KEBIDANAN
Desi Aulia Umami. SST., MKM
Entrepreneur
(Wirausaha)
Wirausaha mengandung arti secara harfiah,
wira berarti berani dan usaha berarti daya
upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah
kemampuan atau keberanian yang dimiliki
oleh seseorang untuk melihat dan menilai
Peluang bisnis, untuk mengambil tindakan yang
tepat dalam rangka meraih kesuksesan
“Seorang Wirausaha (Entrepreneur)
adalah orang yang bersedia dan mampu
untuk mengembangkan ide atau
penemuan baru menjadi sukses inovasi,
sekaligus menciptakan produk dan model
bisnis baru yang memberi sumbangan
atas pertumbuhan dinamisme industri dan
ekonomi jangka panjang.”
(Joseph A. Schumpeter)
Seorang Entrepreneur mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya
Yaitu :
Kemampuan KREATIF dan INOVATIF yang
dijadikan dasar untuk mencari peluang menuju
SUKSES.
Prinsip Entrepreneur
KREATIVITAS :
Kemampuan “Mengembangkan IDE dan cara-
cara baru” dalam memecahkan masalah dan
menemukan peluang.
→ THINKING NEW THINGS
INOVASI :
Kemampuan “Menerapkan Kreatifitas” dalam
rangka memecahkan masalah dan
menemukan peluang.
→ DOING NEW THINGS
Entrepreneur berbasis Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Penguasaan konsep Manajemen
Mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,
misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasikan, dan mengendalikan usaha
Memahami strategi Pemasaran.
(Produk, Price, Place, Promotion)
Kemampuan memotivasi dan mengendalikan orang-orang
(SDM) dalam menjalankan perusahaan
Kemampuan mengatur/mengelola keuangan secara efektif
dan efisien
Jenis Entrepreneur
Necessity Entrepreneur yaitu menjadi
wirausaha karena terpaksa dan desakan
kebutuhan hidup.
SUCCESS
ACTION
SCIENCE
MINDSET
9
Tahap-tahap melakukan wirausaha
1.Tahap memulai
Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu
hamil, anak balita, wanita usia subur, pasangan usia subur
dan wanita-wanita yang mengalami masa menopause.
Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah partus atau
persalinan.
lineks, stetoskop, HB set, partus set, perlak, scoop, sarung tangan dan
sepatu boot. Selain itu, peralatan yang tak kalah pentingnya yang
harus dimiliki adalah meja ginekologi, lampu sorot, sterilisator,
kateter, tutup rambut, kacamata, isap lendir, sungkup, penjepit tali
pusar, hecting set, box bayi, inkubator, kamar VK atau kamar
persalinan dan kamar biasa serta harus dilengkapi dengan obat-
obatan yang menunjang dan infus.
Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan swasta ini
biasanya hanya seputar masalah teknis persalinan. Salah satu
contohnya adalah anjuran untuk belum saatnya mengejan tapi
ternyata pasien tidak mengindahkannya dan tetap mengejan.
Tentu hal ini sangat merepotkan apabila bidan tidak terbiasa
menangani hal seperti itu.
Selain kendala diatas, untuk jasa praktek bidan swasta yang
berada di wilayah pedesaan, kendala yang sering dirasakan
adalah apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan dan
jalan menuju daerah tersebut sulit dijangkau. dan hal ini
memang sering terjadi, mengingat rata-rata kondisi jalan
daerah pedesaan tidak sebagus dan semudah di kota.
TERIMA KASIH