SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
KATA PENGANTAR
ii
Universitas Sumatera Utara
5
iii
Universitas Sumatera Utara
6
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan .................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................... iv
Daftar Tabel ............................................................................................... vi
Daftar Lampiran ......................................................................................... vii
Abstrak ...................................................................................................... viii
Abstract ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 2
1.3.1. Tujuan Umum ......................................................... 2
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 2
iv
v
Universitas Sumatera Utara
8
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Latar Belakang : Memburuknya gizi anak dapat saja terjadi karena ketidaktahuan ibu mengenai
tata cara pemberian ASI kepada anaknya, pemberian MP-ASI yang belum sesuai bila dilihat dari
ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya,
serta kelengkapan imunisasi dasar yang didapat oleh balita. Pemberian makanan tambahan
sangat diperlukan terutama untuk bayi di atas umur enam bulan yang sudah memerlukan
makanan tambahan bergizi. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di
Puskesmas Padang Bulan Medan Selayang. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dengan desain cross sectional. Sampel dipilih secara simple random sampling terhadap
semua ibu yang memiliki bayi umur 6 sampai 24 bulan yang berjumlah 53 orang. Data primer
diperoleh dengan menggunakan metode wawancara melalui kuesioner. Hasil Penelitian : Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tergolong baik (52,8%), sikap responden
tergolong sedang (75,5%), perilaku responden tergolong baik (62,3%). Terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pemberian MP-ASI (0,026), dan hubungan yang
signifikan antara sikap dengan perilaku pemberian MP-ASI (0,040). Kesimpulan : Disarankan
kepada petugas kesehatan di Puskesmas Padang Bulan Medan agar lebih rutin melakukan
penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi dan melakukan pendekatan terhadap tokoh
masyarakat setempat agar membantu melakukan penyuluhan.
viii
ABSTRACT
Background : The worsening child malnutrition could only happen because of ignorance about
the manner of mothers breast feeding to their children, giving MP-ASI is not appropriate when
viewed from the delivery timeliness, frequency, type, amount of food, and how to make it, and
completeness of basic immunizations are obtained by toddlers. Supplementary feeding is needed,
especially for infants over the age of six months which already require additional nutritious food.
The purpose of this research is to investigate the correlation between knowledge and attitude of
mothers with complementary feeding (MP-ASI) in Puskesmas PadangBulan,Medan Selayang.
Method This study is a descriptive analytic cross sectional design. The sample in this study focus
for all mothers with babies aged 6 untill 24 month, amounting to 53 people. Data obtained by
using interview by questionnaire. Results: The results showed that the knowledge of respondents
who are classified as good (52.8%), the attitude of respondents who are classified as medium
(75.5%), the actions of respondents who are classified as good (62.3%). There is a correlation
between knowledge by giving MP-ASI (0.026), and significant correlation between attitudes to the
granting of MP-ASI (0,040). Conclusion: For recommended to mothers to take an active role to
improving knowledge and awareness to provide MP-ASI correctly and to health workers at the
Puskesmas Padang Bulan must be have routine counseling to mothers who have babies on infant
feeding patterns in personal or other activities such as neighborhood health center.
ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1
Universitas Sumatera Utara
2
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan masyarakat atau manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) adalah Pengetahuan tentang Makanan tambahan yang diberikan pada
bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan (Yenrina, 2008). Peranan
MP-ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk
melengkapi ASI (Krisnatuti, 2008).
4
Universitas Sumatera Utara
5
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai pengetahuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada saat kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan
sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode-
metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisa (Analysis) dan Sintesis (Syntesis)
Analisa adalah suatu kemampuan menjabarkan suatu materi atau obyek ke
dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis menunjuk kepada suatu
kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
e. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
c. Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang
lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggungjawab (Responsible)
Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
e. Determinan Perilaku
Determinan perilaku ada 4 yang dianggap penting (Walgito, 2003) :
1) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis seseorang akan ikut menentukan bagaimana sikap
seseorang. Berkaitan dengan ini ialah faktor umur dan kesehatan.Pada
umumnya orang muda sikapnya lebih radikal daripada perilaku orang yang
telah tua, sedangkan pada orang dewasa sikapnya lebih moderat. Dengan
demikian masalah umur akan berpengaruh pada perilaku seseorang.
