Anda di halaman 1dari 47

Pembimbing :

dr. Marwan Indramirsah, M. Ked(OG), Sp.OG

OLEH :
M. Reza Restu Fauzi 140100002
Reina Romauli Tarihoran 140100015
Luhurul Amri 140100037
M. Rizki Ananda 140100040
Kinia Putri R Barus 140100204
Deni Hariyanto 140100192
LATAR BELAKANG
• World Health Organization (WHO) memperkirakan

•1 bahwa di seluruh dunia, kira-kira 21,6 juta abortus


terjadi pada tahun 2008, dan hampir semua kasus
• Abortus adalah ancaman atau abortus ini terjadi di negara-negara berkembang

pengeluaran hasil konsepsi •2 • Proporsi abortus di negara negara berkembang meningkat yaitu dari 78%
menjadi 86%.

sebelum janin dapat hidup di luar • Menurut penelitian yang dilakukan oleh direktur
Women Research Institutte Edriana Noerdin,
kandungan. Sebagai batasan •3 penyebab utama angka kematian ibu di Indonesia,
yaitu perdarahan dan infeksi. Salah satu penyebab
kedua hal ini adalah abortus.
adalah kehamilan yang kurang dari • Kebanyakan abortus di Indonesia dilakukan oleh

20 minggu atau berat janin yang


•4 tenaga yang tidak terlatih dan banyak juga (yang
jumlahnya tidak diketahui) yang mengupayakan
penguguran kandungan sendiri.

kurang dari 500 gram.


•5
• Akibatnya, angka dari komplikasi medis dan kematian
maternal dari abortus yang tidak aman dapat
diperkirakan cukup tinggi.
• MANFAAT PENELITIAN :
• TUJUAN PENELITIAN :
Memahami dan
Tinjauan ilmu teoritis memperdal am secara
teorit is
Pengintegrasian
terhadap kasus Bahan pengetahuan dan
i nformasi bagi pembaca
Abortus adalah ancaman
atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar
DEFINISI kandungan. Sebagai
batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang
dari 500 gram
Rata-rata terjadi 114 kasus abortus per
jam. Sebagian besar studi menyatakan
kejadian abortus spontan antara 15 - 20
% dari semua kehamilan.

EPIDEMIOLOGI
Kalau dikaji lebih jauh kejadian abortus
sebenarnya bisa mendekai 50 %. Hai ini
dikarenakan tingginya angka chemical
pregnancy loss yang tidak bisa diketahui
pada 2 - 4 minggu setelah konsepsi
Etiologi

Genetik Anatomik Autoimun Infeksi

Lingkungan Hormonal Hematologik


MEKANISME TERJADINYA ABORTUS

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, Pada kehamilan 8 – 14 minggu,


embrio rusak atau cacat yang masih mekanisme diatas juga terjadi atau
terbungkus dengan sebagian desidua diawali dengan pecahnya selaput
dan villi chorialis cenderung dikeluarkan, ketuban lebih dulu dan diikuti dengan
meskipun sebagian dari hasil konsepsi pengeluaran janin yang cacat namun
masih tertahan dalam cavum uteri atau plasenta masih tertinggal dalam cavum
di canalis servicalis. Perdarahan uteri. Plasenta mungkin sudah berada
pervaginam terjadi saat proses dalam kanalis servikalis atau masih
pengeluaran hasil konsepsi. melekat pada dinding cavum uteri.
• Pada kehamilan minggu ke 14 – 22,
Janin biasanya sudah dikeluarkan dan
diikuti dengan keluarnya plasenta
beberapa saat kemudian.

• Kadang-kadang plasenta masih


tertinggal dalam uterus sehingga
menyebabkan gangguan kontraksi
uterus dan terjadi perdarahan
pervaginam yang banyak. Perdarahan
umumnya diikuti dengan rasa nyeri
• Abortus tertunda adalah keadaan dimana janin
sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim
dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.

MANIFESTASI • Pada abortus tertunda akan dijimpai amenorea,


yaitu perdarahan sedikit-sedikit yang berulang
KLINIS pada permulaannya, serta selama observasi
fundus tidak bertambah tinggi.

