PROPOSAL TESIS
Proposal tesis ini telah diperiksa oleh pembimbing dan disetujui untuk
melaksanakan ujian
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ka. Prodi Magister Keperawatan
PENDAHULUAN
keperawatan ini merupakan bagian permanen dari rekam medis pasien yang
dilaksanakan dengan cara ditulis tangan atau dicetak atau disimpan dalam
perawatan klien yang lengkap dan keselamatan pasien yang pada akhirnya
2
dan pendidikan keperawatan. Ini adalah saksi hukum atas tindakan perawat.
audit layanan klinis sangat berharga, yang membantu profesi menjadi maju
keperawatan yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan skill yang
3
Trend global dalam profesi keperawatan saat ini adalah tentang bahasa
2018). Meskipun sudah ada standar asuhan keperawatan yang sudah diakui
harus didasari oleh kode etik, standar pelayananan, standar profesi, dan
No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan yang telah disusun oleh organisisai
(SIKI). (PPNI, 2017; PPNI, 2019; PPNI, 2018). Hal tersebut juga sesuai
harus disiapkan berdasarkan klinis yang ditetapkan standar praktik (De Groot
et al., 2019).
perawatan untuk melakukan pertukaran informasi, ide, dan perasaan lisan atau
tertulis yang akurat, tepat waktu, dan efektif dengan pasien dan rekan kerja.
rasio perawat-pasien yang tinggi, pengetahuan yang buruk, dan sikap (Tamir
et al., 2021).
waktu yang pendek, pasien yang banyak, tidak ada format, serta tidak ada
pasien, tidak adanya pelatihan, dan tidak adanya dukungan dari kepala
dokumentasi yang tidak lengkap, tidak akurat dan tidak berkualitas (Tasew et
yang banyak 22%, tidak ada waktu dan pasien banyak 62%, tidak ada format
2,2%, serta tidak ada tempat 4,3% (Kebede et al., 2017). Secara umum di
Selandia Baru sebanyak 52% (Alkouri et al., 2016; Blair & Smith, 2012;
(30%) Ruang Rawat Inap Teratai RS Amelia Pare Kediri, yaitu dari 4 perawat
menyatakan bahwa kadang mereka belum sempat menulis pada format yang
pasien daripada menulis pada format yang ada. Berdasarkan hasil penelitian
dan 50% evaluasi. Rata-rata pengisian dokumen sekitar 65% dari yang tercatat
menjadi 57 Tempat Tidur. Dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit BLUD sesuai
Tidur.
pengisian rekam medis yang menjadi tanggung jawab perawat yaitu rata-rata
tercapai 65,68%. & semester II 2020 tercapai 65,40 % serta semester I 2021
tercapai 64,85%. Hasil tersebut belum sesuai dengan standar dari kemenkes
yaitu 80%. Dan dari hasil wawancara dengan sepuluh orang perawat, delapan
keperawatan yang berbasis Nanda Nic Noc masih sulit difahami bahasanya.
Cipocok Jaya Kota Serang. RSUD Kota Serang berdiri pada tahun 2018
8
dengan jumlah tempat tidur sebanyak 60 tempat tidur. RSUD Kota Serang
SLKI, SIKI sudah ada dan digunakan baru empat bulan, sehingga belum
berbentuk kebijakan dan panduan yang ditanda tangani oleh Direktur RSUD
Kota Serang dan sudah disosialisasikan akan tetapi belum dilakukan evaluasi.
mengatakan bahwa format ini mudah digunakan karena berbentuk ceklis dan
Bahasa dari format tersebut mudah difahami, akan tetapi untuk perawat yang
lulusan lama perlu adaptasi dan memahami isi dari SDKI, SLKI, dan SIKI
Ruang Rawat Inap RSUD Malingping Dan SDKI, SLKI, SIKI Di Ruang
yang mereka tulis menentukan standar dan kualitas perawatan yang diberikan
masalah penting dalam banyak kasus malpraktik dan terus disebut sebagai
buruk dapat menempatkan pasien, staf, serta organisasi pada risiko kerugian
Inap RSUD Malingping dan di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Serang?
RSUD Malingping?
10
RSUD Malingping Dan SDKI, SLKI, SIKI Di Ruang Rawat Inap RSUD
Kota Serang?