2) Faktor Pengalaman
Bagaimana perilaku seseorang terhadap obyek perilaku akan dipengaruhi
oleh pengalaman langsung orang yang bersangkutan dengan obyek
perilaku tersebut.
3) Faktor Kerangka Acuan
Kerangka acuan merupakan faktor yang penting dalam perilaku seseorang,
karena kerangka acuan ini akan berperanterhadap obyek perilaku. Bila
kerangka acuan tidak sesuai dengan obyek sikap, maka orang akan
mempunyai sikap yang negatif terhadap obyek perilaku tersebut.
4) Faktor komunikasi sosial
Faktor komunikasi sosial sangat jelas menjadi determinan sikap seseorang
dan faktor ini yang banyak diteliti. Komunikasi sosial yang berwujud
informasi dari seseorang kepada orang lain dapat menyebabkan perubahan
sikap yang ada pada diri orang yang bersangkutan.
belum begitu mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut akan
mudah berubah.
e. Perilaku itu mengandung faktor dan motivasi
Perilaku terhadap sesuatu faktor tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan
tertentu yang dapat bersifat positif tetapi juga dapat bersifat negatif terhadap
obyek tersebut. Di samping itu sikap juga mengandung motivasi dan berarti
bahwa perilaku itu mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku
secara tertentu terhadap obyek yang dihadapinya.
Sedangkan keuntungan makanan bayi siap saji yaitu lebih cepat dalam
penyajian, mudah, enak dan aman. Disiapkan secara higienis dengan memenuhi
standar gizi. Karena bisa dibuat dalam jumlah kecil, makanan ini cocok pada awal
pengenalan makanan padat. Tetapi kerugiannya, makanan siap saji cukup mahal
dan tidak memberikan pengalaman yang banyak akan rasa dan tekstur (Lawson,
2003).
Faktor eksternal:
Faktor eksternal: • Pengalaman
• Lingkungan • Situasi
• Sosial • Norma-norma
budayaan • Hambatan dan
pendorong
Keterangan:
:Yang diteliti
15
Universitas Sumatera Utara
16
3.3 HIPOTESIS
Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku ibu
terhadap pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan.
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
Sampel dipilih secara random sampling terhadap semua ibu yang memiliki
bayi usia 6 bulan keatas dengan berat badan lahir normal dan sedang menyusui di
Puskesmas Padang Bulan.
17
Universitas Sumatera Utara
18
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0, 1)
maka :
112
n = 1+112(0.12 )
n = 53 orang
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas didapat sampel 53
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random
sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, berupa
kuesioner. Kuesioner yang diambil dari penelitian sebelumnya. Suatu alat ukur
harus memenuhi kaidah-kaidah pengukuran yang valid dan reliabel melalui uji
validitas dan reliabilitas (Arief, 2008). Agar diperoleh distribusi nilai hasil
pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba
paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo, 2007). Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan pada 20 ibu yang memiliki balita di Puskesmas Padang Bulan.karena
karakteristik responden hampir sama dengan responden yang akan dijadikan
sampel
Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan instrumen kuesioner
sebagai salah satu alat ukur, ada dua syarat penting yang harus dipenuhi yaitu
keharusan sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel.
Product Moment (Hidayat, 2007). Instrumen bisa dikatakan valid jika mempunyai
nilai r hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi minimal 95% (Santoso, 2004).
Rumus Pearson Product Moment:
Keterangan:
r hitung : koefisien korelasi
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total (item)
n : jumlah responden
Untuk tabel tα = 0, 05 derajat kebebasan (dk = n − 2).
Uji validitas dikatakan valid apabila nilai Pearson Correlation untuk n
(responden) 20 orang harus lebih dari 0, 444 (r-tabel).
