Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjadi profesi bidan yang unggul di bidang kewirausahaan/interprenuership


dalam bentuk praktek mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya
kewirausahaan yang bergerak dibidang kesehatan sangat membantu dalam pengembangan
pembangunan yang mana pada masa sekarang ini.

Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual,
mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usaha
mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik
manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk
mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun
perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai
ke mampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya
mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola
manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.

Bidan yang berwirausaha dengan cara membuka praktek mandiri dirumahnya,


seharusnya berusaha untuk mendongkrak inovasi yang baru terhadap manajemen usaha.
Dimulai dari modal yang ia punya, alat-alat kesehatan, susunan ruangan, manajemen
keuangan, dan lain-lain. Agar laba yang diharapkan dapat terwujud tanpa mengurangi
kualitas pelayanan yang diberikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari kewirausahaan?
2. Apa saja ruang lingkup dari kewirausahaan?
3. Apa prinsip-prinsip dari kewirausahaan?
4. Apa saja jenis-jenis kewirausahaan?
5. Apa model dan strategi dari kewirausahaan?
6. Apa saja kemampuan dalam kewirausahaan?
7. Apa saja syarat dalam kewirausahaan?

1|Kewirausahaan
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kewirausahaan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari kewirausahaan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari kewirausahaan
4. Untuk mengetahui saja jenis-jenis kewirausahaan
5. Untuk mengetahui model dan strategi dari kewirausahaan
6. Untuk mengetahui kemampuan dalam kewirausahaan
7. Untuk mengetahui syarat dalam kewirausahaan

2|Kewirausahaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kewirausahaan

A. Pengertian Kewirausahaan

Wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, makna usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud. Makna lain dari usaha adalah pekerjaan (perbuataan,
daya usaha dan ikhtiar) untuk mencapai suatu maksud. Dari makna kedua kata
tersebut dapat disarikan pengertian wirausaha secara keseluruhan. Wirausah adalah
sebuah upaya untuk mencapai kondisi dan tujuan tertentu yang dilakukan dengan
berani atau dengan sikap penuh kepahlawanan. Sementara itu menurut kamus besar
bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dari kedua definisi diatas, dapat ditarik benang merah yang menjadi inti kedua
istilah tersebut
- Atas usaha sendiri: Usaha yang dilakukan tidak didasarkan atas paksaan dari
orang luar. Usaha-usaha yang dilakukan murni atas keinginan dan dorongan
internal dari individu yang bersangkutan.
- Untuk mencapai tujuan tertentu: Segala bentuk usaha dan tenaga yang telah
dikeluarkan tak lain adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pencapaian kesejahteraan merupakan salah satu tujuan yang bisa
menjadi dasar oleh seorang Enterpreneur. Namun demikian seorang Enterpreneur
tidak menampik tujuan-tujuan lain yang tidak hanya tujuan finansial semata.
Membantu masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhannya, menjaring
pengganguran-pengganguran melalui penciptaan lapangan kerja serta
menunjukkan eksistensi diri merupakan contoh tujuan non-finansial dari seorang
Enterpreneur.
- Berani: Kata ini memang perlu digaris bawahi. Keberanian dalam mengambil
risiko yang ada menjadi salah satu benang merah yang bisa diambil dari
pengertian Enterpreneurship. Tentu tak bisa ditolak bahwa membuka usaha
menyimpan berbagai resiko, baik risiko finansial maupun risiko non-finansial.
Risiko finansial diantaranya pailit atau bangkrut. Selain itu terdapat pula risiko
3|Kewirausahaan
non-finansial seperti penolakan atau retensi yang dilakukan oleh masyarakat
setempat dan tidak diterimanya produk atau jasa yang ditawarkan oleh pasar.
- Usaha dan pekerjaan: Segala cara yang dilakukan melalui perantaraan usaha dan
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang Enterpreneur. Artinya Enterpreneur
tersebut tidak hanya berpangku tangan dan duduk santai dikursi malasnya.
Enterpreneur tersebut mengerahkan segala macam potensi yang ada demi
membangun usaha yang dimilikinya.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan adalah sebuah mindset (pola pikir) dan method (metode).
Keduanya dapat berdiri sendiri maupun bersama-sama. Sebagai mindset ,
kewirausahaan mewakili pola pikir, asumsi dasar, nilai atau yang mendasari
pemikiran kita. Ia adalah ‘sesuatu’ yang berbeda diantara stimulus dan respon. Ia
adalah pembeda antara seorang individu dengan individu lainnya. Mindset adalah hal
yang berpotensi mewarnai pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan kita. Mindset
wirausaha dalam hal ini adalah pola pikir positif, pantang menyerah, selalu berusaha
melihat peluang. Selanjutnya, sebagai metode (method), tentu saja aktivitas wira
usaha memiliki langkah/cara/strategi tertentu untuk dapat sukses (tidak terlalu mudah
gagal).
Dari sekian banyak kasus, tentunya ditemukan formula/rumus ideal bagaimana
cara memulai aktivitas wirausaha dengan baik, dalam arti berpeluang mendapatkan
profit sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut. Metoda dalam hal ini
bagaimana aktivitas kewirausahaan ini dijalankan secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya. Secara umum
metode ini juga dapat dibagi dua yaitu business content (jenis
bisnisnya/produk/barang), dan business context (yaitu perrangkat bisnisnya, mulai
dari manajemen keuangannya, pemasaran, sdm, dan lain-lain).
Dari definisi-definisi di atas, bila dihubungkan dengan praktik Kebidanan,
maka penulis menyimpulkan bahwa: kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah
Sebuah mindset dan method yang harus dikuasai seorang Bidan sebagai
wirausahawan dalam memulai dan/atau mengelola sebuah usaha praktek profesional
4|Kewirausahaan
(Bidan Praktek Swasta maupun Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-
kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien,
keluarga, dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional
kebidanannya.