Rawat Inap RSUD Malingping dan di Ruang Rawat Inap RSUD Kota
Serang
Serang
12
Malingping
Malingping
Kota Serang
berbasis SDKI, SLKI, SIKI Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Serang
13
Kota Serang
pembangunan.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dapat terpenuhi.
ini tidak hanya ditujukan untuk kepentingan klien semata, tetapi jua
akibat penyakit.
keperawatan.
17
tinggi
beberapa manfaat :
merupakan salah satu upaya promosi yang paling efektif, tepat, dan
profesi keperawatan.
a. Pengkajian
biopsi.
b. Diagnosa Keperawatan
keperawatan.
masalah kesehatan.
atau optimal.
c. Intervensi Keperawatan
keperawatan.
2) Menentukan tujuan
Indonesia).
d. Implementasi Keperawatan
berikut.
e. Evaluasi Keperawatan
tidak.
24
pasien yang dilihat tidak saja dari tingkat kesakitan akan tetapi
juga dilihat dari jenis, kualitas dan kuantitas dari layanan yang
2010).
berikut:
kesehatan lainnya.
formal.
dan penelitian.
sebelumnya.
lain :
keperawatan.
lain nya.
diharapkan.
h. Evaluasi perencanaan.
j. Sistem rujukan.
aspek berikut :
masing.
evaluasi keperawatan.
yang permanen.
bahwa 98% dari perawat manajer tersebut memiliki sikap yang positif
saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga tak mungkin lagi
dikuasai secara penuh oleh para dokter. Tentunya hal ini akan
(Sutoto, 2015).
keuntungan maksimal
komunikasi
2014).
(NOC).
masyarakat.
ilmu kesehatan lain. Klasifikasi berisi 190 kriteria hasil yang diberi
label, definisi dan indikator atau ukuran untuk menentukan kriteria hasil
komprehensif.
perkusi Auskultasi)
34
kesehatan.
perawatan.
perawat baru.
perawat.
a. Komprehensif.
b. Berdasarkan riset.
McClokey, 1996).
(outcome) keperawatan.
Skema 2.3.
Klasifikasi Diagnosis Keperawatan
Diadaptasi dari : International Classification of Nursing Practice-
Diagnosis Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s
Diagnostic Division of Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Diagnosis Keperawatan
Penyuluhan &
Sirkulasi Integritas Ego
Pembelajaran
Eliminasi
Aktivitas dan
Neurosensori
39
Reproduksi dan
Seksualitas
kondisi yang lebih sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga
Skema 2.4.
Jenis Diagnosis Keperawatan
40
Aktual
Negatif
Diagnosis Risiko
Keperawatan
Promosi
Positif
Kesehatan
1) Diagnosis Aktual
2) Diagnosis Risiko
1) Masalah (Problem)
Tabel 2.2.
Contoh Deskriptor dan Fokus Diagnostik pada
Diagnosis Keperawatan
No Deskriptor Definisi
1 Tidak Efektif Bersihan jalan napas
2 Gangguan Pertukaran gas
3 Penurunan Curah jantung
4 Intoleransi Aktivitas
5 Defisit Pengetahuan
di bawah ini.
Tabel 2.3.
Contoh Deskriptor dan Definisi Deskriptor pada
Diagnosis Keperawatan
No Deskriptor Definisi
1 Defisit Tidak cukup, tidak adekuat
2 Disfungsi Tidak berfungsi secara normal
3 Efektif Menimbulkan efek yang diinginkan
4 Gangguan Mengalami hambatan atau kerusakan
5 Lebih Berada diatas nilai normal atau yang diperlukan
6 Penurunan Berkurang baik dalam ukuran, jumlah maupun
derajat
7 Rendah Berada dibawah nilai normal atau yang
diperlukan
8 Tidak Efektif Tidak menimbulkan efek yang diinginkan
42
2) Indikator Diagnostik
yaitu:
validasi diagnosis.
atas tiga tahap, yaitu analisis data, identifikasi masalah dan perumusan
diagnosis.
Skema 2.5.
Tahap Proses Penegakan Diagnosis (Diagnostic Process)
Diadaptasi dari: Ackley, Ladwig & Markic (2017); Berman, Snyder
& Frandsen (2015); Potter & Perry (2013)
sistematis.
1) Analisis Data
b. Kelompokan data
kategorinya.
2) Identifikasi Masalah
diagnosis keperawatan.
diagnosis, yaitu:
Contoh penulisan:
berikut:
Diagnosis Risiko
menurun.
46
Tabel 2.4.
