1
2
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI OLEH PUS
DI PUSKESMAS RAWANG PASAR IV
KABUPATEN ASAHAN
TAHUN 2017
SulviaPutriHutagalung
ABSTRAK
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikan Skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Denga Pemilihan Alat Kontrasepsi Di Puskesmas Rawang
Pasar IV Tahun 2017”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan
PoltekkesKemenkes RI Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,
yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes RI
Medan, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik
(PA), yang telah memberikan kesempatan menyusun dan membimbing
skripsi ini.
4. Tri Marini S,SST,M.Keb selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Arihta Br.Sembiring, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. dr. Lisda Sari Harahap selaku Kepala Puskesmas Rawang Pasar IV
Kabupaten Asahan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian di Puskesmas Rawang Pasar IV.
7. Kepada orang tua Ayahanda Iptu Saut Tulus Hutagalung dan Ibunda
Serepina Purba yang telah memberikan bantuan moril dan materil selama
penulis menyelesaikan pendidikan.
8. Seluruh teman – teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI Medan,
terimakasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita sama – sama
tuntas dalam penyelesaian skripsi ini.
iii
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Medan, 2018
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ...................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................ vi
DAFTAR SKEMA. .......................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum. ..................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus. .................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 4
1.4.1 Manfaat Teoritis. .................................................. 4
1.4.2 Manfaat Praktis. ................................................... 4
1.5. Keasliaan Penelitian ..................................................... 4
v
2.11 Kerangka Teori ............................................................. 15
2.12 Kerangka Konsep ......................................................... 15
2.13 Defenisi Operasional...................................................... 16
2.14 Hipotesis Penelitian ...................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR SKEMA
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
7
8
2.4 Impant
Implant adalah kontrasepsi yang dipasang dibawah lapisan kulit pada
lengan atas bagian samping dalam, kontrasepsi ini berisi progestrin
(BKKBN,2015).
Efektifitas penggunaan implant 99%-99,8% . Cara kerja Implant adalah
Lendir mulut rahim menjadi kental dan menganggu proses pembentukan
lapisan pada permukaan rahim sehingga sulit terjadi penanaman sel telur
yang sudah dIbuahi (BKKBN,2015).
Keuntungan kontrasepsi implant menurut Biran (2013) adalah :
Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun),
pengembalian kesuburan yang cepat, tidak memerlukan pemeriksaan
dalam, bebas dari pengaruh estrogen, tidak menggangu kegiatan
sanggama, tidak menggangu asi, klien hanya kembali ke klinik bila ada
keluhan , dapat dicabut setiap saat, mengurangi jumlah darah haid, dan
mengurangi/ memperbaiki anemia.
Kerugian kontrasepsi implant menurut Biran (2013) adalah :
Timbulnya keluhan-keluhan, seperti : nyeri kepala, peningkatan berat
badan, jerawat, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
(nervousness), membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi
dan pencabutan, tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi
menular seksual termasuk aids, klien tidak dapat menghentikan sendiri
pemakaian kontrasepsi, efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat
tuberculosis (rifampisis) atau obat epilepsy (fenitoin dan berbiturant) dan
insiden kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi.
2.5 Kondom
Kondom Untuk Laki-Laki adalah Kondom merupakan selubung/ sarung
karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani
11
yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada
vagina (BKKBN,2015).
Keuntungan menggunakan kondom menurut Biran (2013) adalah :
1. Murah dan dapat dibeli secara umum, tidak ada persyaratan
2. Untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, mudah cara
3. Pemakaiannya, tidak mengurangi kenikmatan bersenggama,
4. Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual
(IMS),
5. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten dan tidak menggangu
produksi ASI.
Kontra indikasi Kondom menurut Biran (2013) adalah :
Apabila secara psikologi pasangan tidak dapat menerima metoda ini
adalah Malformasi penis dan apabila salah satu dari pasangan alergi
terhadap karet loateks.
2.6 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ Intra Uterine Devices (IUD)
AKDR adalah Suatu alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang fleksibel
dipasang dalam rahim (BKKBN,2015).
Efektifitas penggunaan AKDR 99,2%-99,4% dan dapat mencegah
kehamilan dalam waktu jangka panjang (10 tahun). Cara Kerjanya adalah
Menghambat terjadinya konsepsi/pembuahan dengan menutup sperma
saluran tempat bertemunya sel telur dengan sperma.