• Pada pemeriksaan dalam, serviks tertutup dan


ada darah sedikit
Abortus
Iminens

Insipiens
Abortion

Abortus
Missed

Klasifikasi
DIAGNOSIS PERDARAHAN NYERI UTERUS SERVIKS GEJALA KHAS
PERUT
Abortus Sedikit Sedang Sesuai usia Tertutup Tidak ada ekspulsi jaringan
iminens gestasi konsepsi

Abortus Sedang-banyak Sedang- Sesuai usia Terbuka Tidak ada ekspulsi jaringan
Insipiens hebat kehamilan konsepsi

Abortus Sedang-banyak Sedang- Sesuai usia Terbuka Ekspulsi sebagian jraingan


Inkomplit hebat kehamilan konsepsi

Abortus Sedikit Tanpa/sedi Lebih kecil dari Terbuka/tertu Ekspulsi seluruh jraingan
komplit kit usia gestasi tup konsepsi

Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari Tertutup Janin telah mati tapi tidak
abortion usia kehamilan ada ekspulsi jaringan
konsepsi
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
a. Adanya amenore pada masa reproduksi.
b. Perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi.
c. Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis.
2. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dalam Pemeriksaan dilakukan untuk melihat keadaan
kavum uteri.
3. Pemeriksaan penunjang:
a. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi). Hal ini membantu dokter untuk memeriksa detak
jantung janin.
b. Pemeriksaan darah, pengukuran kadar serum  hCG dapat digunakan sebagai prediksi
terjadi abortus diawal trimester.
c. Pemeriksaan jaringan. Jika jaringan telah keluar, dapat dikirim ke laboratorium untuk
mengkonfirmasi bahwa keguguran telah terjadi - dan bahwa gejala tidak berhubungan
dengan penyebab lain dari perdarahan kehamilan.
Kehamilan Ektopik Terganggu

• Kehamilan luar Rahim.


• 95% segmen tuba , 5% di
ovarium, rongga peritonium
dan serviks.
• Gejala: perdarahan
pervaginam dan bercak,
penurunan kesadaran,
pucat, nyeri abdomen,
Hipotensi, hypovolemia.
• Diagnosis pasti dapat
ditegakkan dengan usg.
• Penyakit trofoblastik gestational.
• Faktor predisposisi : kehamilan pada
usia muda/tua, riwayat kehamilan mola
sebelumnya.
• Diagnosis: perdarahan pervaginam
Mola bercak – jumlah banyak, mual muntah
Hidatidosa hebat, TFU > usia kehamilan, janin
intrauteri (-), nyeri perut, serviks
terbuka,keluar jaringan seperti angur,
takikardi.
• USG: storm-like appearance
Tatalaksana Umum

PENATALAKSAAN

Tatalaksana Khusus
 Penilaian keaadaan umum
 Periksa tanda tanda syok

Tatalaksana Umum

 Bukan syok??? fikirkan kemungkinan


 Berikan antibiotic jika ditemukan tanda-tanda
sepsis.
 Rujuk ibu
 Berikan dukungan emosional dan konseling
 Tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus
• Pertahankan kehamilan
• Pengobatan khusus??? nyeri perut - diazepam 5
Tatalaksana mg tablet 2 kali per hari.
Khusus • Tirah baring sehingga perdarahan berhenti.
• Pulang - EDUKASI supaya tidak melakukan
hubungan seksual atau aktivitas fisik berlebihan
selama 2 minggu.
• Pantau kndisi ibu selanjutnya, termasuk
pemantauan kadar hb dan usg panggul serial
setiap 3-4 minggu.
ABORTUS IMINENS • Lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi
lagi.
• Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin
dengan USG. Nilai kemungkinan adanya penyebab
lain.
• Edukasi tentang tindakan
• < 16 MINGGU
Tatalaksana  evakuasi isi uterus
Khusus  berikan ergometrin 0,2 mg IM Jika evakuasi sulit
dilakukan. Dapat diulang setelah 15 menit.

• > 16 MINGGU
 Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan
evakuasi sisa dalamnya.
 berikan infus 40 IU oksitonin dalam 1 liter NaCl
0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes per
menit – JIKA PERLU
ABORTUS INSIPIENS
• PASCATINDAKAN
 Pantau keaadan ibu per 30 menit
 Pindah ruangan – pemantauan 6 jam/24 jam
 Hasil pemantaun – BAIK, HB > 8 g/dl – PULANG
• Lakukan edukasi
• < 16 MINGGU ; PERDARAHAN RINGAN/SEDANG
Tatalaksana  Gunakan jari atau forceps cincin untuk mengeluarkan

Khusus hasil konsepsi.

