PENGERTIAN ,SIFAT, JENIS, TUJUAN , KARAKTERISTIK , KEUNTUNGAN ,
KEKURANGAN WIRAUSAHA Pengertian Wira Usaha Dan Kewirausahaan Wirausaha adalah penggabungan dari dua kata, yaitu 'wira' dan 'usaha'. Wira artinya pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani. Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja. wirausaha adalah individu yang menjalankan suatu bisnis, dengan melihat peluang dan mau mengerjakannya sebagai suatu kesempatan. Makna dari wirausaha adalah orang yang membuat suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan serta pemasarannya. Kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha tersebut dan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, atau mampu memecahkan masalah terkait bisnis. Wirausahawan atau yang orang yang melakukan wirausaha adalah individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati keuntungan dari usaha yang dirintisnya. Wirausahawan umumnya dipandang sebagai inovator. Inovator sendiri tak berarti harus menemukan sesuatu yang baru. Melainkan bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa memecahkan masalah, dalam hal ini masalah terkait bisnis. Di banyak negara, wirausaha adalah aspek penting yang memainkan peran vital dalam ekonomi. Ini karena sektor swasta yang digerakkan para pengusaha ini menjadi penyumbang ekonomi terbesar. Di Indonesia sendiri, sektor kewirausahaan adalah banyak digeluti oleh para pelaku usaha kecil alias UMKM. Wirausahawan juga membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran. Seorang pedagang kaki lima pun bisa disebut sebagai pelaku wirausaha. Jenis Wirausaha 1. Necessity Entrepreneur yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dan desakan kebutuhan hidup. 2. Replicative Entrepreneur yaitu cenderung meniru-niru bisnis yang sedang ngetren sehingga rawan terhadap persaingan dan kejatuhan. 3. Inovatif Entrepreneur yaitu wirausaha inovatif yang terus berpikir kreatif dlm melihat peluang dan meningkatkannya Sifat Dari Wirausaha : Berani mengambil risiko Mempunyai daya kreasi Memiliki semangat Kemauan keras Tujuan Wirausaha 1. Tujuan utama dari wirausaha tentu saja adalah untuk mendapatkan keuntungan 2. Menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah. 3. Mendorong semangat atau mensosialisasikan pengaruh wirausaha kepada orang lain. 4. Membantu membangun karakteristik wirausaha yang baik dan kompeten. 5. Menghasilkan banyak wirausaha yang berkualitas. 6. Membantu membangun kesejahteraan masyarakat. Karakteristik Wirausaha 1. Selalu Berpikir Positif. Suatu hal yang penting jika ingin memulai wirausaha. Terutama saat akan mengambil keputusan dalam sebuah bisnis. 2. Berani. Memiliki keberanian untuk mengambil keputusan serta menghadapi berbagai risiko yang akan selalu ada dalam setiap keputusan yang ambil. Selain itu juga berani memikul tanggung jawab atas apapun yang terjadi di dalam bisnis tersebut. 3. Berorientasi pada Masa Depan. Menjadi seorang wirausahawan maka artinya selalu mampu berpikir untuk situasi yang akan datang. Misalnya, mencari peluang untuk menciptakan bisnis yang lebih sukses di masa yang akan datang. Seorang yang visioner atau selalu berorientasi pada masa depan, akan menjadikan kekurangan dan kesalahan di masa lalu sebagai pembelajaran, dan tidak akan terlalu mengingat-ingat kekurangan atau kegagalan tersebut. 4. Selalu Percaya Diri . Selain bisa untuk selalu berpikir positif, jika ingin menjadi seorang wirausahawan maka juga perlu memiliki sikap penuh percaya diri. Yakinlah bahwa usaha yang didirikan sendiri ini bisa sukses. Hal ini bisa turut mendukung pekerjaan yang sedang dijalankan sehingga diri menjadi lebih termotivasi untuk mewujudkan sebuah usaha yang sukses dan yakin terhadap kemampuan diri sendiri tanpa bersikap angkuh dan bebal yang juga mempunyai rasa percayaan diri dan daya juang yang tinggi. 