Kelebihan AKDR menurut Biran (2013):
1. Tidak mengganggu hubungan suami istri
2. Tidak menghambat produksi ASI
3. Dapat dipasang segera setelah persalinan atau sesudah keguguran, jika
tidak terjadi infeksi.
4. Dapat dipakai pada ibu yang berusia >35 tahun dan perokok berat
5. Efek samping sangat kecil
6. Dapat membantu mencegah kehamilan di luar kandungan
Yang Boleh Menggunakan AKDR menurut Biran (2013) :
1. Usia reproduktif.
2. Keadaan nulipara.
3. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
12
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana utama dan suksesnya tujuan
pelaksanaan keluarga berencana. Pendidikan diperlukan untuk
mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, wanita
berpendidikan tinggi berkeinginan memiliki sedikit anak dibandingkan
dengan yang berpendidikan rendah (Saskara, Ida, & Marhaeni, 2015)
Pendidikan merupakan proses perubahan dan peningkatan
pengetahuan, pola pengetahuan, pola pikir dan perilaku masyarakat.
Adanya dinamika berbagai aspek maka proses pendidikan akan terus
menerus dan berkesinambungan sehingga masyarakat mampu
menerima gagasan invasif secara rasional dan bertanggungjawab
Pendidikan seseorang mempengaruhi perilaku sehari-hari, orang yang
berpendidikan tinggi belum tentu menggunakan KB yang efektif
(BKKBN, 2012)
3. Paritas
Jumlah anak mempengaruhi pemilihan kontrasepsi yang akan
digunakan , semakin banyak anak yang dimiliki maka akan semakin
besar kecenderungan untuk menghentikan kesuburan sehingga lebih
cenderung untuk memilih kontrasepsi ( Subiyatun,dkk, 2009)
4. Sosial Ekonomi
Pendapatan memiliki pengaruh terhadap keikutsertaan seseorang
dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pendapatan seseorang
tidak dapat diukur sepenuhnya dari pekerjaan (BKKBN, 2016)
Paritas
Umur Ibu
Pemilihan Alat
Pendidikan Kontrasepsi
.
Paritas
Sosial Ekonomi
19
20
dengan dan bila data sudah masuk ke master tabel peneliti melakukan
pengecekan kembali data yang sudah dientry ada kesalahan atau
tidak.
3.5.2 Analisa Data
5. Analisa Univariat
Analisa data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan
gambaran distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk
memperoleh gambaran pada masing-masing variabel independen
yang meliputi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terhadap Pemilihan
Metode Kontrasepsi Oleh PUS Di Puskesmas Rawang Pasar IV
Kabupaten Asahan Tahun 2017
6. Analisa Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan
umur, pendidikan, paritas, dan sosial ekonomi dengan menggunakan
statistik uji chi-square kemudian hasilnya dinarasikan.
Variabel F %
Umur
< 20 Tahun 38 11,9%
20 Tahun-30 Tahun 168 52,8%
> 30 Tahun 112 35,2%
Jumlah 318 100%
Pendidikan
Tinggi 38 11,9%
Menengah 167 52,5%
Dasar 113 35,5%
Jumlah 318 100%
Paritas
≤2 204 64,2%
≥3 114 35,8%
Jumlah 318 100%
Sosial Ekonomi
Cukup 248 78%
Kurang 70 22%
Jumlah 318 100%
umur responden berada pada kategori 20 Tahun-30 tahun sebanyak 168 orang
sebagain besar paritas berada pada kategori ≤2 sebanyak 204 orang (64,2%),
22
23
dan sebagian besar sosial ekonomi berada pada kategori cukup sebanyak 248
orang (78%).
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan PemilihanMetode Kontrasepsi
Puskesmas Rawang Pasar IV Kabupaten Asahan Tahun 2017
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa, dari 318 responden yang mayoritas
orang (56,6%).