Jenis, Komponen dan Penulisan Diagnosis Keperawatan
Jenis Diagnosis
No Komponen dan Penulisan Diagnosis
Keperawatan
1 Diagnosis Aktual Masalah b.d. Penyebab d.d. Tanda/Gejala
2 Diagnosis Risiko Masalah d.d. Faktor Risiko
3 Diagnosis Promosi Masalah d.d. Tanda/Gejala
Kesehatan
Keterangan : b.d. : berhubungan dengan; d.d. : dibuktikan dengan
(ICN, 2009).
keperawatan.
Skema 2.6.
Klasifikasi Luaran Keperawatan
Diadaptasi dari : International Classification of Nursing Practice-
Diagnosis Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s
Diagnostic Division of Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Luaran Keperawatan
Eliminasi
Aktivitas dan
Istirahat
Neurosensori
Reproduksi dan
Seksualitas
Tabel 2.5.
Jenis Luaran Keperawatan
No Jenis Luaran Contoh Luaran
1 Positif Bersihan jalan napas
Keseimbangan cairan
Integritas kulit dan jaringan
Citra tubuh
2 Negatif Tingkat nyeri
Tingkat keletihan
Tingkat ansietas
Tingkat berduka
Respons alergi lokal
1) Label
2) Ekspektasi
Tabel 2.5.
Ekspektasi dan Definisi Ekspektasi Luaran Keperawatan
No Ekspektasi Definisi
1 Meningkat Bertambah dalam ukuran, jumlah, derajat
atau tingkatan
2 Menurun Berkurang dalam ukuran, jumlah, derajat
atau tingkatan
3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik, adekuat,
atau efektif
3) Kriteria Hasil
intervensi keperawatan.
1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Contoh:
a. Batuk efektif
c. Mengi menurun
Contoh:
a. Batuk efektif 5
b. Produksi sputum 5
c. Mengi 5
d. Frekuensi napas 5
intervensi keperawatan.
ditunjukan pada Skema 2.1. (Doenges et al, 2013; Wake & Coeen,
1998).
54
Skema 2.1.
Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia
Diadaptasi dari : International Classification of Nursing Practice-Diagnosis
Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of
Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Intervensi Keperawatan
Penyuluhan &
Sirkulasi Integritas Ego
Pembelajaran
Eliminasi
Aktivitas dan
Istirahat
Neurosensori
Reproduksi dan
Seksualitas
Sistem klasifikasi Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
1) Fisiologis
atas:
55
regulasi cairan/elektrolit.
seksualitas.
2) Psikologis
perkembangan.
3) Perilaku
terdiri atas:
perilaku sehat.
4) Relasional
terdiri atas:
lainnya.
5) Lingkungan
eksternal.
berikut:
1) Label
keperawatan.
Tabel 2.1.
Deskriptor Intervensi Keperawatan
No Deskriptor Definisi
1 Dukungan Memfasilitasi, memudahkan atau melancarkan
2 Edukasi Mengajarkan atau memberikan informasi
3 Kolaborasi Melakukan kerjasama atau interaksi
4 Konseling Memberikan bimbingan
5 Konsultasi Memberikan informasi tambahan atau pertimbangan
6 Latihan Mengajarkan suatu keterampilan atau kemampuan
7 Manajemen Mengidentifikasi dan mengelola
8 Pemantauan Mengumpulkan dan menganalisis data
9 Pemberian Menyiapkan dan memberikan
10 Pemeriksaan Mengobsercasi dengan teliti
11 Pencegahan Meminimalkan risiko atau komplikasi
12 Pengontrolan Mengendalikan
13 Perawatan Mengidentifikasi dan merawat
14 Promosi Meningkatkan
15 Rujukan Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16 Resusitasi Memberikan tindakan secara cepat untuk mempertahankan
kehidupan
17 Skrining Mendeteksi secara dini
18 Terapi Memulihkan kesehatan dan/atau menurunkan risiko
2) Definisi
3) Tindakan
a. Tindakan Observasi
b. Tindakan Terapeutik
lainnya.
c. Tindakan Edukasi
d. Tindakan Kolaborasi
60
‘konsultasikan’.
intervensi keperawatan.
61
4) Kemampuan Perawat
Terapi Hipnosis.
5) Penerimaan Pasien
oleh pasien.
6) Hasil Penelitian
Skema 2.2.