5. Berorientasi pada Hasil. Menjadi wirausahawan juga berarti mampu berorientasi pada setiap hasil yang didapatkan. Hal ini penting, karena dalam dunia bisnis akan selalu ada hambatan yang bisa saja mempengaruhi untuk menyerah. Hal ini juga berkaitan dengan keinginan kuat untuk mendapat hasil yang maksimal dari segala usaha yang dilakukan. 6. Memiliki Kreativitas dan Inovasi yang Tinggi. Persaingan semakin lama akan semakin tinggi, jika produk yang dijual tidak bisa berinovasi mengikuti perkembangan atau tidak bisa menghasilkan sesuatu yang baru, maka kemungkinan bisnis akan ditinggalkan oleh para konsumen. 7. Memiliki Jiwa Kepemimpinan. Saat memutuskan untuk berwirausaha, maka secara otomatis akan menjadi seorang bos atau pimpinan. Di sini dibutuhkan keahlian yang baik dalam memimpin, memotivasi, dan juga berorganisasi. Bersikap cerdas dalam mempercayakan berbagai pekerjaan pada orang lain dan mendorong pekerjanya memberikan hasil terbaik. Keuntungan Menjadi Wirausaha 1. Agar mampu menatap masa depan yang lebih baik, 2. Berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain. 3. Menjadi Bos bagi usahanya atau lebih baik membayar gaji dari pada menjadi orang gajian. 4. Memiliki kesempatan untuk lebih leluasa mengatur pekerjaan sendiri, termasuk jam kerja dan hari libur. 5. Mengasah kemampuan diri dan meningkatkan daya kreativitas. 6. Bisa melihat potensi diri, baik menjadi seorang pemimpin atau seorang pebisnis. 7. Bisa membantu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. 8. Menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan sebagai modal tambahan atau bahkan tabungan untuk masa depan. Kekurangan Menjadi Wirausaha 1. Risiko kehilangan berbagai macam investasi. 2. Beban kerja yang lebih berat, kendati waktu dan ritme bekerja cenderung fleksibel. 3. Mendapatkan penghasilan dengan waktu yang tidak atau belum pasti. 4. Banyaknya kemampuan diri yang harus diasah. semisal manajemen SDM, manajemen finansial, manajemen diri (keseimbangan kerja dengan kehidupan pribadi) BAB 2 MEMBUKA USAHA BARU MELALUI UMKM DAN USAHA WARALABA (FRANCHISE) Membuka Usaha Baru Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) adalah sebuah bisnis yang dijalan dengan modal kecil bagi siapapun yang ingin memulai usaha. Hal ini juga didukung oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan, pelatihan, dan lainnya. Dengan modal kecil, UMKM bisa dilakukan dari rumah sendiri dulu. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah aktivitas usaha yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha milik perorangan. Perbedaannya dengan usaha besar dapat dilihat dari jumlah kekayaan bersih pelaku usaha dan hasil penjualan tahunan. Contoh UMKM :Bisnis Peternakan, Bisnis Kuliner, Bisnis Fashion, Bisnis Pendidikan, Bisnis Otomotif, Bisnis Agribisnis, Bisnis Tour & Travel, Bisnis Produk Kreatif, Bisnis Teknologi Internet, Bisnis Kecantikan, Bisnis Event Organizer, Bisnis Jasa Kebersihan , Bisnis Kebutuhan Anak dll. Jenis-Jenis UMKM Berdasarkan Undang-Undang Di Indonesia Usaha Mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha milik perorangan. Kriteria usaha mikro adalah memiliki kekayaan bersih maksimal Rp50.000.000 selain tanah dan bangunan. Kriteria lain adalah hasil penjualan tahunan tak melebihi Rp300.000.000. Usaha Kecil adalah usaha yang berdiri sendiri dan dimiliki oleh perorangan atau badan usaha. Usaha ini bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan dari usaha menengah atau usaha besar. Kekayaan bersih pelaku usaha kecil adalah antara Rp50.000.000 hingga Rp500.000.000, selain tanah dan bangunan tempat usaha. Hasil penjualan adalah antara Rp300.000.000 hingga Rp2.500.000.000 per tahun. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri. Usaha ini dimiliki orang perorangan atau badan usaha, tetapi bukan anak perusahaan besar atau cabang perusahaan besar. Jumlah kekayaan bersih pelaku usaha menengah adalah antara Rp500.000.000 hingga Rp10.000.000.000. Angka ini tidak termasuk tanah dan bangunan usaha. Selain itu, jumlah penjualan adalah Rp50.000.000.000 per tahun. Kelebihan UMKM Cepat Berinovasi Usaha kecil dan menengah memiliki kesempatan untuk mengeksekusi ide-ide baru dan unik. Sistem operasional bisnisnya tidak serumit perusahaan besar. Dengan ide yang segar, pelaku bisnis lebih mudah masuk ke target pasar dan dapat menarik minat calon konsumen. Fokus Pada Satu Bidang Keunggulan lainnya adalah lebih fokus pada bidang yang sedang digeluti. Jika sedang mengembangkan bisnis kuliner misalnya, Akan lebih mudah dikenal karena produk utama yang dijual. Keuntungan lainnya, dapat memiliki pelanggan setia. Mudah Dimulai Salah satu kelemahan usaha berskala besar adalah membutuhkan modal besar. Namun, usaha kecil dan menengah tidak demikian. Dengan modal seadanya, UMKM bisa dimulai. Karena itu, siapa pun dapat memiliki usaha, meskipun hasil awalnya pun tidak terlalu besar. Kekurangan UMKM Anggaran Operasional Terbatas Salah satu ciri khas UMKM adalah dimulai dengan modal yang kecil. Hal ini berpengaruh pada biaya operasional yang terbatas. Jika tak pandai mengelola dana yang dimiliki, pelaku usaha bisa gagal dalam mengembangkan bisnis dan terancam gulung tikar. Tenaga Ahli Minim Untuk menjalankan bisnis secara profesional, dibutuhkan tenaga ahli yang memadai. Namun, karena keterbatasan dana, UMKM biasanya tidak memiliki poin ini. Dampaknya, hasil produksi tidak bisa optimal dan bisnis sulit berkembang. Kapasitas Produksi Sedikit Selain itu, kapasitas produksi UMKM biasanya tidak sebanyak usaha besar karena tenaga produksi yang terbatas. Hal ini membuat pelaku bisnis tidak bisa mengambil semua order yang ada, terutama dalam skala besar yang memberikan untung banyak. Membuka Usaha Baru Melalui Usaha Wara Laba Bisnis Franchise atau waralaba merupakan sebuah usaha dalam hubungan dua belah pihak yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lainnya. Keuntungan yang diperoleh diatur berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa. Dalam bisnis franchise ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui, yaitu franchisor, franchise dan franchise fee. Franchisor atau biasa disebut dengan pewaralaba adalah pihak yang bergerak sebagai pemberi waralaba. Franchisor akan berperan sebagai badan usaha yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Franchise atau penerima waralaba adalah merupakan pihak yang berkedudukan sebagai mitra waralaba. Biasanya franchise (penerima waralaba) merupakan perorangan, namun ada juga berupa perusahaan. Franchise akan diberikan hak untuk memanfaatkan dana dan menggunakan kekayaan intelektual atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba (franchisor). Franchise fee atau biaya awal waralaba adalah biaya pokok (wajib) yang harus dibayarkan di awal sebelum gerai waralaba mulai beroperasi. Biaya tersebut dibayarkan untuk lisensi atau hak menggunakan merek dan hak untuk menggunakan pedoman operasional selama jangka waktu waralaba. Cara Memulai Bisnis Franchise 1. Memilih Jenis Bisnis Franchise Yang Tepat. Ketika memutuskan untuk berbisnis franchise, maka yang harus dilakukan untuk memulai bisnis ini pertama kali adalah memilih bisnis yang tepat. Dalam memilih, harus mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki supaya nantinya dapat berguna secara maksimal pada bisnis yang dijalani. 