Pemilihan Metode
Kontrasepsi Total ρ-value
MKJP Non MKJP
Umur
f % f % F %
<20 Tahun 17 5.3% 21 6.6% 38 11.9%
20-30
Tahun 65 20.4% 103 32.4% 168 52.8% 0,171
,responden yang berumur 20-30 Tahun yang memilih kontrasepsi MKJP lebih
yang memilih kontrasepsi MKJP (5,3%) dan responden yang berumur>30 Tahun
yang memilih kontrasepsi MKJP (17,6%). Hal ini juga sesuai dengan responden
yang memilih kontrasepsi Non MKJP. Responden yang berumur 20-30 Tahun
Non MKJP (6,6%) dan responden yang berumur>30 Tahun yang memilih
Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value (0,171), sehingga tidak ada
Pemilihan Metode
Kontrasepsi Total ρ-value
MKJP Non MKJP
Pendidikan
f % f % F %
Tinggi 18 5.7% 20 6.3% 38 11.9%
tinggi yang memilih kontrasepsi MKJP (5,7%) dan responden yang berpendidikan
dasar yang memilih kontrasepsi MKJP (12,6%). Hal ini juga sesuai dengan
Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value (0,102), sehingga tidak ada
Pemilihan Metode
Kontrasepsi Total ρ-value
MKJP Non MKJP
Paritas
f % f % F %
≤2 135 42.5% 69 21.7% 204 64.2% 0,000
≥3 3 0.9% 111 34.9% 114 35.8%
yang paritas ≤ 2 yang menggunakan kontrasepsi MKJP (25,2%) dan dari 114
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value (0,000), sehingga ada hubungan
Pemilihan Metode
Kontrasepsi Total ρ-value
Sosial MKJP Non MKJP
Ekonomi f % f % F %
Cukup 124 39.0% 124 39.0% 248 78.0% 0,000
Kurang 14 4,4% 56 17.6% 70 22.0%
yang sosial ekonomi cukup yang menggunakan kontrasepsi MKJP (39,0%) dan
Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value (0,000), sehingga ada hubungan
4.2 Pembahasan
Non MKJP (7,6%). Setelah dilakukan uji statistik maka diperoleh nilai
dasar (7%). hasil analisis statistik nilai ρ = 0.000 (ρ < 0,05) artinya ada
(BKKBN,2012).
ρ= 0.726 (ρ > 0,05) artinya tidak ada hubungan antara paritas dengan
bagi yang memilki anak banyak saja tapi juga untuk yang mempunyai
kontrasepsi.
kurang (12,2%). hasil analisis statistik ρ= 0.000 (ρ < 0,05) artinya ada
kebutuhan pokok.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di ambil
kesimpulan mengenai hubungan umur, pendidikan, paritas, dan sosial
ekonomi di Puskesmas Rawang Pasar IV Kabupaten Asahan tahun 2017
adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan pemilihan
metode kontrasepsi di Puskesmas Rawang Pasar IV Kabupaten
Asahan tahun 2017.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan
pemilihan metode kontrasepsi di Puskesmas Rawang Pasar IV
Kabupaten Asahan tahun 2017.
3. Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pemilihan metode
kontrasepsi di Puskesmas Rawang Pasar IV Kabupaten Asahan tahun
2017.
4. Ada hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi dengan
pemilihan metode kontrasepsi di Puskesmas Rawang Pasar IV
Kabupaten Asahan tahun 2017.
5.2 Saran
1. Puskesmas Rawang Pasar IV Kabupaten Asahan
Meningkatkan Promosi Kesehatan dan motivasi kesehatan melalui
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) mengenai Keluarga
Berencana dan alat-alat kontrasepsi.
2. Kader KB PuskesmasRawang Pasar IV Kabupaten Asahan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai KB dan alat
kontrasepsi itu sendiri sehingga dapat membuka wawasan masyarakat
dan menghilangkan isu-isu negatif yang berkembang di masyarakat
tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP) seperti Implant,
IUD, dan sterilisasi.
34
35
3. InstitusiPendiikanPoltekkesKemenkes Medan
Agar melengkapi buku-buku dan jurnal-jurnal kebidanan di
perpustakaan dengan menggunakan tahun-tahun baru agar bias
mempermudah mahasiswa untuk mecari referensi dalam mengerjakan
tugas dari dosen ataupun tugas akhir skripsi.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2017. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara Dalam Angka 2017.
https://sumut.bps.go.id. Diakses pada tanggal 16 Mei 2018
Hidayat. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisi Data. Jakarta:
Salemba Medika
36