Tapi ibu tahu gak ada 5 imunisasi dasar?
INFORMAN Tahu sih.
Jadi kita sekaligus sosiolisasi ibu, mengenai imunisasi dasar dari
PENELITI
pemerintah itu ada 5.
INFORMAN Ya
PENELITI Yang pertama, setelah lahir ada hepatitis B
INFORMAN Ya hepatitis B.

42
Terus ada Polio, pas diberi 0 sampai 7 hari.Terus, nanti yang bulan
PENELITI
satu ada yang ditetes dalam mulut gitu.
INFORMAN Oh iya.
Iya bu. Yang 2 tetes dalam mulut itu namanya polio. Nah, nantikan
PENELITI ada ini namanya DPT juga, selain BCG. DPT, HiB sama hepatitis B
lagi. Nah, habis itu ada campak pada usia bulan 9
INFORMAN Ohh
Kira – kira ibu, biasanya mengingat imunisasi jadwalnya dari mana
PENELITI
ya ibu?
Jadwal imunisasinya ingat – ingat aje. Kalau disinikan imunisasinya
INFORMAN
setiap minggu ke empat.
PENELITI Setiap minggu ke empat ya.
INFORMAN Rabu minggu ke empat. Begitu aje si.
PENELITI Oh, begitu ya. Ibu pernah di SMS sama kader atau dari keplink?
INFORMAN Gak pernah
PENELITI Gak pernah ya.
INFORMAN Paling gak jauh si, orang itu datang ke rumah kalau apa
PENELITI Menurut ibu, sistem itu cukup efektif gak?
Iya, membantu juga si. Karenakan setiap ada imunisasi di sini, pasti
INFORMAN
di datangi ke rumah
PENELITI Oh langsung ke rumah
INFORMAN Iya, langsung datang ke rumah.
Oke, ibu. Ibu pernah dengar gak ada aplikasi sekarang sebagai
PENELITI
pembantu untuk mengingat imunisasi?
Tahu si. Waktu bulan kemarin, 2 bulan yang lalu la, ada yang juga di
INFORMAN
kasi tahu.
Oh dikasi tahu juga iya. Jadi ini kami mahu sosiolisasi lagi. Jadi ini
aplikasi namanya GO – IMM. Aplikasi GO – IMM ini bisa
PENELITI
didownload di playstore. Maaf bu, sebelumnya ibu punya hp android
ya bu?
INFORMAN Iya punya.
PENELITI Baik. Ini kan ada GO –IMM pengingat imunisasi dasar
INFORMAN Iya.

43
Jadi yang pertama, kita bisa buat jadwal dengan memasukkan nama,
PENELITI jemis kelamin dan tanggal lahirnya. Terus dia akan keluar sendiri
jadwal imunisasinya.
INFORMAN Oh..
Misalnya di bulan ke berapa. Pada bulan pertma ini imunisasi
hepatitis, imunisasi BCG. Jadi dia akan keluar sendiri ibu. Dan di
satu hari sebelum jadwal imunisasinya, dia akan keluar kayak sejenis
notifikasi yang berbunyi ‘tringg’ gitukan (besok ibu ke posyandu iya
PENELITI
untuk imunisasi ini). Jadiibu bisa minta langsung ke kader.. “err..
saya mahu imunisasi ini ya”. Misalnya, seharusnya besok dia dapat
DPT-2, jadi ibu bisa bertanya. Terus ibu, bisa baca – baca juga
tentang imunisasi itu apa – apa aje
INFORMAN Ohh info gitu iya?
Iya ibu. Misalnya hepatitis B itukan untuk mencegah hepatitis B. Ibu
bisa tahu cara pemberiannya, efek sampingnya dan penanganannya.
PENELITI
Misalnya, anak ibu deman atau ada reaksi alerginya, ibu bisa
menghubungi terus ke petugas kesehatan juga.
INFORMAN Oh. Apa nama aplikasinya?
PENELITI GO – IMM bu.
INFORMAN Oke.
Selain itu, ibu sudah bisa tahu kejadian pasca imunisasi, ibu juga
PENELITI bisa sosiolisasikan.misalnya, oh habis imunisasi ada kek gini gini
atau imunisasi ini fungsinya gini gini lo.
Bisanya imunisasi yang suntik itu, yang paling dapat demam.
INFORMAN
He..he..
Iya ibu, di aplikasi ini bisa dijelasin apakah kira – kira demamnya
PENELITI
karena imunisasi atau bukan? Atau apakah karena faktor lain.
INFORMAN Ohh gitu.
Jadi ibu nanti bisa baca – baca juga, sekalian tambah pengetahuan.
PENELITI
Kira – kira tertarik gak untuk men-download aplikasi ini?
Tertarik la. Jadi kan tahu untuk apa, efek sampingnya. Karenakan
INFORMAN
untuk anak.
PENELITI Ya. Kira – kira yang paling menonjol itu fungsi yang mana ibu?

44
Fungsi peningatnya atau fungsi informasinya?
Informasinya si. Kalau pengingatnya, karenakan kalau setiap
INFORMAN
imunisasi ada yang gini giniin setiap rabu minggu ke 4.
PENELITI Yaa ibu. Jadi dari fungsi informasinya iya?
INFORMAN Iya.
Kira – kira ada gak kelemahan yang bisa ibu kasi sebagai saran?
PENELITI Misalnya ada yang kurang nyaman bagi ibu. Misalnya, mau pakai
aplikasi ini harus ada paket internet.
Iya kita pakai juga anak ini la, anak sekarang menonton youtube,
INFORMAN
jadi itu udah pasti. He..he..
PENELITI Jadi gak ada masalah la iya ibu?
Gak ada si. Kalau ini. Karenakan kami pakai juga paket internet.
INFORMAN
Nanti la saya coba aplikasi ini.
PENELITI Iya. Makasih iya ibu
INFORMAN Iya, sama – sama.

INFORMAN : Amar (Ibu)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima

Ibu, kami dari Puskesmas Amplas, kami mau nanya nanya ibu tentang
PENELITI
imunisasi pada sapa bu?
INFORMAN Imunisasi pada Raiza sama Naika
PENELITI Usia Ibu berapa sekarang ya?
INFORMAN 35 tahun
PENELITI Sebelum itu ibu kira kira tahu gak imunisasi ada berapa?
Ada banyak imunisasi tapi yang saya tahu itu adalah campak, DPT,BCG
INFORMAN
dan Polio.
Ada satu lagi ibu iaitu Hepatitis B. Ibu, kira- kira cara untuk mengingati
PENELITI
jadwal imunisai anak ibu itu gi mana menurut ibu biasanya pakai apa?
Memang Setiap bulan ada dan minggu ke 4 tapi biasanya pengumuman dari
INFORMAN
kelurahan mengumumkan itu. Iya tapi tiap bulan memang datang.

45
PENELITI Ibu ada mempunyai KMS gak?
INFORMAN Iya ada.
PENELITI Biasanya KMS membantu gak KMS dan isi dari KMS itu?
Pasti membantulah dari isinya itu. Itukan di kasi tahu perkembangan anak
INFORMAN
nampak dari situ, timbangannya berapakan nampak dari situ.
Ibu pernah dengar gak sekarang ini diii……Mohon maaf bu ada pakai
PENELITI
smartphone?
INFORMAN Ada
Ada ya…. Pernah dengar gak ada aplikasi sekarang yang buat pengingat
PENELITI
imunisasi juga?
INFORMAN Gak da. Belum Pernah.
Belum pernah ya bu… Jadi ini kami mau sosialisasi ibu….Sekarang dari
PENELITI pemerintah kita juga ada buat untuk berusaha mengalakkan semua anak itu
harus dapat imunisasi lengkap.
INFORMAN Iya iya.
Bu sekarang ada namanya Go-Immune yang bisa di downloadkan dari
PENELITI
Playstore .
INFORMAN Hmmmm
Nanti di dalamnya gini bu, dia ada bisa kita bikin jadwal nanti ada nama
PENELITI
terus ada buat tanggal lahirnya
INFORMAN Hmmmm
Bu sudah keluarnya nanti jadwal imunisasi si kecil gitu…pada bulan segini,
tanggal segini harus ada imunisasi ini, harus ada imunisasi itu….nanti
PENELITI kita…dari situ kita bisa ada pengingatnya bu…nanti sehari sebelum
pengingatnya bu….nanti sehari sebelum imunisasi jadwal dari sini dia akan
keluar kayak notifikasi gitu bu.
INFORMAN Oh iya.
Bu besok ke posyandu ya ada imunisasi kayak gitu…Terus disini bu ada
PENELITI
informasi imunisasi mengenai Hepatitis b ini untuk apa apa aja.
INFORMAN Hmmmm
Terus…..Biasanya efek samping atau pasal imunisasi itu untuk apa-apa aja.
PENELITI Jadi ibu bisa mengenali bahwa sakit ini karena imunisasi atau sakit karena
yang lain…Jadi untuk berobat ibu juga lebih tenang, lebih tahu gitu cara

46
mengendalinya.
INFORMAN Hmmm
Ini contohnya hepatitis B, ini yang BCG fungsinya untuk apa…terus yang
ini polio dan lain lainnya. Nah kira kira ibu….. tertarik gak untuk
PENELITI
menggunakan aplikasi kayak gini bu, yang ada sistem pengingat terus ada
sistem informasi?
INFORMAN Boleh la ya.
Boleh tahu kenapa ya bu alasan bu lebih suka…..bisa menerima ini karena
PENELITI
apa bu mungkin sistem promosinya atau sistem penjadwalnya?
Kedua duanya karena kan namanya ibu ibu pastikan kadang sering lupa
INFORMAN
kalau itu kan pasti ada langsung ingatkan gitu.
PENELITI Oh iya. Kalau misalnya kendalanya bu yang ibu rasa untuk….
Kalau gak ada paketkan gak bisa muncul gitu…..gak bisa ibu harus ada
INFORMAN
paket kan
PENELITI Oh Iya…..Berarti karena masalah paket la ya bu…
INFORMAN Iya.
Untuk yang lain mungkin ibu tertarik la ya kalau ada misal paket untuk
PENELITI
mengaplikasikannya…itu aja.
INFORMAN Oke…itu aja?
PENELITI Terima kasih ya bu maaf ya bu.
INFORMAN Iya Oke.

INFORMAN : Septi (Ibu)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
Selamat pagi ibu, ini si adek baru selesai imunisasi yah bu? kami
PENELITI dari fakultas kedokteran universitas sumatera utara. Mau
mewawancarai ibu sebentar boleh bu?
INFORMAN Iya dek semalam baru imunisasi. boleh..
Sebelumnya saya mau menanyakan bu. Ibu tahu enggak apa saja
PENELITI
jenis – jenis imunisasi?
INFORMAN Setahu ibu yah dek, ada BCG, polio, hepatitis B, DPT sama Hib..

47
Oke bagus sekali yah bu. Ibu tahu semua jenis Imunisasi dasar.
PENELITI Sebelumnya saya mau menanyakan biasanya cara mengingat
jadwal imunisasi si adek, nama adeknya siapa bu?
INFORMAN Nama adeknya fathan al farizi syahputra.
Oh adek fathan. Biasanya mengingat jadwal imunisasi si fathan itu
PENELITI
gimana bu?
INFORMAN Yah.. ingat – ingat sendiri lah dek yah.
Oh inget – inget sendiri. Biasanya kalo posyandu disini emang hari
PENELITI
apa bu?
INFORMAN Biasa sih hari rabu awal bulan.
PENELITI Mohon maaf ibu ada smartphone bu?
INFORMAN Ada dek..
Oh ibu udah pernah dengar enggak ada aplikasi pengingat
PENELITI
imunisasi namanya GO-IMM. Seperti ini bu..
INFORMAN Enggak tahu, baru ini tahu nya.
Jadi ini bu, kami dari usu buat aplikasi di android ibu tinggal
download aja di playstore namanya GO-IMM, aplikasi nya itu
seperti pengingat imunisasi gitu bu, nanti bisa kita masukkan nama
adek fathan, laki – laki, tanggal lahirnya. misalnya kemarin baru
PENELITI imunisasi nah bulan depannya kan ada DPT 3 lagi. Nah nanti ada
pengingat nya lagi saat nya imunisasi. nah nanti disitu ada juga info
– info terkait imunisasi misalnya efek dari imunisasi demam nah
ibu bisa baca disini gimana penangannya jadi kita bisa enggak
terlalu khawatir bu.
INFORMAN Oh lengkap juga yah..
PENELITI Jadi menurut ibu gimana aplikasi ini bisa diterapkan enggak bu?
Bisa sih. Tapi kan banyak ibu – ibu yang enggak punya smartphone
INFORMAN yah.. kasian dia enggak tahu gimana info nya. paling dibanyakin
ASI aja katanya biar cepat sembuh anaknya..
Padahal banyak yah bu penangannya. Oh begitu. Jadi kira – kira
PENELITI ibu sendiri mau enggak download aplikasi ini. kira – kira kendala
nya apa yah bu kalo di terapkan?
INFORMAN Yah kalo misalnya enggak ada kuota susah juga yah dek yah.. kalo

48
ibu nya enggak ada kuota tiba – tiba pas jadwal anaknya lupa
jadinya.
Oh iya bu, mungkin kedepannya jadi saran sama kami buat free
PENELITI
kuota bu
INFORMAN Iya dek
PENELITI Baiklah bu terimakasih sudah bersedia di wawancarai oleh kami.
INFORMAN Iya sama – sama.