Faktor penentuan intervensi keperawatan
Diadaptasi dari: DeLaune & Ladner (2011); Gordon (1994); Potter &
Perry (2013)
Intervensi Keperawatan
Kemampulaksanaan
Intervensi Hasil Penelitian Kemampuan Perawat
Penerimaan Pasien
Tahu
No
Penulis n Judul artikel Metode Hasil
.
terbit
1 Nursalam 2020 Development Penelitian dan Hasil uji coba
and of Pengembangan instrumen
Widodo, H. Perioperative terhadap 106 rekam menunjukkan
and Care medis dengan jumlah hasil yang baik
Wahyuni, Instruments sampel 21 peserta dan pendapat
E.D. and Based on untuk FGD dan 33 positif yang
Ferry SDKI SLKI responden pada uji diungkapkan
63
pengetahuan
sedang
sedangkan 29,2%
memiliki
pengetahuan
rendah.
Pemanfaatan
SNL oleh
perawat
menunjukkan
bahwa sebagian
besar (83,8%)
dari perawat
dalam penelitian
ini setuju bahwa
pemanfaatan
SNL membantu
perawat untuk
memberikan
kualitas asuhan
keperawatan;
67,7% perawat
setuju bahwa
penggunaan SNL
membuat praktik
keperawatan
unik, 55,4%
berpendapat
bahwa
penggunaan SNL
bisa merepotkan
sementara hanya
66
24,6% sering
menggunakan
proses
keperawatan
untuk perawatan
pasien.
4 De Groot, 2018 Quality Tinjauan sistematis Sebelas tinjauan
K., criteria, tinjauan sistematis. sistematis
Triemstra, instruments Sumber data: secara dimasukkan.
M., Paans, and sistematis mencari Beberapa kriteria
W., & requirements database PubMed dan kualitas adalah
Francke, A. for nursing CINAHL untuk dijelaskan
L. documentation periode 2007–April mengacu pada
: a systematic 2017. Kami juga pentingnya
review of melakukan pencarian mengikuti proses
systematic tambahan. Metode keperawatan dan
reviews. ulasan: Dua pengulas menggunakan
Journal of secara independen terminologi
Advanced memilih ulasan keperawatan
Nursing menggunakan standar. Selain
prosedur bertahap, itu, beberapa
menilai kualitas instrumen
metodologis dari berbasis bukti
ulasan yang dipilih, dijelaskan untuk
dan mengekstrak data menilai kualitas
menggunakan format dokumentasi
ekstraksi yang telah keperawatan,
ditentukan. Kami Selanjutnya,
melakukan deskriptif beberapa
perpaduan persyaratan
untuk format dan
sistem elektronik
67
dokumentasi
keperawatan
ditemukan yang
mengacu pada
pentingnya
keramahan
pengguna dan
pengembangan
melalui
konsultasi
dengan staf
perawat.
5 Elisabeth 2017 Nursing Care Metode penelitian Intervensi
Patiraki, R., Plans Based adalah penelitian meningkatkan
et al. on NANDA, kuasi-eksperimental keterampilan
Nursing tanpa kelompok mereka pada
Interventions kontrol. Sampel nominasi
Classification, terdiri dari 19 diagnosa
and Nursing perawat terdaftar. keperawatan,
Outcomes Alat penelitiannya formulasi yang
Classification adalah kuesioner tepat, dan
: The memberikan individualisasi
Investigation intervensi pra dan karakteristik
of the pasca pendidikan yang
Effevtiveness menentukan,
of an tetapi tidak
Educational memperbaikinya
Intervention in dalam formulasi
Greece. hasil yang
International diinginkan.
Journal Of
Nursing
68
Knowledge
BAB III
Berdasarkan teori yang telah dijabarkan, dalam penelitian ini peneliti ingin
RSUD Malingping Dan SDKI, SLKI, SIKI Di Ruang Rawat Inap RSUD
Kota Serang.
: Yang diteliti
70
(diukur) oleh peneliti yang akan melakukan observasi atau pengukuran secara
tepat terhadap suatu objek atau fenomena. (Nursalam, 2020). Adapun definisi
1: jarang
0: tidak pernah
setuju
Skor pernyataan
positif:
5: sangat setuju
4: setuju
3: kadang-kadang
2: tidak setuju
1: sangat tidak
setuju
Skor pernyataan
negatif:
5: sangat tidak
setuju
4: tidak setuju
3: kadang-kadang
2: setuju
1: sangat setuju
Variabel Dependen
Keakuratan suatu bukti berupa Kuesioner Minimum, Rasio
dokumentasi catatan atau berbentuk skala Maksimum,
asuhan laporan mengenai likert dengan 9 Mean,
keperawatan status kesehatan item pernyataan Median,
klien serta semua Skor pernyataan: Standar
kegiatan asuhan 0: tidak pernah deviasi
1: kadang-kadang
73
bentuk pernyataan ilmiah atau proposi yaitu mengandung dua variable atau
lebih, maka hipotesa itu dapat benar atau salah, atau dapat diterima atau
ditolak. Apabila Hipotesis Nol adalah tidak adanya hubungan atau pengaruh
antara dua fenomena yang di teliti, diberi simbol H0. sedangkan Hipotesis
Alternatif adalah adanya hubungan atau pengaruh antara dua masalah yang
(Kartika, 2017).