Tujuan kewirausahaan memiliki 4 tujuan yaitu sebagai berikut:

 Menumbuhkembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas.


 Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat.
 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
 Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan
dikalangan masyarakat.

Sasaran Kewirausahaan yaitu:

 Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan


kelompok masyarakat
 Pelaku ekonomi yang terdiri dari pengusaha kecil dan koperasi
 Generasi muda, anak-anak muda putus sekolah dan calon wirausahawan

Asas kewirausahaan yaitu:

 Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis


termasuk keberanian mengambil risiko
 Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
 Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
 Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang sehat

Manfaat Kewirausahaan yaitu sebagai berikut:

 Menambah daya tamping tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran


 Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan dan kesejahteraan
 Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi
unggul yang patut diteladani.

5|Kewirausahaan
 Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, displin, tekun
dan jujur dalam menghadapi pekerjaan
 Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan
tidak boros.

Sikap dan perilaku wirausahawan yaitu

1. Sikap Wirausahawan

 Mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif

 Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif

 Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat

 Mampu berkarya dengan semangat kemandirian

 Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan

berani mengambil risiko

2. Perilaku Wirausahawan

 Memiliki rasa percaya diri

 Teguh pendiriannya

 Tidak bergantung pada orang lain

 Berkepribadian yang baik

 Optimis terhadap pekerjaannya

 Beorientasi pada tugas dan hasil

 Haus akan presentasi

 Beorientasi pada laba atau hasil

 Ketekunan dan ketabahan

 Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras

 Pemgambil risiko

 Enerjik dan berinisiatif

6|Kewirausahaan
 Kemampuan mengambil risiko

 Suka pada tantangan

 Kemimpinan

 Bertingkah laku sebagai pemimpin

 Dapat menanggapi saran-saran dan kritik

 Dapat bergaul dengan orang lain

 Inovatif, kreatif dan fleksibel

 Serba bisa dan mengetahui beberapa hal

 Mempunyai banyak sumber kemampuan

 Berorientasi ke masa depan

 Memiliki pandangan ke masa depan

 Optimis memandang masa depan

Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang wirausahawan
juga dituntut memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat menunjang
keberhasilan. Adapun keterampilan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Keterampilan dasar

 Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi

 Memiliki kepribadian yang unggul

 Pandai berinisiatif

 Dapat mengkoordinaskan kegiatan usaha

b) Keterampilan khusus

 Keterampilan konsep (conceptual skill): keterampilan melakukan kegiatan

usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya.