INFORMAN : Novianti (Ibu)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Rumah Keluarga Binaan
Selamat siang ibu, kami dari fakultas kedokteran universitas
PENELITI
sumatera utara. Mau mewawancarai ibu sebentar boleh bu?
INFORMAN Boleh..
PENELITI Sebelumnya ibu tahu enggak jenis – jenis imunisasi?
Imunisasi.. hmm yang pertama itu kalo enggak salah yang waktu
INFORMAN masih kecil yah dirumah sakit itu yang di tetes – tetes itu polio yah,
BCG, DPT yah.. sama kalo saya enggak salah hepatitis b.
Mohon maaf sebelumnya ibu kalo saya boleh bertanya ini anak
PENELITI
kedua yah bu?
INFORMAN Iya. Betul.
PENELITI Untuk anak pertama nya imunisasi nya lengkap bu?
INFORMAN Lengkap adeknya..
Dulu si adek imunisasi gimana yah bu cara mengingat jadwal
PENELITI
imunisasi nya yah bu?
Oh iya dulu dari rumah sakit itu dapat buku. Nanti di contreng –
INFORMAN
contreng sama dokternya biasanya.
Oh terus nanti di edukasi lagi yah bu kapan balik lagi ke rumah
PENELITI
sakit untuk imunisasinya.
Iya diingatkan kembali lagi kapan lagi baliknya. Diingatkan
INFORMAN
sebulan lagi balik yah..
PENELITI Oh jadi dari buku yah bu. Mohon maaf bu sebelumnya ibu punya

49
handphone ada smartphone android enggak dirumah?
INFORMAN Ada..
Oh iya bu. Ibu sebelumnya tahu enggak ada aplikasi pengingat
PENELITI
jadwal imunisasi?
Enggak ada sih. Setahu saya yang untuk hamil – hamil gitu aja.
INFORMAN
Kalo yang imunisasi enggak pernah tahu saya ada.
Oh begitu yah bu. Nah jadi kami dari fk usu ini ada buat aplikasi
pengingat imunisasi. Tinggal download aja bu di playstore
namanya go-imm nah ini dia sebagai pengingat imunisasi. Nanti
ibu tinggal masukin nama anak ibu, tanggal lahir anaknya sama
jenis kelaminnya. Nah ada juga jadwalnya seperti pengingat bulan
PENELITI depan imunisasi yah. Ada notifikasinya nanti bu. Terus di aplikasi
ini juga ada info tentang segala imunisasi. Misalnya tentang efek
samping imunisasi. Atau mungkin anak kita demam sehabis
imunisasi jadi bisa baca disini mungkin cara penangannya gimana.
Kalo menurut ibu gimana aplikasi ini bias diterapkan enggak untuk
sehari – hari. Mungkin untuk anak kedua nya nanti bu.
Oh untuk aplikasi nya sangat bagus sekali. Tapi apakah kapasitas
INFORMAN nya besar enggak yah. Soalnya hp saya enggak bisa yang
kapasitasnya besar. Enggak bisa menyimpan banyak aplikasi.
Oh iya sebenarnya kapasitas aplikasinya enggak terlalu besar sih
PENELITI
bu. Bisa disimpan dihp ibu.
Terus harus pake internet yah. Kalo enggak pake internet enggak
INFORMAN
bisa yah.
Iyasih bu untuk yang versi sekarang kita masih menggunakan
internet mungkin selanjutnya akan dibuat ke versi tanpa kuota nya.
Tapi menurut ibu aplikasi ini bagus enggak yah buat di pake sehari
– hari di download di hp ibu sebagai pengganti buku kms tadi. Jadi
PENELITI
enggak pake buku lagi pake smartphone aja, terus kan sekarang
emang jamannya jaman semuanya pake internet. Jadi inilah
awalnya mungkin pengganti buku kms tadi. Bagaimana menurut
ibu?
INFORMAN Bagus sih yah jadi kan lebih praktis yah, jadi enggak usah bawa

50
buku lagi untuk pengingatnya. Jadi kita engga lupa. Biasanya kan
kalo pake buku kita sering lupa.
Oh begitu yah bu. Oke bu itu aja. Terimakasih banyak bu sudah
PENELITI
mau diwawancarai
INFORMAN Iya…

INFORMAN : Novi (Ibu)


HARI/TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
Selamat pagi ibu, kami dari Universitas Sumatera Utara yang
bekerja sama dengan Puskesmas Amplas untuk mengetahui status
PENELITI
imunisasi anak-anak disini. Ibu tahu sekiranya jenis-jenis imunisasi
dasar apa saja ya bu?
Imunisasi DPT, ummm.. Campak, baru.. BCG, baru yang terakhir
INFORMAN apa ya? Ummm.. campak lanjutan ya waktu umur 18 bulan, oh iya
hepatitis sama polio.
Bu, biasanya ibu pake jenis apa ya buk untuk inget jadwal imunisasi
PENELITI
Arkan?
INFORMAN umm... buku ya...
PENELITI Buku KMS itu?
INFORMAN Iya buku panduan iya buku KMS itu.
PENELITI Ada metode lain ga bu? Seperti diingetin dari kader gitu atau apa?
INFORMAN Ga ada ya...
Ga ada ya bu... Biasa pake itu (buku) aja? Ibu tahu jenis-jenis
PENELITI
pengingat imunisasi yang lain bu? Apa-apa aja?
INFORMAN Ummm... (menggelengkan kepala)
Ga ya bu? Iya gapapa. Atau biasanya ada ga bu dari kepala
PENELITI lingkungan gitu atau dari mesjid gitu untuk tau kapan ada jadwal
imunisasi?
INFORMAN Oh iya ada dari kepling juga
Berarti ada kepling juga ya bu selain dari KMS ya? Menurut ibu hal
PENELITI
tersebut membantu ga bu? Jenis mana yang lebih membantu ya bu?

51
Dari pencatatan KMS atau dari Kepling?
INFORMAN Iya membantu. Dari KMS.
Mohon maaf bu, saya boleh bertanya? Sebelumnya ibu mempunyai
PENELITI
smartphone?
INFORMAN Punya.
Punya ya bu. Sebelumnya ibu pernah mendengar tentang pengingat
PENELITI
imunisasi berbasis aplikasi smartphone?
INFORMAN Ga pernah.
Ga pernah ya bu? Jadi begini bu, kami dari Universitas Sumatera
Utara mau menggalakkan program agar imunisasi lengkap. Salah
satunya selain dengan KMS kita juga bisa memakai aplikasi GO-
IMM nanti di download dari Appstore trus bikin jadwal imunisasi
gitu. Nanti ada keluar jadwalnya misalnya pada bulan ini ada jadwal
PENELITI untuk vaksin Hepatitis B, atau BCG, atau Polio satu, Polio dua,
terus ada DPT-HB-HiB gitu bu di bulan-bulan tertentu. Jadi nanti
ada datang seperti notifikasi-notifikasi gitu bu. Misalnya satu hari
sebelumnya akan ada pemberitahuan besok imunisasi ya bu kek
gitu. Kalau menurut ibu, ibu cukup tertarik ga bu untuk pengingat
imunisasi yang aplikasi gini?
INFORMAN Iya sih, tertarik.
Cukup tertarik ya bu. Kira-kira ada kendala bu untuk menerapkan
PENELITI
aplikasi ini untuk mengingat imunisasinya?
INFORMAN Ga ada ya
Kalau boleh tahu, kira-kira manfaatnya dibandingkan dengan KMS
PENELITI
yang tertulis tersebut bu apa saja ya?
Ya lebih mengingat yang di smartphone ya daripada yang (KMS)
tertulis kan karena kadang kan buku itu tadi kita ga ingat letaknya
INFORMAN
dimana. Kalau smartphone sudah jelas kita megang selalu kan? Jadi
kita lebih ingat yang di smartphone daripada di buku kan gitu?
Apakah untuk kelanjutannya ibu lebih tertarik untuk mendownload
PENELITI
dan menggunakan aplikasi tersebut.
INFORMAN Ya.
PENELITI Mau ya bu. Kira-kira menurut ibu apa ya kelemahannya memakai

52
aplikasi dibandingkan dengan buku KMS itu?
Ya kalau aplikasi kan kelemahannya kalau kita lupa beli paket aja
INFORMAN kan? Itu aja sih. Ya kalau buku kan kalau kita lupa letak ujungnya
kita lupa juga kapan imunisasinya. Itu aja sih.
Baiklah. Wawancaranya sudah selesai ya bu. Terima kasih banyak
PENELITI
ya.
INFORMAN Iya sama-sama.

INFORMAN : Irma Suri Apriyani (Ibu)


HARI/TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
Selamat pagi ibu, kami dari Universitas Sumatera Utara yang
bekerja sama dengan Puskesmas Amplas untuk mengetahui status
PENELITI
imunisasi anak-anak disini. Apa saja jenis imunisasi dasar yang ibu
ketahui?
INFORMAN Tidak ada, satupun tidak tahu.
PENELITI Anak ibu ada berapa?
Anak saya ada dua . Yang pertama usia nya 2 tahun dan yang kedua
INFORMAN
1 bulan
PENELITI Apakah kedua nya sudah diimunisasi?
Anak yang pertama sudah diimunisasi lengkap. Yang kedua baru
INFORMAN
polio pertama
Biasanya untuk mengetahui jadwal imunisasi anak ibu darimana
PENELITI
buk?
INFORMAN Kadang diingati dari kader atau dari kepling.
PENELITI Selain itu ada lagi buk?
INFORMAN Paling dari buku KMS.
PENELITI Apakah dengan pengingat seperti itu sudah efektif menurut ibu?
INFORMAN Menurut saya sudah.
Oooh begitu ya bu. Mohon maaf bu, saya boleh bertanya? Apakah
PENELITI
ibu sebelumnya mempunyai smartphone?
INFORMAN Punya.

53
Punya ya bu. Kalau begitu apakah ibu pernah mendengar tentang
PENELITI
pengingat imunisasi berbasis aplikasi smartphone?
INFORMAN Enggak pernah. baru ini
Ga pernah ya bu? Jadi begini bu, kami dari Universitas Sumatera
Utara mau menggalakkan program pemerintah agar imunisasi
lengkap. Salah satunya selain dengan KMS kita juga bisa memakai
aplikasi GO-IMM nanti di download dari Appstore trus bikin jadwal
imunisasi gitu. Nanti ada keluar jadwalnya misalnya pada bulan ini
ada jadwal untuk vaksin Hepatitis B, atau BCG, atau Polio satu,
PENELITI Polio dua, terus ada DPT-HB-HiB gitu bu di bulan-bulan tertentu.
Jika datang jadwal nya akan muncul seperti notifikasi-notifikasi gitu
bu, seperti alarm. Misalnya satu hari sebelumnya akan ada
pemberitahuan besok imunisasi ya bu kek gitu. Kemudian di
aplikasi ini selain jadwal juga informasi tambahan mengenai
imunisasi tersebut seperti efek samping dll. Kira-kira bagaimana
tanggapan ibu terhadap aplikasi ini?
INFORMAN Bermanfaat lah menurut saya
PENELITI Bisa ibuk jelaskan apa saja manfaatnya?
Iya, setidaknya membantu mengingatkan jadi lebih gampang tinggal
liat dari handphone saja, jadi gak ada lupa lupa jadwal kalau
INFORMAN
diimunisasi tepat waktu bayinya jadi sehat. Dan apalagi ya banyak
informasinya juga jadi nambah pengetahuan saya.
PENELITI Apakah ibu tertarik untuk mendownload aplikasi ini?
INFORMAN Iya sih, tertarik.
Cukup tertarik ya bu. Kira-kira ada kendala bu untuk menerapkan
PENELITI
aplikasi ini untuk mengingat imunisasinya?
INFORMAN Gak ada. Mungkin cuma perlu kuota internet saja.
PENELITI Oh baiklah bu, kira kira ada saran mengenai aplikasi ini buk?
INFORMAN Kalau saran belum tau saya. Nanti saya liat dulu.
Baiklah. Wawancaranya sudah selesai ya bu. Terima kasih banyak
PENELITI
ya.
INFORMAN Iya sama-sama.