Malingping
RSUD Malingping
Kota Serang
Kota Serang
RSUD Malingping
75
RSUD Malingping Dan SDKI, SLKI, SIKI Di Ruang Rawat Inap RSUD
Kota Serang
BAB IV
METODE PENELITIAN
76
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel
yang berbeda pada waktu yang berbeda. Penelitian komparatif dapat berupa
perbedaan diantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Uji ini
sampel yang diuji. Komparasi antara dua sampel yang saling lepas
tegas dimana anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel lainnya
(Sugiyono, 2013).
4.2.1 Populasi
sebanyak 81 orang.
4.2.2 Sampel
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel terdiri atas bagian populasi
perawat Ruang Rawat Inap RSUD Malingping dan RSUD Kota Serang
78
172.(1,96)2 .0,5.0,5
n=
(1,96)2 . ( 172−1 ) +(1,96)2 .0,5 .0,5
n=119
Keterangan:
q = 1 – p (100% – p)
112
x 119=77 rekam medis
172
79
60
x 119=42 rekam medis
172
Malingping dan Ruang Rawat Inap RSUD Kota Serang. Dengan waktu
merugikan)
contoh kalau ada risiko harus yang wajar (reasonalble), dengan desain
identitas pada kuesioner yang telah diisi akan disimpan oleh peneliti
dan tidak diberikan kepada pihak rumah sakit. Jika penelitian ini telah
kepada pasien.
menjadi responden.
4.4.5 Respect for People’s Rights and Dignity (menghormati harkat dan
martabat manusia)
pelaksanaan penelitian.
Cacth yang disusun oleh Wolter Pans et al, 2010. Pada kuantitas terdapat 6
penelitian.
kuesioner. Setelah itu melakukan uji coba alat pengumpul data dengan
responden.
dianalisis.
dan dan entri data. Pengolahan data menggunakan SPSS for Windows 20.
4.7.1 Editing
4.7.2 Coding
4.7.3 Processing
85
4.7.4 Cleaning
pemberian kode maupun pembersihan skor data. Semua data bersih dan
Oleh karena itu analisis data yang digunakan untuk metode kuantitatif adalah
dengan analisis statistik. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan
numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi.
1) Mean
nilai data suatu kelompok sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel
tersebut. Jadi jika suatu kelompok sampel acak dengan jumlah sampel n,
86
maka bisa dihitung rata-rata dari sampel tersebut dengan rumus sebagai
berikut.
x 1+ x 2 +…+ x n
x=
n
∑ xi
i=1
x=
n
Keterangan:
x = Rata-rata hitung
n = Jumlah sampel
2) Median
( )
n
−F
2
Median=tb + P
Fm
P = interval
3) Standar Deviasi
untuk mengetahui keragaman suatu kelompok data. Salah satu cara untuk
∑ (x i−¿ x)=0 ¿
i=1
Statistik ini merupakan suatu ukuran asosiasi atau hubungan yang dapat
digunakan pada kondisi 1 atau kedua variabel yang diukur adalah skala
adalah ρ dan ukuran sampelnya rs. Formula rs untuk korelasi chi square
dihubungkan.
dipenuhi, yaitu:
independen, yaitu uji T yang variannya sama dan uji T yang variannya
xa −x b
t=
√
Sp 1 1
+
na nb
Dimana
2 ( na−1 ) S2a− ( nb −1 ) S 2b
S=
p
n a+ nb−2
Keterangan:
89
Xa = rata-rata kelompok a
Xb = rata-rata kelompok b
DF = na + nb - 2
xa + xb
t=
√( )( )
2 2
Sa Sb
+
na nb
tidak sama itu berbeda dengan yang di atas (DF = na + nb - 2), tetapi
menggunakan rumus:
[( ) ( ) ]
2
2 2
Sa Sb
+
na nb
df =
[ ( ) ( ) ]
2 2
S2a S2b
na nb
+
n a−1 n b−1
menggunakan rumus:
S 2a
F=
S 2b
Bila nilai P>a, maka variannya sama, namun nilai P≤a, berarti
variannya berbeda.
ordinal.