• < 16 MINGGU ; PERDARAHAN BERAT


 Evakuasi isi uterus dengan AVM (dianjurkan dibanding
kuret)
 Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan berikan
ergometrin 0,2 mg IM (boleh mengulangi stlh 15 menit)

• > 16 MINGGU
 berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1liter NaCl
0,9%/ringer laktat untuk membantu pengeluaran hasil
ABORTUS INKOMPLIT konsepsi.

• PASCATINDAKAN
 Pantau keaadan ibu per 30 menit
 Pindah ruangan – pemantauan 6 jam/24 jam
 Hasil pemantaun – BAIK, HB > 8 g/dl – PULANG
 Lakukan permeriksaan jaringan secara makroskopik dan
kirimkan untuk pemeriksaan patologi
Tatalaksana
Khusus • Tidak diperlukan evakuasi lagi.
• Lakukan edukasi untuk
memberikan dukungan
emosional.
• Observasi keadaan ibu.
• Apabila terdapat anemia
sedang berikan tablet sulfas
ferosus 600mg/ hari selama 2
ABORTUS KOMPLIT minggu.
• Jika anemia berat berikan
transfusi darah.
• Lakukan edukasi
Tatalaksana
Khusus • < 12 MINGGU
 Evakuasi dengan AVM atau Kuret/ prostaglandin E1
(misoprostol 800mg)
 Lakukan metode AVM atau Kuret jika hasil konsepsi tidak
keluar secara spontan dalam 48 jam.

• > 12 MINGGU < 16 MINGGU


 pastikan serviks terbuka - lakukan pematangan serviks
sebelum melakukan dilatasi dan kuretase.
 Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.

• 16-22 MINGGU
MISSED ABORTION
 Pematangan serviks
 Lakukan evakuasi dengan infus oksitoksin 20 IU dalam 500 ml
0,9%/ Ringer Laktat hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
 Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali
sebelum merencanakan evakuasi lebih lanjut.
•Perdarahan
•Syok
•Inhibisi vagus
•Infeksi &
sepsis
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN Menegakkan diagnosa
secara tepat dan
Promosi dan mengadakan pengobatan
pendidikan mengenai yang cepat untuk
abortus menghindari
kemungkinan terjadinya
komplikasi akibat
PRIMER SEKUNDER keterlambatan
penanganan.

Asuhan pasca aborsi


- perdarahan dan syok
- peredaan nyeri, dukungan psikologis,
konseling pasca aborsi dan pemeriksaan
lebih lanjut yang mungkin diperlukan.
TERSIER
1. Perbaikan endokrin yang abnormal pada
wanita dengan abortus yang rekuren
mempunyai prognosis yang baik sekitar
>90%.
2. Pada wanita keguguran dengan etiologi
PROGNOSIS yang tidak diketahui, kemungkinan
keberhasilan kehamilan sekitar 40-80%.
3. Sekitar 77% angka kelahiran hidup setelah
pemeriksaan aktivitas jantung janin pada
kehamilan 5 sampai 6 minggu pada wanita
dengan 2 atau lebih aborsi spontan yang
tidak jelas.
ANAMNESA PRIBADI

Nama : Ny. N
Umur : 27 tahun
Suku : Jawa
Alamat : Tanjung Sari, Medan
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk : 20 Agustus 2019
Jam Masuk : 15.27 WIB
Ny. N, 27 tahun, G1P0A0, Jawa, Islam, S1, Guru menikah dengan Tn. F, 30 tahun,
Jawa, Islam, S1, Guru

Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan

Hal ini telah dialami pasien sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Volume 1-2 kali ganti doek. Nyeri
perut dikeluhkan pasien hilang timbul sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Riwayat keluar jaringan dari
vagina tidak dijumpai. Riwayat kusuk disangkal. Riwayat konsumsi obat-obatan herbal disangkal. Riwayat
demam disangkal. BAK dalam batas normal. BAB dalam batas normal.
RPT : Tidak ada
RPO : Tidak ada

Riwayat pekerjaan, sosio ekonomi dan psikososial yaitu Guru, ekonomi menengah cukup dan tidak ada
riwayat gangguan psikososial.
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 12 tahun
Lama : 4-5 hari
Siklus : 28 hari
Volume : ± 3 doek/hari
Nyeri : ada
HPHT : 25/05/2019
TTP : 2/03/2020
ANC : 2 x ke SpOG