54
INFORMAN : Elviana (Ibu)
HARI/TANGGAL : Rabu/26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
PENELITI Anak ibu sudah dapat imunisasi apa ya kalau boleh tau?
INFORMAN Imunisasi DPT 1
PENELITI Namanya anaknya tadi siapa buk?
INFORMAN Nazwa aqila abiza
PENELITI Ini anak ke berapa ya buk?
INFORMAN Anak ketiga
PENELITI Anak yang sebelumnya sudah di imunisasi ya buk?
INFORMAN Imunisasi lengkap, InsyaAllah
PENELITI Biasanya ibu pakai apa ya bu untuk pengingat imunisasinya?
Ingat saja nanti, waktu kami di bangka karena tanggalnya selalu
INFORMAN
sama, misalnya tanggal 8 datangnya tanggal 8 lagi tiap bulan
PENELITI Berarti ada jadwalnya ya buk?
INFORMAN Ada, biasanya dari pagi sampai jam 11 gitu
Ibu tau ga imunisasi apa yang wajib pada anak? Jenis-jenisnya ada
PENELITI
apa aja?
Imunisasi yang ditangan kan, yang DPT 1, DPT 2, DPT 3 gitu aja
INFORMAN
sampai 9 bulan
Jadi nuk sekarang imunisasi yang lengkap dari pemerintah itu ada 5
buk,
Ada BCG untuk mencegah penyakit TB, yang kedua itu polio untuk
mencegah polio, yang DPT itu tadi buk ada 3 penyakit, ada yang
PENELITI
campak dan hepatitis B buk, selama ini ibuk mengingatnya dengan
ingat aja ya buk. Jadi buk ini kami dari USU ada buat aplikasi buk
buat bantu mengingat imunisasi, nama aplikasinya go-imm.
Ibu sebelumnya ada handphone android buk?
INFORMAN Ada sih, Cuma kemaren kemalingan
Kami cerita sedikit ya buk mengenai aplikasinya ya buk.
PENELITI
Jadi ya buk ini kan nanti kita buat kita masukin namanya, masukkan

55
jenis kelamin sama tanggal lahir, nanti dia muncul buk ada
jadwalnya di waktu dekat notifikasinya ke posyandu buat imunisasi.
Disini juga banyak buk informasi yang saya bilang ya buk ada 5
yang wajib, Nah ini juga ada Hepatitis B efek sampingnya apa,
penyakitnya gimana dan untuk semua jenis penyakitnya ada disini
buk yang wajib dari pemerintah.
Nah kira-kira kan ini masih tahap pengembangan buk untuk
disebarluaskan.
Menurut ibu bagaimana apakah ibu tertarik kalau misalnya kalau
kami sosialisasikan lebih luas lagi, bagaimana untuk mendownload
aplikasinya ini buk. Menurut ibu membantu enggak aplikasinya ini
buk?
Menurut membantu ya, terkadangkan seorang ibu-ibu ada yang
INFORMAN
ingat ada yang enggak ingat
PENELITI Nah ini bisa untuk anaknya yang lebih besar buk
INFORMAN Tapi kan untuk anak SD sekarang diadakan juga terus
PENELITI Berarti ada programnya ya buk?
INFORMAN Ada, anak saya dapat soalnya di sekolah
PENELITI Ini buk imunisasi untuk anak
INFORMAN Ya kalau imunisasi anak kan wajib sampai 9 bulan
Kira-kira kalau ada smartphone kalau ada aplikasi ini membantu lah
PENELITI
ya buk?
INFORMAN Ya.
PENELITI Kira-kira ada yang masukan lagi untuk kami buk?
INFORMAN Apa ya?
Atau apa kira-kira kekurangannya menurut ibu?
PENELITI
Misalnya ada kendala ibu menggunakan aplikasi ini
Enggak ada sih kendala, Cuma kalau kita pakai handphone android
INFORMAN
gitu enggak salah sih masukinnya
PENELITI Berarti ibu cukup tertarik ya buk?
INFORMAN Tertarik
PENELITI Baik buk, Terima kasih ya buk

56
INFORMAN : Syafiri (Ibu)

HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018

TEMPAT : Posyandu Delima

Bu kami dari USU bu mau wawancara ada kerjasama dengan posyandu ini
PENELITI
mau nanya tentang imunisasi ya bu. Boleh ya bu kami rekam ya bu?

INFORMAN Boleh

Kira-kira sudah tahu apa aja tentang imunisasi anak? Apa saja jenis yang
PENELITI
divaksin pada anaknya?

Ga tau hahaha. Yang ada yang disuntik di tangan sekali yang dipaha dua
INFORMAN
kali.

PENELITI Tapi ga tahu namanya ya bu ya?

INFORMAN Tahu tapi udah lupa hahaha

Jadi bu ada lima imunisasi wajib yang pertama itu polio untuk cegah
penyakit polio kedua BCG untuk cegah TB ketiga DPT untuk mencegah tiga
PENELITI penyakit Difteri Pertusis dan Tetanus penyakit yang kejang-kejang gitu
keempat Hepatitis B yang kelima ada campak. Jadi bu selama ini kalau ke
posyandu ingatnya pakai apa? ingat jadwal nya dari mana ya bu?

INFORMAN Ingat jadwal? Dikasih tau lah

PENELITI Oh dikasi tahu… Biasanya yang kasih tau siapa ya bu?

INFORMAN Wak… wak sukir

Wak sukir kepala lingkungan ya bu? Menurut ibu cara mengingat dari
PENELITI
kepala lingkungan sudah bagus berjalan selama ini?

INFORMAN Bagus bagus saja

PENELITI Ibu punya smartphone bu? Ibu pernah ga kalau mau ingat jadwal dari

57
smartphone?

INFORMAN Ga pernah

Jadi bu kami mau sosialisasi kira-kira kan ini USU ada aplikasinya namanya
GO-IMM nanti bisa didownload. Gunanya bisa kita masukkan nama jenis
kelamin dan tanggal lahirnya nanti buat jadwal maka per bulan atau sudah
jadwalnya imunisasi akan tampil gitu bu ada notifikasi ibu harus ke
posyandu ya untuk imunisasi. Terus ada info-info tentang imunisasi juga
PENELITI misalnya ini tadi saya bilang ada lima ya bu ada BCG Hepatitis B Polio DPT
Campak ya bu. Nah dia juga ada informasinya bu contohnya ini untuk
Hepatitis B itu apa jadi kita tahu dong apa yang dimasukkan ke anak kita.
Biar informasi nya sampai ke keluarga-keluarga juga. Jadi misalnya polio itu
kalau sudah sakit kek gini dia jadi jangan sampai sakit anaknya. Kalau
menurut ibu gimana kira-kira kalau aplikasi ini kita bikin di masyarakat?

INFORMAN Kalau misalnya sudah didownload ini paket kalau ga ada bisa dibuka?

Pake paket bu. Kalau misalnya ibu punya paketnya tersedia, jaringannya
PENELITI bagus. Kira-kira ibu tertarik ga untuk pakai aplikasi ini? Selain dari KMS
dan kepala lingkungan gitu?

INFORMAN Iya bisa bisa bisa

Kira-kira menurut ibu kelemahan ini dibanding cara biasa dari KMS atau kepling
PENELITI apa ya bu? yang membuat ibu tertarik untuk menggunakan aplikasi ini?

Gampang lah jadinya kalo misalnya lupa tinggal liat aja terus ada informasi
INFORMAN
juga kan

PENELITI Kalau kendalanya bu?

INFORMAN Kendalanya itu kalo ga punya paket. Maunya bisa liat ga perlu pake paket.

Begitu ya bu. Ini jadi masukan juga buat kami bu. Baiklah sekian saja bu
PENELITI
terima kasih ya bu atas waktunya

58
INFORMAN : Siti Mahyuni (Ibu)
HARI/TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
PENELITI Ibu namanya siapa ya buk?
INFORMAN Siti mahyuni
PENELITI Namanya anaknya siapa buk?
INFORMAN Siti sahiya
PENELITI Ibu, apa saja yang ibu tau mengenai imunisasi?
INFORMAN Eee, Imunisasi dasar mulai dari lahir sampai usia 9 bulan
PENELITI Ada apa aja ya buk?
INFORMAN Ada DPT, Campak, Apa lagi ya? Iya, ada Polio
PENELITI Anaknya sudah 9 bulan ya buk?
INFORMAN Iya, sudah selesai imunisasinya
Jadi sebelum- sebelum ini ibu mengingatkan imunisasinya,
PENELITI
bagaimana caranya apakah ibu tulis, apakah ada kartu?
INFORMAN Datang aja tiap bulan
PENELITI Berarti udah ada jadwal ya buk?
INFORMAN iya ada jadwal nimbang sekaligus imunisasi
PENELITI Ibu ada handphone smartphone buk?
INFORMAN Ada
PENELITI Apakah tersedia paket internet?
INFORMAN Tersedia
Pernah dengar aplikasi pengingat imunisasi dari smartphone enggak
PENELITI
buk?
INFORMAN Tidak
Jadi ini ada satu aplikasi ya buk, namanya go-imm. Jadi caranya
kita bisa buat jadwal imunisasi kita sendiri. Jadi kita Cuma input
PENELITI kan nama bayi, tanggal lahirnya. Dan sebelum dia imunisasi satu
hari sebelum ada notifikasi pengingat dan kalau ibu kalau mau baca
info imunisasi untuk apa dikasi, efek sampingnya
INFORMAN Iya, iya, iya, bukanya dari play store?
PENELITI Iya langsung ketik go-imm buk

59
INFORMAN Iya nanti saya coba install
PENELITI Apakah ini bermanfaat buat ibuk?
INFORMAN Iya bisa saya baca-baca nanti
PENELITI Iya berarti bisa ibuk terapkan nanti ya buk?
INFORMAN Bisa, InsyaAllah
PENELITI Apakah ada kendala dalam penggunaan aplikasi ini?
INFORMAN Saya harus install dan dipakai baru tau
PENELITI Baik buk, Terima kasih buk

INFORMAN : Fenti (Ibu)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
Ibu, kami dari USU, mahu menanya mengenai pengingat imunisasi.
PENELITI
Ini atas nama siapa ya bu?
INFORMAN Atas nama Fenti
PENELITI Usianya ibu?
INFORMAN Usianya 29 tahun, saya sebagai ibu rumah tangga .
PENELITI Sekarang ini sudah memiliki berapa anak ibu?
INFORMAN Dua anak
PENELITI Usia anak yang paling besar?
INFORMAN 5 tahun 4 bulan
PENELITI 5 tahun 4 bulan,itu sudah imunisasi lengkap?
INFORMAN Sudah
PENELITI Yang kedua anaknya usia?
INFORMAN 10 bulan.
PENELITI 10 bulan, yang usia 10 bulan ini sudah imunisasi apa saje ibu?
INFORMAN Namanya yang terakhir campak ya?
PENELITI Ya, campak. Seingat ibu, imunisasi dasar itu apa aje? Yang 5 itu.
INFORMAN Iya..apa ya.. he eh, he eh..
PENELITI Yang ibu tahu, yang 5 itu.
INFORMAN Lupa hehe..
PENELITI Lupa? Kan yang pertama itu dari hepatitis B, kemudian DPT.

