1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami maksud dari wirausaha.
2. Agar mahasiswa memahami pengertian wirausaha menurut para ahli.
3. Agar mahasiswa memahami tujuan dari wirausaha.
4. Agar mahasiswa memahami manfaat dari wirausaha.
5. Agar mahasiswa mamahami ciri-ciri dari wirausaha.
6. Agar mahasiswa memahami faktor yang mempengaruhi wirausaha.
7. Agar mahasiswa memahami karateristik seorang wirausaha.
8. Agar mahasiswa memahami karateristik seorang wiraushaa menurut para ahli.
9. Agar mahasiswa memahami tentang wirausaha dalam Bidan Praktik Mandiri (BPM).
BAB II
PEMBAHASAN
2. Membudayakan sikap, perilaku dan semangat dan kemampuan dalam menjadi wirausahawan.
Dalam mempelajari kesuksesan seseorang, maka masyarakat pun akan belajar berperilaku menjadi seperti
orang yang sukses tersebut. Mereka akan mencoba berwirausaha dengan semangat dan daya juang yang
gigih untuk mendapatkan keberhasilan dari usaha yang mulai dijalaninya tersebut.
4. Berjiwa pemimpin.
Ini juga menjadi modal utama anda dalam mendirikan suatu perusahaan karena di sini anda menjadi
pemimpinnya. Jika terjadi suatu persoalan atau masalah yang tiba-tiba muncul, anda harus sigap berada di
depan untuk menghadapinya dan berusaha memecahkannya tanpa membebankan orang lain.
3. Pengambilan Resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil suatu resiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Dalam situasi resiko dan ketidak pastian inilah wirausaha mengambil keputusan yang
mengandung potensi kegagalan atau keberhasilan. Pilihan terhadap resiko ini sangat bergantung pada:
1. Daya tarik setiap alternative.
2. Siap untuk mengalami kerugian.
3. Kemungkinan relatif untuk gagal atau sukses.
4. Kemampuan untuk mengambil resiko ditentukan oleh keyakinan pada diri sendiri.
5. Kesediaan menggunakan kemampuan dalam mencarai peluang.
6. Dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan.
7. Kemampuan menilai situasi resiko secara realistis.
Wirausaha penuh resiko dantantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan
sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Oleh sebab itu,
pengambil resiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian
terpenting dari perilaku kewirausahaan.
Geoffrey G. Meredith dalam Suryana, (2001) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan yaitu
berani mengambil resiko yaitu Berani dan mampu mengambil resiko kerja dan menyukai pekerjaan yang
menantang
4. Keorisinilan.
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang
inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara – cara baru yang lebih baik. Wirasasmita
(2003) ciri –cirinya sebagai berikut :
Tidak perna puas dengan cara yang di lakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
Selalu ingin tampil berbeda atau memanfaatkan perbedaan. Maksud dari teori di atas adalah tidak hanya
mengikuti orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri dan terdapat kemampuan untuk melaksanakan
sesuatu.
Selain faktor–faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer (1996:17) dikutip oleh Suryana
(2003:45) mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:
Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun tahap partumbuhan, dalam bisnis tidak
ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan,
sewaktu–waktu bisa rugi dan sewaktu–waktu juga bisa untung. Kondisi yang tidak menentu dapat
membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Menurut
Yuyun Wirasasmita (1998), tingkat mortalitas/kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78%.
Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Bagi seorang
wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajara berharga.
Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelian,
pengelolaan, penjualan dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang terbiasa
dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai
peluang yang harus dihadapi dan ditekuni. Kualitas kehidupan yang tepat rendah meskipun usahanya
mantap. Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang
mundur dari kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat,
maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.
2. Komitmen tinggi.
Sikap yang memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya
walaupun dengan dirinya sendiri, serta selalu berusaha menyesuaikan kata dan perbuatan.
3. Jujur.
Sikap jujur dalam berwirausaha artinya bahwa seorang wirausaha harus mau dan mempu mengatakan apa
adanya, kejujuran dapat disamakan dengan amanah yang harus dijalankan.
Amanah yang diartikan apabila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika
berjanji tidak ingkar.
Selain hal-hal diatas, masih ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu :
1. Berani menghadapi resiko.
Richard Cantillon, orang yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa
wirausaha adalah seseorag yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya
tidak didasari oleh spekulasi, melaikan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah di perhitungkan dengan seksama dan realistis. Keberanian menghadapi resiko
yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai
memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik (feedback)
bagi kelancaran kegiatannya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber
daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
Untuk menjadi seorang wirausaha, kita harus memiliki karakteristik kerja keras dan disiplin, komitmen
tinggi, jujur, kreatif dan Inovatif, mandiri dan realistis. Selain itu, masih ada beberapa karakteristik yang
harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu berani menghadapi resiko, selalu mencari peluang, memiliki jiwa
kepemimpinan, memiliki kemampuan manajerial, memiliki keterampilan personal.
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset dan method yang harus dikuasai seorang
Bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan/atau mengelola sebuah usaha praktek profesional
(Bidan Praktek Swasta maupun Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis
kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat untuk
kemajuan/keberhasilan praktek profesional kebidanannya.
Selain memberikan produk berupa jasa antenatal care (pemeriksaan kehamilan), menolong persalinan
serta pengawasan masa nifas, KB, Imunisasi, konselor pasangan usia subur dan wanita pascamenopause
atau menopause, seorang bidan dengan ilmu yang ia miliki dapat mebuka usaha baru seperti layanan baby
messege, baby spa, baby gym, kelas senam hamil dan ibu nifas, senam prakonsepsi dan konsepsi,
membuat produk makanan tambahan untuk bayi usia 6 bulan ke atas yang bergizi dan masih banyak lagi.
3.2. Saran
Untuk menjadi wirausaha yang sukses dam berhasil dalam usahanya ada baiknya seorang wirausaha
membentuk karakteristik seorang wirausaha sesungguhnya dalam dirinya. Menjalankan sebuah usaha
tidaklah muda, selain berhadapan dengan ketidak pastian kita juga bertarung melawan kerasnya bersaing
dalam berusaha maka jadilah wirausaha yang bekerja keras dan pantang menyerah.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Blog
▼ 2018 (
1)
o ▼
April (1)
Wirausaha
Dalam
Kebidanan
► 2017 (
3)
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.