RIWAYAT MENIKAH
Pasien menikah 1 kali pada usia 25 tahun

RIWAYAT PERSALINAN
1. Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN

Status Presens
Sensorium : Compos mentis Anemis :-
Tekanan darah : 110/70 mmHg Ikterik :-
Nadi : 88 x/menit Sianosis :-
Pernapasan : 20 x/menit Dyspnoe :-
Temperatur : 36.5 C Oedema :
Ekstremitas atas -/-
Ekstremitas bawah +/+
Ekstremitas : Akral hangat, CRT< 2 detik, clubbing finger (-), oedem pretibial (-/-)
Genitalia : Edema pada labia (-)

STATUS LOKALISATA
Abdomen : Soepel, peristaltik (+) dalam batas normal

Leopold 1 : TFU 1 jari di atas simfisis


Leopold 2 : tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold 3 : tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold 4 : tidak dilakukan pemeriksaan
His :-
DJJ :-
Gerak :-
STATUS GENERALISATA

Kepala : Dalam batas normal


Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),refleks cahaya (+/+),
isokor, kanan = kiri
Leher : Pembesaran KGB tidak dijumpai
Thorax : Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Jantung : S1(N) S2(N) S3(-) S4(-) reguler, murmur (-)
Paru : Suara pernafasan : vesikuler
Suara tambahan : (-)
STATUS GINEKOLOGI
VT : tidak dilakukan pemeriksaan
ST : tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN USG/TAS
• Kandung kemih penuh
• Uterus lebih besar dari ukuran biasa
• Gestasional sac (+) utuh di daerah serviks
• Tampak bagian ekoik di bagian belakang gestasional sac kesan darah
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (18/04/19)

Hb/Ht/Leu/Plt : 10.5/32/11.690/320 000


Ur/Cr : 10/0.48
KGD : 93 mg/dl
Na/K/Cl : 140/3.69/102

DIAGNOSA KERJA
Abortus Iminens
RENCANA TATALAKSANA
Medikamentosa
- O2 4l/i
- IVFD Ringer Laktat 20gtt/i

RENCANA TINDAKAN
• Bed rest
• Pantau vital sign
• Pantau perdarahan pervaginam
RENCANA TATALAKSANA POST SC
Medikamentosa
1. IVFD Ringer Laktat 20gtt/I
2. Cefadroxil 2 x 500mg
3. Asam Mefenamat 3 x 500mg
4. Metergin tab 3 x 1

RENCANA TINDAKAN
- Pantau vital sign dan perdarahan pervaginam
Tanggal Follow up
21 Agustus 2019 S : Flek (+)
O : SP
Sens : CM
TD : 110/80 mmHg Nadi : 80x/ menit
Pernafasan : 18 x/menit Suhu : 36,7oC

SL
Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TFU : 1 jari di atas simfisis
P/V : (+) minimal
BAK : (+)
BAB : (-)
A : Abortus Iminens
P : - IVFD RL 20gtt/i

R/ Monitoring VS, dan perdarahan pervaginam dan USG konfirmasi


Tanggal Follow up
22 Agustus 2019 S : Flek (+)
O : SP : Sens : CM TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TFU : 1 jari di atas simfisis
P/V : (+) bercak
BAK : (+)
BAB : (+)
A : Abortus Inkomplit

P : - IVFD RL 20gtt/i

R/ Kuretase hari ini


Tanggal Follow up
23 Agustus 2019 S : Flek (+)
O : SP : Sens : CM TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+) Normal
TFU : 1 jari di atas simfisis
P/V : (+) bercak
BAK : (+)
BAB : (+)
A : Post kuretase a/i abortus incomplete