60
INFORMAN Oh ya ya
Imunisasi hepatitis B itu untuk mencegah hepatitis. DPT untuk
mencegah penyakit difteri,pertusis dan tetanus. Kemudian yang
PENELITI
vaksin polio, untuk mencegah penyakit polio. Kemudian campak.
Dan terakhir BCG untuk mencegah penyakit TBC.
INFORMAN Iya iya..
PENELITI Jadi yang anak kedua ini sudah dapat apa aje ibu?
Yaa itulah yang campak. Terkhir yang campak. Kayaknya yang DPT
INFORMAN
yang belum.
Oh DPT belum ya. Selama ini, ibu mengingat anak ibu untuk
PENELITI
imunisasi, jadwalnya menggunakan apa?
INFORMAN Errr.. ini dikasi tahu sama orang ini biasanya.
PENELITI Dikasih tahu sama petugas kesehatan atau kader ya ibu.
INFORMAN Yaa
PENELITI Menurut ibu, efektif gak dengan cara pengingat seperti itu?
Err, saat ini ya, efektif la ya. Karena kan tergantung pada orang tua
yang…apa namanya…yang kalau gak di rumah, dia kan gak tahu la
INFORMAN iya..apa pengumuman yang diberi kek gitu kan. Kalau orang tua di
rumah gak tahu kan, jadi harusnya ke dokter kan. Kalau di sini kan
biasanya diingatin.
PENELITI Oh, ibu pernah lupa gak ubtuk imunisasi anak?
INFORMAN Pernah.
Pernah iya. Itu karena apa ya kira-kira lupanya?Karena gak ada yang
PENELITI
ingatin?
Iya. Satu gak ada yang ingatin. Kalau gak lihat buku…err apa
INFORMAN
namanya? Buku panduan itu?
PENELITI KMS.
INFORMAN Ya KMS. Itu saya lupa.
PENELITI Ibu pernah dengar tentang aplikasi pengingat imunisasi dari internet?
INFORMAN Tidak
PENELITI Ibu punya hp? Hp Android yang bisa download aplikasi?
INFORMAN Iya.
PENELITI Jadi ibu, ini ada aplikasi kayak gojek, yang ini memudahkan untuk

61
ibu – ibu untuk mengingatkan jadwal imunisasi anaknya.
INFORMAN Ohh..
Pertama, misalnya petunjuk penggunaannya. Di sini kita bias
PENELITI
melihat bagaimana caranya penggunaan imunisasi ini.
INFORMAN Ohh gitu.
Iya ibu. Kita isi dulu nama anak, jenis kelamin, dan kemudian
PENELITI tanggal lahirnya. Jadi dengan adanya aplikasi ini, kita bias lihat
jadwal imunisasinya apa saja? Seperti Hepatitis B, BCG.
INFORMAN Ohh..
Terus nanti, ini bisa diingatkan sebelum… misalnya satu bulan
PENELITI sebelum imunisasi sudah diingatin di sini seperti kayak alarm atau
notifikasi. Ibu mengerti?
INFORMAN Oh.. iya iya.
Kemudian ada info – info imunisasi misalnya Hepatitis B. Diberi
PENELITI dimana, dosisnya, efek sampingnya,apa yang ditakutnya, kegunaan
apa gitu.
INFORMAN Ohh..
Nah, kira – kira dengan adanya aplikasi kayak ini, bermanfaat gak
PENELITI
menurut ibu?
Bermanfaat ya. Ini aplikasi yang memang ada dari kementerian…err
INFORMAN
atau Universitas Sumatera Utara sendiri?
PENELITI Ini Universitas Sumatera Utara yang bikin sendiri ibu.
INFORMAN Ohh memang bukan dari.. apa..kementerian kesehatan
PENELITI Sebenarnya, infonya itu diambil dari KMS.
INFORMAN Yaa
Jadi, infonya memang akurat dikuti dengan jadwal imunisasi yang
PENELITI
biasa.
INFORMAN Ohh
Cuman, dengan aplikasi peingat ini, jadi ibu- ibu, misalnya ibu sibuk
dan gak ada di rumah.. gak tau atau lupa. Aplikasi ini mengingat
PENELITI
jadwal imunisasinya. Jadi besok imunisasi, hari ini sudah ada
pemberitahuannya.
INFORMAN Ohh iya.

62
Menurut ibu, dengan adanya aplikasi ini, mana lebih bagus, sebagai
PENELITI informasi kesehatannya apa kayak pengingatnya kalau ada yang
bernotifikasi ini?
INFORMAN Dua – duanya iya
PENELITI Dua – dua yang bermanfaat iya.
Ya, kan ada kayak saya yang gak tahu apa kegunaan hepatitis b,efek
INFORMAN
sampingnya. Bagi orang awam bagus la.
PENELITI Tertarik gak ibu dengan sistem aplikasi ini?
INFORMAN Ya.
Tertarik iya. Kira – kira ada gak nanti upaya ibu untuk mahu
PENELITI
mempromosikan ke teman teman atau yang sekiranya…
INFORMAN Iyaa bisa. Kan waktu sama ibu - ibu itu bisa.
Ada gak menurut ibu kendalanya dari sini atau kekurangannya atau
PENELITI
saran untuk kami terhadap pengingat aplikasi ini?
INFORMAN Err apa iya?
PENELITI Kekurangan atau saran untuk kami misalnya.
Err.. karena kan di sini sudah ada kegunaannya efek sampingnya
ada, dan sekarang ini kan, tahu orang tua itu kan gak semuanya
langsung orang tua mau begitu kan. Ngerti atau apa aje gitu kan.
Dalamannya yang lebih dikasi supaya kayak saya, anak saya yang
INFORMAN
besar itu belum saya rubella-in karena saya masih….err… gitu la ya.
Ini mungkin kalau dengan adanya aplikasi ini, disitu sudah lengkap.
Karenakan lain ditanyakan tapi lain yang diomong.Kalau disini kan
sudah jelas dari kesehatan.
Misalnya kendala dalam aplikasi ini, misalnya ini kan karena
PENELITI aplikasi harus punya android kemudian harus ada paket internet. Jad
itu, kira – kira jadi kendala gak ibu terhadap pengguna ini?
INFORMAN Gak juga sih. Karena kebanyakan sekarang sudah guna android.
PENELITI Iya… Baiklah ibu, itu aja. Terima kasih banyak ya ibu.
INFORMAN Sama - sama

INFORMAN : Linda (Ibu)


HARI/TANGGAL : Rabu / 26 November 2018

63
TEMPAT : Posyandu Delima
Ibu tahunya imunisasi dasar apa-apa saja ya bu? Oh iya sebelumnya
PENELITI
namanya siapa ya bu? Usianya?
INFORMAN Linda. 28 tahun.
PENELITI Anaknya sudah?
INFORMAN Satu
PENELITI Yang imunisasi dasar tadi bu, apa-apa saja ya bu?
Lupa... Ga ngerti pula pokoknya imunisasi udah, (berarti) udah
INFORMAN diimunisasi awak gitu aja. Kan biasa dikasih taunya ini tapi awak
lupa.
Kalau anak ibu biasanya pakai apa bu pengingat imunisasinya?
PENELITI
Misalnya KMS, kadernya...
INFORMAN Oh kami pakai buku.
Nah jadi kan bu imunisasi dasar ada lima jenisnya dari pemerintah..
Yang pertama Hepatitis B. Itu untuk mencegah Hepatitis B. Baru
yang kedua BCG untuk mencegah penyakit TB. Yang ketiga ada
namanya umm... DPT yang ini ada tiga penyakit difteri, pertussis,
PENELITI sama tetanus. Kemudian ada polio tau kan bu yang sakit ini yang
lemah tungkainya. Trus ada campak. Nah itu bu yang dasar dari
pemerintah. Jadi bu ada jadwal-jadwalnya dari KMS itu. Ibu pernah
dengar ga ada aplikasi dari handphone gitu untuk pengingat
imunisasi.
INFORMAN Gak, gadak pulak di hp awak yang kek gitu.
Jadi kan bu, dari USU sendiri ada dia buat aplikasinya. Nah jadi ada
aplikasi yang bisa di download namanya GO-IMM. Kayak-kayak
gojek. Nah ibu bisa mendapat informasi seputar imunisasi itu
sendiri. Apa manfaatnya, dosisnya, efek sampingnya. Banyak kan
orang takut kan bu mengenai efek sampingnya terus kurang tahu
PENELITI
atau mengerti. Nah ini juga ada jadwal-jadwal untuk mengingat jadi
ibaratnya besoknya imunisasi sebelumnya itu H-1 udah ada
alarmnya jadi ibu ga lupa. Kan salah satu kendalanya tadi lupa. Jadi
ibu bisa buat nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir jadi untuk
buat jadwal. Jadi kita ga lupa-lupa. Ini juga ada info imunisasinya,

64
imunisasi apa aja yang anak ibu harus dapat. Hepatitis B
imunisasinya apa, efek sampingnya apa, ada informasinya semua
lah bu, bagus untuk dibacalah bu. Dimana imunisasinya anak ibu?
INFORMAN Di Siti Harfah
PENELITI Ada kadernya ga bu yang biasa ngingetin disini?
Aku pertama sebulan tinggal disini ada memang di Garu I ini
tempatnya Pak Kepling kan? Ada memang orang pernah datang
INFORMAN kemari. Imunisasi ya bagi yang punya anak kecil katanya. Kata
orang pas awak gak di rumah. Oh tadi dimana? Ada imunisasi
disitu. Ada memang yang ngingetin tiap bulan.
PENELITI Kira-kira bagaimana pendapat ibu mengenai aplikasi ini?
INFORMAN Baguslah. Awak pun perlu juga itu. Biar selalu ingat kan gitu?
PENELITI Bagus dari segi apa boleh dijelaskan bu?
Yahh.. untuk kesehatan anak awak. Itu ajalah. Ada informasinya ada
INFORMAN
pengingat awaklah.
Ada ga bu kekurangan dari aplikasi ini? Bisa dijelaskan kira-kira
PENELITI
kekurangannya?
Ya kalau ga ada internet ga bisalah awak tengok kan gitu. Kalau
INFORMAN nanti ada akses internetnya bisalah awak tengok. Yah sebulan sekali
pastilah ada gitu meskipun di awal-awal. Itu aja.
PENELITI Saran ibu ada ga bu mengenai aplikasi ini?
INFORMAN (Menggeleng) Ga ada. Apa mau dibuat sarannya?
PENELITI Atau nanti ibu download dulu..
INFORMAN Iyalah nanti kita download dulu nanti kita komentar ya.
Kalau sudah bagus nanti kasih tahu lah ya bu. Manatau membantu
PENELITI
untuk imunisasi
INFORMAN Iya ga masalah

INFORMAN : Sofia (Kader)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
PENELITI Atas nama ibu siapa, bu?