7|Kewirausahaan
 Keterampilan teknis (technical skill): keterampilan melakukan teknik tertentu

dalam mengola usaha

 Human skill: keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya dan

sesama wirausahawan.

B. Ruang Lingkup

Terdapat 5 ruang lingkup wirausaha dibidang kesehatan, yaitu:

- Membuka apotik atau toko obat

- Menjual obat herbal melalui personal selling, MLM atau internet

- Membuka tempat persalinan

- Membuka pelayanan perawatan kesehatan

- Menjadi tenaga penyuluh kesehatan

Ruang lingkup praktik kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan


dalam menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan
jenis pelayanan kebidanan. Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan
dapat diartikan sebagai luas area praktik dari suatu profesi. Definisi secara khusus :
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan digunakan untuk menentukan apa yang boleh
dilakukan seorang bidan.
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan menurut ICM dan IBI :
1. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa

sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.

2. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.

3. Pengawasan pada kesmas diposyandu (tidak pencegahan), penyeluhuan dan

pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga, dan masyarakat termasuk (persiapan

menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi abnormal pada ibu dan bayi).

4. Konsultasi dan rujukan.

8|Kewirausahaan
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak

ada pertolongan medis.

C. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan

Dari prinsip-prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Dhidiek D.


Machyudin, Khafidlul Ulum dan Leonardus Saiman, maka prinsip-prinsip
berwirausaha dapat disempurnakan menjadi 14 prinsip, antara lain:
1. Mulailah dan jangan takut gagal;
2. Penuh semangat;
3. Kreatif dan inovatif;
4. Sabar, tekun, tabah;
5. Optimis;
6. Membangun relasi dan network dengan sesama wirausahawan;
7. Bertindak dengan penuh perhitungan;
8. Pantang menyerah;
9. Ambisius;
10. Peka terhadap pasar;
11. Berbisnis dengan standar etika;
12. Mandiri
13. Jujur
14. Peduli terhadap lingkungan merupakan modal penting dalam mencapai kunci
sukses berwirausaha.

D. Jenis-Jenis Wirausaha
1. Mendirikan Praktik Mandiri
2. Mendirikan Praktik Bersama
3. Membuka Jasa Konseling
4. Membuka Jasa Terapi
5. Membuka Jasa Fisioterapi
6. Menjadi Seorang Penulis
7. Membuka Jasa Penyewaan Alat Medis

9|Kewirausahaan
E. Model Dan Strategi
Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang kebidanan yang
meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, dan KB. Strategi
pemasaran yang dilakukan dapat melalui mulut ke mulut. Sementara untuk
memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh melalui promosi
kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu yang melakukan
pemeriksaan antenatal tentang mamfaat dan keuntungan melakukan senam hamil.
Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah dengan
menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan,
ramah, cepat tanggap terhadap keadaan klien, tidak membeda-bedakan pasien,
meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik untuk
mempercepat penanganan bila terjadi kegawatdaruratan. Biaya pelayanan yang
terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran.
Dengan fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamaan petugas dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien merasa nyaman
dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Disini juga disediakan kotak saran tertulis
jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait pelayanan.