P : cefadroxil 2 x 500mg
Asam mefenamat 3 x 500mg
Methergin 3x 0,125 mg R/ Aff infus dan kateter
PBJ
DISKUSI KASUS
TEORI KASUS
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil Ny. N, 27 tahun, G1P0A0, Jawa, Islam, S1, Guru
konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar menikah dengan Tn. F, 30 tahun, Jawa, Islam, S1,
kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan Guru datang dengan:
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan
dari 500 gram. Telaah : Hal ini telah dialami pasien sejak 5 jam
Etiologi abortus: sebelum masuk rumah sakit. Volume 1-2 kali
- Faktor genetik ganti doek. Nyeri perut dikeluhkan pasien hilang
- Penyebab anatomik timbul sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit.
- Autoimun Riwayat keluar jaringan dari vagina tidak
- Defek fase luteal dijumpai. Riwayat kusuk disangkal. Riwayat
- Infeksi konsumsi obat-obatan herbal disangkal. Riwayat
- Hematologik demam disangkal. BAK dalam batas normal. BAB
- Lingkungan dalam batas normal.
RPT : Tidak Ada
RPO : Tidak Ada
Riwayat pekerjaan, sosio ekonomi dan
psikososial yaitu guru, ekonomi cukup dan tidak
ada riwayat gangguan psikososial.
TEORI KASUS
Pada pemeriksaan fisik, bercak darah diperhatikan Status Lokalisata:
banyak, sedang atau sedikit. Palpasi abdomen dapat Abdomen : Soepel, peristaltik (+) dalam batas
memberikan idea keberadaan hasil konsepsi dalam normal
abdomen dengan pemeriksaan bimanual. Yang dinilai TFU : Tidak teraba
adalah uterus membesar sesuai usia gestasi, dan Teregang : Tidak teraba
konsistensinya. Pada pemeriksaan pelvis, dengan Terbawah: Tidak teraba
menggunakan spekulum keadaan serviks dapat dinilai His :-
samaada terbuka atau tertutup , ditemukan atau tidak DJJ :-
sisa hasil konsepsi di dalam uterus yang dapat Gerak :-
menonjol keluar, atau didapatkan di liang vagina.
Status Ginekologi:
VT : Tidak dilakukan
ST : Portio licin, tertutup, erosi (-)
Darah (+), dibersihkan dengan kasa tidak mengalir.
Massa (-)

Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, PEMERIKSAAN USG


hemoglobin, leukosit, waktu bekuan, waktu Kandung kemih penuh
perdarahan, trombosit, dan GDS. Pada pemeriksaan Uterus lebih besar dari ukuran biasa
USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa Gestasional sac (+) utuh di daerah serviks
hasil konsepsi dalam uterus. Tampak bagian ekoik di bagian belakang gestasional
sac kesan darah
TEORI KASUS
Pada abortus imminens, tidak perlu pengobatan RENCANA TATALAKSANA
khusus atau tirah baring total dan pasien dilarang dari TERAPI MEDIKAMENTOSA
melakukan aktivitas fisik berlebihan ataupun - O2 2 – 4 l/I via Nasal canul
hubungan seksual. Jika terjadi perdarahan berhenti, - IVFD Ringer Laktat 20 gtt/i
asuhan antenatal diteruskan seperti biasa dan
penilaian lanjutan dilakukan jika perdarahan terjadi R/ Bed rest
lagi. Pada kasus yang perdarahan terus berlansung, Pantau vital sign
kondisi janin dinilai dan konfirmasi kemungkinan Pantau perdarahan pervaginam
adanya penyebab lain dilakukan dengan segera. Pada
perdarahan berlanjut khususnya pada uterus yang
lebih besar dari yang diharapkan, harus dicurigai
kehamilan ganda atau mola.
Kesimpulan

• Pada kasus seorang perempuan berusia 27 tahun, datang dengan keluhan keluar darah
dari kemaluan. Hal ini telah dialami pasien sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit.
Volume 1-2 kali ganti doek. Nyeri perut dikeluhkan pasien hilang timbul sejak 5 jam
sebelum masuk rumah sakit. Riwayat keluar jaringan dari vagina tidak dijumpai. Riwayat
kusuk disangkal. Riwayat konsumsi obat-obatan herbal disangkal. Riwayat demam
disangkal. BAK dalam batas normal. BAB dalam batas normal. Dari pemeriksaan dalam
didapati portio licin, tertutup, erosi (-) Darah (+), dibersihkan dengan kasa tidak mengalir.
Massa (-). Pasien ini didiagnosis dengan Portio licin, tertutup, erosi (-) Darah (+),
dibersihkan dengan kasa tidak mengalir. Massa (-). Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan
hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik obstetrik. Kemudian pasien ini ditatalaksana
dengan pemberian nasal kanul O2 2-4 l/I dan IVFD RL 20 gtt/menit, serta dipantau vital
sign dan perdarahan pervaginamnya.

Anda mungkin juga menyukai