65
INFORMAN Sofia
PENELITI Sofia..
INFORMAN Ibu di meja 1
PENELITI Pendaftaran?
INFORMAN Pendaftaran.. he eh..
PENELITI Ibu usianya berapa tahun, bu?
INFORMAN Ha?
PENELITI Ibu usianya berapa tahun, bu?
INFORMAN 62
PENELITI 62, udah menjadi kader?
Udah menjadi kader berapa tahun ya.. udah lama.. gak lah.. udah
INFORMAN
lama lah dek
PENELITI Udah lamanya berapa tahun?
INFORMAN Udah lama.. sekitar enggaklah 10 tahun
PENELITI Lebih?
INFORMAN Yah sekitar segitulah kayaknya
PENELITI Pekerjaan ibu?
INFORMAN Ibu gak kerja
PENELITI Oh, ibu rumah tangga
INFORMAN Ya, ibu rumah tangga
PENELITI Jadi, bu disini kan ee.. rutin dilakukan imunisasi di Posyandu ini
INFORMAN He eh.. setiap rabu keempat
PENELITI Oh.. rabu minggu keempat
INFORMAN Rabu keempat, hari rabu.. setiap rabu
Kalau disini metode untuk mengingatkan masyarakat untuk bawa
PENELITI
anaknya imunisasi pakai apa ya bu?
INFORMAN Diumumkan
PENELITI Diumumkan di?
INFORMAN Di masjid
PENELITI Oh.. di masjid
Ya, di masjid, nanti kalau kita jumpa sama ee.. itu kawan – kawan ya
INFORMAN
itu dibilangin gitu, nah itu kalo misalnya kita mau ee.. imunisasi

66
diumumkan sama pak Kepling gitu
PENELITI Melalui Kepling gitu rumah ke rumah…
INFORMAN He eh iya pak kepling.. iya..
PENELITI Ada.. melalui SMS gitu pernah bu? Melalui SMS..
Ada juga, melalui telepon kalau anaknya gak datang misalnya dia
INFORMAN bisaanya datang setiap bulan ya kan.. tau – taunya gak datang ya kita
telepon gitu ataupun SMS ataupun WA ya.. gitu
Kalau pakai yang kayak diumumkan tadi itu, kira – kira efektif gak,
PENELITI
bu? Berjalan gak imunisasinya?
Ya berjalan, Insha Allah berjalan. Ini tadi mau diumumkan mati
INFORMAN
lampu.. ga ada..
PENELITI Diumumkan itu tiap berapa hari sebelum imunisasi bu?
INFORMAN Waktu imunisasi..
PENELITI Waktu imunisasinya diumumkan? Di hari H nya?
He eh.. iya iya.. di hari H nya, cuman kan kalau itu kan ini ibu – ibu
INFORMAN
muda ini kan udah pada tau setiap bulannya itu hari rabu gitu
PENELITI Oh langsung datang..
He eh.. langsung datang tapi tetap diumumkan gitu biar.. biar ingat
gitu, kadang – kadang kan lupa ya kan. Oh ya lupa, ih lupa aku, kok
INFORMAN gak imunisasi, ih lupa loh bu, gitu.. jadi, setiap apa itu ya disitu
imunisasi, disitu diumumkan gitu. Yah taulah ibu – ibu ya kan
banyak pekerjaan..
PENELITI Sering lupa..
INFORMAN Ya.. suka lupa
PENELITI Ibu sebelumnya punya handphone android ? Hp kayak gini?
Ibu? Punya,,tapi ibu gak itu.. gak.. ibu pakai selfie – selfie aja kalo
INFORMAN
pergi – pergi, ibu pakai ini aja yang gampang – gampang aja ibu
Jadi ibu pernah dengar gak aplikasi pengingat imunisasi yang di..
PENELITI bisa didownload di internet gitu, sebelumnya ibu pernah dengar
melalui aplikasi jadi kita ingat untuk imunisasi gitu?
INFORMAN Ooh.. ya pernah juga dengar
PENELITI Pernah dengar?
INFORMAN Pernah dengar juga kan anak ibu kan ada juga ini kalau misalnya

67
kawan – kawan ibu ya tetap di hp dia gitu.. kalau ibu ada acara -
acara gitu kan kalau sekarang kan pakai android aja, ya kan, ada
nomornya, nomornya pun ada disini sama ibu, ada nomor anak ibu..
Bukan, maksudnya ada kayak aplikasi handphone, aplikasi android
PENELITI
kayak gini salah satunya Go – Imm
INFORMAN Oh.. imunisasi lengkap iya..
Jadi nanti kan misalnya kegunannya dikasih tau kan bu cara
PENELITI jadwalnya kapan – kapan aja.. jadi nanti kan bu, pakai aplikasi ini
kita bisa buat jadwal imunisasi..
INFORMAN Oh gitu..
Pertama, kita tulis ee.. nama anaknya, di data lah, jenis kelamin
PENELITI
sama ee.. tanggal lahirnya
INFORMAN Oh ya.. he eh.. kami kalo data pakai ini (buku) aja
PENELITI Oh ya
Ya.. terus terang aja ibu bilang, kami kalo data kan sering dari
INFORMAN
puskesmas, pakai itu kami catat aja he eh..
PENELITI Nanti kan, udah didata kan bu..
INFORMAN He eh..
Nanti abis didata, nanti kita langsung.. dibikin jadwal imunisasinya
PENELITI
otomatis
INFORMAN Oh gitu
Jadi, ee.. hepatitis B misalnya kan usia baru lahir selanjutnya bulan
kedua, tiga, empat.. jadi nanti pokoknya pakai aplikasi ini udah
PENELITI
dikasih taunya bulan depan adek ini dapat imunisasi ini, bulan
depannya lagi dapat imunisasi ini ini
Ha iya.. Tapi kami suka emm.. apa kalo dari jurimnya ada ini ini ini,
INFORMAN
seperti apa kemarin apa itu ee.. campak apa itu?
PENELITI MR?
Ha iya MR kemarin, yaudah dari ini aja gitu, tetap tau kami, tetap
INFORMAN
tau gak pernah ketinggalan
Jadi, bu nanti kan udah diisi data anaknya, nanti keluar ee..
PENELITI jadwalnya, jadi misalnya besok ee.. tanggalnya ini imunisasi, nah
H-1 sebelum imunisasi sudah diingatkan handphone ini, aplikasi ini

68
gitu, ada alarmnya gitu mengingatkan bahwa besok si adek harus
imunisasi
INFORMAN Oh gitu.. jadi gampang ya..
PENELITI Iya..
INFORMAN Kadang – kadang gak semua yang punya, susah juga dek..
PENELITI Gak semua punya handphone gitu ya..
Gak punya handphone orang semua, kadang – kadang punya ini
INFORMAN
gak..
PENELITI Gak punya aplikasinya..
He eh.. iya..buktinya ini gak punya, ini gak punya, cuma handphone
INFORMAN
gini –gini aja, ibu ini aja pun ee..gak punya
PENELITI Bermanfaat tapi tidak semua kalangan
He eh.. iya gitu.. Kan ada grup - grupnya ini, ibu kalau masuk grup
INFORMAN ke apa.. anak ibu aja, misalnya ada acara – acara gini udah oh ini, oh
ma ini ada ini ini ini.. oh ya.. gitu aja ibu, he eh..
Emm kira – kira dengan adanya aplikasi ini, gimana menurut ibu,
PENELITI
bisa membantu?
Bisa lah.. bisa membantu lah, cuman itulah kalau mendata kami
INFORMAN
masih pakai..
PENELITI Manual..
INFORMAN Ya.. manual aja, gak pakai – pakai hp
Tapi kan setidaknya mengingatkan orang itu misalnya kan gak perlu
PENELITI
lagi Kepling gitu mungkin kan bu, jadi bisa sedikit mengurangi…
INFORMAN Kerjaannya ya kan?
PENELITI Kerjaannya he eh..
INFORMAN Iya betul.. betul.. betul..ya.. ya..ya..
PENELITI Ada gak bu, kira – kira masukan atau saran untuk aplikasi ini, bu?
Ya, kalau saran ibu ya memang bagus, memang bagus, bermanfaat
kan, ya.. untuk memudahkan gitu ya, dek ya..itulah ya kalau menurut
INFORMAN
ibu cuman kan ya ibu gak pakai, terus terang aja ibu bilang gak
pakai ibu
PENELITI Hehe.. ibu sendiri udah tau soalnya kan
INFORMAN He eh.. iya ibu udah tau , udah ingat, udah apa, tapi ibu gak pakai ini

69
cuman ada ibu punya untuk selfie – selfie aja kaalu pergi – pergi,
taulah nenek – nenek ya kan pokoknya pakai hp aja paling buat sms
kalau ada apa – apa gitu
PENELITI Udah, makasih banyak ya bu..
INFORMAN Iya.. iya.. sama – sama..

INFORMAN : Sriati (Kader)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
PENELITI Ibu, ee.. atas nama siapa ya bu?
INFORMAN Atas nama Sriati
PENELITI Usianya bu?
Usianya 54 tahun, saya sebagai timbangan, tugas saya di meja
INFORMAN
timbangan
PENELITI Selama jadi kader bu, apalah yang paling berkesan?
Saya berkesan itu menerima anak di Posyandu itu dengan baik, kalo
dia bagus, ya kita kerjanya bagus baik yak an, ya itu ajalah
INFORMAN
berkesannya saya bangga karena ada Posyandu disini saya dipakai
sampai bertahun – tahun
PENELITI Udah berapa tahun bu?
INFORMAN 30
PENELITI Oh 30
INFORMAN Selama Posyandu saya ikut
PENELITI Ibu, disini kan, di Posyandu ini kan juga rutin dilakukan imunisasi..
INFORMAN Iya
Nah, kalau metode pengingat imunisasi disini pakai apa ya, bu,
PENELITI
untuk mengingatkan jadwal imunisasi?
Kami kan jadwal imunisasi kalau dari jurim bilang ada vitamin A,
kami vitamin A, kalo ada vitamin B baru, diadakan kami setahun 2
INFORMAN
kali, bulan 8 sama bulan 6, vitamin A sama vitamin B, ee… vitamin
merah sama vitamin biru.
Enggak, yang untuk.. kan disini kan kegiatan salah satu kegiatannya
PENELITI
ada untuk penyelenggaraan imunisasi..

70
INFORMAN Oh, ada iya.. he eh, he eh..
Iya..biasanya dari ibu sebagai kader selama bertugas, nah itu
PENELITI mengingatkan kepada masyarakat itu bagaimana untuk imunisasinya
gitu, apakah melalui KMS, atau pesan dari kader?
KMS..karena ditengok dari buku KMS itu vitamin apa dia, suntik
INFORMAN
apa dia, itu aja
Itu melalui door to door ya bu? Maksudnya pintu
PENELITI eee..pengumumannya pada masyarakat melalui bagaimana?
Didatangi?
INFORMAN Kami kan diumumkan di masjid
PENELITI Oooh.. diumumkan di masjid
Ha iya, bapak Kepling kan diumumkan di masjid, mereka datang
INFORMAN kemari bawa buku KMS itulah dia menunjukkan, baru tau dia
vitamin apa, suntik apa dia di buku itu
PENELITI Catatannya udah disitu?
INFORMAN Iya
PENELITI Ooooh…. Oh ya, sebelumnya ibu ada handphone?
INFORMAN Ada
PENELITI Handphone kayak gini, android ya?
INFORMAN Yaa
Ibu pernah dengar aplikasi yang bisa ngingatin jadwal imunisasi?
PENELITI Jadi dia nanti kayak ada alarmnya gitu untuk ngingatkan bahwa kita
ini, hari ini kita imunisasi..
INFORMAN Belum pernah
PENELITI Belum pernah ya..
Belum, karena kami kan udah tau waktu kami Posyandu, jadwal
INFORMAN
kami Posyandu, jadi disitulah tepatnya kami harinya..
PENELITI Ooh ..
Memang dari situ kami kan udah tau jadwal minggu keempat kami
INFORMAN
imunisasi,
PENELITI Sudah ada jadwal duluan?
Udah, kami minggu keempat Posyandu, jadi kami taulah tugas kami
INFORMAN
itu bahwasanya Posyandu kami hari apa, minggu ke berapa, udah tau

71
kami
Menurut ibu sebagai, kan udah 30 tahun kan udah jadi kader bu, ee...
apakah dengan KMS itu efektif bisa mengingatkan para ibu –ibu
PENELITI
untuk datang ke Posyandu untuk imunisasi? Maksudnya ee… ibu –
ibunya bolong – bolong gak imunisasinya?
INFORMAN Enggak, dari KMS itu enggak
PENELITI Berarti dari KMS itu cukup membantu lah ya?
Iya cukup membantu, dari situlah. Dan itukan kami membuka ada
INFORMAN buku pegangan kami, seandainya dia ketinggalan kami masukkan
buku, bulan berikutnya dia bawa baru kami catat
Iya, selama… selama ibu – ibu yang disini memang betul – betul full
PENELITI
lengkap?
INFORMAN Maksudnya?
Ada gak dari beberapa persentasi misalnya, sekian orang kadang
PENELITI mau lupa dia, jadi kayak miss lewat dengan jadwal yang seharusnya
gitu, bu? Gak datang dia ke Posyandu?
Kadang dia lupa, kadang anaknya sakit. Jadi bulan berikutnya kami
INFORMAN
isikan KMS- nya sama disuntik sama ibu jurim
Kalo lupa kira – kira antisipasi ibu, maksudnya cara ibu gimana
PENELITI
untuk mengingatkan kembali orang itu?
Kami bilang sampai jumpa lagi dan jangan sampai gak ingat. Karena
INFORMAN itu kan anaknya suntikan apa di bulan ini, kalau bulan besok udah
lain suntik, ya kan.
Berarti selama ini ngingatin keluarga untuk imunisasi itu dari masjid
PENELITI
lah ya, bu?
Iya, bapak Kepling yang pidato nanti di masjid. Kalau kami dari adat
INFORMAN
atau departemen apa disuruh mendata, kami mendata.
PENELITI Oh, berarti datang satu – satu ke rumah?
INFORMAN Iya
Jadi, bu, ini kan aplikasi pengingat, ee… pengingat imunisasi, ibu
bias download nanti di Play Store namanya Go- Imm, dia pengingat
PENELITI
imunisasi. Jadi, pakai Go-Imm ini bisa dibuat jadwal imunisasinya,
nah ditulis namanya, jenis kelamin, tanggal lahir..