F. Kemampuan Dalam Wirausaha


Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,
kemampuan dan kemauan. Tetapi apabila hanya ada kemauan namun tidak ada
kemampuan dan pengetahuan, maka juga tidak akan membuat seseorang tersebut
menjadi wirausaha yang sukses. Begitu juga apabila wirausaha memiliki pengetahuan
dan kemampuan tetapi tidak disertai kemauan maka juga tidak akan membuat wirausaha
tersebut mencapai kesuksesan.
Beberapa pengetahuan yang harus dimilki wirausaha yaitu sebagai berikut:
a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki /dirintis dan lingkungan usaha yang
ada
b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
c.. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

10 | K e w i r a u s a h a a n
Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
a. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko
b. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
c. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola
d. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
e. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan

Untuk menjadi wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi
untuk dapat menghadapi risiko dan tantangan. Oleh karna itu, ia harus memiliki
kompetensi kewirausahawan. Seperti yang dikemukan oleh Michael Harris “Wirausaha
yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu yang
memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap,
motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan. Pengetahuan saja tidak cukup bagi wirausaha tetapi juga harus
disertai dengan keterampilan. Keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan
manajerial, konseptual, memahami, mengerti, berkomunikasi, merumuskan masalah dan
cara bertindak, mengatur dan menggunakan, pengetahuan dan keterampilan lainnya.
Apabila wirausaha hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, hal tersebut tidaklah
cukup tetapi wirausaha harus juga memiliki sikap, motivasi dan komitmen terhadap
pekerjaan yang sedang dihadapinya.
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
individu yang langsung berpengaruh pada hasil karena wirausaha adalah orang yang
selalu berorientasi pada hasil. Kemampuan dalam kewirausahawan yaitu:
1. Kemampuan berinovasi

2. Kemampuan memotivasi diri

3. Kemampuan mengatur waktu kerja

4. Kemampuan merumuskan visi misi serta tujuan kerja

5. Kemampuan mencari modal dan rekan kerja

6. Kemampuan menarik sisi positif dan hikmah

7. Kemampuan mengatasi masalah mental dan kecerdasan spiritual

11 | K e w i r a u s a h a a n
G. Syarat Wirausaha
Menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktek bidan, BPS diselenggarakan oleh perorangan dengan
persyaratan sebagai berikut; Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:
1. Memiliki tempat tidur dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan
kesehatan
2. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat
3. Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur
tetap (protap) yang berlaku
4. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku
5. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau
fotocopy izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat
6. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus
memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu
tugas pelayanannya
7. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya
8. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diberikan
9. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan:
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi
dengan sesama bidan
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang
tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi
profesi
10. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap
dan berfungsi dengan baik
11. Selain itu juga harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi:
a) Papan nama
 Untuk membedakan identitas maka setiap bentuk pelayanan medik dasar
swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang

12 | K e w i r a u s a h a a n
berjasa di bidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang
sesuai dengan fungsinya.
 Ukuran papan nama seluas maksimal 1 x 1,5 meter
 Tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih
 Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas terbaca oleh
masyarakat

b) Tata Ruang
 Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter
 Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang
administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar
mandi / WC masing-masing 1 buah
 Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan / pencahayaan

c) Lokasi
 Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah
setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti
pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya
 Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya dan
juga agar sesuai dengan fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

d) Hak Guna Pakai


 Mempunyai surat kepemilikan bangunan (surat hak milik / surat hak
guna pakai)
 Mempunyai surat hak guna pakai (surat kontrak bangunan) minimal 2
tahun

13 | K e w i r a u s a h a a n
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat
membantu para wirausahaan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang
yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft kill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa asa, mempunyai kemauan
terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah
terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa.

3.2 Saran
Sebagai Mahasiswi kebidanan yang ingin sukses dapat menerapkan sifat
kewirausahaan dalam profesi kita. Kewirausahaan khususnya pada penyelenggaraan
Bidan Praktek Swasta (BPS). Sehingga dapat terselenggara Bidan Praktek Swasta yang
dapat memberikan dukungan dalam pencapaian kesehatan masyarakat

14 | K e w i r a u s a h a a n

Anda mungkin juga menyukai