Keterangan :
r11 : realibilitas instrument (koefisien Cronbach’s Alpha)
St : varians total/ varians skor total
∑Si : jumlah keseluruhan varians item
k : jumlah item (yang valid)
R-hitung pada uji reliabilitas dilihat dari nilai Corrected Item Total
Correlation. Dikatakan valid apabila r-hitung>r-tabel (0, 444).
a. Umur adalah usia responden dari mulai lahir sampai ulang tahunnya
yang terakhir.
b. Umur bayi adalah anak yang berusia 0-1 tahun.
c. Pendidikan adalah pendidikan formal responden yang terakhir.
d. Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang ditekuni responden dan
merupakan sumber penghasilan bagi responden.
e. Penghasilan keluarga adalah jumlah penghasilan keseluruhan keluarga
yang dihitung dalam sebulan.
f. Suku adalah suku bangsa yang merupakan aspek sosial budaya yang
membedakan manusia.
g. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan disini menyangkut segala sesuatu yang diketahui ibu
tentang pemberian makanan tambahan pada balita.
h. Sikap merupakan produk dari sosialisasi dimana seseorang bereaksi
sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. Jadi dapat berupa
perilaku yang masih tersembunyi. Sikap ibu tentang pemberian
makanan tambahan pada balita.
i. Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan secara konkrit oleh
seseorang sebagai akibat dari pengetahuan dan sikap yang dimilikinya.
Tindakan ibu dalam pemberian makanan tambahan pada balita.
j. Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang pernah
dilahirkan oleh responden baik yang masih hidup ataupun yang sudah
meninggal.
a. Editing
Proses editing dilakukan untuk memeriksa data yang sudah terkumpul
dan jika ada kekurangan langsung dilengkapi atau dikeluarkan dari
penelitian.
b. Coding
Pada tahap ini dilakukan merupakan tahap pemberian kode pada semua
variabel agar mempermudah dalam pengolahan dan analisis data.
c. Data entry
Jawaban dari kuesioner di-entry ke dalam data base komputer.
d. Tabulating
Adalah data dikumpulkan dan dikelompokkan dalam bentuk tabel.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah memberikan skor terhadap item-
item yang perlu diberi skor dan memberi kode terhadap item-item yang
diberi skor. Seluruh jawaban diolah dengan program SPSS
24
Universitas Sumatera Utara
25
(11,3%) dengan perilaku sedang terhadap pemberian MP-ASI pada bayi. Hasil
chi-square diperoleh nilai p=0,040. Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara
signifikan antara sikap dengan perilaku pemberian MP-ASI pada bayi.
5.4 PEMBAHASAN
adalah Pengetahuan tentang Makanan tambahan yang diberikan pada bayi berusia
6 bulan sampaibayi berusia 24 bulan. Peranan MP-ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI (Yenrina, 2008).
Pengetahuan tentang MP-ASI seorang ibu juga besar pengaruhnya bagi perubahan
sikap dan perilaku di dalam pemilihan bahan makanan yang selanjutnya
berpengaruh pada tumbuh kembang dan gizi anak yang bersangkutan. Sebagian
besar ibu yang memiliki pengetahuan baik dan cukup seharusnya menerapkan
pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik pada anak, namun dalam penelitian
yang dilakukan tentang pola pemberian ASI dan MP-ASI baik pada anak 24 bulan
masih tidak tepat.
5.4.3 Hubungan Sikap Ibu Dengan Perilaku Pemberian MP-ASI pada Bayi
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN
1. Diharapkan kepada pihak petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas
yang berada di kelurahan tersebut, lebih meningkatkan program
komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang MP-ASI pada ibu-ibu
hamil dan ibu yang mempunyai bayi umur 6-24 bulan dalam bentuk
melakukan penyuluhan tentang MP-ASI yang tepat kepada ibu-ibu secara
personal.
2. Diharapkan kepada Puskesmas mengarahkan Bidan desa untuk lebih rutin
memberikan informasi mengenai MP-ASI yang tepat kepada ibu-ibu.
3. Diharapkan kepada ibu yang memiliki bayi untuk lebih sering mengikuti
kegiatan posyandu dan penyuluhan yang diadakan di kelurahan tersebut.
Dan meningkatkan pengetahuan dan mencari informasi kesehatan terutama
dengan keterkaitan ketepatan pemberian MP-ASI.
31
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
32
Universitas Sumatera Utara
33
Data Pribadi
(MUHAMMAD NUH )
34
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.
Dengan hormat,
Dari beberapa penelitian dinyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi
dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat dan
ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian MP-ASI yang benar
sehingga berpengaruh terhadap sikap ibu dalam pemberian MP-ASI. Dalam
menanggulangi dan mencegah kurang gizi pada balita, maka ibu harus mengetahui
dengan benar tentang MP-ASI dan bagaimana cara pemberian yang tepat pada
anak.