72
INFORMAN Oh ya, data lah ya..
He eh.. data awalnya, data bayinya, nah nanti langsung.. nah disini
PENELITI langsung udah keluar imunisasi dasarnya, apa – apa aja yang harus
didapat si anak itu.
INFORMAN Suntik apa ya..
Iya.. bulan – bulan, pokoknya jadwal – jadwal udah ada, bulan ke-
segini dia dapat apa, bulan ke-segini dia harus dapat apa gitu, dan
nanti kalau misalnya… misalnya lah si adek ini imunisasi, jadi satu
PENELITI
hari sebelumnya itu ada pengingatnya, jadi kayak ada alarmnya gitu,
besok imunisasi gitu. Jadi, eee... dengan adanya aplikasi kayak gitu,
kira – kira gimana tanggapan ibu dengan adanya aplikasi itu?
Bangga jugalah kita, karena udah ada yang memberitahu mereka, ya
kan. Bangga kita ya kan. Kita- kita lagi cerita gitu kan, kita kasih
INFORMAN
berita, orang itu udah tau dari berita tadi ini yak an, jadi kami bangga
lah, orang itu udah tau sendiri.
PENELITI Mempermudah pekerjaan kader juga lah ya?
INFORMAN Mempermudah hubungan kader sama kami sama Posyandu, ya kan.
Jadi, misalnya kalau.. tadi kan udah ibu bilang ini mempermudah,
PENELITI kira - kira ibu setuju gak untuk mempromosikan kayak gini kepada
ibu – ibu yang di sini Posyandu?
Kalau kami setuju aja, karena meringankan kami juga biar orang ini
INFORMAN tau lebih baik, lebih bagus, ya kan. Jadi, orang itu enggak lari dari
bulan besok manatau lupa ke Posyandu.
Lebih banyak manfaatnya lah ya, bu. Kira – kira ada gak kekurangan
dari aplikasi ini? Misalnya, pendapat ibu lah, misalnya, karena ini
PENELITI
menggunakan handphone android pasti kan butuh data atau segala
macam jaringan, kira – kira menurut ibu gimana?
Menurut kami ya kayak manalah, bagus – bagus ajalah tapi ibu yang
di data itu gimana.. kalau kami ya bagus, ya kan. Kalau kami ya..
namanya dikasih keringanan ya Alhamdulillah bagus, ya kan. Itu
INFORMAN
ajalah dari kami.kalau kami nerima aja kan pekerja Posyandu, jadi
apa yang disarankan ibu dokter muda ini kami bersyukur, dapat
keringanan kami, jalan kami, bahwasanya orang itu ngerti ya kan

73
sebelumnya.
PENELITI Oke.. itu aja ya bu, makasih banyak ya bu..
INFORMAN Iya.. makasih ya..

INFORMAN : Sutinah Nasution (kader)


HARI/ TANGGAL :Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima

PENELITI Atas nama ibu apa buk?


INFORMAN Sutinah Nasution
PENELITI Udah berapa tahun buk jadi kader?
INFORMAN Iiii udah berapa tahun ya? Belasan? Udah berapa tahun? Lama kali udah
kan?. Dari mulai berapa buk? Udah lama kan buk? Ada 15 tahun? Samalah
sama ibu-ibu itu.
PENELITI Oh sama. Sama ibu itu ya. Ibu kalau mengingatkan masyarakat disni untuk
imunisasi biasanya pakai apa buk?
INFORMAN Kalau jumpa gitu, ibu kasih tau. Cumankan dari apa, pas hari-hari ini
diapakan di mesjid
PENELITI Oh diumumkan di masjid?
INFORMAN Haah, tapi kalau jumpa gitu sebelum hari-H nya udah ibu kasih tau lah kalau
jumpa- jumpa aja. Ibu pesankan gitu.
PENELITI Ibu pesankanlah ya
INFORMAN Kalau jumpa langsung dibilang langsung. Kalau gak yaa
PENELITI Menurut ibu dengan metode yang seperti itu tingkat keberhasilan untuk
mengajak ibu-ibu datang, bagus atau enggak? Atau masih ada aja ibu-ibu
yang gak datang atau lupa?
INFORMAN Sebenarnya lebih enak memang langsung gitu. Tapi yah kan nanti diulang-
ulangi lagi dengan itu tadi ya kan. Dengan pengumuman di masjid. Ah
itulah lebih dengar. Cuman itu kemaren kurang dengar. Kan kalau ibu yang
dekat-dekat sini malah langsung itu ibu. Karna ntah jumpa neneknya gitu.
PENELITI Berarti langsung jumpain lah gitu biasanya disini ya?
INFORMAN Tapi kadang itu pun ya kan ada juga yang gak apa. Kayak ini, eh kita ini
orang bengkel belom ada yang datang. Padahal disini, dekat no.13 ini. dekat

74
kali, tapi kok belom ada yang datang ni satupun
PENELITI Berarti masih ada lah yang enggak datang dengan pengingat yang dari
masjid lah ya? Nah, jadi buk, kami dari USU itu ada aplikasi pengingat
imunisasi tapi harus menggunakan hp yang bisa internet. Yang Android lah.
Gitu
INFORMAN Sementara ibu gak pande pake. Diapakan ke apa orang itu aja ya. Atau gini
ya, eceknya kalau gak pake Android pun di missed call aja pun mungkin
mereka bisa inget itu ya
PENELITI Biasanya telfon ya buk?
INFORMAN Oh Caranya lebih bagus gitu?
PENELITI Jadi ini ada pengingatnya. Ini ada aplikasi di handphonne ibu. Ini namanya
GO-IMM pengingat imunisasi. Jadi cara pakainya itu
INFORMAN Oh memang ada? Tapi kalo kami yang gak pake itu kek mana pulak?
PENELITI Makanya ini mau memperkenalkan sama ibu bahwa sekarang ada.
INFORMAN Oh, sekarang ada?
PENELITI Sekarang ada aplikasi untuk mengingatkan imunisasi. Jadi dari aplikasi ini
pertama nanti kita buat, kita data dulu anaknya. Namanya siapa, jenis
kelaminnya, tanggal lahirnya. Nah nanti kalau udah di isi, otomatais
langsung keluar jadwalnya. Kapan aja dia mau di imunisasi.
INFORMAN Terus tau dia ya?
PENELITI Ahhh Nanti langsung dikasih tau, jenis imunisasinya apa, kapan mau di
imunisasi, langsung keluar semua. Jadi nanti dia aplikasi ini mengingatkan
jadwal imunisasinya itu satu hari sebelum dia imunisasi. Jadi dia bunyi
kayak alarm gitu.
INFORMAN Jadi kita nge-bell gitu?
PENELITI Enggak, Nanti ibu-ibu yang punya anaknya dia kan punya handphone
Android, nanti dia isi data anaknya sendiri. Nanti keluarlah kapan anaknya
perlu imunisasi. Misalnya…
INFORMAN Oh dia yang ngisi?
PENELITI Misalnya besok, berarti.. oh besok, hari ini alarm nya bunyi. Nah besok dia
ke posyandu untuk imunisasi. Jadi kan lebih mempermudah kerja kader.
Kalau misalnya kaderkan harus ngumumin misalnya satu-satu. Nah dengan
adanya aplikasi ini, jadi ibu-ibunya tau kapan mau imunisasi. Jadi dia

75
datang sendiri. Jadikan ibu-ibunya gak lupa. Gak missed imunisasinya. Jadi
gak ada yang bolong-bolong imunisasinya. Kira-kira gimana tanggapan ibu
dengan adanya aplikasi ini?
INFORMAN Ya lebih mempermudah lah. Ya kan?
PENELITI Menurut ibu dengan warga disini apakah ini bisa diterapkan gak?
INFORMAN Kalau mereka punya itu bisa lah itu. Cuman ya sekarang mereka punya
gak? Itu pulak ya kan?
PENELITI Karna kan kalau misalnya dengan KMS kan bisa aja dia lupa dimana
KMSnya ditaroknya gitu. Jadi dengan adanya aplikasi ini lebih
mempermudah lah kalau ibu-ibunya sibuk. Kan ibu-ibu sibuk nih. Jadi
misalnya dia lupa bahwa besok ada imunisasi, nah hpnya hari ini tuh
berbunyi. Ingetin anaknya dibawa imunisasi. Kira-kira ibu mau gak
mempromosikan tentang aplikasi ini kepada ibu-ibu supaya mempermudah
ibunya juga?
INFORMAN Mempromosikannya.. yah itu tadikan dia harus punya ini kan. Kalau apa
gak bisalah kan?
PENELITI Yah itu lah kelemahannya dari aplikasi ini. kan harus punya handphone.
Handphonye yang harus smartphone, hanphonenya juga harus punya
internet, perlu data.
INFORMAN Kalau yang gak, ya gak bisalah kan.
PENELITI Iya… Baiklah buk, itu aja. Terima kasih banyak ya buk

INFORMAN : Hj. Sumingsih (kader)


HARI/ TANGGAL : Rabu/26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
PENELITI Ibu namanya siapa, bu?
INFORMAN Hj. Sumingsih drh
PENELITI Bu Hj. Sumingsih. Ibu sudah berapa lama menjadi kader, bu?
INFORMAN Di jaman tahun berapa ya. Udah, udah tua kali lah. Udah sepuh lah.
Kami waktu itu ada penataran di asrama haji 4 hari mengenai
kelangsungan hidup anak. Nah sesudah itu masuk Posyandu. Berapa
puluh tahun lah. Ini udah pensiun dah 10 tahun pensiun. Udah 10 tahun
pensiun. Jadi misalnya umur ibuk 70 tahun misalnya.

76
PENELITI Masih sehat ya buk.
INFORMAN Iya doain ya. Udah sepuluh tahun ibu pensiun. Kalau guru kan 60. Nah
inilah masuk tahun ke-10.
PENELITI Bu, Guru ya buk?
INFORMAN SD Negeri 24. Sesudah itulah Posyandu sampe sekarang. Udah sepuh
kan? Hahaha
PENELITI Jadi, Ibu menurut ibu imunisasi itu pentng atau enggak?
INFORMAN Penting. Penting lah
PENELITI Kalau disini jadwal imunisasinya kek mana buk?
INFORMAN Suster ya. Dari jadwalnya dari suster kan. Kadang jurim kan.
PENELITI Terus, kalau metode pengingat imunisasi disini tu gimana buk?
INFORMAN Ada catatatannya kan. Suster ada, meja 4 pun ada ya kan.
PENELITI Jadi susternya itu yang mengingati ibu jadwal imunisasinya itu lah
INFORMAN Ada dari KMS nya itulah.
PENELITI Oh dari KMS ya
INFORMAN Ada pedomannya kan dari situ. Ntah ada yang terlambat karna sakit atau
apa, nantikan susternya kan beritakan ke orang tua balita yak an.
PENELITI Gimana buk?
INFORMAN Nantikan ora.. kan suster mengingatkan orang tua. Kalau udah
terlambat. Misalnyakan bulan yang lalu demam kan gak hadir Posyandu.
Itu berikutnya kan, Nantikan suster yang ngasih tau.
PENELITI Oh, ngingetinnya lewat apa buk?
INFORMAN Dari…. KMS itu
PENELITI Ooooh Dari KMS lah pokoknya semuanyalah
INFORMAN Haa iya lah…. Kalau gak salah. Karna ibuk meja sana. Meja
penimbangan. Yang meja ini kan ketua. Ketuanya pergi ke Aceh, nah
ibuk kemari . di rokerlah gitu
PENELITI Jadi kan buk gini, dari FK USU. Sebelum itu, ibu ada hp smartphone
kek gitu? Hp Android?
INFORMAN Gak punya
PENELITI Gak punya ya? Jadi kan buk, disini biasanya metode pengingat untuk
mengingatkan imunisasi ke warga itukan lewat KMS ya kan buk?
INFORMAN Iyalah, kartunya. Kadang sama suster lagi lebih tau, ya kan?