DAFTAR PUSTAKA
Awaliyani, V. A., Pranatha, A., & Wulan, N. (2021). Pengaruh Penggunaan Buku
Sdki, Slki Dan Siki Terhadap Peningkatan Pengetahuan Perawat Dalam
Membuat Dokumentasi Keperawatan Berbasis Sdki, Slki Dan Siki Di Rumah
Sakit Kmc Kuningan Tahun 2021. Journal of Nursing Practice and
Education, 2(1), 22–32. https://doi.org/10.34305/jnpe.v2i1.334
Blair, W., & Smith, B. (2012). Nursing documentation: Frameworks and barriers.
Contemporary Nurse, 41(2), 160–168.
https://doi.org/10.5172/conu.2012.41.2.160
De Groot, K., Triemstra, M., Paans, W., & Francke, A. L. (2019). Quality criteria,
instruments, and requirements for nursing documentation: A systematic
review of systematic reviews. Journal of Advanced Nursing, 75(7), 1379–
1393. https://doi.org/10.1111/jan.13919
Kartika, Iin Ira. 2017. Dasar-Dasar Riset Keperawatan dan Pengolahan Data
Statistik. Jakarta: Trans Info Media.
Kebede, M., Endris, Y., & Zegeye, D. T. (2017). Nursing care documentation
practice: The unfinished task of nursing care in the University of Gondar
Hospital. Informatics for Health and Social Care, 42(3), 290–302.
https://doi.org/10.1080/17538157.2016.1252766
Lindo, J., Stennett, R., Stephenson-Wilson, K., Barrett, K. A., Bunnaman, D.,
Anderson-Johnson, P., Waugh-Brown, V., & Wint, Y. (2016). An Audit of
Nursing Documentation at Three Public Hospitals in Jamaica. Journal of
Nursing Scholarship, 48(5), 499–507. https://doi.org/10.1111/jnu.12234
Olatubi, M. I., Oyediran, O. O., Faremi, F. A., & Salau, O. R. (2019). Knowledge,
Perception, and Utilization of Standardized Nursing Language (SNL) (NNN)
among Nurses in Three Selected Hospitals in Ondo State, Nigeria.
International Journal of Nursing Knowledge, 30(1), 43–48.
https://doi.org/10.1111/2047-3095.12197
Paans, W., Sermeus, W., Nieweg, R. M. B., & van der Schans, C. P. (2010). D-
Catch instrument: Development and psychometric testing of a measurement
instrument for nursing documentation in hospitals. Journal of Advanced
Nursing, 66(6), 1388–1400. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2648.2010.05302.x
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tamir, T., Geda, B., & Mengistie, B. (2021). Documentation practice and
associated factors among nurses in harari regional state and dire dawa
administration governmental hospitals, eastern ethiopia. Advances in
Medical Education and Practice, 12, 453–462.
https://doi.org/10.2147/AMEP.S298675
Tasew, H., Mariye, T., & Teklay, G. (2019). Nursing documentation practice and
associated factors among nurses in public hospitals, Tigray, Ethiopia. BMC
93
Tuinman, A., de Greef, M. H. G., Krijnen, W. P., Paans, W., & Roodbol, P. F.
(2017). Accuracy of documentation in the nursing care plan in long-term
institutional care. Geriatric Nursing, 38(6), 578–583.
https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2017.04.007
Dengan Hormat,
Saya Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Neneng Ilah Rohilah
NPM : 20200920100036
Status : Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan UMJ
Informed Consent
Dengan menandatangani lembar ini, saya menyatakan bersedia menjadi
Responden dan berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan. Mahasiswa
Program Studi Magister Keperawatan UMJ.
Judul Penelitian : “Studi Komparasi Keakuratan Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Dalam Penerapan Dokumentasi Berbasis
Nanda NIC NOC Di Ruang Rawat Inap RSUD
Malingping Dan SDKI, SLKI, SIKI Di Ruang Rawat
Inap RSUD Kota Serang”
Peneliti : Neneng Ilah Rohilah
NPM : 20200920100036
Saya berharap bahwa penelitian ini tidak akan mempunyai dampak
negative serta merugikan bagi saya dan pihak Rumah Sakit, sehingga
semua status kesehatan saya benar-benar dirahasiakan dan hanya
digunakan untuk keperluan penelitian. Demikian pernyataan saya secara
sukarela bersedia menjadi responden penelitian ini tanpa ada paksaan dari
pihak mana pun untuk diperlukan sebagai mestinya.