Medan………………………
Peneliti
(MUHAMMAD NUH)
35
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Medan,……………………….2017
Responden
( )
36
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.
Kuesioner
Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. Pendidikan terakhir :
4. Pekerjaan :
5. Agama :
6. Suku :
7. Pekerjaan suami :
8. Jumlah anak :
9. Jumlah pendapatan keluarga per bulan, sebutkan
a. lebih kecil dari Rp.750.000/bulan
b. antara Rp.750.000 – Rp. 1.500.000/bulan
c. lebih besar dari Rp. 1.500.000/bulan
10. Umur bayi : bulan
13. Menurut ibu, pada umur berapa sebaiknya diberikan makanan tambahan?
a. > 6 bulan b. < 6 bulan c.Tidak tahu
14. Sebutkan jenis makanan yang pertama kali diberikan kepada bayi usia> 6
bulan.
a. Makanan lunak c. Mie
b. Makanan padat d. Kemiri
37
Universitas Sumatera Utara
38
16. Menurut ibu, berapa kalikah makanan tambahan itu diberikan dalam sehari
kepada bayi yang berusia 6-8 bulan?
a. 1-3 kali c. 7-10 kali
b. 4-6 kali d. Tidak tentu, tergantung bayi menangis
18. Menurut ibu, apa pengaruhnya terhadap pemberian makan bayi sebelum usia
6 bulan terhadap kesehatan bayi?
a. Tidak ada pengaruhnya
b. Anak jadi sering mencret karena pencernaannya terganggu
c. Anak jadi sering nangis
d. Tidak tahu
19. Menurut ibu, apakah dengan menunda makanan tambahan dapat mengurangi
resiko alergi makanan?
a. Ya b. Tidak c. Mungkin d. Tidak tahu
Sikap
Tidak
Setuju Netral
No. Pernyataan setuju
(S) (N)
(TS)
21. Bayi berusia 4 bulan memerlukan
makanan khusus
22. Pada bayi berusia> 6 bulan baru boleh
diberikan makanan tambahan
23. Supaya bayi berusia 0-6 bulan lebih
gemuk, makanannya harus ditambah
dengan susu formula
24. Pemberian makanan pada bayi sebelum
bayi berusia <6 bulan dapat
berpengaruh pada pencernaannya
25. Pemberian makanan selain ASI kepada
bayi sebelum bayi berusia 6 bulan
26. Menunda pemberian makanan padat
dapat mengurangi resiko alergi
makanan pada bayi
Tidak
Setuju Netral
No. Pernyataan setuju
(S) (N)
(TS)
27. Pemberian makanan pada bayi sebelum
usia 6 bulan dapat membantu bayi
mengatasi rasa lapar dan tidak akan
menangis
28. Memberi makanan lumat seperti bubur
susu sebagai makanan pertama pada
bayi berusia> 6 bulan
29. Pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan
lebih dari 6 kali makanan tambahan
setiap hari
30. Pemberian makanan pada bayi sebelum
usia 6 bulan dapat menyebabkan anak
kelebihan berat badan
Perilaku
31. Ibu memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan?
a. Ya
b. Tidak
32. Ibu memberikan makanan tambahan pada bayi saat berumur 4 bulan?
a. Ya
b. Tidak
34. Ibu memberikan makan bayi berusia< 6 bulan jika bayi rewel atau menangis?
a. Ya
b. Tidak
36. Ibu memberikan makan bayi berusia< 6 bulan agar anak lebih gemuk?
a. Ya
b. Tidak
37. Ibu memberikan makanan lumat seperti bubur susu sebagai makanan pertama
bayi berusia diatas 6 bulan?
a. Ya
b. Tidak
38. Ibu memberikan susu formula sebagai makanan tambahan ketika masih
memberikan ASI?
a. Ya
b. Tidak
39. Ibu memberikan makanan tambahan 1-3 kali sehari pada bayi usia> 6 bulan?
a. Ya
b. Tidak
40. Ibu memberikan makan bayi dengan kemiri sesaat setelah bayi lahir?
a. Ya
b. Tidak
41
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
Frequency Table
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
42
Universitas Sumatera Utara
43
Suku
Pekerjaan_Suami
Jumlah_Anak
Jumlah_Pendapatan_Keluarga_Per_Bulan
Umur_Bayi
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
PENGETAHUAN
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
SIKAP
PRI31
PRI32
PRI33
PRI34
PRI35
PRI36
PRI37
PRI38
PRI39
PRI40
PERILAKU
Crosstabs
PENGETAHUAN * PERILAKU
Crosstab
PERILAKU
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 11.017a 4 .026
Likelihood Ratio 9.151 4 .057
Linear-by-Linear Association .015 1 .902
N of Valid Cases 53
a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .11.