77
PENELITI Ibuk tau gak ada aplikasi di hp yang bisa mengingatkan jadwal
imunisasi?
INFORMAN Namanya gak punya WA, gak punya … sayangku buah hatiku.
PENELITI Kalau dari teman-temannya, atau anak-anaknya ibu ada dengar kek ada
aplikasi yang bisa imunisasi?
INFORMAN Kalau mengingatkan orang untuk jadwal imunisasi ya? Gak ada. Itu gak
ada kan? Iya makanya tadi ibuk bilang. Yang bisa dijawab, ibuk jawab
kan gitu kan. Karena kita itu gak punya WA. Nah itu
PENELITI Jadi kan belum pernah dengar ni ya buk. Jadi mau memperkenalkan
sekaligus lah ya, ini ada aplikasi namanya GO-IMM/ Nah, GO-IMM ini
aplikasi untuk mengingatkan jadwal imunisasi.
INFORMAN Oh iya…
PENELITI Jadi nanti buk, ininya kita masukin data-data anaknya. Nah nantikan
data-data anaknya udah ada trus nanti keluar kapan aja jadwal
imunisasinya. Nah hari seb… satu hari sebelum jadwal imunisasi nanti
hp nya bunyi. Ada bilang besok imunisasi, jadikan ibu-ibu yang kaau
misalnya sibuk atau lagi lupa KMS nya dimana, dengan ini kan bisa
terbantu. Karna kan rata-rata sekaranag orang sudah menggunkan
smartphone. Jadi mungkin membantu dengan aplikasi ini. Menurut ibu
bagaimana?
INFORMAN Baguslah iya. Iya kan?
PENELITI Kan KMS ini sering rusak-rusak atau hilang. Menurut ibu dengan
adanya aplikasi ini apakah sangat membantu bagi kader untuk ini?
untuk mendukung program imunisasi?
INFORMAN difotokopi biasanya kalau yang rusak. Kadang kan lebih gampang pake
ini kita kan. Di fotokopi ada sama ibuk kadernya. Kalau gak KMS kan
kita gak tau pedoman untuk berikutnya apa, iya kan? Sunikan apa
begitu.
PENELITI Dengan adanya aplikasi ini kira-kira membantu gak buk? Menurut ibu?
INFORMAN Kalau pake WA membantu kalau gak pake WA kayak ibu. Gak punya
WA. Gak ngerti ya kan. Iya kan? Namanya nenek-nenek ya kan? Gak
ngerti
PENELITI Terima kasih ibu

78
INFORMAN : Ibu Mala (Petugas Kesehatan)
HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
Selamat Siang bu, kami dari FK USU bu bersamaan dengan Puskesmas
PENELITI
Amplas untuk ada yang wawancara dan wawancara di rekam boleh ya bu?
INFORMAN Boleh….boleh.
PENELITI Sebelumnya ibu sebagai juru imunisasi ya bu di Posyandu ini.
INFORMAN Iya.
Kira-kira bu, imunisasi itu kira kira ada berapa banyak ya bu yang
PENELITI
dilakukan di sini ada berapa yang wajib bu kira kira?
INFORMAN Imunisasi dasar lengkap
PENELITI Apa aja bu kira kira?
Kalau di posyandu…BCG, DPT-HB-HiB, Polio Oral sama Polio Suntik,
INFORMAN sama sekarang dulukan disebut dia Campak tapi setelah sejak Agustus kita
sudah ganti dengan Rubella MR
Oh MR ya bu. Kalau daerah ini bu kira kira sudah berapa banyak cakupan
PENELITI
imunisasinya kira-kira sejak ini?
Kalau dia pelayanan di posyandu ini, kan tadi pertanyaannya dilingkungan
INFORMAN
ini atau di posyandu ini?
Posyandu ini atau pengetahuan ibu di mana puskesmas yang ibu bertugas
PENELITI
atau dari pengalaman ibu lah?
Beda loh….Kalau di puskesmas di layannya beda… Kan ada 70 tahap
INFORMAN
kalau di posyandu cumaan 1 lingkungan.
PENELITI Cumaan 1
Kalau di satu lingkungan ini mereka mendapat pelayanan imunisasi bukan
INFORMAN cumaan di posyandu karena ada di sini dekat dekat sini banyak pos
imunisasi.
PENELITI Klinik, klinik
Iya…Seperti Klinik Asiah, Klinik Mimi jadi kalau yang datang ke posyandu
INFORMAN
hitungnya yang paling ada 20%.
PENELITI Oh gitu ya Bu.

79
Walaupun mereka sudah imunisasinya lengkap tapi padamnya mereka
INFORMAN
banyak ke Klinik.
PENELITI Hmmm oh ya
Pos Pos Imunisasi yang terdekat karena di sinikan terbatas dia mulai jam 9
INFORMAN
pagi sampai jam 12
Terus berapa….. Ini kalau kita misalnya mengajak ibu datang ke posyandu
PENELITI itu metode yang kita pakai apa ya bu? Untuk mengajak oh ya bu kita ke
posyandu mungkin….
INFORMAN Masih manual la
PENELITI Masih manual gi mana bu manual pakai sms atau….?
INFORMAN Ya seperti ini sebelum pulang dipesankan bulan depan datang
PENELITI Ohh
Satu hari sebelum pelaksanaan kadernya ada memanggil ikut rumah, ada
INFORMAN yang dekat dekat rumahnya, ada yang telepon, ada yang langsung mereka
menginatkan satu satu ke rumah bagian masa diingat orangnya.
Oh menurut ibu apakah usahanya berhasil bu kira kira apakah memang
PENELITI
berhasil mendatang pasien ke mari bu?
Sebenarnya kalau dari segi jumlah kunjungan percentnya tadi kan gak
berhasil datang kemari kalaukan niat tadi untuk mendatangkan kemari tapi
mereka karena masalah waktu, itu ibu ibu kan ada yang memilih untuk apa
lagi yang kerja disini kan pada umumnya ibu ibu nya pada banyak kerja
INFORMAN
harusnya datang waktunya banyak sore sementara posyandukan terbatas
jamnya mulai pagi sampai siang. Jadi kalau pagi sampai siang hanya ibu ibu
rumah tangga doang…beberapa lah ibu rumah tangga yang di sini
banyakaan yang kerja.
Jadi bu kami dari USU ada bikin aplikasi untuk membantu mengingat, jadi
kalau pengunaan aplikasi ini mudah tinggal masukkan nama, jenis kelamin
terus masukin tanggal lahirnya, kalau kita pilih wajar nanti di bagian di
jadwal imunisasi ada muncul jadwal imunisasi apa aja yang untuk adik
PENELITI
tersebut, gitu bu. Selain itu ada info imunisasi bu, jadi di sini ada penjelasan
dikit penjelasan tentang imunisasi imunisasi apa yang wajib dari pemerintah
dan ada penjelasannya juga penyakitnya apa…Apa efek samping dari
imunisasi misalnya demam ya bu yang perlu untuk orang awam tahu gitu ya

80
bu terus ada yang sedikit bahas penyakit yang dia dilindungi dari imunisasi
ini. Errrrhmmm untuk sebagai informasi pada masyarakat kalau menurut ibu
padangan ibu terhadap aplikasinya?
Ini aplikasinya sangat bagus cumaan kan sosialisasinya pun masyarakat gi
INFORMAN mana itu karena kan iya iya yang jelas ini bagus tapi pelaksanaan sosialisasi
ke masyarakat tidak jangkup.
Kira kira….kalau….kira kira kalau membanterasnya gi mana ya bu
PENELITI
misalnya?
Yah mensosialisasikan ini secara yang lebih bagusnya kan harus kader
karena kader yang paling dekat dengan masyarakat kalau petugas hanya
INFORMAN beberapa jam di sini… kalau kadernya kan saat mereka ketemu saat ada
acara acara tertentu mereka acara keluarga dan lain lain bisa ketemu tapi
pada umumnya kader kami disini tua tua punya android aja enggak.
PENELITI Harus juga ya.
Iya pengaruh kadernya yang sudah pada lanjut usia….karena mereka yang
paling dekat kalau misalnya kami boleh aja kami sampaikan ke ibu ibunya
INFORMAN
langsung karena kamikan bertemu sama ibu ibu balita saat posyandu mereka
oke iya sangat bagus.
Hmm…….Berarti istilahnya kita butuh kerjasama ibu ibu kader gitu
PENELITI
supaya…
Memang kerjasama benar ada tapi…iya jelas kendala kalian lihat sendiri
INFORMAN
kan.
PENELITI Iya.
Kader kami yang punya android aja yang penting tahunya SMS dengan
INFORMAN
telepon.
PENELITI Oke…Hehehe…
INFORMAN Iya itu dia masalahnya.
PENELITI Jadi ada tambahan dari aplikasi ini mungkin yang dari ibu ada….
INFORMAN Ahhh kami…
PENELITI Masukkan ini lah, masukkan lah gitu
Oke Oke dengar…saya baru tahu ini ada aplikasi ini. Ini saya boleh tanya
INFORMAN
ya?
PENELITI Iya.

81
INFORMAN Ini kalian sendiri yang buat aplikasi ini ya dari…?
PENELITI Dari USU….Dari Universitas.
INFORMAN Ohh gitu iya? Jadi ada kemungkinan belum diterapkan ini belum?
Belum. Belum diterapkan bu. Kami cuma sosialisi kan sebelum diterapkan
PENELITI
harus survei dulu gi mana bagus atau gak mahu ditambahin
INFORMAN Oh gitu ya.
PENELITI Kalau ada masukkan gi mana masukkannya…
INFORMAN Saya mahu ingin ingin belajar dulu sebenarnya boleh gak saya belajar ini.
PENELITI Boleh.
INFORMAN Bisa saya tahu apa yang kurang apa yang harus ditambahkan.
PENELITI Coba kita bikin ya bu ya. Misalnya namanya A.
Errr aplikasi dari awalnya dulu gi mana coba… Kita membukanya berarti
INFORMAN
belum resmi ada di Google ini?
PENELITI Udah ada ibu.
INFORMAN Udah ada ya?
PENELITI Udah.
INFORMAN Apa namanya?
PENELITI Ibu cari Go-IMM…bentar ya…
INFORMAN Saya pun sudah lansia sebenarnya jadi agak iya iya
PENELITI Ini Go-IMM namanya.
INFORMAN Go-IMM ya.
PENELITI Go-IMM pengingat imunisasi dasar.
Go-IMM pengingat imunisasi dasar tapi kalau singkatan dibilang itu
INFORMAN pengingat PIT harusnya kalau yang menurut kami orang orang yang lama
tapi Go-IMM.
Iya tapikan ada aplikasi Gojek…Gojek….Biar lebih dekatnya…lebih terkini
PENELITI
gitu bu.
INFORMAN Ah ini buka aplikasinya…
PENELITI Ini kan di Instal daripada buka
INFORMAN Oke. Iya…Inilah dia
PENELITI Buat nilai imunisasi bu.
INFORMAN Kalau yang isi ini sapa ya?
PENELITI Bisa ibu sendiri, bisa petugas. Tergantung sapa yang…

82
INFORMAN Errr ibu sendiri yang belum tentu tahu…
PENELITI Karena ini cumaan isi jadwal tanggal lahir sama nama anaknya aja bu.
INFORMAN Oh gitu… bukan jadwal untuk berikutnya.
Enggak…enggak bu bukan untuk jadwal berikutnya. Misalnya kita bikin
PENELITI
untuk tanggal lahir sebulan yang lalu kita bikin ya. Tanggal 28 atau
INFORMAN 29 aja.
PENELITI 29 aja ya…
INFORMAN Gitu jam tanggal lahir…
Nah ini BCG yang pertama kan belum ada ini jadi muncul jadwalnya ohh
PENELITI dia dapat harusnya dapat Hepatits B1 sama BCG bareng nanti Polio-1,
Polio-2 ini ada tanggal berapa harusnya pada
Oke Oke Oke Untuk yang ini oke terus yang selanjutnya saya mahu tanya
INFORMAN yang lain ini jadwal imunisasi info imunisasi ini kalian buat berdasarkan
apa?
PENELITI Errr….Maksudnya bu?
INFORMAN Ini kaliannya ambil dari Google atau dari buku Permenkes?
PENELITI Ini dari buku Permenkes Bu.
Ohh kalau dari permenkes saya bisa akui tapi kalau kalian ambil dari
INFORMAN
Google saya gak terima
Enggak. Ini pengembang aplikasi ini berkerja sama dengan Universitas
PENELITI
Sumatera Utara dengan permenkes.
INFORMAN Dari permenkes.
PENELITI Iya dari permenkes.
INFORMAN Kalau dia ada dari permenkes saya mahu…
PENELITI Mahu Bersetuju ya.
INFORMAN Lanjut.
PENELITI Setuju ya bu ya.
INFORMAN Saya kalau berdasarkan dari Google saya gak menerima
PENELITI Kami juga gak mungkin dari Google sih kan bu.
INFORMAN Gak ada lagi yang lain.
Errr…Mungkin ini saja ya bu…Tadi mungkin pendapat ibu mengenai
PENELITI karena kadernya terus karena waktu kita yang terbatas di posyandu ini untuk
kendalanya… Oh mungkin itu menjadi masukkan untuk kami ya bu untuk

83
kedepannya ya bu….Terima kasih ya atas waktunya ya bu.