2. Mempelajari Bisnis Franchise Yang Hendak Digeluti. Harus dengan cermat mempelajari seluk-beluk bisnis yang akan jalani. Kenali terlebih dahulu brand serta ketentuan pembayaran yang disediakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan memiliki standar operasional yang berbeda. Semakin baik dan ketat sistem perusahaan tersebut, maka bisnis tersebut makin layak untuk dipilih. 3. Harus mempelajari dan mengetahui mekanisme pembayaran dan bagi hasil keuntungan. Setiap franchisor memiliki aturan satu sama lain dalam menentukan pembagian keuntungan. Harus mencari tahu lebih jauh dan benar-benar memahaminya karena akan sangat mempengaruhi bisnis franchise ke depan. 4. Mengikuti Pelatihan dan Proses Standarisasi. Setiap franchisor akan mengadakan pelatihan untuk para calon mitranya agar dapat mengikuti bisnis dengan baik. Franchisor akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar para franchise benar-benar mengerti bisnis yang akan dijalani nantinya. Setelah itu, akan diadakan proses standarisasi agar dapat mengetahui kelayakan franchise sebagai mitra. 5. Memulai bisnis franchise, pastikan mengikuti segala prosedur dan menjalani bisnis sesuai dengan perjanjian dengan franchisor. Harus terus mengikuti program yang dibuat oleh franchisor seperti program pengembangan bisnis ataupun pembinaan hubungan antara franchisor dan franchise. BAB 3 CARA MENDAPATKAN MODAL PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) Jenis-Jenis Modal Usaha Ada dua jenis modal usaha : 1.Modal investasi 2.Modal kerja Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang- ulang,biasanya umurnya lebih dari 1 thn. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dalam satu proses produksi. Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk membeli aktiva tetap seperti tanah,bangunan,mesin- mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari perbankan. Modal kerja adalah modal yg digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat sdg beroperasi Sumber-Sumber Modal Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja dapat dicari dari berbagai sumber dana yg ada yaitu modal sendiri atau modal pinjaman . Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha. Modal asing adalah modal dari luar perusahaan. Pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh secara gabungan;modal sendiri dng modal pinjaman. Untuk memperoleh modal usaha perlu diperhatikan: 1. Tujuan perusahaan 2. Masa pengembalian modal 3. Biaya yg dikeluarkan 4. Estimasi keuntungan Pengertian Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yg diperoleh dari pemilik perusahaan dgn cara mengeluarkan saham. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga,tetapi hanya membayar deviden Pengertian Modal asing (pinjaman ) 1. Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yg diperoleh dari pihak luar perusahaan dan diperoleh dari pinjaman. 2. Penggunaan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban biaya bunga,biaya administrasi,serta biaya provisi dan komisi yg besarnya relatif. Sumber dana modal asing diperoleh dari : 1. Pinjaman dari dana perbankan, baik Bank swasta, pemerintah dan perbankan asing. 2. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal venture, asuransi, leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya. 3. Pinjaman dari perusahaan non keuangan. Kelebihan Modal Sendiri : 1. Tidak ada biaya bunga atau administrasi, 2. Tidak tergantung kepada pihak lain 3. Tanpa memerlukan persyaratan yg rumit. 4. Tidak ada keharusan pengembalian modal. Kekurangan Modal sendiri 1. Jumlahnya terbatas 2. Perolehan relatif lebih sulit 3. Kurang motivasi Kelebihan Modal Pinjaman 1. Jumlah tidak terbatas 2. Motivasi usaha tinggi Kekurangan Modal Pinjaman 1. Dikenakan berbagai biaya bunga dan administrasi 2. Harus dikembalikan 3. Beban moral Kelebihan Modal Campuran adalah prosentasi modal pinjaman disesuaikan dng kebutuhan atas kekurangan modal sendiri.