SIKAP * PERILAKU
Crosstab
PERILAKU
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 10.018a 4 .040
Likelihood Ratio 10.043 4 .040
Linear-by-Linear Association .740 1 .390
N of Valid Cases 53
a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .19.
Descriptives
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Rata_rata_Umur_Ibu 53 20.00 39.00 28.8679 4.46369
Valid N (listwise) 53
Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain:
3 085275053644/ nuhrashid11@gmail.com
Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain:
5 0135822574/ nuhrashid11@gmail.com
Judul Penelitian :
54
Universitas Sumatera Utara
55
DAFTAR PERTANYAAN :
3. Keterangan : Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu-
ibu yang menyusui anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Padang Bulan pada
tahun 2017.
4. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini (perkiraan) untuk setiap
subjek : 15 (detik/menit/jam/hari/bulan/tahun)*
6. Apakah masalah etik menurut Anda dapat terjadi pada penelitian Anda ini.
Masalah etik yang dapat terjadi adalah terbukanya data-data responden yang
seharusnya merupakan rahasia pihak peneliti dan responden.
8. Prosedur pelaksanaan penelitian atau percobaan (frekwensi, interval, dan jumlah total
segala tindakan invasif yang dilakukan, dosis dan cara penggunaan obat, isotop,
radiasi atau tindakan lainnya) sebutkan!.
Prosedur penelitian adalah dengan cara memberikan kuesioner pada responden di
Puskesmas Padang Bulan pada bulan September tahun 2017.
9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara
yang digunakan untuk pencegahannya (disebutkan jenis bahayanya).
10. Pengalaman terdahulu sebelum atau sesudah penelitian dari tindakan yang akan
dilakukan (baik sendiri ataupun perorangan).
Belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya.
11. Jika penelitian dilaksanakan pada orang sakit, sebutkan apa kegunaan bagi si sakit,
dan bagaimana pula kompensasi yang diberikan jika terjadi kerugian pada jiwanya.
Kegunaannya adalah dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara
pemberian MP-ASI pada ibu-ibu.
13. Apa hak dan kewajiban yang bisa Anda berikan sebagai jaminan dan imbalan bagi
subjek/objek tersebut?.Jika terdapat ganti rugi, sebutkan pula berapa jumlah yang
diberikan?
a. Hak peneliti : Mendapatkan informasi yang sebenarnya dari subjek
penelitian berupa data primer yang dijawab oleh subjek melalui
kuesioner.
b. Kewajiban peneliti : Menjaga kerahasiaan identitas subjek dan
memberikan informasi hasil penelitian yang valid setelah penelitian
selesai dilakukan.
14. Sejauh mana hubungan antara subjek manusia yang diteliti dengan peneliti? (ceklist
yang benar):
a. Hubungan dokter – pasien
b. Hubungan guru – murid
c. Hubungan majikan – anak buah
d. Mitra
e. Keluarga
f. Lain-lain
15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan
komplikasinya bila ada?
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang didapat langsung dari responden. Pengumpulan data dilakukan melalui cara
angket dengan kuesioner kepada sampel penelitian di Puskesmas Amplas
Medan,kemudian dicatat dan dianalisis dengan menggunakan program komputer
yang sesuai.
16. Jelaskan cara memberitahu dan mengajak subjek (lampirkan contoh surat persetujuan
penderita)!.Bila memberitahukan dan kesediaannya secara lisan, tulisan atau karena
sesuatu hal penderita tidak dapat dimintakan pernyataan ataupun persetujuannya, beri
pula alasan untuk itu.
Pengambilan data dilakukan dengan cara angket dengan menggunakan kuesioner.
Menyatakan :
Peneliti Utama
(MUHAMMAD NUH)
140100255