INFORMAN : Lena (Petugas Kesehatan)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima

PENELITI Selamat pagi bu. Kami dari Fakultas Kedokteran USU. Kami ada melakukan
penelitian tentang pemanfaatan aplikasi berbasis smartphone terhadap
imunisasi ya buk. Ibu sebagai juru imunisasi ya bu di posyandu delima ini?

INFORMAN Ibu sebagai petugas kesehatan disini.

PENELITI Oh sebagai petugas kesehatan ya bu. Jadi bu dari petugas kesehatan ada
berapa jenis imunisasi dasar wajib ya bu dari pemerintah?

INFORMAN Lima

PENELITI Apa saja ya bu?

INFORMAN BCG, Polio, DPT-HB, Campak. Tapi ada yang tambah sekarang, polio
injeksi ya…

PENELITI Kira-kira bu kita ini di Puskesmas Amplas ya bu untuk angka cakupan


imunisasi sudah berapa persen ya bu berjalan di puskesmas ini?

INFORMAN Sekarang? Sampai bulan Oktober?

PENELITI Iya bu sampai bulan Oktober ini.

INFORMAN Sudah ada lah sekitar delapan puluh persen lah kira-kira.

PENELITI Jadi kalau sistem untuk mengajak ibu-bu ke posyandu untuk imunisasi
biasanya menggunakan teknik metode apa ya bu yang dipakai disini? Seperti
dari jadwal kah atau kadernya kerumah-rumah kah? Sekiranya bagaimana ya

84
bu di puskesmas ini?

INFORMAN Pelaksanaanya di lapangan maksudnya? Untuk mengajak orang-orang ini?

PENELITI Iya bu dilapangan mengajak ibu-ibu bagaimana ya bu?

INFORMAN Kan kita sudah ada jadwal setiap bulan. Mereka sudah tahu, tapi begitu pun
kami selalu bilang dari toa masjid.

PENELITI Oh dari toa masjid ya bu.

INFORMAN Itu kita umumkan setiap bulan hanya untuk mengingatkan tapi mereka
semua sudah tahu semuanya.

PENELITI Izin bu sebelumnya ibu ada menggunakan smartphone Android?

INFORMAN Ada

PENELITI Jadi bu kami dari USU ada bekerja sama untuk membuat satu aplikasi bu
yang namanya GO-IMM ini untuk membantu mengingat imunisasi. Nah
disini cara penggunaannya gampang nanti tinggal buat jadwal sama nama
dan jenis kelamin dan tanggal lahirnya apabila kita tekan buat jadwal nanti
akan keluar jadwalnya. Setiap bulan satu hari sebelum tanggal imunisasi
berikutnya nanti ada muncul satu tanda notifikasi untuk mengajak ibu-ibu
untuk datang ke powyandu ata ke puskesmas begitu bu. Disini juga ada info
imunisasinya tadi ada lima kan ibu yang ibu sebut tadi disini ada disiini ada
informasi nya disni seperti hepatitis B itu pada dan ada gambar-gambarnya
juga. Semua imunisasi wajib itu ada disni. Bagaimana pendapat ibu
mengenai aplikasi ini apabila nanti kita sebarluaskan ke masyarakat?

INFORMAN Oh begitu ya. Bagus.

85
PENELITI Oh bagus ya bu. Kira-kira bu masalah nya ada ga ya bu atau kendala untuk
aplikasi ini?

INFORMAN Kendalanya mungkin apakah si ibu punya smartphone Android yang bisa
mengakses ini tadi. tapi saya rasa itu bagus untuk pengingat mirip jam beker
gitu ya. Bangun-bangun imunisasi-imunisasi. Bagus itu.

PENELITI Kira-kira apakah ada tambahan bu misalnya dari ibu oh bagusnya tambahain
lah ini untuk aplikasi ini pengembangannya?

INFORMAN Oh bias offline ini?

PENELITI Harus pake paket dia bu.

INFORMAN Kadang kendalanya beli paket juga ini. Kalau ada uang paketnya hahaha.
Dikirimi kan dari sini. kalau saya ga usah ini kan untuk masyarakat. Nanti
kalau masyarakat selalu seperti itu ya kan. Bu saya ga ada paket gimana
kalau dikirimin uang paket. Tapi boleh juga lah ini di terapkan.

PENELITI Baik lah bu. Sekian wawancara dari kami terima kasih ya bu.

INFORMAN : Ibu Nazmi (Petugas Kesehatan)


HARI/TANGGAL : Kamis / 26 November 2018
TEMPAT : Posyandu Delima
Selamat pagi ibu, kami dari Universitas Sumatera Utara ingin
menanyakan mengenai pandangan petugas kesehatan tentang
PENELITI
bagaimana ya bu, apakah sudah berhasil cakupan imunisasi dasar di
Puskesmas Amplas ini seperti BCG, DPT, Hepatitis B?
Gini ya, kalau dari pertanyaan kalian itu. Jadwal posyandu kita uda
buat ya. Dari minggu satu sampai minggu empat ya. Habis itu
INFORMAN
imunisasi dasar itu ada lima ya. BCG, Polio, DPT, Campak,
Hepatitis. Jadi kalau pertanyaan kalian apakah mencapai target

86
sampai sekarang belum mencapai target. Jadi hingga sampai saat
sekarang ini, masyarakat itu masih ada yang tidak mau anaknya di
imunisasi dikarenakan kalau diimunisasi anaknya bisa demam.
Jadi bu kalau untuk jenis-jenis pengingat imunisasi disini apa saja
PENELITI
ya bu? Misalnya disini kan ada yang pake KMS, kader, kepling.
Jadi gini selain kita membuat jadwal. Nah setiap posyandu kan ada
kader. Satu posyandu ada lima kader. Nah lima kader inilah
perpanjang tangan puskesmas untuk menghalo-halokan ke
INFORMAN
masyarakat. Jadi satu hari sebelumnya atau sebelum hari
pelaksanaan imunisasi diumumkan ke masyarakat melalui
perwiritan atau gereja.
PENELITI Sejauh ini cukup efektif ya bu?
Kalau efektif atau tidak ya kalau jawaban ibu ya begitu. Efektif atau
INFORMAN
gaknya kalianlah yang menyimpulkan.
Nah jaman kan sekarang sudah canggih bu. Sekarang kan udah ada
handphone yang bisa internetan. Sekarang kan sudah ada aplikasi
smartphone. Salah satunya GO-IMM. Nanti dia ada pengingat gitu
bu. Nanti kita masukkan nama, jenis kelamin, sama tanggal
lahirnya. Nanti dia keluar semua jenis imunisasi yang wajib itu.
Nanti satu hari sebelum jadwal imunisasinya dia keluar gitu bu
PENELITI
notifikasi diatas supaya anaknya dibawa ke posyandu. Selain itu dia
juga ada informasi misalnya untuk apa sih imunisasi BCG itu, nanti
disitu ibunya bisa baca atau petugas kesehatan atau kadernya bisa
baca. Atau mengenai KIPInya nanti bisa dibaca jadi bisa langsung
dibawa berobat jadi tidak terlalu khawatir. Jadi bagaimana menurut
ibu?
Ya bisa-bisa aja. Usulan kalian boleh. Cuman kan tidak semua
masyarakat memiliki handphone. Yang kedua kalau punya
INFORMAN handphone pun belum pande menggunakannya. Karena masyarakat
yang kita hadapi di posyandu itu juga masyarakat menengah
kebawah.
PENELITI Oh iya bu berarti banyak juga ya bu kendalanya.
INFORMAN Iya kalau dari ibu sih gitu saja.

87
PENELITI Terima kasih ya bu.

INFORMAN : Aini (Petugas Kesehatan)


HARI/ TANGGAL : Rabu / 26 November 2018
TEMPAT : Puskesmas Amplas

Selamat pagi bu. Kami dari Fakultas Kedokteran USU ingin melakukan
penelitian tentang pemanfaatan aplikasi berbasis smartphone terhadap
PENELITI
imunisasi ya buk. Sebelumnya ibu sebagai petugas kesehatan dipuskesmas
amplas ini ya bu?

INFORMAN Iya saya sebagai petugas kesehatan disini.

Oh sebagai petugas kesehatan ya bu. Jadi bu dari petugas kesehatan ada


PENELITI berapa jenis imunisasi dari pemerintah ada berapa yang dilakukan di
puskesmas ini?

Saya sebutkan saja ya, BCG, DPT kan ada 3 kali penyuntukan, campak, IPV,
INFORMAN
MR lah yang terbaru.

Menurut ibu, di daerah wilayah kerja posyandu ibu seberapa banyak yang
PENELITI
sudah tercover mengenai imunisasi ini?

Kalau dari persentase saya kurang tau karena saya bagian imunisasi, tapi
INFORMAN kalau posyandu sudah hampir semua. Karena walau tidak di puskesmas
mereka ke praktek bidan atau ke rumah sakit.

Oh begitu ya buk, jadi kalau begitu buk untuk mengajak warga- warga atau
PENELITI mengingatkan untuk imnunisasi untuk ke posyandu menggunakan metode
apa ya bu?

INFORMAN Kalau kami melalui kader

88
Kalau melalui metode kader, apakah berhasil semuanya datang ke posyandu
PENELITI
untuk melakukan imunisasi buk?

INFORMAN Palingan 80 persen lah.

Jadi bu kami dari USU ada bekerja sama untuk membuat satu aplikasi bu
yang namanya GO-IMM ini untuk membantu mengingat imunisasi. Nah
disini cara penggunaannya gampang nanti tinggal buat jadwal kemudian
masukkan nama, jenis kelamin dan tanggal lahirnya apabila kita tekan buat
PENELITI jadwal nanti akan muncul tampilan jadwal imunisasinya. Kemudian ada
informasi mengenai imunisasi wajib atau dasar yang dari pemerintah. Selain
itu nanti satu hari sebelum tanggal imunisasi berikutnya nanti ada muncul
tanda notifikasi nya di handphone bu. Jadi bagaimana tanggapan ibu sebagai
petugas kesehatan dengan adanya aplikasi seperti ini?

Oh begitu ya. Ada aplikasi nya. Baguslah untuk ibu-ibu biar mengingatkan,
INFORMAN
karena kadang-kadang banyak yang lupa kan.

Iya buk disini juga ada tambahan informasi sedikit mengenai imunisasi
PENELITI tersebut. Seperti jenis, kemudian efek yang terjadi setelah imunisasi seperti
demam. Bagaimana kalau informasi ini kita berikan?

Mudah-mudahan dibaca sama mereka, kalau sama kita petugas kesehatan


kan pasti dibaca. Agar mereka tau tentang manfaat imunisasi itu sendiri.

PENELITI Begitu ya bu. Kira-kira ada masukan atau tambahan mengenai aplikasi ini?

Belum adalah, kan belum dimasukkan, belum tau kurang atau lebih nya.
INFORMAN
nanti kita sebarkan dulu ke masyarakat setelah itu baru kita tau kan.

PENELITI Apakah ibu tertarik untuk mendownload aplikasi ini?

INFORMAN Tertarik juga.

89
PENELITI Baik lah bu. Sekian wawancara dari kami terima kasih ya bu atas waktunya.

INFORMAN Iya. Sama-sama

90

Anda mungkin juga menyukai