Anda di halaman 1dari 5

KEWIRAUSAHAAN

Nestin Sundayan Zai


Prodi pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan
nestinzai11@gmail.com

ABSTRACT
Entrepreneurship is the process of identifying, developing, and bringing a vision to life. The vision
can be an innovative idea, an opportunity, a better way of doing things. The final result of this process
is the creation of a new business that is formed under conditions of risk or uncertainty. In line with
developments and challenges such as the economic crisis, understanding of entrepreneurship both
through formal education and training at all levels of entrepreneurial society is developing.

ABSTRAK
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

PENDAHULUAN
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui inovasi, tanpamemperhatikan sumberdaya yang mereka kendalikan. Di samping itu
juga merupakan sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk baru. Pelaku Wirausaha adalah orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha, mengumpulkan sumberdaya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan
keberhasilan.Wirausaha berupaya bekerjasama dengan mengelola ancaman, pesaing baru atau juga bias
seorang partner, pemasok, konsumen.
Pengertian wirausaha sendiri berkembang sesuai dengan sudut pandang seseorang terhadap sepak
terjang seorang wirausaha. Seperti halnya pengertian wirausaha yang diungkapkan oleh Joseph
Schumpeter: ” entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new
products and services, by creating new forms of organization, or by exploitation new raw materials”
(Bygrave, 1994). Dari definisi atas dapat diartikan wirausaha adalah orang yang mendobrak system
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian
wirausaha di sini menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Proses
kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang
dengan menciptakan suatu organisasi. Wirausaha tidak hanya berkaitan dengan usaha yang menawarkan
produk berupa barang jadi seperti industri, perdagangan, persewaan, makanan, tapi juga sektor jasa
seperti konsultan, perhotelan, pariwisata, dll.

PEMBAHASAN
Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan, menggunakan kemampuannya dan juga memanfaatkan
potensi yang di miliki agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan oran lain.
Agar semua berjalan dengan lancar seorang wirausahawan haruslah memiliki watak yang mampu melihat
ke depan, yaitu melihat, berpikir, dengan penuh perhitungan, mencari alternatif masalah dan
pemecahannya. Secara umum dapat digambarkan kepribadian yang perlu dimiliki wirausahawan,
sebagai berikut:
1. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri seseorang setelah melakukan
penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang
yang jiwanya sudah matang. Kematangan seseorang ditunjukkan dari sikap seperti :
 tidak tergantung pada orang lain
 bertanggungjawab
 obyektif
 kritis : tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi
mempertimbangkannya secara kritis
 emosional stabil
 berjiwa sosial
 memiliki kedekatan dengan sang khalik

2. Merujuk pada tujuan akhir


Setiap orang pasti memiliki tujuan. Dalam dunia wirausaha, orientasi terhadap tujuan ke depan
sangat penting artinya, seorang wirausahawan bisa berhasil biasanya karena ia memiliki visi ke
depan yang berusaha ia capai dengan bersungguh-sungguh.

3. Gigih
Seorang yang berjiwa wirausaha, perlu memiliki sifat pantang menyerah. Ibarat seorang pendaki,
semakin sulit tantangannya semakin keras usahanya untuk bisa mencapai puncak. Sama halnya
dengan seorang wirausahawan, ia membutuhkan semangat pantang menyerah saat berusaha
mewujudkan inovasi maupun ide barunya. Apabila wirausahawan tidak gigih, maka nasibnya
akan sama dengan pendaki yang tidak pernah sampai puncak gunung karena selalu kembali ke
bawah sebelum bisa mencapai setengah perjalanan.

4. Berani mengambil resiko


Dunia wirausaha penuh dengan tantangan, dan terkadang spekulatif. Keberanian seseorang dalam
mengambil resiko memiliki arti penting dalam hal ini. Persaingan, perubahan selera maupun
kebutuhan pasar, harga bahan baku yang turun naik, kerugian dan masih banyak lagi tantangan
lain yang mesti dihadapi jika memang berniat memasuki dunia wirausaha.

5. Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan atau leadership dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu
mempengaruhi, mengkoordinir, memimpin dan mengambil keputusan dalam sebuah tim. Salah
satu gaya kepemimpinan bagi seorang wirausaha adalah prophetic leadership (kepemimpinan
kenabian). Kepemimpinan prophetic adalah pemimpin yang memiliki kemampuan
mengendalikan diri dan mempengaruhi orang lain dengan tulus, dilakukan dengan kesadaran,
tidak dipaksa atau memaksa.

6. Keorisinilan
Orisinil dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru atau belum ada sesuatu yang sama sebelumnya.
Baru disini disini tidak selalu berarti belum pernah ada sama sekali, tapi bisa juga merupakan
modifikasi, kombinasi atau reintegrasi dari komponen yang sudah ada, sehingga memunculkan
fungsi, cita rasa maupun variasi baru. Bobot orisinalitas suatu ide maupun produk akan tampak
dari sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.

7. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

8. Selalu berusaha memberikan yang terbaik


Seorang wirausaha akan berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan. Memberikan
yang terbaik tidak hanya berupa produk, tapi juga layanan dan sikap. Dengan memberikan sikap
terbaik maka orang tersebut telah membuka peluang bagi dirinya untuk dipercaya, dan pada
saatnya, memperoleh keuntungan dari kepercayaan tersebut.

9. Memiliki Kerampilan Personal Wirausahawan l.


Wirausahawan l memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut:
 Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui
usaha yang dilaksanakannya.
 Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkan
peluang tersebut.
 Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
tepat dan effisien.
 Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar danmusyawarah dengan berbagai pihak,
terutama kepada pembeli.
 Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
 Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi
cukup luwes dalam melindunginnya.
 Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan
memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/ managerialship) serta melakukan
perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko yang moderat.
 Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

Ada beberapa manfaat dari kewirausahaan ini, antara lain :


1. Memiliki peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
2. Memberi peluang untuk melakukan perubahan.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.
5. Berpeluang serta berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam
mengerjakannya

Tentunya dalam memilih sebagai seorang wirausaha akan mengalami kerugian dan keuntungan,
berikut di antaranya yaitu :
1. Keuntungan
 Otonomi
 Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
 Kontrol finansial
 Memilikilegitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan
danmenciptakankesempatan kerja.
2. Kerugian
 Pengorbanan personal
 Beban tanggung jawab
 Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
Berikut ini ada beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seorang mahasiswa ingin
memulai wirausaha.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan didalamnya.
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
4. Jaga kredibilitas dan brand image.
5. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja dan
penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.

PENUTUP
Untuk memulai menjadi seorang wirausaha, setiap mahasiswa harus memiliki impian yang kokoh
yang dibangun tidak dalam waktu singkat. Urgensi impian ini semakin penting mengingat resiko dari
wirausaha ini tidaklah kecil, bila mahasiswa tidak memiliki impian yang kokoh maka sangat mungkin
baginya untuk cepat menyerah Impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang
yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu
memperbarui impian mereka. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang
luar biasa. Tidak perlu takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan.
Sebab impian yang kuat justru menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai sarana
latihan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, maupun rohani.

REFERENSI :
Hidayat, W.W. (2020). Pengantar Kewirausahaan Teori & Aplikasinya. Jawa Tengah : CV Pena
Persada
Takdir, D. dkk. (2015). Kewirausahaan. Yogyakarta : Wijana Mahadi Karya
Widodo, A.S. (2012). Buku Ajar Kewirausahaan. Yogyakarta : Jaring Inspiratif

Anda mungkin juga menyukai