Peneliti Responden
KUESIONER PENELITIAN
KEAKURATAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DALAM
PENERAPAN DOKUMENTASI BERBASIS NANDA NIC NOC DI RUANG
RAWAT INAP RSUD MALINGPING DAN SDKI, SLKI, SIKI DI RUANG
RAWAT INAP RSUD KOTA SERANG
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan
jawaban saudara.
No. Responden :…………………………
Tanggal Pengisian :…………………………
A. Data Demografi
1. Jenis kelamin :
□ Laki-laki
□ Perempuan
2. Pendidikan
B. Pelatihan
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda check ( ) pada
kolom yang tersedia pada kuesioner tersebut.
Petunjuk menjawab :
TP : Tidak Pernah
J : Jarang
K : Kadang-kadang
S : Sering
SL : Selalu
N TANGGAPAN
O PERNYATAAN TP J K S SL
1 Apakah pernah mengikuti pelatihan dokumentasi
asuhan keperawatan?
2 Apakah pernah mengikuti pelatihan dokumentasi
asuhan keperawatan berbasis NANDA NIC NOC
3 Apakah pernah mengikuti pelatihan
dokumentasi asuhan keperawatan berbasis
SDKI, SLKI, SIKI
4 Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan
anggaran sendiri?
5 Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan
anggaran dari RS
D. Ketersediaan Regulasi
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda check ( ) pada kolom
yang tersedia pada kuesioner tersebut.
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
Apakah ada kebijakan tentang dokumentasi
1
asuhan keperawatan?
Apakah ada pedoman pendokumentasian asuhan
2
keperawatan?
Apakah ada panduan pendokumentasian asuhan
3
keperawatan?
Apakah ada standar prosedur operasional (SPO)
4
pendokumentasian asuhan keperawatan?
E. Kebiasaan Dengan Standar
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda check ( ) pada kolom
yang tersedia pada kuesioner tersebut.
Petunjuk menjawab
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
TANGGAPAN
No Pertanyaan
STS TS RR S SS
1 Standar asuhan keperawatan yang ada di
Rumah Sakit sesuai dengan standar
akreditasi
2 Standar asuhan keperawatan yang ada di
Rumah Sakit biasa digunakan (Familyar)
oleh perawat
3 Standar asuhan keperawatan yang ada di
Rumah Sakit mudah digunakan oleh
perawat
4 Perawat memahami isi dari standar asuhan
keperawata yang ada di Rumah Sakit
5 Bahasa dalam format dokumentasi
keperawatan mudah untuk difahami dan
diaplikasikan
F. Format Dokumentasi
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda check ( ) pada
kolom yang tersedia pada kuesioner tersebut.
Petunjuk menjawab
SS: Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
TANGGAPAN
No Pertanyaan
STS TS RR S SS
1 Format dokumentasi keperawatan ditulis
pada format yang baku mampu
menggambarkan kondisi pasien dengan tepat
2 Format dokumentasi keperawatan
mampu menunjukkan tindakan dan target
yang diinginkan perawat yang sesuai dengan
kondisi yang dialami pasien
3 Format dokumentasi keperawatan berupa
check list sangat membantu perawat dalam
mendokumentasikan keperawatan
4 Format dokumentasi keperawatan berupa
check list menghemat waktu perawat dalam
pengisian
5 Format dokumentasi keperawatan mudah
digunakan perawat dalam menggambarkan
kondisi pasien
6 Format dokumentasi keperawatan
tersedia di dalam rekam medis pasien
G. Motivasi
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda check ( ) pada kolom
yang tersedia pada kuesioner tersebut.
Petunjuk menjawab
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
N TANGGAPAN
O PERNYATAAN STS TS RR S SS
SEMANGAT KERJA
1 Saya melaksanakan pendokumentasian berjalan
dengan baik karena itu penting bagi saya.
2 Saya harus bisa melaksanakan pendokumentasian
yang menjadi tanggung jawab saya
3 Saya merasa tertantang bila menghadapi kesulitan
dalam menyelesaikan tugas karena hal ini
berguna untuk mengembangkan diri.
PRESTASI KERJA
4 Prestasi kerja saya dalam pendokumentasian
keperawatan harus selalu meningkat.
5 Saya harus mau membimbing perawat baru dalam
melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
PRODUKTIVITAS
6 Saya harus mengetahui bagaimana cara
pendokumentasian yang benar.
7 Dokumentasi keperawatan yang saya buat harus
lengkap, tanpa menunggu instruksi pimpinan.
8 Tim perawat bekerjasama dan saling mendukung
dalam penyelesaian masalah pendokumentasian
asuhan keperawatan
DISPLIN KERJA
9 Saya melaksanakan pendokumentasian
keperawatan setiap kali dinas supaya pengelolaan
klien lebih terarah.
10 Saya melaksanakan dokumentasi keperawatan
karena itu penting bagi saya dan pasien.
I. Sikap
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda check () pada kolom
yang tersedia pada kuesioner tersebut.
Petunjuk menjawab :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Pendokumentasian asuhan keperawatan
1 merupakan tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat.
Melakukan pendokumentasian asuhan
2 keperawatan membutuhkan banyak
waktu.
Melakukan pendokumentasian asuhan
3 keperawatan dapat memberikan
perlindungan hukum.
Saya melakukan monitoring terhadap
4 perkembangan pasien dengan melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
5 Saya dapat melakukan perawatan yang
berfokus dan sesuai dengan kondisi
pasien jika saya melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan
dengan benar.
Beban kerja saya bertambah dengan saya
6 melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan berarti membuat bukti
7
tertulis tindakan yang telah saya/perawat
lakukan.
Komunikasi antara perawat dengan
perawat dan tim kesehatan lain dapat
8
melalui dokumentasi asuhan
keperawatan.
Melakukan pendokumentasian asuhan
9
keperawatan menghabiskan banyak form.
Melakukan pendokumentasian asuhan
10 keperawatan memudahkan penghitungan
tarif tindakan keperawatan.
Melakukan pendokumentasian asuhan
11 keperawatan berarti telah menyediakan
sumber data untuk penelitian.
Saya malas dan ribet untuk saya
12 melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan
Kondisi pasien yang gawat menjadi
13 faktor penghambat untuk melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Minimumnya reward merupakan
14 penghambat untuk melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan
Saya memiliki keinginan untuk
melakukan pendokumentasian
pengkajian secara lengkap, akurat, baru
15
dan relevan sesuai dengan format dan
pedoman pengkajian
yang baku
Saya memiliki keinginan untuk
melakukan pendokumentasian diagnosis
16 keperawatan sesuai dengan masalah
keperawatan pasien yang mencerminkan
problem dan etiologic (PE)
Saya memiliki keinginan untuk
melakukan pendokumentasian
perencanaan keperawatan yang dibuat
17 berdasarkan diagnosis keperawatan dan
disusun menurut
urutan prioritas dengan menggunakan
kalimat perintah, terinci, dan jelas.
18 Saya memiliki keinginan untuk
mendokumentasikan tindakan
keperawatan yang telah saya lakukan
baik yang menggambarkan tindakan
mandiri, kolaborasi, mandiri atau
ketergantungan dengan tetap menghargai
hak-hak klien.
Saya memiliki keinginan untuk
mendokumentasikan evalusi yang telah
19 saya lakukan terhadap klien, dengan
menggunakan pendekatan SOAP dan
mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil.
Saya memiliki keinginan untuk
melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan dengan jelas, ringkas dan
memiliki istilah baku dan benar, selalu
20
mencantumkan paraf, nama,
tanggal dan jam tindakan dilakukan dan
menyimpan berkas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
J. Pengetahuan
Petunjuk : berilah tanda check (√) pada pernyataan yang dianggap benar
pada kotak di depan pernyataan. Jawaban boleh lebih dari satu
1. Pengertian dokumentasi asuhan keperawatan adalah?
□ Pasien
□ Orang terdekat
□ Perawat lain
□ Kepustakaan
6. Kapan seharusnya dilakukan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan?
□ Baru
□ Akurat, berdasarkan fakta
□ Relevan
□ Lengkap, mencantumkan semua pelayanan keperawatan yang telah
diberikan
8. Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan?
□ Dependen perawat
□ Independen perawat
□ Interdependen perawat
10. Manfaat dilakukan perencanaan keperawatan?
□ Tujuan
□ Kriteria hasil
□ Intervensi
12. Evaluasi dilakukan?